Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN

TENTANG

BUAH

DI

OLEH :

SONIA SUKMA PINEM NPM : 227100017

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SIMALUNGUN
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada TUHAN Yang Maha Esa sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami
dengan judul “BUAH”.

Makalah ini dibuat untuk kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling
benar yakni untuk mengetahui mata kuliah ini yang sempurna .Selanjutnya dengan rendah hati
kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami
revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih
memiliki banyak kekurangan.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, kami berharap supaya makalah yang
telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Serbelawan, 01 Mei 2023

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan atau persarian.
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka
bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan
tumbuh menjadi biji.
Pada pembentukan buah,ada kalanya bagian buah selain bakal buah akan ikut tumbuh
dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera terjadi penyerburkan dan
pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik
sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan putiknya gugur
pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.
Selain itu, ada juga pengkhususan – pengkhususan pada buah, seperti buah semu dibagi
lagi menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu majemuk. pada buah semu
kadangkala bentuknya dapat menipu dan membuat keliru khususnya bagi orang – orang awam
yang tidak mengenal bagian mana yang disebut buah pada buah semu, kadang kita juga suka
tertipu oleh bentuk buah semu yang sebenarnya dan bagian lain yang ikut tumbuh yang lebih
memikat perhatian dibandingkan dengan bagian buah yang sebenarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Ikhtisar buah sejati tunggal yang kering?
2. Bagaimana Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging?
3. Bagaimana Buah sejati ganda?
4. Bagaimana Buah sejati majemuk?
C. Tujuan
Untuk mengetahui semua pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
a. Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :
Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau
masak tidak pecah (indehiscens).
Contoh-contoh dari golongan ini ialah :
1. Buah padi (caryopsis), Buah berbiji 1, tidak pecah. Dinding buah tipis, berlekatan
menjadi satu dengan kulit biji. Sedang kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula
dengan bijinya. Buah seluruhnya terbungkus oleh sekam. Pada buah yang demikian ini
orang seringkali tidak membedakan buah dan biji, misalnya pada buah padi (Oryza sativa
L), jagung (Zea mays L), sebutir gabah atau sebutir jagung yang sehari-hari kita namakan
biji, sebenarnya adalah buah.
2. Buah kurung (achenium), Buah berbiji 1 tidak pecah, dinding buah tipis, berdempetan
dengan kulit biji, tetapi kedua kulitnya tidak berlekatan, misalnya pada buah bunga
matahari (Helianthus annus L), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa L).
3. Buah keras (nux), seperti buah kurung, yang sering dibedakan hanya dari buah kurung
karena buah ini mempunnyai buah yang kaku dan berkayu. Yang menjadi satu
membedakan dengan buah kurung menurut sifat bakal buah asalnya kalau semula berasal
dari bakal buah beruang satu di sebut buah kurung jika semula berasal daru bakal buah
yang beruang banyak kemudian semua ruang melebur menjadi satu disebut buah keras.
Contohnya pada buah sarangan (Castanea argentea BL)
4. Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat alat
berupa tambahan berupa sayap yang bisa menyembabkan buah bisa terbang jika tertiup
angin seperti pada suku Dipterocarpaceae.
Susunan buah Buah Tropaeolum

Buah keras Buah samara

b. Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak
dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji
terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
1. Buah berbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang
berisi satu biji. Jika buah masak, buah pecah menjadi beberapa bagian, dan tiap bagian
buah (mericaripium) mempunyai sifat seperti suatu buah kurung(achenium) atau buah
keras (nux), jadi biji tetap di dalam ruangan, tidak dapat keluar. Mengingat jumlahnya
ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah berbelah dapat dibedakan lagi
dalam:
 Buah berbelah dua (diachenium), Buah pada waktu masak membelah menjadi dua
bagian, masing-masing menyerupai buah kurung dengan satu biji di dalamnya,
contohnya Centella asiatica (daun kaki kuda).
 Buah berbelah tiga (triachenium), Buah membelah menjadi 3 bagian,
contohnya Tropoelum majus.
 Buah berbelah empat (tetrachenium), Buah membelah menjadi empat bagian,
contohnya Ocium basilicum
 Buah berbelah banyak (polyachenium), seperti terdapat beberapa
macam Malvaceae. Jika masak pecah menjadi sejumlah (banyak) bagian buah,
yang masing-masing bersifat buah kurung.
2. Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap
bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya.
Tiap bagian buah terbentukdari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah
daun buah yang sesuai dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat dalam buah itu.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
 Buah berkendaga dua (dicoccus), Buah membelah menjadi 2 kendaga. Masing-
masing lalu pecah dan mengeluarkan 1 biji.
 Buah berkendaga tiga (tricoccus), Buah membelah menjadi 3 bagian.
Contohmya Ricinua, Hevea, masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji.
 Buah berkendaga lima (pentacoccus), seperti diatas dengan lima bagian buah
masing-masing dengan satu biji misalnya buah Geranium.
 Buah berkendaga banyak (polycoccus), jika buah mempunyai sifat-sifat seperti di
atas , tetapi jika masak menjadi beberapa bagian buah masing-masing dengan satu
biji yang dapat di keluarkan, buah menjadi banyak bagian. Misalnya Malvaceae.

