Anda di halaman 1dari 15

NAMA : ………………………………… KELAS : 11 MIA-… NO. ABSEN : ….

TRANSFORMASI GEOMETRIS
Pengertian Transformasi Geometris
Transformasi adalah : suatu opersai yang memetakan setiap titik pada bidang kartesius ke tititk
lainnya pada bidang tersebut. Suatu transformasi biasa disimbulkan t.
Misalkan oleh suatu transformasi t titik P(x , y) dipetakan ketitik P’(x’ , y’) dan ditulis
P( x, y )  P' ( x' , y ' ) , maka titik (x , y) disebut titik asal dan P' ( x' , y ' ) disebut bayangan.
Contoh : Missal suatu transformasi t didefinisikan oleh persamaan :
x'  2 x  4 y
y '  3x  2 y
Bayangan titik A(2 , 1) oleh transformasi t tersebut adalah :
x'  2 x  4 y y '  3x  2 y
x'  2.2  4.1 y '  3.2  2.1
x' 8 y'  8
Jadi Bayangan titik A(2 , 1) oleh transformasi t tersebut adalah A’(8 , 8) atau A(2,1)  A' (8,8)
Matriks Transformasi :
Jadi secara umum misal t suatu transformasi yang memetakan titik P(x , y) ketitik P’(x’ , y’) yang
didefinisikan
x'  ax  by
y '  cx  dy
Dengan a , b , c dan dadalah bilangan rielmaka transformasi t tersebut disebut transformasi linier.
Dan dalam notasi matriks adapat dituliskan:
 x'   a b  x 
     
 y '   c d  y 
 x'   x
   M  
 y'   y
a b 
Dengan M    adalah matriks transformasi
c d 
Contoh :
Suatu transformasi didefinisikan oleh persamaan
x'  3 x  4 y
y'  2 x  y
a. Tentukan matriks transformasinya
b. Tentukan bayangan segitiga ABC dengan titik A(0 ,0), B(3,0) dan C(0,2) oleh
transformasi tersebut
c. Gambarlah transformasi tersebut :
Jawab :
a. Persamaan transformasi
x'  3 x  4 y
y'  2 x  y
Dapat diubah menjadi
 x'   3  4  x   3  4
      jadi matriks transformasinya adalah :  
 y '   2 1  y  2 1 

Modul Transformasi 1
b. Bayangan
 Untuk titik A(0,0) * untuk titik B(3,0) * untuk titik C(0,2)
 x'   3  4  0   x'   3  4  3   x'   3  4  0 
                 
 y '   2 1  0   y '   2 1  0   y '   2 1  2 
0 9   8
        
0 6  2 
Jadi : A(0,0)  A' (0,0) A(0,0)  A' (0,0) A(0,0)  A' (0,0)

Cara lain : Menentukan bayangan titik A,B,C secara bersamaan dapat dilakukan sebagai berikut
 x' A x'B x'C   3  4  xA xB xC 
     
 y' A y'B y'C   2 1  y A yB yC 
 3  4  0 3 0 
   
 2 1  0 0 2 
 0 9  8
  
0 6 2 
Jadi bayangannya adalah : A’(0,0), B’(9,6), C’(-8,2)

c. Gambar sketsa

Soal – soal
1. Suatu transformasi linier didefinisikan oleh persamaan berikut tentukan matriks transformasinya :
a. x'  2 x  y b. x'  x  2 y c. x'  x
y'  x  2 y y '  2 x  y y '  2 y
2. Tentukan bayangan tiap titik berikut oleh transformasi linier yang didefinisikan oleh persamaan :
x'  x  2 y
y'   x  3 y
a. A(0 , 5) b. B(4 , 1) c. C(-4 , 1) d. D(-2 , -3)

3. Tentukan bayangan tiap titik berikut oleh transformasi linier yang matriks transformasinya adalah
 1  3
M   
2 1 
a. A(3 , 0) b. B(1 , 3) c. C(-2 , 1) d. D(-1 , -2)

4. Tentukan bayangan persegi ABCD dengan koordinat titik A(0,0), B(4,0), C(4,4), D(0,4), oleh
1 2
transformasi linier yang matriks transformasinya adalah M    serta sketsalah bangun asal dan
0 1
bangun bayangannya
 3 1
5. Matriks suatu transformasi linier M    . Jika oleh transformasi tersebut bayangan titil P(x,y)
 2 1
adalah P’(-4 , -2), maka tentukan koordinat titik P.
6. Tentukan matrik transformasi linier yang memetkan :
a. Titik A(1 , 2) ke titik A’(8 , 3) dan titik B(3 , 0) ketitik B’(6 , -3)
b. Titik C(2 , -2) ke titik C’(4 , 1) dan titik D(2 , 1) ketitik D’(8 , 3)

Modul Transformasi 2
Jenis – jenis Transformasi :
1. Translasi (Pergeseran);
2. Rotasi (Perputaran);
3. Refleksi (Pencerminan);
4. Dilatasi (Perkalian)

