i
BAB I
PENGENALAN MATLAB
A. Pendahuluan
B. Tinjauan Pustaka
1. Jendela Perintah (Command Window)
b. Operator
1) Operator Aritmatika
Operator Arti
+ Penjumlahan
3
- Pengurangan
* Perkalian (aturan matriks)
Perkalian masing-masing
.*
elemen (aturan array)
/ Pembagian kanan (matriks)
./ Pembagian kanan (array)
\ Pembagian kiri (matriks)
.\ Pembagian kiri (array)
^ Perpangkatan (matriks)
.^ Perpangkatan (array)
2) Operator Relasional
Operator Arti
== Penjumlahan
~= Pengurangan
< Perkalian (aturan matriks)
Perkalian masing-masing
>
elemen (aturan array)
<= Pembagian kanan (matriks)
>= Pembagian kanan (array)
3) Operator Logika
Operator Arti
& Akan menghasilkan nilai 1 jika kedua elemen yang
memiliki kesesuaian memiliki nilai true dan 0
untuk lainnya
| Akan bernilai 1 jika salah satu elemennya true
~ Komplen dari elemen yang dinputkan
xor Akan bernilai 1 jika salah satu dari kedua elemen
memiliki nilai berbeda dan bernilai 0 jika sama
4
3. Konstanta/tetapan
Konstanta Keterangan
pi 3.14159265…
i Unit imajiner, √-1
j Sama dengan i
realmin Bilangan riil positif terkecil
realmax Bilangan riil positif terendah
inf Bilangan tak hingga
NaN Not-a-Number
4. Fungsi-fungsi Matematis
Fungsi Keterangan
cos(x) Menghitung nilai cosinus x
sin(x) Menghitung nilai sinus x
tan(x) Menghitung nilai tangen x
floor(x) Pembulatan nilai kebawah
ceil(x) Pembulatan nilai keatas
round(x) Pembulatan pecahan ke bilangan terdekat
abs(x) Mengambil nilai absolut dari variabel x
sqrt(x) Menghitung akar dari x
real(x) Mengambil nilai riil dari variable x
5. Tanda Baca
Tanda Keterangan
% Untuk mengawali komentar/keterangan
, Untuk memisahkan dua variabel
; Untuk memisahkan pernyataan tanpa echo
… Untuk melanjutkan statement kebaris berikutnya
5
7. Instruksi Seleksi
a. Pemilihan bersyarat
Perulangan yang dibatasi oleh nilai var, mulai dari n1 hingga n3,
dengan perubahan nilai sebesar n2 pada setiap putaran.
Contoh:
C. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa memahami dasar pemrograman Matlab dalam komputasi
fisika.
2. Mahasiswa dapat membuat program Matlab untuk menyelesaikan
persamaan fisika sederhana menggunakan metode numerik umum.
D. Percobaan Praktikum
1. Memulai matlab
a. Cari ikon Matlab kemudian klik dua kali kemudian jendela kerja
Matlab akan muncul.
b. Perintah (command) dari Matlab dituliskan setelah tanda >>.
c. Setelah selesai menggunakan Matlab, ketik quit dan enter.
2. Perkalian
Buatlah pada program matlab operasi perkalian di bawah ini:
7
4. Pembagian
Buatlah pada program Matlab operasi pembagian di bawah ini:
E. Tugas Praktikum
1. Hitunglah luas area prospek geothermal yang ada di Lampung
2. Menghitung lamanya potensi tambang habis dalam hari dengan asumsi
dalam sehari didapat 1 truk muatan tambang dan libur pada hari Sabtu dan
Minggu
3. Buatlah fungsi sinus dan cosinus dengan frekuensi bervariasi
BAB II
ALGORITMA
A. Teori Dasar
Algoritme adalah rencana, proses langkah demi langkah yang logis untuk
menyelesaikan masalah. Algoritma biasanya ditulis sebagai diagram alur atau
pseudocode. Kunci dari setiap tugas pemecahan masalah adalah untuk
memandu proses pemikiran seseorang. Hal yang paling berguna untuk
dilakukan adalah terus bertanya ‘Bagaimana jika kita melakukannya dengan
cara ini’ Menjelajahi berbagai cara penyelesaian masalah dapat membantu
9
1. Kalimat deskriptif
2. Pseudocode
2. Input/Output
3. Proses/intruksi
11
4. Decision
5. Conektor/Arah Panah
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami algoritma pemograman pada
matlab.
2. Mahasiswa dapat memahami mengenai fungsi-fungsi algoritma yang ada
pada matlab.
12
C. Percobaan Praktikum
1. Carilah nilai Luas serta keliling dari sebuah lingkaran jika jari-jari
lingkaran adalah 100 cm !
Penyelesaian:
r=100
L=pi*r^2
K=2*pi*r
disp([‘Luas Lingkaran =‘,num2str(L),’ cm2’])
disp([‘Keliling Lingkaran =‘,num2str(K),’ cm’])
Keterangan:
r=10; untuk membuat variabel r = 100
L=pi*r^2; untuk menghitung Luas Lingkaran.
K =2*pi*r; untuk menghitung keliling Lingkaran.
disp([‘Luas Lingkaran =‘,num2str(L),’ cm2’]), Untuk menampilkan
Luas Lingkaran dan kata ‘cm2’ pada hasil yang di dapat.
disp([‘Keliling Lingkaran=‘,num2str(K),’ cm’]), Untuk menampilkan
Hasil Keliling Lingkaran dan kata ‘cm’ pada hasil yang di dapat.
Keterangan:
C=100 →memasukkan nilai suhu divariabel C dengan Nilai 100
R= 4/5*C →Memasukkan rumus Reamur dengan variable R.
F = 9/5*C + 32 →Memasukkan rumus Fahrenheit dengan variable F.
disp([‘Suhu dalam derajat Reamur =‘,num2str(R),’ derajat Reamur’]) →
Menampilakan nilai Reamur di layar komputer.
disp([‘Suhu dalam derajat Fahrenheit =‘,num2str(F),’ derajat Fahrenheit’])
→ Menampilkan nilai suhu dalam derajat Fahrenheit.
else
if n==11 | n==23
else
disp(['Bilangan ganjil= ' num2str(n)])
end
end
n=n+1;
end
D. Tugas
1. Buatlah suatu algoritma pemograman mengenai kehidupan sehari-hari
(minimal 3)
2. Buatlah suatu algoritma pemograman untuk menentukan nilai genap (seperti
percobaan praktikum nomor 3) dengan rentang bebas
Note: Setiap praktikan berbeda angka
BAB III
ANALISIS ERROR
A. Teori Dasar
Galat absolut suatu bilangan adalah selisih antara nilai sebenarnya (yang
telah diketahui) dengan suatu pendekatan pada nilai sebenarnya. Galat relative
adalah perbandingan antara galat absolut dengan nilai sebenarnya.
𝐸 = 𝑃 − 𝑃∗
Perhitungan galat relative sejati (ε) dan galat hampiran (ε*) dinyatakan
dalam persamaan berikut,
𝐸
𝜀= × 100%
𝑃
16
𝐸
𝜀∗ = × 100%
𝑃∗
B. Tujuan Praktikum,
1. Melakukan perhitungan galat absolut
2. Melakukan perhitungan galat relative.
3. Melakukan perhitungan galat hampiran.
C. Percobaan
≫ 𝑃 = 1000
≫ 𝑃𝑒 = 900
≫ 𝐸 = 𝑃 − 𝑃𝑒
≫ 𝐸 = 100
≫ 𝑒 = 𝐸/𝑃 × 100%
≫ 𝑒 = 1%
≫ 𝑒 = 𝐸/𝑃𝑒 × 100%
≫ 𝑒 = 11.11%
D. Tugas
Pengukuran panjang jembatan dan pensil memberikan hasil 85.990 cm dan
12,2 cm. Apabila panjang yang benar (sejati) adalah 90.000 cm dan 14 cm
1. Lakukan perhitungan galat absolut dari pernyataan diatas.
2. Lakukan perhitungan galat relative dari pernyataan diatas.
3. Lakukan perhitungan galat hampiran dari pernyataan diatas.
BAB IV
OPERASI MATRIKS
A. Pendahuluan
Matriks didefinisikan sebagai suatu set vektor yang tersusun sedemikian
rupa sehingga terbentuk kumpulan bilangan dengan pola persegi empat, atau
berorder m (baris) x n (kolom) berdimensi dua.
Pada hakikatnya Matlab hanya mengenal satu macam struktur data, yaitu
matriks. Skalar adalah matriks 1x1, vektor baris adalah matriks 1xN, dan
vektor kolom adalah matriks Nx1, dan matriks adalah larik NxM, N baris
dengan M kolom. Variabel tidak perlu didefinisikan (deklarasikan) lebih dulu,
bisa langsung diberi nilai.
18
C. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat memahami operasi matriks menggunakan matlab.
