Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ade Nurul Hasanah

NIM : 5552200086
Kelas : Analisis Data – D
A. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah menguji varian apakah bersifat heterogen atau homogen. Uji ini
dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi tersebut terjadi heteroskedastisitas yang
bertujuan untuk mengetahui terjadinya variabel tidak sama untuk variabel bebas yang berbeda
(Ghozali, 2018). Model regresi yang baik adalah jika variance dari residul satu pengamatan ke
pengamatan lainnya berbeda (heteroskedastisitas).
1. Metode Grafik Scatterplot SPSS
Dasar Pengambilan Keputusan :
• Jika terdapat pola tertentu pada Grafik Scatterplot SPSS, seperti titik titik yang membentuk
pola yang teratur (bergelombang, menyebar kemudian menyempit), maka dapat
disimpulkan telah terjadi heteroskedastisitas.
• Sebaliknya, jika ada pola yang tidak jelas, serta titik-titik menyebar, maka indikasinya
adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Interpretasi : Tidak Terdapat Gejala Heteroskedastisitas

B. Uji Kelayakan Model


Uji kelayakan model atau goodness of fit merupakan pengujian terhadap kecocokan antara
frekuensi pada sampel yang diamati dengan frekuensi harapan yang diperoleh dari distribusi
yang dihipotesiskan. Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menafsir nilai akrual diukur
melalui goodness of fit. Secara statistic, goodness of fit dapat diukur dari nilai statistik F dan
nilai statistik T dengan tingkat signifikan 5% (Ghozali, 2018).
1. Uji Statistik T
Uji statistik T bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2018). Nilai signifikasi < 0,05 maka hipotesis diterima dan apabila nilai
signifikasi > 0,05 maka hipotesis ditolak.
Perumusan Hipotesis
Sebagai contoh:
X1 = Leverage
X2 = Kepemilikan Institusional
Y = Manajemen Laba
• H₁ = Terdapat pengaruh variabel X1 (Kompleksitas Tugas) terhadap Y (Audit Judgment)
• H₂ = Terdapat pengaruh variabel X2 (Obedience Pressure) terhadap Y (Audit Judgment)
• H₃ = Terdapat pengaruh variabel X1 (Kompleksitas Tugas) dan X2 (Obedience Pressure)
secara simultan terhadap Y (Audit Judgment)

Tingkat Kepercayaan 95%, a = 0,05

Dasar Pengambilan Keputusan


1. Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh variabel X terhadap Y
2. Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap
Y
t tabel = t (a/2 : n-k-1)

t tabel = t (0,05/2) ; (50-2-1)


= t (0,025 ; 47)
= 2,009
Pengujian Hipotesis H1 dan H2 Dengan Uji Statistik T

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15,578 6,427 2,424 ,019
Kompleksitas Tugas ,265 ,093 ,338 2,852 ,006
Obedience Pressure ,322 ,082 ,464 3,916 ,000
a. Dependent Variable: Audit Judgment

• Pengujian Hipotesis Pertama (H1)


Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X1 terhadap Y sebesar 0,006 < 0,05 dan nilai t hitung
2,852 > 2,012, sehingga dapat disimpulkan bahwa H₁ diterima yang berarti terdapat pengaruh
X1 terhadap Y.
• Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X2 terhadap Y sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung
3,916 > 2,012, sehingga dapat disimpulkan bahwa H₂ diterima yang berarti terdapat pengaruh
X2 terhadap Y

Anda mungkin juga menyukai