Anda di halaman 1dari 2

Nama : Moningka Kartika B Josita

NIM : 2214202030
Kelas : B1 Ekstensi
Tugas : Keperawatan Keluarga

1. Tentang konsep keluarga sejahtera (indikator keluarga sejahtera, tahapan, indikator keluarga sejahtera 1,
2, 3+) …..

Jawaban :

1. Indikator keluarga sejahtera :


Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat
dan lingkungan. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2009).
2. Tahapan keluarga sejahtera :
a. Tahapan Keluarga Prasejahtera
Keluarga Pra Sejahtera yaitu keluarga yang tidak memenuhi salah satu dari 6 indikator Keluarga
Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan dasar keluarga” (basic needs).
b. Tahapan Keluarga Sejahtera I
Keluarga Sejahtera I yaitu keluarga mampu memenuhi 6 indikator tahapan KS I, tetapi tidak
memenuhi salah satu dari 8 indikator Keluarga Sejahtera II atau indikator ”kebutuhan psikologis”
(psychological needs) keluarga.
c. Tahapan Keluarga Sejahtera II
Keluarga Sejahtera II yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 indikator tahapan KS I dan 8 indikator
KS II, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 5 indikator Keluarga Sejahtera III (KS III), atau indikator
”kebutuhan pengembangan” (develomental needs) dari keluarga.
d. Tahapan Keluarga Sejahtera III
Keluarga Sejahtera III yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 indikator tahapan KS I, 8 indikator
KS II, dan 5 indikator KS III, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 2 indikator Keluarga Sejahtera III
Plus (KS III Plus) atau indikator ”aktualisasi diri” (self esteem) keluarga.
e. Tahapan Keluarga Sejahtera III Plus
Keluarga Sejahtera III Plus yaitu keluarga yang mampu memenuhi keseluruhan dari 6 indikator
tahapan KS I, 8 indikator KS II, 5 indikator KS III, serta 2 indikator tahapan KS III Plus.
3. Indikator keluarga sejahtera 1, 2, dan 3+ :
a. Indikator Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan dasar keluarga” (basic needs) :
 Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.
 Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian.
 Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik.
 Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan.
 Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi.
 Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.
b. Indikator Keluarga Sejahtera II (KS II) atau indikator ”kebutuhan psikologis” (psychological needs)
keluarga, yaitu :
 Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
 Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur.
 Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun.
 Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah.
 Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas atau fungsi
masing-masing.
 Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan.
 Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa baca tulisan latin.
 Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat atau obat kontrasepsi.
c. Indikator Keluarga Sejahtera III (KS III) atau indikator ”kebutuhan pengembangan” (develomental
needs), yaitu :
 Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama.
 Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang.
 Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk
berkomunikasi.
 Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal.
 Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar, majalah, radio, tv, internet.
d. Indikator Kelarga Sejahtera III Plus (KS III Plus) atau indicator ”aktualisasi diri” (self esteem), yaitu:
 Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materil untuk kegiatan sosial.
 Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan social, yayasan, institusi
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai