A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari materi pada topik ini, Saudara diharapkan
mampu membaca gambar teknik
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pelatihan ini guna memfasilitasi peserta
sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Fungsi Garis-Garis Dan Peralatan Gambar Teknik
2. Standarisasi Dan Proyeksi Gambar
3. Simbol Dan Membaca Gambar Otomotif
BAB I
GAMBAR TEKNIK
g. Garis sumbu
Garis sumbu merupakan perpaduan garis strip dengan titik yang tipis.
Ketebalan garis sumbu adalah 0,25 milimeter. Fungsinya adalah sebagai
garis sumbu, garis simetris serta garis lintasan. Aturan membuat garis putus
titik sama dengan membuat garis putue-putus atau garis gores, hanya tinggal
memberi titik ditengahnya.
l. Garis Ekstensi
Merupakan garis tipis kontinyu yang digunakan untuk menunjukkan luas
(awal dan akhir) suatu dimensi dalam suatu gambar. Garis ekstensi pada
umumnya digambar kurang lebih 1,5mm dari garis luar objek dan
diperpanjang 3 mm lebih panjang dari mata panah terluar yang terletak
diujung garis dimensi.
Garis pada gambar teknik adalah bagian dari bahasa grafis khusus yang
menjadi standar di seluruh industri. Setiap jenis garis memiliki makna
tertentu. Penggunaan atau penerapan garis harus tepat sesuai standar, baik
pada gambar tradisional atau CAD. Gambar berikut merupakan contoh
penggunaan garis pada gambar mesin:
Keterangan gambar 2:
A1 = Garis benda yang terlihat.
B1 = Garis imajiner.
B2 = Garis ukuran.
B3 = Garis proyeksi.
B4 = Garis penunjuk.
B5 = Garis arsir.
B6 = Garis potongan yang diputar di tempat.
B7 = Garis sumbu yang pendek.
C1 = Garis batas parsial atau interupsi.
D1 = Garis batas sobekan atau interupsi.
E1 = Garis benda yang tidak terlihat.
G1 = Garis sumbu.
G2 = Garis sumbu simetri.
G3 = Lintasan.
J1 =Tanda untuk garis atau permukaan yang berlaku persyaratan
khusus.
K1 = Garis komponen yang berdekatan.
K2 = Posisi alternatif dari komponen yang bergerak.
K3 = Garis centroidal.
Dari beberapa macam garis gambar teknik diatas dapat dibuatkan kesimpulan
dan disajikan pada sbuah tabel seperti berikut.
Tabel garis-garis gambar teknik
b. Fungsi
Fungsi huruf dan angka dalam gambar teknik dipergunakan untuk
memperjelas maksud informasi yang disajikan pada gambar. Huruf dan
angka gambar teknik memiliki fungsi yang sangat penting dalam
gambar. Karenanya penulisan huruf dan angka gambar teknik wajib
ditambahkan pada saat menggambar.
Huruf dan angka dalam gambar teknik memiliki fungsi penting untuk
mengkomunikasikan informasi yang jelas dan terukur.
Beberapa fungsi huruf dan angka dalam gambar teknik sebagai berikut:
➢ Identifikasi Elemen
Huruf digunakan untuk memberikan nama atau deskripsi pada
elemen-elemen dalam gambar. Ini membantu dalam
mengidentifikasi dan merinci komponen atau bagian-bagian yang
ada dalam gambar. Misalnya, "A" bisa digunakan untuk
mengidentifikasi suatu komponen tertentu.
➢ Label Nomor Part
Untuk memberikan nomor bagian atau referensi dari suatu
komponen dalam gambar. Juga membantu dalam merujuk ke daftar
bagian atau spesifikasi lebih lanjut. Misalnya “ P/N: XVZ-123 “
➢ Spesifikasi Materi
Digunakan untuk menunjukkan jenis material atau materi yang
digunakan dalam pembuatan suatu objek. Hal ini penting untuk
pemilihan material yang tepat dalam proses manufaktur.
➢ Instruksi Perakitan
Untuk memberikan instruksi perakitan pada elemen-elemen dalam
gambar. Ini memberikan petunjuk tentang bagaimana suatu objek
harus dirakit atau dipasang. Misalnya, "M" bisa digunakan untuk
menunjukkan langkah-langkah perakitan.
➢ Dimensi dan Toleransi
Angka digunakan untuk memberikan ukuran dan dimensi objek atau
komponen dalam gambar teknik. Selain itu, angka digunakan untuk
menunjukkan toleransi, yang memberikan informasi tentang batas-
batas yang dapat diterima dalam pengukuran objek.
➢ Koordinat
Untuk menunjukkan posisi atau lokasi ttik atau objek tertentu dalam
gambar
➢ Orientasi
Huruf dan simbol seperti panah digunakan untuk menunjukkan arah
atau orientasi suatu objek. Ini berguna untuk memahami bagaimana
suatu objek harus diposisikan atau diarahkan.
➢ Kertas Duplex
Kertas duplex (artinya dua lapis) adalah kertas yang memiliki 2
sisi dengan warna yang berbeda. Satu sisi berwarna putih
sedangkan sisi lainnya berwarna abu-abu.
Kertas duplex terbagi kedalam beberapa jenis sesuai dengan
tingkat gramasinya (beratnya), mulai dari 250 gram, 270 gram,
310 gram, 350 gram, dan 400 gram.
➢ Kertas HVS
Kertas HVS )Highly Versatile Paper) merupakan jenis kertas
berkualitas tinggi yang sering digunakan untuk berbagai
keperluan cetak dan penulisan. Kertas gambar dipergunakan
ini mempunyai ukuran-ukuran yang telah distandarkan. Ukuran
yang paling banyak dipergunakan adalah seri A. Kertas HVS
seri A sudah ada ukuran standarnya. Ukuran kertas seri A
ditulis dengan memberikan angka 0 (nol) di belakang huruf A.
Misalnya A0, A1, A2, A3, A4, dan A5.
Gambar Kertas HVS
Sumber : https://shorturl.at/IJY79
b. Pensil
Pensil dalam hal ini merupakan alat tulis yang digunakan khusus
dalam dunia teknik dan desain untuk membuat gambar teknik
menjadi benar dan dapat dibaca untuk menghasilkan informasi serta
dengan hasil ketelitian tinggi. Pensil juga digunakan dalam berbagai
aplikasi, termasuk rekayasa, arsitektur, desain industri dan ilustrasi
teknik.b Beberapa hal yang perlu diketahui tentang pensil adalah
sebagai berikut:
➢ Ketebalan dan jenis ujung
Pensil gambar seringkali memiliki ujung yang lebih tajam dan kuat
dari pensil biasa. Dan hal ini membantu dalam menghasilkan
garis yang lebih halus dan presisi pada gambar.
➢ Derajat kekerasan
Berbagai jenis pensil tersedia dalam tingkat kekerasan yang
diberi kode dengan angka atau huruf seperti 2h, HB, 2B dan
seterusnya. Pensil dengan derajat yang lebih tinggi (seperti 2H)
menghasilkan garis yang lebih cerah, sementara pensil dengan
derajat yang lebih rendah (seperti 2B) menghasilkan garis yang
lebih gelap.
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil
biasa, pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga
jenis pensil ini memiliki tingkat kekerasan tertentu mulai dari yang
lunak sampai keras. Adapun tingkat kekerasan pensil dapat dilihat
pada tabel.
Tabel 2 Tingkat Kekerasan Pensil
sebagai berikut:
➢ Pensil mekanik
Pensil mekanik merupakan alat gambar teknik yang digunakan
untuk menggambar dan memiliki beberpa perbedaan utama
dibandingkan dengan pensil kayu konvensional.
Pensil mekanik adalah pensil yang terpisah antara batang
dengan isi pensil. Jika isi pensil habis dapat diisi ulang. Batang
pada pensil mekanik terbuat dari plastik atau besi dan tidak
akan habis dan cukup mengisi ulang dengan mengganti isi
pensil jika sudah habis. Pensil mekanik memiliki ukuran
diameter yang berbeda untuk menunjang kebutuhan
menggambar yaitu diameter 0,3 mm, 0,5 mm dan 1,0 mm.
Berikut ini ciri-ciri pensil mekanik:
• Tidak perlu diraut
Salah satu keuntungan utama pensil mekanik adalah
bahwa tidak perlu repot-repot untuk merautnya. Pensil ini
menggunakan isi berbentuk stik yang dapat ditekan
keluar sedikit demi sedikit saat Anda membutuhkannya,
sehingga tidak ada potongan kayu yang terbuang.
• Presisi
Pensil mekanik memberikan presisi yang lebih tinggi dalam
penggambaran atau penulisan karena ujungnya bisa
sangat tajam. Ini sangat berguna dalam gambar teknik,
ilustrasi teknik, atau tulisan yang memerlukan ketelitian
tinggi.
• Beragam Ketebalan Garis
Pensil dapat dengan mudah diganti isinya untuk
menghasilkan garis dengan ketebalan yang berbeda, yang
berguna untuk membuat garis tipis dan tebal dalam satu
gambar.
• Isi yang Beragam
Isi pensil mekanik tersedia dalam berbagai derajat
kekerasan, mulai dari 9H (sangat keras) hingga 9B (sangat
lunak), memungkinkan untuk menghasilkan garis dengan
intensitas yang sesuai dengan kebutuhan.
• Tahan Lama
Pada umumnya pensil mekanik lebih tahan lama karena
tidak ada potongan kayu ketika diraut. Pensil ini hanya
perlu diganti isi atau ujung pensil
Sumber : https://shorturl.at/jMQS5
Gambar Penggaris T
Sumber : https://shorturl.at/efq23
c. Penggaris/mistar skala
Merupakan mistar untuk mengukur dengan ukuran skala,
misalnya skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya.
Untuk mengetahui ketiga macam penggaris tersebut perhatikan
gambar dibawah ini.
Gambar Penggunaan penggaris segitiga
5. Mal
Macam – macam mal yang dipergunakan untuk menggambar teknik
terdiri atas mal huruf, mal busur (kurva), mal lingkaran, mal elips dan
mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya).
c. Mal Elips
Mal elips dipergunakan untuk membuat elips misalnya gambar–
gambar silinder, cincin poros dan bentuk–bentuk elips kainnya.
d. Mal Lingkaran
Mal lingkaran tentunya berbentuk melingkar yang sudah tertulis besar
diamater. Mal ini digunakan untuk membuat lingkaran-lingkaran kecil.
Pada umumnya diameter dari 1mm sampai dengan 36 mm. Pada mal
lingkaran sudah terdapat empat garis sumber mal lingkaran dengan
garis sumbu gambar yang telah dibuat.
e. Mal Khusus
Mal/sablon dengan bentuk lain yang khusus ini mempunyai bentuk
bermacam–macam. Misalnya untuk simbol–simbol pengerjaan, tanda
pengerjaan, anak panah, lingkaran, simbol–simbol dan konstruksi
pipa, konstruksi listrik dan lain–lain. Salah satu contoh mal dengan
bentuk lain adalah mal untuk tanda pengerjaan (lihat gambar berikut
ini) :
Gambar Mal Khusus
Sumber : https://shorturl.at/juLP9
Gambar Penghapus
Sumber : https://shorturl.at/imDFJ
7. Meja gambar dan Papan Gambar
Papan gambar ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas,
misalnya untuk kertas ukuran A0 mempunyai ukuran 1200 mm x 900
mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm. Papan
gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus,
agar kepala dari penggaris – T dapat digeser. Gambar 1.25
menunjukkan sebuah standar papan gambar khusus yang dapat diatur
ketinggiannya maupun kemiringannya.
Papan gambar khusus yang dipasang di atas sebuah standar ini
disebut juga meja gambar. Ada beberapa macam meja yang
digunakan dalam gambar teknik, antara lain meja gambar biasa yang
memiliki mekanisme yang sangat sederhana, dimana tidak bisa
diubah-ubah. Selanjutnya ada meja gambar mekanik yang memiliki
mekanisme bisa diatur kemiringan secara mekanik, dan yang terakhir
meja gambar hidrolik yang memiliki mekanisme hidrolik dimana meja
dapat diatur.
2. Fungsi
Fungsi standarisasi gambar teknik bertujuan untuk memudahkan
komunikasi antara pembuat/perancang gambar dengan penguna
gambar teknik.
Standarisasi gambar teknik memiliki beberapa fungsi penting dalam
dunia teknik dan desain. Berikut ini beberapa fungsi standarisasi
gambar teknik :
a. Kepastian sesuai dan tidak kesesuaian kepada para pembuat
dan pembaca gambar terhadap suatu gambar teknik
b. Penyeragaman dalam pemakaian simbol-simbol gambar.
c. Kemudahan dalam berkomunikasi antara pembuat dan pembaca
gambar tersebut.
d. Kemudahan untuk kerjasama antar beberapa perusahaan untuk
produksi massal ukuran ukuran yang sama.
e. Kelancaran dalam produksi dan pemasaran suku cadang alat industri
f. Membantu dalam pembuatan dokumen teknis yang konsisten dan
sistematis, yang dapat digunakan untuk referensi dan pemeliharaan
di masa mendatang.
g. Digunakan sebagai dasar dalam pendidikan teknik dan pelatihan
profesional. Dapat membantu siswa dan tenaga kerja teknis
memahami dan menguasai teknik gambar yang benar.
h. Memudahkan pelacakan revisi dan perubahan yang dibuat pada
gambar teknik selama siklus hidup produk atau proyek.
i. Dapat meminimalisir kesalahan dalam interpretasi gambar. Hal ini
membantu mencegah kesalahan produksi yang dapat menyebabkan
kerugian biaya dan waktu.
j. Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi
pemborosan sumber daya.
Secara keseluruhan, standarisasi gambar teknik berperan penting dalam
memastikan komunikasi yang efektif, kualitas produk yang tinggi, dan
keselamatan dalam berbagai disiplin ilmu teknik
a. Proyeksi Miring
1). Pengertian
Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada
sebuah bidang dua dimensi, dapat kita lakukan dengan
beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan
menggambar. Salah satu proyeksi yang dimaksud adalah
proyeksi Miring. Proyeksi ini merupakan salah satu proyeksi
yang sejajar namun memiliki garis proyeksi yang berkedudukn
miring terhadap bidang proyeksinya. Pada proyeksi miring
gambar yang dihasilkan akan menjadi lebih nyata dan detail
seperti aslinya.
2). Ciri-ciri
Pada proyeksi miring mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Sumbu X berimpit dengan garis horizontal/mendatar
b) Sumbu Y mempunyai sudut 45˚/30˚ dengan garis mendatar
c) Skala ukuran pada sumbu X = 1, pada sumbu Y = 1:2 dan
pada sumbu Z = 1:1
3) Jenis-jenis
Pada proyeksi miring ada dua maacam yang digunakan dalam
gambar teknik yaitu proyeksi miring dengan kemiringan pada
sumbu Y = 45˚ dan pada kemiringan sumbu Y = 30˚, yang
masing-masing pada sumbu X berhimpit pada sumbu mendatar.
(Lihat gambar dibawah).
b. Proyeksi Isometris
1). Pengertian
Proyeksi Isometri merupakan bagian dari proyeksi Pictorial
yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi agar
tersampaikan ke semua pihak. Proyeksi Isometri adalah
proyeksi yang digunakan untuk menggambar obyek
berbentuk tiga dimensi dengan ketentuan sudut dan skala
pemendekan yang sudah diatur sebelumnya. Proyeksi
Isometri menyajikan benda dengan tepat, karena panjang
garis pada sumbu-sumbunya menggambarkan panjang
sebenarnya. Cara menggambarnya sangat sederhana
karena tidak ada ukuran-ukuran benda mengalami skala
perpendekan.
2). Ciri-Ciri Proyeksi Isometri
Untuk mengetahui sebuah gambar teknik menggunakan
proyeksi isometri maka perlu mengetahui ciri-ciri dari proyeksi
tersebut. Ciri-ciri tersebut antara lain sebagai berikut:
a). Pada kedua sumbu membentuk kemiringan dengan
sudut 30˚ yaitu pada sumbu X dan Y.
b). Perbandingan panjang ketiga sumbu X,Y dan Z dengan
skala 1:1:1
c). Antara sumbu X dan sumbu Y keduanyan membentuk
sudut 120˚
c. Proyeksi Dimetris
1). Pengertian
Proyeksi dimetri merupakan sebuah proyeksi dengan hasil
tiga dimensi yang terdapat perbedaan sudut sumbu x dan
y terhadap bidang horizontal. Demikian juga terdapat
perbedaan panjang sumbu x, y, dan z. Proyeksi ini untuk
mengubah panjang, lebar dan tinggi agar menghasilkan
kesan gambar yang lebih realistis.
2). Ciri-Ciri Proyeksi Dimetris
Karakteristik atau ciri-ciri pada proyeksi Dimetris tidak jauh
berbeda dengan kedua proyeksi sebelumnya. Untuk ciri-
cirinya adalah sebagai berikut:
a). Memiliki sudut sumbu x terhadap horizontal adalah 7
derajat, dan sudut sumbu y terhadap horizontal adalah
40 derajat.
b) Rasio antara panjang ketiga sumbu adalah X = 1:1,
pada sumbu Y = 1:2, dan pada sumbu Z = 1:1
Tabel 1.1
Sudut Proyeksi Perbandingan skala sumbu
NO
Α β X Y Z
1 15 15 1 1 1.315
2 35 35 1 1 0.8256
3 40 10 0,587 1 1
d. Proyeksi Perspektif
1). Pengertian
Gambar proyeksi perspektif merupakan teknik dasar yang
digunakan daalam seni, arsitektur, dan desain utnuk
menciptakan representasi realistis objek tiga dimensi pada
permukaan dua dimensi. Ini meniru cara kita memandang
kedalaman dan hubungan spasial dunia.
Proyeksi perspektif adalah teknik menggambar yang
menciptakan ilusi kedalaman dan hubungan spasia; pada
permukaan datar. Hal ini didasarkan pada prinsip-prinsip
geometri dan optik, yang menangkap bagaimana objek
tampak mengeci dan men;yatu menuju titik hilang
dikejauhan. Proyeksi perspektif memungkinkan seniman,
arsitek dan desainer utnuk merepresentasikan objek tiga
dimensi secara realistis dan akurat
2. Proyeksi Orthogonal
a. Pengertian
Proyeksi ortogonal merupakan gambar proyeksi yang bidang
proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap
proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda
terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain tegak
lurus terhadap bidang proyeksi, garis-garis proyektonya juga
sejajar satu sama lain.
Proyeksi orthogonal adalah gambar proyeksi mempunyai sudut
tegak lurus terhadap proyektornya. Proyeksi ini maerupakan
sebuah gambaran benda nyata atau khayalan yang dilukiskan
dengan garis-garias pandangan pada suatu bidang gambar.
Dari pengertian lainnya proyeksi ini merupakan proyeksi dua
didmensi yang digunakan sebagai gambar kerja/gambar desain,
karena proyeksi ini didapatkan dengan cara memproyeksikan
setiap sisi benda/obyek gambar dari arah tegak lurus bidang yang
diproyeksikan, sehingga menghasilkan bentuk dan ukuran yang
sama persis dengan aslinya.
Bidang proyeksi yang banyak digunakan adalah bidang
hosrizontal dan bidang vertikal, seperti pda gambar dibawah.
Bidang-bidang tersebut meliputi kwadran I, kwadran II, kwadran
III, dan kwadran IV.
b. Fungsi
Beberapa fungsi pada proyeksi orthogonal sebagai berikut :
➢ Digunakan untuk membuat gambar teknik yang akurat dan
konsisten
➢ Membantu dalam proses perancangan dan konstruksi objek.
➢ Untuk memperjelas informasi gambar sehingga gambar
benar-benar seperti nyata.
➢ menjelaskan gambar detail dari masing-masing sudut
pandang
➢ Seseorang dapat melihat objek dari berbagai sisi dan sudut
pandang yang berbeda, sehingga memudahkan dalam
memahami karakteristik objek tersebut.
c. Jenis Proyeksi Orthogonal
1). Proyeksi Amerika
Proyeksi amerika biasa disebut dengan proyeksi kwadran III
atau sudut ketiga. Proyeksi ini merupakan proyeksi yang letak
bidangnya sama dengan arah pandangan. Dengan kata lain
proyeksi amerika adalah proyeksi pada bidang yang sama
dengan garis pandang.
Pada proyeksi ini benda yang akan digambar diletakkan dalam
tempat dengan sisi-sisi tembus pandang sebagai bidang-
bidang proyeksi, seperti pada gambar dibawah. Diartikan pada
gambar tersebut bahwa pada tiap-tiap bidang proyeksi akan
tampak gambar pandangan dari benda menurut penglihatan
atau pandangan.
Keterangan :
a : Pandangan Depan
b : Pandangan Atas
c : Pandangan Samping Kiri
d : Pandangan Samping Kanan
e : Pandangan Bawah
f : Pandangan Belakang
*Pandangan A, B, C Adalah Pandangan Primer
Pandangan depan dalam arah A dipilih sebagai pandangan
depan. Pandangan-pandangan yang lain diproyeksikan pada
bidang-bidang proyeksi lainnya menurut Gambar (a). Sisi-sisi
peti dibuka menjadi satu bidang proyeksi depan menurut anak
panah menurut Gambar (b). Hasil lengkapnya dapat dilihat
pada Gambar (c). Dengan pandangan depan A sebagai
patokan, pandangan atas B diletakkan diatas, pandangan C
dikiri, pandangan kanan D diletakkan di kanan, pandangan
bawah E diletakkan di bawah, dan pandangan belakang
dapat diletakkan di kiri atau kanan.
2. Fungsi
Fungsi dari simbol komponen kelistrikan seperti berikut :
a. Mempermudah pembaca untuk mengetahui komponen-komponen
listrik serta jalur-jalur pengkabelan.
b. Untuk simbol-simbol kleistrikan membantu dalam memahami dan
menginterpretasikan diagram kelistrikan.
c. Simbol-simbol membantu dalam mengidentifikasi komponen yang terlibat
dalam sirkuit dan memecahkan masalah dengan lebih efisien.
Gambar Rangkaian sistem kelistrikan kendaraan
Sumber : https://shorturl.at/DOX04
(a) (b)
a). Batarai singel sel
b). Baterai lebih dari satu sel
b. Kabel
Kabel listrik biasanya digambarkan sebgai garis lurus tanpa tanda
tambahan. Garis dengan tanda panah menunjukkan arah aliran arus.
Kabel sendiri merupakan material konduktor yang dipakai untuk
menghantarkan arus listrik dalam suatu rangkaian.
1). Simbol yang biasa digunakan dalam rangkaian elektronika
3). Kabel tidak terhubung. Simbol ini menggambarkan kabel initidak saling
terhubung satu sama lain.
c. Saklar
Saklar dapat memiliki berbagai simbol tergantung pada jenisnya. saklar
sederhana digambarkan sebagai lingkaran yang terputus untuk
menunjukkan sirkuit terbuka ketika dalam posisi mati. Beberapa macam
saklar seperti berikut :
1). Toggle switch SPST artinya statusnya terputus dalam kondisi
open. Saklar satu kutub, satu lemparan, saklar on-off sederhana: Dua
terminal dapat terhubung atau terputus satu sama lain
2). Togle switch SPDT artinya statusnya memilih dua terminal koneksi.
Saklar satu kutub, dua lemparan, saklar pergantian sederhana
dengan putus sebelum membuat: C (COM, Common) terhubung ke
L1 (NC, Normally Closed) atau ke L2 (NO, Normally Open).
6). Relai SPST (Single Pole Single Throw) artinya statusnya Koneksi
untuk Open dan Close digerakkan dengan elektromagnetik
7). Relay SPDT (Single Pole Doble Throw) artinya statusnya Koneksi
untuk Open dan Close digerakkan dengan elektromagnetik
d. Lampu
Ini dapat digambarkan sebagai lingkaran dengan panah yang keluar sisi,
menunjukkan cahaya yang dipancarkan.
e. Motor
Motor listrik digambarkan sebagai lingkaran dengan huruf M
f. Fuse
Pemutus arus ini digambarkan sebuah segi empat dengan tanda F
didalamnya.
g. Relay
Digambarkan sebagai segi epat dengan dua garis melintasisisi-sisinya,
dan tada khusus yang menghubungkan terminal.
Beberapa jenis relay berdasarkan pole dan throw, seperti dalam tabel
berikut ini.
Single Pole Single Throw Relay SPST memiliki 4
(SPST) Terminal, 2 Terminal untuk
Kontak Saklar dan 2
Terminalnya lagi untuk Coil.
Single Pole Double Relay SPDT memiliki 5
Throw (SPDT) Terminal, 3 Terminal untuk
KontakSaklar dan 2
Terminalnya lagi untuk Coil.
Double Pole Single Relay DPST memiliki 6
Throw (DPST) Terminal, diantaranya 4
Terminal yang terdiri dari 2
Pasang Terminal Kontak
Saklar sedangkan 2 Terminal
lainnya untuk Coil. Relay
DPST dapat dijadikan 2
Saklar yang dikendalikan
oleh 1 Coil.
Double Pole Double Relay DPDT memiliki
Throw (DPDT) Terminal sebanyak 8
Terminal, diantaranya 6
Terminal yang merupakan 2
pasang Relay SPDT yang
dikendalikan oleh 1 (single)
Coil. Sedangkan 2 Terminal
lainnya untuk Coil.
i. Ground
Simbol ini digambarkan sebagai tanda yang menyerupai panah turun ke
tanah dan menggambarkan juga suatu titik pada suatu rangkaian yang
disebut ground mempunyai tegangan 0 V
1 2 3
Gambar Simbol Ground
Sumber : https://shorturl.at/FJM34
j. Koneksi
Simbol ini sederhana seklai, hanya sebuah titik kecil dimana dua kabel
atau jalur bertemu terhubung.
l. Pemutus Mati
Digambarkan sebagai segi empat dengan tanda OFF
Berikut ini beberapa simbol lain dalam sistem kelistrikan pada kendaraan
seperti pada tabel dibawah ini.
1. Arus searah
Arus bolak-balik
2.
Baterai
5.
Steker / terminal
6.
Massa
7.
8. Sekering
13 Ampermeter
14.
Ohmeter
Sakelar pemutus
17
18.
Lampu 1 filamen
21.
Putaran
22. Tekanan
Membran (diafragma)
23.
29.
Relai penghubung
30.
Relai pemindah 1 langkah
Schritt relais
31
(Relai pemindah 2 langkah)
32. Diode
34.
Diode Zener
35.
Transistor PNP
Transistor npn
36.
Thyristor
A = Anoda
37.
B = Katoda
G = Gate
39.
