Materi Pokok : Garis, huruf, angka, dan etiket dalam gabar teknik
Kompetensi Dasar :
3.2 Memahami garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis
4.2 Membedakan garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis
Indikator :
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis dan penggunaan garis pada gambar
teknik sesuai bentuk dan fungsi garis.
2. Peserta didik dapat menjelaskan huruf, angka, dan etiket dalam gambar teknik.
3. Peserta didik dapat mendeskripsikan bentuk dan ukuran huruf dan angka gambar
teknik.
GARIS, HURUF, ANGKA, DAN ETIKET DALAM GABAR TEKNIK
A. Garis Gambar
Dalam gambar teknik digunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing
mempunyai arti dan kegunaan sendiri-sendiri. Beberapa jenis garis, ketebalan dan
contoh penggunaannya menurut ISO 128-1982 ditunjukkan pada Tabel 1 di
bawah.
1. Garis sumbu
0,35 Garis gores
2. Garis simetri
titik tipis
3. Lintasan
Garis gores
titik tipis yang
0,7/ dipertebal
pada ujung- 1. Garis (bidang) potong
0,35 ujungnya dan
pada
belokannya
* Meskipun kedua jenis garis (E dan F) penggunaannya sama, tetapi pemakaian dalam
satu lembar gambar harus dipilih salah satu saja (tidak dicampur)
Dalam suatu gambar, kadang-kadang ditemukan ada dua atau lebih garis
yang saling berimpit, padahal garis-garis itu berbeda jenisnya. Untuk menentukan
jenis garis mana yang dimunculkan dan garis mana yang dihilangkan (ditutupi),
dapat digunakan urutan prioritas sebagai berikut:
1. Garis nyata (garis tebal, jenis A)
2. Garis nyata yang terhalang (garis gores tipis, jenis F)
3. Garis bidang potong (garis gores titik tipis yang dipertebal pada ujung-
ujungnya dan pada belokannya, jenis H)
4. Garis sumbu (garis gores titik, jenis G)
5. Garis bantu, garis ukur dan garis arsir (garis tipis, jenis B)
Tebal garis dalam standar ISO diambil berbanding, dimulai dari yang paling
tipis, yaitu: 0,13; 0,18; 0,25; 0,5; 0,7; 1,0; 1,4 dan 2,0 dalam satuan mm. Macam-
macam tebal garis yang dikelompokkan menurut tebal pasangannya (tebal,
sedang dan tipis) seperti ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah.
*) Kelompok dengan pasangan (0,7; 0,5; 0,35) dan (0,5; 0,35; 0,25) adalah tebal
garis yang banyak dipakai dalam menggambar teknik mesin.
Pada umumnya tebal garis tebal adalah 0,5 atau 0,7 mm. Jarak minimum
antara garis-garis (jarak antara garis tengah garis) sejajar termasuk garis arsir,
tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling tebal pada suatu gambar.
Dianjurkan agar ruang antara garis tidak kurang dari 0,7 mm.
Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan, atau bertemu, harus
diperlihatkan secara jelas titik pertemuannya atau titik perpotongannya, seperti
terlihat pada Gambar 1. Panjang garis gores dan jarak antaranya pada satu
gambar harus sama. Panjang ruang antara harus cukup pendek dan jangan terlalu
panjang.
Gambar 1. Garis gores dan garis bertitik
Tebal garis huruf (d) 0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4
Gambar di bawah ini beberapa contoh gambar etiket atau kepala gambar: