Anda di halaman 1dari 95

GAMBAR TEKNIK

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari materi pada topik ini, Saudara diharapkan
mampu membaca gambar teknik

B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pelatihan ini guna memfasilitasi peserta
sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Fungsi Garis-Garis Dan Peralatan Gambar Teknik
2. Standarisasi Dan Proyeksi Gambar
3. Simbol Dan Membaca Gambar Otomotif
BAB I
GAMBAR TEKNIK

A. Fungsi Garis-Garis Dan Peralatan Gambar Teknik


1. Pengertian Garis dan Gambar Teknik
Gambar teknik memainkan peran penting dalam mengkomunikasikan
informasi teknis antara insinyur, perancang, dan produsen. Gambar-
gambar ini menggunakan berbagai jenis garis untuk mewakili berbagai
elemen dan fitur secara akurat. Memahami berbagai jenis garis yang
digunakan dalam bidang teknik sangat penting untuk menafsirkan dan
membuat gambar yang akurat.
Garis gambar teknik merupakan elemen dasar dalam gambar teknik yang
digunakan untuk menyampaikan informasi teknis tentang suatu objek,
komponen, atau struktur. Garis-garis ini digunakan untuk menggambarkan
bentuk, dimensi, detail, dan karakteristik lainnya dari objek yang
direpresentasikan dalam gambar teknik. Garis gambar teknik sering kali
disusun sesuai dengan aturan dan standar tertentu untuk memastikan
komunikasi yang jelas dan benar adanya.
Garis gambar teknik merupakah sebuah jenis garis yang digunakan dalam
gambar teknik untuk menggambarkan objek, komponen, atau struktur
dengan tepat dan jelas.
Jadi gambar teknik adalah media penyampaian rancangan dan gagasan
secara visual dalam bentuk gambar yang terdiri atas garis-garis, simbol,
serta tulisan yang telah disepakati secara resmi dan mempunyai standar
tertentu agar bisa dipahami oleh penggambar dan pembaca gambar. Dalam
bidang teknik suatu perancangan dan perencanaan membutuhkan media
berupa gambar teknik untuk memudahkan proses manufaktur atau
pengerjaan tertentu dengan mengetahui maksud dan arti dari rancangan
tersebut tanpa perlu kontak langsung secara lisan.
Gambar Penerapan garis dalam gambar teknik
Sumber : https://shorturl.at/epyF5

2. Fungsi Gambar Teknik


Gambar teknik merupakan susunan visual yang terperinci tentang suatu
desain atau produk yang dijadikan sarana komunikasi antara teknikus,
arsitek dan sebagainya. Fungsi dari gambar teknik itu sendiri sebagai
berikut:
a. Sebagai konsep suatu gagasan
Hal ini diwujudkan dalam bentuk gambar yang kemudian dianalisis dalam
rancangan gambar, selanjutnya dievaluasi secara terus menerus sampai
mendapatkan suatu gambar yang sempurna.
b. Sebagai penyampaian informasi
Gambar teknik yang dibuat harus mampu memberikan informasi yang
jelas sesuai dengan yang dimaksud oleh perencana.
c. Sebagai arsip dokumen
Gambar teknik sangat penting dan harus disimpan dan dijaga dengan baik
sebagai informasi untuk rencana-rencana yang akan datang. Untuk
menyimpan dan mendokumentasikan informasi teknis terkait suatu
proyek, produk, atau proses. Gambar teknik adalah bentuk visual dari
data teknis yang digunakan dalam berbagai bidang seperti arsitektur,
rekayasa, manufaktur, dan desain. Mengapa didokumentasikan? Alasan
dari pertanyaan tersebut adalah gambar teknik sebagai reka jejak,
sebagai komunikasi visual, sebagai dokumetasi presisi, arsip historis,
pelacakan kinerja dan kualitas
d. Sebagai instruksi
Untuk menyajikan informasi teknis yang jelas dan terinci kepada
pembaca, biasanya para insinyur, perancang, atau pekerja konstruksi,
agar mereka dapat memahami dan melaksanakan suatu tugas atau
proyek dengan benar. Gambar teknik digunakan sebagai alat komunikasi
yang penting dalam berbagai bidang, termasuk rekayasa, manufaktur,
dan konstruksi.
Berikut sifat-sifat dari gambar teknik :
1. Internasionalisasi gambar. Adanya standar yang dibuat berdasarkan
aturan-aturan yang sudah ditetapkan.
2. Mempopulerkan Gambar. Maksudnya adalah bahwa gambar harus
memberikan kejelasan baik peraturan dan standarnya karena
golongan yang harus membaca dan mempergunakan gambar akan
meningkat jumlahnya.
3. Perumusan Gambar. Adanya bahasa teknik yang sama dalam sebuah
gambar teknik sehingga bisa digunakan untuk berbagai bidang.
4. Sistematika Gambar. Susunan dan konsolidasi sistem standar gambar
harus diutamakan.
5. Penyederhanaan Gambar. Hal ini berguna dalam mempersingkat
waktu dan meningkatkan mutu rencana
6. Modernisasi Gambar. Pembuatannya dengan menggunakan peralatan
yang lebih canggih seperti menggunakan komputer.
3. Macam-macam Garis Gambar dan Fungsinya
a. Garis Gambar (garis kontinyu tebal)
Merupakan garis tidak putus-putus (kontinyu) lurus dan tebal.
Garis ini digunakan sebagai garis-garis nyata, garis-garis suatu
objek, dan juga garis-garis tepi. Garis ini memiliki tingkat ketebalan
0,5 milimeter dan 0,7 milimeter.
b. Garis Kontinyu tipis
Merupakan garis tidak putus-putus (kontinyu), lurus dan tipis. Garis
ini dipakai untuk garis bantu, garis petunjuk, garis ukur, garis khayal,
garis sumbu pendek, dan garis-garis arsir. Ketebalan garis 0,25
milimeter dan 0,35 milimeter.

c. Garis Kontinyu bebas


Merupakan garis yang dipakai untuk pembatas pada bagian objek
yang dipotong. Bentuknya bebas, bisa melengkung ataupun
bentuk lainnya. Garis ini memiliki tingkat ketebalan 0,25 milimeter
dan 0,35 milimeter.

d. Garis Putus-putus (Garis Gores)


Merupakan garis tipis putus-putus yang memiliki fungsi sebagai
garis objek maupun garis tepi yang terhalang. Untuk membuat
garis gores harus memenuhi aturan seperti gambar yaitu jika
panjang garis gores t maka jarak antar garis 1/3t.

e. Garis Ukur (Dimensi)


Garis tipis yang memiliki mata panah dikedua ujung (segitiga
lancip). Garis ini digunakan utnuk menunjukkan dimensi panjang,
lebar, dan tinggi benda secara tepat. Ketebelan garis 0.25-0.35 mm.
Untuk membuat segiti lancip dengan rumus seperti pada gambar.

f. Garis Putus Titik Tebal


Merupakan gari s yang dipakai untuk garis penunjuk permukaan
dalam objek yang memerlukan penanganan khusus. Ketebalan
garis 0.5 – 0.7 mm. Aturan membuat garis putus titik sama dengan
membuat garis putue-putus atau garis gores, hanya tinggal
memberi titik ditengahnya.

g. Garis sumbu
Garis sumbu merupakan perpaduan garis strip dengan titik yang tipis.
Ketebalan garis sumbu adalah 0,25 milimeter. Fungsinya adalah sebagai
garis sumbu, garis simetris serta garis lintasan. Aturan membuat garis putus
titik sama dengan membuat garis putue-putus atau garis gores, hanya tinggal
memberi titik ditengahnya.

h. Garis Rantai Tipis dengan Ujung Tebal


Garis ini merupakan garis bidang Pemotongan . Difungsikan untuk
menggambar jejak pada bidang bagian
i. Garis Putus Tipis dengan Titik Ganda
Garis bagian yang berdampingan, sebagai batas kedudukan benda
yang bergerak, dan sebagai bentuk semula sebelum dipotong.

j. Garis Tipis Kontinyu dengan Zig Zag


Garis batas dari potongan sebagaian atau bagian yang dipotong, jika
batasnya bukan garis bergores tipis.

k. Garis Putus-Putus Tebal


Garis yang digunakan untuk garis benda yang terhalang oleh benda lain
didepannya.

l. Garis Ekstensi
Merupakan garis tipis kontinyu yang digunakan untuk menunjukkan luas
(awal dan akhir) suatu dimensi dalam suatu gambar. Garis ekstensi pada
umumnya digambar kurang lebih 1,5mm dari garis luar objek dan
diperpanjang 3 mm lebih panjang dari mata panah terluar yang terletak
diujung garis dimensi.
Garis pada gambar teknik adalah bagian dari bahasa grafis khusus yang
menjadi standar di seluruh industri. Setiap jenis garis memiliki makna
tertentu. Penggunaan atau penerapan garis harus tepat sesuai standar, baik
pada gambar tradisional atau CAD. Gambar berikut merupakan contoh
penggunaan garis pada gambar mesin:
Keterangan gambar 2:
A1 = Garis benda yang terlihat.
B1 = Garis imajiner.
B2 = Garis ukuran.
B3 = Garis proyeksi.
B4 = Garis penunjuk.
B5 = Garis arsir.
B6 = Garis potongan yang diputar di tempat.
B7 = Garis sumbu yang pendek.
C1 = Garis batas parsial atau interupsi.
D1 = Garis batas sobekan atau interupsi.
E1 = Garis benda yang tidak terlihat.
G1 = Garis sumbu.
G2 = Garis sumbu simetri.
G3 = Lintasan.
J1 =Tanda untuk garis atau permukaan yang berlaku persyaratan
khusus.
K1 = Garis komponen yang berdekatan.
K2 = Posisi alternatif dari komponen yang bergerak.
K3 = Garis centroidal.
Dari beberapa macam garis gambar teknik diatas dapat dibuatkan kesimpulan
dan disajikan pada sbuah tabel seperti berikut.
Tabel garis-garis gambar teknik

No Garis Nama Garis Ketebalan


1 Garis Gambar (garis 0,5 – 07 mm
kontinyu tebal)
2 Garis Kontinyu tipis 0,25 – 035 mm
3 Garis Kontinyu 0,25 – 0,35 mm
bebas
4 Garis Putus-putus 0,25 – 0,35 mm
(Garis Gores)
5 Garis Ukur 0.25-0.35 mm
(Dimensi)
6 Garis Putus Titik 0.5 – 0.7 mm
Tebal
7 Garis sumbu 0,25 mm

8 Garis Rantai Tipis 0.25 mm (garis


dengan Ujung Tebal tipis) dan 0.7 mm
(garis tebal)
9 Garis Putus Tipis 0.25 – 0.35 mm
dengan Titik Ganda
10 Garis Tipis 0.25-0.35 mm
Kontinyu dengan
Zig Zag

4. Huruf dan Angka


a. Pengertian
Dalam gambar teknik, huruf dan angka sering digunakan untuk
memberikan informasi tambahan atau label pada elemen-elemen dalam
gambar. Hal ini akan membantu dalam menjelaskan dan
mengidentifikasi bagian-bagian yang berbeda dalam gambar teknik.
Huruf-huruf ini sering kali merupakan simbol atau singkatan yang
digunakan secara konsisten dalam komunitas teknik untuk
menyampaikan informasi tertentu.
Penggunaan huruf dan angka dalam gambar biasanya untuk
manampilkan informasi judul projek, nama instansi, besarnya ukuran,
dan keterangan bagian gambar lainnya yang ditampilkan kolom pada
etiket gambar. Dengan begitu itu semua ukuran, keterangan dan
catatan hendaknya ditulis tangan dengan gaya yang terang, dapat
dibaca dan dapat dibuat dengan cepat. Ada beberapa ciri yang perlu
diperhatikan dalam penulisan huruf dan angka dan huruf pada gambar
teknik agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya dengan jelas dan
seragam.
Berikut adalah pengertian huruf dan angka dalam gambar teknik:
- Huruf
➢ Label Nama atau Deskripsi
Huruf digunakan untuk memberikan deskripsi atau nama pada
elemen-elemen dalam gambar. Ini membantu dalam
mengidentifikasi elemen tersebut. Misalnya, "A" bisa digunakan
untuk mengidentifikasi komponen tertentu.
➢ Label Part Number
Huruf dan angka digunakan untuk mengidentifikasi nomor bagian
(part number) atau referensi dari suatu komponen atau elemen
dalam gambar teknik. Ini berguna ketika Anda merujuk ke daftar
bagian atau spesifikasi lebih lanjut. Misalnya, "P/N: XYZ-123"
menunjukkan nomor bagian suatu komponen.
➢ Label Materi
Huruf atau kode digunakan untuk menunjukkan materi atau
material yang digunakan dalam pembuatan suatu objek. Ini
penting untuk pemilihan material yang tepat dalam proses
manufaktur. Misalnya, "Materi: Baja Karbon" menunjukkan jenis
material yang digunakan.
➢ Label Instruksi Perakitan
Huruf dapat digunakan untuk memberikan instruksi perakitan
pada elemen-elemen dalam gambar. Ini memberikan petunjuk
tentang bagaimana suatu objek harus dirakit atau dipasang.
Misalnya, "M" bisa digunakan untuk menunjukkan langkah-
langkah perakitan.
- Angka
➢ Label Dimensi: Angka digunakan untuk memberikan ukuran dan
dimensi objek atau komponen yang digambarkan dalam
gambar. Angka-angka ini sering ditempatkan di dekat garis-garis
yang mewakili panjang, lebar, atau tinggi suatu objek. Ini adalah
informasi penting yang digunakan dalam proses perancangan
dan manufaktur.
➢ Label Koordinat: Angka dapat digunakan untuk menunjukkan
posisi atau lokasi titik atau objek tertentu dalam gambar. Ini
membantu dalam menentukan koordinat relatif suatu elemen
dalam gambar.
➢ Label Toleransi: Angka digunakan untuk menunjukkan toleransi
dimensi suatu objek. Ini memberikan informasi tentang batas-
batas yang dapat diterima dalam pengukuran objek. Misalnya,
"⌀10 ± 0.2" menunjukkan diameter dengan toleransi ± 0.2.
Penggunaan huruf dan angka dalam gambar teknik harus selalu
sesuai dengan standart yang berlaku dalam industri atau organisasi.
Hal ini bahwa informasi dalam gambar teknik dapat diinterpretasikan
dengan benar.

b. Fungsi
Fungsi huruf dan angka dalam gambar teknik dipergunakan untuk
memperjelas maksud informasi yang disajikan pada gambar. Huruf dan
angka gambar teknik memiliki fungsi yang sangat penting dalam
gambar. Karenanya penulisan huruf dan angka gambar teknik wajib
ditambahkan pada saat menggambar.
Huruf dan angka dalam gambar teknik memiliki fungsi penting untuk
mengkomunikasikan informasi yang jelas dan terukur.
Beberapa fungsi huruf dan angka dalam gambar teknik sebagai berikut:
➢ Identifikasi Elemen
Huruf digunakan untuk memberikan nama atau deskripsi pada
elemen-elemen dalam gambar. Ini membantu dalam
mengidentifikasi dan merinci komponen atau bagian-bagian yang
ada dalam gambar. Misalnya, "A" bisa digunakan untuk
mengidentifikasi suatu komponen tertentu.
➢ Label Nomor Part
Untuk memberikan nomor bagian atau referensi dari suatu
komponen dalam gambar. Juga membantu dalam merujuk ke daftar
bagian atau spesifikasi lebih lanjut. Misalnya “ P/N: XVZ-123 “
➢ Spesifikasi Materi
Digunakan untuk menunjukkan jenis material atau materi yang
digunakan dalam pembuatan suatu objek. Hal ini penting untuk
pemilihan material yang tepat dalam proses manufaktur.
➢ Instruksi Perakitan
Untuk memberikan instruksi perakitan pada elemen-elemen dalam
gambar. Ini memberikan petunjuk tentang bagaimana suatu objek
harus dirakit atau dipasang. Misalnya, "M" bisa digunakan untuk
menunjukkan langkah-langkah perakitan.
➢ Dimensi dan Toleransi
Angka digunakan untuk memberikan ukuran dan dimensi objek atau
komponen dalam gambar teknik. Selain itu, angka digunakan untuk
menunjukkan toleransi, yang memberikan informasi tentang batas-
batas yang dapat diterima dalam pengukuran objek.
➢ Koordinat
Untuk menunjukkan posisi atau lokasi ttik atau objek tertentu dalam
gambar
➢ Orientasi
Huruf dan simbol seperti panah digunakan untuk menunjukkan arah
atau orientasi suatu objek. Ini berguna untuk memahami bagaimana
suatu objek harus diposisikan atau diarahkan.

c. Syarat Huruf dan Angka Gambar Teknik


Dalam gambar teknik, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi
terkait dengan penggunaan huruf dan angka agar gambar teknik dapat
dengan jelas dan akurat mengkomunikasikan informasi.
Jelas dan seragam yang berarti tinggi dari huruf dan angka yang
disajikan tidak boleh terlalu kecil, sebab akan menyebabkan akan sukar
dibaca. Selain tidak boleh terlalu kecil, huruf yang digunakan dalam
gambar teknik juga perbandingan tinggi, tebal, jarak diantara huruf dan
angka serta kata yang ada harus proportional antar huruf dan angka
sehingga akan seragam.
Beberapa syarat umum untuk angka dan huruf dalam gambar tekni
sebagai berikut:
➢ Kesesuaian standart
Penggunaan hurf dan angka harus sesuai standart industri, bahkan
industri empunyai pedoman khusus terkait dengan penggunaan
huruf dan angka.
➢ Posisi yang tepat
Hal ini ditempatkan dengan benar sehingga tidak menimbulkan
keraguan dalam interpretasi gambar. Misalnya dimensi harus
ditempatkan dengan garis ukur.
➢ Font yang sesuai
Jenisnya font harus sesuai dengan standart yang berlaku dan harus
mudah dibaca
➢ Teks yang jelas
Teks harus ditulis dengan jelas dan tanpa kesalahan ejaan
➢ Skala yang jelas
Jika ada perubahan skala dalam gambar teknik, perubahan skala
harus dinyatakan dengan jelas. Ini membantu dalam pemahaman
proporsi objek yang digambarkan.

Gambar Persyaratan huruf dan angka


Sumber : https://shorturl.at/cpP04

5. Macam-macam dan Fungsi Peralatan Gambar Teknik

Peralatan gambar teknik adalah berbagai alat yang digunakan dalam


proses pembuatan gambar teknik, baik secara manual maupun dengan
bantuan perangkat lunak komputer. Peralatan gambar teknik merujuk pada
berbagai alat yang digunakan dalam pembuatan dan penyusunan gambar
teknik. Alat-alat ini membantu profesional seperti insinyur, arsitek, dan
desainer industri dalam menggambarkan ide, merancang produk, dan
mengkomunikasikan informasi teknis secara visual. Peralatan gambar
teknik mencakup berbagai jenis alat yang digunakan dalam proses ini.

Gambar Macam-macam Peralatan Gambar


Sumber : https://teknikece.com/gambar-teknik/

Peralatan gambar dapat dibedakan sebagai berikut:


a. Alat Gambar Manual
➢ Pensil teknis: Digunakan untuk membuat garis dan sketsa pada
kertas gambar.
➢ Penghapus teknis: Untuk menghapus kesalahan atau garis yang
tidak diperlukan.
➢ Penggaris: Digunakan untuk membuat garis lurus.
➢ Busur derajat: Alat untuk menggambar lengkungan atau lingkaran.
➢ Jangka sorong: Untuk mengukur panjang, lebar, dan jarak antara
objek.
b. Alat Penggambar Komputer
➢ Perangkat Lunak CAD (Computer-Aided Design): Digunakan untuk
membuat gambar teknik secara digital. Contohnya adalah
AutoCAD, SolidWorks, dan CATIA.
➢ Mouse dan Keyboard: Digunakan untuk mengendalikan perangkat
lunak CAD dan melakukan input data.
➢ Layar Komputer: Tempat gambar teknik ditampilkan dan diedit.
➢ Printer Plotter: Digunakan untuk mencetak gambar teknik dalam
skala penuh atau sebagian.
c. Alat Pengukuran:
➢ Mikrometer: Digunakan untuk mengukur dimensi yang sangat kecil
dengan presisi tinggi.
➢ Caliper: Alat yang digunakan untuk mengukur dimensi linear dan
diameter dalam berbagai ukuran.
➢ Meteran Pita: Digunakan untuk mengukur panjang dan jarak dalam
skala yang lebih besar.
➢ Kumpas Sudut: Alat untuk mengukur sudut dengan presisi.
d. Alat Lainnya
➢ Meja Gambar: Meja datar dengan permukaan yang halus untuk
meletakkan kertas gambar dan menggambar dengan
menggunakan alat manual.
➢ Set Gambar Teknik: Biasanya terdiri dari berbagai alat yang
digunakan dalam gambar teknik, seperti pensil teknis, penghapus
teknis, penggaris, busur derajat, dan lain-lain.
Ada berbagai macam peralatan yang digunakan oleh arsitek atau
profesional lainnya untuk membuat gambar teknis yang akurat dan detail.
Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar
yang lengkap dan cara menggunakan, membersihkan dan menyimpan
alat-alat dengan baik.
Alat-alat gambar yang bisa digunakan dalam mengambar teknik yang
umum digunakan antara lain :

a. Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)


Kertas gambar teknik merupakan sejenis kertas yang digunakan dalam
berbagai aplikasi teknis dan gambar teknik, seperti arsitektur, rekayasa
dan gambar teknis lainnya.Karakteristik kertas gambar yang digunakan
dalam menggambar teknik adalah sebagai berikut:
➢ Ketahanan
Kertas gambar yang dibuat dari serat kayu menjadikan kertas
tersebut dengan hasil yang kuat dan tahan lama, sehingga dapat
disimpan dalam waktu yang lama.
➢ Ukuran standart
Kertas gambar yang mempunyai ukuran standart seperti A3, A2, A1
atau ukuran lainnya yang sesuai untuk mesin cetak yang
memudahkan untuk mencetak tau memindahi gambar teknik.
➢ Ketajaman garis
Kertas gambar biasanya mempunyai memiliki permukaan yang
halus dan tajam, yang memungkinkan garis-garis dan detail gambar
dapat dilihat dengan jelas
➢ Kemampuan untuk menerima tinta
Kertas dirancang untuk menerima tinta dengan baik, dari sisni
menghasilkan gambar yang tajam dan tahan lama.
Kertas gambar pada umumnya tersedia dalam berbagai ketebalan
dan ukuran, serta variasi permukaan. Jenis kertas inilah yang akan
dipilih menyesuaikan proyek yang akan dilaksanakan serta alat yang
akan dgunakan.
Macam-macam kertas gambar yang digunakan sesuai dengan tujuan
gambar meliputi :
➢ Kertas gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak dengan
pensil dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau
kertas milimeter.
➢ Kertas gambar untuk gambar asli. Gambar asli digambar pada
kertas kalkir, karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak
dibuat langsung dari gambar tersebut. Kualitas kertas yang baik
adalah tahan lama, tahan lembab, mudah untuk menggambar
pensil/tinta dan mudah dicetak kembali.
➢ Film gambar dipergunakan untuk gambar yang teliti, dapat disimpan
untuk jangka waktu yang lama dan tidak boleh memuai
maupun menyusut.
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah
terstandar. Sesuai dengan sistem ISO(International Standardization
for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran
kertas gambar ditentukan sebagai berikut (lihat tabel 1).

Tabel 1 ukuran kertas gambar

Keterangan : C (Constan) pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi


atas dan tepi kanan (dinamakan garis tepi). Sedangkan tepi kiri untuk
setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm hal ini di maksudkan
agar gambar-gambar yang akan dibendel tidak terganggu gambarnya.
Dari ukuran kertas pada tabel maka untuk mendapatkan ukuran kertas
A 1 didapat dari A 0 dibagi dua, ukuran kertas A 2 didapat dari A 1
dibagi dua, ukuran kertas A 3 didapat dari A 2 dibagi dua dan ukuran
kertas A 4 didapat dari A 3 dibagi dua.
Gambar ukuran kertas
Sumber : https://shorturl.at/qsMUY

Jenis kertas gambar juga banyak, tetapi pada umumnya disesuaikan


dalam penggunaannya, yang disesuaikan dengan kebutuhan. Jenis-
jenis kertas gambar yang digunakan dalam menggambar teknik seperti
berikut:
➢ Kertas Kalkir
Kertas ini hampir sama dengan kertas HVS, tapi kertas ini digunakan
untuk media sablon.
Kertas ini berukuran lebih tipis, semi transparan, dan seperti kertas
minyak putih.
Kertas kalkir, juga dikenal sebagai "kertas tracing" atau "kertas
transfer," adalah jenis kertas khusus yang digunakan untuk
menggandakan gambar atau teks dari satu lembar kertas ke lembar
kertas lainnya. Kertas kalkir memiliki sifat khusus yang
memungkinkan gambar atau teks yang ditempatkan di atasnya
ditransfer ke kertas di bawahnya dengan cara yang mudah dan
cepat. Proses ini sering disebut "kalkir" atau "menggambar dengan
kalkir."
Kertas kalkir memiliki lapisan tipis kapur gipsum di satu sisi yang
dapat melepaskan pigmen kapur ketika tekanan diterapkan pada
gambar atau teks yang diletakkan di atasnya. Berikut adalah cara
umum menggunakannya:
• Tempatkan kertas kalkir dengan sisi kapurnya menghadap ke
bawah di atas lembar kertas lain.
• Tempatkan gambar atau teks yang ingin Anda salin di atas kertas
kalkir.
• Gunakan pena atau alat keras lainnya untuk melacak atau
menyalin gambar atau teks tersebut. Tekanan yang Anda berikan
akan menyebabkan kapur dari kertas kalkir menempel pada
kertas di bawahnya, meninggalkan jejak yang serupa dengan
gambar asli.
• Setelah selesai, angkat kertas kalkir dan Anda akan melihat
salinan gambar atau teks di bawahnya.
Kertas kalkir sering digunakan dalam berbagai proyek kreatif, serta
dalam dunia profesional seperti arsitektur dan desain. Meskipun
sekarang ada teknologi yang memungkinkan penggandaan gambar
elektronik, kertas kalkir masih digunakan untuk tujuan tertentu
karena kemudahannya dalam menghasilkan salinan manual.
Gambar Kertas Kalkir
Sumber : https://shorturl.at/amLY6

➢ Kertas Duplex
Kertas duplex (artinya dua lapis) adalah kertas yang memiliki 2
sisi dengan warna yang berbeda. Satu sisi berwarna putih
sedangkan sisi lainnya berwarna abu-abu.
Kertas duplex terbagi kedalam beberapa jenis sesuai dengan
tingkat gramasinya (beratnya), mulai dari 250 gram, 270 gram,
310 gram, 350 gram, dan 400 gram.

Gambar Kertas Duplex


Sumber : https://shorturl.at/IJY79

➢ Kertas Art atau Matter Paper


Merupakan jenis kertas yang memiliki permukaan yang halus,
tidak mengkilap dan biasanya tidak reflektif. Kertas ini sering
digunakan sebagai media untuk mencetak brosur karena
permukaannya yang glossy dan licin. Berdasarkan tingkat
gramasinya, kertas art terbagi kedalam 3 jenis yakni, 100 gram,
120 gram, dan 150 gram.

Gambar Kertas Art


Sumber : https://shorturl.at/IJY79

➢ Kertas HVS
Kertas HVS )Highly Versatile Paper) merupakan jenis kertas
berkualitas tinggi yang sering digunakan untuk berbagai
keperluan cetak dan penulisan. Kertas gambar dipergunakan
ini mempunyai ukuran-ukuran yang telah distandarkan. Ukuran
yang paling banyak dipergunakan adalah seri A. Kertas HVS
seri A sudah ada ukuran standarnya. Ukuran kertas seri A
ditulis dengan memberikan angka 0 (nol) di belakang huruf A.
Misalnya A0, A1, A2, A3, A4, dan A5.
Gambar Kertas HVS
Sumber : https://shorturl.at/IJY79

b. Pensil
Pensil dalam hal ini merupakan alat tulis yang digunakan khusus
dalam dunia teknik dan desain untuk membuat gambar teknik
menjadi benar dan dapat dibaca untuk menghasilkan informasi serta
dengan hasil ketelitian tinggi. Pensil juga digunakan dalam berbagai
aplikasi, termasuk rekayasa, arsitektur, desain industri dan ilustrasi
teknik.b Beberapa hal yang perlu diketahui tentang pensil adalah
sebagai berikut:
➢ Ketebalan dan jenis ujung
Pensil gambar seringkali memiliki ujung yang lebih tajam dan kuat
dari pensil biasa. Dan hal ini membantu dalam menghasilkan
garis yang lebih halus dan presisi pada gambar.
➢ Derajat kekerasan
Berbagai jenis pensil tersedia dalam tingkat kekerasan yang
diberi kode dengan angka atau huruf seperti 2h, HB, 2B dan
seterusnya. Pensil dengan derajat yang lebih tinggi (seperti 2H)
menghasilkan garis yang lebih cerah, sementara pensil dengan
derajat yang lebih rendah (seperti 2B) menghasilkan garis yang
lebih gelap.
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil
biasa, pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga
jenis pensil ini memiliki tingkat kekerasan tertentu mulai dari yang
lunak sampai keras. Adapun tingkat kekerasan pensil dapat dilihat
pada tabel.
Tabel 2 Tingkat Kekerasan Pensil

Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya


(semakin besar angkanya semakin keras). Sedangkan angka di
depan huruf B menunjukkan kelunakannya (semakin lunak,
angkanya semakin besar).
Jenis pensil yang digunakan pada pekerjaan gambar teknik adalah

sebagai berikut:

➢ Pensil Kayu (Pensil Batang)


Pensil kayu atau pensil batang adalah alat tulis yang terdiri dari
batang kayu yang di dalamnya berisi grafit atau inti pensil. Batang
kayu pensil ini berfungsi sebagai pelindung dan pegangan untuk
grafit, serta sebagai alat yang memungkinkan pengguna untuk
menggunakannya dengan nyaman.
Pensil kayu merupakan alat tulis yang umum digunakan untuk
membuat tanda, gambar, atau menulis. Alat gambar ini yang
paling umum dan banyak digunakan di seluruh dunia. Pensil kayu
terbuat dari sebatang kayu yang dihaluskan dan dilapisi dengan
grafit atau campuran.
Gambar Pensil kayu atau pensil batang
Sumber : https://shorturl.at/pFIUX

Meruncingkan pensil mempunyai cara tersendiri untuk dapat


menghasilkan gambar yang benar dan rapi serta maksimal. Untuk
meruncingkan pensil tidak boleh sembarangan melainkan dengan
menggunakan ampelas halus N0. 220-400. Seperti gambar
berikut.

Gambar Mengamplas Pensil


Sumber : https://shorturl.at/nCDF8

Untuk dapat menghasilan gambar yang baik garis rata dan


ketebalan sesuai maka pensil harus ditarik pelan-pelan sambil
diputar. Kedudukan pensil membentuk sudut 60° terhadap garis
yang dibuat. Seperti pada gambar dibawah.
Gambar Kemiringan posisi pensil
Sumber : https://shorturl.at/nCDF8

➢ Pensil mekanik
Pensil mekanik merupakan alat gambar teknik yang digunakan
untuk menggambar dan memiliki beberpa perbedaan utama
dibandingkan dengan pensil kayu konvensional.
Pensil mekanik adalah pensil yang terpisah antara batang
dengan isi pensil. Jika isi pensil habis dapat diisi ulang. Batang
pada pensil mekanik terbuat dari plastik atau besi dan tidak
akan habis dan cukup mengisi ulang dengan mengganti isi
pensil jika sudah habis. Pensil mekanik memiliki ukuran
diameter yang berbeda untuk menunjang kebutuhan
menggambar yaitu diameter 0,3 mm, 0,5 mm dan 1,0 mm.
Berikut ini ciri-ciri pensil mekanik:
• Tidak perlu diraut
Salah satu keuntungan utama pensil mekanik adalah
bahwa tidak perlu repot-repot untuk merautnya. Pensil ini
menggunakan isi berbentuk stik yang dapat ditekan
keluar sedikit demi sedikit saat Anda membutuhkannya,
sehingga tidak ada potongan kayu yang terbuang.
• Presisi
Pensil mekanik memberikan presisi yang lebih tinggi dalam
penggambaran atau penulisan karena ujungnya bisa
sangat tajam. Ini sangat berguna dalam gambar teknik,
ilustrasi teknik, atau tulisan yang memerlukan ketelitian
tinggi.
• Beragam Ketebalan Garis
Pensil dapat dengan mudah diganti isinya untuk
menghasilkan garis dengan ketebalan yang berbeda, yang
berguna untuk membuat garis tipis dan tebal dalam satu
gambar.
• Isi yang Beragam
Isi pensil mekanik tersedia dalam berbagai derajat
kekerasan, mulai dari 9H (sangat keras) hingga 9B (sangat
lunak), memungkinkan untuk menghasilkan garis dengan
intensitas yang sesuai dengan kebutuhan.
• Tahan Lama
Pada umumnya pensil mekanik lebih tahan lama karena
tidak ada potongan kayu ketika diraut. Pensil ini hanya
perlu diganti isi atau ujung pensil

Gambar Pensil Mekanik


Sumber : https://shorturl.at/pFIUX

c. Pena atau Rapido Pen


Pena atau rapido pen merupakan alat khusus yang digunakan dalam
dunia teknik dan desain untuk membuat gambar teknik yang presisi.
Pena atau rapido pen ini digunakan juga dalammberbagai aplikasi
teknik, termasuk dalam pembuatan rencana arsitektur, desain,
ilustrasi teknik, dan berbagai proyek yang memerlukan gambar yang
sangat presisi. Hasil garis-garis dari rapido pen ini mempunyai
kulaitas yang tinggi dalam menghasilkan garis-garis yang presisi dan
tajam.
Rapido pen tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran, termasuk
pena tinta teknis, pena teknis berjenis spidol, serta pena teknis
dengan ujung berbeda untuk menghasilkan berbagai ketebalan
garis. Pilihan garis yang dapat dihasilkan oleh pena Rapido Pen
berkisar dari yang sangat halus hingga lebih tebal, tergantung pada
jenis dan ukuran pena yang digunakan.
Tinta pada rapido pen memiliki tinta pigmen berwarna gelap dan
tahan air yang juga tahan terhadap salinan dan kualitas arsip. Maka
para pemakai rapido pen ini menjadikan alat ini menjadi pilihan yang
terbaik untuk menghasilkan gambar yang berkuwalitas tinggi dan
presisi.
Hal-hal penting pada rapido pen yang harus diketahui dalam
penggunaannya sebagai berikut:
➢ Ujung yang presisi
Pena gambar teknik memiliki ujung yang sangat tajam dan presisi.
Ini memungkinkan pengguna untuk menghasilkan garis yang
sangat halus dan detail.
➢ Tinta yang stabil
Tinta yang digunakan dalam pena gambar teknik biasanya lebih
stabil dan tidak mudah luntur, sehingga menghasilkan garis yang
konsisten dan tajam.
➢ Beragam ketebalan garis
Beberapa pena gambar teknik dapat menghasilkan garis dengan
ketebalan yang bervariasi tergantung pada tekanan yang
diberikan oleh pengguna. Ini berguna untuk menggambar
berbagai elemen dengan beragam ketebalan garis, seperti garis
kontur, detail halus, dan bayangan.
➢ Kemampuan untuk menggambar lengkung dan garis melengkung
Pena gambar teknik seringkali memiliki kemampuan untuk
menggambar garis lengkung dan melengkung dengan presisi,
yang sangat penting dalam desain teknis dan arsitektur
Gambar Rapido Pen
Sumber : https://shorturl.at/hyMPR

d. Jangka dan Kelengkapannya.

Jangka adalah alat yang berfungsi untuk membuat lingkaran atau


busur lingkaran baik dengan ujung pensil atau dengan tinta. Jangka
juga merupakan alat gambar yang digunakan untuk membuat
lingkaran dengan cara menancapkan salah satu ujung batang pada
kertas gambar sebagai pusat lingkaran, dan bagian lain berfungsi
sebagai pensil untuk menggambar garis.
Macam – macam jangka yang biasa digunakan untuk menggambar
ada beberapa jenis antara lain sebagai berikut :
➢ Jangka besar dipergunakan untuk menggambar lingkaran
dengan diameter 100 mm sampai 200 mm.

Gambar Jangka besar


Sumber : https://shorturl.at/yDEQW

➢ Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar lingkaran


dengan diameter 50 mm sampai dengan 100 mm

Gambar jangka sedang


Sumber : https://bp-guide.id/AXOyECjk

➢ Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk menggambar lingkaran


dengan diameter 5 mm sampai dengan 50 mm

Gambar Jangka Kecil


Sumber : https://shorturl.at/iqHST
➢ Jangka orleon dipergunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat
dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini dapat dipergunakan
menggambar lingkaran dengan diameter 1 mm sampai dengan 5 mm.

Gambar Jangka Orleon


Sumber : https://shorturl.at/fiCKN

Berikut ini gambar untuk membedakan jangka setiap ukurannya,


jenisnya yang berbeda.

Gambar Jenis jangka


Sumber : https://shorturl.at/giEO8

Jangka disimpan di dalam kotak jangka sesuai dengan tempat dan


bentuk dari jangka tersebut.
Gambar Kotak Jangka

Sumber : https://shorturl.at/jMQS5

4. Penggaris dan Cara Penggunaannya


Agar ukuran hasil gambar menjadi presisi maka untuk menggambar
dipergunakan beberapa macam penggaris antara lain :
a. Penggaris segitiga
Penggrais segitiga merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
mengukur dan menggambar segitiga. Alat ini biasanya terbuat dari
bahan yang keras dan transparan seperti plastik atau akrilik. Penggaris
segitiga memiliki beberapa fitur penting, termasuk:
Sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku-siku sama kaki, dan
sebuah segitiga siku-siku 60°. Fitur dari penggaris ini adalah:
➢ Tiga sisi
Penggaris segitiga mempunyai tiga sisi dan setiap sisi memiliki
panjang berbeda. Dua sisi adalah sisi pendek dan satu sisi adalah
sisi panjang, yang membentuk susdu-sudut tajam pada segitiga
➢ Sudut
Penggaris segitiga sering memiliki sudut 90° yang tajam, yang
memunginkanuntuk mengukurdan menggambar sudut siku-siku
dalam segitiga.
➢ Skala
Penggaris segitiga sering memiliki skala pengukuran pada sisi-
sisinya, yang memungkinkan untuk mengukur panjang sisi-sisi
segitiga dan membuat garis yang sejajar atau tegak lurus.

Gambar Penggaris Segitiga


Sumber : https://shorturl.at/glGJR

b. Penggaris – T (teken hak)


Sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun.
Penggaris – T digunakan untuk menarik garis-garis horizontal dengan
cara menekankan kepala Teken hak pada tepi kiri dari meja gambar dan
menggesernya ke atas atau ke bawah.
Penggaris T memiliki bentuk seperti huruf "T," dengan satu lengan yang
lebih panjang (lengan horizontal) dan satu lengan yang lebih pendek
(lengan vertikal).
Berikut adalah beberapa penggunaan umum dari penggaris T:
➢ Pengukuran dan pembingkaian
Penggaris T digunakan untuk mengukur panjang dan lebar benda-
benda, serta untuk menggambar garis lurus yang tepat dan sudut
yang benar.
➢ Konstruksi
Penggaris T digunakan untuk mengukur dan memeriksa dimensi
bahan bangunan, menggambar rencana dan memasyikan bahwa
komponen bangunan dibangun dengan benar.
➢ Teknik
Dalam teknik, penggaris T digunakan untuk merancang dan
menggambar berbagai jenis gambar teknis, seperti gambar mesin,
diagram elektrik, dan rencana struktur.
➢ Seni dan Desain
Penggaris T juga digunakan dalam seni dan desain grafis untuk
membuat garis-garis yang akurat dan sudut yang benar dalam karya
seni dan desain

Gambar Penggaris T
Sumber : https://shorturl.at/efq23

c. Penggaris/mistar skala
Merupakan mistar untuk mengukur dengan ukuran skala,
misalnya skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya.
Untuk mengetahui ketiga macam penggaris tersebut perhatikan
gambar dibawah ini.
Gambar Penggunaan penggaris segitiga

Sepasang penggaris segitiga dapat digunakan untuk membuat


garis tegak lurus atau garis-garis sejajar, baik tegak maupun
mendatar caranya sebagai berikut :
• Letakkan mistar 45° mendatar dengan posisi 1!
• Letakkan mistar 30° / 60° rapat pada sisi bawah dan
peganglah/tekan!
• Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar 45°
ke atas atau ke bawah (lihat anak
panah) sesuai dengan kebutuhan!
• Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu Y atau garis-garis
yang tegak lurus sumbu x, putarkan mistar 45° menjadi posisi 2
• Dengan cara menggeser mistar 45° pada posisi 1 dan memutar
mistar 45° ke posisi 2, kita dapat membuat garis-garis mendatar
maupun garis-garis tegak

Pemeliharaan Penggaris / Mistar Segitiga


Yang perlu diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris segitiga
adalah :
• Sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih
dahulu dengan lap atau jika perlu dicuci. Penggaris yang tidak
dibersihkan akan mengotori kertas gambar.
• Penggaris jangan digunakan untuk membantu memotong kertas,
ataupun digunakan untuk mengetok/memukul yang berakibat
penggaris menjadi lecet, sehingga jika dipakai untuk
menggambar maka hasil garisnya tidak lurus lagi
• Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih dahulu
ketegaklurusannya, yaitu dengan meletakkan penggaris segitiga
pada garis lurus (di atas segitiga lainnya) lihat gambar berikut
ini.

Gambar Memeriksa ketegak lurusan penggaris segitiga dan


Gambar Mengampelas penggaris Segitiga

• Tempatkan penggaris segitiga pada posisi 1 dan buatlah garis


(m) !
• Kemudian baliklah penggaris segitiga pada posisi 2 dan buatlah
garis (n) !
• Jika garis m dan n yang dibuat hasilnya tidak sejajar (berimpit)
maka penggaris tersebut harus diluruskan, yaitu dengan cara
menggosokkan penggaris segitiga yang lengkung tersebut pada
ampelas yang diletakkan di atas meja rata atau meja kaca (lihat
gambar diatas tadi). Periksa kembali penggaris segitiga tersebut
sampai garis yang dihasilkan sejajar/berimpit
d. Penggaris lurus
Penggaris panjang biasa gunakan dengan fungsi untuk membuat
garis lurus digunakan.
Penggaris ini merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan
menggambar garis lurus. Penggaris ini biasanya terbuat dari bahan
yang keras dan tidak lentur, seperti plastik, kayu, logam, atau kaca.
Pengaris lurus mumnya memiliki dua sisi dengan ukuran berbeda.

Gambar Penggaris Lurus


Sumber : https://shorturl.at/cS056

5. Mal
Macam – macam mal yang dipergunakan untuk menggambar teknik
terdiri atas mal huruf, mal busur (kurva), mal lingkaran, mal elips dan
mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya).

a. Mal Huruf dan Angka


Mal huruf dan angka adalah sebuah alat gambar yang digunakan
untuk menggambar huruf dan angka, agar diperoleh tulisan yang rapi
dan seragam dan mengikuti standar ISO. Mal ini dipergunakan untuk
membuat huruf dan angka dengan perantaraan pensil
mekanik/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4;
dan 2 mm, lihat gambar berikut ini :

Gambar Mal huruf


Sumber : https://shorturl.at/rACJY

b. Mal Busur (Mal Kurva)


Mal busur (mal kurva) dipergunakan untuk membuat lengkungan-
lengkungan yang teratur misalnya lengkungan parabola, hiperbola,
epicicloida, hipocicloida dan semacamnya. Contoh penggunaannya
perhatikan gambar … . Untuk garis yang memotong 1, 2, dan 3 mal
ditempatkan pada posisi 1, sedangkan untuk titik-titik 4, 5 dan 6, mal
digeser pada posisi 2 sehingga didapat lengkungannya.

Gambar Mal kurva


Sumber : https://shorturl.at/dgiFQ

c. Mal Elips
Mal elips dipergunakan untuk membuat elips misalnya gambar–
gambar silinder, cincin poros dan bentuk–bentuk elips kainnya.

Gambar Mal Elips


Sumber : https://shorturl.at/uxyP9
Contoh gambar di bawah merupakan gambar yang dibuat dengan
pertolongan mal elips.

Gambar Contoh Hasil gambar dengan menggunakan mal elips


Sumber : https://shorturl.at/uxyP9

d. Mal Lingkaran
Mal lingkaran tentunya berbentuk melingkar yang sudah tertulis besar
diamater. Mal ini digunakan untuk membuat lingkaran-lingkaran kecil.
Pada umumnya diameter dari 1mm sampai dengan 36 mm. Pada mal
lingkaran sudah terdapat empat garis sumber mal lingkaran dengan
garis sumbu gambar yang telah dibuat.

Gambar mal Lingkaran


Sumber : https://shorturl.at/lmq46

e. Mal Khusus
Mal/sablon dengan bentuk lain yang khusus ini mempunyai bentuk
bermacam–macam. Misalnya untuk simbol–simbol pengerjaan, tanda
pengerjaan, anak panah, lingkaran, simbol–simbol dan konstruksi
pipa, konstruksi listrik dan lain–lain. Salah satu contoh mal dengan
bentuk lain adalah mal untuk tanda pengerjaan (lihat gambar berikut
ini) :
Gambar Mal Khusus
Sumber : https://shorturl.at/juLP9

6. Penghapus dan Pelindung Penghapus


Penghapus dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak
berguna agar tidak merusak kertas gambar dan tidak meninggalkan
warna pada kertas gambar pergunakan penghapus putih yang
halus.
Penghapus khusus untuk menghapus kesalahan atau garis yang
tidak diinginkan pada gambar teknik. Penghapus ini umumnya lebih
lembut dan lebih mudah dihapus daripada penghapus biasa. Secara
umum penghapus dibedakan menjadi 2 yaitu penghapus pensil dan
penghapus tinta. Penghapus pensil memiliki permukaan halus,
sedangkan penghapus tinta memiliki permukaan kasar karen tinta
sifatnya cenderung keras.

Gambar Penghapus
Sumber : https://shorturl.at/imDFJ
7. Meja gambar dan Papan Gambar
Papan gambar ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas,
misalnya untuk kertas ukuran A0 mempunyai ukuran 1200 mm x 900
mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm. Papan
gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus,
agar kepala dari penggaris – T dapat digeser. Gambar 1.25
menunjukkan sebuah standar papan gambar khusus yang dapat diatur
ketinggiannya maupun kemiringannya.
Papan gambar khusus yang dipasang di atas sebuah standar ini
disebut juga meja gambar. Ada beberapa macam meja yang
digunakan dalam gambar teknik, antara lain meja gambar biasa yang
memiliki mekanisme yang sangat sederhana, dimana tidak bisa
diubah-ubah. Selanjutnya ada meja gambar mekanik yang memiliki
mekanisme bisa diatur kemiringan secara mekanik, dan yang terakhir
meja gambar hidrolik yang memiliki mekanisme hidrolik dimana meja
dapat diatur.

Gambar Papan gambar


Sumber : https://shorturl.at/gPWZ0
BAB II
STANDART DAN PROYEKSI GAMBAR TEKNIK

A. Standart Gambar Teknik


1. Pengertian
Standart gambar teknik merupakan keseragaman aturan yang telah
disepakati bersama untuk menghindari salah pengertian dalam
komunikasi teknik. Standar gambar teknik meliputi berbagai aspek,
seperti jenis garis, ketebalan garis, simbol dan lain sebagainya.
Standart gambar teknik adalah seperangkat aturan, pedoman, dan
monversui yang ditetapkan untuk menggambarkan objek, peralatan dan
sistem secara konsisten dan dengan cara yang dapat dimengerti oleh
berbagai pihak terlibat dalam perancangan, produksi dan dokumentasi
teknis.
Definisi lain dari standar gambar teknik adalah merupakan suatu
keserupaan yang telah disepakati bersama dengan tujuan untuk
menghindari salah pengertian dalam komunikasi di teknik.
Penerapan standart gambar teknik sangat penting dalam industri teknik
dan manufaktur untuk memastikan komunikasi yang efektif dan akurat
antara profesional yang terlibat dalam berbagai tahap perancangan,
produksi dan pemeliharaan produk dan sistem teknis.
Beberapa aspek penting dalam standart gambar teknik antara lain:
a. Jenis garis
Erupakan bentuk garis yang digunakan untuk menunjukkan berbagai
informasi dalam ambar teknik. Jenis garis seperti yang dibahas dalam
bab sebelumnya.
b. Ketebalan garis
Hal ini merupakan ukuran lebar garis yang digunakan dalam ambar
teknik. Ketebalan mempunya makna tertentu sesuai dengan
fungsinya.
c. Notasi dan Simbol
Standar mengatur penggunaan notasi, simbol, dan lambang yang
digunakan dalam gambar teknik. Ini mencakup lambang untuk jenis
material, pengukuran, tanda panah, dan banyak elemen visual
lainnya.
d. Skala dan Dimensi
Hal ini mengatur standart pada prnggunaan skala, dimensi, dan
metode pengukuran yang digunakan
e. Toleransi
Standart yang menentukan cara penggambaran toleransi, baik dalam
hal dimensi maupun batasan kualitas.
f. Font
Jenis huruf yang digunakan untuk menulis teks dalam gambar teknik.
Font harus dipilih sesuai dengan standar yang berlaku agar mudah
dibaca dan tidak menimbulkan kebingungan.
g. Format dan Tata Letak
Standar dapat mencakup tata letak umum gambar, termasuk posisi,
orientasi, dan penyusunan elemen-elemen dalam gambar. Tata letak
adalah susunan elemen-elemen dalam gambar teknik agar terlihat
rapi, jelas, dan informatif. Tata letak meliputi penempatan judul, skala,
proyeksi, dimensi, toleransi, simbol, teks, dan lain-lain.
h. Proyeksi
Cara menggambarkan objek tiga dimensi dalam bidang dua dimensi
dengan menggunakan sistem koordinat tertentu. Proyeksi digunakan
untuk menunjukkan bentuk, ukuran, dan posisi objek dari berbagai
arah pandang.

2. Fungsi
Fungsi standarisasi gambar teknik bertujuan untuk memudahkan
komunikasi antara pembuat/perancang gambar dengan penguna
gambar teknik.
Standarisasi gambar teknik memiliki beberapa fungsi penting dalam
dunia teknik dan desain. Berikut ini beberapa fungsi standarisasi
gambar teknik :
a. Kepastian sesuai dan tidak kesesuaian kepada para pembuat
dan pembaca gambar terhadap suatu gambar teknik
b. Penyeragaman dalam pemakaian simbol-simbol gambar.
c. Kemudahan dalam berkomunikasi antara pembuat dan pembaca
gambar tersebut.
d. Kemudahan untuk kerjasama antar beberapa perusahaan untuk
produksi massal ukuran ukuran yang sama.
e. Kelancaran dalam produksi dan pemasaran suku cadang alat industri
f. Membantu dalam pembuatan dokumen teknis yang konsisten dan
sistematis, yang dapat digunakan untuk referensi dan pemeliharaan
di masa mendatang.
g. Digunakan sebagai dasar dalam pendidikan teknik dan pelatihan
profesional. Dapat membantu siswa dan tenaga kerja teknis
memahami dan menguasai teknik gambar yang benar.
h. Memudahkan pelacakan revisi dan perubahan yang dibuat pada
gambar teknik selama siklus hidup produk atau proyek.
i. Dapat meminimalisir kesalahan dalam interpretasi gambar. Hal ini
membantu mencegah kesalahan produksi yang dapat menyebabkan
kerugian biaya dan waktu.
j. Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi
pemborosan sumber daya.
Secara keseluruhan, standarisasi gambar teknik berperan penting dalam
memastikan komunikasi yang efektif, kualitas produk yang tinggi, dan
keselamatan dalam berbagai disiplin ilmu teknik

3. Mengapa Diperlukan Standarisasi


Standart dalam gambar teknik diperlukan karena hal ini dapat
menyediakan pedoman dan kerangka yang konsisten untuk pembuatan,
interpretasi dan pertukaran gambar teknik dalam berbagai industri dan
disiplin ilmu.
Berikut beberapa hal mengapa standart gambar teknik sangat penting :
a. Memastikan konsistensi dalam representasi visual objek, peralatan
dab sistem teknik, sehingga membuat gambar dapat dengan mudah
dipahami
b. Standar memungkinkan gambar teknik yang dibuat oleh berbagai
pihak untuk bekerja bersama dan berintegrasi dengan lancar.
c. Standar gambar teknik membantu memastikan bahwa produk dan
proyek memenuhi persyaratan hukum.
d. Dengan standart gambar teknik, produk atau sistem dari berbagai
produsen dapat dibandingkan dan dievaluasi dengan lebih mudah.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang teratur dan terstruktur dalam
bidang teknik dan industri

4. Macam-macam Standart Gambar Teknik


Macam-macam standarisasi pada gambar teknik sebagai berikut :
a. JIS (Japanese Industrial Standard)
JIS (Japanese Industrial Standard) merupakan standart teknis yang
digunakan di Jepang untuk berbagai aplikasi, termasuk gambar
teknik, Standart JIS berlaku untuk berbagai industri dan sektor, dan
juga mencakup berbagai aspek gambar teknik, termasuk simbol,
notasi, tata letak, dimensi dan lainnya
Beberapa macam JIS yang digunakan dalam gambar teknik seperti
berikut :
➢ JIS B 0001: Standar gambar teknik umum yang mencakup tata
letak, ukuran, tanda panah, dan lainnya.
➢ JIS B 0401: Standar untuk pemilihan tanda panah dalam gambar
teknik.
➢ JIS B 0419: Standar untuk simbol geometri dalam gambar teknik.
➢ JIS B 1000: Standar untuk sistem tanda panah.
➢ JIS B 1011: Standar untuk tanda panah pembatas dan tanda
panah sumbu dalam gambar teknik.
➢ JIS B 1104: Standar untuk penamaan metode pelacakan dalam
gambar teknik.
➢ JIS B 1111: Standar untuk simbol pengelasan dalam gambar
teknik.
➢ JIS B 1201: Standar untuk tanda-tanda batasan dalam gambar
teknik.
➢ JIS B 1301: Standar untuk penomoran halaman dalam gambar
teknik.
➢ JIS B 1522: Standar untuk simbol pemotongan dalam gambar
teknik.
➢ JIS B 1572: Standar untuk simbol permesinan dalam gambar
teknik.
➢ JIS B 2338: Standar untuk simbol las dalam gambar teknik.
➢ JIS B 2401: Standar untuk simbol toleransi dalam gambar teknik.
➢ JIS B 7312: Standar untuk simbol perakitan dalam gambar teknik.
Standart JIS juga dirancang untuk memastikan konsistensi dan
komunikatisi yang efektifdalam gambar teknik di Jepang dan
digunakan dalam industri seperti manufaktur, konstruksi, otomotif dan
lainnya.

b. ANSI (American National Standard Institute)


ANSI (American National Standard Institute) adalah sebuah
organisasi di Amerika Serikat yang mengembangkan dan
menerbitkan syandart nasional yang mencakup berbagai aspek
seperti standart gambar teknik. Tidak jauh berbeda dengan standart
JIS, pada standart ANSI juga mencakup berbagai aspek. Berkut
beberpa standart ANSI yang berhubungan dengan gambar teknik :
➢ ANSI Y14.5: Standar yang berkaitan dengan toleransi geometri
dalam gambar teknik, seperti pemilihan dan interpretasi toleransi
geometri, serta simbol-simbol toleransi.
➢ ANSI Y14.3: Standar tentang tata letak dan tanda panah dalam
gambar teknik.
➢ ANSI Y14.2: Standar tentang tanda-tanda matematika dalam
gambar teknik.
➢ ANSI Y14.1: Standar tentang notasi dalam gambar teknik,
termasuk notasi dimensi, satuan pengukuran, dan tanda-tanda
lainnya.
➢ ANSI Y32.18: Standar tentang tanda panah dalam gambar teknik,
termasuk tanda panah pembatas, tanda panah sumbu, dan tanda
panah lainnya.
➢ ANSI Y32.2: Standar tentang penamaan metode pelacakan
dalam gambar teknik.
➢ ANSI/AIA Y14.100: Standar tentang penyusunan dan penyajian
gambar teknik arsitektur.
➢ ANSI/AAMI ST31: Standar untuk simbol medis dalam gambar
teknik, digunakan dalam peralatan medis.
➢ ANSI/ASME B46.1: Standar tentang simbol permukaan dalam
gambar teknik, termasuk simbol kekasaran permukaan.
➢ ANSI/ISA-5.1: Standar tentang simbol instrumentasi dan
pengendalian dalam gambar teknik.

c. DIN (Deutsche Industri Normen)


Organisasi standart Jerman yang mengembangkan dan menerbitkan
standart teknis untuk berbagai aspek yang muncul dengan nama DIN
(Deutsche Industri Normen). Sperti standart yang lain juga muncul
aspek-aspek dalam gambar teknik. Berikut beberapa standart DIN
yang terkait pada gambar teknik, antara lain adalah :
➢ DIN 406: Standar tentang tanda panah dan tanda pembatas
dalam gambar teknik.
➢ DIN 6771: Standar tentang tata letak gambar teknik dan tanda
panah.
➢ DIN 6784: Standar tentang notasi dalam gambar teknik, termasuk
notasi dimensi, satuan pengukuran, dan tanda-tanda lainnya.
➢ DIN 7168: Standar tentang toleransi geometri dalam gambar
teknik.
➢ DIN 509: Standar tentang tanda-tanda di dalam gambar teknik.
➢ DIN 1302: Standar tentang penamaan metode pelacakan dalam
gambar teknik.
➢ DIN 1356: Standar tentang simbol pemotongan dalam gambar
teknik.
➢ DIN 509: Standar tentang simbol kekasaran permukaan dalam
gambar teknik.
Standart DIN yang digunakan di Jerman juga dapat berlaku
diberbagai industri.
d. NNI (Nederland Normalisatie Institute)
NNI (Nederland Normalisatie Institute) yang juga dikenal dengan NEN
(Nederlandse Norm),merupakan standart nasional dari gambar teknik
Belanda yang juga mencakup berbagai aspek seperti stndart yang
lain. Contoh standar NNI/NEN yang berhubungan dengan gambar
teknik termasuk:
➢ NEN 3605: Standar tentang tanda panah dalam gambar teknik,
yang mencakup tanda panah pembatas dan tanda panah
sumbu.
➢ NEN 1414: Standar tentang tata letak dan label dalam gambar
teknik.
➢ NEN 1680: Standar tentang notasi dalam gambar teknik,
termasuk notasi dimensi, satuan pengukuran, dan tanda-tanda
lainnya.
➢ NEN-EN-ISO 1101: Standar tentang toleransi geometri dalam
gambar teknik yang mencakup toleransi bentuk, orientasi,
lokasi, dan lainnya.
➢ NEN 504: Standar tentang penamaan metode pelacakan
dalam gambar teknik.
➢ NEN 1408: Standar tentang simbol pemotongan dalam gambar
teknik.
Dalam proyek yang melibatkan perusahaan Belanda atau kerjasama
dengan pihak Belanda, penting untuk mematuhi standar NNI/NEN
yang berlaku dalam proyek tersebut. Maka dapat mengakses dan
merujuk standar NNI/NEN melalui lembaga standar Belanda seperti
NEN (Nederlands Normalisatie Instituut).

e. SNI (standar nasional indonesia)


SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah serangkaian standar teknis
yang dikembangkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN)
Indonesia. Standar SNI mencakup berbagai aspek teknis dan industri,
termasuk gambar teknik. Tujuan dari SNI adalah untuk memastikan
keselamatan, kualitas, dan kepatuhan produk dan layanan di
Indonesia dengan standar yang relevan dan berlaku.
Beberapa standar SNI yang terkait dengan gambar teknik dan ilmu
teknik mencakup:
➢ SNI 07-0665-1987: Tata cara penomoran gambar teknik.
➢ SNI 07-0675-1987: Tata letak dan simbol dalam gambar teknik.
➢ SNI 07-0676-1987: Tanda panah dalam gambar teknik.
➢ SNI 07-0677-1987: Simbol geometri dalam gambar teknik.
➢ SNI 07-0679-1987: Simbol tanda permesinan dalam gambar
teknik.
➢ SNI 07-0682-1987: Tanda persilangan dalam gambar teknik.
➢ SNI 07-0686-1987: Notasi dalam gambar teknik.
➢ SNI 07-0687-1987: Tanda panah pembatas dalam gambar teknik.
➢ SNI 07-0688-1987: Metode pelacakan dalam gambar teknik.
➢ SNI 07-0689-1987: Toleransi geometri dalam gambar teknik.
➢ SNI 07-0736-1989: Standar tentang simbol pemotongan dalam
gambar teknik.
➢ SNI 07-0757-1989: Tanda-tanda di dalam gambar teknik.
Standar SNI ini berlaku di Indonesia dan diterapkan di berbagai
sektor, termasuk manufaktur, konstruksi, otomotif, kedokteran, dan
banyak sektor lainnya. Standar SNI dapat diakses melalui Badan
Standardisasi Nasional (BSN) Indonesia atau lembaga terkait.

B. Proyeksi pada Gambar Teknik


Gambar teknik adalah cara yang sangat detail untuk mempresentasikan
objek 3 dimensi pada permukaan 2 dimensi, seperti kertas atau layar
komputer. Hal ini dapat dicapai dengan memasukkan beberapa tampilan
dari berbagai sisi suatu objek dalam satu gambar denga memasukkan
ketiga dimensi ssuatu objek dalam satu gambar.
Pada proyeksi gambar teknik merupakan metode untuk menggambarkan
obyek tiga dimensi (3D) ke dalam dua dimensi (2D) dengan menggunakan
aturan-aturan tertentu.
Ada beberapa jenis proyeksi pada gambar teknik yang biasa digunakan,
antara lain :
1. Proyeksi Piktorial
Merupakan metode dalam ilmu gambar teknik dan desain yang
digunaan untuk menggambarkan obyek tiga dimensi (3D) secara dua
dimensi (2D) dengan cara yang memberikan pandangan yang lebih
jelas dan realistis. Tujuan proyeksi ini adalah memberikan gambar
yang lebih mudah dimengerti daripada gambar konvensional yang
mungkin sulit dipahami jika hanya menggunakan proyeksi ortografi
(proyeksi dalam tiga bidang utama yaitu atas, depan dan samping.
Proyeksi pictorial (pictorial drawing) adalah suatu cara menampilkan
gambar benda yang mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara
tiga dimensi, dengan pandangan tunggal.
Berikut beberapa macam dari proyeksi piktorial pada gambar teknik
adalah :

a. Proyeksi Miring
1). Pengertian
Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada
sebuah bidang dua dimensi, dapat kita lakukan dengan
beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan
menggambar. Salah satu proyeksi yang dimaksud adalah
proyeksi Miring. Proyeksi ini merupakan salah satu proyeksi
yang sejajar namun memiliki garis proyeksi yang berkedudukn
miring terhadap bidang proyeksinya. Pada proyeksi miring
gambar yang dihasilkan akan menjadi lebih nyata dan detail
seperti aslinya.
2). Ciri-ciri
Pada proyeksi miring mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Sumbu X berimpit dengan garis horizontal/mendatar
b) Sumbu Y mempunyai sudut 45˚/30˚ dengan garis mendatar
c) Skala ukuran pada sumbu X = 1, pada sumbu Y = 1:2 dan
pada sumbu Z = 1:1
3) Jenis-jenis
Pada proyeksi miring ada dua maacam yang digunakan dalam
gambar teknik yaitu proyeksi miring dengan kemiringan pada
sumbu Y = 45˚ dan pada kemiringan sumbu Y = 30˚, yang
masing-masing pada sumbu X berhimpit pada sumbu mendatar.
(Lihat gambar dibawah).

Gambar Proyeksi Miring


Sumber : https://shorturl.at/ckpu4

b. Proyeksi Isometris
1). Pengertian
Proyeksi Isometri merupakan bagian dari proyeksi Pictorial
yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi agar
tersampaikan ke semua pihak. Proyeksi Isometri adalah
proyeksi yang digunakan untuk menggambar obyek
berbentuk tiga dimensi dengan ketentuan sudut dan skala
pemendekan yang sudah diatur sebelumnya. Proyeksi
Isometri menyajikan benda dengan tepat, karena panjang
garis pada sumbu-sumbunya menggambarkan panjang
sebenarnya. Cara menggambarnya sangat sederhana
karena tidak ada ukuran-ukuran benda mengalami skala
perpendekan.
2). Ciri-Ciri Proyeksi Isometri
Untuk mengetahui sebuah gambar teknik menggunakan
proyeksi isometri maka perlu mengetahui ciri-ciri dari proyeksi
tersebut. Ciri-ciri tersebut antara lain sebagai berikut:
a). Pada kedua sumbu membentuk kemiringan dengan
sudut 30˚ yaitu pada sumbu X dan Y.
b). Perbandingan panjang ketiga sumbu X,Y dan Z dengan
skala 1:1:1
c). Antara sumbu X dan sumbu Y keduanyan membentuk
sudut 120˚

Gambar Ciri-ciri Proyeksi Isometris


3). Jenis-jenis Proyeksi Isometri
Penyajian gambar dengan proyeksi isometris dapat
dilakukan dengan tiga macam kedudukan, antara lain:
a). Proyeksi isometris dengan kedudukan normal
Kedudukan normal mempunyai sumbu dengan
sudut-sudut seperti tampak pada gambar. (lihat
gambar dibawah)

Gambar Proyeksi Isometri Normal


b). Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik
➢ Memutar gambar dengan sudut 180° ke kanan dari
kedudukan normal, sesuai dengan kedudukan
sumbunya.

Gambar Isometri dalam kedudukan terbalik normal

➢ Mengubah kedudukan benda yang digambar


dengan tujuan untuk memperlihatkan bagian bawah
benda tersebut.

Gambar Isometri dalam kedudukan terbalik


memperlihatkan bagian bawah

c). Proyeksi isometris dengan kedudukan horizontal


1) Sebagaimana cara yang dilakukan untuk
menggambar kedudukan proyeksi isometris
terbalik, yaitu dengan memutar sumbu "utama
180° dari sumbu normal, maka untuk
kedudukan horizontalnya 270° ke kanan dari
kedudukan sumbu normalnya.

Gambar 1.5 Sumbu diputar 270˚

2) Mengubah kedudukan benda, yaitu untuk


memperlihatkan bagian samping kiri (yang tidak
terlihat) sebagaimana terlihat pada gambar

Gambar Proyeksi isometris dengan kedudukan


horizontal

c. Proyeksi Dimetris
1). Pengertian
Proyeksi dimetri merupakan sebuah proyeksi dengan hasil
tiga dimensi yang terdapat perbedaan sudut sumbu x dan
y terhadap bidang horizontal. Demikian juga terdapat
perbedaan panjang sumbu x, y, dan z. Proyeksi ini untuk
mengubah panjang, lebar dan tinggi agar menghasilkan
kesan gambar yang lebih realistis.
2). Ciri-Ciri Proyeksi Dimetris
Karakteristik atau ciri-ciri pada proyeksi Dimetris tidak jauh
berbeda dengan kedua proyeksi sebelumnya. Untuk ciri-
cirinya adalah sebagai berikut:
a). Memiliki sudut sumbu x terhadap horizontal adalah 7
derajat, dan sudut sumbu y terhadap horizontal adalah
40 derajat.
b) Rasio antara panjang ketiga sumbu adalah X = 1:1,
pada sumbu Y = 1:2, dan pada sumbu Z = 1:1

Gambar Proyeksi Dimetris

3). Jenis-jenis Proyeksi Dimetris


.a). Proyeksi Dimetri I
Proyeksi demetri yang umum digunakan dalam
gambar teknik. Pada proyeksi dimetri I, perbandingan
sumbu x, y, dan z adalah 1: ½ : 1. Adapun sudut yang
terbentuk antara sumbu x dan garis horizontal adalah
7 derajat (α = 7 derajat). Sedangkan sudut yang
terbentuk antara sumbu y dan garis horizontal adalah
40 derajat (β = 42)

b). Proyeksi Dimetri II


Proyeksi dimetri II adalah proyeksi pengukuran sudut
lain yang digunakan dalam gambar teknik. Meskipun
digunakan, pada proyeksi II ini tidak sama dengan
proyeksi diagonal I. Secara umum sudut yang dibentuk
oleh proyeksi garis diagonal I antara sumbu x dan garis
horizontal adalah 7 derajat (α = 7 derajat), dan sudut
yang terbentuk antara sumbu x dan garis horizontal
adalah 40 derajat (β = 40). ), Rasio sumbu x, y dan z
adalah 1: 1/2: 1. Namun, dalam proyeksi dimetri II, ada
beberapa sudut α dan β, dan rasio sumbu berbeda.
Untuk lebih detailnya, berikut ini adalah salah satu
bentuk atau jenis proyeksi dimetri II dalam tabel:

Tabel 1.1
Sudut Proyeksi Perbandingan skala sumbu
NO
Α β X Y Z
1 15 15 1 1 1.315
2 35 35 1 1 0.8256
3 40 10 0,587 1 1

d. Proyeksi Perspektif
1). Pengertian
Gambar proyeksi perspektif merupakan teknik dasar yang
digunakan daalam seni, arsitektur, dan desain utnuk
menciptakan representasi realistis objek tiga dimensi pada
permukaan dua dimensi. Ini meniru cara kita memandang
kedalaman dan hubungan spasial dunia.
Proyeksi perspektif adalah teknik menggambar yang
menciptakan ilusi kedalaman dan hubungan spasia; pada
permukaan datar. Hal ini didasarkan pada prinsip-prinsip
geometri dan optik, yang menangkap bagaimana objek
tampak mengeci dan men;yatu menuju titik hilang
dikejauhan. Proyeksi perspektif memungkinkan seniman,
arsitek dan desainer utnuk merepresentasikan objek tiga
dimensi secara realistis dan akurat

Gambar Hasil gamabr Prespektif


Sumber : https://shorturl.at/dvyR7

2). Ciri-ciri Perspektif


Beberapa ciri pada proyeksi perspektif yang dapat
digunakan dalam memulai menggambar proyeksi
perspektif. Berikut ciri-cirinya :
➢ Mempunyai satu, dua dan tiga titik hilang atau titik
pandangan.
➢ Pemendekan perspektif yang berakibat pemendekan objek
dan panjangnya tampak lebih kecil dari pusat proyeksi.
Semakin ditambahkan jarak dari pusat proyeksi, semakin
kecil objek yang terlihat.
➢ Proyeksi perspektif merepresentasikan objek secara tiga
dimensi
➢ Objek yang dekat tampak lebih besar.
➢ Garis proyeksi perspektif tidak sejajar.

3).Jenis Proyeksi Perspektif


a). Perspektif satu titik
Jenis proyeksi perspektif yang paling sederhana. Hal ini
ditandai dengan adanya satu titik hilang pada haris
cakrawala, tempat semua ;garis sejajar dalam pemandangan
betemu. Peerspektif stu; titik sering dignakan utnuk
menggambarkan pemandangan yang dilihat langsung dari
depan atau; belakang.

Gambar Proyeksi Perspektif 1 titik hilang


Sumber : https://shorturl.at/cdjqC

b). Perspektif dua titik


Perspektif dua titik biasanya digunakan untuk mewakili
objek yang dilihat dari suatu sudut. Ini melibatkan dua titik
hilng yang terletak digaris cakerawala, dengan garis
paralel yang mengarahkan ke titik-titik ini. Perspektif dua
titik memungkinkan sudut pandang dan kompisisi yang
lebih luas.
Gambar Pproyeksi Perspektif 2 titik hiilang
Sumber : https://shorturl.at/cfjHV

c). Proyeksi Perspektif 3 titik hilang


Perspektif ini dikenal sebagai pandangan mata burung,
atau pandangan mata cacing, menambahkan titik hilang
ke tiga diatas atau dibawah garis cakrawala. Jenis
proyeksi perspekti ini digunakan untuk menaggambarkan
sudut ekstrim dan sudut pandangan dramatis, sperti
melihat keatas gedung-gedung tinggi atau turun ke jurang
yang dalam. Gambar perspektif tiga titik hilang aka terjadi
apabila obyek atau benda dilihat dari tempat yang lebih
tinggi atau lebih rendah, maka seolah-olah obyek gambar
tersebut terfokus pada tiga titik di sebelah kirim kanan,
bawah atau atas.