Generator arus bolak-balik 1 fasa
40.
Alternator
41.
Distributor
Kondensator
42.
Koil pengapian
43.
Ventilator
44.
45. Klakson
47.
Mikrofon
48.
Radio
Pada tabel dibawah merupakan contoh wiring diagram atau rangkaian
sistem kelistrikan pada sistem penerangan.
15 Kunci kontak
30/B+ Baterai +
31/B- Baterai –
(massa)
31 b Massa dengan
sakelar
54 Lampu rem
55 Lampu kabut
56 Sakelar lampu
kepala
58 L ampu kota
B. Membaca Gambar Teknik
Untuk dapat menginterpretasikan gambar teknik yang biasa digunakan dalam
mengkomunikasikan informasi mengenai desain, spesifikasi, dimensi, toleransi
dan fitur-fitur lainnya dari suatu produk atau proyek maka salah satu skill yang
harus disiapkan adalah kompetensi dalam membaca gambar teknik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang pembaca gambar untuk
dapat membaca gambar antara lain :
1. Skala
Penting sekali seorang pembaca gambar untuk bisa merealisasikan hasil
pembacaan gambar dengan melihat skala, perlu beberapa kali ukuran
sebenarnya dari objek tersebut dirduksi dalam gambar.
2. Jenis gambar
Gambar teknik menakup beberpa jenis termasuk gambar detail, gambar
perakitan, gmbar potongan dan yang lainnya. Perlu dipahami jenis gambar
yang akan dibaca.
3. Garis dan Simbol
Gambar teknik banyak menggunakan berbagai garis dan simbol-simbol
untuk menggambar fitur-fitur objek. Dan juga harus memahami simbol-
simbol yang disajikan.
4. Toleransi
Penting sekali dalam membaca gambar memperhatikan toleransi, karena
mengindikasikan sejauh mana deviasi dari dimensiyang diijinkan.
5. Referensi
Penting sekali memperhatikan referensi gambar atau tabel lain yang
mungkin diberikan dalam gambar untuk informasi lebih lanjut.
Hasil gambar yang nantinya harus dapat dibaca oleh orang lain, maka gambar
harus benar sesuai dengan aturan dari menggambar teknik.
Membaca gambar teknik dengan benar adalah keterampilan penting untuk
menghindari kesalahan dalam manufaktur, perakitan, atau konstruksi, dan untuk
memastikan bahwa produk atau proyek sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
C. Gambar Potongan atau Irisan
Untuk memberikan informasi lengkap dari gambar yang berongga atau
berlubang perlu menampil- kan gambar dengan teknik-menggambar yang
tepat. Kadang-kadang gambar tampak lebih rumit karena adanya garis-
garis gambar yang tidak kelihatan. Oleh karena itu garis-garis gores
yang akan menimbulkan salah pengertian (salah informasi) perlu dihindari,
yaitu dengan menunjukkan gambar potongan/irisan.
Gambar potongan atau irisan ini fungsinya untuk menjelaskan
bagian-bagian gambar benda yang tidak kelihatan, misalnya dari benda
yang dibor(baikyang dibor tembus maupun dibor tidak tembus) lubang-
lubang pada flens atau pipa-pipa, rongga-rongga pada rumah katup,
dan rongga-rongga pada blok mesin. Bentuk rongga tersebut perlu
dilengkapi dengan penjelasan gambar potongan agar dapat memberikan
ukuran atau informasi yang jelas dan tegas, sehingga terhindar dari
kesalahpahaman membaca gambar.
Gambar potongan atau irisan dapat dijelaskan menggunakan
pemisalan benda yang dipotong dengan gergaji seperti gambar berikut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir antara lain:
➢ Sudut dan ketebalan garis arsiran
➢ Bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas
➢ Pengarsiran bidang yang berdampin~an
➢ Pengarsiran benda-benda tipis
➢ Peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir
➢ Macam-macam garis arsiran yang disesuaikan dengan bendanya.