Pada tahun 1980, karburator telah digunakan sebagai standard sistem penyaluran bahan bakar
pada mesin bensin. Karena keterbatasan sistem mekanis (karburator) yang sudah tidak mampu
mengimbangi tuntutan tentang emisi, efisiensi dan performa mesin. Menuntut penerapan sistem
kontrol secara elektronik.
Sejak tahun 1971 pengembangan sistem injeksi dengan kontrol elektronik terus dilakukan.
Beberapa tahun setelahnya sekitar tahun 1979 banyak kendaraan sudah dilengkapi dengan sistem
injeksi. Istilah-istilah sistem bermunculan dari merek kendaraan tersebut, diantaranya adalah :
K-Jetronik
Perkembangan sistem kontrol injeksi bahan bakar elektronik mesin bensin (EFI), diawali dari
injeksi mekanis, mekanis elektris dan elektronik (EFI). Dalam engine bahan bakar bensin, sistem
kontrol bahan bakar dan kontrol pengapian merupakan sistem kontrol utama dalam mengatur
engine. Dimana perkembangan sistem kontrol bahan bakar dimulai dari :
K-Jetronik
Dari istilah jerman K adalah “Kontinuierlich” atau kontinyu dan “Jetronik” yang artinya Injeksi,
K-jetronik merupakan sistem penyemprotan secara mekanis dengan injektor, secara terus
menerus saat tekanan bensin dapat membuka katup injektor.
Prinsip kerjanya plat sebagai penimbang udara terangkat saat udara mengalir, sehingga plunyer
kontrol akan ikut naik membuat tekanan bahan bakar yang menuju injector naik katup injektor
terbuka terjadi semprotan.
KE-Jetronik
KE-Jetronik adalah sistem gabungan mekanis dan elektris penyempurnaan dari K-Jetronik
dengan penambahan sistem kontrol elektronik (ECU). Tekanan injector diatur selain oleh plat
penimbang udara disempurnakan oleh ECU yang membuat semprotan injector lebih akurat.
L-Jetronik (L-EFI)
Istilah jerman dimana L adalah “Luft” yang artinya udara. Tipe ini merupakan tipe penginjeksian
secara elektronik penuh (EFI) dengan menggunakan aliran udara untuk mendeteksi jumlah udara
yang mengalir kedalam intake manifold, sebagai informasi dasar campuran.
D-Jetronik (D-EFI)
Istilah jerman dimana D adalah “Druck” yang artinya tekanan. Tipe ini merupakan tipe
penginjeksian secara elektronik penuh (EFI) dengan mengukur tekanan (kevakuman) udara di
intake manipold untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk, sebagai informasi dasar campuran.
Engine Management System (Motronic)
Bahan Diskusi :
Pelajari sistem-sistem tersebut diatas.
1. Apa kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut ?
2. Apa perbedaan yang mendasar dari sistem tersebut ?
Injeksi dasar
adalah pencampuran bahan bakar dan udara secara stokiometri (campuran ideal). Yaitu 14,7 kg
udara dibanding 1 kg bahan bakar. Dengan sensor utama sensor udara masuk dan sensor putaran
sebagai penentu injeksi dasar.
Sistem Koreksi
Sistem koreksi mempunyai fungsi menentukan/mengkoreksi perbandingan campuran
disesuaikan dengan kondisi dari engine, maka diperlukan sensor-sensor pendukung untuk
mengetahui kondisi mesin setiap saat.
Misal :
Bila temperatur engine dingin maka campuran disesuaikan tidak lagi dipakai dasar (1 : 14,7),
dibuat sedikit lebih kaya dst.
Misal :
Keterangan :
1. Katup ISC
2. ECU
3. Katup Gas
4. Saluran bypas
Bahan Diskusi :
Silahkan dipelajari sistem kontrol tersebut.
1. Bagaimana prinsip kerjanya?
2. Cari literatur lain untuk mendapatkan sistem kontrol pendukung yang lain.