Anda di halaman 1dari 47

PENGELOLAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK

DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI


SUMATERA BARAT

OVIA TAQIYYAH

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN AKHIR DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan laporan akhir adalah “Pengelolaan Informasi


dan Komunikasi Publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Barat” karya saya dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir laporan ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2020

Ovia Taqiyyah
J3A817369
RINGKASAN

OVIA TAQIYYAH. J3A817369. 2020. Pengelolaan Informasi dan Komunikasi


Publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat.
Information Management and Public Communication at Department of
Communication and Informatics of West Sumatera. Dibimbing oleh LEONARD
DHARMAWAN

Keberadaan Kantor Komunikasi dan Informatika dalam suatu instansi


pemerintahan mempunyai peran penting untuk menunjang keberhasilan dalam
membangun citra positif dari lembaga pemerintah. Salah satu tugas Kantor
Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat adalah memberikan layanan
informasi yang berkualitas kepada publik.
Laporan Akhir ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengelolaan
informasi dan komunikasi publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Sumatera Barat serta mengetahui fungsi dan tugas bidang pengelolaan informasi
dan komunikasi publik dan juga hambatan dan solusi dalam mengelola informasi
dan komunikasi publik. Lokasi penulisan Laporan Akhir dilakukan di Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat. Waktu pengumpulan data
dilakukan sejak tanggal 12 Juni – 9 Agustus 2019. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara, partisipasi aktif, serta studi pustaka.
Bidang pengelolaan informasi dan komunikasi publik Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Sumatera Barat melakukan pengelolaan informasi
sebelum menyebarkannya kepada publik melalui media komunikasi berupa
website yang memiliki peranan penting dalam sarana informasi dan komunikasi
publik. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat juga
melakukan beberapa aktivitas dengan membuat berita positif untuk menaikkan
citra positif di mata masyarakat, yaitu melakukan observasi, liputan pidato,
wawancara, menulis berita, penyuntingan berita, pemilihan gambar, dan penyajian
berita.
Bidang pengelolaan informasi dan komunikasi publik memiliki fungsi dan
tugas diantaranya melakukan pelayanan informasi publik, penyediaan konten
lintas sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik, penguatan kapasitas
sumber daya komunikasi publik dan penyediaan akses informasi di Provinsi.
Untuk melaksanakan tugasnya, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh bidang
pengelolaan informasi dan komunikasi publik untuk mendukung fungsi dan tugas
tersebut, yaitu berupa pengambilan foto jurnalistik, membuat media luar ruangan,
melakukan peliputan dan dokumentasi kegiatan, serta mengelola media online.
Pengelolaan informasi dan komunikasi publik tentunya tidak lepas dari
beberapa hambatan. Hambatan yang muncul tidak hanya dari media yang
digunakan saja tetapi juga dari manusia sebagai pengelolanya. Namun hambatan
tersebut dapat diatasi dengan baik oleh bidang pengelolaan informasi dan
komunikasi publik.
Kata kunci : Dinas Komunikasi dan Informatika, Komunikasi Publik, Public
Relations.
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2020
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan Pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
PENGELOLAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK
DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI
SUMATERA BARAT

OVIA TAQIYYAH

Laporan Akhir
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya pada
Program Studi Komunikasi

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
Penguji pada ujian akhir: Stella Sabrina M.I.Kom
Judul : Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik di Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Sumatera Barat
Nama : Ovia Taqiyyah
NIM : J3A817369

Disetujui oleh

Pembimbing

Pembimbing 1 : Leonard Dharmawan S.P, M.Si.

Diketahui oleh

Ketua Program Studi : Dr. Ir. Wahyu Budi Priatna, M.Si.


NIP. 19670410 199103 1 001

Dekan Sekolah Vokasi : Ir. Arief Daryanto, DipAgEc MEc Phd.


NIP. 19610618 198609 1 001

Tanggal Ujian: Tanggal Lulus:


PRAKATA

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam kegiatan praktik kerja lapangan yang dilaksanakan sejak Juni 2019
sampai Agustus 2019 dengan judul Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik
di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Leonard Dharmawan S.P, M.Si.
selaku dosen pembimbing, Ibnu Sectio Caisaria, S.IP, M.I.Kom sebagai
pembimbing lapangan. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada
Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik serta Tim Jurnalis atau
Tim MMC Diskominfo Sumbar yang telah membantu selama pengumpulan data.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta keluarga, atas
doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, 03 Juli 2020

Ovia Taqiyyah
DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR Viii


DAFTAR LAMPIRAN Viii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan 2
METODE 3
Lokasi dan Waktu 3
Data dan Instrumen 3
Teknik Pengumpulan Data 4
GAMBARAN UMUM DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
PROVINSI SUMATERA BARAT 4
Profil Instansi 4
Visi dan Misi Instansi 5
Logo Organisasi 5
Struktur Organisasi 7
Tugas dan Fungsi Dinas Kominfo 9
PENGELOLAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK 9
Peranan dan Manfaat Website www.sumbarprov.go.id Sebagai Media
Penyebaran Informasi 11
Aktivitas Dinas Kominfo Dalam Pembuatan Berita Melalui Website 13
TUGAS DAN FUNGSI PENGELOLAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PUBLIK 21
Kegiatan Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik di Dinas Kominfo
23
HAMBATAN DAN SOLUSI 27
Hambatan 27
Solusi 29
SIMPULAN DAN SARAN 31
Simpulan 31
Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 32
LAMPIRAN 33
RIWAYAT HIDUP 35
DAFTAR GAMBAR

1. Logo Kementiran Kominfo 5


2. Logo Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar 6
3. Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar 8
4. Tampilan website www.sumbarprov.go.id 10
5. Form kritik dan saran pada website www.sumbarprov.go.id 12
6. Suasana pada saat melakukan observasi 14
7. Liputan pidato Istri Walikota Padang dalam peringatan Hari Makan Ikan 15
8. Suasana saat wawancara bersama narasumber 18
9. Struktur Berita Piramida Terbalik 19
10. Tampilan foto jurnalistik pada Ulang Tahun Hari Koperasi ke- 72 24
11. Tampilan Instagram Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Sumbar 26
12. Kegiatan Rapat Koordinasi Pemberdayaan Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM) 27

DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto Penulis bersama Kepala Dinas Kominfo Sumbar serta Kepala


Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat saat Kunjungan Kerja 33
2. Foto Penulis saat melakukan wawancara dengan narasumber 33
3. Foto Penulis sedang meliput acara atau kegiatan yang sedang
berlangsung 34
4. Foto penulis bersama karyawan Bidang Pengelolaan Informasi dan
Komunikasi Publik 34
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi


antara dua individu atau lebih. Komunikasi dapat dilakukan secara verbal maupun
non verbal, tanpa menggunakan kata-kata dan menggunakan kata-kata.
Komunikasi harus digunakan secara baik dan benar, agar pesan dan informasi
yang disampaikan oleh pengirim atau komunikasi dapat dipahami serta dimengerti
oleh penerima atau komunikan. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung atau
bertatap muka dan juga melalui media komunikasi.
Hubungan masyarakat atau humas merupakan terjemahan dari Bahasa
Inggris yaitu public relation atau yang disingkat menjadi PR. Menurut Jefkins
(2015:10), public relation adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik
itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya
dalam rangka mencapai tujuan yang spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian. Hubungan masyarakat memiliki tujuan membentuk atau membangun
citra positif perusahaan, instansi dan organisasi di hadapan publik atau
masyarakat. Griswold dalam Danandjaja (2011:20) mengatakan public relations
merupakan suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukkan
kebijaksanaan dan prosedur dari seseorang atau sebuah perusahaan atas dasar
kepentingan publik, dan merencanakan serta menjalankan rencana kerja untuk
memperoleh pengertian dan penerimaan yang baik dari publik.
Program atau tugas yang dibuat pemerintah akan berjalan dengan baik dan
lancar apabila mendapat dukungan dari publik atau masyarakat, instansi di
pemerintahan dalam hal ini melakukan sikap transparasi dalam memberikan
informasi kepada publik, agar publik dapat mengetahui apa yang sebenarnya
terjadi di pemerintahan dan program apa saja yang sedang dilaksanakan oleh
pemerintah. Sikap keterbukaan pada publik nantinya akan mendapat feedback dari
masyarakat yang berguna untuk kelanjutan dalam pengembangan program lainnya
yang telah dibuat dan diharapkan dapat menimbulkan rasa simpati serta partisipasi
aktif dari publik terhadap program pemerintah. Informasi harus dikelola terlebih
dahulu sebelum disebarkan, agar pesan yang disampaikan kepada masyarakat luas
dapat diterima dengan baik. Komunikasi publik merupakan proses penyampaian
pesan yang dilakukan di depan orang banyak, dalam komunikasi publik pesan
yang disampaikan dapat berupa ajakan, suatu informasi, maupun gagasan.
Media komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah cukup berperan dalam
keberhasilan komunikasi publik. Media massa yang telah berkembang
memberikan kemudahan bagi Lembaga Pemerintah untuk berkomunikasi dengan
masyarakat agar terwujudnya transparasi sistem pemerintahan, sehingga
kesalapahaman antar pemerintah dan masyarakat dapat diminimalisir. Guna
mengoptimalkan teknologi informasi yang semakin berkembang, dalam Instruksi
Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government, memberikan perintah untuk membuat website
resmi pemerintah guna mewujudkan transparasi sistem pemerintah.
2

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat, dalam rangka


mewujudkan transparasi pemerintahan, dalam hal ini mengelola informasi dan
pemberitaan yang dipublikasikan melalui media massa yang dapat memberikan
dampak positif maupun negatif bagi instansi atau organisasi. Pemberitaan positif
dapat memberikan dampak yang baik bagi citra instansi atau organisasi dan dapat
berdampak buruk bagi citra instansi atau organisasi apabila pemberitaan tersebut
bersifat negatif, maka dari itu Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Sumatera Barat sebagai public relations pemerintahan perlu mengelola dengan
baik komunikasi yang nantinya akan diterima oleh publik.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, terdapat beberapa


rumusan masalah yang akan dibahas pada laporan akhir ini, yaitu :

1. Bagaimana pengelolaan informasi dan komunikasi publik di Dinas


Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar?
2. Apa fungsi dan tugas pengelolaan informasi dan komunikasi Publik di
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar?
3. Apa hambatan dan solusi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Sumatera Barat dalam pengelolaan informasi dan komunikasi publik?

Tujuan

Pembuatan Laporan Akhir ini memiliki beberapa tujuan. Tujuan tersebut


merujuk pada rumusan masalah yang akan dibahas. Tujuan dari laporan akhir ini
adalah:

1. Menjelaskan Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik di Dinas


Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat.
2. Menjelaskan fungsi dan tugas Pengelola Informasi dan Komunikasi Publik
di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat.
3. Menjelaskan hambatan dan solusi Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Sumatera Barat dalam Pengelolaan Informasi dan Komunikasi
Publik.

METODE

Lokasi dan Waktu

Lokasi pengumpulan data laporan akhir ini dilaksanakan pada saat Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Barat, Jl. Pramuka Raya No.11, Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara, Kota
3

Padang, Sumatera Barat. PKL dilaksanakan pada tanggal 12 Juni sampai dengan 6
Agustus 2019. Setiap hari kerja yaitu Senin– Jumat.

Data dan Instrumen

Jenis data dan instrumen yang diperoleh untuk membuat laporan akhir
sebagai berikut:
1. Data primer
Data yang dimaksud adalah data yang diambil dari sumbernya secara
langsung seperti melakukan praktik langsung dan diskusi bersama pihak
yang terlibat selama menjalani praktik kerja lapangan pada bidang
Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) di Diskominfo
Sumbar.
2. Data sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari segala bentuk informasi
yang tersedia dan diolah. Data tersebut diperoleh dari website yang dikelola
oleh Diskominfo Provinsi Sumbar, studi pustaka, dan mengajukan
pertanyaan kepada Diskominfo Provinsi Sumbar.
3. Instrumen
Menurut Sugiyono (2016:102), instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Penulis harus mampu menyusun instrument yang akan digunakan untuk
penelitiannya. Instrumen atau alat yang digunakan dalam mengumpulkan
data dalam penelitian ini yaitu alat tulis, flashdisk, handphone, dan laptop.
Alat-alat tersebut dapat mempermudah dalam proses pengumpulan data.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam melaksanakan penyusunan


Laporan Akhir terdiri dari empat cara, yaitu observasi, wawancara, berpartisipasi
langsung dan studi pustaka.

1. Observasi
Observasi merupakan metode berupa pengamatan yang dilakukan penulis
saat PKL terhadap segala aktivitas yang terjadi di Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Sumatera Barat.
2. Wawancara
Menurut Estberg dalam Sugiyono (2016:231), wawancara adalah pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara
dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden
terkait mengenai masalah yang sedang menjadi topik penelitian. Menurut
Sugiyono (2016:138), dalam melakukan wawancara harus membawa
instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga
menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur, dan material
lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.
Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang
lebih baik dan mendalam. Penulis melakukan wawancara dengan sumber di
4

lapangan terkait dengan penulisan laporan. Metode wawancara dapat berupa


diskusi serta melakukan tanya jawab dengan pembimbing lapangan dan para
pegawai atau staf di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Barat.
3. Partisipasi Aktif
Penulis ikut serta dalam mengikuti jalannya beberapa kegiatan yang ada di
bidang pengelolaan komunikasi publik Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Sumatera Barat.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode yang dilakukan untuk mendapatkan data
sekunder. Metode ini dilakukan dengan mencari referensi melalui buku-
buku.

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Hal-hal yang berkaitan dengan gambaran mengenai instansi Dinas


Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat di ambil dari website
www.diskominfo.sumbarprov.go.id dan dari dinas terkait.

Profil Instansi

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat merupakan


organisasi perangkat daerah hasil penataan kelembagaan pada tahun 2016 dan
baru diresmikan pada tanggal 29 Januari 2018, berdasarkan Undang-undang
No.23 tahun 2014 tentang perangkat daerah yang menyesuaikan dengan Program
Pemerintah Pusat. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat
merupakan urusan penggabungan urusan komunikasi dan informatika (yang
sebelum digabung di Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika) urusan
data statistik (yang sebelumnya kewenangan ada di Badan Perencanaan dan
Pembangunan Provinsi) dan sebagai urusan kehumasan (yang sebelumnya ada di
Sekretariat Provinsi). Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat
berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Diskominfo
Provinsi Sumatera Barat berperan dalam mendukung program kerja Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat yaitu salah satunya dengan menjadi penyedia dan
penyebar informasi bagi masyarakat Provinsi Sumatera Barat.

Visi dan Misi Instansi

1. Visi
Terwujudnya Pelayanan Informasi dan Komunikasi Publik berbasis
Teknologi Informatika Mendukung Sumatera Barat yang Madani dan
Sejahtera.
2. Misi
1) Meningkatkan Penyediaan dan Pengelolaan Informasi dan Komunikasi
Publik
5

2) Meningkatkan Pengelolaan Aplikasi Informatika


3) Meningkatkan Pengelolaan Persediaan untuk Pengamanan Informasi
Pemerintahan Daerah
4) Penyelenggaraan Statistik Sektoral
5) Meningkatkan Tata Kelolaan Organisasi.

Logo Organisasi

Logo merupakan sebuah lambang yang mengindentitasikan suatu


perusahaan, Lembaga atau organisasi satu dengan yang lain. Berikut adalah logo
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat yang diadopsi dari
logo Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia:

Gambar 1 Logo Kementiran Kominfo


Sumber : Website Kominfo (2019)

Menurut KEPMENKOMINFO No. 144/KEP/M,KOMINFO/4/2007 tentang


penetapan Logo Departemen Komunikasi dan Informatika Menteri Komunikasi
dan Informatika adalah sebagai berikut:
1. Secara menyeluruh bentuk logo ini terbentuk dari susunan tiga huruf C yang
merupakan singkatan dari: Communication, Content and Computer, yang
merupakan bidang utama tugas Departemen Komunikasi dan Informatika.
2. Bentuk geometris yang membentuk tiga bidang yang secara otomatis
bersumber dari satu titik pusat memutar menyebar/melebar, mengandung
6

pengertian bahwa Depkominfo mempunyai tugas untuk meningkatkan akses


komunikasi dan pos yang berkualitas, merata dan terjangkau, juga
menggambarkan unsur kegiatan penyiaran. Bentuk ini pun menyiratkan
kesan ‘berkembang’, sesuai dengan visi Depkominfo dalam peningkatan
bidang dan industri. Bentuk ini pun secara garis besar membentuk lingkaran,
menyiratkan kemandirian. Secara sepintas bentuk logo ini menyerupai
sebuah kerang, terinspirasi oleh Nafiri, alat komunikasi tradisional yang
sering dipakai oleh leluhur bangsa Indonesia untuk berkomunikasi.
3. Warna logo merupakan kombinasi warna biru, yang mempunyai karakter
Lugas, Kokoh, Teknologis, Dinamis, Optimis, dan Profesionalisme. Aksen
warna biru muda, selain menambah kesan estetis, juga menyiratkan
pengertian “perlindungan terhadap kepentingan publik” (digambarkan
dengan bidang biru muda yang ‘dipayungi’ oleh dua bidang biru).
4. Typography: Logotype menggunakan tipe huruf Futura MD Bt, yang
mempunyai karakter Lugas, Berwibawa dan Modern.
Setiap organisasi atau perusahaan pastilah memiliki sebuah logo yang
menunjukkan ciri dari organisasi atau perusahaan mereka. Sama halnya seperti
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat yang memiliki logo
dan makna mereka sendiri. Logo yang dimiliki Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Sumatera Barat sama dengan logo yang dimiliki oleh
pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dan dapat dilihat seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Logo Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar


Sumber: www.sumbarprov.go.id (2019)
Unsur-unsur dari logo tersebut mempunyai arti, sebagai berikut:
1. Bentuk perisai persegi lima: Melambangkan bahwa Provinsi Sumatera Barat
adalah merupakan salah satu dari daerah-daerah provinsi dalam lingkungan
wilayah negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Rumah Gadang/Balai Adat adalah tempat mufakat atau tempat lahirnya
filsafat alam pikiran Minangkabau yang mashur, demokrasi menurut alur
dan patut sebagai lambang konsekwen melaksanakan demokrasi.
3. Atap Masjid Bertingkat Tiga dan Bergonjong Satu: melambangkan salah
satu dari bentuk rumah ibadah yang khas menurut arsitektur alam
7

Minangkabau Asli, yang melambangkan Agama Islam sebagai salah satu


agama yang pada umumnya dipeluk masyarakat.
4. Bintang Segi Lima: Melukiskan nur/cahaya dari pada dasar Ketuhanan
Yang Maha Esa.
5. Atap Rumah Gadang/Balai Adat Minangkabau Tajam dan Runcing ke Atas:
merupakan gaya pergas yang tangkas dalam seni bangunan khas alam
Minangkabau yang melambangkan sifat rakyatnya yang dinamis, bekerja
keras dan bercita-cita luhur untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.
6. Empat Buah Gonjong Rumah Adat/Balai Adat dan sebuah Gonjong Masjid
yang menjulang tinggi keangkasa: melambangkan keluhuran sejarah
Minangkabau dari zaman ke zaman dalam semboyan kata “Adat Basandi
Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”.
7. Gelombang Air Laut adalah suatu lambang dinamika dari masyarakat
Minangkabau.

Arti Motto
“Tuah Sakato” berarti sepakat untuk melaksanakan hasil
mufakat/musyawarah dan sebagai slogan kata (tanda kebesaran) yang
terkandung dalam peribahasa Indonesia “Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita
Runtuh”.

Arti Warna
Warna dalam lambang ini berarti/bermakna:
1. Putih berarti Suci
2. Merah Jingga berarti Berani
3. Kuning Emas berarti Agung
4. Hitam Pekat berarti Abadi, Ulet/Tahan Tapo
5. Hijau Cerah berarti Harapan Masa Depan

Struktur Organisasi

Pada umumnya setiap organisasi atau perusahaan maupun instansi


pemerintahan, memiliki sebuah struktur organisasi yang menjelaskan jabatan serta
tugas setiap anggota di dalamnya. Begitu pula dengan Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Sumatera Barat yang merupakan salah satu instansi
pemerintahan yang mempunyai struktur organisasi yang menjelaskan semua
jabatan dan bidang yang ada di instansi. Sesuai dengan peraturan Gubernur dalam
Sumatera Barat No 78 tahun 2016. Kepala Dinas merupakan jabatan tertinggi
berdasarkan struktur organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Sumatera Barat yang bertugas untuk memimpin seluruh bawahannya yang
meliputi sekretaris, sub bagian umum dan kepegawaian, sub bagian keuangan, sub
bagian program, akuntabilitas dan informasi publik. Kepala Dinas juga secara
langsung dihubungkan dengan bidang-bidang lainnya, seperti bidang pengelolaan
informasi dan komunikasi publik yang memiliki banyak anggota yang dibagi ke
dalam tiga seksi, yaitu seksi pengelolaan informasi publik, seksi pengelolaan
komunikasi publik dan seksi kemitraan informasi dan komunikasi publik yang
membantu segala tugas sesuai dengan fungsi setiap bidang di Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Sumatera Barat yang disajikan pada Gambar 3.
8

Gambar 3. Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi sumbar


Sumber : Diskominfo Provinsi Sumbar (2019)
Tugas dan Fungsi Dinas Kominfo

Dinas Komunikasi dan Informatika memiliki pembagian-pembagian dalam


melaksanaan tugas sebagai instansi pemerintah yang memiliki wewenang dalam
penyebaran dan pengelolaan komunikasi publik. Tugas merupakan suatu hal yang
wajib dilakukan atau dikerjakan, sedangkan fungsi merupakan perwujudan dari
tugas untuk mencapai suatu tujuan. Setiap instansi pemerintahan pasti memiliki
tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing, maka tugas dan fungsi Dinas
Kominfo adalah sebagai berikut:
1. Tugas, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah di bidang Komunikasi dan Informatika.
2. Fungsi, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat
menyelenggarakan fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang komunikasi dan Informatika,
statistik dan persandian.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang-
bidang komunikasi dan informatika, statistik dan persandian.
c. Pembinaan dan fasilitasi bidang komunikasi dan informatika, statistic
dan persandian lingkup provinsi dan kabupaten / kota.
d. Pelaksanaan kesekretariatan dinas.
9

e. Pelaksanaan tugas dibidang pengelolaan informasi dan komunikasi


publik, bidang pengelolaan infrastuktur TIK/ penyelenggaraan E-
Government, dan bidang layanan komunikasi dan informatika serta
unik pelaksana teknis daerah dan fungsional KISS.
f. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang komunikasi dan
informatika, statistik, dan persandian.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

PENGELOLAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat menjalankan


perannya sebagai humas pemerintahan tingkat Provinsi. Dinas Komunikasi dan
Informatika berperan penting dalam penyebarluasan informasi yang ada di
masyarakat luas, khusunya masyarakat Sumatera Barat. Peran yang sangat
menonjol adalah peran Dinas Komunikasi dan Informatika dalam menyampaikan
program-program pemerintah untuk diketahui oleh masyarakat luas, terlebih lagi
terhadap seluruh kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Gubernur dan Wakil
Gubernur serta kegiatan seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang ada di
Sumatera Barat.
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua
individu maupun lebih. Berdasarkan dengan itu, Dinas Komunikasi dan
Informatika menjalankan tugasnya dengan menyebarkan informasi mengenai
program Pemerintah Provinsi. Penyebaran informasi terkait kegiatan
pemerintahan juga dibuat agar mendapatkan dukungan dari publik serta
menimbulkan rasa kepercayaan publik terhadap pemerintah. Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Sumbar, melakukan pengelolaan komunikasi terlebih
dahulu sebelum menyebarluaskannya ke masyarakat luas. Menyebarkan informasi
bukanlah suatu hal yang mudah, diperlukan cara agar informasi tersebut dapat
diterima dan dimengerti dengan baik oleh publik atau masyarakat.
Komunikasi publik bisa juga dikatakan juga sebagai komunikasi massa
karena sama-sama melibatkan banyak orang, namun hal yang membedakan antara
komunikasi massa dan komunikasi publik menurut Cangara (2012:39) dalam
komunikasi publik pesan yang tersampaikan terbatas pada segmen khalayak
tertentu, misalnya pengarahan, sentiaji, diskusi panel, seminar, dan rapat anggota.
Sedangkan komunikasi massa menurut Cangara (2012:41) merupakan suatu
proses komunikasi yang pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada
khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti
radio, televisi, surat kabar dan film.
Menurut Cangara (2017:146), memilih media komunikasi harus
mempertimbangkan karakteristik isi dan tujuan isi pesan yang ingin disampaikan,
dan jenis media yang dimiliki oleh khalayak. Dinas Komunikasi dan Informatika
memilih menggunakan website sebagai media dalam penyebaran informasi.
Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, dalam hal ini
menyajikan berita yang telah dibuat di website www.sumbarprov.go.id. Pada
dasarnya, website tersebut merupakan website pemerintah provinsi Sumatera
10

Barat, namun saat ini Diskominfo Provinsi Sumbar diberi tugas untuk mengelola
website tersebut. Diskominfo sendiri memberikan tugas mengelola website
tersebut kepada bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik terutama
perihal konten berita dan informasi di dalamnya. Semua konten yang ada di dalam
website www.sumbarprov.go.id merupakan hasil kerja Diskominfo Provinsi
Sumbar. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa website tersebut milik
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar. Berikut merupakan tampilan
website www.sumbarprov.go.id yang terlihat pada Gambar 4

Gambar 4. Tampilan Website www.sumbarprov.go.id


Sumber : www.sumbarprov.go.id (2020)
Website www.sumbarprov.go.id mulai aktif sejak tahun 2017, terdapat
berbagai informasi lain di dalamnya, mulai dari profil daerah, informasi mengenai
pemerintahan, perizinan, data dan statistik, fasilitas umum, hingga berita kegiatan
Gubernur dan Wakil Gubernur. Seksi Pengelolaan Informasi dan Komunikasi
Publik rutin menambahkan berita, informasi daerah dan konten lainnya yang
berasal dari liputan bersama tim atau berita-berita dan informasi yang berasal dari
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Selain tulisan di website tersebut
terdapat gambar dan video liputan Diskominfo Provinsi Sumbar.

Peranan dan Manfaat Website www.sumbarprov.go.id Sebagai Media


Penyebaran Informasi

Website adalah sarana media komunikasi publik yang digunakan Dinas


Komunikasi dan Informatika dalam menyebarkan informasinya, karena website
dianggap lebih efesien serta memiliki daya jangkau yang luas dan tidak terbatas
sehingga informasi dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat luas. Website
juga memiliki peranan di dalam komunikasi publik yaitu sebagai sarana :
1. Komunikasi
11

Komunikasi yang terjadi antara pemerintah, dalam hal ini Dinas


Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat dengan masyarakat.
Komunikasi yang digunakan adalah komunikasi secara tidak langsung yaitu
melalui media online. Masyarakat dapat melakukan interaksi secara tidak
langsung untuk melakukan tanya jawab mengenai program pemerintah
ataupun mengenai informasi yang tertera pada website. Masyarakat yang
mengakses website www.sumbarprov.go.id dapat langsung mengirimkan
pertanyaan maupun kritik hanya dengan mengisi form hubungi kami yang
tertera di dalam website, yang nantinya akan secara cepat dibalas oleh
pengelola website pada jam kerja yaitu pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB.
2. Informasi
Website dikatakan sebagai sarana informasi apabila website berisikan
berbagai konten informasi yang berguna, dalam hal ini Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Sumbar memberikan informasi melalui website
seperti pemberitaan mengenai program terbaru pemerintah ataupun
informasi mengenai kegiatan apa saja yang sedang dilaksanakan oleh
pemerintahan Provinsi khususnya segala kegiatan yang berkaitan dengan
Gubernur dan Wakil Gubernur beserta kegiatan OPD (Organisasi Perangkat
Daerah) lainnya yang ada di Sumatera Barat.
3. Keterbukaan
Keterbukaan terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan secara nyata oleh
pemerintah dalam melaksanakan segala urusan yang berkaitan dengan
kepentingan publik. Kegiatan yang dilakukan oleh Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Sumatera Barat terbaru dapat diakses pada home utama
website yang menyajikan informasi dalam bentuk foto yang disertai dengan
caption penjelas maupun berita, masyarakat yang mengakses website dapat
secara bebas melihat informasi apapun yang ingin diketahui tanpa harus
membuat akun ataupun memberikan data diri seperti alamat email.
Dinas komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar, menyebarkan segala
informasi berupa berita, kegiatan yang sedang berlangsung dan agenda kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh pemerintahan melalui media baru (internet) karena
dianggap lebih efesien dan dapat menjangkau masyarakat luas.
Website memiliki berbagai manfaat sebagai media dalam penyebaran
informasi kepada publik yang digunakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Sumatera Barat. Manfaat website www.sumbarprov.go.id antara lain:
1. Penyebaran informasi lebih efesien karena dalam mengelola dan mengakses
website hanya menggunakan koneksi internet dan website merupakan wadah
yang digunakan untuk menghubungkan pemerintah dengan masyarakat
dalam memberikan informasi.
2. Penyebaran informasi menjadi lebih cepat dan dapat dilakukan kapan saja
serta website juga dapat diakses oleh siapa saja, hanya dengan membuka
website www.sumbarprov.go.id.
3. Memudahkan masyarakat dalam mengumpulkan informasi mengenai segala
informasi yang berkaitan dengan pemerintah Provinsi maupun segala
kegiatan dan program yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi karena di
dalam website disajikan secara jelas mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan Pemerintah Provinsi.
12

4. Website Dinas Kominfo juga bermanfaat sebagai sarana pengaduan kritik


dan saran bagi masyarakat yang mengaksesnya, kolom kritik dan saran yang
disediakan pada website www.sumbarprov.go.id ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana Dinas Komunikasi dan Informatika dalam
menyebarkan informasi kepada publik, sehingga hanya dengan
menggunakan website saja pemerintah dapat mengetahui tanggapan atau
respon sebagian besar masyarakat terhadap pelayanan informasi publik yang
telah diberikan. Pada form kritik dan saran, masyarakat diminta untuk
memasukkan nama, email, file atau gambar, dan kolom
Pesan/Informasi/Pengaduan. Seperti yang disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Form Kritik dan Saran Pada Website www.sumbarprov.go.id


Sumber : www.sumbarprov.go.id (2020)

5. Penyebaran informasi melalui website merupakan salah satu cara untuk


mendapatkan kepercayaan publik karena website bersifat terbuka dengan
menunjukkan secara nyata mengenai informasi berdasarkan data dan
fakta yang ada.

Aktivitas Diskominfo Dalam Pembuatan Berita Melalui Website

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat dalam


menyebarkan informasinya kepada masyarakat dilakukan melalui media website.
Website Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat memiliki
peranan yang sangat luas. Diantaranya adalah sebagai perantara antara pemerintah
Provinsi Sumatera Barat dengan masyarakat. Sebagai media publikasi dan
dokumentasi, Website juga berfungsi sebagai media penyebaran informasi kepada
masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Provinsi. Dengan membuat berbagai
berita positif, masyarakat akan percaya terhadap pemerintah dan menaikkan citra
13

di pemerintahan itu sendiri. Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi


Publik juga berperan sebagai Media Center Provinsi Sumatera Barat.
Media Center merupakan wahana pelayanan informasi kebijakan
pemerintah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Tujuannya sendiri
adalah untuk mendukung pelaksanaan tugas lembaga pemerintah pusat dan daerah
khususnya penyebarluasan informasi untuk kebutuhan publik. Media Center
berfungsi menyerap informasi dari berbagai kalangan, mengolah data,
menganalisanya kemudian menjadikannya sebuah informasi yang akan
disebarluaskan kepada masyarakat. Media Center menghasilkan produk informasi
berupa naskah berita atau press realease, serta rekaman dalam bentuk audio
visual yang terdokumentasi. Oleh karena itulah, Bidang Pengelolaan Informasi
dan Komunikasi Publik Provinsi Sumatera Barat disebut sebagai tim peliput atau
jurnalis Diskominfo Provinsi Sumatera Barat.
Ada beberapa tahapan dalam proses pembuatan berita di Diskominfo
Provinsi Sumbar, yaitu melakukan observasi, liputan pidato, wawancara,
mendokumentasi kegiatan yang diliput, dan menuliskan berita dari hasil
wawancara dari observasi yang telah dilakukan. Tahapan demi tahapan harus
dikerjakan sebaik mungkin oleh jurnalis sesuai dengan Standard Operating
Procedure (SOP) yang berlaku di tempat pembuatan berita tersebut. Dalam
pembuatan berita yang akan disebarkan kepada masyarakat. Berikut beberapa
tahapan dalam proses pembuatan berita di Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Sumbar:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung terhadap suatu persoalan. Dalam hal
ini jurnalis dapat melihat secara langsung kejadian yang berlangsung saat itu
atau masih berjalan, jurnalis belum melakukan wawancara dan hanya
melihat kondisi dengan mata kepala sendiri apa yang sedang terjadi di
lapangan. Mengobservasi merupakan sebuah keharusan bagi jurnalis, karena
berita yang dibuat oleh jurnalis jika hanya memasukan teori saja tidak
cukup. Teori tanpa observasi menyebabkan segala sesuatu menjadi terbatas,
namun jika dilengkapi dengan observasi barulah teori tersebut menjadi
nyata. Begitu juga dengan berita yang dibuat oleh jurnalis. Observasi
dianggap menjadi bukti bahwa berita yang dibuat oleh jurnalis nyata dan
tidak dibuat-buat.
Menurut Ishwara (2011:61-63) ada tiga tipe dasar observasi, yaitu:
a. Observasi Partisipan.
Dalam tipe observasi partisipan tim jurnalis biasanya terlibat langsung
dalam peristiwa yang sedang diliput. Ini menunjukkan bahwa jurnalis
mengalami apa saja yang terjadi dan menjadi bagian penting dalam
peristiwa tersebut. Kata lainnya adalah bahwa jurnalis menjadi pelaku
dalam peristiwa yang terjadi.
Tim Jurnalis Diskominfo jarang sekali mengobservasi dengan tipe
observasi ini. Hal ini dikarenakan pada saat bekerja tim peliput tidak
pernah menjadi bagian dari peristiwa yang sedang terjadi dan hanya
mengobservasi dari jauh saja.
b. Observasi Non-partisipan.
Berbeda dengan observasi partisipan di mana jurnalis berperan
sebagai pelaku dalam peristiwa yang terjadi, dalam observasi non-
14

partisipan ini jurnalis menjadi pengamat pasif, ia tidak terlibat dalam


peristiwa yang terjadi atau yang sedang diliput.
Tim peliput sendiri dalam bekerja lebih sering menggunakan tipe
observasi ini. Hal ini dikarenakan pada saat bekerja tim peliput hanya
mengobservasi saja, tim peliput juga bersikap netral dengan
permasalahan yang ada.
c. Observasi Diam-diam.
Berbeda dengan dua kategori lainnya, di mana masyarakat mengetahui
kehadiran jurnalis pada suatu peristiwa, dalam tipe observasi diam-
diam ini, tim peliput mengamati perilaku seseorang tanpa orang
tersebut mengetahui identitas kita sebagai seorang jurnalis.
Tim peliput dalam melaksanakan tugasnya tidak pernah melakukan
observasi secara diam-diam. Hal ini dikarenakan pada saat bertugas
tim peliput harus membawa tanda pengenal, dan harus
memperkenalkan diri bahwa tim peliput merupakan aparatur negara
yang juga bertugas untuk membuat berita seperti halnya jurnalis pada
umumnya. Suasana pada saat melakukan observasi di lapangan dapat
dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Suasana pada saat melakukan observasi


Sumber: Dokumentasi Tim Liputan Diskominfo (2019)

2. Liputan Pidato
Dalam peliputan pidato biasanya jurnalis harus mencatat poin-poin yang
telah diucapkan oleh orang yang berpidato atau merekam seluruh pidato
tersebut dengan perekam suara. Namun merekam seluruh pidato dirasa
kurang efektif karena gangguan suara dari pengeras sering kali terjadi.
Meliput pidato memang kerapkali membosankan, walaupun pada
kenyataannya banyak dari para jurnalis yang bisa menghabiskan berjam-jam
untuk menghadiri pertemuan atau mendengarkan pidato.
Tim peliput diskominfo Provinsi Sumbar biasanya mendapatkan press
realese sebelum dimulai acara, sehingga memudahkan jurnalis dalam
mendapatkan informasi penting dalam pidato tersebut. Namun jurnalis
15

sering mendapatkan masalah ketika menghadiri acara yang tidak


mendapatkan press realese, misalnya seperti acara peresmian kantor yang
dilakukan Gubernur atau Wakil Gubernur, dan posisi jurnalis pada saat
meliput berita berada sangat jauh dari pembicara, masalah ini merupakan
bencana bagi jurnalis jika pembicara berbicara sangat cepat dan mikrofon
yang digunakan kurang baik.

Gambar 7. Liputan Pidato Istri Walikota Padang Dalam Peringatan


Hari Makan Ikan
Sumber : Dokumentasi Tim Liputan Diskominfo (2019)

Oleh karena itu diusahakan jurnalis tidak datang terlambat, agar hal-hal
seperti diatas tidak terjadi. Setelah acara selesai biasanya para jurnalis
meminta ketersediaan narasumber untuk diwawancarai. Jurnalis harus
menyiapkan alat tulis untuk mencatat poin-poin penting yang sedang
diucapkan oleh narasumber. Atau bisa juga jurnalis menggunakan alat
perekam seperti handphone untuk merekam pernyataan dari narasumber.
3. Wawancara
Menurut Ishwara (2011:110) wawancara menjadi pekerjaan rutin yang
dilakukan oleh reporter dalam usaha menggali informasi sebanyak mungkin
dari narasumber. Pengertian orisinil dari wawancara adalah tatap muka.
Wawancara melibatkan interaksi verbal antara dua orang atau lebih, tetapi
biasanya diprakarsai untuk suatu maksud khusus dan biasanya difokuskan
pada suatu masalah khusus. Secara umum wawancara bisa dibagi menjadi
dua bentuk; wawancara langsung dan tidak langsung. Wawancara langsung
merupakan wawancara yang dilakukan dengan tatap muka, baik sendiri
maupun berkelompok. Wawancara tidak langsung merupakan wawancara
yang dibantu dengan alat (telepon, faks, atau surat).
16

Jurnalis diskominfo dalam peliputan lebih sering melakukan wawancara


langsung. Jurnalis mendatangi narasumber secara langsung. Karena cara
tersebut lebih efektif dalam mendapatkan informasi. Bertemu langsung
dengan narasumber dapat menjadi keuntungan bagi jurnalis, karena
informasi yang didapatkan menjadi lebih banyak dibandingkan dengan
wawancara tidak langsung. Jurnalis dapat melihat ekspresi narasumber
secara langsung saat menyampaikan jawaban atau informasi saat pertanyaan
atau tanggapan diajukan. Selain itu, jurnalis juga dapat mencermati Bahasa
tubuh, gerak, atau pakaian yang dikenakan oleh narasumber. Wawancara
langsung juga dapat menjadi kesempatan bagi jurnalis agar dapat
memperluas wawasan dan relasi. Jurnalis perlu menjaga relasi Bersama
narasumber agar jika nantinya jurnalis membutuhkan informasi dari
narasumber yang sama, jurnalis tidak canggung dan sungkan dalam
berkomunikasi.
Tidak semua wawancara yang dilakukan berjalan dengan lancar, seorang
jurnalis diharuskan untuk memanfaatkan setiap waktu yang ada untuk
menggali informasi dari narasumber. Selain itu, seorang jurnalis juga harus
mampu menyusun pertanyaan yang ada sehingga mudah dimengerti oleh
narasumber. Secara teori, wawancara itu mudah, namun berbeda ketika saat
kita melakukannya. Banyak kendala yang muncul sebelum proses
wawancara itu berjalan. Jonathan dalam Sumadiria (2011:104-106)
mengatakan bahwa terdapat delapan persayaratan wawancara berita yang
baik, yaitu mempunyai tujuan yang jelas, efisien, menyenangkan,
mengandalkan persiapan dan riset awal, melibatkan kepentingan khalayak,
menimbulkan sponitanitas, pewawancara berfungsi sebagai pengendali, dan
mampu mengembangkan logika.
Melakukan wawancara berarti bertemu banyak orang dengan sifat dan
karakteristik yang berbeda-beda. Terkadang tim jurnalis diskominfo dengan
narasumber yang sulit diajak bekerjasama. Mereka selalu terburu-buru
dalam menjawab pertanyaan dan terkesan seadanya. Dalam proses
wawancara, informasi yang seharusnya dengan mudah didapatkan terkadang
menjadi sulit dikarenakan sikap narasumber yang menolak untuk
memberikan informasi. Jurnalis tentunya dalam hal ini harus memiliki
keterampilan dalam menyikapi sikap atau tindakan seperti itu. Patmono
dalam Sumadiria (2011: 108-111) mengatakan bahwa seorang jurnalis,
reporter atau wartawan, dituntut untuk mengetahui dan menguasai banyak
hal, untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang jurnalis
atau reporter selama wawancara berlangsung, yaitu:
a. Menjaga suasana. Menjaga suasana ini sangat penting dalam
pelaksanaan wawancara agar hal-hal yang ingin kita peroleh dapat kita
gali dari orang yang bersangkutan. Untuk menciptakan suasana yang
baik, kita memang memerlukan waktu. Karena itu sebelum memasuki
materi yang akan kita perbincangkan, terlebih dahulu kita
membicarakan hal lain yang menjadi perhatian orang yang akan kita
hadapi. Contohnya pada saat jurnalis diskominfo mewawancarai
Wakil Bupati Mentawai, jurnalis mengapresiasi atas keberhasilan
Mentawai untuk pertama kalinya mengikuti kontes Ternak Livestock
17

Expo 2019, yang diadakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Sumatera


