2020 LKM Topik 5 Lengkap PDF
2020 LKM Topik 5 Lengkap PDF
2. Sampel (sample)
Definisi : bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga
dapat mewakili populasinya.
Bila observasi dilakukan pada sampel maka diperoleh karakteristik yang merupakan
pendugaan/ perkiraan dari parameter, yang juga disebut statistik, seperti rata-rata
sampel, variansi sampel, simpangan baku sampel x , S 2 , S .
Sampling Nonprobabilitas:
Pemilihan sampel yang dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan peneliti, sehingga
mengakibatkan semua anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai anggota sampel.
Tipe Sampling Nonprobabilitas adalah:
1. Jenuh
2. Voluntary
3. Purposive (Judgement sampling)
4. Snowball
5. Insidental
MISI 3. Diskusikan dan kerjakan secara berkelompok untuk jenis-jenis sampling probabilitas
dan nonprobabilitas dengan pembagian kelompok sebagai berikut.
MATERI: No Kelompok
1 Simple Random Sampling 7
2 Multistage Random Sampling 9
3 Systematic sampling 2
4 Stratified sampling 4
5 Cluster sampling 6
6 Jenuh 1
7 Voluntary 8
8 Purposive (Judgement sampling) 5
9 Snowball 3
10 Insidental 10
Apa saja yang harus didiskusikan dan dicari?
5 komponen di atas dibuat dalam PPT selengkap dan semenarik mungkin. Kemudian kelompok
bisa mengemasnya dalam PPT saja atau PPT beraudio.
Dikirim di WAG dengan nama “MZ212_teksam misi 3_klp (no klp)” paling lambat hari Rabu, 21
Oktober 2020 pukul 13.00 WIB.
MISI 4. Downloadlah dan pelajari PPT yang telah dibuat kelompok lain. Kemudian isikanlah
perbandingan teknik sampling kelompokmu dengan kelompok lain* (dalam 2 tabel perbandingan).
Temukan sebanyak-banyaknya perbedaan dari masing-masing teknik sampling.
Simpan dengan nama “MZ212_teksam misi 4_klp (no klp)” paling lambat hari Kamis, 22 Oktober
2020 pukul 22.00 WIB
Contoh 1 : Kelompok 2 mendapat materi pada misi 3 ialah Systematic sampling. Karena teknik
tersebut termasuk dalam sampling probabilitas maka
Tabel 1. Sampling probabilitas.
Purposive
VS Jenuh Voluntary (Judgement Snowball Insidental
sampling)
Jenuh -
Voluntary - -
Purposive
(Judgement - - -
sampling)
Snowball - - - -
Insidental - - - - -
Ket: tanda “-“ adalah cell yang tidak perlu diisikan.
Contoh 2 : Kelompok 10 mendapat materi pada misi 3 ialah insidental. Karena teknik tersebut
termasuk dalam sampling nonprobabilitas maka
Tabel 1. Sampling probabilitas.
Simple Multistage
Systematic Stratified Cluster
VS Random Random
sampling sampling sampling
Sampling Sampling
Jenuh -
Voluntary - -
Purposive
(Judgement - - -
sampling)
Snowball - - - -
Insidental - - - - -
Purposive (Judgement
VS Jenuh Voluntary Snowball
sampling)
Insidental
Catatan : Masing-masing tugas dalam tiap-tiap misi jangan lupa untuk menuliskan identitas
lengkap dibagian awal file.
TEKNIK SAMPLING
1. Simple Random Sampling/Sampling Acak Sederhana
Teknik ini adalah pengambilan sampel yang sederhana (simple) karena dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata atau cluster sehingga setiap elemen yang akan dipilih
memiliki kesempatan yang sama. Teknik ini dapat digunakan apabila populasinya
homogen/relative homogen. Misalnya 1000 sekolah (N) dipilih sampel acak sebanyak 100
sekolah (n).
2. Multistage Random Sampling
Teknik memilih sampel yang dilakukan secara bertahap (by stages). Misalkan penelitian
tentang rata-rata kebutuhan harian dalam 1 rumah tangga untuk wilayah Jawa Tengah.
Maka tahap 1 memilih sampel kabupaten di Jawa Tengah. Tahap 2 memilih kecamatan
dari kabupaten yang terpilih. Tahap 3 memilih kelurahan dari kecamatan yang terpilih.
Tahap 4 memilih RW dari kelurahan yang terpilih. Tahap 5 (akhir) memilih beberapa RT
dari RW yang terpilih.
3. Sampling berstrata/ Bertingkat (stratified sampling)
Teknik ini memilih sampel dari populasi yang berstrata/bertingkat, dimana masing-masing
strata harus heterogen namun didalam strata harus homogen/relative homogen. Pemilihan
sampel dipih secara acak. Ada 2 jenis stratified sampling yaitu proportionate stratified
random sampling dan disproportionate stratified random sampling.
a. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi heterogen dan berstrata secara proporsional.
Misalkan dalam sebuah universitas, data lulusan para pegawainya diketahui dan
disajikan pada Tabel 1 berikut,
Tabel 1. Data Lulusan Pegawai Universitas XXX
JENJANG BANYAKNYA
S3 100
S2 250
S1 340
D3 110
SMA/SMK 200
Ingin diambil sampel dari keseluruhan pegawai dengan tingkat kesalahan 5%, maka
banyaknya sampel yang akan dipilih sebanyak 251* pegawai. Pemilihan tiap
jenjangnya sebagai berikut :
S3 = 100: 1000 × 251 = 25,1 ≈ 25 S3 = 100: 1000 × 251 = 25,1 ≈ 26
S2 = 250: 1000 × 251 = 62,75 ≈ 63 S2 = 250: 1000 × 251 = 62,75 ≈ 63
S1 = 340: 1000 × 251 = 85,34 ≈ 85 Atau S1 = 340: 1000 × 251 = 85,34 ≈ 86
D3 = 110: 1000 × 251 = 27,61 ≈ 28 boleh D3 = 110: 1000 × 251 = 27,61 ≈ 28
SMA/SMK = 200: 900 × 251 = 50,2 ≈ 50 juga SMA/SMK = 200: 900 × 251 = 50,2 ≈ 51
Jumlah 251 dg Jumlah 254 (minimal 251)
(menggunakan aturan pembulatan) (dibulatkan ke atas)
1. Menurut Slovin
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒
Dimana n : banyaknya sampel, N : banyaknya populasi, e : bounded of error.
Contohnya seorang peneliti akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada
karyawan PT. X3. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan tingkat
kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus
diambil ?
2. Menurut Isaac and Michael.
Penentuan banyaknya sampel dengan tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10% disajikan
pada tabel 3 di bawah ini.
Rumus untuk menghitung dari populasi yang tidak diketahui jumlahnya sebagai
berikut,
𝜆 . 𝑁. 𝑃. 𝑄
𝑛=
𝑑 (𝑁 − 1) + 𝜆 . 𝑃. 𝑄
Dimana 𝑛 adalah banyaknya sampel 𝜆 dengan dk = 1, taraf kesalahan 1% atau 5%
atau 10%. 𝑃 = 𝑄 = 0,5; 𝑑 = 0,05.
Berikut adalah tabel untuk menentukan banyaknya sampe dari populasi tertentu.
Tabel 3. Penentuan Banyaknya Sampel dari Populasi Tertentu
MISI 5. (tidak dikumpulkan) Diskusikan hal-hal berikut dengan kelompok. Jika dirasa perlu
maka teman-teman dapat sharing jawaban di WAG. Berikut hal-hal sebagai bahan diskusi
kelompok.
1. Berdasarkan definisi dari tugas kelompok 2 dan definisi di atas, maka menurut kelompok
setujukah jika sampling sistematik (systematic sampling) tergolong dalam probability
sampling? Atau malah seharusnya tergolong dalam nonprobability sampling?
2. Samakah sampling jenuh dengan sensus? Apa kesamaannya? Jika ada perbedaan, apa
kesamaan dan perbedaannya?
3. Jika kelompok ingin melakukan penelitian dari 2500 orang sebagai populasinya dengan
tingkat kesalahan 5%. Barapa banyak sampel yang dipilih? Hitung dengan 2 cara
(menurut Slovin dan Isaac and Michael). Kemudian jika hasil yang diperoleh berbeda,
mana yang teman-teman akan gunakan untuk menentukan banyaknya sampel?