OVIA TAQIYYAH
Ovia Taqiyyah
J3A817369
RINGKASAN
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan Pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
PENGELOLAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK
DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI
SUMATERA BARAT
OVIA TAQIYYAH
Laporan Akhir
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya pada
Program Studi Komunikasi
Disetujui oleh
Pembimbing
Diketahui oleh
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam kegiatan praktik kerja lapangan yang dilaksanakan sejak Juni 2019
sampai Agustus 2019 dengan judul Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik
di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Leonard Dharmawan S.P, M.Si.
selaku dosen pembimbing, Ibnu Sectio Caisaria, S.IP, M.I.Kom sebagai
pembimbing lapangan. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada
Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik serta Tim Jurnalis atau
Tim MMC Diskominfo Sumbar yang telah membantu selama pengumpulan data.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta keluarga, atas
doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Ovia Taqiyyah
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
METODE
Lokasi pengumpulan data laporan akhir ini dilaksanakan pada saat Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Barat, Jl. Pramuka Raya No.11, Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara, Kota
3
Padang, Sumatera Barat. PKL dilaksanakan pada tanggal 12 Juni sampai dengan 6
Agustus 2019. Setiap hari kerja yaitu Senin– Jumat.
Jenis data dan instrumen yang diperoleh untuk membuat laporan akhir
sebagai berikut:
1. Data primer
Data yang dimaksud adalah data yang diambil dari sumbernya secara
langsung seperti melakukan praktik langsung dan diskusi bersama pihak
yang terlibat selama menjalani praktik kerja lapangan pada bidang
Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) di Diskominfo
Sumbar.
2. Data sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari segala bentuk informasi
yang tersedia dan diolah. Data tersebut diperoleh dari website yang dikelola
oleh Diskominfo Provinsi Sumbar, studi pustaka, dan mengajukan
pertanyaan kepada Diskominfo Provinsi Sumbar.
3. Instrumen
Menurut Sugiyono (2016:102), instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Penulis harus mampu menyusun instrument yang akan digunakan untuk
penelitiannya. Instrumen atau alat yang digunakan dalam mengumpulkan
data dalam penelitian ini yaitu alat tulis, flashdisk, handphone, dan laptop.
Alat-alat tersebut dapat mempermudah dalam proses pengumpulan data.
1. Observasi
Observasi merupakan metode berupa pengamatan yang dilakukan penulis
saat PKL terhadap segala aktivitas yang terjadi di Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Sumatera Barat.
2. Wawancara
Menurut Estberg dalam Sugiyono (2016:231), wawancara adalah pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara
dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden
terkait mengenai masalah yang sedang menjadi topik penelitian. Menurut
Sugiyono (2016:138), dalam melakukan wawancara harus membawa
instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga
menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur, dan material
lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.
Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang
lebih baik dan mendalam. Penulis melakukan wawancara dengan sumber di
4
Profil Instansi
1. Visi
Terwujudnya Pelayanan Informasi dan Komunikasi Publik berbasis
Teknologi Informatika Mendukung Sumatera Barat yang Madani dan
Sejahtera.
2. Misi
1) Meningkatkan Penyediaan dan Pengelolaan Informasi dan Komunikasi
Publik
5
Logo Organisasi
Arti Motto
“Tuah Sakato” berarti sepakat untuk melaksanakan hasil
mufakat/musyawarah dan sebagai slogan kata (tanda kebesaran) yang
terkandung dalam peribahasa Indonesia “Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita
Runtuh”.
Arti Warna
Warna dalam lambang ini berarti/bermakna:
1. Putih berarti Suci
2. Merah Jingga berarti Berani
3. Kuning Emas berarti Agung
4. Hitam Pekat berarti Abadi, Ulet/Tahan Tapo
5. Hijau Cerah berarti Harapan Masa Depan
Struktur Organisasi
Barat, namun saat ini Diskominfo Provinsi Sumbar diberi tugas untuk mengelola
website tersebut. Diskominfo sendiri memberikan tugas mengelola website
tersebut kepada bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik terutama
perihal konten berita dan informasi di dalamnya. Semua konten yang ada di dalam
website www.sumbarprov.go.id merupakan hasil kerja Diskominfo Provinsi
Sumbar. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa website tersebut milik
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar. Berikut merupakan tampilan
website www.sumbarprov.go.id yang terlihat pada Gambar 4
2. Liputan Pidato
Dalam peliputan pidato biasanya jurnalis harus mencatat poin-poin yang
telah diucapkan oleh orang yang berpidato atau merekam seluruh pidato
tersebut dengan perekam suara. Namun merekam seluruh pidato dirasa
kurang efektif karena gangguan suara dari pengeras sering kali terjadi.
Meliput pidato memang kerapkali membosankan, walaupun pada
kenyataannya banyak dari para jurnalis yang bisa menghabiskan berjam-jam
untuk menghadiri pertemuan atau mendengarkan pidato.
Tim peliput diskominfo Provinsi Sumbar biasanya mendapatkan press
realese sebelum dimulai acara, sehingga memudahkan jurnalis dalam
mendapatkan informasi penting dalam pidato tersebut. Namun jurnalis
15
Oleh karena itu diusahakan jurnalis tidak datang terlambat, agar hal-hal
seperti diatas tidak terjadi. Setelah acara selesai biasanya para jurnalis
meminta ketersediaan narasumber untuk diwawancarai. Jurnalis harus
menyiapkan alat tulis untuk mencatat poin-poin penting yang sedang
diucapkan oleh narasumber. Atau bisa juga jurnalis menggunakan alat
perekam seperti handphone untuk merekam pernyataan dari narasumber.
3. Wawancara
Menurut Ishwara (2011:110) wawancara menjadi pekerjaan rutin yang
dilakukan oleh reporter dalam usaha menggali informasi sebanyak mungkin
dari narasumber. Pengertian orisinil dari wawancara adalah tatap muka.
Wawancara melibatkan interaksi verbal antara dua orang atau lebih, tetapi
biasanya diprakarsai untuk suatu maksud khusus dan biasanya difokuskan
pada suatu masalah khusus. Secara umum wawancara bisa dibagi menjadi
dua bentuk; wawancara langsung dan tidak langsung. Wawancara langsung
merupakan wawancara yang dilakukan dengan tatap muka, baik sendiri
maupun berkelompok. Wawancara tidak langsung merupakan wawancara
yang dibantu dengan alat (telepon, faks, atau surat).
16
4. Menulis Berita
Setelah semua informasi dalam wawancara dikumpulkan, selanjutnya
jurnalis membuat naskah berita. Jurnalis Diskominfo Provinsi sumbar lebih
sering mengerjakan naksah berita di kantor, tetapi tidak menutup
kemungkinan untuk mengerjakan diluar kantor. Sebelum membuat naskah
berita, jurnalis mentranskrip dahulu rekaman penting yang berhubungan
dengan topik yang akan dibahas. Menulis berita merupakan proses
pengungkapan fakta-fakta ke dalam bentuk tulisan dengan merangkai huruf,
kata, dan kalimat. Melalui informasi, tim peliput dituntut untuk untuk
menuliskan informasi yang di dapat dan menyusunnya dengan bahasa
jurnalistik. Hal ini dikarenakan peran tim peliput yang merupakan seorang
jurnalis dalam produksi berita website www.sumbarprov.go.id.
Seorang jurnalis tentunya harus memiliki keterampilan menulis.
Keterampilan menulis itu tidak hanya terampil menulis berita, tetapi juga
keterampilan menulis jenis tulisan lainnya. Misalnya terampil menulis
feature, opini, atau essai. Keterampilan menulis ini sangat penting, karena
19
d. Menarik
Website www.sumbarprov.go.id harus menggunakan bahasa
jurnalistik yang menarik. Menarik artinya mampu membangkitkan
minat orang-orang untuk mermbaca berita dan menarik perhatian
khalayak pembaca.
e. Mengutamakan kalimat aktif
Kalimat aktif lebih mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak
pembaca daripada kalimat pasif. Kalimat aktif lebih memudahkan
pengertian dan memperjelas tingkat pemahaman sedangkan kalimat
pasif sering menyesatkan pengertian dan membingungkan tingkat
pemahaman. Maka dari itu Jurnalis atau bisa disebut staf ahli bidang
Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) selalu
mengkoreksi berita-berita yang akan diunggah dan disebarluaskan
kepada msyarakat. Biasanya pengoreksian berita dilakukan oleh
redaktur atau kepala seksi bidang Pengelolaan Informasi dan
Komunikasi Publik (IKP).
f. Tunduk kepada etika dan etika Bahasa baku
Salah satu fungsi pers adalah edukasi, mendidik (to educate). Untuk
itu Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat,
senantiasa menjaga reputasi dan wibawa martabatnya di mata
masyarakat, antara lain dengan menghindari penggunaaan kata-kata
atau istilah yang dapat diasumsikan tidak sopan, vulgar, atau
mengumbar selera rendah. Berita online yang ditulis di website
www.sumbarprov.go.id harus menggunakan bahasa baku yang sesuai
dengan EYD.
5. Penyuntingan Berita
Menurut Yunus (2012:86) proses editing di dalam dunia jurnalistik editing
dapat dilakukan oleh jurnalis sendiri atau oleh seorang editor yang
memegang tugas khusus untuk melakukan penyuntingan atau editing setiap
naskah berita sebelum penyuntingan naskah disunting kembali oleh editor
berita atau redaktur. Tujuan utama proses editing menurut Yunus (2012:86)
adalah untuk mengetahui dan melihat kembali tulisan-tulisan berita yang
telah disusun dengan baik dan benar. Intinya editing dilakukan agar tulisan
berita menjadi lebih enak dibaca dan menyeluruh, baik dari segi isi berita
maupun penggunaan bahasanya. Yunus (2012:86) mengatakan adapun fokus
dalam kegiatan penyuntingan, antara lain:
a. Mengoreksi naskah dan menghindari salah ketik.
b. Menjadikan tulisan lebih menarik.
c. Mengecek aspek, kalimat dan penggunaan istilah.
d. Memperhatikan pilihan kata dan gaya bahasa.
e. Menghindari pemakaian kata yang bermakna konotatif.
f. Beriorentasi pada bahasa agar mudah dipahami.
Penyuntingan tersebut kerap dilakukan oleh editor atau redaktur diskominfo
untuk menghindari kesalahan kalimat dan ketidak efektifan kata yang ditulis
oleh jurnalis Diskomifo Sumbar agar dimengerti oleh khayalak. Maka dari
itu, bahasa yang digunakan pada saat menyunting berita perlu memperhtikan
bahasa lazim dan berlaku di masyarakat.
6. Pemilihan Gambar
21
hubungan dengan media atau media relation dan juga sebagai penyedia
fasilitas akses informasi bagi masyarakat dan lembaga komunikasi publik.
dijadikan sebagai arsip Gubernur dan Wakil Gubernur kepada Dinas dan
Biro Humas Provinsi Sumatera Barat.
Pengambilan foto ini dilakukan setiap saat ketika sedang melakukan
kegiatan, namun terkadang pengambilan foto tidak dilakukan setiap saat
melakukan satu kegiatan tertentu, namun akan dilakukan jika sudah
melakukan peliputan kebeberapa kegiatan, akan tetapi hampir setiap hari
staf tenaga ahli pendukung yang bertugas sebagai editor foto melakukan
penginputan pada website resmi milik kementrian Kominfo pusat. Tujuan
diunggahnya ke website tersebut adalah untuk kepentingan arsip
pemerintahan Kominfo Pusat.
Foto-foto yang dipilih untuk dijadikan diupload biasanya adalah foto-foto
terbaik yang menunjukkan moment penting dari kegiatan yang sedang
dilakukan. foto kegiatan akan diunggah di website www.infopublik.id
setiap harinya dan akan dikategorikan sebagai berita Nusantara agar
memudahkan para pengakses website dalam melakukan pencarian
dokumentasi kegiatan pemerintah Provinsi Tampilan foto jurnalistik pada
website www.infopublik.id terlihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Tampilan Foto Jurnalistik pada Kegiatan Ulang Tahun Hari Koperasi ke- 72
Sumber : website www.infopublik.id (2019)
ruangan ini memiliki kelebihan, yaitu tahan lama dan dapat dipindahkan
dari satu tempat ke tempat lainnya.
3. Melakukan Peliputan dan Dokumentasi Kegiatan.
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi sumbar dalam melakukan
dokumentasi dan kegiatan yang berlangsung baik di lingkungan Dinas
Kominfo Provinsi sumbar maupun diluar Dinas Kominfo yang berkaitan
dengan kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur serta kegiatan di
pemerintahan provinsi, dan kegiatan di beberapa OPD (Organisasi
Perangkat Daerah) lainnya. Contoh kegiatan yang dilaksanakan antara lain:
a. Kunjungan Kerja.
b. Sosialisasi.
c. Rapat Kinerja.
d. Rapat Koordinasi.
e. Bimbingan Teknis
f. Pelantikan.
4. Media Online.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi sumbar menyadari bahwa masyarakat
di era global seperti saat ini akan lebih mudah dijangkau jika menggunakan
media online, karena teknologi internet semakin banyak memunculkan
berbagai fasilitas yang didapat dan dipergunakan guna mengakses
informasi. Media online juga dianggap memiliki kelebihan, yaitu bersifat
terbuka dan demokratis sehingga, memungkinkan siapa saja untuk dapat
berpartisipasi dengan memberikan suatu kritik dan saran mengenai suatu
informasi, serta mendapatkan informasi dan menyebarkan informasi.
Menurut Yunus (2012:32) keunggulan media online adalah informasi yang
bersifat up to date, real time, dan praktis. Up to date karena media online
dapat melakukan upgrade suatu informasi atau berita dari waktu ke waktu.
Oleh karena itulah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Barat menyadari bahwa masyarakat di daerah globalisasi seperti saat ini
akan lebih mudah dijangkau jika menggunakan media online, karena hampir
seluruh masyarakat dapat mengakses media online hanya menggunakan
smartphone dan hanya jaringan internet saja. Media online dianggap lebih
praktis dan murah di dalam penggunaannya dibandingkan dengan media
lainnya. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat juga
melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat melalui media online.
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar telah menyediakan
berbagai website yaitu www.sumbarprov.go.id,
www.diskominfo.sumbarprov.go.id, dan
https://infopublik.sumbarprov.go.id/, namun Dinas Kominfo Provinsi
Sumbar lebih aktif di dalam penggunaan media online seperti Facebook,
Twitter, dan Instagram. Nama media sosial Instagram Dinas Kominfo
Provinsi Sumbar yaitu @kominfosumbar. Dinas Kominfo Provinsi Sumbar
menyadari bahwa tidak semua masyarakat mau membuka website untuk
mencari informasi mengenai kegiatan atau program Pemerintahan Provinsi,
maka Dinas Kominfo Provinsi Sumbar mencari solusi agar memudahkan
masyarakat untuk mengakses informasi yang ada di website melalui media
sosial Instagram, hal ini juga ditujukkan agar masyarakat tertarik terhadap
26
isi konten yang ada pada Instagram dan akan langsung mengakses informasi
secara lengkap melalui website. Pada kegiatan tertentu, Dinas Kominfo
Provinsi Sumbar melakukan siaran langsung melalui media sosial Instagram
official @kominfosumbar hal ini dilakukan agar masyarakat tidak hanya
tertarik terhadap konten yang disediakan, tapi juga masyarakat mendapatkan
edukasi serta pengetahuan yang diberikan oleh pemerintah Provinsi.
Masyarakat yang turut bergabung juga bisa memberikan pertanyaan yang
nantinya akan dijawab oleh staf tenaga ahli pendukung yang mengelola
Instagram official @kominfosumbar. Tampilan Instagram Dinas Kominfo
Provinsi Sumbar seperti pada Gambar 11.
Gambar 11. Tampilan Instagram Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar
Sumber : Dokumentasi pribadi (2020)
5. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi baik secara langsung maupun secara tidak langsung
kepada masyarakat dengan mengundang seluruh Humas Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) untuk hadir dalam kegiatan Rapat Koordinasi.
Tujuan dibentuknya rapat koordinasi adalah untuk membahas alur kerja
masing-masing bagian sehingga bisa bekerja sesuai dengan jabatan dan
fungsinya, serta mendiseminasikan berbagai informasi mengenai program
pemerintah. Biasanya dengan melakukan rapat koordinasi di provinsi
dengan mengundang seluruh humas yang ada di Kabupaten/kota. Contohnya
adalah rapat koordinasi mengenai pemberdayaan Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM), pada rapat koordinasi KIM ini Dinas Kominfo Provinsi
Sumbar menghadirkan narasumber yaitu Kepala Subdirektorat dan
Kemitraan Komunikasi Publik, Helmi Yahya, guna menjelaskan pentingnya
sosialisasi dan pengadaan KIM di berbagai daerah, agar masyarakat
mendapatkan informasi yang kredibel dan terhindar dari HOAX, Hate
Speech, dan Fake News. Kegiatan rapat koordinasi pada Gambar 12.
27
2. Hambatan Eksternal
a. Waktu
Waktu liputan sering kali berbentrokan karena banyaknya kegiatan
yang akan diliput, sedangkan Sumber Daya Manusia yang tidak
memadai biasanya akan dicover oleh Staf Ahli diluar sub bagian
Informasi dan Pengelolaan Komunikasi Publik (IKP), yang sudah
mempunyai pengalaman di bidang jurnalistik. Kemudian untuk
kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur yang tidak menentu, jurnalis
bisa meminta izin untuk berangkat ke lokasi peliputan dengan hasil
berita yang mungkin kurang maksimal atau hasil berita yang belum
tentu didapatakan oleh jurnalis.
b. Cuaca
Kondisi cuaca yang tidak menentu memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kestabilan koneksi internet. Koneksi internet
merupakan bagian penting pada setiap kegiatan yang ada di Dinas
Kominfo. Cuaca buruk seperti hujan disertai petir yang besar dapat
merusak server website apabila tidak diantisipasi oleh Diskominfo
Provinsi sumbar.
Solusi
1. Hambatan Internal
a. Kurangnya sumber daya manusia di dalam tim.
Mengatasi kurangnya sumber daya manusia yang mengelola
komunikasi dan penyebaran informasi dapat dilakukan serta diatasi
oleh Dinas Kominfo dengan membuka lowongan pekerjaan sebagai
tenaga ahli pendukung non PNS untuk membantu beberapa bagian
yang masih kekurangan pegawai, serta Dinas Kominfo juga dapat
memberdayakan mahasiswa serta siswa SMK yang sedang melakukan
magang atau PKL (Praktik Kerja Lapangan).
b. Kurangnya alat (Hardware)
Kekurangan alat berupa komputer bisa diatasi oleh Dinas Kominfo
dengan berusaha mendapatkan pendanaan. Pendanaan didapatkan
dengan cara mengajukan anggaran dana yang nantinya disusun oleh
Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Barat, untuk diajukan kepada tim
anggaran pemerintahan Provinsi yang kemudian akan masuk ke dalam
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang
akan diajukan kepada Gubernur dan akan dialokasikan kepada Dewan
30
2. Hambatan Eksternal
a. Waktu
Waktu memang menjadi masalah yang cukup krusial bagi jurnalis
Diskominfo Provinsi sumbar, dikarenakan ketika terjadi jadwal yang
bentrok dengan jadwal liputan yang lain sehingga salah satu berita
yang lain harus dikorbankan. Untuk itu jurnalis diskominfo membagi
tugas kepada staf ahli di bidang lain atau mengirimkan mahasiswa
yang sedang magang atau PKL untuk terjun ke lapangan.
b. Cuaca
Kondisi cuaca merupakan hal yang paling sulit untuk menyelesaikan
hambatannya dikarenakan cuaca yang tidak dapat dikontrol oleh
31
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Penulis bersama Kepala Dinas Kominfo Sumbar serta Kepala
Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat saat Kunjungan Kerja
Lampiran 3 Foto Penulis sedang meliput acara atau kegiatan yang sedang
berlangsung
RIWAYAT HIDUP