A. Translasi (Pergeseran)
Translasi adalah suatu transformasi yang memindahkan setiap titik pada bidang dengan jarak dan arah
yang tetap
a
Translasi ditandai oleh matriks transformasi yang berbentuk kolom yaitu T   dengan a sebagai
b
komponen x pada sumbu koordinat dan b sebagai komponen y pada sumbu koordinat

1. Translasi titik
a
P’(x’,y’) Bayangan titik P(x,y) oleh translasi T   
b
T adalah P’(x’,y’) yang ditentukan oleh
b
 x'   x   a 
P(x,y) a persamaan vector translasi        
 y'   y   b 

Contoh : 1
 5 
Tentukan bayangan segitiga ABC dengan titik A(0,0), B(-1,1), C(3,2) oleh translasi T   
  2
dan sketsalah segitiga asal dan segitiga bayangannya !
Jawab :
 x'   x   5 
Titik (x , y) bayagannya A'         
 y'   y    2 
 x'   0   5   0  5   5 
 Titik A(0 , 0) bayagannya A'                 A'  (5,2)
 y'   0    2   0  2    2 
 x'    1  5    1  5   4 
 Titik A(-1 , 1) bayagannya A'                 A'  (4,1)
 y'   1    2   1  2    1
 x'   3   5   3  5   8 
 Titik A(3 , 2) bayagannya A'                 A'  (8,0)
 y'   2    2   2  2   0 

sketsa
A

A’

B
C’

B’

Modul Transformasi 3
2. Translasi Garis (kurva)
 Penentuan bayangan/peta dari persamaan kurva dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a
Diketahui kurva y = f(x) ditranslasikan oleh matriks T    .Bayangan kurva y = f(x)
b
ditentukan oleh persamaan matriks berikut :
 x'   a   x   x   x'a 
             
 y '   b   y   y   y 'b 
Diperoleh : x  x'a dan
y  y 'b .
Nilai x dan y disubtitusikan ke bentuk persamaan kurva y = f(x) diperoleh :
y 'b  f ( x'a)
a
Hal ini berarti persamaan bayangan kurva y = f(x), oleh translasi T    berbentuk
b
: y – b = f(x – a)

 Penentuan persamaan kurva awal jika diketahui bayangan/peta dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
a
Untuk menentukan persamaan kurva awal yang jika ditranslasikan oleh T   
b
menghasilkan persamaan bayangan y '  f ( x' ) dapat dilakukan dengan cara berikut :
 x'   a   x   x'   a  x 
             
 y'   b   y   y'   b  y 
Diperoleh x'  x  a dan
y'  y  b .
Nilai x’ dan y’ disubtitusikan ke bentuk persamaan byangan sehingga diperoleh persamaan
kurva b + y = f(a + x)
y  b  f ( x  a)
Contoh : 2
  2
Tentukan bayangan garis x + 2y = 4 oleh translasi  
 3 
Jawab :
  2
Misal P(x,y) adalah sembarang titik pada kurva x + 2y = 4 dan oleh translasikan T   
 3 
dipetakan ke titik P’(x’ , y’) maka diperoleh :
 x'   x    2   x   x'    2   x   x'2 
                      
     
y ' y 3      
y y ' 3   
y y '3 
Dari vector di atas diperoleh :
x  x'2 … (1)
y  y '3 … (2)
Subtitusikan persamaan (1) dan (2) ke dalam persamaan x + 2y = 4 diperoleh
x + 2y = 4
x'2 + 2( y '3 ) = 4
x’ + 2 + 2y’ – 6 = 4
x’ + 2y’ = 4 – 2 + 6
x’ + 2y’ = 8
  2
Jadi bayangan kurva / garis x + 2y = 4 oleh translasi T    adalah x + 2y = 8
 3 
Contoh : 3
 5 
Tentukan persamaan kurva y = f(x) yang ditranslasikan oleh matriks T    menghasilkan bayangan
  2
kurva (x + 2) + (y – 1) = 4
2 2

Modul Transformasi 4
Jawab :
Misal P(x’,y’) adalah sembarang titik pada bayangan kurva adalah (x’ + 2)2 + (y’ – 1)2 = 4 oleh
 5 
translasikan y = f(x) dengan T    sehingga:
  2
 x   5   x'   x'   x   5   x'   x  5 
                      
 y    2   y'   y'   y    2   y'   y  2 

Dari vector di atas diperoleh :


