Sebagai lembaga keuangan modern, pasar keuangan tidak lepas dari berbagai
kelemahan dan kesalahan. Para “Investor” selalu memperhatikan perubahan pasar, melakukan
berbagai analisis dan perhitungan, serta tindakan spekulatif dengan cara membeli atau menjual
saham. Kegiatan ini membuat pasar tetap aktif. Namun, kegiatan ini tidak selalu
menguntungkan3
Dalam pasar modal ini, dibedakan antara spekulan dengan pelaku bisnis (investor) dari
derajat ketidakpastian yang dihadapinya. Untuk itu perlu dilihat dahulu karakter dari masing-
masing investasi dan spekulasi.
Investor di pasar modal adalah mereka yang memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk
berinvestasi di perusahaan- perusahaan terbuka (Tbk) yang diyakininya baik dan
menguntungkan, bukan untuk tujuan mencari capital gain melalui short selling. Sementara
spekulan bertujuan untuk mendapatkan gain yang biasanya dilakukan dengan upaya goreng
menggoreng saham.
1
Mohamad 2014
2
QS. Al-Ma’idah (5): 90
3
Mohamad 2014
Karena itu, ajaran Islam secara tegas melarang tindakan spekulasi ini, sebab secars
diametral bertentangan dengan nilai-nilai ilahiyah dan insaniyyah. Spekulasi dilarang bukan
karena ketidakpastian yang ada dihadapannya, melainkan tujuan/niat dan can orang
mempergunakan ketidakpastian tersebut. Gharar dan maysir sendiri adalah konsep yang sangat
berkaitan dengan mudharat, negative result, atau bahaya (hazard).
Proyeksi Bisnis/Investasi
Bisnis hakikatnya adalah merancang masa depan untuk memperoleh nilai tambah.
Masa depan adalah sesuatu yang tidak pasti. Untuk mengetahui sesuatu yang tidak pasti,
maka pelaku bisnis dapat melakukan peramalan. Di dalam Islam, banyak orang menyamakan
peramalan dengan istilah judi. Padahal sesungguhnya, antara peramalan dan judi adalah dua
hal yang berbeda. Judi adalah identik dengan spekulasi, judi/spekulasi adalah
memproyeksikan masa depan tanpa dilengkapi dengan data yang relevan.4
Forecasting adalah peramalan (perkiraan) mengenal sesuatu yang belum terjadi pada
waktu yang akan datang. Forecasting bertujuan agar forecast yang dibuat dapat
meminimumkan pengaruh ketidakpastian terhadap perusahaan atau meminimumkan
kesalahan meramal. Terlait hal ini Rasulullah membolehkannya, yang mana dijelaskan oleh
Imam Malik dalam kitab Al-Muwaththa’ dalam bab Jual Beli ‘Ariyah.
Kejadian yang terjadi di masa yang akan datang akan penuh dengan risiko dan
ketidakpastian. Untuk mengurangi risiko dan ketidakpastian di masa yang akan datang,
manajemen perlu melakukan proyeksi atau forecast terutama forecast mengenai penjualan.
Forecast penjualan tersebut sebagai dasar untuk menentukan rencana penjualan. Rencana
penjualan akan ditentukan dengan memperhatikan forecast penjualan dan memperhatikan
sumber daya yang dimiliki.
1. Jumlah tahun yang lalu, misalnya lima tahun yang lalu dari 2009-2013
4
Mohamad 2014
5
Mohamad 2014
RETURN DAN RISIKO DALAM KEUANGAN SYARIAH
Perhitungan Return
Return dalam bahasa sehari hari biasa disebut dengan tingkat keuntungan ataukembalian
modal (ma’ad). Formula yang lebih umum untuk meghitung return sebagai berikut:
Portofolio adalah kombinasi dari dua atau lebih aset. Dalam contoh di atas, jika aset A
dan B digabungkan dalam portofolio masing-masing 50%, berapa pengembalian dan risiko
yang diharapkan? Pengembalian portofolio adalah rata-rata tertimbang dari kinerja masing-
masing aset. Misalnya, jika kita memberi simbol P, tingkat pembayarannya adalah P.7
Efek Diversivikasi
Kunci untuk mengurangi risiko portofolio adalah kovarians (atau koefisien korelasi)
antar aset. Koefisien korelasi yang lebih negatif menunjukkan potensi yang lebih besar untuk
mengurangi risiko portofolio.Secara umum, koefisien korelasi antar saham adalah positif dan
relatif kecil. Koefisien seperti itu cukup baik untuk mengurangi risiko portofolio. Hanya ketika
koefisien korelasi antara dua aset sama dengan satu (persis dalam arah yang sama)
diversifikasi tidak memiliki efek pengurangan risiko. Dalam situasi ini, risiko portofolio
adalah rata-rata tertimbang dari risiko aset individu.
6
Mohamad 2014
7
Mohamad 2014
8
Mohamad 2014