Anda di halaman 1dari 15

CAVITAS THORAX

Disusun Oleh:

Moh. Sultan Takdir Alisyahbana

190121057

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SURABAYA
TAHUN 2022
CAVITAS THORAX

A. Pengertian Cavitas Thorax

Cavitas thorax merupakan gabungan dari 2 kata yaitu cavitas yang berarti rongga/ ruangan, dan thorax
yang berarti dada. Cavitas thorak merupakan suatu ruangan berbentuk silinder tak beraturan dengan
lubang/bukaan superior (apertura thoracica superior) yang sempit dan lubang/ Bukaan inferior
(apertura thoracici inferior) yang relatif lebih lebar. Cavitas thorax merupakan bagian atau regio yang
sangat penting yang menjadi letak dari beberapa organ-organ penting tubuh manusia, antara lain yaitu
organ jantung dan paru-paru. Hal itu menjadikan cavitas thorax adalah yang paling rawan saat terjadi
hal-hal yang bedampak pada keselamatan.

Cavitas thorak merupakan bagian yang memiliki beberapa fungsi spesifik. Fungsi-fungsi tersebut adalah
pernapasan, dimana cavitas thorax merupakan regio yang membantu kerja dari pulmo (paru-paru)
dalam melakukan pernapasan inspirasi dan ekspirasi.

Fungsi selanjutnya yaitu sebagai organ pelindung/ proteksi organ vital yang ada didalamnya, dimana
didalam cavitas thorax terdapat organ-organ penting seperti jantung dan paru-paru dimana pada cavitas
thorax terdapat susunan tulang-tulang dan juga otot-otot/ muskulus yang membentuk formasi
pelindung yang berfungsi untuk melindungi organ tersebut.

Dan fungsi yang terakhir adalah sebagai tempat penghubung, saluran penghubung ini terdapat 3
bagian, diantaranya yang pertama yang terhubung dengan appertura thoraxica superior yang berada di
bagian atas dan menghubungkan thorax dengan leher. Kemudian pada bagian bawah melalui appertura
thoraxica inferior yang dibatasi oleh diafragma dan berhubungan erat dengan cavitas abdomen. Pada
sisi lateral cavitas thorax berhubungan dengan extremitas superior yang berfungsi sebagai tempat
melekatnya tangan/ lengan sebagai organ pergerakan atas (superior)

B. Komponen-komponen pembentuk cavitas thorax

Bentukan cavitas atau ruangan pasti memiliki batas pada setiap sisinya. Cavitas thorax dibatasi oleh
bentukan-bentukan dari os. Atau tulang yang berbentuk formasi untuk melindungi organ didalamnya.
Pada setiap sisi cavitas thorax dibatasi oleh:

1. Thorax posterior

Pada bagian thorax posterior atau bagian belakang dari regio thorax dibatasi oleh tulang belakang/
medulla spinalis. Cavitas thorax posterior dibatasi oleh 12 tulang vetebra yang disebut vertebra
thoracalis (12 vetebra thoracalis) dengan discus intervertebralis atau biasa disebut dengan sendi
yang berada diantara tulang vertebra.
2. Thorax lateral

Pada bagian thorax lateral atau bagian samping dari regio thorax dibatasi oleh bentukan dari os.
Atau tulang dan otot-otot yang berada diantara os. tersebut. Pada komponen os. atau tulang
dibentuk oleh tulang-tulang costa atau tulang rusuk yang berjumlah sama dengan jumlah tulang
belakang/ medulla spinalis, yaitu berjumlah 12 pasang yang berada disisi lateran dekstra dan
sinistra. Selain itu terdapat juga komponen muskulus atau otot yang berada diantara ruang-ruang
yang dibentuk oleh os. costa/ spasium costa, yaitu muskulus intercostalis.

3. Thorax anterior

Pada bagian thorax anterior atau bagian depan dari regio thorax dibatasi oleh bentukan os. atau
tulang yag dinamakan os. sternum. Tulang sternum/ os. sternum merupakan tulang panjang dan
rata yang melindungi otot, organ, dan arteri penting di dalam dada. Ini termasuk paru-paru, jantung,
dan semua pembuluh darah, otot, serta tulang rawan. Selain itu, sternum juga berfungsi sebagai
struktur penghubung ke tulang rusuk atas di kedua sisi tubuh. Pada os. sternum terdapat bagian
bagian khusus, yaitu incisura jugularis, manubrium sterni, incisura costalis, corpus sternum, dan
processus xhipoideus.

Komponen-komponen terbentuk dari beberapa tulang-tulang yang Bersatu menjadi bentukan


structural yang saling melekat, diantaranya:

1. Thoracalis vertebra

Thoracalis vertebra merupakan bagian dari tulang belakang yang berada pada regio thorax.
Tulang ini tersusun dari 12 buah tulang yang memiliki bentuk tidak beraturan yang dihubungkan
oleh discus intervetebralis. Thoracalis vertebra memiliki bentukan bentukan unik disetiap
sisinya. Pada sisi anterior terdapat bentukan yaitu corpus vertebra yang memiliki keunikan yaitu
semakin kebawa bentukan dari corpus vertebra ini akan semakin membesar.

Kemudian pada sisi media terdapat sepasang bentukan dari fovea costalis superior dan dan
fovea costalis inferior yang berfungsi sebagai tempat bersendi dari tulang iga. Selain itu terdapat
juga bentukan rongga atau foramen yang berfungsi untuk menyalurkan medulla spinalis yang
berjalan dari batang otak hingga cauda equina.

Kemudian pada bagian posterior terdapat bentukan berupa processus articulatio superior dan
processus articulatio inferior yang berfungsi sebagai tempat perlekatan antar vertebra.
Kemudian pada bagian lateral terdapat sepasang bentukan dari processus tranversum yang
berfungsi sebagai tempat perlekatan dari tuberculum costae dengan nomor yang sama.
Kemudian pada bagian posterior juga terdapat suatu bentukan khusus yang menyerupai bentuk
pedang, yaitu processus spinosus. Processus spinosus sendiri merupakan suatu struktur datar,
lebar, dan menonjol ke arah belakang lamina. Processus transversus menonjol ke lateral dan
sedikit ke arah posterior dari hubungan lamina dan pedikel dan bersama dengan processus
spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamen-ligamen yang menempel
kepadanya.

2. Costa

Os. costa merupakan tulang panjang yang melengkung dan membentuk rongga rusuk)
melindungi dada (thorax), paru-paru, jantung, hati, dan organ dalam lainnya di rongga dada
yang menghubungkan antara os. vertebra dan os. sternum. Bentukan pada os. costa memiliki
perubahan pada setiap bentukannya, mulai dari costa 1 sampai costa 12. Pada setiap costa,
terdapat suatu bentukan dari tulang rawan yang disebut costal cartilage. Bentukan tersebut
berfungsi untuk membantu dalam proses pernafasan dimana rongga dada dapat meregang
sehingga memungkinkan terjadinya proses pernafasan. Pada os. costa terdapat jenis costa yang
tidak melakukan penempelan pada os. sternum, yaitu vertebra thoracalis 11 dan vertebra
thoracalis 12 yang biasa disebut sebagai tulang rusuk melayang.

Tulang costa terbagi menjadi 2 jenis, yaitu true ribs dan false ribs. True ribs merupakan jenis
costa yang melakukan penempelan dengan os. sternum secara langsung dengan menggunakan
cartilage costanya masing-masing, sedangkan false ribs merupakan jenis costa yang melakukan
penempelan pada os. sternum dengan bantuan costal margin (kecuali costa 11 dan costa 12).

Pada os. costa tedapat sebuah bentukan-bentukan pada setiap sisinya, yaitu pada bagian
anterior terdapat bentukan cartilage costa yang menghubungkan os. costa pada articulatio
costochondrales dengan os. sternum pada facets articular.

Pada bagian posterior terdapat bentukan caput costalis superior dan inferior yang berfungsi
sebagai tempat penempelan dengan tulang belakang/ vertebra pada fovea costalis superior dan
inferior pada corpus vertebra. Kemudia terdapat bentukan colum costalis yang berfungsi untuk
menghubungkan capus costalis dengan tuberculum costalis. Terdapat juga bentukan dari
tuberculum costalis yang berfungsi sebagai tempat penempelan costa dengan vertebra pada
processus transversum. Dan bagian terakhir yaitu angulus costalis yang berbentuk seperti
lengkungan sebagai pemberi ruang pada cavitas thorax.

3. Os. sternum

Os. sternum adalah tulang panjang dan rata yang melindungi otot, organ, dan arteri penting di
dalam dada. Ini termasuk paru-paru, jantung, dan semua pembuluh darah, otot, serta tulang
rawan. Selain itu, sternum juga berfungsi sebagai struktur penghubung ke tulang rusuk atas di
kedua sisi tubuh. Selama operasi jantung, sternum harus dipotong sehingga rehabilitasi untuk
prosedur tersebut lebih intensif dibandingkan kebanyakan prosedur lainnya.

sternum memiliki tiga bagian utama, yakni manubrium, corpus, dan prosesus xiphoid.
Manubrium adalah bagian persegi/ diamond yang lebar di bagian superior dari os. sternum.
Bagian ini merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat penempelan os. clavicula dan juga
costa 1. corpus adalah bagian panjang dan datar yang membentuk sebagian besar tulang dada.
Pada bagian ini terdapat sekali bentukan facet articularis yang berfungsi sebagai tempat
penempelan dari cartilage costalis. Pada bagian manubrium sterni dan corpus sterni dipisahkan
oleh sebuah bentukan yang dinamakan angulus sterni, sehingga dapat menentukan wilayah dari
manubrium sterni dan corpus sterni. Selain itu terdapat juga bentukan sendi yang terdapat pada
angulus sterni, yaitu manubriosternal joint yang berfungsi untuk melakukan pergerakan (minim)
namun tak dapat bergerak secara signifikan

Sedangkan prosesus xiphoid adalah titik kecil di ujung tulang dada yang secara signifikan lebih
sempit dan lebih tipis daripada bagian tulang dada lain. Secara keseluruhan, sternum
dibandingkan dengan bentuk pedang terbalik karena bagian persegi panjang di bagian atasnya
menyerupai pegangan. Sementara itu, sisa tulang dada rata dan panjang, mirip dengan bilah
pedang dengan ujung yang terlihat seperti prosesus xiphoid.

4. Costovetebral joint

Setelah kita berbicara tentang os./ tulang-tulangnya, maka selanjutnya terdapat juga bentukan
dari joint/ sendi yang berfungsi untuk melakukan perlekatan antar tulang/ persendian tulang.
Jenis-jenis sendi yang termasuk kedalam costovetebral joint:

a. Discus intervetebralis
Discus intervetebralis merupakan persendian yang terletak diantara tulang vertebra satu
dengan yang lain pada corpus vertebra.

b. Kapsula joint
Kapsula joint merupakan persendian yang membungkus os. costa pada cavitas joint yang
berfungsi membantu pergerakan dari os. costa.

c. Ligamentum costotranversum superior


Ligamentum costotransversum superior merupakan tempat melekatnya processus
transversum vertebra dengan Sebagian awal dari os. costa. Ligamentum tersebut berfungsi
untuk mengfiksasi atau mengikat os. costa sehingga tetap berada pada tempatnya.

d. Sinovial joint
Sinovial joint merupakan persendian yang berasal dari 2 bagian yang berasal dari cartilage
yang berada di bagian costa dengan os. sternum.

e. Manubriosternal joint
Manubriosternal joint merupakan jenis persendian yang berada pada manubrium sterni.
Persendian ini berfungsi untuk melekatkan manubrium sterni dengan os. sternum sehingga
memungkinkan melakukan pergerakan (minim).
f. Xiphisternal joint
Xiphisternal joint merupakan jenis persendian yang berada pada processus xiphoideus.
Persendian ini berfungsi untuk melekatkan antara processus xiphoideus dengan os. sternum

g. Intercondral joint
Intercondral joint merupakan jenis persendian yang termasuk kedalam jenis persendian
sinovial (sinovial joint). Persendian ini berfungsi untuk melekatkan tulang-tulang kosta palsu
(false ribs) yang menghubungan satu costa dengan costa yang lain.

C. Vaskularisasi cavitas thorax

Tubuh manusia memiliki pembuluh darah yang tersebar ke seluruh bagian tubuh. Pembuluh
darah ini diketahui terbagi menjadi beberapa jenis, dengan tiga jenisnya merupakan pembuluh
darah utama. Ada sebuah proses pada tubuh dimana darah yang kaya oksigen dialirkan dari
jantung menuju ke beberapa jenis pembuluh darah untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Proses
ini dikenal dengan sistem vaskuler. Pada sistem vaskuler, ada tiga jenis pembuluh darah yang
bertugas, yakni pembuluh darah arteri, pembuluh darah vena, dan pembuluh darah kapiler.

Pembulu darah arteri merupakan pembuluh darah yang berfungsi sebagai jalur cepat aliran
darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh darah ini terdiri dari beberapa macam, yang
pertama ada pembuluh nadi utama atau aorta. Pembuluh nadi ini terletak dari ventrikel kiri dan
bercabang-cabang yang berfungsi membawa darah berisi oksigen ke seluruh tubuh. Lalu, ada
pula arteri pulmonalis. Pembuluh darah ini terletak dari ventrikel kanan dan bercabang menjadi
dua, yaitu ke paru-paru kanan dan kiri. Arteri pulmonalis membawa darah kaya akan karbon
dioksida dari jantung menuju paru-paru.

Pembulu darah vena atau biasa disebut sebagai pembulu darah balik merupakan pembuluh
darah yang berfungsi sebagai reservoir dan jalan untuk darah kembali ke jantung. Vena memiliki
katup yang memungkinkan aliran darah hanya satu arah menuju jantung saja. Vena memiliki
pembuluh darah yang paling besar yang dikenal dengan nama vena kava. Vena kava terdiri dari
dua jenis, yakni vena kava superior dan vena kava inferior. Vena kava superior terdapat di
atrium kanan dan berfungsi membawa darah kaya karbondioksida dari tubuh bagian atas ke
jantung. Sementara vena kava inferior terletak di atrium dan berfungsi membawa darah kaya
karbon dioksida dari tubuh bagian bawah ke jantung. Pada jantung, terdapat pula bagian atrium
kiri yang memiliki pembuluh darah balik yang berasal dari paru-paru dan dikenal dengan nama
vena pulmonalis. Vena pulmonalis terdiri dari dua saluran yang ujungnya menyatu di jantung,
satu pembuluh darah di paru-paru kiri dan satu lagi di paru-paru kanan. Vena pulmonalis
membawa darah yang kaya oksigen dari paru-paru ke jantung.
Dan yang terakhir adalah pemblu darah kapiler. Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh
darah yang paling kecil dibandingkan pembuluh darah lainnya. Pembuluh darah ini merupakan
gabungan dari pembuluh nadi dan pembuluh vena yang bercabang-cabang hingga menciptakan
ukuran yang sangat kecil. Pada jenis pembuluh darah ini, terjadi proses filtrasi dan absorpsi.
Selain itu, ada pula pertukaran oksigen, karbon dioksida, hingga hasil ekskresi dengan jaringan
yang ada di sekitarnya.

Pada cavitas thorax terdapat system vaskularisasi yang terdiri drainase vena, neuromuscular,
pembulu limfatik dan nodus limfatik.

1. Drainase vein
Drainase vein merupakan suatu proses kembalinya darah yang berasal dari seluruh tubuh
menuju jantung yang melalui sebuah saluran yang dinamakan pembuluh darah vena. Pembuluh
darah vena adalah salah satu jenis pembuluh darah yang mengalirkan darah deoksigenisasi
(kaya akan CO2) dari bagian tubuh lain, kembali ke jantung. Dibandingkan dengan arteri, vena
memiliki dinding yang lebih tipis dan tidak begitu berotot.

Dalam proses perkembanganya, dari dinding-dinding yang membatasi regio thorax, terdapat
bentukan antara lain drainase vena. Drainase vena terbagi menjadi 3 bagian besar, yaitu:

a. Superior : vena cava superior (terletak diatas jantung)


Vena cava superior merupakan pembuluh darah vena yang membawa darah Kembali
menuju jantung yang berasal dari regio facei et colli. Pada sisi superior pembuluh darah
berasal dari percabangan vena jugularis, sedangkan yang berasal dari ekstremitas superior
berasal dari percabangan vena vena brachiocepalica.

b. Inferior: vena cava inferior (terletak dibawah jantung)


Vena cava inferior merupakan pembuluh darah vena yang membawa darah Kembali menuju
jantung yang berasal dari regio abdomen dan ekstremitas inferior.

c. Lateral: vena azygos dan hemiazygos


Vena azygos dan hemi azygos merupakan pembulu darah vena yang terletak pada sisi
posterior jantung yang memiliki muara pada vena cava superior dan vena cava inferior. Vena
azygos dan hemi azygos merupakan pembulu darah vena khusus untuk mengumpulkan
darah yang berasal dari sisi lateral tubuh/ berada pada costa.

Pada vena azygos, dia memiliki ukuran yang jauhb lebih besar dibandingkan dengan vena
hemiazygos. Hal itu disebabkan karena posisi vena hemiazygos melekat pada tulang
vertebra dimana pada bagian sisi anteriornya terdapat suatu bentukan organ yaitu jantung
(terletak condong kea rah kiri) yang membuat vena hemiazygos menjadi lebih kecil
dibandingkan vena azygos.

d. Lateral: vena intercostalis


Vena intercostalis merupakan pembuluh darah vena yang berjalan melalui ruangan/ spasia
yang berada tepat diantara costa. Vena intercostalis dibagi lagi berdasarkan letaknya,
apabila berada pada bagian anterior dinamakan vena intercostalis anterior. Sedangkan,
apabila terletak pada bagian posterior dinamakan vena intercostalis posterior.

Namun kedua vena tersebut membentuk suatu anamtomosis yang membuatnya menjadi
satu kesatuan. Vena intercostalis posterior memiliki muara pada vena azygos dan vena
hemiazygos, sedangkan vena intercostalis anterior akan bermuara pada vena thoracica
interna.

Proses anamtomosis ini merupakan suatu rangkaian atau proses yang digunakan oleh vena
untuk memperkuat aliran darah sehingga dia masuk ke dalam jantung dapat diselesaikan
dengan sempurna. Hal ini diperlukan karena vena merupakan pembuluh darah balik yang
berasal dari ujung tubuh sehingga dia membutuhkan energi yang lebih banyak untuk
kembali kedalam jantung karena memiliki tekanan yang lemah.

2. Neuromuscular (vaskularisasi arterial)


Neuromuskuler adalah dua system yang tidak dapat di pisahkan dalam kehidupan sehari-hari,
terutama dalam keadaan olahraga. Muskuler (perototan) dalam funsinya adalah mengerut /
memendek/ kontraksi. Dalam pemendekan, otot di rangsang (dikontrol) oleh system saraf
sehingga otot terkontrol kekuatan, akurasi, dan powernya. Hal ini di sebabkan semakin besar
berkehendak, semakin kuat dan cepat kontraksinya sehingga tidak mungkin otot menampilkan
kerjanya dengan baik tampa sumbangan dari saraf.

Neuromuscular terbagi menjadi 2 bagian asal pembuluh darah, yaitu:

a. Posterior: aorta thoracalis


Aorta thoracalis merupakan muara pembuluh darah arteri yang berada pada posterior dekat
dengan vertebra dan melekat pada vertebra. Aorta thoracalis ini akan mengeluarkan cabang
sebanyak/ sesuai dengan jumlah costa, arteri tersebut dinamakan arteri intercostal
posterior karena cabang tersebut melalui spasia/ ruang kosong yang berada di antara os.
Costa.

b. Anterior: arteri thoracica interna


Arteri thoracica interna merupakan cabang kecil dari aorta yang berjalan di sepanjang os.
Sternum. Arteri thoracica interna akan mengeluarkan cabang mengikuti jumlah dari os.
Costa yang disebut dengan arteri intercostal anterior yang dimana arteri tersebut akan
berhubungan dengan arteri intercostal posterior yang berasal dari aorta thoracalis.

D. Lymphatic vessel & nodus


Limfatik vessel & nodus adalah Sebuah tabung tipis yang membawa getah bening (cairan
limfatik) dan sel darah putih melalui sistem limfatik. Juga disebut pembuluh limfatik. Anatomi
sistem getah bening, menunjukkan pembuluh getah bening dan organ getah bening termasuk
kelenjar getah bening, amandel, timus, limpa, dan sumsum tulang.

Pembuluh limfe pada dasarnya adalah saluran yang membawa cairanjelasatau keputih-putihan,
yang disebut getah bening. Cairan ini memasuki pembuluhdengan cara berdifusi ke dalam
kapiler limfa kecil yang terjalin diantara kapiler sistem kardiovaskuler. Apabila sudah berada
dalam pembuluh limfatik, cairanini disebut getah bening yang mana komposisinya hampir sama
dengan komposisi cairan interstisial. Getah bening ini membantu dalam kliring jaringan infektif
organisme, racun, dan lain-lain. Salurannya berbentuk tabung, mirip pembuluhdarah yang
mencakup semua jaringan tubuh. Disepanjangpembuluh limfe terdapat organ yang disebut
nodus limfe (lymph node) yangmenyaring limfe. Di dalam nodus limfe terdapat jaringan ikat
yang berbentukseperti sarang lebah dengan ruang-ruang yang penuh dengan sel darah putih.
Nodus limfatikus terdapat di sepanjang jalur pembuluh limfe berupa benda oval atau bulat kecil.
Fungsi nodus ini untuk menyaring antigen dari limfe danmenginisasi respon imun.

Pada cavitas thorax terdapat juga pembuluh limfatik dan juga nodus limfatik. Karena letaknya
tersebar dimana mana dan berjumlah banyak sekali, hal ini membuat pembuluh limfatik
memiliki banyak percabangan.

Duktus thoracicus merupakan pembuluh limfatik yang berjalan di sepanjang vertebra dan
melekat pada vertebra yang kemudian mengeluarkan percabangan yang disebut nodus
intercostalis yang berada diantara os. Costa/ spasia costalis. Selain itu, ductus thoracicus juga
mengeluarkan percabangan pada sisi anterior yang berada di sepanjang os. Sternum, ductus
tersebut dinamakan nodus parasternal.

Dari ductus thoracicus, dia akan berjalan sampai pada bagian inferior menembus bagian
diafragma tepat di hiatus aorticus dimana semua bagian akan mengumpul pada area tersebut
yang dinamakan dengan cisterna chyli.

E. Spatium intercostalis
Spatium merupakan struktur yang paling penting pada dinding thoraxica. Hal itu dikarenakan
pada bagian spatium intercostalis terdapat jurai-jurai neurovascular. Jurai-jurai neurovascular ini
terdisi dari pembuluh darah arteri, pembuluh darah vena, dan pembuluh limfatik.

Pada spatium intercostalis terdapat suatu bentukan muskulus-muskulus khusus. Muskulus


tersebut khusus dikarenakan pada spatium intercostalis terdapat 3 lapisan muskulus yang saling
melapisi. Pada lapisan pertama (superfisial) terdapat muskulus intercostalis eksterna, pada
lapisan kedua (media) terdapat muskulus intercostalis interna, dan pada lapisan ketiga
(profundus) terdapat lapisan muskulus intercostalis innermost. 3 lapisan otot pada spatium
intercostal ini merupakan jalur yang dilewati oleh neuromuscular untuk melakukan proses
vaskularisasi. Neuromuscular tersebut terdapat pada lapisan ketiga/ paling profundus, yaitu
berada diantara lapisan otot intercostalis interna dengan lapisan muskulus intercostalis
innermost.
F. Inervasi costa

Sistem saraf adalah sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan mengoordinasikan
seluruh aktivitas tubuh. Sistem ini memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai kegiatan,
seperti berjalan, berbicara, menelan, bernapas, serta semua aktivitas mental, termasuk berpikir,
belajar, dan mengingat. Ini juga membantu Anda mengontrol bagaimana tubuh bereaksi dalam
keadaan darurat. Sistem saraf pada manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-
organ sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua saraf yang menghubungkan organ-
organ tersebut dengan seluruh tubuh. Sistem ini bekerja dengan mengambil informasi melalui
bagian tubuh atau indera tertentu, memproses informasi tersebut, serta memicu reaksi, seperti
membuat otot Anda bergerak, merasakan sakit, atau bernapas.

Pada inervasi costa, system persyarafannya bersala dari medulla spinalis. Medulla spinalis akan
keluar kea rah vertebra yang berasal dari nervous intercostal ramus anterior. Sedangkan pada
bagian ramus posterior akan melakukan inervasi pada bagian superfisial dari dinding thorax
sehingga percabangan dari ramus posterior tidak berada pada lapisan muskuus, melainkan
berjalan sepanjang os. Costa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada intercostalis terdapat persyarafan, yaitu : 

1. Ramus Cutaneus Lateralis


2. Ramus Anterior
3. Ramus Posterior berasal dari rami anterior dari nervus spinalis thoracal dari T1-T11

G. Dermatome thoracalis

Dermatom adalah area kulit yang dipersarafi terutama oleh satu saraf spinalis. Ada 8 saraf
servikal, 12 saraf torakal, 5 saraf lumbal dan 5 saraf sakral. Masing masing saraf menyampaikan
rangsangan dari kulit yangdipersarafinya ke otak.Sepanjang dada dan perut dermatom seperti
tumpukan cakram yang dipersarafi oleh saraf spinal yang berbeda.Sepanjang lengan dan kaki,
pola ini berbeda: dermatom berjalan secara longitudinal sepanjang anggota badan. Meskipun
pola umum sama pada semua orang, daerah yang tepat dari inervasi merupakan keunikanuntuk
individu sebagai sidik jari.

Dermatom sangat bermanfaat dalam bidang neurologi untuk menemukan tempat kerusakan


saraf saraf spinalis.Karena kesakitan terbatas dermatom adalah gejala bukan penyebab dari
dari masalah yang mendasari, operasitidak boleh sekalipun ditentukan oleh rasa sakit. Sakit di
daerah dermatom mengindikasikan kekuranganoksigen ke saraf seperti yang terjadi dalam
peradangan di suatu tempat di sepanjang jalur saraf.Virus yang menginfeksi saraf
tulang belakang seperti infeksi herpes zoster (shingles), dapat mengungkapkan sumbernya
dengan muncul sebagai lesi pada dermatom tertentu . Herpes zoster merupakan virus yang
dormant di dalam ganglion dorsalis, bermigrasi sepanjang saraf spinalis dan hanya
mempengaruhi daerah kulit yangdipersarafi oleh saraf tempat virus tersebut menetap. Gejala
biasanya unilateral tetapi dalam keadaan kekebalantubuh menurun, mereka lebih cenderung
menjadi bilateral dan simetris, yang berarti bahwa virus ada padakedua ganglia dari ganglion
dorsalis

Pembagian Dermatom Tubuh:


1. C2- setengah bagian belakang tempurung kepala
2. C3- area cervical superior
3. C4- area cervical inferior
4. C6- (saraf radial) digit pertama (ibu jari)
5. C7- (saraf median) digit ke-2 dan ke-3
6. C8- (saraf ulnaris) digit ke-4 dan ke-5, juga tulang yang lucu
7. T4- niple
8. T5- Lipatan inframammary.
9. T6/T7- prosesus xiphoid.
10. T10- umbilicus (penting untuk nyeri apendisitis dini)
11. T12- daerah tulang kemaluan.
12. L1- ligamen inguinal
13. L4- termasuk penutup lutut
14. S2/S3- alat kelamin

H. Muskulus cavitas thorax

Lapisan otot pada dinding thorax dibagi menjadi tiga lapisan, sebagai berikut :

1. lapisan superficial, meliputi otot-otot yang selain melekat dan melindungi dinding thorax
juga berperan pada gerakan extremitas superior, serta merupakan bagian dari dinding
ventral abdomen, seperti :
a) m.pectoralis major, m.pectoralis minor
b) m.rectus abdominis
c) m.obliquus externus abdominis
d) m.serratus anterior
e) m.latissimus dorsi
f) m.trapezius
g) m.rhomboideus major, m.rhomboideus minor
h) m.levator scapulae
i) m.serratus posterior

2. lapisan intermedia terdiri atas dua lapisan otot, yaitu:


a) m.intercostalis externus
b) m.intercostalis internus

3. lapisan profundus dibentuk oleh


1) m.subcostalis
2) m.transversus thoracis.

I. Mediastinum cavitas thorax


Mediastinum adalah suatu bagian penting dari thorax. Mediastinum terletak diantara kavita
pleuralis dan mengandung banyak organ penting dan struktur vital.Proes penting yang
melibatkan mediastinum mencakup emfisema, infeksi, perdarahan serta banyak jenis kista dan
tumor primer. Kelainan sistemik sepertikarsinoma metastatic dan banyak penyakit
granulomatosa juga bisa terlibat dalammediastinum. Lesi terutama berasal dari esophagus,
trakea, jantung dan pembuluhdarah besar biasanya berhubungan dengan susunan organik
spesifik yang terlibatdaripada mediastinum.

Batas ruang mediastinum, atas: pintu masuk toraks, bawah: diafragma,lateral: pleura


mediastinalis, posterior : tulang belakang, anterior : sternum.Karena rongga mediastinum tidak
dapat diperluas, maka pembesaran tumor dapatmenekan organ penting di sekitarnya dan
dapat mengancam jiwa. Kebanyakantumor mediastinum tumbuh lambat sehingga pasien sering
datang setelah tumorcukup besar, disertai keluhan dan tanda akibat penekanan tumor terhadap
organsekitarnya

Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting:


 
1. Mediastinum superior, mulai pintu atas rongga dada sampai ke vertebratorakal ke-5 dan
bagian bawah sternum.

2. Mediastinum anterior, dari garis batas mediastinum superior ke diafargmadidepan


jantung.

3. Mediastinum posterior, dari garis batas mediastinum superior kediafragma dibelakang


jantung.

4. Mediastinum medial (tengah), dari garis batas mediastinum superior kediafragma di


antara mediastinum anterior dan posterior.

J. Cavitas pleura

rongga pleura adalah rongga tipis yang berisi cairan di antara dua pleura (viseral dan parietal)
dari paru-paru kiri maupun kanan. Pleura adalah sebuah membran serosa yang terlipat dan
membentuk dua lapis membran. Pleura bagian luar (parietal) menempel pada dinding rongga
dada, tetapi terpisah oleh fasia endotoraks. Pleura bagian dalam (viseral) menutupi paru-paru
dan menggabungkan struktur-struktur, seperti pembuluh darah, bronkus, dan saraf-saraf.
Rongga pleura dipandang sebagai rongga potensial karena dua pleura bergabung satu sama lain
(melalui lapisan tipis cairan serosa) dalam keadaan normal.

Rongga pleura, dengan gabungan pleuranya, membantu mengoptimalkan fungsi paru-paru saat
pernapasan. Rongga pleura juga mengandung cairan pleura, yang membuat pleura bisa bergerak
tanpa usaha satu sama lain saat pernapasan. Tegangan permukaan dari cairan pleura mampu
mendekatkan permukaan paru-paru dengan dinding rongga dada. Hubungan ini mengizinkan
inflasi yang lebih besar dari alveolus saat pernapasan. Rongga pleura menyambungkan gerakan
otot rusuk ke paru-paru, terutama saat pernapasan berat. Saat menarik napas, interkostal
eksternal berkontraksi, bersama dengan diafragma. Ini menyebabkan pemekaran rongga dada,
yang memperbesar volume paru-paru. Tekanan paru-paru menjadi rendah dan udara masuk ke
paru-paru.

Kolom intraembrionik adalah sebuah rongga berkelanjutan. Dalam perkembangannya, rongga


ini membentuk rongga perikardium, pleura dan peritonial. Diafragma dan pasangan membran
pleuroperikardial memisahkan rongga kolom menjadi empat bagian. Dari splanknopleura
(lapisan viseral mesodermik) terbentuk pleura viseral dan dari somatopleura (lapisan parietal
mesodermik) terbentuk pleura parietal.

Cairan pleura adalah sebuah cairan serosa yang dibuat oleh membran serosa yang menutupi
pleura normal. Kebanyakan dibuat oleh sirkulasi parietal (arteri interkostal) melalui aliran besar
dan diserap oleh sistem getah bening. Selain itu, cairan pleura dibuat dan diserap secara
berkelanjutan. Dalam tubuh manusia berbobot 70 kg, beberapa mililiter cairan pleura selalu ada
di antara rongga interpleura.[1] Sejumlah cairan yang lebih besar dikumpulkan dalam rongga
pleura hanya ketika jumlah produksi melebihi kemampuan serapnya. Secara normal,
kemampuan penyerapan membesar seturut respons fisiologis dari cairan yang terkumpul,
dengan kemampuan penyerapan hingga 40 kali dari normal sebelum sejumlah cairan yang
signifikan terkumpul di antara rongga pleura. Selain itu, peningkatan produksi cairan pleura dan
hambatan penyerapan sistem getah bening memicu peningkatan cairan di rongga pleura.

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1. Masing-masing paru-paru diliputi oleh sebuah kantung pleura, yang terdiri dari 2 selaput
serosa:

a) Pleura Parietalis → melapisi dinding thorax.


b) Pleura Visceralis → meliputi paru-paru, ermasuk permukaan dalam fisura.

2. Cavitas Pleura → ruang potensial anatara ke2 lembar pleura & berisi selapis kapiler cairan
pleura serosa yang melumas permukaan pleura & memungkinkan lembar-lembar pleura
bergesekan secara lancer saat pernafasan.

3. Pleura Parietalis → melekat pada dinding toraks, mediastinum & diaphragma, mencakup :
a) Pleura Kostal → menutupi permukaan dalam dinding toraks (sternum, cartilage costalis,
M. Intercostalis, membrane intercostalis & sisi-sisi thoracica vertebrae).
b) Pleura Mediastinal → menutupi mediastinum.
c) Pleura Diaphragmatik → menutupi permukaan thorakal diaphragm.
d) Pleura Servikal (cupula plura) → menjulang ± 3 cm ke dalam leher & puncaknya
membentuk kubah seperti mangkuk di atas apex pulmonary.

4. Pleura parietalis beralih jadi viseralis membentuk sudut lancip menurut garis refleksi pleura
→ terjadi pada peralihan pleura kostal menjadi mediastinal dari sebelah ventral & dorsal
dan pada peralihan pleura kostal jadi diaphragmatic di sebelah kaudal.

5. Pada radix pulmonalis terjadi perlalihan antara lembar pleura visceral & parietal. Sebuah
duplikatur pleura parietal yang dikenal sebagai Ligamentum Pulmonale tergantung ke arah
kaudal di daerah ini.

6. Ekspirasi paru-paru → tidak mengisi cavitas pleuralis sepenuhnya → mkanaya, pleura


dipahragmatik bersentuhan dengan pleura kostal & cavitas pleuralis potential disebut
(Recessus Costodiapragmatcus).

7. Pleura kostal bersentuhan dengan pleura mediastinal → cavitas pleura potensial (Recessus
Costomediastinalis). Relung kiri lebih luas karena incisura cuardica pada paru kiri.

8. Paru-paru memasuki relung pleura (tanpa mengisinya penuh) pada inspirasi dalam & keluar
pada ekspirasi.

Kumpulan patologis dari cairan pleura biasa disebut efusi pleura. Cara kerjanya:

1. Obstruksi getah bening


2. Peningkatan permeabilitas kapiler
3. Penurunan tekanan osmotik koloid plasma
4. Peningkatan tekanan balik kapiler
5. Peningkatan tekanan negatif interpleural
6.
Efusi pleura dikelompokkan sebagai eksudatif (tinggi protein) atau transudatif (rendah protein).
Efusi eksudatif disebabkan infeksi seperti pneumonia, tumor, tuberkulosis atau
kokidioidomikosis, penyakit kolagen vaskuler, dan pembengkakan. Efusi transudatif terjadi oleh
gagal jantung kongestif (CHF/Congestive Heart Failure), sirosis atau sindrom ginjal.

Efusi pleura terlokalisasi terjadi ketika embolisme paru-paru yang disebabkan oleh peningkatan
permeabilitas kapiler karena sitokinin atau pembengkakan pelepasan mediator dari trombus
yang kaya akan platelet.

Anda mungkin juga menyukai