Anda di halaman 1dari 3

Nama: Monika Ruth Cahayana

NiM:200321614833

Offering: B

Tugas Fisika Inti dan Molekul

1. Apa perbedaan mendasar reaksi Fisi dan Fusi dan jelaskan mengapa pada reaktor nuklir
lebih banyak menggunakan reaksi fusi!
Jawab:
Reaksi fisi dan fusi merupakan dua proses yang berbeda dalam fisika nuklir. Reaksi fisi
terjadi ketika inti atom yang berat seperti uranium terpecah menjadi dua inti atom yang
lebih kecil dan dilepaskan energi dalam bentuk sinar gamma dan partikel-partikel
lainnya. Sementara itu, reaksi fusi terjadi ketika dua inti atom yang ringan seperti
hidrogen bergabung menjadi inti atom yang lebih berat dan juga melepaskan energi.
Perbedaan utama antara reaksi fisi dan fusi adalah bahwa
 Reaksi fisi melepaskan energi dengan memecah inti atom yang besar menjadi dua
inti atom yang lebih kecil,
 Sedangkan reaksi fusi melepaskan energi dengan menggabungkan dua inti atom
yang ringan menjadi inti atom yang lebih berat.

Keduanya melepaskan energi dalam jumlah yang besar, namun reaksi fusi cenderung
lebih efisien dalam memproduksi energi karena jumlah bahan bakar yang
diperlukanlebih sedikit dan limbah radioaktifnya lebih sedikit.

Pada reaktor nuklir lebih banyak menggunakan reaksi fusi karena reaksi fusi lebih efisien
dan memiliki limbah radioaktif yang lebih sedikit, maka pada reaktor nuklir lebih banyak
menggunakan reaksi fusi. Namun, saat ini teknologi yang dapat mengontrol reaksi fusi
dengan aman dan stabil masih dalam tahap pengembangan dan belum diproduksi
secara massal. Oleh karena itu, reaktor nuklir yang paling umum digunakan saat ini
menggunakan reaksi fisi sebagai sumber energinya.

2. Jelaskan secara komprehensif prinsip kerja akselerator sehingga pada aplikasi bidang fisika
partikel bisa ditemukan suatu partikel baru!

Jawab:
Akselerator partikel adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan energi partikel
subatomik seperti elektron, proton, dan ion kecepatan yang sangat tinggi hingga mencapai
energi yang sangat besar. Dalam aplikasi bidang fisika partikel, akselerator partikel
digunakan untuk menciptakan dan mempelajari partikel baru.

Prinsip kerja akselerator partikel didasarkan pada hukum elektromagnetik, khususnya pada
gaya Lorentz. Ketika partikel bermuatan bergerak melalui medan listrik atau medan
magnet, mereka akan mengalami gaya Lorentz, yang akan mempercepat
ataumemperlambat partikel tersebut. Medan listrik dan magnet diciptakan dalam
akselerator partikel dengan menggunakan elektroda dan magnet, yang ditempatkan di
sepanjang tabung akselerator.

Akselerator partikel terdiri dari beberapa tahap, yang disebut dengan modul akselerasi.
Berikut adalah tahapan umum pada akselerator partikel:

 Ionisasi: Partikel yang akan dipercepat harus diionisasi, yaitu kehilangan elektron
sehingga menjadi bermuatan. Ionisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti
menggunakan laser, sinar-X, atau reaksi kimia.
 Akselerasi linier: Pada tahap ini, partikel yang sudah diionisasi dimasukkan ke dalam
akselerator linier. Akselerator linier berupa tabung yang panjangnya bisa mencapai
beberapa meter atau puluhan meter. Medan listrik dan magnet dalam tabung ini
dirancang untuk mempercepat partikel secara bertahap. Pada tahap ini, partikel
diakselerasi hingga mencapai kecepatan sekitar 10% dari kecepatan cahaya.
 Akselerasi siklotron: Setelah partikel mencapai kecepatan yang cukup tinggi di
akselerator linier, mereka dimasukkan ke dalam akselerator siklotron. Akselerator
siklotron menggunakan medan magnet yang kuat untuk mempercepat partikel secara
spiral hingga mencapai energi yang lebih tinggi.
 Akselerasi sinar-X: Pada tahap ini, partikel yang telah diakselerasi pada tahap
sebelumnya dimasukkan ke dalam akselerator sinar-X. Akselerator sinar-X
menggunakan medan listrik dan magnet yang kuat untuk mempercepat partikel hingga
mencapai energi yang lebih tinggi lagi.
 Akselerasi selang waktu linac (linac-timing): Tahap ini adalah tambahan dari tahap
akselerasi pada akselerator partikel modern. Akselerator selang waktu linac
menggunakan medan listrik dan magnet yang kuat untuk mempercepat partikel hingga
mencapai energi yang lebih tinggi lagi dengan waktu yang sangat singkat.

Setelah partikel mencapai energi yang diinginkan, mereka diarahkan ke target dan
kemudian bertabrakan dengan partikel lain atau bertabrakan dengan materi lain yang telah
disiapkan. Ketika tabrakan terjadi, energi kinetik partikel akan diubah menjadi massa
melalui persamaan Einstein (E = mc^2). Jika energi kinetik partikel cukup besar, maka
massa yang dihasilkan bisa menciptakan partikel baru.

Setiap modul akselerasi memiliki medan listrik dan magnet yang dirancang untuk
meningkatkan energi partikel secara bertahap. Saat partikel bergerak melalui modul
akselerasi, mereka mengalami percepatan yang berulang-ulang hingga mencapai energi
yang diinginkan.

Contoh paling terkenal dari akselerator partikel yang berhasil menemukan partikel baru
adalah Large Hadron Collider (LHC) di CERN, Swiss. LHC menggunakan medan listrik dan
magnet yang sangat kuat untuk mempercepat partikel-partikel proton ke kecepatan yang
sangat tinggi, kemudian menabrakkan proton-proton tersebut untuk menciptakan partikel-
partikel baru seperti Higgs boson.

Dengan demikian, prinsip kerja akselerator partikel adalah mempercepat partikel


subatomik menggunakan medan listrik dan magnet untuk menciptakan energi kinetik yang
besar, yang kemudiandiarahkan ke target untuk bertabrakan dan menciptakan partikel
baru. Akselerator partikel merupakan alat yang sangat penting dalam bidang fisika partikel
dan telah berhasil menciptakan partikel baru yang penting dalam pemahaman manusia
terhadap alam semesta.

Anda mungkin juga menyukai