PENDAHULUAN
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga
kita diberi kemampuan akal dan pikiran yang sehat serta kesehatan jasmani dan rohani. Dan semoga kita
senantiasa dalam lindungan-Nya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin.
Dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan perubahan yang begitu drastis tentang keberagamaan
di Indonesia. Islam yang menebarkan keramahan, kedamaian, rahmat bagi seluruh alam, mendapati citra
yang berbeda di sebagian pemeluknya. Sayangnya, justru citra yang radikal, garang, nyaris tanpa
kelembutan dalam berdakwah, tampak di depan wajah masyarakat kita.
Nahdlatul Ulama, fakta historis dilahirkan di kota Surabaya, yang urban. Membawa misi akan proses
kekotaan bagi kalangan Islam tradisional, terutama kalangan pesantren. Inilah tantangannya sekarang. Di
samping dakwah NU yang telah mengakar kuat dilapisan grassroot (akar rumput), arus bawah, telah
menjadi ciri khasnya, perlu merambah ke ranah kekotaan. Merambah ke lapis urbanis dengan latar
bekalang pendidikan yang baik, masyarakat terpelajar dan kelas menengah.
Lapisan masyarakat urban, terpelajar dan kelas menengah, selama ini telah menjadi sasaran dakwah
mereka yang justru bertolak-bekalang dengan dakwah NU selama ini. Sehingga, hasilnya, dakwah
dengan ciri khas berbeda dengan NU itulah yang mewarnai dalam aksi massa yang hiruk-pikuk itu.
Mereka telah menguasai dakwah di masjid-masjid di kota, di masjid-masjid kampus dan masjid-masjid di
perumahan-perumahan. Di situ pula kita melihat lapis masyarakat Islam terpelajar dan kelas menengah
berada. Selain itu, mereka pun merambah ke kalangan pelajar di sekolah-sekolah umum dalam
melakukan pengkaderan hingga berlanjut ke kampus-kampus.
Dakwah NU adalah dakwah yang berkembang di bumi Nusantara. Berakar pada model dakwah yang
pernah dikembangkan para pejuang Islam, Wali Songo, sehingga menurunkan para kiai dan ulama-
ulama pesantren. Mereka itulah yang menjadi panutan di organisasi yang lahir pada 31 Januari 1926 ini.
Sekaligus para ulama itulah yang mewarnai wajah kultural di Indonesia, sekaligus wajah Islam khas di
Nusantara.
Dakwah Islam yang berurat-berakar, yang turut memberikan wajah moderat, wajah Islam toleran dan
Islam yang rahmatan lil'alamin di Bumi Nusantara. Para kiai dan ulama pesantren berjuang menegakkan
Islam di Indonesia, juga turut memberikan jiwa, raga, dan harta, bagi berdirinya negeri ini.
NU tumbuh dan ikut memperjuangan terbentuknya negara bangsa. Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia, NU berada di garda depan menghadang upaya tentara sekutu untuk merebut
Indonesia dari bangsanya sendiri.
Melalui Resolusi Jihad yang ditelorkan para kiai pendiri NU, kemerdekaan yang telah di tangan tak
berhasil diambil lagi oleh mereka.
Resolusi Jihad melahirkan perlawanan rakyat yang mengusir kekuatan tentara sekutu lewat pertempuran
dahsyat di Surabaya.
Berapa santri NU yang gugur dalam pertempuran itu ? Para sejarawan menyebut puluhan sampai
ratusan ribu. Konon, gugurnya para santri dalam pertempuran rakyat di Surabaya itu sampai membuat
pendiri NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari sakit, gerah, memikirkan umatnya.
Singkat kata, NU telah menyatu dengan ke-Indonesia-an sejak bangsa ini masih dalam kandungan. NU
menjadi salah satu bidan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NU yang menjaga
kelahirannya sehingga bayi bernama Indonesia tumbuh dan berkembang.
NU tak juga berontak saat ada upaya meminggirkan perannya. NU juga tidak melawan saat ia ditinggal
puluhan tahun dalam proses tumbuh kembangnya bangsa ini. NU tetap menunjukkan kasih sayangnya
saat anak yang dilahirkan “durhaka" terhadap orang tua yang melahirkan dan membesarkan.