Gambar Perspektif 3 titik hilang


Sumber : https://shorturl.at/qDYZ7
Berikut gambar proyeksi perspektif untuk dapat
membedakan satu, dua dan tiga titik hilang.

Gambar Proyeksi perspektif 1,2 dan 3 titik hilang


Sumber : https://shorturl.at/lBPST

2. Proyeksi Orthogonal
a. Pengertian
Proyeksi ortogonal merupakan gambar proyeksi yang bidang
proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap
proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda
terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain tegak
lurus terhadap bidang proyeksi, garis-garis proyektonya juga
sejajar satu sama lain.
Proyeksi orthogonal adalah gambar proyeksi mempunyai sudut
tegak lurus terhadap proyektornya. Proyeksi ini maerupakan
sebuah gambaran benda nyata atau khayalan yang dilukiskan
dengan garis-garias pandangan pada suatu bidang gambar.
Dari pengertian lainnya proyeksi ini merupakan proyeksi dua
didmensi yang digunakan sebagai gambar kerja/gambar desain,
karena proyeksi ini didapatkan dengan cara memproyeksikan
setiap sisi benda/obyek gambar dari arah tegak lurus bidang yang
diproyeksikan, sehingga menghasilkan bentuk dan ukuran yang
sama persis dengan aslinya.
Bidang proyeksi yang banyak digunakan adalah bidang
hosrizontal dan bidang vertikal, seperti pda gambar dibawah.
Bidang-bidang tersebut meliputi kwadran I, kwadran II, kwadran
III, dan kwadran IV.

Gambar Proyeksi Orthogonal


Sumber : https://shorturl.at/muvyE

b. Fungsi
Beberapa fungsi pada proyeksi orthogonal sebagai berikut :
➢ Digunakan untuk membuat gambar teknik yang akurat dan
konsisten
➢ Membantu dalam proses perancangan dan konstruksi objek.
➢ Untuk memperjelas informasi gambar sehingga gambar
benar-benar seperti nyata.
➢ menjelaskan gambar detail dari masing-masing sudut
pandang
➢ Seseorang dapat melihat objek dari berbagai sisi dan sudut
pandang yang berbeda, sehingga memudahkan dalam
memahami karakteristik objek tersebut.
c. Jenis Proyeksi Orthogonal
1). Proyeksi Amerika
Proyeksi amerika biasa disebut dengan proyeksi kwadran III
atau sudut ketiga. Proyeksi ini merupakan proyeksi yang letak
bidangnya sama dengan arah pandangan. Dengan kata lain
proyeksi amerika adalah proyeksi pada bidang yang sama
dengan garis pandang.
Pada proyeksi ini benda yang akan digambar diletakkan dalam
tempat dengan sisi-sisi tembus pandang sebagai bidang-
bidang proyeksi, seperti pada gambar dibawah. Diartikan pada
gambar tersebut bahwa pada tiap-tiap bidang proyeksi akan
tampak gambar pandangan dari benda menurut penglihatan
atau pandangan.

Gambar Hasil dari proyeksi amerika


Sumber : https://www.omesin.com/2018/08/proyeksi-
orthogonal-proyeksi-eropa-dan.html

Keterangan :
a : Pandangan Depan
b : Pandangan Atas
c : Pandangan Samping Kiri
d : Pandangan Samping Kanan
e : Pandangan Bawah
f : Pandangan Belakang
*Pandangan A, B, C Adalah Pandangan Primer
Pandangan depan dalam arah A dipilih sebagai pandangan
depan. Pandangan-pandangan yang lain diproyeksikan pada
bidang-bidang proyeksi lainnya menurut Gambar (a). Sisi-sisi
peti dibuka menjadi satu bidang proyeksi depan menurut anak
panah menurut Gambar (b). Hasil lengkapnya dapat dilihat
pada Gambar (c). Dengan pandangan depan A sebagai
patokan, pandangan atas B diletakkan diatas, pandangan C
dikiri, pandangan kanan D diletakkan di kanan, pandangan
bawah E diletakkan di bawah, dan pandangan belakang
dapat diletakkan di kiri atau kanan.

2). Ciri-ciri proyeksi Amerika


➢ Pandangan depan terletak dikwadran III sehingga disebut
proyeksi kwadran III
➢ Pandangan atas berada diatas pandangan depan
➢ Pandangan samping berada disebelah kanan pandangan
depan
➢ Proyeksi Amerika (Kuadran III) adalah gambar proyeksi
yang penempatan bidangnya sesuai dengan arah
pandangannya yaitu pandangan utama yang disini
merupakan pandangan depan.
Bidang-bidang H, V, dan D untuk proyeksi di kuadran III
(proyeksi Amerika) yang telah dibuka adalah sebagai
berikut:

• Pada bidang H ditempatkan pandangan atas,


• Pada bidang D ditempatkan pandangan depan,
• Pada bidang V ditempatkan pandangan samping
kanan

Contoh :

3). Lambang Proyeksi

4). Proyeksi Eropa


Merupakan proyeksi yang posisi proyeksinya dan arah garis
pandangnya terbalik.Terbalik yang dimaksud adalah pada
penempatan hasil pandangan, sebagai contoh adalah
pandangan kiri diletakkan disamping kanan pandangan
utamanya atau pandangan atas yang diletakkan dibawah
pandangan utama. Pandangan utama yang dimaksud adalah
pandangan depan. Proyeksi ini sering dsebut proyeksi
Kwadran I. Dapat dilihat pada gambar dibawah.
Gambar Contoh hasil proyeksi eropa
Sumber : https://fractory.com/engineering-drawing-basics/

5). Ciri-ciri Proyeksi Eropa


Ciri-ciri pada proyeksi Eropa seperti berikut :
➢ Pandangan depan terletak dikwadran I
➢ Pandangan atas dikwadran IV
➢ Pandangan samping terletak dikwadran II
➢ Kebalikan dari proyeksi Amerika
Menempatkan pandangan depan, atas, dan samping kanan
menurut Proyeksi di Kuadran I (Eropa) sebagai berikut:
6). Lambang Proyeksi
BAB III
SIMBOL DAN MEMBACA GAMBAR OTOMOTIF

A. Simbol Sistem Kelistrikan


1. Pengertian
Dalam diagram kelistrikan otomotif untuk menggambarkan berbagai
komponen dan sirkuit kelistrikan digunakanlah simbol-simbol untuk
mempermudah dalam pembacaan rangkaian sistem kelistrikan. Dasar –dasar
sistem kelistrikan pada teknik otomotif menjadi salah satu kunci dasar untuk
dapat membaca wiring diagram yang terdapat pada buku petunjuk perbaikan
atau yang disebut service manual.
Simbol-simbol kelistrikan pada teknik otomotif harus sesuai dengan
kendaraan yang digunakan. Seperti pada kendaraan ringan pada mobil, jika
pada kendaraan berat maka menyesuaikan dengan unit yang digunakan,
sehingga buku petunjuk perbaikanpun harus berbeda-beda menyesuaikan
kendaraan yang digunakan.
Komponen-komponen kelistrikan memiliki simbol yang berbeda-beda dengan
menyesuaikan jenis kendaraannya. Tujuan dibuat simbol-simbol ini untuk
memudahkan mekanik kendaraan untuk memahami rangkaian kleistrikan
yang ada pada buku petunjuk manual perbaikan.
Simbol-simbol kelistrikan merupakan sebuah bentuk atau tanda yang
menjelaskan tentang dasar dan proses kerja skema rangkaian. Simbol-simbol
ini dibutuhkan untuk membuat sebuah rangkaian kelistrikan.

2. Fungsi
Fungsi dari simbol komponen kelistrikan seperti berikut :
a. Mempermudah pembaca untuk mengetahui komponen-komponen
listrik serta jalur-jalur pengkabelan.
b. Untuk simbol-simbol kleistrikan membantu dalam memahami dan
menginterpretasikan diagram kelistrikan.
c. Simbol-simbol membantu dalam mengidentifikasi komponen yang terlibat
dalam sirkuit dan memecahkan masalah dengan lebih efisien.
Gambar Rangkaian sistem kelistrikan kendaraan
Sumber : https://shorturl.at/DOX04

3. Macam-macam Simbol Kelistrikan


Berikut beberapa simbol kelistrikan otomotif yang umum digunakan pada
kendaraan.
a. Baterai
Simbol baterai biasanya digambarkan sebagai dua garis tegak lurus
dengan satu garis memiliki tanda positif dan yang lainnya memiliki tanda
negatif. Ini mewakili sumberdaya utama dalam sistem kelistrikan
kendaraan.

(a) (b)
a). Batarai singel sel
b). Baterai lebih dari satu sel
b. Kabel
Kabel listrik biasanya digambarkan sebgai garis lurus tanpa tanda
tambahan. Garis dengan tanda panah menunjukkan arah aliran arus.
Kabel sendiri merupakan material konduktor yang dipakai untuk
menghantarkan arus listrik dalam suatu rangkaian.
1). Simbol yang biasa digunakan dalam rangkaian elektronika

2). Simbol kabel yang melambangkan terjadinya hubungan antara dua


konduktor listrik. Yang disebut dengan Kabel terhubung.

3). Kabel tidak terhubung. Simbol ini menggambarkan kabel initidak saling
terhubung satu sama lain.

c. Saklar
Saklar dapat memiliki berbagai simbol tergantung pada jenisnya. saklar
sederhana digambarkan sebagai lingkaran yang terputus untuk
menunjukkan sirkuit terbuka ketika dalam posisi mati. Beberapa macam
saklar seperti berikut :
1). Toggle switch SPST artinya statusnya terputus dalam kondisi
open. Saklar satu kutub, satu lemparan, saklar on-off sederhana: Dua
terminal dapat terhubung atau terputus satu sama lain
2). Togle switch SPDT artinya statusnya memilih dua terminal koneksi.
Saklar satu kutub, dua lemparan, saklar pergantian sederhana
dengan putus sebelum membuat: C (COM, Common) terhubung ke
L1 (NC, Normally Closed) atau ke L2 (NO, Normally Open).

3). Saklar Push Button (N O) artinya status terhubung ketika ditekan

4). Saklar Push Botton (N C) artinya status terputus ketika ditekan

5) DIP Switch artinya status saklar Banyak/Multiswitch

6). