IMPLEMENTATION LEARNING MODEL SSCS (SEARCH, SOLVE,
CREATE, AND SHARE) TO INCREASE DISPOSITION OF
MATHEMATICS STUDENT ON CLASS Vil SMP.N1
TANJUNG BINTANG ACADEMIC YEAR 2013/2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SSCS (SEARCH,
SOLVE, CREATE, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN
DISPOSISI MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP N14
TANJUNG BINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
HL. Sigwo Maruto Adi
SMP Negeri 1 Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan
ABSTRACT
(One of the goals of learning in general is improving student Icarning outcomes, however. in fact the major
students have difficulty understanding the math and dink math is ton abstract to be unreasonable by jum
sehoo! students, Results of the study
‘mathematics and student learn
disposition of mathematics stud
the disposition, the interest, €0
llso showed thatthe yg
Keywords: Learjiag Model §
ne second cycle. Increated cover every aspect of
dauts’ metacugnition. Moreover. the results
second ele
ABSTRAK a
Sik a mi ors HpaI
Kemuasrye mavertar BOO MSA AP Ads PCL
mmtematikaterlala absrak untuk tsa dinar oleh wna SMP. Mail pencitian
pan Model Perieljaran SSCS dapat meninghthan dipossi mstematha dan han elajueswa, Hal
i tera dasi pennghatan ratrats shor ispoist matcmtba siswa dan 6848 pas wks I msnjad $1
pads siklus Il. Peningkatan mencabup sctiap aspeh disposisi, yaity hetertartkaa, hepercayaa dit,
Alcksibiltas dan metakopnisi siswa. Selain atu, Iuasil penelitian juga menunjukan babwa ailat basil
Siggy ooee ce soe
Hanks dan mengangesp
ungkapkan bahia,
pen
hlajar siswa meng.lami peningkatan di siklus 1
Kata Kunei : Model Peinbelajaran SSCS dan Disposist Matematika
Pendidikan di sckolah bukan hanya bertujuan untuk mengumpulkan pengetahuan scmata melainkan
juga untuk membentuk sikap dan perbuatan serta” menanamkan konsep dan kecekatan atau
keterampilan, Tyjuan tersebut dewasa ini lebih dikenal den
tuksonomi bloom yaitu dimana tujuan belajar harus mencanghup tiga ranah: kognilif, afehuf serta
pstkomotorik
tujuan pendidikan menurut
Kanah kognitif mencangkup pengetahuan fakta atau ingatan, pemahaman, aplikasi, seta
kemampuan snenganatisis, sintesis, cvaluasi dan menciptukan Kemudian rasa fehl
chan sikap positif, apresiasi dan karabteristik, scdanghun poikomotouih adalah
untuk memperoleh keterampilan tisk yang berkattan dengan Keteranpulan ckypeest
mencanpkup ps
xbal dat wom
Vol. 2 Ne. 4 Vert 20 2016 [assn: 2a4e- ox
Dipindal dengan CamScannerCE
ca _memerlukan disposisi-matematika untuk bertahan saat _menemukan Kesulitan dalam
‘mempelajari matematika juga mengembangkan Kebiasaan kerja sendiri dan kerja sama yang baik,
Dengan kebiassan tersebut perlahan siswa mampu menguasai materi yang dipelajarinya schingga
rmendapatkan basil belajar yang baik, Dijelaskan selanjutnya bahwa selain kemampuan
rmatematika, disposisi matematika.sangat perlu dimiliki siswa untuk menghadapi era informasi dan
suasana Kompetisi. yang semakin ketat. Dengan demikian, idealnya hasil dari pembelajaran
‘matematika adalah meneiptakan individu. yang memiliki kemamapuan matematika tinggi serta
disposisi yang baik sehingga -mampu _mengaplikasikan matematika dalam_memecahkan masalah
ai kebidupan sehari-hati baik sekarang maupun di masa yang akan datang.
Realita pembelajaran matematika itu sendiri tidak mudah untuk meningkatkan kemampuan disposisi
rmatematika tersebut. Selama ini siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit
dan perlu untuk dihindari, Selain faktor internal siswa ketidaksukaan itu bisa terjadi karena proses
pembelajaran yang membosankan dan lingkungan belajar yang tidak mendukung. Saat
mempelajari matematika di Sekolah Dasar siswa mungkin masih menyukai matematika karena
guru dan lingkungan sekolah yang nyaman, juga materi yang dipelajari tidak terlalu sulit
‘walaupun tidak sedikit siswa SD saat ini yang sudah tidak menyukai matematika, Menginjak
sekolah menengah, kompleksitasmaterimatematika meningkat schingga memerlukan perlakuan
‘yang lebih baik dari siswa itu sendiri maupun guru
untuk belajar dan
‘mengakibatkan_banya
Tah yang. bisa
yang baik apalagi
soal agar —nilai mereka
Kasus tersebut tHidERO Kj gah Kelag yl di SMP Negeri 1
Kaus tenia ey tone tape eeefiofi en 8 SN S|
diam memperhatikan guru, menulis dan mengexjakan soal yang diberikan, Adapun aktifitas lain
selain hal tersebut adalah menanyakan jawaban kepada temannya dan mengobrol. Rutinitas
tersebut_membuat sikap siswa terhadap matematika akhimya cenderung negatif
Berdasarkan observasi didapat informasi bahwa mayoritassiswa _masih bingung dan cepat
menyerah saat diberikan soal yang sedikit lebih rumit Hal ini disebabkan Karena siswa masih
terfokus dengan rumus baru yang sedang diajarkan schinggamelupakan materi sebelumnya
yang bisa-membantu menyelesaikan soal terscbut, Sedangkan dari sisi siswa sendii, saat diberikan
angket terbuka, jawaban bebarapa siswa juga menunjulkkan bahwa sebagian besar dari mercka
tidak menyukai matematika dan malas saat belajar Karena pelajaran matematika di SMP lebih runt
dan susah dimengerti dari pelajaran matematika di SD.
Berdasarkan informasi tersebut dapat disimputkan bahwa masalah yang terjadi adalah rendahnyst
disposisi matematika, Jika rendahnya disposisi mvatematika tersebut tak segera diatasi, sista
fkan terus menganggap bahwa matematika merupakan —pelajaran ya
mmenyerah saat menemukan esulitan, Siswa tidak lagi tabu dan mungkin tidak ingia thu aps
sulit dan cepat
yang akan mereka Takukan untuk menyelesaikan masalah
kecurangan.
sehingga -muncul berbagai macam
Vol. 2 No, 4 | Aprit 2016 | tSSN + 2442-644x [OEY
Dipindsi dengan CamScannerwa tidak lagi mempunyai rasa percaya dirt terhadap kemampuan
Mal tersebut membuat
nan untuk mempelajarimatematika a
rmatematika mereka dan lambat lawn akan Kehilangan Keit
ppadahal-matematika memiiki karakteristk yang mengarahkan bahwa matematika a merupakan
ebutuhan di masa kini dan masa yang akan datang, Matematika a diperlukan untuk menyelesaikan
roasalah matematika dan ilma pengetahuan fain, dan juga member peluang berkembangnya
‘emanypnat yang sangat dipertukan dalam menghadapi masa depan yang selalu berubah,
Dengan mempethatikan halal i atas, perlu dilakukan—upaya_unfuk meningkatkan
disposisi matematika agar kualitas pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Tanjung Bintang
tersebut menjadi lebih baik. Dalam upaya peningkatan disposisi matematika tersebut tentu soja
proses pembelajaran tidak dilkukan seperti biasa. Disposisi matematika akan terbentuk dan
tumbuh jika siswa terbiasa bersikap —krtis, cermat, _objektif,kreatif) _terbuka_serta
rmenghargai matematika juga terbiasa dengan Kegiatan berfikir matematika Dengan demikian
guru harus mencipiakan proses pembelajaran yang sedemikian rupa schingga siswa terbiasa
dengan kebiasaan yang dapat menumbubkan disposisi matematika tersebut.
Banyak alternatif model pembelajaran yang bisa digunakan guru untuk membuat proses
pembelajaran yang optimal untule meningkatkan disposisi matematika siswa, salah satu di
‘antaranya adalah model pemecahan masalah SSCS (Search Solve Create and Share). Model
ini merupakan model pembelajaran pemjecahan masalah yang berpusat pada siswa di mana
aktifitas pada fase-fasenya mampuat sis tMiak hanya mendengarkan guru di depan kelas tetapi
dilatih untuk terbiasa aktif
Siswa_dibiasal jeng)fentifikasi MASH, objektif serta
Aleksibel dala fa Gkrehif lalam membuat altematif solusi
penyelesaian masalthygife lain sehingga sisi memahami materi pelajaran dengan kemampuan
mee seni in SBR pes AYER Penn id ikai
Berdasarkan uraian di atas, sangat_menarik untuk dilakukan penelitian mengenai_penerapan
model pembelajaran SSCS (Search, Solve, Create and Share) dalam pembelajaran metematika,
selanjutnya dapat dilihat seberapa jauh penerapan model —pembelajaran tersebut dapat
meningkatkan disposisi matematika siswa
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis dapat merumuskan masalah, yaitu
“apakah implementasi model pembelajaran SSCS (Search, Solve, Create and Share) dapat
meningkatkan disposisi matematika pada siswa kelas VI SMP Negeri 1 T.
fegeri | Tanjung Bintang
pelajaran 2013/20142" " er
Pizzini mengenalkan model pembelajaraan problem solving SS
dalam pengembangan pembelajaran didesain untuk
penerapannya dalam menyel
kemampuan berpikir kritis sis
aktif terlibat
(Search Solve, C
; mperluas pengetahuan Konsep sains dan
aikan masalah kehidupan sehari-hari serta untuk meningkatkan
4. Penggunaan model pembelajaran SSCS i
slam penggunaan konsep dan terbiasa melakukan berpikie tins
re and Share)
membuat siswa lebih,
al tint.
i iyi dilaksanakan di SMP
Cendana No. 10 Jatibaru, Kecamatan Tanjung Bintang,
r yang beratamat ai Jalan
Kabupaten Lampung Selatan, yang beyjunmlah
36 siswa, Woktw penltan tindakan kas ini las awe april 2014
Vol. 2 No. 4 | April 2016 | ISSN : 2442-644x
Dipindsi dengan CamScannersemester genap tahun ajaran 2013/2014,
Data mengenai aktivitas belajar matematika siswa salah satunya diperoleh dari lembar observasi
siswa, Rata-rata persentase aktivitas belajar matematika dapat dilihat pada tabel di bawab ini:
‘Tabel Persentase Al
itas Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus IT
Aktivitas Siswa
Siklus 1 Siklus I
Siswa aktif mencari informasi
75,0 87,5
siswa aktif menyelesaikan masalah ng 844
‘siswa aktif menyusun bahan presentasi 65,6 78,1
siswa berani mengajukan pendapat 8 75,0
Siswa menghargai presentasi temannya 19 BL
siswa mempresentasikan hasil kerja. 62,5 19
siswa berani menanggapi hasil kerja temannya 6&8 75,0
Jumlah, 2 78,6
Berdasarkan hasil pengamatan secara keseluruhan pada tabel di atas, diperoleh data bahwa
aktivitas siswa telah mengalami peningkatan dari siklus T ke siklus H. Hal ini menunjukan bahwa
tindakan perbaikan yang dilskukan pene
aktivitas siswa dalam pembel
1a siklus IT dapat _memperbaiki dan meningkatkan
eningkatkan aspek disposisi yang
siswa _mengalami
Pevingkaan. Hae yes
‘TakehRata-rata Nilai i iposisi Matematika, -, if pun Aspek
No, MBEEDISOSSE Sis iklas I
Matematis
TKeterarkan 7 a7
2 Kepereayaan di 63,38 787
3. Kegishan 701 a2
4. Fests 10 so.09
5 Meakognisi ong si,
Dispoisi Matematis Siva 68 1
abel di atas memberikan informasi bahwa nilai disposisi matematika siswa mengalami_ peningkatan
rata-rata dari siklus I sebesar 68 menjadi 81 di siklus 11. Dari anatisis data disposisi matematika
siswa pada alchir siklus TI juga diperoleh bahwa skor rata-rata Kelas adalah 76, Selanjutnya peneliti
menemukan bahwa jumlah siswa yang memiliki nilai disposisi lebih besar sama dengan 70
mengalami peningkatan dari siklus 1 sebanyak 12 orang atau 33% menjadi 36 orang atau 100%
dari jumlah total siswa di kelas pada siklus I.
T vet, 2 | No.4 [Apri 2016 | x5sn : 24a x
Dipindsi dengan CamScanneree
‘Tabel Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Kategori Siklus T ‘Siklus 1
Nilai Terendah 5 60
Nilai Tertinggi 85 100
Ratarrata 64,85 76,00
Jumlah Siswa Tuntas. 2B 32
Persentase Ketuntasan 64% 89%
Jumilah Siswa Belum Tuntas B 4
Persentase Ketidaktuntasan 36% 11%
Pada tabel di atas diperolch informasi bahwa tes hasil belajar wengalami peningkatan
nilai rata-rata dari siklus I sebesar 64,85 menjadi 76 pada siklus Il. Dari analisis data tes hasil belajar
siswa pada akhir sikius TI juga dipsrolch bahwa skor rata-rata Kelas disposisi matematika siswa
adalah 81. Sclain peningkatan nila rata-rata, ketuntasan Kelas pada siklus IT juga meningkat dari
‘etuntasan Kelas di siklus Il, Pada siklus I, banyak siswa yang memenuhi KKM hanya 23 orang atau
(647% dari jumlah seluruh siswa di elas, dan pada siklus II meningkat menjadi 32 orang atau 89%.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasa
yaitu pembelajaran SSCS (:
kelas VII SMPN 1 Tanjun}
membuat disposisi matemat
ng telah diuraikan sebelumnya, diperolch kesimpulan,
‘and Share) dengan LKS yang diberikan kepada
langkah search, solve, create dan share
speknya dari siklus Ike siklus I.
sth tel
ketertarikan, Képerg if, | akognisis siswa. Jumlah siswa
yang memiliki nitaiN esa Sama dengan 70 jes mengalami peningkatan dari siklus 1
Ca pe SOE Pere apenas
na fast’ Kepereayaan diri_ terhadap
Kemampuan yang dimiliki merupakan hal yang tidak mudah untuk ditingkatkan dalam wakte
singkat.
Peningkatan di
yaaa,
Hasil belajar siswa els setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model
peningkatan, Hal ini terlihat dari nila rata-rata yang meningkat dari siklus 1 ke siklus
Peningkatan nilai rata-rata, siswa yang memenuhi KKM
siklus 1. Dengan demikian, baik KKM dan ketuntasan Kelas,
mengalarai
HL. Selain
pada siklus I juga meningkat dari
keduanya terpenuhi
Berdasarkan asi! penelitan, maka penelii dapat memberikan beberapa saran yang. dapat
dipergunakan sebegai bahan petimbangan antara lin: 1).Bagi Sekolah dan pihak guru pada
hususnya, tidak ada salshnya menggunakan model pembelajaran SSCS sebagai altematif deem
proses pembelajaran Khususnya dalam meningkatkan aktivitas, dsposisi matemaika dan has
belaiatsiswa, 2)Sebaiknya model pembeljaran SSCS dlidesain dengan lebih baik lagi schingen
memberikan hasil yang lebih baik. Desain yang digunakan belum menggunakan mea
Henbelajaran sehinggs belum membuat siswa berperan aktif secara maksimal, dan 3). Pade
Pencltian ini, penerapan model pembelajaran SSCS hanya bertujuan untuk metnghatkan
dispesisi matematika,siswa, Ragi peneltian selanjunya hrendaknya dapat mengembangkan desain
model pembelajaran SSCS untuk digunakan sebagai
matematika siswa yang lain
Uupaya—meningkatkan kemampuan
Dipindsi dengan CamScanner_ Ci
DAFTAR PUSTAKA
‘Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
‘Arikunto, Subarsim dkk. 2008, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Basrowi,
Asri Budiningsih.C. 2005, Belajar dan Pembelafaran, Jakarta: Rineka Cipta
‘Agib.Z. 2006, Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Ibrahim M. 2000, Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya : University Press.
SLY Slamet., Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta : Sebelas
Maret University Press.
Syah, Muhibbin, 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Bare, Jakarta: Remaja Rosdakarys.
Triyanto, 2007, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivitik, Jakarta; Prestasi
Pustaka Publisher.
Wardani. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
* Drs. I. Siswo Maruto Adi
* SMP Negeri 1 Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan
~JGURU
Konsultan Pendidikan
[| vol. 2
Dipindal dengan CamScanner