Sampai era reformasi yang mengembalikan kekuatan rakyat terjadi. Di saat demokratisasi politik
berlangsung, NU yang mengandung, melahirkan, dan menjaganya
mendapatkan ruang gerak dalam kepemimpinan politik di Indonesia. Dalam posisi ini, NU makin tergerak
untuk menjaga Indonesia tetap tegak.
Pasti, mereka yang masih mempertanyakan sikap ke-Indonesia-an yang begitu besar itu kurang
memahami sejarah Keindonesiaan. Atau mereka sengaja tidak mau paham karena ingin mengambil alih
kepemimpinan agama yang telah menyatu dengan ke-Indonesia-an.
Saat ini kita sedang berada di era revolusi industri 4.0 yang mensyaratkan seluruh kekuatan dikerahkan
dalam menunjang akselerasi dengan memanfaatkan internet sebagai panglimanya.
Arus informasi demikian deras yang mengharuskan semua pihak harus lebih cepat dalam memanfaatkan
peluang. Semangat itu pula yang kini disadari. Yakni bagaimana tantangan yang ada dapat dijawab
dengan langkah yang lebih terukur sesuai tantangan zaman. Salah satunya adalah dengan terus
berbenah agar tidak kalah dalam persaingan.
Fastabiqul khairat atau bersaing dalam kebajikan harus dibarengi dengan persiapan yang terukur dengan
meminta banyak pertimbangan dari berbagai kalangan.
Kalau sedang ngaji al-Qur'an, salah satu ayat yang mengingatkan akan pentingnya menyiapkan masa
depan dan tetap waspada dengan kiprah sebelumnya adalah ayat ini. Yakni surat al-Hasyr (59) ayat 18
bahwa perhatikan masa lampaumu untuk hari esok.
Dengan demikian, setiap insan harus menghargai dan memperhatikan capaian masa lalu dan menatap
masa depan dengan perencanaan yang baik agar kian berhasil.
Dalam kesempatan berbeda, Kanjeng Nabi Muhammad SAW memberikan pesan bahwa kalangan
beruntung adalah mereka yang prestasi hari ini lebih baik dari sebelumnya. Bagaimana dengan yang
capaiannya sama ? Disebut dengan merugi lantaran sudah kehilangan waktu, biaya, tenaga dan
sejenisnya akan tetapi tidak ada yang dibanggakan. Bahkan yang lebih buruk dari itu yakni kalangan
dengan reputasi jelek dari sebelumnya dan ini dikatakan sebagai kelompok binasa.
Sehingga tidak ada pilihan lain dalam perjalanan ini kecuali terus menorehkan prestasi terbaik. Dan spirit
itu pula yang mengemuka dalam menghadapi tantangan maha berat mengemban amanah organisasasi
dalam kurun waktu lima tahun mendatang.
Jam’iyyah Nahdhatul Ulama sebagai representasi berbasis keulamaan tidak lain adalah pewaris serta
pemelihara nilai-nilai kenabian. Salah satu peran penting keulamaan adalah menjaga peradaban,
memelihara nilai-nilai keseimbangan dalam percaturan peradaban tersebut atau dengan kata berkhidmat
melalui etos al muhafadhat ‘ala l-qadiim l-shaalih wa l-ahdhu bi l-jadiid l-aslah.
Dengan terjaganya kedamaian di negeri, kita pun niscaya akan merasakan tenangnya beribadah,
damainya berkhidmah demi meraih ridha Allah Ta'ala.
DASAR KEGIATAN
1. AD/ART Nahdlatul Ulama
2. Program Kerja Pengurus MWC NU Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya
3. Rapat Pembentukan Panitia pada tanggal 08 Januari 2020
TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mengesahkan Kepengurusan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Rungkut masa khidmat
2019 – 2024 dan mempererat tali silaturahim.
PELAKSANA
Yang menjadi pelaksana kegiatan ini adalah panitia pelaksana yang telah dibentuk pada tanggal 08
Januari 2020. (Susunan panitia sebagaimana terlampir pada lampiran 1).
ANGGARAN DANA
Estimasi dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebesar Rp ........??.????. (Rincian anggaran dana
sebagaimana terlampir pada lampiran 2).
PENUTUP
Demikian Proposal ini dibuat, dengan ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang
berkenan membantu terlaksananya kegiatan ini.
.................................................................................
SUSUNAN PANITIA
PELINDUNG :
1. Rais Syuriah MWC NU Kec. Rungkut
2. Ketua Tanfidziyah MWC NU Kec. Rungkut
STEERING COMMITTEE
Koordinator Steering Committee :
Machrus Ihtichsan, S.Ag
Anggota Steering Committee :
1. Drs. H. Abdul Mujib, HU. (Ex Officio)
2. H.M. Syaifi, SE. (Ex Officio)
3. Moch. Yusuf, S.Ag
ORGANIZING COMMITEE
Ketua Panitia
H.M. Syaifi, SE.
Wakil Ketua
Onny Fahamsyah, ST.,MT.
Sekretaris
Arif Fathoni, SH.
Bendahara
H. Fauzan
SEKSI-SEKSI
SEKSI PERLENGKAPAN :
Edy Tandon
Mujahidin
SEKSI KONSUMSI :
Koordinator Umum : Choiruroh Thosin
Koordinator Konsumsi Tamu VIP :
Koordinator Konsumsi Tamu Undangan
Koordinator Konsumsi Peserta Pelantikan
Koordinator Konsumsi Hiburan
Koordinator Konsumsi Lainnya
SEKSI HUMAS
Koordinator Undangan : Zamroni A. Bahrom
Koordinator Pemasangan Banner & Umbul-umbul : Hadi Setyawan, SH.
SEKSI PUDEKDOK
Koordinator Umum : Moch Yasin
Koordinator Perijinan
Koordinator Dekorasi Pelantikan
Koordinator Dekorasi Hiburan
Koordinator Dokumentasi Pelantikan & Raker
Koordinator Dokumentasi Hiburan & lainnya
SEKSI ACARA
Koordinator Umum : Fitrotin - Fatayat
Koordinator Acara Pelantikan
Koordinator Acara Hiburan / Pra Acara Lainnya
Koordinator Acara Raker
SEKSI PENGGALI DANA
Koordinator Umum : H. Waris
Koordinator Proposal Khusus
Koordinator Proposal Pengusaha
SEKSI KEAMANAN
Koordinator Umum : Satkoryon Banser
Koordinator Keamanan Parkir
Koordinator Keamanan Jalan & Lainya
Kapolsek Rungkut dan Danramil Rungkut
SEKSI KESEHATAN
Koordinator Kesehatan
.................................................................................
Susunan Acara Pelantikan
Pra Acara
Pukul 06.00
Persiapan
Pukul 06.15
Pembacaan Juz Amma
Pukul 07.00
Khususiyah, Tahlil, Istighotsah & Doa
Pukul 08.00
Banjari
Pukul 08.45
Atraksi Pencak Silat Pagar Nusa
Pukul 09.00
Parade Defile Banom - Banom NU Rungkut
Acara Inti
Pukul 09.30 Pembukaan
1. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an
2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
3. Menyanyikan Lagu Yalal Wathon
Pukul 10.00
Prosesi Pelantikan
Pukul 10.30
Sambutan - sambutan
Pukul 11.00
Mauidloh Chasanah & Doa
Pukul 12.00
Penutup dan Ramah Tamah
.................................................................................
Susunan Acara Rapat Kerja
Pukul 06.30
Pemberangkatan
Pukul 08.30
Tiba di lokasi dan Check-In
Pukul 09.00
Pembukaan
Pukul 09.15
Sambutan-sambutan
Pukul 10.00
Keynote Speaker : Motivasi dalam Penyusunan Program Kerja yang efektif dan efisien
Pukul 21.00
Acara bebas
..................................................................................
Rencana Anggaran Dana
Pelantikan
1. Alat Tulis Kantor (500ribu)
2. Membuat stempel (150ribu)
3. Cetak Undangan (Rp.5000 x 1000 : 5juta)
4. Sewa Gedung dan Sound (10 juta)
5. Transportasi (1 juta)
6. Konsumsi makan (Rp25ribu x 1000 : 25 juta)
7. Konsumsi snack (Rp.10ribu x 1000 : 10juta)
8. Rokok (500ribu)
9. Backdrop (750ribu)
10. Spanduk, Banner, Baliho(15 x 100ribu : 1,5juta)
11. Bisyaroh Kyai (10juta)
12. Dekorasi Gedung (5 juta)
13. Cetak Dokumentasi (500ribu)
14. Bisyaroh Keamanan (1juta)
15. Bisyaroh pemasangan spanduk, banner, baliho (3juta)
16. P3K Kesehatan & Ambulance (1juta)
Sub Total : Rp. 74.900.000,-
Rapat Kerja
1. Sewa Gedung dan Sound (5 juta)
2. Transportasi Bus (6juta)
3. Konsumsi makan (3x60x25000 : 4.5juta)
4. Konsumsi snack (3x60x10.000 : 1,8juta)
5. Rokok (500ribu)
6. Spanduk (200ribu)
7. Bisyaroh Keynote Speaker (1juta)
Sub Total : Rp. 19.000.000,-
Gantt Chart :
Asumsi Pelaksanaan Pelantikan
Ahad, 02 Februari 2020
Pendidikan
1. Bimbel dan Try-out UNAS, cq ke IPNU dan IPNU
2. Membentuk Relawan dalam sosialisasi dan pendaftaran online bagi sekolah Negeri.
3. Seminar parenting, cq ke Muslimah dan Fatayat
4. Menyusun buku saku tentang sekolah di Rungkut
5. Pembekalan spiritual Aswaja bagi putra-putri Nahdliyin yang masuk semester awal perkuliahan,
untuk membentengi dari pengaruh radikalisme di kampus
Dakwah
1. Penjadwalan Khotib Jumat, Sholat Ied untuk perutusan ke masjid yang berafiliasi dengan NU
Lazis
1. Pelatihan pengelolaan zakat, terutama zakat maal
2. Mendata potensi zakat fitrah dan maal, serta muzakki tiap Syawal dari laporan seluruh Lazis NU
Rungkut.
3. Bila persebaran zakat tidak merata di Rungkut/ ada ketimpangan zona. Maka Membuat nota
kesepahaman dengan Lazis tingkatkan kelurahan atau masjid, untuk bagian "prosentase' tertentu
dikumpulkan di MWC untuk membantu pemerataan distribusinya.
4. mendata mustahiq di Rungkut untuk pada tempo tertentu diberikan bantuan berupa sembako
maupun alat kebutuhan sekolah dari zakat maal yang terkumpul
Lesbumi
1. Mengadakan lomba apresiasi seni (Dai cilik, banjari, kaligrafi, tulis khot Al-Qur'an, mewarnai)
untuk tingkatan siswa pada sekolah di Rungkut, cq : IPNU dan IPPNU
2. Pembinaan dan menata manajerial Pagar Nusa
3. Data base Ishari se-kecamatan Rungkut
Ke-Takmiran
1. Pelatihan manajemen ketakmiran, administrasi umum, kearsipan, manajemen keuangan, dan
perawatan jenazah.
2. Menghadiri Lailatul Ijtima' dengan tempat bergiliran pada masjid dan musholla NU se-Kecamatan
Rungkut.
Bantuan Hukum
1. Mengadvokasi yang terkait dengan permasalahan NU
2. Kampanye sadar hukum kepada warga NU
3. Sosialisasi program pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, misalnya :
pemilu, empat pilar kebangsaan
Kesekretariatan
1. Melengkapi ATK
2. Menyiapkan buku tamu
3. Buku ekspedisi surat masuk dan keluar
4. Memiliki fulltimer atau penjadwalan piket bagi pengurus NU dan Banom-Banomnya
5. Memasang Wifi sekaligus memiliki web yang menjadi situs resmi MWC
6. Pembuatan KTA untuk warga NU
7. Pembelian sound portable
8. Pengadaan LCD dan Slide
9. White board
10. Pencahayaan ruangan ditingkatkan
11. Sabun MCK selalu tersedia
12. Sajadah fasholatan
13. Keran wudlu untuk mengantisipasi MWC dipakai sholat berjamaah saat ada kegiatan yang
memasuki waktu sholat.
.................................................................................
Tugas Administrasi :
1. Proposal
2. Undangan rapat
3. Pengantar permohonan dana
4. Permohonan Mauidlotul Chasanah
5. Pemberitahuan Muspika
6. Permohonan pelantikan ke PCNU
Donatur :
1. Bu. Khofifah
2. Bu. Yayuk
3. Pak Adi
4. Mas Toni
5. Angga wonoayu
6. H. Handis
7. Pasar Soponyono