Anda di halaman 1dari 16

BUPATI DAIRI

PERATURAN BUPATI DAIRI


NOMOR ……………..
TENTANG
PEJABAT PENGELOLA, PEGAWAI, PEGAWAI PROFESIONAL LAINNYA DAN DEWAN
PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDIKALANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BUPATI DAIRI,
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 3, Pasal 6 dan
16 Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Pejabat Pengelola, Pegawai, Pegawai Professional lainnya
dan Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah
Sakit Umum Daerah Sidikalang;
Mengingat 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undan-undang Nomor 4 Tahun
1964 tentang
2. Pembentukan Daerah Tingkat II Dairi dengan mengubah Undang-
undang Nomor 7 Darurat Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonom Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2689);
3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43
tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang nomor 8
Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3093);
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587), sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
8. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976
Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3093);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentng Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaga Negara
Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5340);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5135);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5887);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah
15. Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 9 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan (Lembaran Daerah Kabupaten Dairi
Tahun 2012 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Dairi Nomor 164);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Dairi nomor 7 tahun 2016 tentang
Pembentukan Perangkat Daerah Dairi (Lembaran Daerah
Kabupaten Dairi Tahun 2016 nomor 7 Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Dairi 183.
17. Peraturan Daerah nomor 26 tahun 2016 tentang kedudukan
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit
Pelaksanaan Teknis Dinas Daerah ( Berita Daerah Kabupaten Dairi
Tahun 2016 Nomor 26).
18. Keputusan Bupati Dairi Nomor:961/440/II/2018 tentang Penetapan
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang sebagai Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

MEMUTUSKAN :

Memutuskan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEJABAT PENGELOLA, PEGAWAI,


PEGAWAI PROFESIONAL LAINNYA DAN DEWAN PENGAWAS BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SIDIKALANG.

BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Bupati adalah Bupati Dairi;
2. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit
Umum Daerah Sidikalang;
3. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang selanjutnya
disingkat BKPSDM adalah Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Sidikalang;
4. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah sistem yang
diterapkan oleh unit pelaksanaan teknis dinas/badan daerah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan
keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya;
5. Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat
BLUD RSUD adalah Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Sidikalang;
6. Pejabat pengelola BLUD adalah pimpinan BLUD yang bertanggung jawab terhadap
kinerja operasional BLUD yang terdiri atas pemimpin, pejabat keuangan dan pejabat
teknis yang sebutannya disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku pada BLUD yang
bersangkutan;
7. Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya
disingkat Pemimpin BLUD RSUD adalah Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang.
8. Pegawai Negeri Sipil pada BLUD RSUD Sidikalang yang selanjutnya disebut Pegawai
BLUD adalah yang telah memenuhi persyaratan tertentu sebagai Pegawai Negeri Sipil;
9. Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Pada BLUD RSUD Sidikalang adalah
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang telah memenuhi persyaratan tertentu
sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada BLUD;
10. Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak RSUD yang selanjutnya disebut
Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak adalah Pegawai BLUD yang
berasal dari tenaga profesional lainnya dan tenaga khusus yang telah memenuhi
persyaratan tertentu sebagai Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak;
11. Tenaga profesional lainnya adalah tenaga dengan kompetensi khusus yang dibuktikan
dengan sertifikat kompetensi dan pendidikan formal yang berlaku sesuai ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
12. Dewan Pengawas BLUD yang selanjutnya disebut dewan pengawas adalah organ yang
bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLUD;
BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
Maksud dan tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman penetapan
pejabat pengelola, pegawai, pegawai professional lainnya dan dewan pengawas Badan
Layanan Umum Daerah pada RSUD Sidikalang.

Pasal 3
Ruang lingkup peraturan Bupati terdiri atas :
a. pejabat pengelola;
b. pembina teknis dan pembina keuangan;
c. Satuan Pengawas Internal;
d. dewan pengawas;
e. pegawai; dan
f. Tenaga Profesional lainnya.

BAB III
SUMBER DAYA MANUSIA
Bagian Kesatu
Pejabat Pengelola
Pasal 4
(1) Pejabat Pengelola terdiri dari :
a. pemimpin;
b. pejabat keuangan; dan
c. pejabat teknis.
(2) Sebutan pemimpin, pejabat keuangan dan pejabat teknis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku di BLUD;

Pasal 5
Pejabat Pengelola sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (1) bertanggung jawab
terhadap kinerja umum operasional, pelaksanaan kebijakan fleksibilitas dan keuangan BLUD
dalam pemberian layanan.

Pasal 6
(1) Pejabat pengelola diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
(2) Pemimpin bertanggungjawab kepada Bupati
(3) Pejabat keuangan dan pejabat teknis bertanggungjawab kepada pemimpin

Pasal 7
(1) Pemimpin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a mempunyai tugas :
a. memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi
penyelenggaraan kegiatan BLUD agar lebih efisien dan produktivitas;
b. merumuskan penetapan kebijakan teknis BLUD serta kewajiban lainnya sesuai
dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Bupati;
c. menyusun Renstra;
d. menyiapkan RBA;
g. mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis kepada Bupati sesuai
dengan ketentuan;
h. menetapkan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan BLUD selain pejabat yang
telah ditetapkan dengan peraturan perundangan-undangan;
i. mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan BLUD yang dilakukan oleh pejabat
keuangan dan pejabat teknis, mengendalikan tugas pengawasan internal, serta
menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta keuangan
BLUD kepada Bupati; dan
j. tugas lainnya yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan kewenangannya.
e. Pemimpin dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
mempunyai fungsi sebagai penanggungjawab umum operasional dan keuangan.

Pasal 8
(1) Pemimpin bertindak selaku kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang:
(2) Dalam hal pemimpin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berasal dari pegawai
negeri sipil, pejabat keuangan ditunjuk sebagai kuasa pengguna anggaran/kuasa
pengguna barang.

Pasal 9
(1) Pejabat keuangan sebagaimana dimasud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b mempunyai
tugas :
a. merumuskan kebijakan terkait pengelolaan keuangan;
b. mengoordinasikan penyusunan RBA;
c. menyiapkan DPA;
d. melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
e. menyelenggarakan pengelolaan kas;
f. melakukan pengelolaan utang, piutang, dan investasi;
g. menyusun kebijakan pengelolaan barang milik daerah yang berada dibawah
penguasaannya;
h. menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
i. menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan; dan
j. tugas lainnya yang ditetapkan oleh Bupati dan/atau pemimpin sesuai dengan
kewenangannya.
(2) Pejabat keuangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
mempunyai fungsi sebagai penanggungjawab keuangan.
(3) Pejabat keuangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibantu oleh bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran.
(4) Pejabat keuangan, bendahara penerimaan, dan bendahara pengeluaran harus dijabat
oleh pegawai negeri sipil.

Pasal 10
(1) Pejabat teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c mempunyai tugas :
a. menyusun perencanaan kegiatan teknis operasional dan pelayanan dibidangnya;
b. melaksanakan kegiatan teknis operasional dan pelayanan sesuai dengan RBA;
c. memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis operasional dan pelayanan
dibidangnya; dan
d. tugas lainnya yang ditetapkan oleh Bupati dan/atau pemimpin sesuai dengan
kewenangannya.
(2) Pejabat teknis dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab kegiatan teknis operasional dan
pelayanan di bidangnya.
(3) Pejabat teknis terdiri dari Kepala bidang, Kepala seksi dan Kasubbag.
(4) Pelaksanaan tugas pejabat teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berkaitan
dengan mutu, standarisasi, administrasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan
peningkatan sumber daya lainnya.

Bagian Kedua
Pembina dan Pengawas BLUD
Pasal 11
Pembina dan Pengawas BLUD terdiri atas :
a. Pembina teknis dan pembina keuangan;
b. Satuan Pengawas Internal; dan
c. Dewan Pengawas.

Pasal 12
(1) Pembina teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a yaitu kepala SKPD yang
bertanggungjawab atas urusan pemerintahan yang bersangkutan.
(2) Pembina keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a yaitu BPKAD

Pasal 13
(1) Satuan pengawas internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf (b) dapat
dibentuk oleh Pimpinan untuk pengawasan dan pengendalian internal terhadap kinerja
pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam menyelenggarakan Praktek
Bisnis Yang Sehat.
(2) Satuan pengawas internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu pengawas internal
yang berkedudukan langsung dibawah pemimpin.
(3) Pembentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan mempertimbangkan:
a. keseimbangan antara manfaat dan beban;
b. kompleksitas manajemen; dan
c. volume dan/atau jangkauan pelayanan.

Pasal 14
(1) Tugas satuan pengawas internal, membantu manajemen untuk :
a. pengamanan harta kekayaan;
b. menciptakan akurasi sistem informasi keuangan;
c. menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
d. mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan Praktek Bisnis Yang
Sehat.
(2) Untuk dapat diangkat sebagai satuan pengawas internal yang bersangkutan harus
memenuhi syarat :
a. sehat jasmani dan rohani;
b. memiliki keahlian, integritas, pengalaman, jujur, perilaku yang baik, dan dedikasi yang
tinggi untuk memajukan dan mengembangkan BLUD;
c. memahami penyelenggaraan pemerintahan Daerah;
d. memahami tugas dan fungsi BLUD;
e. memiliki pengalaman teknis pada BLUD;
f. berijazah paling rendah D-3 (Diploma 3);
g. pengalaman kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun;
h. berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan paling tinggi 55 (lima puluh lima)
tahun pada saat mendaftar pertama kali;
i. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan
negara atau keuangan daerah;
j. tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
k. mempunyai sikap independen dan obyektif.

Pasal 15
(1) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf c dapat dibentuk oleh
Bupati;
(2) Pembentukan Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dilakukan oleh BLUD yang memiliki realisasi pendapatan menurut laporan realisasi
anggaran 2 (dua) tahun terakhir atau nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir.
(3) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibentuk untuk pengawasan
dan pengendalian internal yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola.
(4) Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang.
(5) Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 3 (tiga) orang sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) untuk BLUD yang memiliki:
a. realisasi pendapatan menurut laporan realisasi anggaran 2 (dua) tahun terakhir,
sebesar Rp. 30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah) sampai dengan
Rp.100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau
b. nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir sebesar Rp. 150.000.000.000,00
(seratus lima puluh miliar rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000.000,00 (lima ratus
miliar rupiah).
(6) Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 5 (lima) orang sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) untuk BLUD yang memiliki:
a. realisasi pendapatan menurut laporan realisasi anggaran 2 (dua) tahun terakhir, lebih
besar dari Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau
b. nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir, lebih besar dari
Rp.500.000.000.000,00 (lima ratus miliar rupiah).

Pasal 16
(1) Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (5) terdiri atas
unsur :
a. 1 (satu) orang pejabat SKPD yang membidangi kegiatan BLUD;
b. 1 (satu) orang pejabat SKPD yang membidangi pengelolaan keuangan daerah; dan
c. 1 (satu) orang tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan BLUD.
(2) Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (6) terdiri atas
unsur :
a. 2 (dua) orang pejabat SKPD yang membidangi kegiatan BLUD;
b. 2 (dua) orang pejabat SKPD yang membidangi pengelolaan keuangan daerah; dan
c. 1 (satu) orang tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan BLUD.
(3) Tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan ayat (2) huruf c dapat
berasal dari tenaga profesional, atau perguruan tinggi yang memahami tugas fungsi,
kegiatan dan layanan BLUD.
(4) Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat
diangkat menjadi anggota Dewan Pengawas pada 3 (tiga) BLUD.
(5) Pengangkatan anggota Dewan Pengawas dilakukan setelah Pejabat Pengelola diangkat.
(6) Untuk dapat diangkat sebagai Dewan Pengawas yang bersangkutan harus memenuhi
syarat :
a. sehat jasmani dan rohani;
b. memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur, perilaku yang baik,
dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan BLUD;
c. memahami penyelenggaraan pemerintahan daerah;
d. memiliki pengetahuan yang memadai tugas dan fungsi BLUD;
e. menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya;
f. berijazah paling rendah S-1 (Strata Satu);
g. berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun terhadap unsur sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (1);
h. tidak pernah menjadi anggota Direksi, Dewan Pengawas, atau Komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan badan usaha yang dipimpin dinyatakan pailit;
i. tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
j. tidak sedang menjadi pengurus partai politik, calon Bupati atau calon wakil Bupati,
dan/atau calon anggota legislatif.

Pasal 17
(1) Dewan Pengawas memiliki tugas :
a. memantau perkembangan kegiatan BLUD;
b. menilai kinerja keuangan maupun kinerja nonkeuangan BLUD dan memberikan
rekomendasi atas hasil penilaian untuk ditindaklanjuti oleh Pejabat Pengelola BLUD;
c. memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja dari hasil laporan audit
pemeriksa eksternal pemerintah;
d. memberikan nasehat kepada Pejabat Pengelola dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya; dan
e. memberikan pendapat dan saran kepada Bupati mengenai:
1. RBA yang diusulkan oleh Pejabat Pengelola;
2. permasalahan yang menjadi kendala dalam pengelolaan BLUD; dan
3. kinerja BLUD.
(2) Penilaian kinerja keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, diukur paling
sedikit meliputi :
a. memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari layanan yang diberikan (rentabilitas);
b. memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas);
c. memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas); dan
d. kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk membiayai pengeluaran.
(3) Penilaian kinerja non keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, diukur
paling sedikit berdasarkan perspektif pelanggan, proses internal pelayanan,
pembelajaran, dan pertumbuhan.
(4) Dewan Pengawas melaporkan pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) kepada Bupati secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu tahun atau
sewaktu-waktu jika diperlukan.

Pasal 18
(1) Masa jabatan anggota Dewan Pengawas ditetapkan 5 (lima) tahun, dapat diangkat
kembali untuk 1(satu) kali masa jabatan berikutnya apabila belum berusia paling tinggi 60
(enam puluh) tahun.
(2) Dalam hal batas usia anggota Dewan Pengawas sudah berusia paling tinggi 60 (enam
puluh) tahun, Dewan Pengawas dari unsur tenaga ahli dapat diangkat kembali untuk 1
(satu) kali masa jabatan berikutnya.
(3) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan oleh Bupati karena:
a. meninggal dunia;
b. masa jabatan berakhir; atau
c. diberhentikan sewaktu-waktu.
(4) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c,
karena :
a. tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;
b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan;
c. terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD;
d. dinyatakan bersalah dalam putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap;
e. mengundurkan diri; dan
f. terlibat dalam tindakan kecurangan yang mengakibatkan kerugian pada BLUD,
negara, dan/atau daerah.

Pasal 19
(1) Bupati dapat mengangkat sekretaris Dewan Pengawas untuk mendukung kelancaran
tugas Dewan Pengawas.
(2) Sekretaris Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan
anggota Dewan Pengawas.

Pasal 20
Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Dewan Pengawas dan sekretaris
Dewan Pengawas dibebankan pada BLUD dan dimuat dalam RBA.

BAB IV
PEGAWAI BLUD
Bagian Kesatu
Prinsip Pengangkatan
Pasal 21
(1) Pegawai BLUD terdiri dari :
a. pegawai negeri sipil;
b. pegawai dengan perjanjian kerja atau kontrak dengan menggunakan persyaratan
yang ditetapkan oleh Pemimpin;
c. pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan/atau
(2) Pengangkatan sebagaimana dimaksud pada huruf (b) sesuai dengan kebutuhan
profesionalitas, kemampuan keuangan dan berdasarkan prinsip efisiensi ekonomis dan
produktif dalarn meningkatkan pelayanan.
(3) Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan kegiatan untuk
mendukung kinerja BLUD.

Pasal 22
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan, persyaratan, penempatan, batas usia, masa
kerja dengan perjanjian kerja atau kontrak diatur dengan Peraturan Pemimpin BLUD.

Pasal 23
Pegawai BLUD yang ASN diangkat sesuai peraturan perundangan yang berlaku

Bagian Kedua
Kedudukan
Pasal 24
(1) Kedudukan Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak merupakan bagian dari
pegawai Pemerintah Kabupaten Dairi.
(2) Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak merupakan bagian dari upaya
peningkatan mutu layanan BLUD.

Bagian Ketiga
Kewajiban
Pasal 25
(1) Setiap Pegawai BLUD wajib
a. memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, kompeten, jujur,
transparan, dan tidak diskriminatif;
b. netral dari pengaruh partai politik dan organisasi terlarang;
c. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan
Pemerintah;
d. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Republik Indonesia;
e. mematuhi peraturan internal yang berlaku di lingkungan BLUD RSUD dan peraturan
lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
f. menyimpan rahasia jabatan.
(2) Kewajiban Pegawai BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c sampai dengan
huruf e diatur lebih lanjut oleh Pemimpin BLUD RSUD.

Bagian Keempat
Hak
Pasal 26
(1) Pegawai BLUD berhak mendapat gaji yang besarnya berdasarkan tingkat tanggung
jawab dan kinerja;
(2) Selain mendapat gaji sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pegawai BLUD dapat
diberikan penghasilan lainnya berdasarkan tingkat tanggungjawab dan kinerja sesuai
dengan kemampuan keuangan BLUD RSUD;
(3) Gaji dan penghasilan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2
pembiayaannya bersumber dari Anggaran BLUD RSUD dan pendapatan BLUD;
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghasilan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat
2 diatur oleh Pemimpin BLUD RSUD.

Pasal 27
(1) Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak dalam pelaksanaan
tugas/bimbingan teknis/peningkatan SDM mengharuskan untuk keluar daerah dapat
diberikan biaya perjalanan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
(2) Perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan secara selektif
berkaitan langsung dengan kepentingan kedinasan, tugas dan tanggung-jawab sebagai
Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak.

Pasal 28
(1) Setiap Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak berhak atas cuti;
(2) Pemberian cuti sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri dari :
a. cuti tahunan;
b. cuti sakit; dan
c. cuti bersalin.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian cuti sebagaimana dimaksud pada
ayat 2 diatur oleh Pemimpin BLUD RSUD sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Bagian Kelima
Larangan
Pasal 29
Setiap Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak dilarang :
a. menjadi anggota partai politik;
b. menjadi anggota organisasi terlarang; dan
c. menjadi tim sukses salah satu calon Bupati tertentu.

Bagian Keenam
Penghargaan
Pasal 30
(1) Pegawai BLUD Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak dapat diberikan
penghargaan atas prestasi kerja berdasarkan penilaian kinerja;
(2) Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak yang meninggal dunia dalam
melaksanakan tugasnya diberikan penghargaan;
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 dan ayat 2 diatur oleh Pemimpin BLUD.

Bagian Kesembilan
Pengembangan
Pasal 31
Dalam rangka meningkatkan kualitas/kompetensi Pegawai BLUD, Pemimpin BLUD RSUD
dapat memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan non formal dan pelatihan kepada
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak.

Bagian Kesepuluh
Pemberhentian
Pasal 32
1. Pembinaan dan pengawasan pegawai BLUD Pegawai Negeri Sipil dilakukan oleh
Pemimpin BLUD RSUD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Pembinaan dan pengawasan pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak
dilakukan oleh Pemimpin BLUD RSUD.

Pasal 33
1. Pegawai BLUD dan Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak berhenti
dengan hormat dari tugas/jabatan apabila :
a. atas permintaan sendiri;
b. meninggal dunia;
c. diterima menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan/atau bekerja pada instansi
lainnya;
d. formasi jabatan sudah terpenuhi dari Pegawai Negeri Sipil (PNS);
e. mencapai usia 58 (lima puluh delapan) tahun dikecualikan bagi tenaga khusus yang
karena keahliannya ditentukan oleh Pemimpin BLUD;
f. menderita sakit yang tidak bisa sembuh atau cacat sehingga tidak memungkinkan
untuk bekerja secara layak yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Tim
Kesehatan RSUD;
g. status BLUD RSUD dicabut berdasarkan ketentuan peraturan peundang-undangan.

Pasal 34
1. Pegawai BLUD dan Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak diberhentikan
tidak dengan hormat apabila :
a. melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ideologi Negara, Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 atau terlibat dalam kegiatan yang menentang
Pemerintah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana;
c. melanggar pakta integritas yang telah disepakati bersama pegawai BLUD tidak tetap;
d. tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1);
e. tidak mentaati peraturan internal yang berlaku di BLUD RSUD; dan
f. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
2. Pemberhentian Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Keputusan Pemimpin BLUD RSUD.

Pasal 35
Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak
1 yang ditetapkan menjadi tersangka oleh instansi yang berwenang diberhentikan dari
tugas/jabatannya;
2 Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Keputusan
Pemimpin BLUD RSUD.
BAB V
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja BLUD
Pasal 36
Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak yang telah bekerja lebih dari 1 (satu)
tahun atau dengan perpanjangan perjanjian kerja berturut-turut paling sedikit 5 (lima) kali,
dapat dipertimbangkan untuk ditetapkan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja BLUD sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pasal 37
Penetapan sebagai Pegawai BLUD dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
BLUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 didasarkan pada kebutuhan RSUD,
kompetensi dan prestasi kerja pegawai BLUD tersebut selama masa menjadi pegawai
perjanjian kerja atau kontrak BLUD yang berasal dari professional lainnya.

Pasal 38
Pegawai BLUD Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja BLUD dapat diberhentikan
apabila tidak memenuhi perjanjian kerja dan/atau dokumen pakta integritas.

Pasal 39
Pegawai BLUD dengan perjanjian kerja atau kontrak tidak dijamin menjadi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dan Pegawai Negeri Sipil.

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 40
Struktur Pejabat Pengelola BLUD tercantum dalam lampiran I merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB VII
PEMBIAYAAN

Pasal 41
Semua biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Bupati ini dibebankan
pada anggaran BLUD RSUD.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Pemerintah Kabupaten Dairi.

Ditetapkan di Sidikalang
Pada tanggal…………………………….
BUPATI KABUPATEN DAIRI

Dr. EDDY KELENG ATE BERUTU

Diundangkan di Sidikalang
pada tanggal ……………….

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN DAIRI

SEBASTIANUS TINAMBUNAN, SH, MPd


BERITA DAERAH KABUPATEN DAIRI TAHUN 2018 NOMOR …….
Lampiran : Peraturan Bupati
Tentang : Pejabat Pengelola, Pegawai Dan Dewan
Pengawas Badan Layanan Umum Daerah
Pada RSUD Sidikalang.
Nomor :
Tanggal :

STRUKTUR PEJABAT PENGELOLA BLUD


BUPATI

SKPD Pembina
Dewan Pengawas
Teknis & Keuangan

PEMIMPIN BLUD

SPI Pejabat Pengelola Keuangan

Kasubbag Kasubbag Kasubbag

Pejabat Teknis Pejabat Teknis Pejabat Teknis

Kasie Kasie Kasie Kasie Kasie Kasie

Anda mungkin juga menyukai