Anda di halaman 1dari 6

Terms of Reference (ToR)

Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah


Membangun Sinergi dalam Penyelenggaraan Layanan Perempuan Korban Kekerasan

I. Latar Belakang
Berdasarkan delegasi Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2020 Pasal 3 huruf (d),
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mendapatkan
penambahan fungsi sebagai penyedia layanan rujukan akhir bagi perempuan korban kekerasan
yang memerlukan koordinasi tingkat nasional, lintas provinsi. Sebagai tindak lanjut atas
Peraturan Presiden tersebut, Kemen PPPA menyusun Peraturan Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 04 Tahun 2020 dimana terdapat tugas fungsi Asisten
Deputi Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan pada Deputi Bidang Perlindungan Hak
Perempuan.
Dalam upaya untuk memenuhi tugas dan fungsi tambahan tersebut, Kemen PPPA telah
menyusun proses bisnis layanan rujukan akhir komprehensif bagi perempuan korban kekerasan.
Terdapat 6 (enam) layanan dasar dalam penyediaan layanan rujukan akhir bagi perempuan
korban kekerasan, yaitu: 1) pelayanan pengaduan; 2) pelayanan penjangkauan; 3) pelayanan
pengelolaan kasus; 4) pelayanan akses penampungan sementara; 5) pelayanan mediasi; dan 6)
pelayanan pendampingan korban.
Pelaksanaan penyediaan layanan bagi perempuan korban kekerasan tidak hanya
dilakukan oleh pemerintah pusat, melainkan juga menjadi salah satu kewenangan yang
diberikan kepada daerah sebagai urusan pemerintahan bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dalam lampiran halaman 33 angka 2 yaitu Sub Urusan Perlindungan Perempuan:
DAERAH
NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
1 2 3 4 5
Perlindungan a. Pencegahan a. Pencegahan a. Pencegahan
Perempuan kekerasan terhadap kekerasan terhadap kekerasan terhadap
perempuan yang perempuan yang perempuan yang
melibatkan para melibatkan para pihak melibatkan para pihak
pihak lingkup lingkup Daerah lingkup Daerah
nasional. provinsi dan lintas kabupaten/kota.
Daerah kabupaten/
kota.

b. Penyediaan b. Penyediaan Layanan b. Penyediaan Layanan


Layanan rujukan rujukan akhir bagi rujukan akhir bagi
akhir bagi perempuan korban perempuan korban
perempuan korban kekerasan yang kekerasan yang
kekerasan yang memerlukan memerlukan
memerlukan koordinasi tingkat koordinasi tingkat
koordinasi tingkat Daerah provinsi dan Daerah
nasional, lintas lintas Daerah kabupaten/kota
provinsi dan kabupaten/ kota.
internasional

c. Standardisasi c. Penguatan dan c. Penguatan dan


Lembaga penyedia pengembangan pengembangan
Layanan Lembaga penyedia Lembaga penyedia
perlindungan Layanan perlindungan Layanan perlindungan
perempuan. perempuan tingkat perempuan tingkat
Daerah provinsi. Daerah
kabupaten/kota.

Berdasarkan pembagian sub urusan tersebut di atas, maka pemerintah pusat/daerah


provinsi/kabupaten kota dapat melaksanakan penyediaan layanan bagi perempuan korban
kekerasan melalui perangkat daerah yang membidangi urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas DaerahProvinsi untuk
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu
sebagaiman delegasi Pasa 19 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah dan Peraturan Menteri PPPA Nomor 4 Tahun 2018 tentang UPTD PPA yang di
tindaklanjuti dengan SE Nomor 060/1416/Otda Perihal Pembentukan Kelembagaan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak dan SE Menteri Dalam
Negeri Nomor 460/813/SJ Tentang Perencanaan dan Penganggaran dalam Pencegahan dan
Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.
Berdasarkan layanan tindak lanjut laporan pengaduan yang diterima Asdep Pelayanan
Perempuan Korban Kekerasan melalui layanan SAPA 129 periode Januari hingga April 2022
terdapat 782 aduan. Jumlah aduan paling banyak diterima melalui hotline/whatsapp (08111-129-
129) sebanyak 659 kasus, telepon (129) sebanyak 33 kasus dan selebihnya aduan diterima
melalui surat, aduan langsung, form online, SP4N Lapor serta merupakan kasus viral. Jenis
kekerasan yang paling banyak terjadi adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kemudian
kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO). Selain itu, kasus yang melibatkan pekerja
migran Indonesia (PMI) sebagai korban kekerasan juga terhitung cukup banyak.
Sebagai Cross Cutting Issue dalam pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan perempuan
korban kekerasan dan TPPO diperlukan koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Selain itu, pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pelayanan perempuan korban kekerasan juga diperlukan sebagai upaya dalam pemenuhan hak
perempuan korban kekerasan untuk mendapatkan layanan yang komprehensif dan sesuai
kebutuhan.

II. Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah melakukan koordinasi dalam rangka membangun sinergi
antara pusat dan daerah sebagai upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan layanan
perempuan korban kekerasan.
III. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di Bogor, menggunakan paket meeting Fullboard
pada tanggal 29 Juni – 1 Juli 2022.

IV. Peserta
A. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1. Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan;
2. Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak;
3. Sekretaris Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan;
4. Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Perlindungan Hak Perempuan;
5. Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Pekerja dan Tindak Pidana
Perdagangan Orang;
6. Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Rumah Tangga dan Rentan;
7. Jabatan Fungsional Ahli Madya Asisten Deputi Pelayanan Perempuan Korban
Kekerasan;
8. Jabatan Fungsional Ahli Muda Asisten Deputi Pelayanan Perempuan Korban
Kekerasan;
9. Analis Kebijakan di Unit Asisten Deputi Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan;
10. Tim Tenaga Layanan SAPA 129.

B. Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA)/Pusat
Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak
1. Provinsi Aceh
2. Provinsi Riau
3. Provinsi Sumatera Barat
4. Provinsi Sumatera Utara
5. Provinsi Sumatera Selatan
6. Provinsi Bengkulu
7. Provinsi Bangka Belitung
8. Provinsi Kepulauan Riau
9. Provinsi Jambi
10. Provinsi Lampung
11. Provinsi DKI Jakarta
12. Provinsi Jawa Barat
13. Provinsi Banten
14. Provinsi Jawa Tengah
15. Provinsi Jawa Timur
16. Provinsi Yogyakarta
17. Provinsi Kalimantan Barat
18. Provinsi Kalimantan Selatan
19. Provinsi Kalimantan Tengah
20. Provinsi Kalimantan Timur
21. Provinsi Kalimantan Utara
22. Provinsi Nusa Tenggara Barat
23. Provinsi Nusa Tenggara Timur
24. Provinsi Bali
25. Provinsi Sulawesi Selatan
26. Provinsi Sulawesi Utara
27. Provinsi Sulawesi Barat
28. Provinsi Sulawesi Tenggara
29. Provinsi Sulawesi Tengah
30. Provinsi Gorontalo
31. Provinsi Maluku
32. Provinsi Maluku Utara
33. Provinsi Papua
34. Provinsi Papua Barat

V. Narasumber dan Moderator


Narasumber
1. Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan;
2. Asisten Deputi Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan;
3. Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Bidang Perlindungan Hak Perempuan;
4. Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Kemen PPPA.

Moderator
1. Penyuluh Sosial Ahli Madya;
2. Pekerja Sosial Ahli Muda;
3. Penyuluh Sosial Ahli Muda.

VI. Biaya
Biaya penyelenggaraan Rapat Koordinasi Pusat dan Derah: Membangun Sinergi dalam
Penyelenggaraan Layanan Perempuan Korban Kekerasan ini dibebankan pada DIPA
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Satker Deputi Bidang
Perlindungan Hak Perempuan tahun anggaran 2022.

VII. Agenda Kegiatan

Waktu Kegiatan Keterangan


Hari ke-1
29 Juni 2022
12.00 – 18.00 Registrasi Peserta Panitia
Hari ke-2
30 Juni 2022
08.30 – 09.00 Pembukaan Asdep Pelayanan Perempuan
Korban Kekerasan
09.00 – 09.30 Sambutan Deputi PHP Deputi Bidang Perlindungan Hak
Perempuan
09.30 – 11.00 Penyelenggaraan Layanan Perempuan Korban Narasumber:
Kekerasan yang Komprehensif Berbasis pada - Asdep Pelayanan
Kebutuhan Korban Perempuan Korban
Kekerasan
Moderator:
- Penyuluh Sosial Ahli Madya
11.00 – 12.30 Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Narasumber:
Perlindungan Perempuan dan Anak (DAK NF - Kepala Biro Perencanaan
PPA) bagi Penaganan Perempuan Korban dan Keuangan
Kekerasan di Daerah
Moderator:
- Penyuluh Sosial Ahli Muda
12.30 – 13.30 Ishoma -
13.30 – 15.00 Implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Narasumber:
Kekerasan Seksual bagi Penaganan Kasus - Asisten Deputi
Kekerasan terhadap Perempuan Perumusan Kebijakan
Bidang Perlindungan Hak
Perempuan
Moderator:
- Penyuluh Sosial Ahli Muda
15.00 – 15.30 Ishoma
15.30 – 18.00 Monitoring dan Evaluasi Kasus per Wilayah Fungsional Ahli Muda
(4 kelompok) + Tenaga Layanan
18.00 – 19.30 Ishoma
19.30 – 21.00 Rangkuman Monitoring dan Evaluasi Kasus Kelas Besar
Hari ke-3
1 Juli 2022
08.00 – 09.30 Rencana Tindak Lanjut Penyuluh Sosial Ahli Madya
09.30 – 10.00 Penutupan

Anda mungkin juga menyukai