Barat.
b. Bersikap wajar. Apabila berhadapan dengan orang pandai, kita tidak
perlu merasa rendah diri atau merasa bodoh. Apabila berhadapan
dengan orang yang pandai, kita harus mengimbanginya. Sebaliknya,
apabila yang kita hadapi adalah orang yang bodoh, kita harus
mengarahkannya tanpa mengguruinya. Contohnya pada saat
narasumber kebingunan saat menjawab pertanyaan, reporter
memberikan penjelasan dengan menggunakan bahasa yang lebih
mudah dimengerti agar narasumber dapat mengerti maksud dari
pertanyaan reporter.
c. Memelihara situasi. Sebagai orang yang sedang berupaya
mendapatkan informasi atau pendapat, kita tidak boleh terjebak
kedalam situasi perdebatan dengan orang yang sedang kita
wawancarai. Contohnya saat reporter diskominfo melakukan
wawancara setiap ucapan narasumber harus dapat disimpulkan oleh
reporter dengan segera, sehingga pertanyaan yang diajukan
selanjutnya tetap berhubungan dengan apa yang dibahas sebelumnya
oleh narasumber.
d. Tangkas dalam menarik kesimpulan. Pada waktu mengadakan
wawancara, kita dituntut untuk tetap setia mengikuti setiap kata yang
diucapkan orang yang kita wawancarai. Oleh karena itu juga harus
menyimpulkan pokok-pokok persoalan yang disampaikan secara
tepat. Sebab dengan kesimpulan yang tepat kita dapat melanjutkan
wawancara dengan lancar. Contohnya saat reporter saat jurnalis
diskominfo melakukan wawancara, setiap ucapan narasumber harus
dapat disimpulkan dengan segera, sehingga pertanyaan selanjutnya
dapat berhubungan dengan apa yang dibahas sebelumnya oleh
narasumber.
e. Menjaga pokok persoalan. Menjaga pokok persoalan sangat penting
dalam wawancara, supaya apa yang kita inginkan dari wawancara
tersebut bisa kita dapatkan dan kita bisa menggali informasi sebanyak
mungkin. Contohnya saat reporter mewawancarai Kepala Asisten
Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, perihal mendiang
ayahnya, Mardanas Safwan yang merupakan sosok sejarawan
sekaligus budayawan. Jurnalis diskominfo senantiasa mengarahkan
topik pembicaraan mengenai kisah perjalanan sang ayah, meskipun
kepala Asisten Pidana Khusus lebih sering menceritakan tentang
dirinya.
f. Kritis. Sikap ini perlu dimiliki setiap wartawan agar ia mendapatkan
informasi terinci dan selengkap-selengkapnya. Contohnya pada saat
mewawancarai Bupati Kabupaten Agam, mengenai pembangunan
akses jalan dalam rangka TMMD ke-105, jurnalis menyanyakan
secara rinci tentang pembangunan baik fisik maupun non-fisik yang
akan dilakukan dalam pembangunan ini, serta sasaran apa saja dari
pemerintah untuk menyukseskan acara ini.
g. Sopan santun. Hal yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan
dalam mengadakan wawancara adalah sopan santun. Ini memang
18

menyangkut etika pergaulan di masyarakat. Dalam menghadapi orang


yang akan kita wawancarai, kendati kita mengenal orang itu kita sudah
mengenal orang itu, kita tidak boleh bersikap sembarangan, sombong
dan seenaknya.
Setelah melakukan wawancara, sampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada narasumber dan tidak lupa menanyakan kemana
bisa menghubungi narasumber sewaktu jurnalis membutuhkan
informasi tambahan pada saat penulisan berita nanti. Hal tersebut
sangat bermanfaat bukan saja untuk mempermudah jurnalis ketika
membutuhkan tambahan informasi, melainkan sekaligus memberikan
keyakinan kepada narasumber bahwa jurnalis selalu berusaha
mendapatkan informasi fakta yang akurat. Dengan demikian,

Gambar 8. Suasana saat wawancara bersama narasumber


Sumber : Dokumentasi Tim Liputan Diskominfo (2019)
kekhawatiran narasumber tentang pemberitaan yang tidak akurat atau
akan merugikannya dapat berkurang atau hilang.

4. Menulis Berita
Setelah semua informasi dalam wawancara dikumpulkan, selanjutnya
jurnalis membuat naskah berita. Jurnalis Diskominfo Provinsi sumbar lebih
sering mengerjakan naksah berita di kantor, tetapi tidak menutup
kemungkinan untuk mengerjakan diluar kantor. Sebelum membuat naskah
berita, jurnalis mentranskrip dahulu rekaman penting yang berhubungan
dengan topik yang akan dibahas. Menulis berita merupakan proses
pengungkapan fakta-fakta ke dalam bentuk tulisan dengan merangkai huruf,
kata, dan kalimat. Melalui informasi, tim peliput dituntut untuk untuk
menuliskan informasi yang di dapat dan menyusunnya dengan bahasa
jurnalistik. Hal ini dikarenakan peran tim peliput yang merupakan seorang
jurnalis dalam produksi berita website www.sumbarprov.go.id.
Seorang jurnalis tentunya harus memiliki keterampilan menulis.
Keterampilan menulis itu tidak hanya terampil menulis berita, tetapi juga
keterampilan menulis jenis tulisan lainnya. Misalnya terampil menulis
feature, opini, atau essai. Keterampilan menulis ini sangat penting, karena
19

setelah memperoleh data di lapangan ataupun sumber lain, hal selanjutnya


yang dilakukan oleh jurnalis adalah mengolah data tersebut menjadi
rancangan tulisan.
Suasana tim peliput pada
saat menulis berita dapat
dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Struktur Berita Piramida Terbalik


Sumber: Sumadiria (2011)

Dalam penulisan berita, struktur penulisan berita mengikuti pola piramida


terbalik. Karena pola tersebut memberikan gambaran suatu informasi yang
paling penting berada di paling atas. Sumadiria (2011:119) menyatakan
bahwa secara universal berita ditulis dengan pola piramida terbalik dan
mengacu kepada rumus 5W+1H. Bagian-bagian tersebut adalah:
Penulisan naskah berita di website tidak hanya menggunakan teknik
piramida terlbalik 5W+1H saja, tetapi juga memperhatikan bahasa yang
digunakan Sumadiria (2014:53) mengatakan ciri utama Bahasa jurnalistik
diantaranya sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik,
demokratis, menggunakakan kalimat aktif, sejauh mungkin menghindari
penggunaan kata-kata atau istilah-istilah teknis, dan tunduk kepada kaidah
serta etika bahasa baku.
a. Sederhana, Singkat, dan Padat
Bahasa yang digunakan dalam berita di website harus menggunakan
kata-kata yang paling banyak diketahui maknanya oleh khalayak
pembaca serta kalimat yang digunakan tidak berputar-putar, tidak
memboroskan waktu pembaca yang sangat berharga. Tim Pengelolaan
Komunikasi Publik yang bertugas menuliskan berita di
www.sumbarprov.go.id harus menuliskan berita yang singkat dan
memuat banyak informasi yang penting bagi pembaca.
b. Lugas
Lugas berarti tegas, tidak ambigu, sekaligus menghindari eufisme atau
kata-kata yang bisa membingungkan khalayak pembaca sehingga
terjadi perbedaan presepi dan kesalahan konklusi.
c. Jelas
Jelas disini berarti mudah ditangkap maksudnya, tidak baur dan kabur.
Sehingga mudah dimengerti oleh pembaca.
20

d. Menarik
Website www.sumbarprov.go.id harus menggunakan bahasa
jurnalistik yang menarik. Menarik artinya mampu membangkitkan
minat orang-orang untuk mermbaca berita dan menarik perhatian
khalayak pembaca.
e. Mengutamakan kalimat aktif
Kalimat aktif lebih mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak
pembaca daripada kalimat pasif. Kalimat aktif lebih memudahkan
pengertian dan memperjelas tingkat pemahaman sedangkan kalimat
pasif sering menyesatkan pengertian dan membingungkan tingkat
pemahaman. Maka dari itu Jurnalis atau bisa disebut staf ahli bidang
Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) selalu
mengkoreksi berita-berita yang akan diunggah dan disebarluaskan
kepada msyarakat. Biasanya pengoreksian berita dilakukan oleh
redaktur atau kepala seksi bidang Pengelolaan Informasi dan
Komunikasi Publik (IKP).
f. Tunduk kepada etika dan etika Bahasa baku
Salah satu fungsi pers adalah edukasi, mendidik (to educate). Untuk
itu Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat,
senantiasa menjaga reputasi dan wibawa martabatnya di mata
masyarakat, antara lain dengan menghindari penggunaaan kata-kata
atau istilah yang dapat diasumsikan tidak sopan, vulgar, atau
mengumbar selera rendah. Berita online yang ditulis di website
www.sumbarprov.go.id harus menggunakan bahasa baku yang sesuai
dengan EYD.
5. Penyuntingan Berita
Menurut Yunus (2012:86) proses editing di dalam dunia jurnalistik editing
dapat dilakukan oleh jurnalis sendiri atau oleh seorang editor yang
memegang tugas khusus untuk melakukan penyuntingan atau editing setiap
naskah berita sebelum penyuntingan naskah disunting kembali oleh editor
berita atau redaktur. Tujuan utama proses editing menurut Yunus (2012:86)
adalah untuk mengetahui dan melihat kembali tulisan-tulisan berita yang
telah disusun dengan baik dan benar. Intinya editing dilakukan agar tulisan
berita menjadi lebih enak dibaca dan menyeluruh, baik dari segi isi berita
maupun penggunaan bahasanya. Yunus (2012:86) mengatakan adapun fokus
dalam kegiatan penyuntingan, antara lain:
a. Mengoreksi naskah dan menghindari salah ketik.
b. Menjadikan tulisan lebih menarik.
c. Mengecek aspek, kalimat dan penggunaan istilah.
d. Memperhatikan pilihan kata dan gaya bahasa.
e. Menghindari pemakaian kata yang bermakna konotatif.
f. Beriorentasi pada bahasa agar mudah dipahami.
Penyuntingan tersebut kerap dilakukan oleh editor atau redaktur diskominfo
untuk menghindari kesalahan kalimat dan ketidak efektifan kata yang ditulis
oleh jurnalis Diskomifo Sumbar agar dimengerti oleh khayalak. Maka dari
itu, bahasa yang digunakan pada saat menyunting berita perlu memperhtikan
bahasa lazim dan berlaku di masyarakat.
6. Pemilihan Gambar
21

Setelah berita selesai dibuat, jurnalis bersama fotografer menentukan


gambar mana yang akan menjadi foto berita. Dalam melakukan pemilihan
gambar ini fotografer memilih gambar yang baik dari segi pengambilan
gambar. Gambar yang baik seperti tidak blur, tidak ada objek yang
mengganggu, objek foto terlihat jelas dan mendeskripsikan berita. Setelah
itu fotografer akan menyerahkan hasil fotonya kepada editor berita dengan
menyertakan keterangan foto.
Untuk video yang diambil, videographer menggunakan videonya untuk
kebutuhan dokumentasi, youtube, facebook dan videotron. Setelah video
dipilih, videographer akan memberikan video tersebut kepada editor untuk
mengedit hasil liputan tersebut. Selain di edit, biasanya editor akan
menambahkan voice over untuk lebih menghidupkan video.
7. Penyajian Berita
Setelah berita tersebut dibuat, diedit dan diberikan foto selanjutnya berita
tersebut dimuat dalam media massa. Media massa diyakini menjadi
kekuatan yang dapat mempengaruhi seseorang mulai dari proses kognitif
hingga menuntun perilaku. Diskominfo menggunakan website pemerintah
provinsi Sumatera Barat dalam menyebarkan berita yaitu
www.sumbarprov.go.id. menurut Nasrullah (2016:25) website adalah
halaman yang merupakan satu alamat domain yang berisi informasi, data,
visual, audio, memuat aplikasi hingga berisi tautan dari halaman web
lainnya.
Berita yang telah selesai di berikan ke penanggung jawab jurnalis di
diskominfo Provinsi Sumatera Barat yang bertugas untuk menyajikan berita
di website www.sumbarprov.go.id. Setelah berita diberikan kepada
penanggung jawab, lalu berita diajukan kepada Kepala Seksi Pengelolaan
Informasi dan Komunikasi Publik (IKP). Jika kepala seksi menyetujui berita
tersebut, berita akan ditayangkan di website www.sumbarprov.go.id dan
disebrakan di media sosial yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat, jika berita tersebut tidak disetujui, berita akan di edit kembali atau
tidak ditayangkan dalam website.

TUGAS DAN FUNGSI PENGELOLAAN INFORMASI DAN


KOMUNIKASI PUBLIK

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat sebagai salah


satu instansi pemerintahan di Provinsi, menjalankan tugasnya dengan dibantu oleh
para pegawai atau anggota yang dibagi menjadi beberapa bidang yang memiliki
tugas dan fungsinya masing-masing, salah satunya adalah bidang Pengelolaan
Informasi dan Komunikasi Publik (IKP). Bidang tersebut dalam menjalankan
tugasnya dibantu oleh tiga seksi salah satu seksinya adalah bidang Pengelolaan
Komunikasi Publik dan dua seksi lainnya yaitu Seksi Informasi Publik dan Seksi
Kemitraan dan Komunikasi Publik.
22

Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik mempunyai tugas


melakukan pelayanan informasi publik, penyediaan konten lintas sektoral dan
pengelolaan media komunikasi publik, penguatan kapasitas sumberdaya
komunikasi publik dan penyediaan akses informasi di Provinsi. Dalam
menjalankan tugas bidang pengelolaan informasi dan komunikasi publik
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penyiapan Bahan Perumusan Kebijakan Pengelolaan Layanan Informasi
Publik.
Penyelenggaraan perumusan kebijakan pengelolaan layanan informasi
publik yang berarti bidang pengelolaan informasi dan komunikasi publik
melakukan perencanaan pengumpulan dan pengolahan informasi publik.
Bahan dan konsep pelayanan informasi publik harus disiapkan sebelum
melakukan penyebarluasan informasi kepada publik baik melalui media
sosial atau website. Selain itu, bidang pengelolaan informasi dan
komunikasi publik melakukan koordinasi dan sinkronasi dengan cara
mengevaluasi terhadap layanan informasi publik. Dinas Kominfo Provinsi
sumbar sebagai instansi pemerintahan provinsi, juga memiliki tanggung
jawab untuk menyiapkan bahan koordinasi dan kerja sama dengan instansi
pemerintah di lingkungan Provinsi dan Kabupaten atau Kota untuk bahan
sajian layanan informasi.
2. Penyelenggara Perumusan Kebijakan Statistik Sektoral.
Bidang pengelolaan informasi dan komunikasi publik tidak hanya
melaksanakan pelayanan informasi kepada publik saja, namun bidang
pengelolaan informasi dan komunikasi publik juga memiliki fungsi sebagai
perumus kebijakan statistik sektoral. Bidang pengelolaan informasi dan
komunikasi publik harus melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan
peningkatan statistik, serta melakukan survey baik di bidang ketahanan
sosial, bidang kependudukan dan ketenagakerjaan, bidang perdagangan,
bidang politik, bidang kesejahteraan masyarakat, bidang industri, bidang
hukum dan HAM.
3. Penyiapan Bahan Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria.
Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik melaksanakan
penyusunan norma, standar, dan prosedur yang sesuai dengan SOP (Standar
Operating Procedure) agar tata kelola organisasi yang sesuai dengan misi
Dinas Kominfo Sumatera Barat.
4. Penyiapan Bahan Pemberian Bimbingan Teknis dan Supervisi.
Dinas Kominfo Provinsi sumbar dalam hal ini melakukan penyiapan untuk
melakukan kegiatan bimbingan teknis untuk mengembangkan kinerja para
anggota yang bertugas dalam mengelola informasi melalui website.
Tujuannya adalah untuk melakukan diskusi serta evaluasi antara kepala
seksi dengan pelaksana dan juga admin yang melakukan pengelola website
agar bisa lebih baik lagi dalam pengelolaan komunikasi dan website yang
seluruh konten di dalamnya agar diketahui oleh publik.
5. Melakukan Koordinasi, Sinkronisasi dan Sinergitas Komunikasi dengan
Pihak Terkait.
Dinas Komunikasi dan Informatika disini berfungsi untuk
menyelenggarakan kerja sama dengan lembaga pemerintah dengan publik-
publiknya, serta melakukan koordinasi dalam pelayanan pengelolaan
23

hubungan dengan media atau media relation dan juga sebagai penyedia
fasilitas akses informasi bagi masyarakat dan lembaga komunikasi publik.

Kegiatan Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik di Dinas Kominfo

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat dalam bidang


pengelolaan informasi dan komunikasi publik menjalankan fungsinya sebagai
humas pemerintahan provinsi. Bidang pengelolaan informasi dan komunikasi
publik memiliki salah satu fungsi yaitu sebagai pemberi pelayanan informasi
kepada publik, yang berarti bidang pengelolaan komunikasi publik melakukan
beberapa kegiatan untuk menginformasikan kebijakan-kebijakan atau berita yang
berkaitan dengan Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat. Seluruh informasi yang
diberikan merupakan informasi teraktual serta berpengaruh dalam kehidupan
masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kominfo Provinsi Sumbar, sebagai
kehumasan pemerintah provinsi, sama halnya dengan humas instansi
pemerintahan lainnya seperti melakukan kunjungan kerja dan membuat media luar
ruangan seperti yang dilakukan, namun kegiatan tersebut lebih berfokus pada
pelayanan informasi publik ke masyarakat. Dinas Kominfo Provinsi Sumbar
dalam menyebarkan informasi mengenai kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur
menjelaskan mengenai kebijakan pemerintah yang memiliki dampak atau
pengaruh kepada masyarakat. Dinas Kominfo Provinsi Sumbar melalui bidang
Pengelolaan Informasi Komunikasi Publik melakukan beberapa kegiatan dalam
pelaksanaan penyebaran informasi kepada publik antara lain:
1. Pengambilan Foto Jurnalistik.
Foto Jurnalistik adalah proses pengambilan gambar atau foto yang bertujuan
untuk pemberitaan suatu peristiwa melalui media massa. Menurut Gani dan
Kusumalestari (2013:47) secara umum foto jurnalistik merupakan gambar
yang dihasilkan lewat proses fotografi untuk menyampaikan suatu pesan,
informasi, cerita, sutau peristiwa yang menarik bagi publik dan
disebarluaskan lewat media massa.
Staf tenaga ahli pendukung yang bertugas untuk melakukan pengambilan
setiap kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Kepala Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat. Tidak hanya itu,
mereka juga diminta untuk memotret setiap kegiatan yang diselenggarakan
di pemerintahan provinsi. Foto yang diambil dan dipilah terlebih dahulu,
setelah itu biasanya dilakukan proses editing. Proses editing foto ini
dilakukan untuk yang diberikan caption atau keterangan foto yang telah
digabungkan melalui proses editing yang dilakukan oleh para staf tenaga
ahli pendukung yang ada di bidang pengelolaan komunikasi publik Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat.
foto ini dibuat berdasarkan kegiatan yang dilakukan setiap harinya, hasil
potret yang nantinya akan dimasukkan ke dalam flashdisk atau harddisk
yang nantinya digabungkan dengan video dokumentasi kegiatan. Foto
jurnalistik yang dibuat oleh bidang pengelolaan komunikasi publik ini akan
24

dijadikan sebagai arsip Gubernur dan Wakil Gubernur kepada Dinas dan
Biro Humas Provinsi Sumatera Barat.
Pengambilan foto ini dilakukan setiap saat ketika sedang melakukan
kegiatan, namun terkadang pengambilan foto tidak dilakukan setiap saat
melakukan satu kegiatan tertentu, namun akan dilakukan jika sudah
melakukan peliputan kebeberapa kegiatan, akan tetapi hampir setiap hari
staf tenaga ahli pendukung yang bertugas sebagai editor foto melakukan
penginputan pada website resmi milik kementrian Kominfo pusat. Tujuan
diunggahnya ke website tersebut adalah untuk kepentingan arsip
pemerintahan Kominfo Pusat.
Foto-foto yang dipilih untuk dijadikan diupload biasanya adalah foto-foto
terbaik yang menunjukkan moment penting dari kegiatan yang sedang
dilakukan. foto kegiatan akan diunggah di website www.infopublik.id
setiap harinya dan akan dikategorikan sebagai berita Nusantara agar
memudahkan para pengakses website dalam melakukan pencarian
dokumentasi kegiatan pemerintah Provinsi Tampilan foto jurnalistik pada
website www.infopublik.id terlihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Tampilan Foto Jurnalistik pada Kegiatan Ulang Tahun Hari Koperasi ke- 72
Sumber : website www.infopublik.id (2019)

2. Media Luar Ruangan.


Spanduk, baliho, umbul-umbul, balon, billboard, dan videotron termasuk ke
dalam media luar ruangan. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Sumatera Barat biasanya memilih media luar ruangan ini untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kegiatan yang akan berlangsung atau
mengenai program-program yang sedang dirancang oleh Dinas Kominfo
Provinsi sumbar. Walaupun dianggap kurang efektif, namun media luar
25

ruangan ini memiliki kelebihan, yaitu tahan lama dan dapat dipindahkan
dari satu tempat ke tempat lainnya.
3. Melakukan Peliputan dan Dokumentasi Kegiatan.
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi sumbar dalam melakukan
dokumentasi dan kegiatan yang berlangsung baik di lingkungan Dinas
Kominfo Provinsi sumbar maupun diluar Dinas Kominfo yang berkaitan
dengan kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur serta kegiatan di
pemerintahan provinsi, dan kegiatan di beberapa OPD (Organisasi
Perangkat Daerah) lainnya. Contoh kegiatan yang dilaksanakan antara lain:
a. Kunjungan Kerja.
b. Sosialisasi.
c. Rapat Kinerja.
d. Rapat Koordinasi.
e. Bimbingan Teknis
f. Pelantikan.
4. Media Online.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi sumbar menyadari bahwa masyarakat
di era global seperti saat ini akan lebih mudah dijangkau jika menggunakan
media online, karena teknologi internet semakin banyak memunculkan
berbagai fasilitas yang didapat dan dipergunakan guna mengakses
informasi. Media online juga dianggap memiliki kelebihan, yaitu bersifat
terbuka dan demokratis sehingga, memungkinkan siapa saja untuk dapat
berpartisipasi dengan memberikan suatu kritik dan saran mengenai suatu
informasi, serta mendapatkan informasi dan menyebarkan informasi.
Menurut Yunus (2012:32) keunggulan media online adalah informasi yang
bersifat up to date, real time, dan praktis. Up to date karena media online
dapat melakukan upgrade suatu informasi atau berita dari waktu ke waktu.
Oleh karena itulah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Barat menyadari bahwa masyarakat di daerah globalisasi seperti saat ini
akan lebih mudah dijangkau jika menggunakan media online, karena hampir
seluruh masyarakat dapat mengakses media online hanya menggunakan
smartphone dan hanya jaringan internet saja. Media online dianggap lebih
praktis dan murah di dalam penggunaannya dibandingkan dengan media
lainnya. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat juga
melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat melalui media online.
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar telah menyediakan
berbagai website yaitu www.sumbarprov.go.id,
www.diskominfo.sumbarprov.go.id, dan
https://infopublik.sumbarprov.go.id/, namun Dinas Kominfo Provinsi
Sumbar lebih aktif di dalam penggunaan media online seperti Facebook,
Twitter, dan Instagram. Nama media sosial Instagram Dinas Kominfo
Provinsi Sumbar yaitu @kominfosumbar. Dinas Kominfo Provinsi Sumbar
menyadari bahwa tidak semua masyarakat mau membuka website untuk
mencari informasi mengenai kegiatan atau program Pemerintahan Provinsi,
maka Dinas Kominfo Provinsi Sumbar mencari solusi agar memudahkan
masyarakat untuk mengakses informasi yang ada di website melalui media
sosial Instagram, hal ini juga ditujukkan agar masyarakat tertarik terhadap
26

isi konten yang ada pada Instagram dan akan langsung mengakses informasi
secara lengkap melalui website. Pada kegiatan tertentu, Dinas Kominfo
Provinsi Sumbar melakukan siaran langsung melalui media sosial Instagram
official @kominfosumbar hal ini dilakukan agar masyarakat tidak hanya
tertarik terhadap konten yang disediakan, tapi juga masyarakat mendapatkan
edukasi serta pengetahuan yang diberikan oleh pemerintah Provinsi.
Masyarakat yang turut bergabung juga bisa memberikan pertanyaan yang
nantinya akan dijawab oleh staf tenaga ahli pendukung yang mengelola
Instagram official @kominfosumbar. Tampilan Instagram Dinas Kominfo
Provinsi Sumbar seperti pada Gambar 11.

Gambar 11. Tampilan Instagram Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar
Sumber : Dokumentasi pribadi (2020)

5. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi baik secara langsung maupun secara tidak langsung
kepada masyarakat dengan mengundang seluruh Humas Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) untuk hadir dalam kegiatan Rapat Koordinasi.
Tujuan dibentuknya rapat koordinasi adalah untuk membahas alur kerja
masing-masing bagian sehingga bisa bekerja sesuai dengan jabatan dan
fungsinya, serta mendiseminasikan berbagai informasi mengenai program
pemerintah. Biasanya dengan melakukan rapat koordinasi di provinsi
dengan mengundang seluruh humas yang ada di Kabupaten/kota. Contohnya
adalah rapat koordinasi mengenai pemberdayaan Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM), pada rapat koordinasi KIM ini Dinas Kominfo Provinsi
Sumbar menghadirkan narasumber yaitu Kepala Subdirektorat dan
Kemitraan Komunikasi Publik, Helmi Yahya, guna menjelaskan pentingnya
sosialisasi dan pengadaan KIM di berbagai daerah, agar masyarakat
mendapatkan informasi yang kredibel dan terhindar dari HOAX, Hate
Speech, dan Fake News. Kegiatan rapat koordinasi pada Gambar 12.
27

Gambar 12. Kegiatan Rapat Koordinasi Pemberdayaan Kelompok


Informasi Masyarkat (KIM)
Sumber : Dokumentasi Tim Liputan Diskominfo (2019)

HAMBATAN DAN SOLUSI DALAM PENGELOLAAN


INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK

Dinas Komunikasi dan Informasi Sumatera Barat dalam menyebarkan


informasinya kepada masyarakat, yang telah dikelola oleh Bidang Pengelolaan
Informasi dan Komunikasi Publik memiliki beberapa hambatan. Hambatan yang
muncul tidak hanya dari media komunikasi saja. Namun juga dari manusia
sebagai pengelolanya. Dinas Kominfo harus menyelesaikan hambatan-hambatan
tersebut secara bertahap. Maka dari itu Dinas Kominfo Provsumbar melakukan
perencanaan dalam menyelesaikan hambatan tersebut. Perencanaan ini berupa
pencarian informasi mengenai sumber masalah dan memprioritaskan penyelesaian
28

masalah pada hambatan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Hambatan


tersebut dibagi menjadi dua yaitu, hambatan internal dan hambatan eksternal :
1. Hambatan Internal
a. Kurangnya sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang ada di Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Sumbar dalam pengelolaan website yang berperan sebagai
media penyebaran informasi masih kurang. Dinas Kominfo
Provsumbar hanya memiliki sedikit tenaga ahli pendukung yang
bertugas mengelola informasi, terkadang staf tenaga ahli yang
bertugas sebagai jurnalis bukan dari bagian Pengelolaan Informasi dan
Komunikasi Publik saja, tetapi dari sub bagian dan bidang yang lain,
yang sudah mengikuti pelatihan jurnalistik. Sehingga dalam
melaksanakan tugas menjadi kurang maksimal karena masih
berbentrokkan antara tugas satu dan tugas lainnya, kurangnya
koordinasi antara atasan dan bawahan yang juga masih sering terjadi,
sehingga menghambat pekerjaan yang dilakukan.
b. Kurangnya alat (Hardware)
Alat yang paling penting dalam pengelolaan informasi dan
penyebarannya adalah komputer. Komputer yang digunakan untuk
mengelola data tidak begitu banyak dan beberapa komputer yang
dipakai sering mengalami hang dan error. Sehingga mengganggu
proses kegiatan yang dilakukan, seperti pembuatan berita,
penggugahan berita, pengeditan foto kegiatan, penyuntingan video
dan berbagai kegiatan lainnya yang memerlukan komputer. Komputer
yang ada di kantor Diskomnfo Provinsi sumbar yang sudah tua
sehingga software seperti Adobe Premiere, Adobe After Effect,
Filmora, dan beberapa software untuk mengedit lainnya, yang tidak
bisa di install pada komputer tersebut. Sehingga Staf Ahli sering kali
menggunakan komputer atau laptop pribadi untuk mengedit video
hasil liputan.
c. Habisnya baterai alat-alat saat liputan berlangsung
Saat kegiatan meliput berita, baterai alat perekam dalam keadaan
lemah atau low. Kejadian seperti ini terjadi akibat kurangnya waktu
saat pengisian baterai atau baterai lupa dicharge sebelumnya. Jurnalis
seringnya menjadi tidak fokus terhadap wawancara yang sedang
dilakukan, akhirnya menyebabkan informasi yang di dapat menjadi
kurang maksimal.
d. Lupa merekam audio
Ketika mewawancarai narasumber yang memiliki jabatan atau
terkenal, jurnalis selalu didampingi oleh videographer atau
fotographer. Hal ini dikarenakan wawancara yang dilakukan tersebut
harus direkam menggunakan kamera. Hal ini terkadang membuat
jurnalis lupa untuk merekam suara narasumber saat diwawancarai
karena keberadaan kamera yang merekam.
e. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai website
www.sumbarprov.go.id
Masyarakat masih banyak yang belum mengakses informasi berita
melalui website www.sumbarprov.go.id juga menjadi salah satu
29

hambatan. Masyarakat biasanya lebih banyak mengetahui dan


membaca berita seputar pemerintah kota dan dinas terkait melalui
media lain.

2. Hambatan Eksternal
a. Waktu
Waktu liputan sering kali berbentrokan karena banyaknya kegiatan
yang akan diliput, sedangkan Sumber Daya Manusia yang tidak
memadai biasanya akan dicover oleh Staf Ahli diluar sub bagian
Informasi dan Pengelolaan Komunikasi Publik (IKP), yang sudah
mempunyai pengalaman di bidang jurnalistik. Kemudian untuk
kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur yang tidak menentu, jurnalis
bisa meminta izin untuk berangkat ke lokasi peliputan dengan hasil
berita yang mungkin kurang maksimal atau hasil berita yang belum
tentu didapatakan oleh jurnalis.
b. Cuaca
Kondisi cuaca yang tidak menentu memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kestabilan koneksi internet. Koneksi internet
merupakan bagian penting pada setiap kegiatan yang ada di Dinas
Kominfo. Cuaca buruk seperti hujan disertai petir yang besar dapat
merusak server website apabila tidak diantisipasi oleh Diskominfo
Provinsi sumbar.

Solusi

Solusi selalu dicari untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di


dalam penyebaran informasi publik yang dilakukan oleh Dinas Kominfo Provinsi
sumbar. Beberapa solusi yang dilakukan dalam pelaksanaan penyebaran informasi
kepada publik yaitu :

1. Hambatan Internal
a. Kurangnya sumber daya manusia di dalam tim.
Mengatasi kurangnya sumber daya manusia yang mengelola
komunikasi dan penyebaran informasi dapat dilakukan serta diatasi
oleh Dinas Kominfo dengan membuka lowongan pekerjaan sebagai
tenaga ahli pendukung non PNS untuk membantu beberapa bagian
yang masih kekurangan pegawai, serta Dinas Kominfo juga dapat
memberdayakan mahasiswa serta siswa SMK yang sedang melakukan
magang atau PKL (Praktik Kerja Lapangan).
b. Kurangnya alat (Hardware)
Kekurangan alat berupa komputer bisa diatasi oleh Dinas Kominfo
dengan berusaha mendapatkan pendanaan. Pendanaan didapatkan
dengan cara mengajukan anggaran dana yang nantinya disusun oleh
Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Barat, untuk diajukan kepada tim
anggaran pemerintahan Provinsi yang kemudian akan masuk ke dalam
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang
akan diajukan kepada Gubernur dan akan dialokasikan kepada Dewan
30

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, setelah disetujui oleh


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi lalu kemudian
Dinas Kominfo mendapatkan pendanaan alat. Namun sebelum
memiliki dana untuk membeli kekurangan alat tersebut, Dinas
Kominfo Provinsi sumbar terlebih dahulu memberdayakan komputer-
komputer yang sekiranya masih layak dipakai untuk dipergunakan
setiap harinya..
c. Habisnya baterai alat-alat saat liputan berlangsung
Saat kegiatan peliputan berita, alat-alat elektronik seperti kamera dan
perekam suara sangat penting untuk peliputan. Jadwal liputan yang
padat atau lupa mengisi baterai merupakan hal yang tidak jarang
terjadi. Solusi yang dapat dilakukan oleh jurnalis adalah dengan
mengisi baterai sampai penuh sebelum waktu liputan atau jika baterai
habis saat berada di pertengahan acara gunakan baterai cadangan.
Namun jika tidak ada, jurnalis bisa menggunakan alat tulis dan catat
apa yang diucapkan narasumber secara detail, selain itu jurnalis bisa
menggunakan handphone nya untuk merekam gambar dan suara.
Handphone saat ini sudah sangat canggih sehingga hasil rekaman
gambar dan fotonya bisa mendukung untuk melakukan peliputan
berita. Gunakan kualitas paling tinggi untuk mengambil foto dan
merekam video saat peliputan agar hasil foto dan video menjadi lebih
maksimal.
d. Lupa merekam audio
Lupa merekem audio saat wawancara berlangsung merupakan hal
yang sering terjadi namun tetap perlu diperhatikan oleh jurnalis, solusi
untuk hambatan ini yaitu dengan menggunakan audio yang ada dalam
rekaman video. Namun jika rekaman suara dari video tidak dapat
membantu, jurnalis dapat menggunakan informasi dari catatan yang
ditulisnya selama wawancara.
e. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai website
www.sumbarprov.go.id
Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai website
www.sumbarprov.go.id diatasi dengan staf pengelola informasi dan
komunikasi publik dengan membagikan link berita melalui sosial
media, seperti media sosial Instagram, Facebook, Twitter, ataupun
platfrom video seperti Youtube, dan lain-lain.

2. Hambatan Eksternal
a. Waktu
Waktu memang menjadi masalah yang cukup krusial bagi jurnalis
Diskominfo Provinsi sumbar, dikarenakan ketika terjadi jadwal yang
bentrok dengan jadwal liputan yang lain sehingga salah satu berita
yang lain harus dikorbankan. Untuk itu jurnalis diskominfo membagi
tugas kepada staf ahli di bidang lain atau mengirimkan mahasiswa
yang sedang magang atau PKL untuk terjun ke lapangan.
b. Cuaca
Kondisi cuaca merupakan hal yang paling sulit untuk menyelesaikan
hambatannya dikarenakan cuaca yang tidak dapat dikontrol oleh
31

manusia sendiri, sehingga Dinas Komunikasi dan Informatika


Provsumbar berusaha semaksimal mungkin melakukan pengecekkan
koneksi internet.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang dibahas sebelumnya, maka kesimpulan yang


dapat diambil dari Laporan Akhir yang berjudul Pengelolaan Informasi dan
Komunikasi Publik di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Barat adalah sebagai berikut:
1. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat melalui bidang
Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik melakukan pengolahan
informasi terlebih dahulu sebelum menyebarkannya ke media komunikasi
berupa website yang memiliki peranan penting dalam sarana komunikasi
publik. Sebagai sarana media komunikasi publik, website Dinas Kominfo
Provinsi Sumbar mempunyai peran dan manfaat yaitu sebagai sarana
informasi publik, komunikasi, serta keterbukaan terhadap seluruh kegiatan
yang ada di Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat. Dinas Kominfo juga
melakukan beberapa aktivitas dalam pembuatan berita melalui website,
seperti membuat berita terkait kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur serta
dinas terkait, yang dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu observasi,
liputan pidato, wawancara, menulis berita, penyuntingan berita, pemilihan
gambar, dan penyajian berita.
2. Pengelolaan Informasi dan komunikasi publik di dinas kominfo memiliki
fungsi dan tugas sebagai pengelolaan informasi publik, pengelolaan media
komunikasi publik, serta kemitraan informasi dan komunikasi publik. Untuk
mendukung fungsi dan tugas tersebut bidang pengelolaan informasi dan
komunikasi publik melakukan beberapa kegiatan berupa pengambilan foto
jurnalistik, membuat media luar ruangan, melakukan peliputan dan
dokumentasi kegiatan, mengelola media online, dan melakukan rapat
koordinasi.
3. Pengelolaan informasi dan komunikasi tidak selamanya berjalan dengan
baik, ada beberapa hambatan yang muncul baik hambatan internal maupun
hambatan eksternal. Hambatan internal yang terjadi seperti kurangnya
sumber daya manusia, kurangnya alat atau hardware, habisnya baterai alat-
alat peliputan, lupa merekam audio selama proses wawancara, serta
minimnya pengetahuan masyarakat terhadap website Pemerintah Provinsi
Sumbar. Sedangkan hambatan eksternal yang terjadi seperti waktu liputan
yang saling bentrok dan kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi sehingga
mengganggu proses liputan dan penginputan berita karena koneksi internet
down.
Hambatan-hambatan yang dialami bidang pengelolaan informasi dan
komunikasi publik dapat diatasi dengan adanya solusi yang dilakukan oleh
32

Dinas Kominfo seperti membuka lowongan pekerjaan untuk mendapatkan


tenaga pendukung, mencari pengadaan dana untuk membeli alat,
memastikan baterai alat-alat peliputan sudah terisi penuh, mencatat hasil
wawancara agar mempunyai bahan berita ketika lupa merekam atau tidak
membawa alat perekam suara, dan minimnya pengetahuan masyarakat
tentang website Pemerintah Provinsi Sumbar itu sendiri.

Saran

Saran yang dapat penulis berikan kepada Dinas Komunikasi dan


Informatika Provinsi Sumatera Barat adalah:
1. Dinas Kominfo Provinsi Sumbar dapat lebih baik lagi dalam pengelolaan
informasi dan komunikasi publik, agar penyebaran informasi kepada
masyarakat dapat lebih menyeluruh, serta lebih menginformasikan kepada
masyarakat untuk peduli terhadap program dan kegiatan pemerintah dengan
mengetahuinya melalui website.
2. Kegiatan yang dilakukan di Dinas Kominfo dalam pengelolaan informasi
dan komunikasi publik dapat ditingkatkan, terutama dalam hal koordinasi,
dan komunikasi antaranggota agar kedepannya pekerjaan yang dilakukan
dapat berjalan dengan baik, serta meminimalisir hambatan yang terjadi di
dalam kegiatan yang dilaksanakan.
3. Hambatan yang terjadi baik hambatan internal maupun hambatan eksternal
dapat menjadi bahan pembelajaran untuk bidang pengelolaan informasi dan
komunikasi publik agar kedepannya tidak terulang kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, H. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta [ID]: PT.Grafindo


Persada.
Cangara, H.2017. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta [ID]: Rajawali
Pers.
Danandjaja. 2011. Peranan Humas Dalam Perusahaan. Yogyakarta [ID]: Graha
Ilmu.
Gani, R. 2013. Jurnalistik Foto: Suatu Pengantar. Bandung [ID]: Simbiosa
Rekatama Media.
Ishwara, L. 2011. Jurnalisme Dasar. Jakarta [ID]: Kompas.
Jefkins, F. 2014. Public Relations. Jakarta [ID]: Penerbit Erlangga.
Nasrullah, R. 2016. Teori dan Riset; Media Siber (cybermedia). Jakarta [ID]:
Kencana.
Suhandang, K. 2016. Pengantar Jurnalistik. Bandung [ID]: Penerbit Nuansa
Cendikia.
Sumadiria, H. 2014. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung
[ID]: Rekatama Simbiosa Media.
Yunus, S. 2012. Jurnalistik Terapan. Bogor [ID]: Ghalia Indonesia.
https://infopublik.id/ [diakses pada 25 Januari 2020]
33

https://www.diskominfosumbarprov.go.id/ [diakses pada 25 Januari 2020]


https://www.sumbarprovgo.id/ [diakses pada 12 Januari 2020]
33

LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto Penulis bersama Kepala Dinas Kominfo Sumbar serta Kepala
Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat saat Kunjungan Kerja

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2019)

Lampiran 2 Foto Penulis saat melakukan wawancara dengan narasumber

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2019)


34

Lampiran 3 Foto Penulis sedang meliput acara atau kegiatan yang sedang
berlangsung

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2019)

Lampiran 4 Foto penulis bersama karyawan Bidang Pengelolaan Informasi dan


Komunikasi Publik

Sumber : Dokumentasi Pribadi (2019)


35

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Ovia Taqiyyah, lahir pada tanggal


24 November 1999 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Penulis merupakan putri pertama dari Usman Chamdani,
SKom dan Armeli S.H.
Riwayat Pendidikan penulis diawali dari Taman Kanak-
kanak Fatahillah di Jatiasih, Kota Bekasi pada tahun 2004-
2005. Selanjutnya, penulis melanjutkan sekolah dasar di
sekolah yang sama yaitu MI Fatahillah. Setelah tamat sekolah
dasar pada tahun 2011, penulis melanjutkan sekolah pada
jenjang menengah pertama di SMPIT YAPIDH pada tahun
2011-2014. Penulis berkesempatan meneruskan pendidikan ke sekolah menengah
atas di SMA Negeri 11 Kota Bekasi sampai dengan 2017. Penulis terdaftar
sebagai mahasiswi Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor, pada Program Studi
Komunikasi, melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada tahun 2017
sebagai angkatan 54.
Selama masa perkuliahan penulis aktif dalam berbagai kegiatan di
Program Studi Komunikasi. Kegiatan tersebut antara lain menjadi bagian dari Tim
Kreatif dan penulis naskah dalam talkshow “Up&Down” pada tahun 2017. Pada
tahun 2018, penulis berkesempatan menjadi bagian dalam “Festival Budaya
Nusantara 2018” yang diadakan oleh Program Studi Komunikasi, Sekolah Vokasi
Institut Pertanian Bogor, Angkatan 54 sebagai koordinator Sponsorship di Tim
Betawi, penulis juga berkesempatan menjadi bagian dalam seminar “Smart dalam
Fotografi (SMADAF)” sebagai Tim Acara. Kemudian selama tahun 2019,
penulis berkesempatan menjadi reporter dan co-scriptwriter dalam tim SOROT
PERISTIWA, menjadi Scriptwriter di tim Bright Production dalam pembuatan
web series episode 14 dan film pendek “Hunger Ghost”, scriptwriter dalam Radio
Kampus yaitu BIM-BIM Radio, juga berkesempatan menjadi Graphic Designer
dalam Mata Kuliah Periklanan.
Penulis berkesempatan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat sebagai tim jurnalis
di bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), terhitung dari
bulan Juni hingga Agustus 2019. Penulis berhasil menyelesaikan Laporan Akhir
dengan judul “Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik di Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat” sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya di Program Studi Komunikasi, Sekolah Vokasi,
Institut Pertanian Bogor.
Penulis aktif dalam organisasi kerohanian mahasiswa. Disamping itu,
dilingkungan masyarakat juga penulis aktif dalam komunitas KAMIPEKA
(Komunitas Alumni dan Mahasiswi Peduli ABK) di Kota Sukabumi.

Anda mungkin juga menyukai