Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN MATA KULIAH

PENGAUDITAN PENGGAJIAN DAN PERSONALIA


MATA KULIAH PENGAUDITAN II
KODE KELAS EKA 446
KELAS A3

Dosen Pengampu:
Dr. I Ketut Budiartha, S.E., M.Si., Ak., CPA.
Oleh:

Kelompok 01
Ni Putu Diah Pranaya Kusuma Putri 18; (2107531201)
I Gusti Ayu Aristya Widya Putri 19; (2107531211)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2023
PEMBAHASAN

1.1 Perbedaan Antara Siklus Penggajian dan Personalia Dengan Siklus – Siklus Lainnya
Perbedaan antara siklus penggajian dengan siklus-siklus lainnya pada umumnya meliputi:
 Dalam penggajian hanya terdapat satu golongan transaksi. Kebanyakan siklus
mengandung lebih dari satu golongan transaksi. Sebagai contoh, siklus penjualan
dan penerimaan piutang menyangkut transaksi penjualan dan transaksi penerimaan
kas, dan kadang – kadang juga menyangkut retur penjualan serta transaksi
penghapusan piutang. Penggajian hanya memiliki satu transaksi, karena
penerimaan jasa dari para pegawai dan pembayaran atas jasa tersebut melalui
penggajian berlangsung dalam waktu yang pendek.
 Transaksi biasanya jauh lebih signifikan daripada saldo akun neraca yang
bersangkutan. Akun – akun neraca yang berkaitan dengan penggajian seperti
misalnya utang gaji dan utang pajak penghasilan karyawan jauh lebih kecil daripada
jumlah rupiah transaksi penggajian selama tahun yang bersangkutan.
 Pengendalian internal atas penggajian pada umumnya efektif pada hampir semua
perusahaan, bahkan pada perusahaan kecil sekalipun. Adanya undang – undang
pajak dan ketentuan tentang cara pembayaran pajak penghasilan karyawan yang
ditetapkan pemerintah secara ketat mendorong perusahaan untuk menerapkan
pengendalian internal yang efektif atas pemotongan dan pembayaran pajak
penghasilan karyawan.
Karena ketiga karakteristik diatas, dalam pengauditan penggajian, auditor biasanya
menekankan pada pada pengujian pengendalian, pengujian substantif penggolongan
transaksi, dan prosedur analitis.
1.2 Akun dan Transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia
Akun yang umum dalam siklus penggajian dan personalia antara lain akun kas
penggajian, semua akun bebab gaji, semua akun pemotongan pajak, dan semua akun gaji
akrual. Namun dalam sebagian besar sistem, akun gaji dan upah akrual hanya akan
digunakan pada akhir periode akuntansi
Beban baru akan dicatat apabila karyawan telah benar benar dibayar dan bukan ketika
biaya tenaga kerja terjadi. Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal
penyesuaian pada akhir periode bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum
dibayar.
1.3 Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia Serta Dokumen dan Catatan
Terkait
Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri
dengan membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan
pajak oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus
tersebut melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan tujuan
perusahaan, dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut.
Departemen sumber daya manusian menyediakan sumber yang independen untuk
mewawancarai dan merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut
juga merupakan sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal atas informasi
upah. Termasuk penambahan dan penghapusan gaji serta perubahan upah dan
pengurangan.
a) Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia menyediakan sumber yang independen untuk mewawancarai dan
merekrut personil yang memenuhi kualifikasi. Catatan Sumber Daya Manusia (Human
Resource Records) meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi personil, tingkat
pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja dan tanggal berhenti bekerja.
Formulir Otorisasi Pengurangan. Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi
pengurangan gaji, termasuk jumblah pembebasan untuk pemotongan pajak pengasilan,
401(K) dan program tabungan pension lainnya, obligasi tabungan A.S. serta iuran serikat
pekerja. Formulir Otorisasi Tingkat Pembayaran. Formulir ini digunakan untk
mengotorisasi tingkat pembayaran.
b) Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian
Hal ini penting dalam audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban
peggajian dalam setiap periode. Untuk mencegah salah saji dalam empat aktivitas tersebut
diperlukan pengendalian yang memadai: (1) Penyiapan kartu waktu oleh karyawan, (2)
Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan pembayaran bersih,
(3) Penyiapan cek gaj, dan (4) Penyiapan catatan gaji.
1) Kartu Waktu (time card) Adalah dokumen yang mengidentifikasi waktu per jam
karyawan mulai dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawa.
2) Tiket Waktu Pekerjaan. Tiket waktu pekerjan adalah formulir yang menunjukkan
pekerjaan mana yang dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu.
3) File Transaksi Penggajian. File transaksi oleh komputer ini mencantumkan semua
transaksi penggajian yang diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode, seperti
satu hari, minggu, atau bulan. File tersebut berisi semua informasi yang dimasukkan ke
dalam sistem dan informasi tentang sietiap transaksi, seperti nama karyawan dan nomor
identifikasi, tanggal, pembayaran kotor dan bersih, berbagai jumlah pemotongan pajak,
dan klasifikasi akun atu klasifikasi.
4) Jurnal atau Daftar Penggajian. Laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian dan
umumnya mencantumkan nama karyawan, tanggal, jumlah penggajian kotor dan
bersih, jumlah pemotongan, serta klasifikasi setiap transaksi.
5) File Induk Penggajiam File Induk Penggajian (payroll master file) adalah file komputer
yang digunakan untuk mencatat transaksi penggajian bagi setiap karyawan dan
mempertahankan total upah karyawan yang dibayar selama tahun tersebut hingga
tanggal saat ini.
c) Pembayaran Penggajian
Persetujuan dan distribusi penggajian harus dikendalikan secara hati – hati untuk
mencegah pencurian. Untuk meningkatkan pengendalian, pengeluaran gaji umumnya
diproses secara terpisah dari pengeluaran lainnya.
Pembayaran Penggajian. Pembayaran diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran
atas jasa yang dilaksanakannya. Pembayaran dapat dilakukan dengan cek, tetapi biasanya
disetorkan secara langsung ke rekening bank setiap karyawan. Rekonsiliasi Rekening Bank
Penggajian. Rekonsiliasi bank independen merupakan hal yang penting bagi semua akun
kas, termasuk penggajian, untuk menemukan kesalahan dan kecurangan. Akun Penggajian
imrest (imprest payroll account) adalah akun penggajian terpisah di mana saldo bernilai
kecil dipertahankan.
d) Penyiapan SPT Pajak Penggajian dan Pembayaran Pajak
Sebagian besar sistem penggajian yang terkomputerisasi menyiapkan SPT pajak
penghasilan dengan menggunakan informasi tentang transaksi penggajian dan file induk.
Untuk mencegah salah saji dan kewajiban pajak serta penalty yang potensial, individu yang
kompeten harus memverifikasi output secara independen.
Formulir W-2. Ini adalah formulir yang dikirim ke setiap karyawan yang
mengikhtisarkan penghasilan karyawan selama tahun kalender, termasuk pembayaran
kotor, pemotongan pajak penghasilan, dan pemotongan FICA (jaminan social). SPT Pajak
Penghasilan. Ini adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local, Negara bagian,
dan federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan.
1.4 Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengedalian dan Pengujian Substantif atas
Transaksi
Prosedur pengujian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan alat yang sangat
penting untuk memverifikasi saldo akun dalam siklus penggajian dan personalia.
Walaupun pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan
bagian yang paling penting dalam menguji penggajian, pengujian dalam bidang ini
biasanya tidak bersifat ekstentif. Banyak audit menghadapi risiko salah saji yang material
yang rendah atau minimal, walaupun penggajian sering kalu menjadi bidang yang
signifikan dari total beban. Ada 3 alasan atas hal ini:
1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika
mereka dibayar terlalu rendah
2. Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit
3. Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah Negara bagian dan federal
menyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan social, dan pajak pengangguran.
a) Memahami Pengendalian Internal-Siklus Penggajian dan Personalia
Harus mengenali hal-hal berikut:
 Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan ke perusahaan, karena itu auditor
harus mengidentifikas pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan
yang material untuk setiap organisasi.
 Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian risiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pengendalian.
 Jika auditor melaporkan tentang keefektifan pengendalian internal terhadap
pelaporan keuangan
 Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada risiko pengendalian
yang dinilai dan petimbangan audit lainnya
 Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi akan digabungkan
jika memungkinkan dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan
menggunakan program audit format kerja.
b) Formulir dan Pembayar Pajak Penggajian
Dalam hal pajak, perlu diperhatikan pajak penggajian dan pemotongan pajak
lainnya. Jumlahnya seringkali material maupun karena kewajiban potensial akibat lalai
menyerahkan formulir pajak (SPT) tepat waktu akan menyebabkan kewajiban yang
berat.
Penyiapan Formulir Pajak Penggajian. Sebagai pemahaman atas pengendalian
internal, auditor harus mereview setidaknya satu jenis formulir pajak penggajian. Jika
klien lalai menyiapkan laporan dengan benar, akan muncul kewajiban berupa pajak
yang belum dibayar, denda, atau bunga. Formulir pajak yang dimaksud adalah pajak
penghasilan (PPh). Jika auditor yakin bahwa SPT disiapkan secara tidak benar, auditor
butuh rekonsiliasi terinci atas informasi yang ada di SPT dan butuh catatan penggajian.
Indikasi penyajian tidak benar tersebut mencakup pembayaran bunga dan denda masa
lalu akibat pembayaran yang tidak tepat, personil yang menyiapkan dokumen tersebut
adalah orang baru, tidak ada verifikasi internal, dan masalah arus kas yang dikadapi
klien.
Pembayaran Potongan Pajak Penggajian dan Pemotongan Lainnya Secara Tepat
Waktu. Auditor harus menguji apakah bagian penggajian telah menyetorkan potongan
pajak atas karyawan, walaupun biasanya dilakukan dari pengeluaran kas umum.
Pengujian tersebut termasuk potongan pajak, iuran pensiun, JHT, JKK, Potongan
asuransi, dan tabungan penggajian. Pertama tama, auditor harus tau aturan pajak nya
berdasarkan undang undang dan aturan turunannya, termasuk kontran kerja karyawan.
Setelah itu, auditor dapat dengan mudah untuk menentukan apakah klien telah
melakukan pepembayaran dengan jumlah benar dan tepat waktu dengan
membandingkannya dengan catatan penggajian.
c) Persediaan dan Pertimbangan Kecurangan Penggajian
Auditor seringkali memperluas prosedur audit penggajian jika penggajian
mempengaruhi secara signifikan penilaian persediaan, atau jika auditor menduga
kemungkinan adanya transaksi yang curang secara material, seperti karyawan fiktif atau
penipuan jam kerja.
d) Hubungan Antara Penggajian dan Penilaian Persediaan.
Pengujian atas Karyawan yang Tidak Ada. Mengeluarkan cek gaji kepada individu
yang tidak bekerja lagi untuk perusaahan (karyawan yang tidak ada) sering kali
diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan padahal dia sudah berhenti bekerja.
Biasanya orang yang melakukan jenis penggelapan ini adalah klerk penggajian,
mandor, rekan karyawan atau mungkin mantan karyawan itu sendiri. Untuk menguji
karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang dicatat dalam jurnal
penggajian ke departemen sumber daya manusia untuk menentukan apakah karyawan
telah benar-benar bekerja selama periode penggajian.
Pengujian atas Kecurangan Waktu. Kecurangan waktu terjadi apabila seorang
karyawan melaporkan waktu yang lebih banyak dari yang sebenarnya dikerjakan.
Karena kurangnya bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi auditor untuk
mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu prosedurnya adalah merekonsiliasi
total jam yang dibayar menurut catatan penggajian dengan catatan jam kerja yang
independen, seperti sering kali diselenggarakan oleh pengendalian produksi
Laporan beban yang Curang. Penggantian atas beban perjalanan dan hiburan
adalah bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran; namun, auditor sering kali
melakukan prosedur tambahan sebagai bagian dari pengujian penggajian dan
personalia. Pemalsuan laporan beban oleh manajemen dapat menjadi indikator
diabaikannya pengendalian internal dan potensi kecurangan di area lainnya.
Akibatnya, auditor harus memberikan perhatian khusus pada laporan beban perjalanan
dan hiburan bagi pejabat dan direktur serta harus melakukan pengujian dengan
memverifikasi persetujuan yang tepat dan tujuan dari perjalanan bisnis, memeriksa
tanda terima pendukung dan menentukan apakah penggantian memang ada dalam
pedoman perusahaan
1.5 Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo
Selama kedua tahap audit yang pertama, auditor menilai resiko pengendalian dan
melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi. Setelah
menyelesaikan pengujian tersebut dan menilai kemungkinan salah saji akun laporan
keuangan dalam siklus penggajian dan personalia, auditor akan mengikuti metodologi
untuk merancang pengujian atas rincian saldo.
a) Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Penggajian (Tahap 1)
Risiko bsinis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin
terjadi pada sebagian besar perusahaan . Aakan tetapi , risiko bisnis klien itu mungkin saja
terjadi pada kesepakatan kompensasi yang kompleks , yang mencakup bonus dan rencana
opsi saham serta kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya . Seabagai contoh ,
banyak perusahaan teknologi dan lainnya menyediakan opsi saham yang ekstensif sebagai
bagian dari paket kompensasinya untuk karyawan kunci yang secara signifikan
mempengaruhi beban kompensasi dan ekuitas pemegang saham .
b) Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren (Tahap 1)
Kebanyakan perusahaan memiliki sejumlah besar transaksi yang melibatkan
penggajian, sering kali dengan total nilai yang besar. Akan tetapi, akun-akun neraca
biasanya tidak berjumlah signifikan, kecuali tenaga kerja yang dibebankan ke persediaan.
Selain potensi kecurangan, risiko inheren umumnya juga rendah bagi semua tujuan audit
yang berkaitan dengan saldo. Jika sebagian besar transaksi melibatkan kas, ada risiko
inheren berupa kecurangan penggajian. Karena itu, auditor sering kali mempertimbangkan
pentingnya tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi keterjadian.
c) Menilai Risiko Pengendalian dan Melaksanakan Pengujian yang Terkait (Tahap I dan
II)
Menggunakan penilaian risiko pengendalian dan pengujian pengendalian serta
pengujian substantif atas transaksi yang berhubungan.
d) Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III)
Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin

Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun-tahun sebelumnya(disesuaikan
dengan kenaikan tingkat upah dan kenaikan
volume)

Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji tenaga kerja langsung dan
persentase dari pennjualan dengan tahun-tahun persediaan
sebelumnya.

Membandingkan beban komisi sebagai Salah saji beban komisi dan kewajiban
persentase dari penjualan dengan tahun-tahun komisi
sebelumnya.

Membandingkan beban pajak penggajian Salah saji beban pajak penggajian dan
sebagai persentase dari gaji dan upah dengan kewajiban pajak penggajian
tahun-tahun sebelumnya (disesuaikan dengan
perubahan tarif pajak).

Membandingkan akun pajak penggajian akrual Salah saji pajak penggajian akrual dan beban
dengan tahun-tahun sebelumnya. pajak penggajian

e) Merancang dan Melaksanakan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Kewajiban
dan Beban (Tahap III)
Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian yaitu beban penggajian
akrual (accrued payroll expense), biasanya bersifat langsung jika pengendalian internal
telah beroperasi secara efektif. Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang
utama dalam menguji kewajiban penggajian adalah:
1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang
benar (pisah batas).
Akun kewajiban yang utama dalam siklus penggajian dan personalia:
 Jumlah Potongan dari Gaji Karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum
diayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan jurnal
penggajian, formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya, dan
pengeluaran kas periode selanjutnya. Pos-pos yang dipotong lainnya seperti tabungan
pension, iuran sertifikat pekerja, obligasi tabungan, dan asuransi dapat diverifikasi
dengan cara yang sama.
 Gaji dan Upah Akrual. Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum
menerima upah yang telah menjadi haknya selama beberapa hari atau jam terakhir
hingga periode selanjutnya. Pisah batas dan keakuratan yang benar untuk gaji serta upah
akrual tergantung pada kebijakan perusahaan. Beberapa perusahaan menghitung jam
kerja yang benar-benar dihasilkan selama periode berjalan dan dibayarkan pada periode
selanjutnya.
 Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk mengakrualkan upah dan
mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan tahun sebelumnya, prosedur audit
yang tepat untuk menguji pisah batas dan keakuratan adalah menghitung ulang akrual
klien. Salah saji yang paling mungkin dari setiap signifikansi saldo adalah kelalaian
untuk memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum dibayar.
 Komisi Akrual. Dalam memverifikasi komisi akrual, hal pertama yang perlu dilakukan
adalah menentukan sifat perjanjian komisi dan kemudian menguji perhitungannya
berdasarkan perjanjian tersebut. Auditor harus membandingkan metode untuk
mengakrualkan komisi dengan tahun-tahun sebelumnya demi tujuan konsistensi.
 Bonus Akrual. Pada banyak perusahaan, bonus akhir tahun yang belum dibayar kepada
para pejabat dan karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk
mencatatnya dapat menimbulkan salah saji material.
 Pembayaran Cuti Liburan, Cuti Sakit, atau Tunjangan Akrual Lainnya. Akrual dari
kewajiban-kewajiban yang relatif konsisten dengan tahun sebelumnya merupakan
pertimbangan yang paling penting saat mengevaluasi kewajaran jumlahnya. Kebijakan
perusahaan harus sesuai dengan standar akuntansi mengenai absen yang diberi
kompensasi.
 Pajak Penghasilan Akrual. Pajak penggajian seperti FICA dan pajak pengangguran
negara bagian serta federal, bisa diverifikasi dengan cara memeriksa formulir pajak
yang disiapkan pada periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah harus
dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
 Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Beban. Beberapa akun pada laporan laba rugi
dipengaruhi oleh transaksi penggajian. Pada pos ini yang paling penting yaitu gaji dan
bonus pejabat, gaji kantor, gaji komisis penjualan, serta tenaga kerja manufaktur
langsung. Biaya dapat dikelompokan lebih lanjut menurut divisi, produk, atau cabang.
Tunjangan atau manfaat seperti asuransi kesehatan dapat dimasukkan ke dalam
kelompok beban.
 Kompensasi Pejabat. Auditor harus memferivikasi apakah total kompensasi pejabat
merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya harus
dimasukkan dalam form 10-K SEC dan SPT pajak penghasilan federal.
 Komisi. Beban komisi total dapat diverifikasi dengan mengalikan tingkat komisi pada
setiap jenis penjualan dengan jumlah penjualan dalam kategori tersebut. Jika informasi
yang diinginkan tidak tersedia, mungkin diperlukan pengujian pembayaran komisi
tahunan atau bulanan untuk tenaga penjualan tertentu dan menelusuri total pembayaran
komisi.
 Beban Pajak Penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji
dengan merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak penggajian dengan total
penggajian untuk seluruh tahun. Lalu Total pajak penggajian dapat dihitung ulang
dengan mengalikan tingkat yang sesuai dengan penggajian kena pajak.
 Total Penggajian. Pengujian yang sangat berhubungan dengan pengujian pajak
penggajian yaitu rekonsiliasi total beban penggajian dalam buku besar umum dengan
SPT pajak penggajian dan formulir W2. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
menentukan apakah transaksi penggajian dibebankan kedalam akun non penggajian
atau sama sekali tidak dicatat dijurnal penggajian.
 Tenaga Kerja Kontrak. Untuk mengurangi biaya penggajian, banyak organisasi yang
melakukan kontrak dengan organisasi luar untuk menyediakan staf. Individu yang
menyediakan jasa dipekerjakan oleh organisasi luar.
 Tujuan Penyajian dan Pengungkapan. Pengungkapan yang diperlukan untuk transaksi
siklus penggajian dan personalia tidaklah mendalam. Akan tetapi, beberapa transaksi
yang kompleks, seperti opsi saham dan rencana kompensasi pejabat eksekutif lainnya
mungkin memerlukan pengungkapan catatan kaki. Auditor dapat menggabungkan
prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan pengungkapan
dengan pengujian atas rincian saldo akun kewajiban dan beban.
DAFTAR PUSTAKA

Arens, A.Alvin, Elder, J.Randal, Beasley, S.Mark. 2008. Auditing and Assurance Service an
Integrated Approach. 12th Edition, Upper Sadel River, New Jersey, Pearson
Education International.

Jusup, A. H. (2014). Auditing. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga
Pahlawan Negara

Anda mungkin juga menyukai