ATIKA MAHMUDA
105720228510
MAKASSAR
2014
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Jurusan : MANAJEMEN
Menyatakan bahwa skripsi ini telah di periksa dan telah di ajukan di depan panitia
penguji Skripsi Strata (S1) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
iii
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 25
F. Pembahasan ......................................................................................... 56
A. Kesimpulan ........................................................................................ 57
B. Saran ................................................................................................... 58
iv
ABSTRAK
Penerapan kedua metode yakni metoda full costing dan metode direct
costing dapat di terapkan secara bersamaan khususnya untuk menambah volume
penjualan produk sehingga laba jangka pendek bertambah dan dengannya laba
jangka panjang pun akan bertambah pula.
v
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM
RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL PADA
PT. AKSARA GRAFIKA MAKASSAR
ATIKA MAHMUDA
105720228510
MAKASSAR
2014
Ada kerinduan dalam ketakutan dan
kekhawatiran yang selalu dan selalu
hadir dalam syahduNya,Memasuki
relung hati menerobos segala rasa dan
asa hingga tak tersisa,membuat diri
semakin malu akan dosa,memanggil ku
untuk senantiasa bersujud di atas
Sajadah syukurMu.
Skripsi ini telah diperiksa dan diterima oleh panitia ujian skripsi Fakultas
Makassar Nomor : 100 tahun 1435 H/ 2014 M dan telah dipertahankan di depan
penguji pada hari rabu tanggal 30 bulan mei tahun 2014, sebagai salah satu syarat
Sya’ban 1435 H
Makassar,------------------------
Juni 2014 M
Panitia ujian
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul: “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dalam Menentukan Harga Jual
pada PT. Aksara Grafika Makassar”. Baktiku dan terima kasihku yang dalam kepada
limpahan kasih sayang ,bimbingan serta doa dan dukungannya yang tak ternilai
kepada penulis.
Skripsi ini terdiri dari enam Bab yang tersusun secara sistematis. Bab I
dan manfaat hasil penelitian. Bab II berisi tinjauan pustaka, kerangka pikir dan
hipotesis. Bab III metode penelitian, yang terdiri lokasi dan waktu penelitian, defenisi
operasional, , metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, serta metode analisis.
Bab IV gambaran umum penelitian yang terdiri dari sejarah dishub, sturuktur
organisasi, dan tujuan. Bab V hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari hasil
penelitian sistem informasi manajemen dishub dan pelayanan masyarakt pada dishub.
iv
Penulisan skripsi ini dapat selesai berkat bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak, baik bantuan moril maupun materil yang telah diberikan kepada penulis. Oleh
karena itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati yang tulus,
kepada :
Makassar.
2. Bapak Dr. H Mahmud Nuhung,MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE, MM selaku ketua Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Makassar
4. Bapak Drs.Asdi ,MM selaku Pembimbing I dan Bapak Abd. Salam HB,SE., M.Si.
Ak selaku pembinbing II yang telah memberikan bantuan tenaga dan pikiran serta
5. Para dosen dan pegawai di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
6. Bapak Kepala Pimpinan PT. Aksara Grafika Makassar , serta seluruh staf pegawai
v
7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku dan terkhusus buat saudara-saudaraku yang
tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil selama ini.
jahirah, Rosdiani, Hermiati dan semuanya yang penulis tidak bisa menyebutkan
satu per satu,perjuangan kita itu bukti keseriusan pada pendidikan yang pernah
kita jalani.
9. Buat teman-teman karibku khususnya Tahrim Irham Jufri dan semua yang turut
mendukung dan membantu penulis meski hanya dengan do’a tapi tidak sempat
penulis mencantumkan namanya, terima kasih banyak karena semua itu cukup
Tak ada manusia yang sempurna, begitupun dengan skripsi ini yang masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga amal dan kebajikan
yang telah diberikan kepada penulis dapat bernilai ibadah di sisi-Nya dan mendapat
pahala yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat
Penulis
vi
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harga jual suatu produk ditentukan dari penentuan harga pokok produksi.
Jika perhitungan harga pokok produksi tidak tepat maka akan mempengaruhi
penentuan harga jual produk yang tidak tepat juga. Misalnya perhitungan harga
pokok produksi yang tinggi, maka akan menghasilkan penentuan harga jual yang
tinggi pula. Akibatnya suatu produk tidak mampu bersaing di pasar. Begitu juga
menghasilkan penentuan harga jual yang rendah pula akibataya perusahaan tidak
mencapai laba yang maksimal walaupun harga jual dapat bersaing di pasar.
yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan adalah menetapkan harga jual
yang dianggap tepat bukan perkara mudah. Penetapan harga suatu produk
memerlukan analisis pasar, analisis pesaing, dan analisis produksi. Itu berarti
keuangan, bagian Manajemen, dan bagian produksi serta beberapa bagian yang
terkait.
terintegrasi. Mulai dari biaya produksi, biaya operasional, target laba yang
1
2
harga jual produk perusahaan haruslah merupakan kebijakan yang harus benar-
dalam menentukan harga jual produk, tetapi seringkali faktor biaya dijadikan titik
tolak dalam penetapan harga jual produk. Kebijakan harga jual produk dan biaya
akan selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan biaya produk dan kondisi
di dalam suatu periode akan dijadikan dasar untuk menetapkan harga jual produk.
Persoalannya, berapa besar marjin laba yang diinginkan perusahaan untuk setiap
unit produk yang dihasilkannya. Penetapan marjin laba di atas biaya yang
produk, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Secara garis besar
1. Pendekatan biaya.
produk utama Media cetak, melakukan penentuan harga pokok produksi 6 bulan
untuk menetapkan harga jual media cetak yang dihasilkan. Hal ini akan
perkiraan tersebut bisa saja terjadi penentuan biaya produksi yang tinggi sehingga
membawa dampak pada harga jual yang tinggi tetapi pada kenyataannya bahwa
Begitu juga sebaliknya dengan penetapan biaya-biaya produksi yang rendah akan
membawa pengarah harga jual yang rendah. Tetapi setelah waktu berjalan,
B. Rumusan Masalah
atas, yaitu:
Grafika Makassar ?
4
C. Tujuan Penelitian
Grafika Makassar.
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Biaya
luas. Bahkan terdapat pembahasan akuntansi khusus mengenai biaya, yang disebut
sebagai “Akuntansi Biaya”. Akuntansi biaya, seperti disebutkan oleh Maher dan
demikian, “Akuntansi biaya” adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan
alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis,
ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban
perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada hubungannya dengan
realisasi hasil penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost ataupun expense
jenis:
1. Biaya tetap
Biaya tetap (fixed cost, juga sering disebut overhead) adalah biaya-biaya yang
55
6
harus membayar tagihan setiap bulan untuk sewa, listrik, bunga pinjaman,
2. Biaya variabel
Biaya variabel akan naik dan turun seirama dengan tingkat produksi. Biaya-
biaya ini dihitung konstan per unit yang diproduksi. Biaya-biaya ini disebut
variabel karena jumlah totalnya berubah-ubah sesuai dengan jumlah unit yang
diproduksi. Biaya total (total cost) merupakan gabungan biaya tetap dan biaya
(average cost) adalah biaya per unit pada tingkat produksi tersebut; biaya ini
untuk :
atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk m,enyusun perencanaan, dan
2. Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat
membantu dalam :
proses,
7
3) Biaya Overhead.
manfaat lebih dari satu periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, dan
beserta pelayanannya.
sesuatu. Dalam istilah yang lebih luas dan lebih fundamental, produksi dapat
diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa”.
Dari segi sistem akuntansi biaya (cost system), harga pokok produksi dapat
pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai
dengan harga pokok yang sesungguhnya dinikmati. Pada sistem ini, harga
pokok produksi baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya
sesungguhnya dikumpulkan.
pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar
9
harga pokok yang telah ditentukan/ditaksir sebelum suatu produk atau pesanan
dikerjakan.
1. Job Order Cost. Yaitu suatu metode pengumpulan harga pokok produk yang
dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak. Jadi setiap ada pesanan
mempunyai harga pokok tersendiri yang dibuat dalam job cost sheet. Pada
2. Process Cost. Yaitu metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya
dikumpulkan untuk setiap satuan waktu. Pada metode ini, proses produksi
homogen, dan perhitungan harga pokok produksi didasarkan atas waktu. Pada
meringkas dan menghitung harga pokok baik total maupun satuan atau per
selesai.
membentuk bagian integral dari barang jadi dan yang dapat dimasukkan
Sebagai contoh, paku untuk membuat peralatan mebel merupakan bagian dari
barang jadi, namun agar perhitungan biaya mebel tersebut bisa dilakukan
11
secara cepat, bahan ini dapat diklasifikasikan sebagai bahan baku tidak
langsung.
berikut. Biaya bahan baku ditentukan oleh kebutuhan bahan baku dari setiap
bahan baku yang diinginkan pada periode tersebut dan dikurangi dengan
direncanakan untuk dibeli, dikalikan dengan harga baku per unitnya akan
Dari formulasi di atas, lebih mudah dipahami jika dilihat pada formula
Volume Total Bahan Baku = Bahan baku per unit x volume produksi
Bahan Baku yang dibeli = Volume total bahan baku + persediaan akhir
– persediaan awal
Nilai Pembelian Bahan Baku = Bahan Baku yang akan dibeli x harga per
unit
2. Biaya tenaga kerja langsung, adalah karyawan atau karyawati yang dikerahkan
untuk mengubah bahan iangsung menjadi barang jadi. Biaya untuk ini
meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankan kepada produk tertentu.
12
didefinisikan sebagai biaya dari bahan tidak langsung, pekerja tidak langsung
dan semua biaya pabrikasi lainnya yang tidak dapat dibebankan langsung ke
kecuali bahan langsung dan pekerja langsung. Bahan baku tidak langsung
adalah semua bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi
merupakan bahan baku tidak langsung yang diperlukan untuk menjaga agar
lokasi kerja dan mesin-mesin tetap dalam keadaan siap-pakai dan aman.)
pembentukan barang jadi. Biaya pekerja tidak langsung meliputi gaji para
penyelia (supervisor), kepala gudangm dan pekerja lain yang bertugas dalam
khususnya dalam:
produksi per satuan produk. Dalam penetapan harga jual produk, biaya
Jika rencana produksi untuk jangka waktu tertentu telah diputuskan untuk
d. Menentukan harga pokok produksi jadi dan produk dalam proses yang
neraca dan laporan rugi laba. Di dalam neraca, manajemen harus menyajikan
harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok produk yang pada
tanggal neraca masih dalam proses (work in pracess). Untuk tujuan tersebut,
menentukan biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku
manajemen dapat pula menentukan biaya produksi yang melekat pada produk
yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan. Biaya produksi
yang melekat pada produk jadi yang belum laku di jual pada tanggal neraca
Biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih
dalam proses pengerjaan disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan
manajemen. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua ongkos, atau
15
bahkan lebih dari itu, yaitu untuk mendapatkan laba. Salah satu prinsip bagi
pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk
yang dapat dipergunakan untuk menentukan harga jual suatu produk dengan
jangka pendek bukan tujuan yang baik dari perusahaan yang ingin hidup
berkesinambungan dalam jangka panjang. Laba usaha per unit produk yang
besar, tetapi tidak diimbangi dengan volume penjualan produk yang optimal,
jelas hanya akan menghasilkan laba usaha total yang tidak optimal.
Sebaliknya, laba usaha per unit produk yang kecil tetapi diimbangi dengan
penjualan produk dalam volume yang besar, mungkin juga tidak akan
Jika faktor harga jual akan berpengaruh secara nyata terhadap volume
alternatif harga jual dan volume penjualan sangat diperlukan untuk melihat
16
harga jual dan volume penjualan yang paling menguntungkan harus dipilih
sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk pada kapasitas produksi
komposisi biaya yang berbeda satu dengan lainnya maka perusahaan tersebut
untuk dihasilkan dengan jumlah laba per unit yang sama antara satu produk
17
satu produk saja yang memberikan keuntungan total yang lebih besar bagi
perusahaan.
mencapai titik impas (break event point) maka biaya tetap yang dikeluarkan
perusahaan pada periode tersebut telah dibebankan dan ditutup oleh volume
impas tersebut. Itu juga berarti bahwa untuk volume penjualan di atas volume
harga jual produknya. Tentu saja hal itu hanyalah salah satu alternatif yang
harga yang ketat menentukan harga jual produk untuk pesanan khusus,
Jika perusahaan telah memiliki biaya standar yang dijadikan tolok ukur
dalam menentukan besarnya biaya produksi maka penentuan harga jual pula
seringkali realisasi biaya produk menyimpang dari biaya standar yang dimiliki
c. Perusahaan yang merevisi standar yang telah ditetapkan agar lebih sesuai
biaya produksi.
dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan biaya (metode penetapan harga biaya
plus, metode penetapan harga mark-up, dan metode penetapan harga breakeven),
Dalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah
seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang
19
dikehendaki pada unit tersebut (disebut marjin). Jadi, harga jual produk itu
Jika perusahaan menginginkan laba sebesar 15% dari biaya total, maka
= Rp. 3.852.500,0
Penetapan harga mark-up ini hampir sama dengan penetapan harga biaya
plus, hanya saja para pedagang atau perusahaan lebih banyak menggunakan
sejumlah mark-up.
20
Jadi, mark-up ini merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya.
mendapatkan laba bilamana penjualan yang dicapai berada di atas titik break-
even (titik impas); jika penjualan berada di bawah titik break-even, maka
a. Seluruh biaya dapat digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap
Setelah diketahui, maka kita sekarang dapat mencari titik pertemuan biaya
total dengan penghasilan total. Titik ini dinamakan titik break event (break even
Di mana:
variabel sebesar Rp.30. per unit. Jika dikehendaki harga jual per unit sebesar
80-30
Dalam hal ini, penentuan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi
justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan. Penjual atau perusahaan
dapat menentukan harga sama dengan tingkat harga pasar agar dapat bersaing,
22
atau dapat juga ditentukan lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat harga
dalam persaingan.
pokok produksi yang ditentukan oleh biaya produksi dan biaya opersional.
oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya dan faktor itu muncul dengan
atas modal, metode biaya konversi, metode margin kontribusi, serta metode biaya
standar.
penetapan harga jual pada PT Aksara Grafika Makassar, dari temuan ini akan di
untuk di berikan pada pimpinan perusahaan sebagai hasil dari penetapan harga
jual.
Untuk memperjelas uraian tersebut maka di buat suatu kerangka pikir yang
Produksi Media
Cetak
Biaya Produksi
Biaya Operasional
Rekomendasi
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
data yang diperoleh dari data yang telah tersedia. Data tersebut mencakup:
data tentang perhitungan harga pokok produksi dan penentuan harga jual
produk yang dapat dilihat dari laporan keuangan per periode manajemen,
yakni laporan keuangan per bulan tahun 2013. Dari kedua data tersebut
24
24
25
menggunakan cara:
1) dokumentasi
2) wawancara
keuangan.
dan penentuan harga jual produk PT. Aksara Grafika Makassar. Adapun
1). Harga Pokok Produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
3). Metode penetapan harga jual adalah metode yang digunakan oleh
BAB IV
tahun 2000 yang melihat prospek cerah dalam bidang media cetak.
yang cepat. Dengan didukung oleh sumber daya manusia berpengalaman dan
sehingga dapat dipercaya. Namun, perusahaan belum merasa puas dengan prestasi
1. Visi Perusahaan
2. Misi Perusahaan
27
28
B. Struktur Organisasi
KOMISARIS
UTAMA
DIREKTUR
Sekretaris
Finance
Pabrik Sales Manager
HRD
Mutu CSO Manager
Gambar 2
keuangan, dan lain-lain. Adapun tata kerja dari struktur organisasi di atas adalah
sebagai berikut:
1. Komisaris
menjalankan perusahaan.
2. Direktur
Tugas Direktur :
3. Sekretaris
Tugas Sekretaris:
kerja direktur.
5. Finance Manager
keuangan.
6. Manajer Pemasaran
7. Manajer Operasi
cetak.
9. Manajer Pabrik
2. Kegiatan menjual media cetak, dalam hal ini kegiatan menjual media cetak
A. Pengelompokkan Biaya
Media cetak membagi biaya yang timbul ke dalam dua kelompok besar, yaitu
kelompok biaya produksi (berkaitan erat dengan proses produksi) dan kelompok
biaya non produksi (yang juga menunjang proses produksi secara tidak langsung
a. Biaya produksi
Adalah semua biaya yang secara langsung berkaitan erat dengan proses
produksi yang meliputi biaya baku langsung, tenaga kerja langsung dan
33
34
Biaya non produksi adalah semua biaya-biaya yang secara tidak langsung
atas produk tersebut. Meliputi biaya penjualan, biaya administrasi dan umum.
Makassar akun biaya penjualan dan administrasi seperti dapat dilihat pada
penjualan dan administrasi & umum terpisah. Hal itu disebabkan penyusunan
terpisah dan dikerjakan oleh banyak orang. Sementara pada PT Aksara Grafika
keuangan.
meliputi:
(f) Jamsostek
dengan istilah lain metode full costing. Di mana bukan hanya biaya-biaya yang
bersifat variabel yang dibebankan pada harga pokok produksi tetapi juga biaya
harga pokok jual pun menerapkan metode standard cost system, di mana harga
jual ditetapkan berdasarkan perhitungan biaya variabel dan biaya tetap dalam
keputusan untuk jangka panjang mengenai harga jual demi tujuan kesinambungan
perusahaan.
untuk menetapkan harga jual pada PT Aksara Grafika Makassar disajikan sebagai
berikut.
Bahan baku dicatat sebesar harga beli ditambah dengan biaya lainnya
yang terjadi dalam rangka perolehan bahan tersebut sampai bahan baku siap
dipakai dalam proses produksi. Untuk bahan baku yang cacat/rusak dan tidak
37
akan dijual kembali dan akan menambah pendapatan di luar usaha yang pada
Berdasarkan data yang penulis peroleh, biaya bahan baku Media cetak
Tabel 1
KETERANGAN JUMLAH
Jumlah Media cetak yang diproduksi tahun 2013 sebanyak 5,495 pack,
jadi biaya bahan baku langsung yang dibebankan kepada satu pack Media cetak
5,495
= Rp. 667,579.81,-
38
yang memproduksi media cetak mulai dari bahan baku sampai barang jadi.
jumlah biaya yang dikeluarkan yang kemudian dibagi dengan total unit
terdapat beberapa orang tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus yang
Tabel 2
KETERANGAN JUMLAH
Jumlah media cetak yang diproduksi tahun 2013 sebanyak 5,495 pack,
jadi biaya tenaga kerja yang dibebankan kepada satu pack media cetak dapat
5,495
= Rp. 52,143.41
langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan produksi.
Tabel 3
KETERANGAN JUMLAH
Fuel 170,399,000.00
Expendable 78,659,754.00
Electricity and Water 44,553,700.00
Fee Impor & Freight In 19,205,948.00
Stationary and Printing 8,022,000.00
Household Needs 10,313,985.00
Repair and Maintenance 28,801,000.00
Depreciation of Building 45,440,664.30
Depreciation of Machineries 138,358,735.34
Total Factory Overhead Rp. 543,754,786.64
Sumber: PT Aksara Grafika Makassar, 2014
40
Jumlah media cetak yang diproduksi tahun 2013 sebanyak 5,495 pack,
maka jumlah Biaya Overhead Pabrik (BOP) yang dibebankan pada satu pack
5,495
= Rp. 98,954.47
Tabel 4
KETERANGAN JUMLAH
2013:
41
Tabel 5
Production Cost
DESCRIPTION Cumulatif
Amount %
Material Cost :
Main Material 3,164,057,307.96 70.33
Sub Material 268,890,833.92 5.98
Packing Material 235,402,910.00 5.23
Total Material Consumption 3,668,351,051.88 81.54
Labour Cost :
Wages and Allowance 259,837,445.00 5.78
Welfare 26,690,585.00 0.59
Total Labour Cost 286,528,030.00 6.37
Overhead Cost :
Fuel 170,399,000.00 3.79
Expendable 78,659,754.00 1.75
Electricity and Water 44,553,700.00 0.99
Fee Impor & Freight In 19,205,948.00 0.43
Stationary and Printing 8,022,000.00 0.18
Household Needs 10,313,985.00 0.23
Repair and Maintenance 28,801,000.00 0.64
Depreciation of Building 45,440,664.30 1.01
Depreciation of Machineries 138,358,735.34 3.08
Total Factory Overhead 543,754,786.64 12.09
tahun 2013 di atas, terdapat kecocokkan perhitungan harga pokok produksi / pack
akan menyajikan perhitungan harga pokok penjualan per unit/pack media cetak
yang diproduksi oleh PT Aksara Grafika Makassar untuk tahun 2013. Dalam
penentuan harga jual media cetak per pack, PT Aksara Grafika Makassar
terhadap produk.
Berikut ini adalah data dari biaya-biaya tersebut yang dikeluarkan pada
tahun 2013:
Tabel 6
KETERANGAN JUMLAH
Salaries 526,486,783.00
Medical Allowance 239,700.00
Insurance 7,534,203.00
Security and Cleaning 628,400.00
Household Needs 13,510,385.00
Jamsostek 15,335,899.00
Donation and Entertainment 10,467,500.00
Legal and Permint 27,832,780.00
Vehicle Expenses 202,973,405.00
Office Stationaries and Printing 14,559,803.00
Tax Administration and Pinalty 26,453,288.00
Telephone and Fax 68,165,908.00
43
media cetak yang diproduksi tahun 2013 (sebanyak 5,495 unit), adalah sebagai
berikut:
5,495
= Rp. 255,062.94
Setelah diketahui harga pokok produksi dan biaya operasi non produksi,
maka di bawah ini adalah perhitungan harga pokok penjualan. Harga pokok
menggunakan metode standard cost system, yaitu penetapan harga jual dengan
Plus
menggunakan metode cost plus atau metode mark up, sedangkan dalam
metode full costing. Alasan perusahaan menerapkan metode ini karena dengan
menerapkan metode full costing diharapkan semua biaya yang dikorbankan dapat
diperoleh kembali melalui penjualan dan memberikan laba sesuai dengan yang
diinginkan perusahaan.
semua biaya yang dikeluarkan dalam periode yang sama untuk mencapai laba
tujuan perusahaan.
Tujuan dasar perencanaan laba adalah untuk mencari jalan yang paling
tiga faktor penting yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu harga jual, besarnya
biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut, dan banyaknya produk yang
berhasil dijual.
besarnya produk yang harus dijual untuk mencapai laba yang diinginkan, atau
berapa laba yang diperoleh perusahaan untuk menjual produknya di atas titik
impas.
per unit/pack media cetak, maka perusahaan akan menentukan berapa tingkat laba
yang diinginkan untuk diperoleh perusahaan atas penjualan yang akan dilakukan.
46
Dan tingkat laba yang diinginkan akan ditentukan oleh kebijakan manajemen agar
produk yang dihasilkan harganya dapat terjangkau oleh masyarakat dan juga laba
metode cost plus atau metode mark up, yaitu penetapan harga jual di atas biaya
yang dikeluarkan. Hal ini terkait dengan laba yang hendak dicapai. Jadi, harga
jual sama dengan tingkat laba yang hendak dicapai. Tingkat laba/harga jual yang
ditetapkan adalah sebesar 20% dari penjualan. Hal ini berarti 80% dari hasil
penjualan itu harus menutupi jumlah biaya variabel dan tetap, dengan kata lain
80% dari penjualan adalah sama dengan jumlah biaya variabel dan biaya tetap.
merencanakan laba atau penetapan harga jual suatu produk yaitu dengan cara
perusahaan yang diinginkan agar semua biaya dapat tertutup dan perusahaan tidak
Dari hasil perhitungan di atas dapat terlihat bahwa harga jual sebesar Rp.
sebesar 20%. Dengan demikian, harga jual tersebut akan digunakan oleh PT
Aksara Grafika Makassar untuk menjual produknya agar laba 20% dapat tercapai.
47
menjual 100 pack media cetak, maka labanya adalah sebagai berikut:
/Direct Costing
melakukan pengelompokkan biaya ke dalam biaya tetap dan variabel oleh karena
perusahaan masih menggunakan metode standard cost system (full costing) dalam
a. Biaya bahan baku merupakan biaya variabel karena besarnya biaya ini
b. Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya variabel, karena besarnya biaya
ini juga tergantung dari volume produksi yang dilakukan, di mana semakin
48
banyak pesanan yang diterima maka semakin banyak pula waktu yang
d. Biaya bahan bakar merupakan biaya variabel, karena besarnya biaya ini
e. Biaya listrik merupakan biaya semi variabel, di mana bersifat tetap karena
perusahaan merupakan pelanggan tetap dari PLN dan bersifat variabel karena
listrik.
kebijaksanaan manajemen.
kebijaksanaan manajemen.
j. Biaya telepon merupakan biaya semi variabel, di mana bersifat tetap karena
n. Biaya konsumsi dan rumah tangga merupakan biaya tetap karena besarnya
perubahan volume produksi. Dari tabel tersebut dapat dilihat besarnya biaya tetap
Tabel 7
Tabel 8
metode full costing. Metode ini kurang tepat bila digunakan untuk pengambilan
52
Hal ini dapat dilihat yaitu bila ada pesanan khusus dengan harga
permintaan/penawaran yang lebih rendah dari harga jual yang telah ditetapkan
perusahaan, maka pesanan tersebut akan ditolak karena tidak memberikan laba
dengan harga permintaan yang lebih rendah dari harga jual yang telah ditetapkan
perusahaan mungkin masih dapat diterima dengan syarat harga jual pesanan
khusus lebih besar dari seluruh jumlah biaya variabel, perusahaan masih akan
mendapat tambahan laba yang mungkin apabila pesanan tersebut ditolak maka
kesempatan mendapat tambahan laba akan hilang apabila memakai standar harga
Dalam hal ini analisa direct costing dalam perhitungan harga pokok
media cetak jadi yang harus dijual dengan tingkat harga tertentu sekaligus
melainkan pulang pokok (impas), bahkan diharapkan laba dengan tingkat tertentu
dapat diperoleh.
= Rp. 1,073,740.62
Dari analisis direct costing yang dilakukan dapat dilihat bahwa apabila
PT Aksara Grafika Makassar menjual 100 unit produknya dengan harga Rp.
hasil penjualan cukup untuk menutupi biaya produksi, biaya penjualan dan
kerugian.
sebagai berikut:
penjualan berarti 80% dari hasil penjualan itu harus menutupi jumlah biaya
= Rp. 107,374,062.13
sebanyak 100 unit/pack, maka harga jual yang dikenakan atas tiap unit produk
tersebut adalah:
100
menjual 100 unit media cetak dengan harga /pack Rp. 1,342,175.78.
sebagai berikut:
Biaya tetap:
Overhead Pabrik tetap Rp. 4,066,519.83
Penjualan& adm tetap Rp. 14,182,230.92
Rp. 18,248,750.75
Laba (rugi) Rp. 26,843,516.02
Dari perhitungan di atas terlihat bahwa dari 100 pack media cetak yang
terjual, dengan menggunakan metode direct costing atau actual cost system
menghasilkan laba sebesar Rp. 26,843,516.02. Hal ini jika dibandingkan dengan
perolehan laba dengan menggunakan metode standard cost system atau full
costing di atas yang hanya menghasilkan laba dari 100 pack media cetak sebesar
F. Pembahasan
standard cost system atau full costing dan actual cost system atau direct costing
sebagai dasar dalam perhitungan harga pokok produksi sebagai dasar penetapan
harga jual produk, dapat dilihat bahwa kedua metode tersebut memiliki perbedaan
dalam aplikasinya, terutama dalam alokasi biaya tetap dan variabel yang
Hal itu pun berpengaruh terhadap penetapan harga jual, juga berpengaruh
terhadap perencanaan laba khususnya laba jangka pendek. Metode direct costing
penjualan yang ditetapkan pada metode full costing, selama jumlah penjualan
penetapan harga jual pun memiliki perbedaan dan juga laba yang diperoleh pun
memiliki perbedaan, lebih besar menggunakan direct costing. Hal itu disebabkan
biaya yang dibebankan kepada produk hanya dari biaya variabel. Sehingga hal itu
digunakan dalam perencanaan laba jangka panjang dan metode direct costing
A. Kesimpulan
Dalam bab ini penulis akan menyimpulkan seluruh pembahasan yang telah
standard cost system atau dengan istilah lain metode full costing. Di mana
bukan hanya biaya-biaya yang bersifat variabel yang dibebankan pada harga
pokok produksi tetapi juga biaya tetap seperti gaji dan depresiasi.
2. Dalam penentuan harga jual media cetak per pack, PT Aksara Grafika
Grafika Makassar menggunakan metode cost plus atau metode mark up,
standard cost system atau metode full costing. Alasan perusahaan menerapkan
metode ini karena dengan menerapkan metode full costing diharapkan semua
3. Perhitungan harga pokok produksi dan harga jual produk yang diterapkan
57
58
4. Dari perhitungan 100 pack media cetak yang terjual, dengan menggunakan
metode direct costing atau actual cost system menghasilkan laba sebesar Rp.
menggunakan metode standard cost system atau full costing di atas yang
pesanan khusus di bawah harga pokok penjualan yang ditetapkan pada metode
perencanaan laba jangka panjang dan metode direct costing dapat digunakan
B. Saran
perusahaan:
59
lain.
membuat klasifikasi biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel dari
alokasi biaya yang ada secara tepat. Perencanaan laba harus diestimasi
secara tepat sehingga laba akan mengalami kenaikan dari setiap periode.
5. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan melibatkan data yang lebih luas,
DAFTAR PUSTAKA
Polimeni, Ralph S. & Cashin, James A. Teori dan soal-soal akuntansi biaya,
Jakarta: Erlangga, 2002.