x'  x  5 … (1)
y '  y  2 … (2)
Subtitusikan persamaan (1) dan (2) ke dalam persamaan (x’ + 2) 2 + (y’ – 1)2 = 4 diperoleh
(x’ + 2)2 + (y’ – 1)2 = 4
((x – 5) + 2)2 + ((y + 2) – 1)2 = 4
(x – 3)2 + (y + 1)2 = 4
Soal – soal
 4 
1. Tentukan bayangan setiap titik berikut oleh suatu translasi T    :
  2
a. A(0 , 0) b. B(2 , –4) c. C(3 , 6) d. D(–5 , –4)
a
2. Suatu translasi T    sehingga translasi tersebut memetakan A(3 , –4) ketitik asal O(0 , 0)
b
a
3. Suatu translasi T    memetakan titik A(3,–4) ke A’(5,1). Tentukan bayangan titik B(2 , –3) oleh
b
translasi tersebut.
  2
4. Tentukan bayangan segitiga ABC dengan titik A(0 , 0), B(2 , 4), C(6 , 1) oleh translasi T    dan
 3 
sketsalah segitiga asal dan bayagannya
  1
5. Tentukan persamaan bayangan kurva y = 2x + 4 oleh translasi T   
 2
 5
6. Tentukan persamaan bayangan kurva x + 2y + 3 = 0 oleh translasi T   
 3
 3
7. Tentukan persamaan bayangan kurva y = x2 oleh translasi T   
 2
  2
8. Tentukan persamaan bayangan kurva x2 + y2 = 4 oleh translasi T   
 1 
a
9. Bayangan parabola y = (x + 2)2 – 3 oleh translasi T    adalah parabola y = x2. Tentukan translasi
b
tersebut.

Modul Transformasi 5
B. Refleksi (Pencerminan)

Yaitu suatu transformasi (isometric) yang memindahkan setiap titik pada bidang dengan menggunakan
sifat – sifat bayangan pada suatu cermin disimbulkan M
1. Refleksi titik
a. Refleksi titik terhadap sumbu X ditulikan Mx (garis y = 0)
Untuk menentukan matriks transformasi pencerminan terhadap sumbu X, gambarkan titik (1 , 0)
dan (0 , 1) yang merupakan komponen matriks identitas direfleksikan terhadap sumbu X atau
garis y = 0 sehingga diperoleh

(1 , 0) Mx (1 , 0) (0,1)

(0 , 1) Mx (0 , –1) (0,-1) (1,0)

1 0 
Dari uraian di atas maka diperoleh matriks transformasi terhadap sumbu X yaitu :  
 0 1 
Sehingga titik A(x , y) direfleksikan terhadap sumbu X maka bayangannya A’(x , –y)

b. Refleksi titik terhadap sumbu Y atau garis x = 0 dituliskan Mx=0


Dengan jalan yang saman diperoleh matriks transfornasi Refleksi terhadap sumbu Y atau garis
 1 0
x = 0 adalah  
 0 1
Sehingga titik A(x , y) direfleksikan terhadap sumbu Y maka bayangannya A’(–x , y)

c. Refleksi titik terhadap garis y = x ditulikan My = x


A(x , y) direfleksikan terhadap garis y = x maka bayangannya A’(y , x)
0 1
Dan matrik Transfomasi Refleksi terhadap sumbu y = x adalah :  
1 0
d. Refleksi titik terhadap garis y = –x ditulikan Ry = -x (garis y = -x)
A(x , y) direfleksikan terhadap garis y = –x maka bayangannya A’(–y , –x)
 0  1
Dan matrik Transfomasi Refleksi terhadap sumbu y = –x adalah :  
1 0 
e. Pencerminan terhadap sumbu pencerminan yang sejajar sumbu Y ( missal garis x = a)
Bayangan titik P(x, y) jika dicerminkan terhadap garis x = a adalah P' (2a  x, y )

f. Pencerminan terhadap sumbu pencerminan yang sejajar sumbu X ( missal garis y = b)


Bayangan titik P(x, y) jika dicerminkan terhadap garis y = b adalah P' ( x,2b  y )

Matriks transformasi Refleksi

No Transformasi Matriks Transformasi Bayangan Titik

1 0
M y  0   A( x, y )  A' ( x, y )
 1
1 Pencerminan terhadap sumbu X
0
 1 0
M x  0   A( x, y )  A' ( x, y )
1 
2 Pencerminan terhadap sumbu Y
0
0 1
3 Pencerminan terhadap sumbu y = x M y  x   A( x, y )  A' ( y, x)
1 0
 0  1
4 Pencerminan terhadap sumbu y = - x M y   x   A( x, y )  A' ( y, x)
  1 0 

Modul Transformasi 6
2. Refleksi garis / kurva
 Penentuan bayangan/peta dari persamaan kurva dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Diketahui kurva y = f(x) dan A(x , y) terletak pada kurva maka bayangan titik A tersebut adalah
A’(x’ , y’) sehigga diperoleh persamaan
 x'   x
   M .  dengan M adalah matrik Refleksi
 y'   y
Diperoleh : x dan y
Nilai x dan y disubtitusikan ke bentuk persamaan kurva y = f(x) sehingga di peroleh y’ = f’(x)
Contoh 1 :
Tentukan bayangan titik A(4 , –2), jika direfleksikan :

a. Terhadap sumbu X : A(4 , –2) My = 0 A’(4 , 2)

b. Terhadap sumbu Y : A(4 , –2) Mx = 0 A’(-4 ,-2)

c. Terhadap garis y = x : A(4 , –2) My = x A’(-2 ,4)

d. Terhadap garis y = -x : A(4 , –2) My = -x A’(2 , -4)

e. Terhadap garis y = 4 : A(4 , –2) My = 4 A’(4 , 2(4)-(-2)) = A’(4 , 10)

f. Terhadap garis x = 2 : A(4 , –2) Mx = 2 A’(2(2)-4 , -2) = A’(0 , -2)

Contoh 2 :
Tentukan bayangan kurva y = x2 oleh refleksikan terhadap sumbu garis y = x
Jawab :
Misal Px,y) adalah sembarang titik pada kurva y = x2, maka bayangan P adalah P’(x’,y’)
sehingga diperoleh persamaan :
 x'   x   x'   0 1  x   x'   y 
   Ry  x                jadi x = y’ dan y = x’ subtitusikan ke
 y'   y   y '   1 0  y   y '   x 
dalam persamaan y = x2
x’ = (y’)2
y '   x'
Jadi bayangan kurva tersebut adalah y '   x'

Soal – soal
1. Tentukan bayangan titik A(3 , –4) jika dicerminkan terhadap
a. Sumbu X b. Sumbu Y c. garis y = x d. garis y = –x e. garis x = 3 f. garis y = –3

2. Tentukan bayangan titik – titik A(–3 , 2), B(1 , 2) dan C(4 , –2) oleh refleksi terhadap
a. Sumbu X b. Sumbu Y c. Garis y = x d. Garis y = –x

3. Segitiga ABC dengan titik A(–2 , 1), B(5 , –1) dan C(–1 , –6) tentukan bayangan segitiga tersebut jika
direfleksikan terhadap :
a. Sumbu X b. Sumbu Y c. garis y = x d. garis y = –x e. garis x = 3 f. garis y = –3
4. Tuliskan titik – titik A, B, C yang jika dicerminkan terhadap sumbu X menghasilkan bayangan A’(–2 ,
3), B’(4 , –2) dan C’(–3 , –3)
5. Tentukan bayangan kurva 3x – y + 1 = 0 oleh refleksi terhadap sumbu X
6. Tentukan bayangan kurva 3x + 2y + 3 = 0 oleh refleksi terhadap sumbu X
7. Tentukan bayangan kerva y = x2 + 4x + 5 jika direfleksikan olek sumbu Y
8. Tentukan bayangan kerva (x + 2)2 + (y – 3)2 = 1 jika direfleksikan olek sumbu Y
9. Tentukan persamaan parabola karena direfleksikan terhadap sumbu Y menghasilkan persamaan
bayangan y = x2 – 2x + 1
10. Tentukan bayangan kurva y = 3x – 4 oleh refleksi terhadap garis y = x
11. Tentukan bayangan kurva y = –x2 + 2x + 1 oleh refleksi terhadap garis y = –x

Modul Transformasi 7
C. Rotasi (Perputaran)
Rotasi adalah : Suatu transformasi yang memetakan setiap titik pada bidang ketitik lainnya dengan cara
memutar dengan pusat dan arah tertentu. Arah berlawanan arah perputaran jarum jam disebut rotasi
positif dan arah searah perputaran jarum jam disebut rotasi negative.
Jadi dalam transformasi rotasi ditentukan oleh : titik pusat rotasi; besar sudut rotasi dan arah rotasi.
Untuk rotasi bangun semuala dan bayanganya kongruen sehingga untuk transformasi rotasi disebut
transformasi kongruen.
1. Rotasi titik
Matriks transformasi rotasi pusat O(0 , 0)

P’(x’,y’) Koordinat titik P(x , y) dapat dinyatakan dalam


dalam bentuk sbb:
x  r cos dan
P(x,y)
 y  r sin 

O
Titik P(x , y) dirotasikan dengan pusat O(0,0) diputar dengan rotasi positif sebesar 
bayangannnya adalah P’(x’ , y’) dengan :
x'  r cos(   ) dan y '  r sin(    )
Gunakan rumus trigonometri sudut rangkap:
x'  r cos(   ) y '  r sin(    )
 r cos cos  r sin  sin   r sin  cos  r cos sin 
 x cos   y sin   y cos   x sin 
 x sin   y cos 
Dari hasil tersebut diperoleh hubungan :
x'  x cos   y sin 
y '  x sin   y cos 
Jika dinyatakan dalam persamaan matriks diperoleh :
 x'   cos   sin   x   x'   x
          R  
 y '   sin  cos   y   y'   y
Jadi bayangan titik P(x , y) oleh rotasi pusat O(0 , 0) dengan sudut rotasi sebesar  adalah titik
P’(x’ , y’) yang ditentukan oleh persamaan matrks :
 x'   cos   sin   x 
     
 y '   sin  cos   y 

Dengan jalan yang sama bayangan titik P(x , y) oleh rotasi pusat A(a , b) dengan sudut rotasi
sebesar  adalah titik P’(x’ , y’) yang ditentukan oleh persamaan matrks :
 x'   cos   sin   x  a   a 
        
 y '   sin  cos   y  b   b 
Secara umum titik A(x , y) dirotasikan terhadap titik pusat O(0 , 0) sejauh  dituliskan

