UJI BEDA

NON PARAMETRIK
ARIANA SUMEKAR, S.KM. M.SC
UJI BEDA NON PARAMETRIK

1. Uji sampel yang saling berhubungan :

a. Uji sign/tanda
b. Uji wilcoxon

2. Uji sampel yang tidak saling berhubungan :

a. Uji mann-whitney
b. Uji kruskal wallis
 • Direktur PT Mondar mandir ingin mengetahui
pengaruh kenaikan gaji terhadap peningkatan mutu
kerja karyawan. Untuk keperluan tersebut diambul
sampel sebanyak 30 karyawan, data sbb :
Pegawai Kinerja sblm Kinerja stlh X2-X1
gaji naik (X1) gaji naik (X2)

CONTOH : 1 71 72 +
UJI SIGN/TANDA 2 91 88 _
3 86 82 _
4 60 67 +
5 83 88 +
6 70 67 _
DST dst dst dst

• Jumlah tanda “+” adalah 20 dan tanda “-” adalah 10

 PENYELESAIAN :
Prosedur pengujian sbb :
1. Menentukan formulasi hipotesis :Ho : Tidak ada peningkatan mutu kinerja setelah gaji dinaikkan (tidak ada
pengaruh kenaikan gaji thd peningkatan mutu karyawan)
H1: Ada peningkatan mutu kinerja setelah gaji dinaikkan (ada pengaruh kenaikan gaji thd
peningkatan mutu karyawan)
2. Menentukan taraf nyata (α) dan nilai Z table :
Taraf nyata :5% (0,05)
Nilai Z table = 1,64 (berdasar table)

3. Kriteria pengujian :
Ho : diterima apabila CR ≤ 1,64
Ho : ditolak apabila CR > 1,64
4. Nilai uji statistic :
2𝑟−𝑛 2.20−30
r = 20 (jml tanda positif) CR = = = 1,83
√𝑛 √30
n = 30
5. Membuat kesimpulan : karena CR =1,83 > Z (nilai table) 1,64 → maka Ho ditolak
 • Uji Wilcoxon merupakan penyempurnaan dr uji tanda.
UJI SAMPEL YANG SALING • Pada uji ini, disamping memperhatikan tnda perbedaan
BERHUBUNGAN : (positif dan negative) jg memperlihatkan besarnya
beda dlm menentukan apakah ada perbedaan nyata
UJI WILCOXON
antara data pasangan yg diambil sampel.
MATCHED PAIRS
• Rumus :
𝑇 − 𝐵(𝑇)
𝑍 =
𝜕𝑇
𝑛 𝑛+1
Dimana: B(T)=
4

𝑛 𝑛+1 (2𝑛+1)
∂T =
24
 • Sebanyak 32 pasien diukur kapasitas pernafasannya
sebelum dan setelah diberikan obat tertentu. Hasilnya
sbb:
CONTOH :
Pasien Sebelum Sesudah Beda
UJI WILCOXON X1 X2 X1-X2
MATCHED PAIRS 1 2750 2850 100
2 2360 2380 20
3 2950 2930 -20
dst

• Langkah berikutnya sama dengan uji sebelumnya