OSTEOLOGI
Osteologi berasal dari kata osteos (tulang) dan logos (ilmu). Jadi osteologi berarti ilmu
yang mempelajari tentang tulang. Ada dua istilah yang akan sering kita jumpai dan
harus kita bedakan artinya dalam osteologi yaitu istilah skeleton dan os Skeleton
artinya kerangka, yaitu rangkaian beberapa tulang menjadi suatu rangkaian utuh seperti
misalnya cranium, columna vertebralis dan lain-lain. Skeleton merupakan rangka
tubuh dari struktur yang keras yang mendukung tubuh dan melindungi jaringan-jaringan
lunak hewan Pada hewan tingkat tinggi umumnya adalah tulang dan kartilago atau
kadang-kadang ligamentum yang mengikat tulang atau kartilago satu dengan lainnya
bisa juga dimasukkan dalam kelompok ini. Sedang os adalah istilah yang menyatakan
1
tulang yang berdiri sendiri seperti os femur, os humeri. Os meyatakan tulang tunggal,
sedangkan jamaknya digunakan istilah ossa seperti ossa carpi, ossa tarsi dll.
Skeleton secara primer dibagi menjadi tiga yaitu 1). axial skeleton, 2) appendicular
skeleton dan, 3) visceral skeleton,
1. Axial skeleton, Yang termasuk dalam axial skeleton adalah columna vertebralis,
costae, sternum dan cranium.
2. Appendicular skeleton. Kelompok ini terdiri dari tulang-tulang yang menyusun
angota gerak baik depan maupun be1akang.
3. Visceral skeleton merupakan kelompok tulang yang tumbuh dalam subtansi dari
beberapa jaringan lunak seperti os penis pada anjing dan os cordis pada sapi dan
domba.
Jumlah ruas tulang skeleton hewan bervariasi sesuai umur, akibat adanya fusi selama
pertumbuhan dari beberapa tulang yang pada periode fetal atau hewan muda terpisah.
Bahkan pada satu spesiespun kadang bervariasi seperti jumlah tarsus kuda bisa 6 atau 7
dan carpus-nya bisa 7 atau 8.
Tulang atau ossa biasanya dibagi menjadi 4 jenis sesuai dengan bentuk dan fungsinya.
Jenis-jenis tersebut adalah :
1. Ossa longa (tulang panjang). Umumnya berbentuk silinder memanjang. Dijumpai
pada anggota gerak yang kerjanya sebagai pendukung dan tempat perlekatan
columna vertebralis. Bagian silindris yang disebut corpus merupakan bangunan
tubular yang membentuk cavum medullare yang berisi sumsum tulang.
2. Ossa plana (tulang pipih). Ossa plana berkembang hanya ke-dua arah. Tulang ini
hanya memiliki sedikit tempat untuk perlekatan otot dan keberadaannya berfungsi
untuk melindungi organ-organ yang ditutupinya. Termasuk dalam klasifikasi ini
adalah os scapula dan beberapa tulang cranium, Ossa plana memiliki dua lapis
tulang kompak dengan intervensi jaringan spongiosa dan sumsum tulang.
3. Ossa brevia (tulang pendek). Ossa brevia seperti misalnya carpus dan tarsus
memiliki dimensi yang hampir. sama antara panjang, lebar dan tebal. Keberadaanya
untuk mengurangi friksi atau membelokkan arah tendo serta menyerap goncangan
yang keras. Biasanya terdapat pada persendian yang kompleks seperti pada
persendian carpus dan tarsus yang mempunyai gerakan bervariasi.
4. Ossa irregularia (tulang tidak beraturan). Kelompok ini merupakan tulang-tulang
yang tidak dapat dimasukkan dalam salah satu katagori di atas. Termasuk dalam
kelompok ini antara lain vertebrae dan ossa basis cranialis yang letaknya di median
dan tidak berpasangah. Fungsinya bervariasi dan tidak dapat secara jelas
dimasukkan dalam salah satu penggolongan sebelumnya.
A. Cranium
A.1. Ossa cranii
os occipitale
2
os parietale
os interparietale
os temporale
os ethmoidale
os frontale
os sphenoidale
A.2. Ossa faciei -
os pterigoidale
os lacrimale
os nasale
os palatine
os conchae ( turbinata )
os maxillare
os incisiva (premaxilla)
os zygomatica
os vomer
os mandibulare
os hyoideus
B. Vertebrae :
V. cervicale
V. Thoracale
V. Lumbale
V, Sacrale
V. Caudale
C. Costae
Costae verae (costae sejati)
Costae spuriae (costae palsu)
Costae fluctuantes {costae melayang)
D. Sternum
manubrium sterni
sternebrae
proccessus xiphoideus
A. Cranium.
Skeleton yang membentuk kerangka dasar kepala disebut cranium. Fungsinya
melindungi otak, penyokong berbagaiorgan sensoris dan membentuk awal saluran
sistema digestoria dan sistema respiratoria. Ossa cranii merupakan tulang-tulang yang
langsung membentuk cavitas cranialis yang melindungi otak dan sisanya adalah ossa
faciei.
B. Columna vertebrale
Columna vertebrale dibentuk oleh serangkaian tulang yang disebut vertebrae. Tulang ini
tidak berpasangan dan bentuknya tidak beraturan. Biasanya masing-masing regio
ditandai dengan huruf pertama dari tempat perlekatannya. Misalnya C vertebare
cervicales adalah vertebrae yang melekat pada cervicales., T vertebrae thoracales,
3
L vertebrae lumbales, S vertebrae sacrales, LS gabungan lumbales dan sacrales (ayam)*
Cd caudales.
Dengan demikian formula columna vertebrale pada beberapa hewan dapat dituliskan
sebagai berikut :
Kuda : C7T18L6S5Cd15_20
Sapi : C7T13L6S5Cd18_20
Kambing : C7T18L6_7S4Cd16__18
Domba : C7T13L7S4Cd12
Babi : C7T14-15L6_7S4Cd20-23
Anjing :C7T13L7S3Cd 20-23
Ayam : C14T7LS14Cd6
Manusia : C7T12L5S5Cd 4
Vertebra tersusun atas corpus, arkus dan processus. Corpus vertebra adalah
massa yang silindris, membentuk bagian ventral vertebra dan foramen vertebralis. Arkus
terletak dibagian dorsal melengkapi foramen vertebralis yang terisi medulla spinalis.
Processus articularis terletak di bagian cranial dan caudal membentuk persendian
dengan vertebra di dekatnya. Proccessus spinosus merupakan tonjolan ke dorsal
membentuk bangunan runcing seperti duri. Proccessus transversus merupakan tonjolan
ke lateral pada arcus. Foramina intervertebralis terletak di bagian lateral diantara
vertebra, terjadi karena pertemuan takik pada vertebra berdekatan.
Vertebrae cervicalis yang pertama disebut atlas, Tidak mempunyai proccessus
spinosus dan corpusnya menjadi satu dengan axis membentuk bangunan seperti gigi
disebut dens axis. Vertebrae cervicalis kedua disebut axis mempunyai proccessus
spinosus yang lebar tetapi tidak tinggi. Vertebrae cervicalis lainnya bentuknya hampir
sama dengan proccessus spinosus dan proc. transversus kecil tetapi mempunyai proc.
articularis yang besar. Kecuali vertebrae cervicalis terakhir ? setiap proc, transversus
vertebrae cervicalis mempunyai foramen transversus.
Vertebrae thoracalis ditandai dengan proc. spinosus yang sangat berkembang.
Fovea costalis (facies articularis) pada corpus vertebrae thoracalis merupakan cavitas
untuk persendian ujung cranial costa. Setiap proc.transversus juga mempunyai fovea
costalis transversus untuk persendian tuberculum costa.
Vertebrae lumbalis mempunyai proc.transversus yang besar? pipih dan menonjol
ke lateral yang panjang. Proc,spinosus sama dengan proc. spinosus beberapa
ver.thoracalis terakhir. Proc.articularis lebih berkembang dibanding ver.thoracalis tetapi
tidak besar seperti pada ver.cervicalis. Corpus bagian caudal proc.articularis
ver.lumbalis terakhir membentuk sendi dengan sacrum.
Vertebrae sacralis umumnya bersatu membentuk sacrum dan membentuk
persendian dengan ver.lumbalis dibagian cranial dan dengan ver.caudalis dibagian
caudal serta di sebelah craniolateral bersendi dengan ilium. Foramina intervertebralis
tampak sebagai sederetan foramina sacralis di sebelah dorsal dan ventral pada masing-
masing sisi sacrum. Seperti halnya foramina intervertebralis, foramina sacralis
merupakan jalan bagi nervus spinalis.
Vertebrae caudalis ( coccygealis ) membentuk pangkal ekor. Jumlahnya pada
hewan yang satu dengan yang lain bervariasi. Makin ke caudal ukurannya makin kecil.
4
C. Sternum dan costae
Sternum merupakan tulang di dasar thorax yang menjadi tempat perlekatan
cartilago costalis dari costae verae dan merupakan origo musculus pectoralis. Bagian
cranialnya disebut manubrium sterni, bagian tengah disebut truncus atau corpus dan
bagian caudal disebut proc. xiphoideus. Manubrium kuda memiliki cartilago yang
disebut cartilage cariniformis. Tiap segmen sternum disebut sternebrae.
Jumlah ruas sternum (sternebrae) ini bervariasi menurut species. Ujung
cranialnya (extremitas cranial) disebut sebagai manubrium sterni (presternum) akan
melebar dan kuat jika clavicula berartikulatio dengannya. Tetapi jika hewan
bersangkutan tidak memiliki clavicula seperti pada kuda atau clavicula rudimenter
seperti pada anjing maka manubrium sterni. akan pipih. Cartilago costalis dari pasangan
costae pertama berartikulatio denganya.
Corpus sterni (mesosterni) pada sisi lateralnya terdapat facies yang konkaf
(incisura costalis) untuk berartikulatio dengan cartilago dari costae sternalis. Pada
extremitas caudalis dari sternebrae terakhir (metasternum) dijumpai processus
xiphoideus. Cartilago xiphoidea menjulur ke caudal dari processus xiphoideus ini, ia
terlihat tipis melebar pada kuda atau sempit dan pendek pada anjing. Jumlah ruas
sternum masing-masing species bervariasi, pada babi dan domba 6, sapi dan kambing
'7,sedang kuda dan anjing masingmasing 8 buah.
Skeleton thorax (dada) terbentuk dari vertebrae
thoracica dibagian dorsal, costae dan berartikulatio dengan cartilago dari costae
sternales dibagian lateral serta sternum dibagian ventral
Costae
Costae adalah tulang yang berbentuk kurva memanjang yang membentuk
skeleton lateral dari cavum thorax. Tulang ini tersusun secara serial berpasangan sesuai
dengan \jumlah vertebrae thoracalis. Masingmasing pada bagian dorsal ber
artikulatio dengan vertebrae sedang bagian ventral melanjut sebagai cartilago costalis
yang berartikulatio dengan sternum. Costae tersebut di atas disebut sebagai costae
verae/ costae sternalis dan jumlahnya sesuai dengan jumlah ruas sternum, sedang
dibelakangnya adalah costae spuriae/costae asternalis karena perlekatannya dengan
sternum secara tidak langsung.
Cartilago costalis dari masing-masinq costae asternalis saling melekat, jadi
terjadi hubungan antara costae sternalis dengan asternalis secara tidak langsung.
Deretan paling belakang dari costae yang ujung ventralnya bebas dantidak melekat pada
costae didekatnya. disebut costae fluctuantes.Ruang antara tiap costaedisebut spatium
intercostalis.
5
Pada hewan mamalia- domestik, hanya scapula yang berkembang baik. Scapula
ini besar dan merupakan tulang pipih, sedang coracoid merupakan elemen.kecil yang
berfusi dengan scapula sementara clavicula biasanya absen atau mengalami rudimenter
dan tertanam dalam musculus brachiocephalicus.Pars distalis scapula membentuk
artikulatio dengan humerus.
Pada burung dan kucing dijumpai clavicula, yang membentuk sendi dengan
scapula. Pada unggas juga dijumpai coracoid. Tulang tersebut pada burung berfusi
dengan clavicula dan disebut furcula. Tidak ada persendian antara cingulum membri
thoracici (bahu) dengan skeleton axiale.
Komponen kedua adalah brachium yang merupakan tulang panjang, tunggal
yang disebuthumerus Tulang inimemiliki dua
extremitas.yaitu Extremitas proximalis dan distalis. Extremitas proximalis berarticulatio
dengan scapula, sedang yang distalis membentuk sendi dengan radius-ulna.
Di bawah brachium dijumpai komponen ke-tiga yaitu antebrachium yang terdiri
dari dua tulang yaitu os radius dan os ulna.-Tulang yang besar disebut Radius dan yang
kecil disebut ulna. Pada semua hewan radius berkembang dengan baik sedang ulna
tingkat perkembangannya bervariasi tergantung species. Sapir kambing, domba dan babi
' masingmasing mempunyai ulna yang sempurna tetapi qerakannya terbatas atau
bahkan tidak dapat digerakkan.
Kucing dan anjing kedua tulang tersebut mempunyai gerakan- yang luas tetapi tidak
sebanyak manusia.
Manus merupakan komponen terakhir yang menyusun ossa membri thoracici.
Manus ini homolog denqan tangan pada manusia dan terdiri -dari 3 subdivisi yaitu
carpus, metacarpus dan digiti. Carpus terdiri dari beberapa tulang pendek yang
disebut ossa carpi.Ossa carpi pada prinsipnya terdiri dari 8 ruas yang tersusun menjadi
2 baris tranversal. Barisan yang proximal dari dalam keluar
adalah : carpi radialis,intermedialis, ulnaris dan os carpi accessories. Barisan distal
penamaannya dengan arah yang sama adalah os carpi primum, secundum, tertium,
quartum.
Metacarpus merupakan daerah distal carpus. Pada kuda terdiri dari satu
metakarpus (metacarpus ketiqa/tertium} yang besar yang menjadi basis jari ketiga atau
jari tengah dan dua ossa metacarpi yang kecil.Os metacarpus kedua di sisi medial dari
metacarpus tiga sedang metacarpus quartum di sebelah lateralnya.
Pada sapi dan domba metacarpus merupakan fusi os metacarpus ke tiga dan ke
empat.Pada babi terdapat 4 ossa metacarpi, yang pertama menghilang, kedua dan kelima
mereduksi, dan yang 'menjadi penopang utama berat badan adalah os metacarpus ke
tiga( MC III ) dan ke empat (MC IV). Pada anjing dan kucing masingmasing os
metacarpus terpisah dengan sangat jelas. Masingmasing tulang menjadi basis dari
jari. Os metacarpus yang pertama biasanya perkembangannya tidak begitu baik
sehingga bentuknya relatif kecil.
Digiti (jari-jari) sendiri sangat bervariasi jumlahnya, dari satu sampai lima. Kuda
hanya memiliki satu digiti dan merupakan digiti ke-3.. Digiti secara lengkap tersusun
atas tiga ruas yaitu phalanx proximal, medial dan phalanx distal. Masing-masing digiti
memiliki 2 os sesamoidea. Yaitu os sesamoidea phalangis prima yang ber-articulatio
dengan metacarpus dan phalanx proximal serta , os sesamoidea phalanx secunda yang
berarticulatio dengan phalanx medial dan distal.
Pada sapi, kambing dan domba, masing-masing mempunyai 2 digiti yaitu digiti
ke-3 dan ke-4. Digiti ke-2 dan ke-5 hanya merupakan banqunan kecil seperti cakar di
6
belakang tumit. Anjing dan kucing biasanya mempunyai lima digiti pada kaki depan dan
digiti pertamanya sesuai dengan ibu jari pada manusia.
B.Ossa membri pelvini( Extremitas caudalis )
Ossa membri pelvini tersusun atas coxae, os femur, cruris dan Pedis.Coxae dibentuk
oleh os ilium, ischium dan pubicum. Masing-masing corpus dari ketiga tulang tersebut
bersatu membentuk acetabulum yang merupakan rongga seperti mangkok tempat caput
femuris dan coxae membentuk artikulatio coxo-femuris. Os Ilium merupakan tulang
yang paling besar terletak paling dorsal. Bentuknya segitiga tidak teratur, bagian
tengahnya menonjol ke arah dorsal disebut tuber sacrale. Membentuk persendian yang
kuat dengan os sacrum (vertebrae sacrale),sedang bagian lateralnya.memiliki tonjolan
yang disebut tuber coxae. Os Ischium menonjol kearah caudal di sebelah ventral
acetabulum,membentuk sebagian besar dasar pelvis. Ischium memiliki tonjolan ke
caudal disebut tuber ischii. Pembentuk coxae yang ketiga adalah os pubis (pubicum)
merupakan tulang yang paling kecil dibanding dua tulang sebelumnya, membentuk
bagian cranial dasar pelvis.
Os femur merupakan tulang panjang yang bagian proximalnya.berbentuk bulat
dan bersendi dengan acetabulum pada os coxae.Os femur juga memiliki beberapa
tonjolan yang dikenal dengan trochanter.
"|fFp c H an ten, distal,tempat perlekatan otot-otot paha dan pinggul.Ujung distal
mempunyai dua condylus yang berperan membentuk sendi dengan tibia serta trochlea
yang membentuk sendi dengan patella.
Cruris yang terdiri dari dua tulang yaitu os tibia dan os fibula setara dengan
radius ulna pada extremitas cranial. Tibia merupakan tulang yang besar terletak di
sebelah medial, sedangkan fibula tulang yang kecil disebelah lateral. Bagian utama tibia
adalah tulang panjang tetapi penampang lintangnya berbentuk segitiga. Fibula
merupakan tulang kecil panjang dari ujung proximal tibia ke sisi lateral tarsus. ___
Pedis tersusun atas tarsus, metatarsus dan digiti. Ini setara dengan manus pada
extremitas cranial. Tarsus seperti halnya carpus, memiliki deretan proximal dan distal.
Deretan proximal terdiri dari dua ruas tulang yang besar yaitu os tarsi tibiale(talus) dan
os tarsi fibulare(Calcaneus). Calcaneus merupakan poros dari otot-otot yang berasal dari
tarsus yang pada manusia dikenal dengan tumit. Di tengah antara os tarsi tibiale dan dan
fibulare pada kuda dijumpai os tarsi.centrale.Deretan distal dari os tarsi ini diberi nama
1,2, 3 dan 4 seperti halnya os carpi pada kaki depan. Pada babi dan ruminansia os tarsi
centralis dan os tarsi ke empat berfusi menjadi satu.
Metatarsus dan digiti sama dengan metacarpus dan digiti pada extremitas cranialis.
Pada anjinq diqiti pertama tidak ada atau bila ada hanya berupa satu atau dua ruas
phalanx saja.
7
8
THE NECK, BACK, AND VERTEBRAL COLUMN OF THE CARNIVORES
9
The skeleton of the dog.
1, Wing of atlas, first cervical vertebra (Cl); 2, spine of axis (C2); 3. ligamentum nuchae; 4, scapula; 5. last cervical vertebra (C7); 6. cran al end
(manubrium) of sternum; 7. humerus; 8. ulna; 8', olecranon (point of elbow); 9. radius; 10. carpal bones; 11. netacarpal bones; 12. proximal, middle, and
distal phalanges; 13. sacrum; 14. hip bone (os coxae); 15, femur; 16, patella 17, fibula; 18, tibia; 19. tarsal bones; 19', calcaneus (point of hock); 20.
metatarsal bones; Tl. LI, and Cdl, first thoracic, lumbar, and caudal (tail) vertebrae.
10
THE NECK, BACK. AND TAIL OF THE RUMINANTS
The skeleton and nuchal and supraspinous ligaments. Most labeled parts of the skclctcn are palpable.
1, 2, Nuchal ligament; 1, funiculus nuchae: 2. lamina nuchae: 3, supraspinous ligament: 4. atlas: 5. last cervical vertebra (C7): 6. thirteenth rib:
7. first lumbar vertebra (LI): 8. last lumbar vertebra (L6): 9. sacrum: 10, first caudal vertebra: 11, spine of scapula: 12, greater tubercle: 13, lateral
cpicondyle: 14. olccranon: 15. coxal tuber: 16. ischial tuber: 17, greater trochantcr; 18, lateral condylc; 19, lateral condyle of tibia and 'remnant of
fibula: 20. patella.
11
The skeleton of the goat and the skull of the sheep. Most labeled parts of the skeleton arc palpable.
1 Atlas- last cervical vertebra (C7): 3. last rib: 4. first lumbar vertebra (LI): 5. last lumbar vertebra (L7): 6, sacrum: 7. acromionTtS. greater
tubercle: 9. olecranon: 10. lateral epicondyle: 11. coxal tuber: 12. ischial tuber; 13, greater trochantcr: 14. patella: 15, lateral condyle of tibia: 16.
calcaneus.
12
13
Lateral, dorsal, and ventral views of the canine skull to show the extents of the cranial bones.
1, Nasal bone; 2, incisive bone; 3, maxilla; 4, lacrimal bone; 5, orbit; 6. frontal bone; 7. parietal bone; 8. occipital bone; 9. temporal bone; 10. zygomatic
bone; 11, palatine bone; 12, presphenoid; 12', wing of presphenoid; 13. pterygoid bone; U. basisphcnoid; 14', pterygoid process of batisphenoid; 15, vomer.
Coronoi
d
Jnchar Canine procew
Premolar Mandib
Angul
Sympky9*al Mandibuf ar
turfi ar
14
ARTHROLOGI
ARTICULATIO/PERSENDIAN
Articulatio atau persendian dibentuk oleh bersatunya dua atau lebih tulang atau cartilage
dengan jaringan lain. Akan tetapi sebagian besar articulatio dibentuk oleh sebuah tulang
dengan sebuah cartilago atau keduanya cartilage. Sebagai media penghubung umumnya
jaringan ikat fibrous atau cartilago atau campuran keduanya.
Tiga macam articulatio yang sekarang dikenal adalah :
I. SYNARTHROSES II. DIARTHROSES III. AMPHIARTHROSES
I. SYNARTHROSES
Dalam grup ini segmen-segmen tulang disatukan oleh jar. ikat fibrous atau cartilago
atau campuran dari keduanya, dan sering disebut pula sebagai sendi mati atau tidak
bergerak. Tidak dijumpai ruang persendian dan sebagian besar bersifat temporer karena
akan dilanjutkan dengan proses ossifikasi. Yang termasuk dalam grup ini adalah :
1. SUTURA. Diterapkan pada sendi daerah kepala dimana tepi-tepi tulang dihubungkan
oleh jar.ikat fibrous (ligamen-tum suturalis).
a. Sutura Serrata jika tepi tulang tidak beraturan, misalnya sutura frontalis.
b. Sutui^a SguamoBa jika tepi tulang bergerigi dan berlapis-lapis, misalnya sutura
parieto-temporalis.
c. Sutura Harmonia jika tepi sedikit kasar atau halus, misalnya sutura nasalis.
2. SYNDESMOSIS, Media penyatu adalah jar.ikat fibrous, jar. elastis atau campuran
keduanya. Sebagai contoh ikatan antara ruas-ruas os metacarpal dan perlekatan cartilago
costalis satu dengan lainnya.
3. SYNCHONDROSIS. Pada kelompok ini dua tulang disatu-kan oleh cartilage,
misalnya perlekatan antara pars basila-ris dari 6s occipitalis dengan os sphenoidalis.
4. SYMPHYSIS. Istilah ini diterapkan pada persendian yang letaknya median yang
menyatukan dua ruas tulang yang simetris, misalnya symphysis pelvis dan symphysis
mandibu-lae. Sebagai media penghubung adalah jar.ikat fibrous atau cartilage.
5. GOMPHOSIS. Istilah ini diterapkan pada implantasi gigi dalam alveoli. Sebenarnya
ini kurang tepat jika dikata-kan sebagai sendi karena gigi bukan merupakan bagian dari
tulang.
II.DIARTHROSES
Persendian dalam kelompok ini ditandai dengan adanya ruang persendian dan
membrana synovialis pada capsula articular is-nya serta kemampunannya untuk
bergerak sehingga dikenal juga sebagai sendi sejati atau sendi bergerak. Ada dua bentuk
persendian dalam kelompok ini yaitu : I. Articulatio simplex (satu sendi dibentuk oleh
dua facies
articularis).
II. Articulatio composita (satu sendi dibentuk oleh beberapa facies articularis).
Formasi dalam persendian kelompok ini didukung oleh struktur-struktur sebagai
berikut :
1. FACIES ARTICULARES. Umumnya permukaannya halus dengan bentuk yang
sangat bervariasi dan dibentuk oleh tulang padat yang khusus yang secara histologis
berbeda dengan tulang kompak pada umumnya. Pada beberapa kasus facies-nya
memiliki cavitas non articularis yang disebut fossa synovialis.
2. CARTILAGINES ARTICULARES. Biasanya tipe hyaline, memben-tuk suatu
pembungkus pada facies. articularis dari tulang. Ketebalannya bervariasi dan yang
paling tebal dijumpai pada
15
daerah yang paling mendapat tekanan dan friksi. la bertugas meredam pengaruh friksi
dan konkusi.
3. CAPSULA ARTICULARIS. Secara sederhana ia berbentuk tabung yang ujung-
ujungnya ditautkan di sekeliling facias articularis. Tersusun atas dua lapis, dibagian luar
stratum fibre-sum dan dibagian dalam stratum/membrana synovialis. Stratum synovialis
menghasilkan cairan synovialis yang berguna untuk melumasi ruang sendi. Membrana
synovialis bersama-sarri& dengan cartilagines articularis membungkus cavum
articularis (ruang sendi).
4. LIGAMENTA. Merupakan pita atau lapisan yang kuat, umumnya tersusun dari
jar.ikat fibrous yang langsung melekat pada tulang. la lemas tetapi tidak elastis kecuali
ligamentum nuchae yang tersusun atas jar.elastis.
5. DISCI ATAU MENISCI ARTICULARES. Merupakan suatu lempengan yang
tersusun atas jar.ikat fibrous padat yang terletak diantara cartilago articularis dan
memisahkan sebagian atau seluruh ruang sendi menjadi dua kompartemen. la
mempunyai permukaan yang kongkruen sehingga memungkinkan lebih banyak variasi
gerak dan meredam konkusi.
6. LABRUM GLENOIDALE. Merupakan cinein fibrocartilago yang melingkar
disekeliling cavum articularis. la memperluas cavum dan juga bertugas untuk
menghindari fraktur tepi tulang.
Disamping struktur di atas terdapat pula struktur lain seperti pada umumnya jaringan
yaitu pembuluh darah (arteri dan vena), nervus serta pemtauluh limfa yang mensuplai
mem-brana synovial.
Berdasar gerakan sendinya diklasifikasikan menjadi : 1. GLIDING. Merupakan
gerakan sliding dari satu muka sendi
yang datar terhadap muka send! datar yang lain, misalnya sendi antar processus
articularis dari vertebrae cervicalis.
2. ANGULAR. Gerakan melingkari satu atau lebih axis. Disebut flexi jika gerakandua
ruas tulangnya membentuk sudut, dan extensi jika menbentuk garis lurus.
3. CIRCUMDUCTIO. Gerakan yang bagian distal ruas tulangnya membentuk
lingkaran. Pada manusia gerakan ini mudah dilaku-kan tetapi pada hewan \berkaki
empat hanya dapat dilakukan pada derajat yang terbatas.
4. ROTASI. Gerakan yang membentuk rotasi dari satu segmen terhadap axis
longitudinal dari segmen tulang pembentuk sendi yang lain. Dijumpai pada articulatio
atlanto-axialis.
5. ADDUCTIO dan ABDUCTIO. Diterapkan pada gerakan yang menuju (adductio) dan
menjauhi (abductio) bidang median tubuh.
Berdasarkan bentuk facies articularis dan gerakannya diarthroses diklasifikasikan
menjasi :
1. ARTHRODIA (Gliding joint), disini biasanya permukaan sendi datar sehingga
gerakan yang mungkin adalah gliding.
contoh : persendian carpo-metacarpal, persendian antara
processus articularis vertebrae cervicales dan
vertebrae thoracalis. (
2. GINGLYMUS (Hinge joint), pada pemukaan sendi kelompok ini umumnya memiliki
dua condylus berbentuk silindris atau kerucut, masuk kedalam ruang sendi yang sesuai
dengan ben-tuknya. Gerakannya flexi dan extensi.
contoh : persendian atlanto-occipitalis, persendian cubit i dan persendian genu.
16
3. TROCHOID (Pivot joint), gerakannya terbatas pada gerak rotasi satu segmen
melingkari sumbu longitudinal segmen yang lain.
contoh : persendian atlanto-axialis.
4. ENARTHROSES (Ball and socket joint), muka sendinya seper-ti curve, masuk
kedalam rongga sendi yang sesuai, gerakannya multi axial dengan gerakan yang
bervariasi, antara lain flexi, extensi, rotasi, adductio, abductio, circumductio.
contoh : persendian bahu/scapulo-humeralis, persendian pangkal pahsi (coxo-femoris) .
I I I .AMPHIARTHOSES
Persendian ini sesuai dengan namanya menunjukkan karak-ter yang merupakan
campuran dari kedua group terdahulu. Segmen-segmen disatukan secara langsung oleh
lempeng fibro cartilage yang biasanya juga disertai dengan ligamenta. Hampir semua
persendian ini letaknya medial. Pada persendian ini juga tidak dijumpai ruang sendi
(cavum articularis). contoh : Persendian antar corpus vertebrae.
CONTOH-CONTOH PERSENDIAN
17
Lig. Intertransversaria ( berupa membran yg menghub proc.transversus di
daerah lumbal)
3. Articulatio Atlanto-Axialis
Bersifat Trochoid (pivot joint), capsula articularisnya dilekatkan ditepian sekeliling
facies articularis..
Media Penyatu :
-Lig. Interarcuale/lig.atlanto-axialis dorsal ( berupa membran di dorsal
capsula )
- Lig, Interspinal (dua pita elastis yg membentang dr arc.dorsal atlas menuju
spina dr axis).
- Lig. dentis externum ( dr. tuberculum ventralis atlas &. melekat ke spina
ventralis dr axis)
- Lig.dentis internum membentang dr fac.dorsal dens axis & melekat pd
permukaan dlm dr arcus ventral dr os atlas.
Gerakan sendi ini: atlas dan kepala berotasi di atas axis, sedangkan axis
berotasi pd Pusat corpus axis.
4. Articulatio Atlanto-Occipitalis.
Sifatnya ginglymus.
Facies articularis: kedua cavum ovale pd atlas & kedua condylus os occipitale.
Media Penyatu :
- Membrana atlanto occipitalis dorsalis (membentang dari arcus dorsalis atlas
ke margo dorsal dr foramen magnium)
- Membrana occiprtalis ventralis ( membentang dr arcus ventralis atlas ke
margo ventralis dr foramen magnum).
- Lig. Lateralia atlantis (membentang dr tiap margo alae atlantis dkt
for.intervertebrale ke muka lateral dr proc.paramastoideus os occipitale.
Kesemuanya menyatu dlm capsula articularis, gerak: Flexi,Extensi.
b. Articulatio. Costo-Transversaria
Sifat: Gliding
Persendian ini dibentuk oleh Facies articularis tuberculum costae & processus
transversus vertebrae Thoracales.
Media Penyatu :
18
-Lig.costo Transversaria dorsal ( dari Proc.transversus vert & tuberculum costae di bag
yg tdk mengadakan persendian).
2. Articulatio Sterno-costalis
Sifat : Rotasi
Facies. Articularis :
- Cartilago pd. Sternum / facies.costales
- Cartilage pd costae sternales
Ligamentum : - Lig. Sternocostales Radiatum.
19
Lig.Carpal Collateral Lateral
Lig Carpal Collateral Medial
Membrana Sinovial:
Saccus Radio Carpea
Saccus Intercarpea
Saccus Carpo-Metacarpea.
5. Articulatio Intermetacarpea
Bag. Proksimal.Os Metacarpal
Capsula Art. Carpea
Lig. Interosseus Carpea
6. Articulatio Metacarpo-Phalangea (Fet Lock Joint)
Facies. Articulares.:
Bag. Distal Os Metacarpea
Bag.Proksimal. Os Phalanx Proksimal
Bag.Proksimal. Os Sesamoidea Proksimal.
Ligamentum :
Lig. Collateral Superficialls
Lig. Collateral Profundus
Lig. Metacarpo Intersesainoidea
Sifat: Ginglymus
7.Articulatio Interphalangea Proksimal ( The Pastern Joint)
Facies Articulares :
Bag. Distal 0s Phalanx Proksimal
Bag. Proksimal Os Phalanx Medial
Ligamentum :
Lig. Collateral
Lig.Palma
Gerakan : Flexi, Extensi
8.Articulatio Interphalangea Distal ( The Coffin Joint)
Facies. Articularis :
Bag. Distal Os Phalanx Medial
Bag. Proksimal Os Sesamoidea Distal
Bag. Proksimal Os Phalanx Distal
Ligamentum :
Lig. Collateral
Lig Collateral Sesamoidea
1. Articulatio Sacro-Iliaca
Facies Articularis :
Facies Auricula Os Sacrum
Facies Auricula Os Ilium
Media Penyatu :
Capsula Articulares
Lig. Sacro Iliaca Ventral
20
Lig. Cinguli Extremitatis Pelvina
Lig. Sacro-iliacum Dorsal brevia(pendek)
Lig. Sacro iliacum Dorsal longum (panjang)
Lig. Sacro Ischiadicum
Lig. Ilio lumbal
2. Symphisis Pelvis
Dibentuk oleh articulatio dari ossa coxarum pada linea mediana-ventralis.
Symphisis Pubis (cranial)
Symphisis Ischiadicus (Caudal)
Hewan muda: Lamina Fibrocartilagonea setelah dewasa mengalami ossifikasi.
Ligamentum:
Lig. Pubic cranial
Lig. Ischiatic Arcuata
3.Articulatio Coxae ( The Hip Joint)
Dibentuk oleh ujung proksimal femur dan acetabulum
Facies Articularis:
-Caput Femoris
-Acetabulum(Labrum glenoidale di tepi tulang)
Capsula Articulares: Di sekitar tepi acetabulum & collum Femoris.
Media Penyatu :
- Lig. Teres
- Lig. Accesorium
- Membrana Synovialis yang menutup acetabuli
Gerakan : Flexi, Extensi, Abductio, Adductio, Rotasi, Circumductio (enarthroses)
4. Articulatio Genu :(The Stifle Joint)
Terdiri dari :
a. Articulatio Femoro-Patellaris
Dibentuk oleh: Trochlea Femoris dan Facies Articulares Patellaris
Facies Articularis :
Trochlea Femoris
Facies Articulares Patellaris
Medial : Fibrocartilago Patellae
Capsula Articulares : Pada Patella, melekat di sekitar tepi facies articulares.
Media Penyatu :
- Lig. Femoro Patellaris Lateralis & Medialis
- Lig. Patellae Lateral, Intermedial & Medial
b. Articulatio Femoro-Tibialis
Dibentuk oleh Condylus Femoris , Extremitas Proksimalis Tibia & menisci ( Cartilago
semilunaris)
Media Penyatu :
- Lig. Collateral medial dan Lateral
- Lig.Cruriatum Anterior dan Posterior
5. Articulatio Tibio-Fibulare
a. Articulatio Tibular Proksimal
Dibentuk oleh : Capitulum Fibulae, Condylus lateralis tibiae(marginal/ margo lateralis)
21
dan membrana Interosea Cruris.
b. Articulatio Tibio-Fibular Distal
Dibentuk oleh distal Os Fibula yang berfusi dengan Os Tibiae
6. Articulatio Tarsea ( The Hock Joint )
a. Art.Taloo-Cruralis / Art. Tibio tarsea
Dibentuk oleh Trochlea Talus/ Proksimal Tarsea dan distal dari os tibiae
b. Articulatio Intertarsea
Dibentuk oleh antar os tarsea
c. Articulatio Tarso Metatarsea
Dibentuk oleh distal os tarsea dan proksimal os metatarsea
Media Penyatu :
-Lig. Collateral Lateral Longum dan Brevia
-Lig.Collateral Medial Longum dan Brevia
Cavum Synovial:
- Saccus Tibio Tarsea
-Saccus Inter Tarsea Proksimal & Distal
- Saccus Tarso Metatarsea
7. Articulatio Metatarsea
8. Articulatio Metatarso Phalangeal
9. Articulatio Inter Phalangea Proksimal
10. Articulatio Inter Phalangea Distal
MYOLOGI
Myologi ( ilmu yang mempelajari tentang otot ),
Menurut tempat perlekatannya muskuli dikategorikan menjadi tiga yaitu:
1. M. Skeleti : Musculi yang secara langsung tidak bertautan pada kulit (melekat
pada tulang)
2. M. Cutanei : Musculi yang bertautan (melekat) pada kulit.
3. M. Visceralis : Musculi yang terdapat pada otot-otot dalam.
Fascia adalah jaringan penghubung, ada 2 lapis, yaitu :
- Fascia Superficialis, adalah fascia subcutaneus (dibawah kulit).
- Fascia Profunda, adalah fascia dari jaringan fibrosa yang berhubungan
pada skeleton (tulang), ligamenta dan tendo.
Dibawah ini beberapa istilah yang dipakai dalam belajar myologi:
Origo pangkal
Insertio ujung akhir bebas
Tendo : kumpulan jaringan padat, putih
Fascia : lembaran jaringan ikat putih
22
Muskuli Kepala ( Mm. Cappitis )
Mm. labia oris dan buccae
No Nama Muskulus Origo Insertio Fungsi
1. 1.M. Orbicularis oris terletak antara kulit dan menutupkan bibir ( Rima Oris)
membrana mukosa dari bibir
dan tidak langsung melekat
pada tulang
2. M. Levator os frontalis dan os nasalis bibir atas, alae lateralis dari menarik bibir atas, commisura labialis dan
nasolabialis nares anteriores dan mendilatasi / melebarkan nares anteriores.
commisura labialis.
3 M. Levator labii articulatio dari os malare, os : pada bibir atas oleh suatu menarik bibir atas ke atas.
superior propius lacrimale dan os maxillare tendo.
( Maxillaris )
4. . M. Zygomaticus fascia yang menutup pada commisura labialis : mengangkat dan menarik angulus oris
muskulus masseter sampai dan bersatu dengan m. (commisura labiorum)
crista facialis Buccinator.
5. .M. Incisifus Superior Mendepres bibir atas.
( Ruminansia tdk ada)
7 Mentalis ( Ruminansia
tdk ada)
8 M. Depressor labii margo alveolaris mandibula bibir bawah. menekan dan
inferioris(anjing tdk dekat processus coroneideus menarik bibir
ada) dan bawah
tuberositas maxillaris.
9 M. Buccinator facies lateralis dari maxilla angulus oris melekat pada meratakan ( melebarkan) buccae dan
23
Mempunyai 2 lapisan : dan dentes molare m. Orbicularis oris menarik angulus oris.
Superficial ( pars
buccalis ) dan
profunda
(pars Malaris)
2 M. Dilatator nares pada maxilla, menutup alae lateralis nares melebarkan nares anterior.
lateralis ( caninus ) extermitas anterior crista anteriores
facialis
24
(fissura naso
maxilaris ) ventral dan
dorsal
25
Musculi pada leher ( Mm. Colli)
Ada 2 kelompok : ventral dan lateral, terletak di sebelah kirio dan kanan ligamentum nuchae.
Musculi bagian ventral cervix
1 M. Cutaneus Colli Batas profunda: M. Sterno
hanya pada kuda cephalicus, M.
Brachiocephalicus, V.
Jugularis
2 M.Brachiocephalicus.
3 M. Sterno-Cephalicus
4 M.Sterno-Thyro- Cartilago Cariniformis Cartilago Thyroidea os Retraksi dan mendepres Lidah dan Larynx
Hyoideus terdiri dari : Hyoideum ( deglutisi)
M.Sterno-Thyroideus
dan M. Sterno
Hyoideus
5 M. Omo-hyoideus : Fascia sub Scapularis Os Hyoideum Retraksi os Hyoideum dan radix lingua
26
10 M.Rectus Capitis Os Atlas Proc. Paramastoideus Membengkokkan articulatio Atlanto-
Lateralis Occipitalis
11 M.Longus Colli Th.1-5+ Proc.Trans V.Cerv Proc.Trans C 7, Corpus Vc, Membengkokkan leher
Tuberculum Ventrale C1
12 M. Intersversales Colli Proc.Trans Vc Proc.Art.Vc Membengkokkan leher ke lateral
Lateral Cervix
1 M. Trapezius Cervicalis ligamentum nuchae Spina scapulae
(Lapisan 1)
2 M. Rhomboideus ligamentum ruchae facies medialis cartilage mengangkat scapula ke atas dan ke depan
Cervicalis (Lapisan 2) scapula
3 M. Serratus Cervicis processus tranversus vert. facies serrata mengangkat thorak
(Lapis ke 2) Cerv IV/V yang terakhir
4 M. Splenius (Lapisan Proc.Spin.Th 3,4,5 Crista Nuchalis, Mengangkat kepala dan leher
ke 3) Proc.Mastoideus, Alae
Atlantis
5 M. Longissimus Capitis Proc.Transv. Th 1,2, Proc. Proc.Mastoideus, Alae Menegangkan kepala+leher, rotasi atlas;
et Atlantis(Lapisan ke Art.Vc Atlantis membengkokkan kepala+leher ke lateral
4)
6 M. Complexus Proc.Spin.Th 3,4,5; Protuberantia Menegangkan kepala dan leher
(M.Semispinalis Proc.Trans Th 1-6; Occipitapitalis externa
Capitis) Proc.Art.Vc
7 M.Multifidus Cervicis Proc. Art. C4-7; Th 1 Proc.Spinosus +art.Vc Menegangkan leher
8 M.Longissimus Proc.Spin.V.Th Proc.Trans C 4-7 Menegangkan leher
Cervicis
9 M.Obliquus Capitis Proc.Spinosus + Facies dorsalis alae atlantis Rotasi os Atlas
Caudalis Proc.Art.Post.Axis
10 M.Obliquus Capitis Alae Atlantis Crista Nuchalis Membengkokkan kepala ke lateral
Cranialis
27
11 M. Rectus Capitis Proc.Spin.Axis Os Occipitale Menegangkan Kepala
dorsalis major
12 M.Rectus Capitis Facies dorsalis atlas Os Occipitale Membantu menegangkan Kepala
dorsalis minor
28
1 Levatores costarum proc. tranversus vertebrae facies lateralis dan margo menarik costa ke depan dalam inspirasi
thoracalis anterior serta posterior dari
costa
2 M. Intercostales interni margo anterior dari costa margo posterior dari costa untuk expirasi
beserta cartilagonya dimukanya
3 M. Intercostales externi margo posterior dari costa margo anterior dan facies menarik costa dalam inspirasi
lataralis dari costa
berikutnya
4 M. Retractor costae Proc.Trans L1-3 Tepi posterior costae Retraksi costae terakhir (Expirasi)
terakhir
5 M. Rectus thoracis Facies lateralis costae ke-1 Cartilago costae ke-4 Membantu Inspirasi
Diaphragma
Diaphragma terletak pada cavum abdominalis dan cavum thoracis. -Musculusnya kearah bawah dan kedepan dari v. lumbales ke
cartilago xiphoideus.
Facies thoracis convex dan dilapisi pleura.
Facies abdominis concaf dan dilapisi peritoneum.
Bagian tepi disebut pars muscularis
Bagian tengah disebut centrum tendineum
Pars Muscularis terbagi menjadi tiga bagian ( daerah) yaitu :
pars costalis
pars sternalis
pars lumbalis
Fungsi: untuk inspirasi
Diaphragma ditembus oleh tiga buah lubang ialah
hiatus aorticus (aorta, V.Azygos,P.Lymphe), hiatus oesophagus (Oesophagus) dan foramen vena cava(Vena Cava Posterior).
29
Muscull Abdominis
1 M. Obliquus facies lateralis dari costa di tuber coxae, linea alba, menekan alat-alat viscera abdomen waktu
Abdominis Externus belakang costae ke IV, tendo prepobicum dan os defekasi, partus dan expirasi ,
beserta facia yangM.menutup ilium.
serratus dorsalis anterior membengkokkan
M. obliquus tubuh ke lateral. Pars
abdominis externus
m. IntercostalesM.externi dan costarum
levatores muskularis
M. obliquus dan aponeurosis
abdominis internus
facia lumbo dorsalis
M. intercostales externi M. tranversus abdominis
M. rectus thoracis M. rectus abdominis
2 M. Obliquus tuber coxae dan fascia cartilago costae IV, M. V tranversus
sama dengan atas
thoracis
Abdominis Internus lumbalis terakhir, linea alba dan
M. intercostales interni
tendo prepubicum M. Longissimus Costarum
3 M. Rectus Abdominis Cart.Costales 4-9; Sternum Tendo Praepubicum M. Serratus dorsalisatas
sama dengan posterior
4 M. Transversus Ujung ventral cartilagines Proc.Xiphoideus+ Linea sama dengan atas
Abdominis costales asternales; Alba
Proc.Transv VL; Fascia
Lumbalis; Tuber Coxae
5 M. Cremaster Externus Fascia Iliaca Tunica Vaginalis Mengangkat Tunica Vaginalis
Communis Communis+Testis
Agar lebih mudah belajar mengenai musculus inspirasi dan expirasi
2. Canalis inguinalis : saluran yang melewati bagian caudal dinding abdomen dimulai dari annulus inguinalis abdominalis, membentang
ventro-lateral berakhir pada annulus inguinalis subcutaneus.
Jantan: berisi Funniculus Spermaticus Tunica Vaginalis; m.Cremaster Externus; Arteri+Vena Pudenda Externa; Saluran Limfe+Saraf.
Betina: Vassa Pudenda Externa+Saraf
30
3. Aponeurosis : tendo yang lebar, pipih dari musculus yang lebar dan tidak mempunyai perut otot. Pembentuknya : m. Obliquus abdominis
externus,
m. Obliquus abdominis internus, m. Rectus abdominis, dan m. Tranversus abdominis.
31
MUSCULI EXTREMITAS CRANIALIS
Musculi terbagi menjadi 2, yaitu:
A. Mm. Extrinsik
Mempertautkan kaki depan dengan kepala, leher, dan tubuh.
B. Mm. Intrinsik
Mempertaukan tulang-tulang pada kaki.
A. Mm. Extrinsik
2 m. Pectorales sternum. Tuberculum mayor dan Mengadduksi dan menarik ke caudal kaki
profundus (Pars minor; fascia Scapularis depan. Carnivora M. Subclavius (-)
Ascendens=Humeralis
= Caudalis & Pars
cranialis
=Subclavicus=Scapular
is.
3 M. Brachiocephalicus : Processus mastoideus cleidobrachialis (cranial Menarik kaki ke cranial
Cleidobrachialis Alae atlantis dan processus humerus), tuberositas Mendepress kaki
+ Cleidocephalicus tranversus C 2,3,4 deltoideus, fascia ke cranial
brachialis Menarik kepala
dan leher
ke lateral.
32
4 M.Omotransversarius Alae Atlantis Spina Scapulae Mendepres kepala+leher, menggerakkan
kaki ke cranial
5 M.Trapezius, terbagi Dorsal leher + Thorax Spina Scapulae Mengangkat kaki
Pars Cervicalis dan
Pars Thoracalis
6 M.Rhomboideus: Pars Dorsal leher + Thorax Tepi dorsal Scapulae Mengangkat kaki
Cervicalis dan Pars
Thoracalis
7 M.Serratus Ventralis Vertebrae Cervicales, Costae Facies Serrata Mendukung + mengangkat tubuh dengan
Pars Cervicalis dan mendepres scapula
Pars Thoracalis
8 M. Latissimus Dorsi Fascia Thoracolumbal Tuberositas Teres Menarik Humerus ke caudal
Pembagian M.Cleidocephalicus :
Kuda : CleidoMastoideus + Cleidotransversaria
Ruminant dan babi: cleidomastoideus + cleidooccipitalis
Carnivora: cleidomastoideus +cleidocervicalis
Origo : anjing : Processus mastoideus,Alae atlantis dan processus tranversus 2,3,4. Kuda dan sapi : Processus mastoideus
Insertio : cleidobrachialis (cranial humerus), tuberositas deltoideus, fascia brachialis.
Origo: Sternum
33
Insertio : Proc.Mastoideus.Os Occipitale, Mandibula
Kerja: Mendepres kepala+leher/ menariknya ke lateral, membuka mulut(kuda,sapi,kambing).
Sulcus Jugularis. :
Kuda+ Ruminansia : terletak antara M.Brachiocephalicus dan M.Sternocephalicus dengan M.Omohyoideus (Kuda) dan
M.Sternomastoideus (Ruminansia)
B. Mm. Intrinsik
1. Mm. Lateral Bahu
34
(Menyilangi muka Humerus humeralis, Anjing: menegangkan Art.
medial Scapulo humeralis
art.Scapulohumeralis)
35
8.M.Flexor carpi Radialis
9. M.Abductor Pollicis Longus / M. Extensor Carpi Obliquus
Semuanya terdapat pada Kuda.
Pada mamalia lain masih terdapat :
- M. Pronator Teres
- M. Pronator Quadratus
- M. Supinator
1. M. Extensor carpi Epicondylus Lateralis Mc III Pada Anjing : Menegangkan art. Carpi,
Radialis Humerus dan cristanya Panjang Mc II, Pendek Membengkokkan art. Cubiti
McIII
2 M.m. Extensor Epicondylus Lateralis Proc. Extensorius Ph 3 Menegangkan art. Carpi + digiti
digitalis comunis
Ruminantia + Babi
terdiri dari 2 bagian :
medial + lateral.
Medial : M. Extensor
Digiti Tertii Propius
3 M. Extensor Digitalis Epicondylus Lateralis Ph 3 ( Ph 1,2) Menegangkan art. digiti
Lateralis
36
Radialis
6 M. Brachio Radialis Humerus Radius Menelentangkan Manus
Terletak cranial dari
M. Extensor Carpi
Radialis
7 M. Supinator, kecil,
tertutup M. Extensor
Carpi Radialis dan M.
Extensor
dig.communis
5b. Musculi Caudomedial Antebrachii
1 M. Flexor Carpi Epicondylus medialis Mc II + III (Carnivora)
Radialis Humerus Mc II ( Kuda)
Mc III (Babi)
Mc III,IV ( Ruminantia)
2 M. Flexor Carpi Epicondylus medialis Carpi Accessorius (Ca) Membengkokkan art. Carpi
Ulnaris ( 2 Caput : Oleocranon
Ulnaris+Humeralis)
3 M.Flexor digitalis Epicondylus medialis Ph 2 Membengkokkan art. Carpi+digiti
Superficialis Humerus
4 M.Flexor dig. Epicondylus medialis Ph 3 Membengkokkan art. Carpi+digiti
Profundus ( Caput Humerus, Radius, Ulna
Humeral, Radial,
Ulnar)
5 M. Pronator Teres Epicondylus medialis Medial dari Corpus Radius Membengkokkan art. Cubiti, melemahkan
(Kuda tdk ada, Sapi : Humerus, putaran manus
kecil)
6 M.Pronator Quadratus Tepi medial Radius Tepi Interosseous Ulna Memutar Antebrachii ke dalam
( tipis) Menyilangi ( Pronation)
muka volar Radius +
37
Lig. Interosseous
Antibrachii.
( Kuda+Ruminantia
tdk ada)
1 M.Tensor Fascia Latae Tuber Coxae Fascia Lata Membengkokkan art. Coxae,
menegangkan art. Genu
2 M.Gluteus Superficialis Tuber Coxae, Fascia Glutea Trochanter Tertius Abduksi kaki
(Pada Ruminantia
menyatu dengan M.
Biceps Femoris: M.
Gluteobiceps)
3 M.Gluteus Medius Facies Glutea Trochanter Major Menegangkan art. Coxae, Abduksi kaki
4 M. Piriformis (Hanya Sacrum+ Coccygea 1 Trochanter Major Menegangkan art. Coxae
pada Anjing) Terletak
sebelah dalam +
caudomedial M.
Gluteus Medius
38
5 M.Gluteus Profundus Spina Ischiadica Superior Trochanter Major Menegangkan art. Coxae, Abduksi kaki
39
Canalis Femoris
Cranial : M. Sartorius
Caudal : M. Pectineus
Lateral : M. Ilio-Psoas; Vastus Medius
Medial : M. Gracilis
40
VII. Mm. Caudal Cruris
1 M. Gastrocnemius Tuberositas Suprcondyloidea Tuber Calcis Membengkokkan art. Genu, Menegangkan
( Caput Lateralis & Lateralis + Medialis Femur art. Tarsea
Medialis)
2 M. Soleus, Anjing tdk Capitulum Fibulae (Femur Tendo Caput Lateralis Membantu M. Gastrocnemius dlm
ada Lateralis pd. Babi) M.Gastrocnemius menegangkan art. tarsea
3 M. Flex. Dig. Fossa Supracondyloidea / Tubercalcis + Ph 2 Membengkokkan art. Genu + art.Digiti,
Superficialis. Pada Tuberositas Menegangkan art.Tarsea
Kuda merupakan Supracondyloidea Lateralis
Tendo.
Tendo Achilles :
M. Flexor Dig.
Superficialis, M. Bicep
Femoris, M.
Semitendinosus, M.
Gastrocnemius, M.
Soleus
4 M. Flexor Dig. Bag. Caudal Tibia + Fibula Ph 3 Membengkokkan art.Digiti, Menegangkan
Profundus. 3 caput: art.Tarsea
1. Tibialis Posterior :
Superficial
2. Flexor Dig.
Lateralis/ Flexor
Halucis
Longus/Profunda
3. Flexor Dig.Medialis/
Flex.Dig.Longus/medi
al
5 M.Popliteus Fossa Poplitea Proksimal bag. Caudal Membengkokkan art. Genu
Tibia
41
42