19
D. Percobaan Praktikum
1. Buatlah program di bawah ini pada matlab.
E. Tugas Praktikum
1. Penjumlahan dan pengurangan matriks dengan memanfaatkan fungsi rand
dan randn
2. Perkalian matriks A 3x5 B 7x2 C 6x9
3. Perkalian skalar berdasarkan soal no 2
4. Lakukan perhitungan inversi matriks berdasarkan hasil soal no 2
BAB V
POLINOMIAL FITTING
A. Tinjauan Pustaka
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat memahami polinomial fitting
2. Mahasiswa mampu menganalisa koefisien polinomial yang cocok dengan
kurva sebenarnya
21
C. Percobaan Praktikum
1. Input data
𝑥 = [1 2 3 4 5 6 7 8 9 10]
𝑦 = [3 9 15 28 39 50 70 90 120 134]
𝑝𝑛 = 𝑝𝑜𝑙𝑦𝑓𝑖𝑡 (𝑥, 𝑦, 𝑛)
D. Tugas
1. Tentukanlah koefisien suatu fungsi dari order rendah sampai tinggi
2. Hitung defiasi pada setiap orde
BAB VI
DIFERENSIAL DAN INTEGRAL
A. Teori Dasar
𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
(1) (𝑥 3 − 5𝑥 )=0 variabel bebas = 𝑥
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥
Konsep umum dari aturan titik tengah hamper sama dengan aturan
trapesium. Dengan menjumlahkan seluruh partisi yang berbentuj persegi atau
fungsi f(x) pada titik tengah setiap interval, maka kesalahannya akan lebih kecil
bila dibandingkan dengan aturan trapesium.
25
Untuk mengurangi nilai error dari metode ini dengan cara membagi
interval x0 hingga x1 menjadi n partisi yang lebih kecil. Hal ini juga berlaku
untuk metode trapesium. Aturan titik tengah dengan banyak partisi dinyatakan
dengan persamaan (8)
𝑥0 +𝑁ℎ 1
∫𝑥0 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ≈ ℎ ∑𝑁−1
𝑛=0 𝑓(𝑥0 + (𝑛 + 2) ℎ) (8)
B. Tujuan
1. Praktikan dapat mengerti teori, konsep, serta solusi persamaan diferensial
biasa
2. Praktikan dapat mengerti teori, konsep, serta metode penyelesaian integrasi
numerik
3. Praktikan dapat menyelesaikan permasalahan kasus diferensial biasa
dengan berbagai orde menggunakan bantuan software matlab.
4. Praktikan dapat menyelesaikan permasalahan kasus integrasi secara
numerik menggunakan metode titik tengah, metode trapesium, dan aturan
Simpson 1/3 dengan software matlab.
C. Kegiatan Praktikum
1. Persamaan Diferensial Biasa
𝑓(𝑥) = sin (𝑥), dengan −𝜋 < 𝑥 < 𝜋
Menentukan turunan persmaan diferensial orde 1 dan orde 2
26
∫ (2𝑥 2 − 3𝑥 + 2) 𝑑𝑥
−10
27
28
∫ (2𝑥 2 − 3𝑥 + 2) 𝑑𝑥
−10
29
30
∫ (2𝑥 2 − 3𝑥 + 2) 𝑑𝑥
−10
31
32
BAB VII
PERHITUNGAN INVERSI
A. Pendahuluan
Sebagai contoh peta anomali medan magnet yang disajikan pada Gambar
1. Memperlihatkan keberadaan objek batuab di bawah permukaan, dengan
perkiraan posisi, kedalaman, dan ketebalan. Namun peta kontur anomaly tidak
menyajikan informasi tentang kedalaman objek atau detail geometri
bentuknya. Sehingga untuk mendapatkan informasi tersebut maka data perlu
dibalik untuk menghasilkan distribusi bawah permukaan dari batuan
termagnetitasi.
34
B. Tinjauan Pustaka
𝑑 = 𝐺(𝑚) (1)
𝑚=𝐺−1𝑚 = 𝐺 −1 (𝑑)
(2)
C. Tujuan Praktikum
1. Melakukan perhitungan inversi linear 1 dimensi orde satu, dua, tiga, dan ke-
n
2. Melakukan perhitungan inversi linear 2 dimensi orde satu, dua, tiga, dan ke-
n
D. Prosedur
Percobaan 1
Untuk perhitungan inversi linear 1 dimensi orde satu dengan fungsi forward G
dapat dijabarkan dalam bentuk berikut,
𝑓(𝑥) = 𝑎 + 𝑏𝑥 (4)
𝑓1 1 𝑥1
𝑓2 1 𝑥2
𝑓3 1 𝑥3
𝑎
. = . . [ ] (5)
𝑏
. . .
. . .
[𝑓𝑁 ] [1 𝑥𝑁 ]
Dimana,
𝑓1 1 𝑥1
𝑓2 1 𝑥1
𝑓3 1 𝑥1
𝑎
𝑑= . 𝐺= . . 𝑚=[ ]
𝑏
. . .
. . .
[𝑓𝑁 ] [1 𝑥𝑁 ]
Untuk perhitungan inversi linear 1 dimensi orde ke-n dengan fungsi forward
G dapat dijabarkan dalam bentuk berikut,
𝑓(𝑥) = 𝑎 + 𝑏𝑥 + 𝑐𝑥 2 + 𝑑𝑥 3 + ⋯ 𝑒𝑥 𝑛
𝑎
𝑓1 1 𝑥1 𝑥1 2 𝑥1 3 … 𝑥1 𝑛
𝑏
𝑓2 1 𝑥2 𝑥2 2 𝑥2 3 … 𝑥2 𝑛
𝑐
𝑓3 1 𝑥3 𝑥3 2 𝑥2 3 … 𝑥3 𝑛 𝑑
. = . .
. . .
. . .
[𝑓𝑁 ] [1 𝑥𝑁 𝑥𝑁 𝑛 𝑥𝑁 3 … 𝑥𝑁 𝑛 ] [ 𝑒 ]
Dimana,
𝑎
𝑓1 1 𝑥1 𝑥1 2 𝑥1 3 … 𝑥1 𝑛
𝑏
𝑓2 1 𝑥2 𝑥2 2 𝑥2 3 … 𝑥2 𝑛
𝑐
𝑓3 1 𝑥3 𝑥3 2 𝑥2 3 … 𝑥3 𝑛 𝑑
𝑑= . 𝐺= . 𝑚=
.
. . .
. . .
[𝑓𝑁 ] [1 𝑥𝑁 𝑥𝑁 𝑛
𝑥𝑁 3 … 𝑥𝑁 𝑛 ] [𝑒 ]
Percobaan 2
Untuk perhitungan inversi linear 2 dimensi orde satu dengan fungsi forward G
dapat dijabarkan dalam bentuk berikut,
37
𝑓(𝑥) = 𝑎 + 𝑏𝑥 + 𝑐𝑦 (4)
𝑓1 1 𝑥1 𝑦1
𝑓2 1 𝑥2 𝑦1
𝑓3 1 𝑥3 𝑦1 𝑎
. = . [𝑏 ]
. . 𝑐
. .
[𝑓𝑁 ] [1 𝑥𝑁 𝑦𝑁 ]
Dimana,
𝑓1 1 𝑥1 𝑦1
𝑓2 1 𝑥2 𝑦1
𝑓3 1 𝑥3 𝑦1 𝑎
𝑑= . 𝐺= . 𝑚 = [𝑏 ]
. . 𝑐
. .
[𝑓𝑁 ] [1 𝑥𝑁 𝑦𝑁 ]
Dimana,
38
𝑎
𝑏
𝑓1
𝑐
𝑓2 𝑑
𝑓3 𝑒
𝑑= . ;𝑚= 𝑓
. 𝑔
. ℎ
[𝑓𝑁 ] 𝑖
𝑗
[ ]
1 𝑥1 𝑥1 2 𝑥1 3 𝑥1 𝑦1 𝑥1 𝑦1 2 𝑥1 2 𝑦1 𝑦1 𝑦1 2 𝑦1 3
1 𝑥2 𝑥2 2 𝑥2 3 𝑥2 𝑦2 𝑥2 𝑦2 2 𝑥2 2 𝑦2 𝑦2 𝑦2 2 𝑦2 3
1 𝑥3 𝑥3 2 𝑥3 3 𝑥3 𝑦3 𝑥3 𝑦3 2 𝑥3 2 𝑦3 𝑦3 𝑦3 2 𝑦3 3
𝐺= .
.
.
[1 𝑥𝑁 𝑥𝑁 2 𝑥𝑁 3 𝑥𝑁 𝑦𝑁 𝑥𝑁 𝑦𝑁 2 𝑥𝑁 2 𝑦𝑁 𝑦𝑁 𝑦𝑁 2 𝑦𝑁 3 ]
E. Tugas
1. Lakukan perhitungan inversi linear 1 dimensi orde satu, dua, dan tiga
2. Lakukan perhitungan inversi linear 2 dimensi orde satu, dua, dan tiga