Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rahayu Ranila

NIM : 952023093
T1-8. Aksi Nyata
Setelah mengenal dan belajar konsep tentang desain instruksional untuk pengajaran dan
pembelajaran daring dan bauran yang berbasis pada digital storytelling, dan literature circle
serta membuat langsung rancangan desainnya, sekarang jawablah pertanyaan dibawah ini
mengenai pengalaman Anda belajar desain instruksional tersebut.
1. Menurut Bapak/Ibu, apa saja yang Anda pelajari dari desain instruksional yang telah
Anda buat?
2. Apakah Bapak/Ibu akan melaksanakan desain pembelajaran tersebut di dalam kelas, Jika
iya, mengapa? Jika tidak, mengapa? Berikan alasannya!
Berilah tanggapan/komentar terhadap curah gagasan teman sejawat Anda.
Jawab :
1. Setelah memahami desain pembelajaran instruksional, saya menyadari bahwa pendekatan
ini terkait erat dengan proses pemecahan masalah yang berorientasi pada siswa. Dalam
konteks sistem pembelajaran, siswa menjadi komponen kunci dan harus menjadi fokus
utama dalam perencanaan dan pengembangan desain pembelajaran. Oleh karena itu,
langkah awal dalam merancang pembelajaran adalah melakukan studi pendahuluan yang
mendalam tentang siswa.
Beberapa aspek penting yang perlu dipahami tentang siswa melibatkan pemahaman
terhadap kemampuan dasarnya. Hal ini diperlukan agar desain pembelajaran dapat
disesuaikan dengan potensi dan kompetensi yang sudah dimiliki oleh siswa. Dengan kata
lain, desain pembelajaran tidak boleh semata-mata didasarkan pada keinginan dan
kehendak guru semata.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda,
seperti tipe auditif, tipe visual, dan tipe kinetetis. Mengakui perbedaan ini memungkinkan
guru untuk mengeksplorasi pengalaman peserta didik, yang menjadi sumber pembelajaran
berharga bagi mereka. Penting bagi guru untuk mengintegrasikan pengalaman ini dalam
desain pembelajaran agar dapat menciptakan pengalaman yang berarti bagi peserta didik
di masa depan.
Kemampuan peserta didik tidak hanya dinilai dari segi kognitif semata, melainkan
perhatian khusus juga harus diberikan pada sumber-sumber pembelajaran yang diterapkan.
Dengan demikian, proses pembelajaran tidak hanya menjadi evaluasi kognitif, tetapi juga
melibatkan perhatian khusus terhadap aspek-aspek pengembangan peserta didik secara
menyeluruh.
Selain itu, saya juga memperoleh pemahaman tentang dua metode pengajaran yang dapat
diterapkan dalam perancangan pembelajaran, yakni Digital Storytelling dan Literature
Circle. Selama proses ini, saya menyadari bahwa sejumlah faktor perlu dipertimbangkan
saat menggabungkan kedua metode ini dalam rancangan pembelajaran, termasuk
penetapan tujuan pembelajaran yang jelas dan dapat disesuaikan, penyusunan materi yang
baik dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa, pelaksanaan evaluasi yang efektif, dan
dukungan untuk pembelajaran yang berkelanjutan.
2. Jika saya diberikan tanggung jawab untuk mengembangkan pembelajaran di dalam
kelas, saya akan mempertimbangkan penerapan desain pembelajaran yang
menggabungkan teknik pengajaran menggunakan media berbasis Digital Storytelling
dan Literature Circle. Keputusan ini didasarkan pada pemahaman bahwa kedua teknik
tersebut memiliki potensi untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan menulis
siswa, memperluas wawasan mereka, merangsang kreativitas, mengikutsertakan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran, dan mengembangkan keterampilan kolaboratif
yang penting di dunia kerja yang kompleks saat ini. Selain itu, penerapan kedua teknik
ini diharapkan dapat membantu siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
relevan untuk masa depan mereka.
Dalam merancang desain pembelajaran, saya akan memastikan bahwa tujuan
pembelajaran telah dinyatakan dengan jelas dan dapat diukur, materi pembelajaran
telah dirancang secara cermat dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dan evaluasi
yang efektif telah dilaksanakan. Siswa juga akan diberikan kesempatan untuk
menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dalam situasi dunia
nyata dan berkelanjutan. Sebelum menerapkan desain pembelajaran ini, saya juga akan
mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti ketersediaan teknologi di kelas, jumlah
siswa dalam kelas, dan waktu yang tersedia untuk menjalankan desain pembelajaran
tersebut.
Saya akan memastikan bahwa teknologi yang digunakan dalam Digital Storytelling
dapat diakses oleh semua siswa, dan Literature Circle dapat diimplementasikan secara
efektif dalam kelompok yang tidak terlalu besar. Selain itu, saya akan memperhatikan
ketersediaan waktu agar mencukupi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai