Anda di halaman 1dari 4

SOP Pemasangan Nasogastric Tube

Nama : Fatahillah Rabbani Dwian Amanullah Kusdinar

Kelas : TK1-B

Tujuan pemasangan NGT

- Sebagai alternatif dalam memberikan makanan berupa cairan ataupun obat-obatan

- Mengirigasi atau mengeluarkan isi lambung karena keracunan/perdarahan

- Mengurangi respon mual muntah

- Sebagai alternatif pengambilan spesimen di lambung

Indikasi pemasangan NGT

- Klien dengan kesulitan menelan

- Pasien tidak sadar/koma

- Keracunan

- Adanya gangguan/masalah pada sistem pencernaan atas

Kontraindikasi pemasangan NGT

- Klien dengan cedera cerebrospinal

- Pada klien yang mengalami tumor di rongga hidung hingga esofagus

Pengkajian
Pengkajian pada pasien yang akan dilakukan pemasangan NGT meliputi:

1. Biodata klien : Nama, jenis kelamin, usia, pekerjaan,tingkat pendidikan, Diagnosa medis,Tanggal
admission.

2. Riwayat kesehatan : Riwayat Masa lalu klien, Riwayat kesehatan keluarga dan Riwayat kesehatan klien
saat ini.

3. Kondisi kesehatan saat ini : Pemeriksaan fisik:

- Kesadaran umum

- Tanda-tanda vital

- Head to too

Alat-alat yang diperlukan

1. Selang NGT sesuai ukuran yang dipakai

2. Jelly NGT

3. Near baken/bengkok

4. Plester

5. Guntung plester

6. Kapas alkohol

7. Klem

8. Pinset anatomis

9. Hand scoon

10. Stetoskop

11. Spuit 10cc disesuaikan

12. Penlight

13. Handuk/pengalas
Prosedur pemasangan NGT

1. Salam, perkenalkan diri, jelaskan TWT (tempat, waktu dan topik) dalam melakukan tindakan NGT.

2. inform consent, cuci tangan.

3. Pasang sampiran, pasang handuk, pakai hand scoon. Bersihkan dahulu sekitar hidung dan lubang
hidung dengan kapas alkohol.

4. Siapkan selang NGT lalu ukur terlebih dahulu dari ubun-ubun sampai menuju lambung atau bisa
diukur dari telinga lalu batas diklem.

5. Oleskan jelly pada selang NGT, lalu masukkan NGT dengan pinset sambil menginstruksikan klien untuk
menelan agar membantu masuknya selang menuju kerongkongan atau esofagus terus menuju lambung
sesuai dengan yang kita ukur sebelumnya.

6. Lalu divalidasi apakah benar selang NGT sudah masuk ke lambung dengan cara menggunakan
stetoskop dan spuit. Pakai stetoskop lalu tempelkan ke daerah perut sedangkan spuit dimasukkan ke
selang NGT sambil disemprotkan udara yang ada di spuit lalu dengarkan dengan stetoskop.

7. Bisa juga dengan masukkan ujung selang NGT ke mangkuk yang sudah berisi air jika benar masuk ke
lambung maka tidak mengeluarkan gelembung udara. Jika mengeluarkan gelembung udarah selang NGT
masuk ke paru-paru.

8. Selanjutnya fiksasi selang NGT dengan plester di bagian hidung agar selang NGT tidak keluar.

9. Tutup ujung selang NGT.

10. Evaluasi subjektif (respon klien) dan objektif (NGT sudah terpasang).

11. RTL (menginstruksikan klien jangan sering menggaruk-garuk hidungnya karena dapat menyebabkan
fiksasi selang NGT rusak).

12. Kontrak selanjutnya (TWT) tempat, waktu dan topik yang akan dilakukan selanjutnya.

13. Rapihkan pasien dan rapihkan alat.

Evaluasi

Evaluasi subjektif (respon klien) dan objektif (NGT sudah terpasang).

1. Tidak terjadi komplikasi aspirasi, nasal irritation, sinusitis, epistaxis, rhinorrhea, skin erosion or
esophagotracheal fistula sebagai dampak dari pemasangan NGT.
2. Tingkat pengetahuan pasien dan keluarga akan bertambah, bisa diajak berkerjasama dalam
melaksanakan asuhan keperawatan secara utuh baik pengkajian, menentukan masalah, perencanaan,
pelaksanaan juga evaluasi.

3. Kebutuhan pasien terpenuhi secara adekuat baik berupa kebutuhan nutrisi maupun cairan

Dokumentasi

Catat hal-hal berikut pada lembar dokumentasi:

- Tanggal dan waktu insersi slang

- Warna dan jumlah drainase

- ukuran dan tipe slang

- Toleransi klien terhadap prosedur

- Respon pasien setelah dilakukan tindakan NGT.

Anda mungkin juga menyukai