Anda di halaman 1dari 14

BUPATI JOMBANG

PROVINSI JAWA TIMUR


PERATURAN BUPATI JOMBANG
NOMOR TAHUN 2023
TENTANG
TATA KELOLA PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI YANG BERASAL DARI
TENAGA PROFESIONAL LAINNYA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI JOMBANG,
Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 4 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Tata Kelola Pejabat Pengelola dan Pegawai
yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada Badan
Layanan Umum Daerah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya
dan Daerah Tingkat II Surabaya dengan Mengubah
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur dan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Djawa
Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah
Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5234) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2022 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 143, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6801);
2

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5340);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembara Negara Nomor 5533);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 (Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6477);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembara Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 6322);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah Pemerintah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1213);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 13353);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA KELOLA PEJABAT
PENGELOLA DAN PEGAWAI YANG BERASAL DARI TENAGA
PROFESIONAL LAINNYA PADA BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH.
3

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Jombang.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Jombang.
4. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
5. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya di wilayah kerjanya.
6. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya
disingkat BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh unit
pelaksana teknis dinas/badan daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan
keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan daerah pada umumnya.
7. Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya adalah pegawai yang berstatus non
Aparatur Sipil Negara dan telah memenuhi syarat yang
ditentukan, diangkat oleh Pemimpin BLUD berdasarkan
perjanjian kerja BLUD untuk jangka waktu tertentu.
8. Surat Perjanjian Kerja adalah surat yang memuat
perjanjian kerja antara Pejabat Pengelola dan Pegawai
yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya dengan
BLUD yang mempunyai nilai hukum dan ditandatangani
Pemimpin BLUD.
9. Penghasilan adalah upah kerja dan pendapatan lain
yang sah yang dibayarkan dalam waktu tertentu.
10. Cuti adalah hak untuk tidak masuk kerja yang diberikan
dalam jangka waktu tertentu.
11. Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau
tindakan yang dilakukan oleh Pegawai BLUD Non ASN.
12. Pembinaan adalah suatu kegiatan pemberian petunjuk
tentang tata cara pelaksanaan upaya sesuai dengan
ketentuan dan bertujuan mendapatkan kesatuan tindak
untuk mencapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-
besarnya.
4

13. Penilaian Kinerja Pejabat Pengelola dan Pegawai yang


Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya adalah suatu
proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh
pejabat penilai terhadap sasaran kerja dan perilaku kerja
Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya pada BLUD.
14. Sasaran Kerja Pegawai Pejabat Pengelola dan Pegawai
yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya adalah
rencana kerja dan target yang harus dicapai oleh Pejabat
Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya pada BLUD.
15. Pendidikan dan Pelatihan adalah kegiatan dalam rangka
meningkatkan kualitas/kompetensi Pejabat Pengelola dan
Pegawai yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya
pada BLUD yang dilakukan secara formal maupun non
formal.
16. Pemutusan hubungan Kerja adalah pengakhiran
hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara
Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya pada BLUD dan Pemimpin BLUD.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Maksud disusunnya Peraturan Bupati ini untuk menjadi
pedoman bagi Pemimpin BLUD dalam pengelolaan Pejabat
Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga Profesional
Lainnya pada BLUD.
(2) Peraturan Bupati ini ditujukan agar dalam pengelolaan
Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya pada BLUD dapat:
a. Mewujudkan pelayanan yang terbaik dan bermutu di
BLUD; dan
b. Memenuhi kebutuhan pegawai yang berkualitas sesuai
kebutuhan pegawai dan kemampuan keuangan di
BLUD.

BAB III
PENGELOLAAN PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI YANG
BERASAL DARI TENAGA PROFESIONAL LAINNYA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
(1) Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya pada BLUD merupakan pegawai
yang memiliki keahlian dan/atau ketrampilan tertentu.
(2) Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Pengelola dan
Pegawai yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan Keputusan Pemimpin BLUD.
5

Pasal 4
(1) Pengelolaan Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal
dari Tenaga Profesional Lainnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 dilakukan mulai dari:
a. Pengadaan;
b. Pengangkatan
c. Pengaturan hak dan kewajiban;
d. Pembinaan, pengembangan dan penilaian kinerja;
e. Kesejahteraan;
f. Pemberhentian.
(2) Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan prinsip netral, objektif, akuntabel,
bebas, terbuka dan memperhatikan efektifitas dan
efisiensi.
(3) Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disesuaikan dengan kemampuan keuangan BLUD.

BAB IV
PENGADAAN PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI YANG
BERASAL DARI TENAGA PROFESIONAL LAINNYA
Bagian Kesatu
Formasi
Pasal 5
(1) Jumlah dan kebutuhan Pejabat Pengelola dan Pegawai
yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya mengacu
pada pola ketenagaan masing-masing BLUD sesuai
Analisa jabatan dan Analisa Beban Kerja.
(2) Formasi kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaporkan kepada pemilik BLUD atau Dinas Kesehatan
Kabupaten Jombang .

Bagian Kedua
Pengadaan
Pasal 6
(1) Untuk mengisi kekurangan formasi ASN dilaksanakan
pengadaan Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal
dari Tenaga Profesional Lainnya.
(2) Pengadaan Pejabat Pengelola dan Pegawai sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dilakukan melalui
tahap:
a. Perencanaan;
b. Pengumuman lowongan;
c. Pengiriman Dokumen Lamaran;
d. Seleksi;
e. Pengumuman hasil seleksi;
f. Penetapan.
(3) Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh tim seleksi
(4) Tim seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diangkat dan diberhentikan oleh Pemimpin BLUD.
6

(5) Tugas Tim seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


meliputi:
a. Menyiapkan bahan ujian;
b. Menentukan pedoman penilaian seleksi;
c. Menentukan tempat dan jadwal seleksi;
d. Menyelenggarakan seleksi;
e. Memeriksa dan menentukan hasil ujian.

Pasal 7
(1) Pemimpin BLUD menetapkan rencana kebutuhan
anggaran Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal
dari Tenaga Profesional Lainnya.
(2) Perencanaan kebutuhan Pejabat Pengelola dan Pegawai
yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam
Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD.

Pasal 8
(1) Perencanaan kebutuhan Pejabat Pengelola dan Pegawai
yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD
disesuaikan dengan pola ketenagaan BLUD.
(2) Kebutuhan Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal
dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD sebagaiman
dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan analisa
jabatan dan analisa beban kerja yang dilakukan oleh
pengelola kepegawaian BLUD.
(3) Analisa beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
(4) Kebutuhan Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal
dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD harus
mempertimbangkan kemampuan anggaran BLUD.

Pasal 9
(1) Pengumuman lowongan formasi Pejabat Pengelola dan
Pegawai yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya
pada BLUD dilakukan secara terbuka kepada
masyarakat oleh Tim seleksi.
(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit memuat:
a. Jumlah dan Jenis lowongan jabatan;
b. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap
pelamar;
c. Alamat dan tempat lamaran ditujukan;
d. Batas waktu pengajuan lamaran.

Pasal 10
(1) Setiap pelamar yang melakukan pendaftaran untuk
menempati formasi Pejabat Pengelola yang Berasal dari
Tenaga Profesional Lainnya harus memenuhi
persyaratan:
a. Warga Negara Republik Indonesia;
7

b. Berusia sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun


dan paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada saat
pelamaran;
c. Tidak berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil atau
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja;
d. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan
berdasarkan putusan pengadilan yang sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana;
e. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat
sebagai pegawai negeri, pegawai honorer, atau
sebagai pegawai swasta;
f. Memiliki kualifikasi sesuai yang dipersyaratkan;
g. Memiliki pengetahuan dan/atau integritas yang
dipersyaratkan oleh Pemimpin BLUD;
h. Surat Keterangan Catatan Kepolisian;
i. Memiliki pengalaman teknis dan manajerial
dibidangnya paling singkat 3 (tiga) tahun.
(2) Setiap pelamar yang melakukan pendaftaran untuk
menempati formasi Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya harus memenuhi persyaratan:
a. Warga Negara Republik Indonesia;
b. Berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas)
tahun;
c. Untuk tenaga Medis dan Paramedis wajib memiliki
Surat Tanda Regristrasi (STR) yang masih berlaku;
d. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan
berdasarkan putusan pengadilan yang sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana;
e. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat
sebagai pegawai negeri, pegawai honorer, atau
sebagai pegawai swasta;
f. Memiliki ijasah sesuai yang dipersyaratkan;
g. Memiliki pengetahuan dan atau keterampilan yang
dipersyaratkan oleh Pemimpin BLUD;
h. Surat Keterangan Catatan Kepolisian;
i. Bersedia ditempatkan di unit kerja lingkungan BLUD
sesuai dengan formasi yang ditentukan oleh
Pemimpin BLUD
(3) Pemimpin BLUD dapat menetapkan persyaratan lain
sesuai peraturan perundang-undangan.
(4) Pendaftaran dapat dilakukan secara online dan/atau
mengirim berkas lamaran yang ditujukan kepada
Pemimpin BLUD.
(5) Tim seleksi melakukan verifikasi terhadap pemenuhan
persyaratan yang disampaikan oleh pelamar.

Pasal 11
(1) Seleksi dilakukan melalui mekanisme seleksi
administrasi, ujian tulis, seleksi uji ketrampilan, dan
wawancara, serta tes kesehatan oleh tim seleksi.
(2) Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan berdasarkan persyaratan umum dan
persyaratan khusus.
8

(3) Uji ketrampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilaksanakan bagi calon pegawai yang membutuhkan
kompetensi tertentu untuk melakukan pekerjaan.

Pasal 12
(1) Semua proses kegiatan sebagaimana dimaksud pada
Pasal 11 dilaporkan kepada Pemimpin BLUD.
(2) Pemimpin BLUD menetapkan dan mengumumkan hasil
seleksi bagi pelamar yang dinyatakan lulus tes.
(3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diumumkan melalui media online dan/atau surat kepada
pelamar.

BAB V
PENGANGKATAN PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI
YANG BERASAL DARI TENAGA PROFESIONAL LAINNYA
Pasal 13
(1) Tata cara pengangkatan Pejabat Pengelola yang Berasal
dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Pemimpin BLUD.
(2) Pegawai yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya
pada BLUD dapat dipekerjakan dengan perjanjian kerja
atau tetap.
(3) Pelamar yang dinyatakan lulus dalam seleksi wajib
melengkapi dokumen yang dipersyaratkan oleh
Pemimpin BLUD.
(4) Pelamar yang dinyatakan lulus wajib mengikuti masa
orientasi.
(5) Pengangkatan Pegawai Pejabat Pengelola dan Pegawai
yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD
ditetapkan dengan Keputusan Pemimpin BLUD.

Pasal 14
Pegawai yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada
BLUD dapat diangkat kembali setelah berakhirnya masa
perjanjian kerja apabila:
a. Formasi jabatan masih tersedia;
b. Membuat surat permohonan untuk diangkat kembali
ditujukan kepada Pemimpin BLUD;
c. Menunjukkan prestasi kerja yang baik berdasarkan
evaluasi kinerja.

Pasal 15

(1) Pejabat Pengelola yang berasal dari tenaga profesional


lainnya yang dinyatakan lulus sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 ayat (2) diangkat untuk masa jabatan
paling lama 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali
untuk 1 (satu) kali periode masa jabatan berikutnya.
(2) Pengangkatan kembali untuk periode masa jabatan
berikutnya sebagaimana dimaksud Pasal 14 paling tinggi
berusia 60 (enam puluh) tahun.
9

BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu
Hak Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya pada BLUD

Pasal 16
Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya pada BLUD berhak atas:
a. Penghasilan berupa upah dan pendapatan lain yang sah;
b. Cuti;
c. Perlindungan;
d. Pengembangan kompetensi.

Pasal 17
(1) Hak atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16 huruf a diberikan setiap bulan dengan besaran
yang diatur dalam perjanjian kerja.
(2) Hak atas penghasilan lain yang sah diberikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 18
(1) Hak atas cuti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
huruf b terdiri atas:
a. Cuti alasan penting;
b. Cuti persalinan.
c. Cuti tahunan
d. Cuti Sakit
e. Cuti di luar tanggungan
(2) Pemberian hak cuti diajukan oleh pegawai yang
bersangkutan kepada Pemimpin BLUD.
(3) Pemimpin BLUD menetapkan jangka waktu cuti dengan
mempertimbangkan beban kerja dan hal-hal kedinasan
lainnya.

Pasal 19
(1) Cuti persalinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
ayat (1) huruf b diberikan kepada Pejabat Pengelola dan
Pegawai yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya
pada BLUD paling lama 90 (sembilan puluh) hari kerja.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
untuk persalinan sampai anak ketiga.
(3) Selama menjalankan cuti persalinan, yang bersangkutan
hanya menerima upah kerja.
(4) Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya pada BLUD yang telah mengambil
cuti persalinan berhak atas cuti alasan penting di tahun
yang sama.
10

Pasal 20
Perlindungan sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 huruf c
berupa Jaminan kesehatan dan/atau jaminan
ketenagakerjaan.

Bagian Kedua
Pengembangan Kompetensi
Pasal 21
(1) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada
pasal 16 huruf d, berupa pelatihan sesuai kompetensi yang
dibutuhkan.
(2) Pembiayaan pengembangan kompetensi bersumber dari
anggaran biaya mandiri atau anggaran BLUD sesuai
kemampuan BLUD.

Bagian Ketiga
Kewajiban
Pasal 22
Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya pada BLUD mempunyai kewajiban sesuai
dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku dan
sesuai dengan yang diatur dalam perjanjian kerja.

Bagian Keempat
Larangan
Pasal 23
(1) Setiap Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari
Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD dilarang
menyalahgunakan wewenang.
(2) Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dan atau orang lain dengan menggunakan kewenangan
orang lain.
(3) Tanpa ijin pimpinan menjadi pegawai atau bekerja untuk
pihak lain pada jam kerja.
(4) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan
atau meminjamkan barang – barang baik bergerak atau
dokumen berharga milik BLUD secara tidak sah.
(5) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat
atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan
kerjanya dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
golongan atau pihak lain yang secara langsung atau pihak
langsung dapat merugikan BLUD.
(6) Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada
siapapun baik secara langsung dengan dalih apapun untuk
diangkat sebagai Pejabat Pengelola dan Pegawai yang
Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD.
(7) Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari
siapapun juga yang berhubungan dengan tugas dan atau
pekerjaannya.
(8) Bertindak sewenang–wenang dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya.
11

(9) Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu


tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah
satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian
bagi yang dilayani.
(10) Menghalangi berjalannya tugas – tugas kedinasan.

Pasal 24
(1) Dalam melaksanakan tugasnya Pejabat Pengelola dan
Pegawai yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada
BLUD harus netral dari pengaruh partai politik dan
organisasi terlarang.
(2) Untuk menjamin netralitas Pejabat Pengelola dan Pegawai
yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD
dilarang menjadi anggota dan atau pengurus partai politik.

BAB VII
PEMBINAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENILAIAN KINERJA
Bagian Kesatu
Pembinaan
Pasal 25
Pembinaan Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari
Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD dilakukan oleh Pemimpin
BLUD sesuai ketentuan yang ditetapkan Pemimpin BLUD.

Bagian Kedua
Pengembangan
Pasal 26
(1) Dalam rangka meningkatan kompetensi Pejabat Pengelola dan
Pegawai yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada
BLUD, Pemimpin BLUD dapat memberikan kesempatan
untuk mengikuti pendidikan formal dan pelatihan.

(2) Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga


Profesional Lainnya pada BLUD yang mendapatkan
pendidikan dan pelatihan dengan sumber anggaran BLUD
tidak boleh mengajukan pengunduran diri minimal 2 (dua)
tahun terhitung sejak lulus pendidikan dan pelatihan.
(3) Pengembangan pegawai melalui pendidikan formal
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan selama
tidak mengganggu kinerja dari Pejabat Pengelola dan Pegawai
yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD.

Bagian Ketiga
Penilaian Kinerja
Pasal 27
(1) Evaluasi kinerja Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal
dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD dilakukan
setahun sekali yang ditetapkan oleh Pemimpin BLUD.
(2) Evaluasi kinerja bisa dilakukan sewaktu-waktu apabila
diperlukan
(3) Penilaian dan evaluasi dilakukan oleh Pemimpin BLUD.
(4) Hasil penilaian dan evaluasi tidak bisa diganggu gugat.
12

BAB VII
KESEJAHTERAAN
Pasal 28
(1) Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan, Pejabat Pengelola
dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya
pada BLUD diberikan remunerasi.
(2) Besaran remunerasi bagi Pejabat Pengelola dan Pegawai yang
Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII
PEMBERHENTIAN
Pasal 29
(1) Pemberhentian terhadap Pejabat Pengelola dan Pegawai yang
Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD
dilakukan jika:
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;
c. Diterima menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS),
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dan/atau
bekerja pada instansi lainnya;
d. Formasi jabatan sudah terpenuhi dari Aparatur Sipil
Negara (ASN);
e. Mencapai usia 60 (enam puluh) tahun dikecualikan bagi
tenaga yang keahliannya ditentukan oleh Pemimpin
BLUD;
f. Menderita sakit yang tidak bisa sembuh atau cacat
sehingga tidak memungkinkan untuk bekerja secara
layak;
g. Status BLUD dicabut berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
h. Melanggar perjanjian kerjasama yang telah disepakati
bersama;
i. Tidak mentaati peraturan internal yang berlaku di BLUD;
j. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
(2) Pemberhentian terhadap Pejabat Pengelola dan Pegawai yang
Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD
ditetapkan dengan Keputusan Pemimpin BLUD.
(3) Dalam hal Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari
Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD diterima menjadi
Calon Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dan/atau bekerja pada instansi lainnya yang
bersangkutan membuat surat pengunduran diri bermaterai
dan tidak menuntut untuk diterima kembali menjadi Diterima
menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dan/atau bekerja pada
instansi lainnya. pejabat pengelolah dan pegawai di BLUD
asal.
13

Pasal 30
(1) Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya pada BLUD yang dikenakan penahanan
oleh pihak yang berwenang karena menjadi tersangka suatu
tindak pidana diberhentikan sementara dari tugas sampai
dengan ditetapkannya putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap.
(2) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat
(I) ditetapkan dengan Keputusan Pemimpin BLUD.

Pasal 31
(1) Dalam hal masa tahanan melebihi masa perjanjian kerja dan
belum mendapatkan Putusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap, maka yang bersangkutan diberhentikan.
(2) Apabila Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari
Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD dinyatakan tidak
bersalah dan tidak terbukti melakukan tindak pidana seperti
yang disangkakan, maka dilakukan rehabilitasi dan hak-
haknya akan dikembalikan sebagai Pejabat Pengelola dan
Pegawai yang Berasal dari Tenaga Profesional Lainnya pada
BLUD sepanjang masa perjanjian kerja belum berakhir.

BAB IX
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 32
(1) Setiap pegawai Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal
dari Tenaga Profesional Lainnya pada BLUD yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dan Pasal
24 dikenakan sanksi administratif.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa:
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis;
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis;
d. Pemberhentian dan/atau pemutusan perjanjian kerja.
(3) Pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan oleh Pemimpin BLUD.
(4) Dalam hal sanksi yang dikenakan telah sampai pernyataan
tidak puas secara tertulis, maka Pemimpin BLUD dapat
mempertimbangkan untuk proses pemberhentian dan/atau
pemutusan perjanjian kerja.
14

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 33
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Jombang.

Ditetapkan di Jombang
pada tanggal
BUPATI JOMBANG,

MUNDJIDAH WAHAB
Ditetapkan di Jombang
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN JOMBANG,

AGUS PURNOMO

BERITA DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2023 NOMOR /E

/conversion/tmp/activity_task_scratch/663454615.doc

Anda mungkin juga menyukai