Anda di halaman 1dari 4

TUGAS I

Mata Komunikasi Inovasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA

Oleh : Ovia Taqiyyah


NIM : 043898978
Carilah melalui penulusuran internet (google) satu artikel yang bertema "Peran dari opinion leader
dalam membuat jaringan komunikasi".

1. Tuliskan nama jurnal dan nomornya, judul artikel dan penulisnya!

2. Tuliskan lah Ringkasan tentang artikel tersebut! (maksimal 200 kata)

Jawab

1. Nama Jurnal : Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah


ISSN 2656-5021 Volume 8 Halaman 45-49 April 2023 e-ISSN 2657-1579
Judul : Studi Peranan Komunikasi Opinion Leader Pada Jaringan Komunikasi Pedagang Meubel Di
Kabupaten Hulu Sungai Utara Pada Situasi Pandemi Covid-19
Nama Penulis : Bachruddin Ali Akhmad1, * , Sarwani1 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia *Penulis korespondensi:
bachruddin_aliakhmad@ulm.ac.id

2. Peranan opinion leader yang sangat penting ditengah tengah situasi krisis, antara lain pada situasi
pandemi. Peran peran dari opinion leader tersebut adalah peran pioneer, inovator, motivator,
desainer, stabilisator harga, dan sebagai pemimpin fungsional dan humanis. Dengan peran peran
ini melalui jaringan komunikasi opinion leader berhasil mengurangi permasalahan pedagang
meubel. Melalui pelanggannya yang merekrut pekerja meubelnya, terbentuk jaringan komunikasi
dan usaha sampai ke kota kota di luar Amuntai, yang meliputi propinsi Kalimantan selatan, tengah
dan timur.
Pedagang kecil meubel kaca khususnya yang mengalami kesulitan parah di masa pandemi bahkan
kesulitan tersebut ada yang membawa mereka gulung tikar alias bangkrut.Pada umumnya mereka
berharap bisa melakukan peminjaman di bank. Tetapi prosedur, persyaratan(seperti harus ada
anggunan), sistem yang kurang sreg bagi mereka (dianggap mengandung riba) akhirnya keinginan
meminjam di bank di urungkan.
Selanjutnya mereka berharap agar masalah yang mereka hadapi bisa dibantu pemecahannya oleh
pemerintah, ternyata instansi terkait belum punya program, bantuan, pelatihan yang mampu
menolong mereka. Solusi satu satunya, yang bisa dilakukan oleh pedagang kecil meubel kaca ini
adalah dengan mengikuti arisan, yang diundi pada waktu tertentu, dimana setiap yang kena arisan
akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 100 juta, yang biasanya digunakan oleh pedagang kecil
meubel kaca untuk menambah modal atau membuka cabang usaha ditempat lain.
Pembatasan interaksi sosial, dianjurkan agar mengurangi aktivitas keluar rumah, kalau terpaksa
juga harus mentaati protokol kesehatan. Pengurangan aktivitas keluar rumah ini, berdampak luas
dan multiflyer. Para pekerja tidak leluasa lagi mencari nafkah. Para pelaku bisnis offline mengalami
krisis pembeli. Termasuk para pedagang meubel di Kabupaten Hulu Sungai Utara mengalami sepi
pembeli. Pre Survei yang dilakukan peneliti di lokasi keberadaan pada pedagang meubel di kota
Amuntai Kabupaten Hulu Sungai utara (Selasa, 07 Februari 2022) menunjukkan beberapa
pedagang meubel mulai mengurangi produksinya sebagai upaya untuk menekan cost produksi,
disamping menurunkan upah tukang pembuat meubel. Meskipun demikian kondisi para pedagang
hanya mampu untuk bertahan. Bahkan beberapa di antaranya terpaksa ‘gulung tikar’, karena
meubelnya tidak laku, dan tidak mampu lagi membeli bahan membuat meubel yang malah
semakin naik harganya, serta tidak mampu lagi menggaji tukang pembuat meubel. Akibat ‘gulung
tikarnya’ pedagang meubel di Hulu Sungai utara ini tidak jarang berdampak yang sama terhadap
cabangnya yang berada di kota atau di daerah lain seperti pangkalan bun dan Samarinda. Atau
sebaliknya bila cabang usahanya di kota lain bangkrut maka induknya di Hulu Sungai Utara
demikian juga. Menghilangnya pedagang meubel akibat pandemi ini, juga menyebabkan beberapa
anggota jaringan komunikasi para pedagang meubel ini juga otomatis tidak ada lagi. Hal ini berarti
mengurangi anggota jaringan komunikasi yang pada gilirannya mengurangi potensi pemasaran
meubel.
Meskipun demikian ada juga beberapa pedagang meubel yang jaringan komunikasi dan omzet
penjualannya tetap stabil. Hal ini barangkali sangat erat hubungannya dengan kemampuan
beradaptasi. Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik Adaptasi dapat
dilihat sebagai usaha untuk memelihara kondisi kehidupan dalam menghadapi perubahan
(Cindoswari, Ageng Rara, 2016: 132). Salah satu cara beradaptasi adalah dengan meningkatkan
produktivitas Komunitas. Sebuah komunitas berusaha untuk meningkatkan produktivitas anggota
demi mencapai suatu keberhasilan dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk itu
komunitas tersebut harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan produktivitas
anggotanya, salah satunya lingkungan komunitas yang nyaman.
Dengan demikian, jika anggota komunitas diperlakukan secara baik atau adanya hubungan antar
anggota yang baik, maka anggota komunitas tersebut akan berpartisipasi dan memahami dengan
baik pula dalam proses kerja, sehingga akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
(Wicaksono, Agung, dkk, 2019: 27) Dengan demikian jika komunitas yang ada pada jaringan
komunikasi pedagang meubel di kota Amuntai menimbulkan suasana nyaman, memotivasi untuk
meningkatkan produktivitas, yang tentu jaringan ini akan mampu mendorong pedagang meubel
tetap bisa stabil berproduksi dan penjualanya.
Hal ini menimbulkan tanda tanya, terkait siapa yang berperan di jaringan komunikasi pedagang
meubel tersebut, apa karakteristik konten, dan melalui media apa konten disampaikan sehingga
jaringan tersebut menunjang secara positif produksi dan pemasaran meubel para pedagang di
Kabupaten Hulu Sungai Utara. Keberadaan situasi pandemi pada umumnya, berdampak negatif
pada para pedagang meubel di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Namun ada beberapa di antaranya yang tetap stabil jaringan komunikasi dan omzet penjualannya.
Pedagang meubel yang unggul ini, diketahui mempunyai opinion leader tempat dia memperoleh
informasi, inspirasi, motivasi dan inovasi. Opinion leader ini juga mempunyai konten pesan yang
berkarakter, disampaikan melalui media tertentu, serta dengan jaringan komunikasi tertentu yang
menunjang pemasaran meubel. Sehingga dalam penelitian ini muncul rumusan masalah, sebagai
berikut: Apa peran opinion leader pada jaringan komunikasi pedagang meubel di Kabupaten Hulu
Sungai Utara? .Bagaimana cara bertahan pedagang meubel di masa pandemic? .Bagaimana cara
pemasaran meubel di masa pandemi? Tujuan utama dari Penelitian ini adalah mengetahui,
mendiskripsikan serta menganalisis peran opinion leader pada jaringan Komunikasi, cara para
pedagang meubel bertahan, serta cara pemasaran meubel di masa pandemi?
Tujuan khusus dalam penelitian ini, adalah menemukan Peran opinion leader, cara bertahan
pedagang meubel, serta cara pemasaran meubel di masa pandemic. Sehingga temuan ini bisa
dijadikan acuan membentuk pedagang meubel yang tangguh dan unggul dalam situasi pandemi.
Tujuan penelitian di atas diharapkan menghasilkan kegunaan baik yang bersipat keilmuan maupun
yang bersifat Pembangunan (1) Penelitian ini menekankan meneliti peran opinion leader dalam
jaringan komunikasi pada situasi krisis pandemi. Hal ini diharapkan memberikan penjelasan aktual
adanya kaitan antara keberadaan opinion leader dengan ketahanan pedagang meubel di masa
pandemi, (2).Penggunaan metode jaringan komunikasi dalam penelitian komunikasi, paling sedikit
memberikan aktualisasi dan variasi, yang diharapkan memberikan temuan yang signifikan dan
khas, (3) Salah satu sumber informasi bagi penelitian sejenis. Hasil penelitian ini bisa dijadikan
sebagai salahsatu pertimbangan strategis, dalam pemerintah daerah khususnya dinas terkait, di
dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan pembinaan terhadap para pedagang meubel yang
terdampak negatif pada situasi pandemi.
Peranan opinion leader yang ditemukan, antara lain: Peranan pioneer, inovator, motivator,
desainer, stabilisator harga, dan sebagai pemimpin fungsional dan humanis. Dengan peran peran
ini melalui jaringan komunikasi opinion leader berhasil mengurangi permasalahan pedagang
meubel. Melalui pelanggannya yang merekrut pekerja meubelnya, terbentuk jaringan komunikasi
dan usaha sampai ke kota kota di luar amuntai, yang meliputi propinsi Kalimantan selatan, tengah
dan timur. Pedagang kecil meubel kaca khususnya yang mengalami kesulitan parah di masa
pandemi bahkan kesulitan tersebut ada yang membawa mereka gulung tikar alias bangkrut.
Pada umumnya mereka berharap bisa melakukan peminjaman di bank. Tetapi procedure,
persyaratan(seperti harus ada anggunan), sistem yang kurang sreg bagi mereka (dianggap
mengandung riba) akhirnya keinginan meminjam di bank di urungkan.
Selanjutnya mereka berharap agar masalah yang mereka hadapi bisa dibantu pemecahannya oleh
pemerintah, ternyata instansi terkait belum punya program, bantuan, pelatihan yang mampu
menolong mereka. Solusi satu satunya, yang bisa dilakukan oleh pedagang kecil meubel kaca ini
adalah dengan mengikuti arisan, yang diundi pada waktu tertentu, dimana setiap yang kena arisan
akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 100 juta, yang biasanya digunakan oleh pedagang kecil
meubel kaca untuk menambah modal atau membuka cabang usaha ditempat lain.
Penelitian ini menyimpulkan beberapa hal sesuai dengan rumusan masalah sebagai berikut,
opinion leader di dalam jaringan komunikasi pedagang meubel memiliki banyak perananyang
strategis, yang terbukti selama ini sangat membantu pedagang dijaringan dalam mengatasi
masalah yang mereka hadapi. Seperti masalah modal, stabilitas harga produk maupun bahan.
Sampai juga kepada masalah pemasaran, transfortasi, dan lain lain. Jaringankomunikasi terbentuk
karena motivasi bisnis, melalui pembukaan cabang baru, Pekerja yang membuka usaha baru,
pelanggan yang merekrut pekerja dari kota Amuntai.

Anda mungkin juga menyukai