Askep (Priskillia Marisa) ICU
Askep (Priskillia Marisa) ICU
DISUSUN OLEH :
NAMA : Priskillia Marisa, S.Kep
NPM :
CI Klinik
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal Masuk RS : 01 – 05 - 2023 Tanggal Pengkajian : 04 – 05 – 2023
Nomor RM : 114556 RS/Ruangan : ICU
Diagnosa Medis : CHF NYHA III ec HHD + AFRR
I. BIODATA
A. Identitas Klien
1. Nama Initial : Tn. L
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Tempat Tanggal Lahir (Usia) : Palu, 15-02-1947 (76 tahun)
4. Golongan Darah (Rhesus) :-
5. Status : Kawin
6. Agama : Islam
7. Suku/Kewarganegaraan : Suku Kaili/Indonesia
8. Latar Belakang pendidikan : SMP
9. Jenis pekerjaan : Pensiunan
10. Pendapatan per bulan : + Rp.2.000.000
11. Alamat : Jl. Tombolotutu
: Klien X : Meninggal
: Tinggal serumah
Konsistensi Padat -
10. Jenis obat yang dikonsumsi di rumah (nama dan dosisnya) : Amlodipine
6. KEPALA
Inspeksi :
Keadaan kepala : keadaan kepala kotor
Bentuk kepala : normosefali
Jenis rambut : lurus (warna putih)
Penyebaran rambut : merata
Kebersihan rambut : kusam
Palpasi :
Benjolan :tidak adanya benjolan di kepala
Nyeri : tidak ada nyeri
Luka :tidak ada luka
7. WAJAH
Inspeksi :
Bentuk : simetris
Warna kulit : merata, warna sawomatang
Palpasi :
Benjolan :tidak ada
Nyeri : tidak ada
Lesi : tidak ada
Tes kekuatan otot-otot wajah : tidak dikaji
Tes sensitivitas kulit wajah : tidak dikaji
8. MATA
Inspeksi :
Alis mata : simetris kanan dan kiri
Bulu mata : penyebaran merata, warna hitam
Keadaan palpebral : tidak ada pembengkakan pada
palpebra, warna coklat
Keadaan konjungtiva : konjungtiva anemis
Warna sclera : sclera tidak ikterik
Ukuran pupil :kanan = + 3 mm kiri = + 3 mm
Reaksi pupil : kanan (+) kiri (+)
Alat bantu : tidak menggunakan alat bantu
Hordeolum : tidak ada hordeolum
Tes lapang pandang : tidak dikaji
Tes otot/reaksi dekat : tidak dikaji
Tes buta warna : tidak di kaji
Tes ketajaman penglihatan : tidak di kaji
9. TELINGA
Inspeksi :
Keadaan telinga : telinga normal
Kebersihan telinga : telinga bersih
Membran timpani : tidak di kaji
Serumen : ada serumen
Pengeluaran cairan : tidak ada cairan keluar
Tinitus : tidak ada
Menggunakan alat bantu : tidak menggunakan alat bantu
Palpasi :
Benjolan : tidak ada benjolan
Nyeri : tidak ada nyeri tekan pada tulang
mastoid
Tes pendengaran : Tidak dikaji
12. LEHER
Inpeksi :
Letak trachea, posisi leher : letak trachea berada di bawah
laring, posisi leher Nomal tidak
ada deviasi
Vena jugularis, ketinggian (cm) : vena jugularis normal, 8 (cm
Struma : Struma berada di tengah tidak
ada deviasi
Kelenjar thyroid :tidak ada pembesaran
Tonic neckrefleks : tidak dikaji
Auskultasi :
Arteri carotis : tidak dikaji
Palpasi :
Masa : Tidak ada massa
Nyeri : Tidak ada nyeri
Palpasi :
Nyeri ketuk,lokasi : Tidak ada nyeri
Fraktur vertebra : CERVICAL (7) = tidak ada
fraktur
THORAX (12) = tidak ada fraktur
LUMBAL (5) = tidak ada fraktur