Buah hevea Buah geranium


3. Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri
atas satu atau beberapa daun buah, jika masah lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu
sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
 Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai
satu ruangan dengan banyak biji di dalamnya, jarang sekali hanya mempunyai
satu biji. Jika sudah masak, buah pecah menurut salah satu kampuhnya, biasanya
pecah menurut kampuh perutnya,Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea
dryand), bunga sari cina (Catharanthus roseus G. Don)
 Buah polong (legumen). Buah ini terbentuk dari satu daun buah pula dan
mempunyai stu ruangan atau lebih(karena adanya sekat-sekat semu). Jika sudah
masak, buah ini akan pecah menurut kampuhnya (kampuh perut dan kampuh
punggung), atau terputus-putus terpanjang sekat-sekat semuanyaBuah yang
demikian ini terdapat pada semua jenis tumbuhan yang tergolong
suku: Papilionaceae, misalnya: orok-orok (Crotalaria sp.), Caesalpiniaceae,
misalnya: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.), danMimosaceae,
misalnya pohon saman (Samania saman Merr). Begitu karakteristik buah ini
untuk ketiga suku ini, hingga ketiga-tiganya ada pula yang menyatukan menjadi
satu suku besar dengan nama: tumbuhan berbuah polong (Leguminosae). Selain
adanya sekat-sekat semu, yang menyebabkan ruang buah polong itu terbagi
menjadi beberapa bilik, masing-masing dengan satu biji, ada pula buah polong
yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe tersebut di atas yaitu,
- Buah masak di dalam tanah dan jika masak tidak pecah misalnya pada kacang
tanah (Arachis hypogae L) dan kacang bogor (Vaandzeia subterranea L)
- Buah mempunyai kulit yang berdaging dan jika masak juga tidak pecah misalnya
buah asam (Tmarindus indica L), nam-nam (Cynometra cauliflora L).
- Buah mempunyai sususan seperti buah batu dengan tiga lapisan kulit buah, hanya
mempunyai satu ruang dan satu biji, jika masak juga tidak pecah misalnya pada
pohon gayam (Inocarpus edulis Forst)
 Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah ini tersusun atas dua daun buah,
mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya.
Buah ini membentuk sekat semu, sehingga kedua tembuni pada perlekatan daun
buah tepisah oleh sekat semu tadi, dan oleh sekat semu itu buah lalu terbagi
menjadi dua ruangan, masing-masing dengan dua tembuni. Jika buah sudah
masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya, tetapi tidak seperti buah
polong yang pecahnya mulai dari ujung buah, melainkan dari pangkal buah dan
tetap berlekatan di bagian ujungnya. Biji agak lama menempel pada kedua sisi
sekat semua tadi, tetapi akhirnya akan runtuh pula. Buah dengan susunan
demikian ini umum terdapat pada warga suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya
lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea Coss), dll.
 Buah kotak sejati (capsula), buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan
mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah
ini jika sudah masak juga membuka, hingga biji yang ada di dakamnya dapat
keluar. Berasal dari dua daun buah atau lebih yang mempunyai sejumlah ruangan
sesuai dengan jumlah daun buahnya.

Buah polong Buah chataranthus

B. Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging


Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada
pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.).
Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:
a. Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai dua
lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agaj menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan
lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat dimakan. Buah buni yang
berdinding tebal dan dapat dimakan misalnya:
 Buah papaya (Carica papaya L), buah belimbing (Averrhoa carambolaL.), sawo manila
(Achras zapota L.)
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai sifat yang agak kaku seperti
kulit tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya, misalnya:
 Buah duku (Lansium domesticum Corr.), buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).

b. Buah mentimun (pepo). Buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda
dengan buah buni. Buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan
merupakan sekat-sekat sejati. Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang
tergolong suku Cucurbitaceae. Misalnya : mentimun sendiri (Cucumis sativus L.), waluh
(Cucurbita moschata Duch.), semangka (Citrullus vulgaris Schrad.), juga pada tumbuhan
yang tergolong dalam suku Passifloraceae, misalnya : markisa (Passiflora
quadrangularis L.), buah negri (Passiflora edulis Sims.).
c. sBuah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah
buni. Kulit buah mempunyai tiga lapisan, yaitu :
 Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri, yang
mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning
atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.
 Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang
biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
 Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa
ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan
bijinya terdapat bebas diantara gelembung-gelembung ini.
d. Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit
yaitu:
 Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), yang tipis menjangat, biasanya licin mengkilat.
 Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging atau berserabut, kalau berdaging
seringkali dapat dimakan.
 Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras, dan berkayu.
Buah batu kita dapati antara lain pada pohon mangga (Mangifera indica L.) yang kulit
tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.)
dan nyamplung (Calophyllum inophyllumL.) yang mempunyai kulit tengah yang
berserabut, dan menyebabkan buah menjadi ringan, dapat terapung-apung, dan dengan
demikian dapat dipencarkan dengan perantaraan air.
e. Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir
mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin.
f. Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kuat,
seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini
mempunyai beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu biji. Buah yang demikian
terdapat pada pohon apel (Pyrus malus L.), pohon per (Pyrus communis L.)

C. Buah Sejati Ganda


Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga
dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah
sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat
dibedakan dalam:
1. Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.).
2. Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.).
3. Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-
masing tumbuh menjadi buah bumbung.
4. Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni, misalnya
srikaya (Annona squamosa L.)

Buah bumbung
D. Buah Sejati Majemuk
Buah sejati majemuk berasal dari satu bunga majemuk. Jadi merupakan kumpulan
banyak buah yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah majemuk
nempaknya seperti satu buah saja.
Sama halnya dengan buah sejati ganda kita dapat membedakan:
1. Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga mejemuk
membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nenas (Ananas
comosus Merr.). Pada buah nanas pada pembentukan buah ikut pula mengambil bagian
daun-daun pelindung dan daun-daun tenda bunga, sehingga keseluruhannya nampak
sebagai satu buah saja.
2. Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).
Pada pandan rangkaian bunga beinanya setelah mengalami penyerbukan/pembuahan,
berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih keliahatan sebelah luarnya, bahwa
kelompokan buah itu adalah kumpulan banyak buah. Masing-masing mempunyai kulit
buah dengan tiga lapisan seperti buah kelapa, yaitu dengan lapisan tengah yang
berserabut, hingga dapat terapung dan dapat dipencarkan oleh air.
3. Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.).
Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di
tepi dan bunga yang subur itu setelah penyerbukan/pembuahan berubh menjadi sebuah
buah kurung, maka seluruh bunga akan menjadi suatu buah kurung majemuk.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
 Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau
masak tidak pecah (indehiscens).
 Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak
dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa
hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
 Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging. Buah yang termasuk golongan ini
umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika telah masak
kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.).
 Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga
dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi
buah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
 Buah sejati majemuk berasal dari satu bunga majemuk. Jadi merupakan kumpulan
banyak buah yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah
majemuk nempaknya seperti satu buah saja.
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Taksonomi Tumbuhan. Jogjakarta: Gajah Mada University


Tjitrosoepomo, Gembong. 2001. Morfologi Tumbuhan. Cetakan ketiga belas. Yogyakarta:
Gadjah Mada University PRESS
Yudianto, Suroso Adi. 1992. Mengerti Morfologi Tumbuhan. Edisi
pertama. Bandung: PT Tarsito

http://mafikadihati.blogspot.com/2012/11/makalah-morfologi-buah.html

http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2013/05/morfologi-tumbuhan-tentang-buah.html

http://donloadmakalah.blogspot.com/2012/05/makalah-morfologi-tumbuhan-buah.html

http://makalahmorfologitumbuhan.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai