Anda di halaman 1dari 10

BAB 4 5 April 2023

Bung Tomo
Kelompok 1 - VIII F

01 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1 Gendis Karenina

2 Keisha Aureli Ahmad

Member of 3 Denia Husnul Barokah

the group Davin Hilmi Bintang Febian


4

5 Andhika Pratama Ramadhan

6 Daffa Romadhoni Tsaqif

02
Bung Tomo
Biografi Singkat
Sutomo atau lebih dikenal dengan sapaan akrab
Bung Tomo adalah pahlawan nasional Indonesia
dan pemimpin militer Indonesia pada masa
Revolusi Nasional Indonesia yang dikenal karena
peranannya dalam Pertempuran 10 November
1945. Ia lahir pada 3 Oktober 1920 dari pasangan
Kartawan Tiptowidjojo dan Subastita, di Surabaya
dan meninggal pada 7 Oktober 1981.

03
didikan Bung To
Pen mo
setelah menamatkan pendidikan di HBS, Bung Tomo ingin berkonsentrasi dalam gerakan sosial
kemasyarakatan, kepemudaan, dan perjuangan membela bangsa dan negara. Akan tetapi, sang
ayah justru memaksanya masuk perguruan tinggi. Alhasil Bung Tomo pun memilih kuliah di
Universitas Indonesia (UI) dengan Fakultas Ekonomi sebagai pilihannya. Sayangnya, Bung Tomo
kurang senang dengan studi ekonomi. Bung Tomo lebih menyukai studi yang berkaitan dengan
sosial masyarakat. Fakultas ekonomi dipilih lantaran usulan keluarga.Pada saat kuliah Bung Tomo
sempat berhenti beberapa kali akibat intensitas dan keterlibatannya dalam gerakan perjuangan
kemerdekaan sehingga membuat kuliahnya terlambat. Bung Tomo baru menyelesaikan kuliah
pada 1968 dan dinyatakan lulus pada 1969.

04
Perjuangan Bung Tomo
Melawan Sekutu
10 Nov 1945 BPRI

Bung Tomo berperan sebagai pemimpin Barisan


Bung tomo memiliki peran yang sangat penting
Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) di
bagi arek - arek suroboyo. Salah satu peran
Surabaya. Serangan pertama terjadi pada tanggal
pentingnya adalah membangkitkan semangat
28 Oktober 1945, Dimana para pejuang Indonesia
perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan
menghancurkan pos pertahanan sekutu. Pada 31
tentara Sekutu pada pertempuran 10 November
Oktober 1945, pemimpin pasukan Inggris, Brigadir
1945 di Surabaya. Bung Tomo membangkitkan
Mallaby, tewas di tangan rakyat Surabaya. Hal ini
semangat arek - arek suroboyo untuk melawan
kemudian menyulut kemarahan Sekutu. Mereka
Kedatangan Inggris yang diboncengi NICA yang
memberi ultimatum atau peringatan kepada
bermaksud untuk merebut kembali Indonesia
rakyat Surabaya untuk segera menyerah. Jika
setelah merdeka pada 17 Agustus 1945.
menolak, maka akan dihancurkan.

05
Namun, masyarakat Surabaya tidak goyah,
mereka tetap melawan Sekutu. Puncak
pertempuran pun terjadi pada 10 November 1945.
Pasukan Sekutu menyerang Surabaya dan

Merdeka atau pejuang Indonesia berusaha menghalau dengan


sekuat tenaga. Dalam menghadapi Sekutu, rakyat
Surabaya tidak hanya menggunakan senjata saja,

mati !
melainkan juga bambu runcing. Pertempuran
pun berakhir pada 28 November 1945. Semangat
yang ditunjukkan rakyat dalam mempertahankan
kemerdekaan membuat Presiden Soekarno
menetapkan tanggal 10 November 1945 sebagai
Hari Pahlawan.

06
Orasi Bung Tomo pada
Pertempuran Surabaya
Sebagai bangsa yang sudah menyatakan diri mereka,
harga diri rakyat Indonesia seakan terinjak-injak ketika
pada 18 September 1945 Belanda mengibarkan
bendera negaranya di Hotel Yamato. Bentuk
perlawanan rakyat, disobeknya kain biru pada bendera
ituhingga hanya merah dan putih yang tersisa. Dalam
pertempuran itu ia terus menggelorakan semangat
rakyat.

" Kita tunjukan bahwa kita ini adalah benar-benar


orang yang ingin merdeka
Dan untuk kita saudara-saudara,
Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap satu : Merdeka atau mati!"

07
SKILLS 23 JANUARY

Kematian Bung Tomo


Bung Tomo wafat pada 7 Oktober 1981 saat usianya
menginjak 61 tahun.Menurut hasil pemeriksaan dokter di
Rumah Sakit Kerajaan Arab Saudi, pahlawan Nasional ini
menderita komplikasi hidrasi serta stroke.Pada 7 Oktober
1981, Sutomo meninggal dunia di Padang Arafah saat
sedang menunaikan ibadah haji

08
FYI !
1.Arek-arek Suroboyo adalah sebutan untuk orang Surabaya,
dengan berbekal bambu runcing berani melawan pasukan sekutu yang
memiliki persenjataan canggih.

2.Fakta bahwa Bambu runcing yang digunakan bertempur melawan


tentara sekutu ternyata bukan dari daerah Surabaya sendiri. Bambu
tersebut rupanya didatangkan dari Blitar.

3.Keputusan yang menetapkan hari pahlawan sebagai hari nasional


melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

09
Thank you for
listening!

20

Anda mungkin juga menyukai