Anda di halaman 1dari 3

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAGI PETUGAS

No.Dokumen :
445/C.VIII.SOP.0007.
12/436.6.3.17/2016
SOP
No. Revisi : 00

Tanggal Terbit : 27 Desember 2016

Halaman : 1/2

UPTD dr. Rahmat Suudi

Puskesmas Gundih NIP. 19660228200604 1 008

1. Pengertian Kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas adalah suatu kegiatan
untuk mencegah kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang
dapat merugikan petugas dan pasien, meliputi kegiatan yang berkaitan
dengan spesimen dan lingkungan kerja.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengurangi/ mencegah
risiko dan kemungkinan bahaya yang terjadi dalam laboratorium.
3. Kebijakan Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Gundih Nomor:
445/C.IX.SP.0003.12/436.6.3.17/2016 tentang Penerapan Manajemen
Risiko Klinis di UPTD Puskesmas Gundih
4. Referensi 1. Permenkes nomor 037 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas;
2. Buku Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Depkes RI 200
5. Prosedur 1. Di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja.
a. Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja
b. Tersedia pencahayaan dan ventilasi cukup.
c. Petugas memelihara kebersihan ruangan.
d. Petugas menyediakan tempat sampah yang didalamnya dilapisi
kantong plastik dan diberi tanda khusus (sampah medis atau non
medis).

1/2
e. Tersedia tempat cuci tangan dengan air mengalir.
f. Petugas dilarang makan dan minum dalam laboratorium.
2. Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja.
a. Petugas melaksanakan praktek laboratorium yang benar.
b. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium,
masker, sarung tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai.
c. Jas laboratorium bersih dipakai selama bekerja di laboratorium.
d. Petugas mencuci tangan secara higienis sebelum dan setelah
melakukan aktifitas laboratorium.
e. Petugas membuang sarung tangan bekas pakai ke sampah medis.
f. Petugas segera membersihkan semua tumpahan dengan
desinfektan.
g. Petugas segera melaporkan peralatan yang rusak.
3. Pengelolaan Spesimen.
a. Petugas memperlakukan semua spesimen sebagai bahan infeksius.
b. Petugas harus mengetahui cara pengambilan dan pengolahan
spesimen dengan benar.
c. Semua spesimen darah dan cairan tubuh harus disimpan pada
wadah yang memiliki konstruksi baik, dengan karet pengaman.
d. Jarum habis pakai harus diperlakukan sebagai limbah infeksius
dan dimasukkan ke safety box.
e. Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus di
dekontaminasi dengan desinfektan setelah selesai melakukan
aktifitas laboratorium.
6. Diagram Alir -
7. Unit terkait Unit Laboratorium

8. Rekaman historis perubahan

No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

2/2
3/2

Anda mungkin juga menyukai