Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN KEPERAWATAN
PLANNING / PERENCANAAN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

ADITYA UNTU
ACHMAD LEASA
APRILIA KAMBEY
ASTRID SONDAKH
CHRISTIN TIMPAL
ERIKA KAPARANG
FILDA SANGAJI
GABRIEL REPI
GABRIELA MONICA

DOSEN MATA KULIAH

Ns. FRIDA MENDUR, S.Kep, M.Kep

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO

FAKULTAS KEPERAWATAN

2023

1
DAFTAR ISI

Contents
BAB 1 ..................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1. Latar Belakang .............................................................................................. 3
2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
3. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
1. Definisi Perencanaan (Intervensi Keperawatan) .......................................... 5
2. Tujuan Perencanaan Keperawatan ............................................................... 6
3. Tipe-Tipe Intervensi ..................................................................................... 6
4. Langkah-Langkah perencanaan keperawatan.............................................. 9
5. Prinsip-Prinsip Intervensi Keperawatan ..................................................... 13
BAB III ................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................. 15
1. Kesimpulan ................................................................................................ 15
2. Saran ........................................................................................................... 15

2
BAB 1

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam dunia keperawatan dikenal proses keperawatan, langkah ketiga dari
proses keperawatan adalah rencana (intervensi) keperawatan. Intervensi
diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien. Intervensi
mempunyai maksud mengindividualkan perawatan dengan memenuhi kebutuhan
spesifik pasien serta harus menyertakan kekuatan – kekuatan pasien yang telah
diidentifikasi bila memungkinkan. Perencanaan adalah sesuatu yang telah
dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan
meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah (Kozier et al
1995). Langkah – langkah dalam membuat perencanaan keperawatan meliputi :
penetapan prioritas, penetapan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan,
menentukan intervensi keperawatan yang tepat dan pengembangan rencana asuhan
keperawatan. Setelah diagnosa keperawatan dirumuskan secara spesifik, perawat
menggunakan kemampuan berfikir kritis untuk segera menetapkan prioritas
diagnosa keperawatan dan intervensi yang penting sesuai dengan kebutuhan klien
(Potter & Perry, 1997).

2. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan intervensi keperawatan?
 Apa tujuan disusunnya perencanaan keperawatan?
 Apakah tipe-tipe dari intervensi keperawatan?
 Bagaimana langkah – langkah menyusun intervensi?
 Apa saja fokus dan prinsip intervensi keperawatan?

3. Tujuan Penulisan
 Mengetahui definisi dari intervensi (planning) keperawatan.
 Mampu mengidentifikasi tujuan perencanaan keperawatan.
 Mengetahui tipe-tipe intervensi (planning) keperawatan.
 Untuk mengetahui langkah-langkah dalam menyusun intervensi.

3
 Mengetahui fokus dan prinsip penulisan intervensi keperawatan.

4
BAB II

PEMBAHASAN
1. Definisi Perencanaan (Intervensi Keperawatan)
Menurut Pusdiklat DJJ Keperawatan, perencanaan keperawatan adalah
penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan
dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien.

Perencanaan keperawatan adalah perumusan tujuan, tindakan, dan penilaian


rangkaian asuhan keperawatan pada pasien/klien berdasarkan analisa pengkajian
agar masalah kesehatan dan keperawatan pasien dapat diatasi.(Zaidin Ali)

Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dirancang untuk membantu klien


dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil
yang diharapkan (Gordon, 1994). Intervensi keperawatan adalah semua tindakan
asuhan yang perawat lakukan atas nama klien. Tindakan ini termasuk intervensi
yang diprakarsai oleh perawat, dokter, atau intervensi kolaboratif (McCloskey &
Bulechek, 1994).

Intervensi (perencanaan) adalah kegiatan dalam keperawatan yang meliputi;


meletakkan pusat tujuan pada klien, menetapkan hasil yang ingin dicapai, dan
memilih intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan (Potter dan Perry, 1997).
Tahap perencanaan memberi kesempatan kepada perawat, klien, keluarga dan
orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan guna
mengatasi masalah yang dialami klien. Perencanaan ini merupakan suatu petunjuk
tertulis yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang
dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis
keperawatan.

Tahap perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses
keperawatan sebab perencanaan merupakan keputusan awal yang memberi arah
bagi tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan, termasuk bagaimana,

5
kapan, dan siapa yang akan melakukan tindakan keperawatan. Karenanya, dalam
menyusun rencana tindakan keperawatan untuk klien, keluarga dan orang terdekat
perlu dilibatkan secara maksimal.

Tahap perencanaan ini memiliki beberapa tujuan penting, diantaranya sebagai


alat komunikasi antara sesama perawat dan tim kesehatan lainnya; meningkatkan
kesinambungan asuhan keperawatan bagi klien; serta mendokumentasikan proses
dan kriteria hasil asuhan keperawatan yang ingin dicapai.

2. Tujuan Perencanaan Keperawatan


Tujuan rencana keperawatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan administratif
dan tujuan klinik (Carpenito, 2000)

1. Tujuan administratif

a. Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok.


b. Untuk membedakan tanggung jawab perawat dan profesi kesehatan yang lain.

c. Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan.


d. Untuk menyediakan kriteria klasifikasi klien.

2. Tujuan klinik

a. Menyediakan suatu pedoman penulisan.

b. Mengkomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang


diobservasi dan apa yang dilaksanakan.

c. Menyediakan kriteria hasil sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan

d. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga, dan
tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan.

3. Tipe-Tipe Intervensi
Terdapat tiga kategori intervensi keperawatan yaitu intervensi yang diprakarsai
oleh perawat, dokter dan intervensi kolaboratif. Kategori pemilihan didasarkan
pada kebutuhan klien. Satu klien mungkin membutuhkan semua dari ketiga

6
kategori, sementara klien lainnya mungkin hanya membutuhkan intervensi yang
diprakarsai oleh perawat dan dokter.

 Intervensi Perawat
Intervensi perawat adalah respon perawat terhadap kebutuhan perawatan kesehatan
dan diagnnosa keperawatan klien. Tipe intervensi ini adalah “Suatu tindakan
autonomi berdasarkan rasional ilmiah yang dilakukan untuk kepentingan klien
dalam cara yang diprediksi yang berhubungan dengan diagnosa keperawatan dan
tujuan klien” (Bulechek & McCloskey, 1994). Intervensi ini tidak membutuhkan
supervisi atau arahan dari orang lain. Sebagai contoh, intervensi untuk
meningkatkan pengetahuan klien tentang nutrisi yang adekuat atau aktivitas
kehidupan sehari – hari yang berhubungan dengan higiene adalah tindakan
keperawatan mandiri.

Intervensi perawat tidak membutuhkan instruksi dokter atau profesi lainnya. Dokter
seringkali dalam instruksi tertulisnya mencakup intervensi keperawatan mandiri.
Namun demikian berdasarkan undang – undang praktik keperawatan di sebagian
besar negara bagian, tindakan keperawatan yang berkaitan dengan aktivitas
kehidupan sehari – hari, penyuluhan kesehatan, promosi kesehatan, dan konseling
berada dalam domain praktik keperawatan.

 Intervensi Dokter
Intervensi dokter didasarkan pada respon dokter terhadap diagnosa medis, dan
perawat menyelesaikan instruksi tertulis dokter (Bulechek & McCloskey, 1994).
Memberikan medikasi, mengimplementasikan suatu prosedur invasif, mengganti
balutan dan menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik adalah contoh –
contoh dari intervensi tersebut.

Intervensi ini tidak selalu berada dalam praktik legal keperawatan bagi perawat
untuk meresepkan atau menginstruksikan tindakan ini, tetapi intervensi tersebut

7
berada dalam praktik keperawatan bagi perawat untuk menyelesaikan instruksi
tersebut dan untuk mengkhususkan pendekatan tindakan.

 Intervensi Kolaboratif
Intervensi kolaboratif adalah terapi yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan,
dan keahlian dari berbagai profesional perawatan kesehatan. Jadi, intervensi
perawat, intervensi dokter, dan intervensi kolaboratif membutuhkan penilaian
keperawatan yang kritis dan pembuatan keputusan. Ketika menghadapi intervensi
dokter atau intervensi kolaboratif, perawat tidak secara otomatis
mengimplementasikan terapi, tetapi harus menentukan apakah intervensi yang
diminta sesuai untuk klien.

Menurut Carpenito dan Moyet (2007), ada dua tipe intervensi keperawatan :

1. Intervensi perawat, yaitu intervensi yang dibuat oleh perawat dan akan
dilaksanakan oleh tim perawat lain.
2. Intervensi medis / intervensi delegasi, yaitu intervensi yang dibuat oleh medis
/ perawat senior dan akan dilaksanakan oleh tim perawat lain. Intruksi dokter
bukan merupakan intruksi untuk perawat, melainkan untuk klien yang akan
dibantu oleh perawat jika ada indikasi.
Kedua intervensi tersebut merupakan pengambilan keputusan independen perawat
secara legal. Sebenarnya kalau kita bicara profesi, ini disebutkan sebagai masalah
bersama sehingga bukan disebut instruksi.

Sedangkan menurut Potter dan Perry (1997) ada tiga tipe intervensi keperawatan :

1. Intervensi perawat adalah respons perawat terhadap kebutuhan klien terhadap


perawatan kesehatan dan diagnosis keperawatan. Tindakan memiliki otonomi
yang berdasarkan pada rasional ilmiah. Intervensi ini tidak membutuhkan
intruksi dokter atau profesi.
2. Mencegah timbulnya masalah.
3. Memonitor kejadian.

8
4. Langkah-Langkah perencanaan keperawatan
1. Menentukan prioritas

Dalam menentukan perencanaan perlu disusun suatu sistem untuk menentukan


diagnosa yang akan diambil pertama kali. Salah satu sistem yang bisa digunakan
adalah hirarki “kebutuhan manusia”(Lyer et al., 1996)
Dengan mengidentifikasi prioritas kelompok diagnosa keperawatan dan masalah
kolaburatif, perawat dapat memprioritaskan peralatan yang diperlukan.
Perbedaan antara prioritas diagnosa dan diagnosa yang penting menurut
Capernito(2000) adalah :

a. Prioritas diagnosa adalah diagnosa keperawatan atau maslah keperawatan, jika


tidak diatasi saat ini, akan berdampak buruk terhadap keadaan fungsi dan status
kesehatan.
b. Diagnosa yang terpenting adalah diagnosa keperawatan atau masalah kolaburatif
dimana intervensi dapat ditunda utnuk beberapa saat tanpa bedampak terhadap
status fungsi kesehatan.

Beberapa hirarki yang bisa digunakan untuk menentukan prioritas perencanaan


adalah :
1) Hirarki Maslow

Maslow(1943) menjelaskan kebuthan manusia dibagi menjadi lima tahapan yaitu:

a. Fisiologis

b. Rasa aman dan nyaman

c. Sosial

d. Harga diri

e. Aktualisasi diri.

9
2) Hirarki Kalish

Kalish(1983) lebih jauh menjelaskan kebutuhan maslow dengan berbagai macam


perkembangan, yaitu :

a. Kebutuhan bertahan hidup : makanan, udara, air, suhu, istirahat, eliminasi,


penghindaran nyeri.

b. Kebutuhan stimulasi : seks, aktivitas, eksplorasi, manipulasi, kesenangan baru.


c. Kebutuhan keamanan : keselamatan, keamanan, kedekatan.

d. Mencintai, memiliki, kedekatan

e. Penghargaan, harga diri.

f. Aktualisasi diri.

2. Menetapkan tujuan

Tujuan perawatan merupakan pedoman yang luas/umum dimana pasien


diharapkan mengalami kemajuan dalam berespon terhadap tindakan.

Tujuan dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Tujuan jangka panjang

Tujuan jangka panjang adalah tujuan yang mengidentifikasi arah keseluruhan


atau hasil akhir perawatan. Tujuan ini tidak tercapai sebelum pemulangan. Tujuan
jangka panjang memerlukan perhatian yang terus menerus dari pasien dan/atau
orang lain.

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam waktu yang lama, biasanya lebih
dari satu minggu atau satu bulan. Kriteria hasil dalam tujuan jangka panjang
ditujukan pada unsur “problem/masalah” dalam diagnosa keperawatan.Misalnya :
pasien mampu mempertahankan kontrol kadar gula darah satu kali dalam satu
minggu selama dua bulan pertama pasca perawatan di rumah sakit.

10
2) Tujuan jangka pendek

Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang harus dicapai sebelum pemulangan.
Misalnya : rasa nyeri pasien berkurang/hilang setelah dilakukan tindakan perawatan
selama 2×24 jam. Tujuan yang diharapkan bisa dicapai dalam waktu yang singkat,
biasanya kurang dari satu minggu.

Tujuan jangka pendek ditujukan pada unsur E/S (etiologi, tanda dan gejala)
dalam diagnosa keperawatan aktual/resiko.

3. Menentukan kriteria hasil

Tujuan klien dan tujuan keperawatan adalah standar atau ukuran yang digunakan
untuk mengevaluasi kemajuan klien atau ketrampilan perawat. Menurut
Alfaro(1994), tujuan klien merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu perilaku
klien, keluarga, atau kelompok yang dapat diukur setelah intervensi keperawatan
diberikan. Tujuan keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan suatu tindakan
yang dapat diukur berdasarkan kemampuan dan kewenangan perawat.

4. Menentukan rencana tindakan

Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien


dalam mencapai kriteria hasil. Rencana mendefinisikan suatu aktifitas yang
diperlukan untuk membatasi faktor-faktor pendukung terhadap suatu permasalahan.
Bulecheck & McCloskey (1989) menyatakan bahwa intervensi keperawatan adalah
suatu tindakan langsung kepada klien yang dilaksanakan oleh perawat. Tindakan
tersebut meliputi tindakan independen keperawatan berdasarkan diagnosa
keperawatan, tindakan medis berdasarkan diagnosa medis dan membantu
pemenuhan kebutuhan dasar fungsi kesehatan kepada klien yang tidak dapat
melakukannya.

5. Perencanaan Pulang

Perawat juga harus mempertimbangkan kebutuhan yang akan datang bagi


pasien, khususnya pemulangan dari fasilitas perawatan kesehatan. Perencanaan

11
pulang/discharge planning dimulai/direncanakan disaat pasien memasuki tatanan
perawatan kesehatan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan kesinambungan
perawatan dan untuk menentukan tempat pemulangan yang diantisipasi, misalnya
rumah atau fasilitas keperawatan yang terlatih.

Perawat bertanggung jawab untuk :

a. merencanakan kesinambungan perawatan antara personal keperawatan antara


pelayanan dalam tatanan keperawatan dan antara tatanan keperawatan dan
komunitas.
b. Memulai rujukan ke pelayanan komunitas lainnya dan memberikan arahan yang
diperlukan bagi pasien/keluarga yang sedang belajar utnuk mempercepat
penyembuhan dan meningkatkan keadaan sehat.

Tahapan dalam intervensi (perencanaan) menurut (Flores,2009) adalah:


1. Harus melakukan pengkajian terlebih dahulu

2. Memprioritaskan masalah

3. Menetapkan tujuan

4. Menganalisis hambatan dan keterbatasan

5. Membuat jadwal kegiatan (menetapkan kegiatan,personil yang terlibat, sarana


dan prasarana,dukungan financial, dan tahapan-tahapan).

Berikut langkah – langkah dalam pembuatan intervensi :

 Beri tanggal dan tanda tangan rencana.


Tanggal penulisan rencana penting untuk evaluasi, tinjauan dan rencana yang akan
datang. Tanda tangan perawat menunjukkan tanggung gugat terhadap pasien dan
terhadap profesi keperawatan karena keefektifan tindakan keperawatan dapat
dievaluasi.

12
 Gunakan judul katogori “Intervensi Keperawatan” dan sertakan tanggal
evaluasi pada tiap tujuan.
 Gunakan simbol medis atau bahasa baku dan kata kunci, bukan kalimat
lengkap untuk menyampaikan ide anda.
Misalnya, tulis “Ubah posisi dan perbaiki posisi q2h” bukan “Ubah posisi
dan perbaiki posisi pasien setiap 2 jam”.

 Spesifik
Perawat kini bekerja dalam shif dengan lama waktu yang berbeda, sebagian bekerja
dalam sif 12 jam dan dalam shif 8 jam,sehingga penting untuk menyebutkan dengan
spesifik waktu intervensi diharapkan.

 Rujuk ke buku prosedur atau sumber informasi lain, bukan mencantumkan


semua langkah pada rencana tertulis.
Misalnya “Lihat buku prosedur unit untuk perawatan trakeostomi”.

 Sesuaikan rencana dengan karakteristik unit pasien dengan memastikan bahwa


pilihan pasien, seperti pilihan tentang waktu perawatan dan metode yang
digunakan, dicantumkan.
 Pastikan bahwa rencana keperawatan menggabungkan aspek pencegahan dan
pemeliharaan kesehatan serta aspek pemulihan.
 Pastikan bahwa rencana berisi intervensi untuk pengkajian pasien yang
bersinambungan (Misal, inspeksi insisi q8h).
 Sertakan aktivitas kolaboratif dan kordinasi dalam rencana.
Misalnya, perawat dapat menulis program untuk menanyakan ahli gizi atau ahli
terapi fisik tentang aspek khusus perawatan pasien.

 Sertakan rencana pemulangan pasien dan kebutuhan perawatan di rumah..

5. Prinsip-Prinsip Intervensi Keperawatan


a. Berdasarkan kepada respon klien

b. Berdasarkan penggunaan sumber yang tersedia

13
c. Meningkatkan kemampuan merawat diri sendiri dan self reliance

d. Sesuai dengan standart praktik keperawatan

e. Memiliki dasar hukum

f. Sesuai dengan tanggung jawab praktek keperawatan

g. Kerjasama dengan profesi lain

h. Penekanan pada aspek pencegahan dan peningkatan kesehatan

i. Menerapkan metode keperawatan yang paling efektif

j. Mempertimbangkan kebutuhan kesehatan yang esensial

k. Memperhatikan faktor perubahan lingkungan

l. Meningkatkan peran serta klien dalam asuhan keperawatan klien.

Komponen rencana tindakan keperawatan

a. waktu.

Semua rencana keperawatan harus diberi waktu untuk mengidentifikasikan tanggal


dilaksanakan, misalnya : pertahankan tungkai kanan tetap dalam posisi istirahat
selama 24 jam

b. Menggunakan kata kerja

Semua rencana tindakan keperawatan secara jelas menjabarkan setiap kegiatan,


misalnya : lakukan kompres dingin selama 20 menit.

c. Fokus pada pertanyaan

Spesifik pada pertanyaan “who, what, where, when, which, and how..” : siapa, apa,
dimana, kapan, yang mana, dan bagaimana.

14
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa Perencanaan dan
tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperawatan berdasarkan masalah
actual dari klien.

Perencanaan adalah penyususnan rencana tindakan keperawatan yang akan


dilaksanakan untuk mengulangi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan
yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhnya kebutuhan klien. Intervensi
keperawatan adalah tindakan yang dirancang untuk membantu klien dalam beralih
dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil yang
diharapkan.

Tujuannya yaitu untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali


masalah dengan menganalisis kondisi lingkungan internal maupun eksternal yang
mengacu pada upaya pencapaian tujuan (Mc Namara,2010).

2. Saran
Untuk membuat perencanaan harus belajar menentukan prioritas, merumuskan
tujuan, dan membuat intervensi. Melalui perencanaan perawatan yang
berkomitmen pada waktu, maka anda akan dapat memiliki kemampuan dalam
memecahkan masalah dan memiliki kemampuan menentukan validitas keputusan
yang dibuat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Suparman,Lucilla. 2012. Pemeriksaan fisik Keperawatan. Bogor

Wilkinson,Judith M. 2011. Buku saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta:EGC

Walkinson J.M. 2007. Nursing Procces and Critical Thinking. 4th ed. New Jersey.
Pearson Education.

https://titikanggraeni.wordpress.com/2014/08/19/rencana-keperawatan-intervensi-
keperawatan/

http://ainulinayah2.blogspot.co.id/2016/05/intervensi-keperawatan.html

http://iniduniakeperawatan.blogspot.co.id/2014/01/proses-keperawatan-
intervensi.html

https://ilirdha.wordpress.com/category/dokumentasi-intervensi-keperawatan/

16

Anda mungkin juga menyukai