A( x, y) 
O , R 
 A' ( x' , y' )
2. Rotasi garis/kurva pusat O(0 , 0) dirorasi sejauh 
 Penentuan bayangan/peta dari persamaan kurva dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Diketahui kurva y = f(x) dan A(x , y) terletak pada kurva maka bayangan titik A tersebut adalah
A’(x’ , y’) sehigga diperoleh persamaan
 x'   cos   sin   x 
      sehingga
 y '   sin  cos   y 
Diperoleh : x dan y
Nilai x dan y disubtitusikan ke bentuk persamaan kurva y = f(x) sehingga di peroleh y’ = f’(x)

Modul Transformasi 8
Soal – soal
1. Tentukan bayangan titik A(2 , –2) oleh rotasi terhadap titik asal O(0 , 0) sebesar 450
2. Tentukan bayangan garis x + 2y = 4 jika dirotasikan dengan pusat O(0 , 0) dan sudut –900
3. Tentukan bayangan titik A(4 , 6) oleh rotasi sebesar 90 0 dengan pusat P(3 , –2)
4. Tentukan bayangan garis y = 3x + 2 oleh rotasi pusat P(3 , 2) sejauh –300

5. Tentukan bayangan lingkaran x2 + y2 = 4 oleh rotasi pusat O(0 , 0) dengan sudut putar  
2
6. Tentukan bayangan garis x + 2y = 3 oleh rotasi pusat O(0 , 0) dengan sudut rotasi 60 0
7. 
ABC dengan titik – titik sudut A(xA , yA), B(xB , yB), C(xC , yC) dirotasikan oleh O0,0, R900 
menghasilkan bayangan A' B' C' dengan A' ( 2,0) , B ' ( 4,4) , C ' (2,4) . Tentkan koordinat titik A, B dan C
8. Lukis sketsa OAB dan bayangannya pada kertas berpetak, kemudian lukiskan koordinat titik
bayangannya, jika titik – titik sudut OAB adalah O(0 , 0), A(3 , 0), B(1 , 6) dirotasikan oleh :

a. O 0,0 , R600 
b. A3,0, R900  
c. O1,6, R1800 
9. Tentukan persamaan baayangan dari setiap rotasi berikut :
1
a. Garis g  2x + y + 3 = 0 dirotasikan terhadap A(-1 , 2) sejauh  berlawanan arah jarum jam
2
b. Parabola p  y2 = 4x + 3 dirotasikan terhadap B(2 , -2) sejauh  searah jarum jam
1
c. Lingkaran L  x2 + y2 + 2x – 2y – 5 = 0 dirotasikan terhadap B(4 , 5) sejauh  berlawanan arah
3
jarum jam

Modul Transformasi 9
D. Dilatasi (Perbesaran/pengecilan)
Adalah transformsi dengan sembarang titik P dan bayangannya P’ terletak pada satu garis lurus (kolonier)
dari sebuah titik tetap dengan faktor skala k. Titik tetep tersebut disebut pusat dilatasi
 Jika k > 1 maka dilatasi merupakan perbesaran dan
 Jika 0 < k < 1 maka dilatasi merupakan pengecilan
 Untuk k > 0 maka bayangannya sepihak
 Untuk k < 0 maka bayangannta berlainan pihak

1. Dilatasi titik oleh dilatasi terhadap titik pusat O(0 , 0) factor skala k

Bayangan titik P(x , y) oleh didilatasi dengan pusat O(0 , 0) dan factor skala k adalah P ' ( x' , y ' )
 x'   k 0  x  k 0
sehingga berlaku hubungan       dengan Dk    adalah matriks transformasi
 y   0 k  y  0 k 
dilatasi

2. Dilatasi titik oleh dilatasi terhadap titik pusat P(a , b) faktor skala k
Bayangan titik A(x , y) oleh diltasi dengan pusat P(a , b) dan faktor k adalah P ' ( x' , y ' ) sehingga
 x'   k 0  x  a   a 
berlaku hubungan         
 y   0 k  y  b   b 

3. Dilatasi garis/kurva oleh dilatasi terhadap titik pusat O(0 , 0) faktor skala k
Penentuan bayangan/peta dari persamaan kurva dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Diketahui kurva y = f(x) dan A(x , y) terletak pada kurva maka bayangan titik A tersebut adalah
A’(x’ , y’) sehigga diperoleh persamaan
 x'   k 0  x 
      sehingga diperoleh : x dan y
 y   0 k  y 
Nilai x dan y disubtitusikan ke bentuk persamaan kurva y = f(x) sehingga di peroleh y’ = f’(x)

Soal – soal
1. Tentukan bayangan titik A(2 , –4) oleh dilatasi dengan pusat O(0 , 0) dan factor skala k = 3
2. Bayangan titik A(x , y) oleh dilatasi dengan pusat O(0 , 0) dan factor skala k = –3 adalah A’(3 , –6).
Tentukan koordinat titik A
3. Bayangan titik A(2 , –3) karena dilatasi dengan pusat O(0 , 0) dan factor skala k adalah A’(–4 , 6).
Tentukan factor skala dilatasi tersebut.
4. Tentukan bayangan persegi ABCD dengan A(0 , 0), B(2 , 0), C(2 , 2), D(0 , 2) karena dilatasi dengan
pusat A dan factor skala k = 2
5. Tentukan bayangan titik A(–2 , 5) oleh dilatasi dengan pusat P(1 , –1) dan factor skala k = 2
6. Tentukan bayangan kurva 2x + 4y = 5 oleh dilatasi dengan pusat O(0 , 0) dan factor skala k = –2
7. Tentukan bayangan kurva x2 + y2 = 1 oleh dilatasi dengan pusat O(0 , 0) dan factor skala k = 2
8. Tentukan bayangan kurva y = x2 oleh dilatasi dengan pusat O(0 , 0) dan factor skala k = –2
9. Tentukan bayangan kurva y = x2 + 3 oleh P(1,2), D(3)
10. Tentukan bayangan lingkaran L  x2 + y2 – 2x – 3 = 0 oleh O(0,0), D(2)

Modul Transformasi 10
E. Komposisi dua Translasi Berurutan
Adalah transformasi yang digunakan secara berurutan
1. Komposisi Translasi
a c
Misal T1    dan T2    adalah vector translasi, maka komposisi translasi T1 dilanjutkan T2
b d 
a  c   a  c 
T2oT1  dapat diwakili oleh translasi tunggal T yaitu T  T1  T2         
 b   d  b  d 
Secara geometris disajikan sbb:

T T2
d

bB c
T1
A a

Contoh : 1
  2  3
Tentukan bayangan A(2 , -3) oleh translasi T1    dilanjutkan T2   
 3   2
Jawab :
  2  3   2  3 1
T  T1  T2  T        T     T   
 3   2  3 2   5
 x'   x   x'   2   1   x'   2  1   x'   3 
      T                     
 y'   y   y '    3   5   y '    3  5   y '   25 
Jadi bayangan titik A(2 , -3) oleh komposisi translasi tersebut adalah A’(3 , 2)

Contoh : 2
  2   3
Tentukan bayangan garis y = 3x + 1 oleh translasi T1    dilanjutkan oleh translasi T2   
 3   5 
Jawab
  2    3   2  3   5
T  T1  T2  T        T     T   
 3   5   35   8 
  5
Misal P(x,y) adalah sembarang titik pada kurva y = 3x + 1 dan oleh translasikan T    dipetakan
 8 
ke titik P’(x’ , y’) maka diperoleh :
 x'   x    5   x   x'    5   x   x'5 
                      
 y'   y   8   y   y'   8   y   y '8 
Dari vector di atas diperoleh :
x  x'5 … (1)
y  y '8 … (2)
Subtitusikan persamaan (1) dan (2) ke dalam persamaan y = 3x + 1 diperoleh
y = 3x + 1
y '8 = 3( x'5 ) + 1
y’ – 8 = 3x’ + 15 + 1
y’ = 3x’ + 15 + 1+ 8
y’ = 3x’ + 24
Jadi bayangan kurva / garis y = 3x + 1 oleh translasi tersebut adalah y = 3x + 24

Modul Transformasi 11
2. Komposisi Pencerminan terhadap garis

a. Komposisi pencrminan terhadap Dua garis sejajar Y


Bayangan titik A(x,y) karena pencerminan terhadap garis x = a dilanjutkan pencerminan
terhadap garis x = b adalah
Rx  a
b
A( x, y) Rx  A' ( x  2(b  a), y)
Sehingga persamaan matriks yang terjadi adalah :
 x'    1 0  x   2(b  a) 
        
 y'   0 1  y   0 
b. Komposisi pencerminan terhadap dua sumbu sejajar X
Bayangan titik A(x,y) karena pencerminan terhadap garis y = c dilanjutkan pencerminan
terhadap garis x = d adalah
Rx  a
b
A( x, y) Rx  A' ( x, y  2(d  c))
Sehingga persamaan matriks yang terjadi adalah :
 x'   1 0  x   0 
        
  
y ' 0 1   
y 2( d  c ) 
Contoh : 1
Tentukan bayangan titik A(3 , 2) karena pencerminan terhadap garis x = –2 dilanjutkan
pencerminan terhadap garis x = 1
Jawab
Rx  bRx  a
Menggunaka rumus A( x, y)  A' ( x  2(b  a), y)
Diperoleh : A(2 , 2)  A’((3 + 2(1 + 2) , 2)
 A’((3+ 6) , 2)
 A’(9 , 2)
Contoh : 2
Tentukan bayangan titik B(3 , 1) karena pencerminan terhadap garis y = 3 dilanjutkan
pencerminan terhadap garis y = 5
Jawab
Menggunaka rumus
 x'   1 0  x   0 
        
 y '   0 1  y   2(d  c) 
 x'   1 0  3   0   x'   3   0   x'   3 
                       
 y '   0 1  1   2(5  3)   y'   1   4   y'   5 
Jadi bayangan titik B(3 , 1) karena pencerminan terhadap garis y = 3 dilanjutkan
pencerminan terhadap garis y = 5 adalah A’(3 , 5)

Contoh : 3
Tentukan bayangan garis lurus l  x  2 y  5  0 karena pencerminan terhadap garis x = 3
dilanjutkan pencerminan terhadap garis x = 1
Jawab
Berdasarkan persamaan matriks maka diperoleh :
 x'   1 0  x   2(b  a) 
        
 y '   0 1  y   0 
 x'   1 0  x   2(1  3)   x'   1 0  x    4 
                  
 y '   0 1  y   0   y '   0 1  y   0 
 x'4   1 0  x   x'4   x 
           
 y '   0 1  y   y'   y 
x  x'4
y  y'

Modul Transformasi 12
Subtitusikan x  x'4 dan y  y ' ke l  x  2 y  5  0
l  x'4  2 y '5  0
l '  x'2 y '9  0 atau l  x  2 y  9  0
bayangan garis lurus l  x  2 y  5  0 karena pencerminan terhadap garis x = 3 dilanjutkan
pencerminan terhadap garis x = 1 adalah l  x  2 y  9  0

3. Komposisi Rotasi
Transformasi tunggal yang mewakili komposisi transformasi rotasi sebesar  dilanjutkan rotasi
sebesar  dengan pusat O(0 , 0) adalah sebesar    dengan pusat titik O(0 , 0)
Contoh : 1
Tentukan bayangan titik B(2 , –5) karena rotasi sebesar 300 dilanjutkan rotasi sebesar 600
dengan pusat O(0 , 0)
Jawab :
Transformasi tunggal yang mewakili komposisi rotasi tersebut adalah rotasi sebesar
30 + 600 = 900 dengan pusat O(0 , 0) sehingga bayangan titik A adalah
 x'   x
   R900  
 y'   y
 x'   0  1 2   x'   5 
           
 y '   1 0   5   y'   2 
Jadi bayangan titik B(2 , –5) karena rotasi sebesar 300 dilanjutkan rotasi sebesar 600 dengan
pusat O(0 , 0) adalah A’(5 , 2)

4. Matriks Komposisi Transformasi


Misalnya t dan s adalah transformasi linier dengan matriks transformasinya T dan S. Matriks
transformasi yang bersesuaian dengan komposisi transformasi s  t  adalah S x T
Karena perklian matriks SxT tidak selalu sama dengan TxS, maka urutan transformasi perlu
diperhatikan:
Contoh :
Tentukan bayangan garis x + y = 2 oleh komposisi transformasi pencerminan terhadap garis
y = –x dianjutkan dilatasi berpusat di O(0 , 0) dengan factor skala k = 2 adalah :
Jawab :
Misal A(x , y) adalah sembarang titik pada garis x + y = 2 dan oleh komposisi transformasi
tersebut bayangannya adalah A’(x’ , y’) maka berlaku
 x'   x
   D2 .M y x . 
 y'   y
 2 0  0  1 x 
    
 0 2   1 0  y 
 0  2  x 
   
  2 0  y 
 x'    2 y 
    
 y'    2 x 
Sehingga
1
x'  2 y  y   x'
2
1
y '  2 x  x   y '
2
subtitusikan ke x + y = 2
1 1
 y ' x'  2
2 2
 y ' x'  4 atau x' y '  4
Jadi bayangan garis x + y = 2 oleh komposisi transformasi pencerminan terhadap garis y
= –x dianjutkan dilatasi berpusat di O(0 , 0) dengan factor skala k = 2 adalah x + y = -4

Modul Transformasi 13
Tabel konversi operasi transformasi terhadap matriks transformasi
NO TRANSFORMASI PEMETAAN MATRIKS TRSNFORMASI
1 Identitas x, y  ( x, y) 1 0
 
0 1 
2 Dilatasi dengan factor skala k terhadap titik x, y  (kx, ky) k 0
 
k 
asal O(0 , 0)
0
3 Pencerminan (M)
a. Terhadap sumbu X atau garis y = 0 (Mx / x, y   ( x, y) 1 0 
My=0)  
 0 1
b. Terhadap sumbu Y atau garis x = 0 (Mx=0) x, y  (x, y)  1 0
 
0 1 
c. Terhadap garis y = x (My=x) x, y  ( y, x) 0 1
 
1 0 
d. Terhadap sumbu X atau garis x = 0 (My / x, y  ( y,x)  0  1
Mx=0)  
 1 0 
e. Terhadap titik asal O(0 , 0) x, y  (x, y)  1 0 
 
 0  1 
4 Perputaran terhadap titik asal O(0 , 0)
a. Sebesar  R  x, y  ( x' , y' )  cos   sin  
 
x'  x cos   y sin   sin  cos  
y '  x sin   y cos 

R  x, y  ( y, x) 0  1
b. Sebesar  
0 
900
2 1
c. Sebesar 

R  x, y   ( y,x) 0 1
 
0 
900
2  1
d. Sebesar  R  (setengah putaran)
1800
x, y  (x, y)  1 0 
 
 0  1
Contoh :
Tentukan bayangan A(3 , 4) oleh pencerminnan terhadap sumbu X dilanjutkan pencerminan terhadap
sumbu Y
Jawab :
1 0
Matriks transformasi terhadap sumbu X atau garis y = 0 adalah : M y 0   
0  1
 1 0
Matriks transformasi terhadap sumbu Y atau garis x = 0 adalah : M x0   
 0 1
Maka : bayangan A(3 , 4) oleh pencerminnan terhadap sumbu X dilanjutkan pencerminan
 x' 
terhadap sumbu Y adalah :   sbb
 y'
 x'   x
   M x0 xM y0 x 
 y'   y
 x'    1 0  1 0  3 
      
 y '   0 1  0  1 4 
 x'    1 0  3 
     
 y'   0  1 4 
 x'    3 
    
 y'    4 
Jadi bayangan A(3 , 4) oleh pencerminnan terhadap sumbu X dilanjutkan pencerminan
terhadap sumbu Y adalah A’(–3 , –4)
Modul Transformasi 14
Soal – soal
1. Tentukan bayangan titik C(2 , 5) jika dicerminkan terhadap sumbu Y dan dilanjutkan pencerminan
terhadap garis y = –x
  3
2. Tentukan bayangan belah ketupat PQRS dengan P(–1 , 5), Q(3 , –1), S(3 , 11) oleh translasi T1   
 7 
 7 
dilanjutkan oleh translasi T2   
  3
 3   1
3. Tentukan bayangan garis y = 2x – 3 oleh translasi T1    dilanjutkan oleh translasi T2   
 2  3
 2 1
4. Tentukan bayangan lingkaran x2 + y2 = 16 oleh translasi T1    dilanjutkan oleh translasi T2   
1  4
 1 
5. Tentukan bayangan lingkaran y = –x2 + 2x + 3 oleh translasi T1    dilanjutkan oleh translasi
  3
6. Tentukan bayangan kurva 2x – y – 6 = 0 yang dicerminkan terhadap sumbu X dan dilanjutkan deengan
rotasi 900.
7. Tentukan bayangan garis 3x – y + 2 = 0 apabila direfleksikan terhadap garis y = x dilanjutkan dengan
rotasi sebesar 900 dengan pusat O(0 , 0)
8. Tentukan bayangan kurva y = x2 – 1 oleh dilatasi dengan pusat O(0 , 0) dan factor skala 2 dilanjutkan
pencerminan terhadap sumbu Y
9. Tentukan bayangan kurva y = x2 + x – 7 oleh komposisi transformasi rotasi –900 dilanjutkan dengan
dilatasi D[0 , 2]
10. Tentukan persamaan bayangan garis x + y = 2 oleh komposisi transformasi pencerminan terhadap garis
y = –x dilanjutkan dilatasi berpusat di O(0 , 0) dengan factor skala 2
11. Tentukan bayangan garis x + y = 2 oleh transformasi berurutan dengan matriks transformasinya
 2 3 1  1
M    dilanjutkan transformasi yang matriks transformasinya N   
 1 2  1 1 
12. Lukiskan pada krtas berpetk dan tentukan koordinat titik bayangan oleh transformasi rotasi berikut ini
terhadap O(0 , 0)
a. Titik A(1 , 0) diputar sejauh 900 searah jarum jam , dilanjutkan sejauh 1800 searah jarum jam
b. Titik B(1 , 2) diputar sejauh 1800 searah jarum jam , dilanjutkan sejauh 900 berlawananarah jarum jam
3
c. Titik C(2 , 0) diputar sejauh  berlawanan arah jarum jam , dilanjutkan sejauh  searah jarum jam
2
1 3
d. Titik D(1 , 1) diputar sejauh  berlawanan arah jarum jam , dilanjutkan sejauh  berlawanan arah jarum jam
2 2

Modul Transformasi 15

Anda mungkin juga menyukai