SACRAL (5) = tidak ada fraktur
COXIGIS (4) = tidak ada fraktur
14. ABDOMEN
Inpeksi :
Bentuk perut : Datar
Kulit : turgor kulit normal
Umbilicus : normal kedalam
Menggunakan benda asing : tidak menggunakan benda asing
Stoma (kolostomi) : tidak ada stoma
Ascites : tidak ada ascites
Luka : tidak ada luka
Auskultasi :
Aorta abdomen : tidak dikaji
Bising usus : bising usus normal 15 kali
Peristaltic usus : peristaltic usus normal
Palpasi :
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Nyeri tekan : ada nyeri tekan
Nyeri lepas : tidak ada nyeri lepas
Massa : tidak ada massa
Perkusi :
Bunyi : tidak dikaji
15. REPRODUKSI
a. Pria
Pola menstruasi : tidak dikaji
Menarche, kapan : tidak dikaji
Menopause, kapan : tidak dikaji
16. RECTUM/ANUS
Inpeksi :
Hygiene : tidak dikaji
Luka : tidak dikaji
Pendarahan : tidak dikaji
Hemoroid : tidak dikaji
Palpasi :
Kekuatan sfingter ani : tidak dikaji
Nyeri : tidak dikaji
Benjolan : tidak dikaji
Massa : tidak dikaji
17. Extermitas
a. Extermitas atas
Inpeksi :
Keadaan : simetris kanan dan kiri
Jumlah jari : lengkap 10 jari kanan dan kiri
Warna kuku : pucat
ROM : Menurun
Capillary Refill Time (CRT): > 3 detik
Luka, lokasi : tidak ada
Clubbing finger : tidak ada
Palpasi :
Nyeri otot : ada nyeri
Tonus otot : lemah
Kekuatan otot : 2 2
2 2
Perkusi :
Refleks biceps : tidak dikaji
Refleks triceps : tidak dikaji
b. Extermitas bawah
Inpeksi :
Keadaan : simetris kanan dan kiri
Jumlah jari : lengkap 10 jari kanan dan kiri
Warna kuku : pucat
ROM : Menurun
Luka, lokasi: tidak ada
Oedema : tidak ada
Palpasi :
Hernia femoralis : tidak ada hernia
Nyeri otot : tidak diaji
Oedema (grade) : tidak ada
Kekuatan otot : lemah
Perkusi :
Refleks patella : tidak dikaji
Refleks patologis : tidak dikaji
18. KULIT
Warna : sawo matang
Turgor : Kurang baik
Kelembaban : kulit kering
Rash : tidak ada rash
Lesi : tidak ada lesi
Benjolan : tidak ada benjolan
Massa : tidak ada massa
IX. PENATALAKSANAAN
1. IVFD Nacl 0,9% 18 tpm
2. inj. Lasix 2 amp/12jam/IV
3. spironolactone 2x25 mg
4. CPG 75 mg 1x1
5. Candesartan 8 mg 1x1
6. Digoxin 0,25 mg 2x1
7. Aspilet 50 mg 1x1
8. Amlodipine 5 mg 1x1
KLASIFIKASI DATA
Kategori & Sub kategori
Data Subjektif & Objektif
Kategori Sub kategori
DS :
Respirasi Keluarga mengatakan klien mengalami
sesak
Batuk berdahak
Klien mengeluh nyeri dada
DO :
Fisiologis KU : Lemah
SpO2 : 95%
Respirasi : 28 x/mnt
klien tampak menggunakan otot bantu
pernapasan
Pola nafas abnormal
Terdengar bunyi ronchi
DS :
Sirkulasi Keluarga klien mengatakan klien men-
galami penurunan kesadaran sejak pagi
DO :
KU: Lemah
Kesadaran: Somnolen
GCS: 7
Takikardia
Nadi 115 x/menit
Gambaran EKG aritmia
CRT: >3 detik
TD: 180/90 mmHg
Warna kulit pucat
Nutrisi dan DS :
DO :
Cairan
DS :
DO :
Eliminasi
Aktivitas Dan DS :
Istirahat Keluarga klien mengatakan ADL klien di
bantu sepenuhnya
DO :
KU: Lemah
Klien mengalami penurunan kesadaran
Gambaran EKG menunjukan aritmia
Frekuensi jantung meningkat
Sianosis
DS:
Neurosensori DO:
Reproduksi dan DS :
Seksualitas DO:
Nyeri dan DS : -
Kenyamanan DO : -
Psikologis DS:
Integritas ego DO:
Pertumbuhan dan DS:
Perkembangan DO:
DS :
Kebersihan diri DO :
Perilaku Penyuluhan dan DS:
DO:
pembelajaran
Interaksi Sosial DS :
Relasional DO:
Lingkungan Keamanan dan DS :
Proteksi DO:
ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
Edukasi Edukasi
9. Ajarkan teknik batuk efektif 9. Agar klien dapat mengetahui cara
batuk efektif
Kolaborasi Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian ekspektoran 10. Ekspektoran merupakan obat yang
dapat membantu klien untuk lebih
mudah mengencerkan dahak
2. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan intervensi Perawatan jantung Perawatan jantung
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 jam, Observasi Observasi
perubahan irama jantung maka curah jantung meningkat 1. Identifikasi tanda/gejala sekunder 1. Untuk mengetahui penurunan curah
dibuktikan dengan dengan penurunn curah jantung jantung dengan terjadinya
takikardia, tekanan darah Kriteria hasil: peningkatan berat badan, distensi vena
meningkat, CRT >3 1. Takikardia menurun jugularis, palpitasi dan gejala
2. Gambaran EKG aritmia sekunder lainnya
menurun 2. Monitor tekanan darah 2. Peningkatan tekanan darah yang
signifikan dapat mengakibatkan
3. Pucat menurun
penurunan curah jantung
4. Tekanan darah membaik 3. Monitor EKG 3. Pemantauan EKG berfungsi untuk
5. Pengisian kapiler membaik mengetahui adanya kelainan pada
jantung
4. Monitor aritmia 4. Monitor artmia berfungsi untun
mengetahui jika adanya detak jantung
yang tidak normal
Terapeutik Terapeutik
5. Posisikan pasien semi-fowler 5. Agar dapat membantu klien
mengurangi sesak nafas
6. Berikan diet jantung yang sesuai 6. Pelaksanaan diet jantung dapat
membantu untuk mengurangi beban
jantung
7. Terapi relaksasi jantung berpengaruh
7. Berikan terapi relaksasi jantung untuk mengurangi tingkat stres
mengurangi stres sehingga tekanan darah dapat dikontrol
8. Berikan dukungan emosional dan 8. Memberikan dukungan emosional dan
spritual spritual memberikan rasa nyaman,
tentram kembali dan menurunkan
tingkat stres
9. Berikan oksigen untuk 9. Pemberian oksigen dapat mengurangi
mempertahankan saturasi oksigen sesak dan meningkatkan saturasi
>94% oksigen
Edukasi
Edukasi
10. Membatasi aktivitas fisik dapat
10. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai
membantu mengurangi kerja jantung
toleransi
sehingga jantung bisa lebih membaik
11. Beraktivitas secara bertahap lebih
11. Anjurkan beraktivitas secara bertahap
baik dari melakukan aktivitas secara
mendadak agar tubuh menyesuaikan
dengan aktivitas yang akan dilakukan
sehingga jantung tidak kaget
12. Jika berhenti merokok maka akan
12. Anjurkan berhenti merokok
menurunkan resiko stroke, penyekit
jantung koroner dll.
13. Menghitung berat badan harian sangat
13. Ajarkan pasien dan keluarga
penting untuk dapat mengontrol
mengukur berat badan harian
asupan harian dan juga untuk
mengetahui adanya kelebihan berat
badan atau tidak
14. Kebutuhan intake dan output cairan
14. Ajarkan pasien dan keluarga
sangat penting untuk di pantau agar
mengukur intake dan output cairan
tidak terjadi kekurangan atau pun
harian
kelebihan cairan
Kolaborasi Kolaborasi
15. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika 15. Pemberian antiaritmia digunakan
perlu untuk menangani aritmia atau irama
jantung yang terlalu cepat, terlalu
lambat, atau tidak teratur
16. Rujuk ke program rehabilitasi jantung 16. Rujuk rehabilitas jantung bertujuan
meningkatkan kesehatan jantung
terutama setelah mengalami serangan
jantung
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan intervensi Rehabilitasi jantung Rehabilitasi jantung
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam, Observasi Observasi
kelemahan dibuktikan maka Toleransi aktivitas 1. Monitor tingkat toleransi aktivitas 1. Monitor tingkat toleransi aktivitas
meningkat dengan 2. Periksa kontraindikasi latihan dilakukan agar dapat mengetahui
dengan mengeluh lelah,
Kriteria hasil: (takikardia >120 x/menit, TDS >180 tingkat aktivitas yang bisa dilakukan
frekuensi jantung 1. Kemudahan dalam mmHg, TDD > 110 mmHg, hipotensi 2. Takikardia, peningatan tekanan darah
meningkat > 20% dari melakukan aktivitas sehari- ortostatik >20 mmHg, angina, >180mmHg, angina, dispnea,
kondisi istirahat hari meningkat dispnea, gamaran EKG iskemia, blok lembaran EKG iskemia merupakan
atrioventikuler derajat 2 dan 3, tanda adanya kontraindikasi terhadap
2. Kekuatan otot meningkat
takikardia ventrikel) latihan rehabilitasi jantung
3. Kekuatan tubuh bagian 3. Lakukan skriningansietas dan depresi, 3. Ansietas dan depresi dapat memicu
bawah meningkat jika perlu permasalahan pada kesehatan jantung
4. Keluhan lelah menurun Terapeutik Terapeutik
5. Warna kulit membaik 4. Fasilitasi pasien menjalani latihan fase 4. Edukasi dan modifikasi faktor resiko
1 (inpatient) mengurangi atau menghilangkan efek
5. Fasilitasi pasien menjalani latihan fase buruk dari berbaring di tempat tidur
2 (outpatient) 5. Meningkatkan kapasitas fungsional
6. Fasilitasi pasien menjalani latihan fase meningkatkan daya tahan, manajemen
3 (maintenance) kecemasan dan depresi modifikasi gaya
7. Fasilitasi pasien menjalani latihan fase hidup
4 (long term) 6. Meningkatkan daya tahan tubuh,
mencegah perkembangan dan
Edukasi menghambat progresi
8. Jelaskan rangkaian fase-fase 7. Meningkatkan dan menjaga gaya hidup
rehabilitasi jantung yang sehat
9. Anjurkan menjalani latihan sesuai
toleransi Edukasi
10. Anjurkan pasien dan keluarga untuk 8. Agar memberikan pemahaman dan
modifikasi faktor resiko (mis. Latihan, pengertian kepada keluarga tentang
diet, berhenti merokok, menurunkan proses rehabilitasi
berat badan) 9. Agar keluarga pasien dan pasien dapat
11. Anjurkan pasien dan keluarga memperhatikan aktivitas sesuai
mematuhi jadwal kontrol kesehatan toleransi untuk menjaga tidak
terjadinya serangan jantung
10. Melakuan diet, menurunkan berat
badan dan berhenti merokok
merupakan suatu cara untuk
memodifikasi pola hidup menjadi
lebih sehat
11. Melakukan kontrol secara teratur
dapat memantau kondisi kesehatan
secara rutin sehingga mengurangi
resiko terjadinya serangan jantung
IMPLEMENTASI
EVALUASI
A
Masalah Pola Napas Tidak Efektif
belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
- Memonitor pola napas
- Memonitor saturasi oksigen
- Memberikan posisi semi-Fowler
- Mempertahankan pemberian oksigen
2 S:-
Selasa, 02 O:
Mei, 2023 - Klien nampak sesak
- SpO2: 92%
- RR: 28 x/menit
- TD: 180/90 Mmhg
- Keluarga klien nampak lebih
tenang
- Keluarga klien nampak paham
dengan edukasi yang diberikan
- Telah diberikan Candesartan 8
mg 1x1
- Telah diberikan Digoxin 0,25
mg 2x1
O:
- Klien nampak tidak bisa
beraktivitas karena penurunan
kesadaran
- Nadi : 121 x permenit
- Terjadi peningkatan nadi
- Respirasi meningkat 28 x/menit
A
Masalah Pola Napas Tidak Efektif
tidak teratasi
P
Intervensi dihentikan pasien meninggal
2 S:-
Rabu, 03 O:
Mei, 2023 - Klien nampak sesak
- SpO2: 62%
- RR: 12 x/menit
- TD: 70/50 Mmhg
- Keluarga klien nampak histeris
- KU memburuk
- Klien tampak mengalami
penurunan kesadaran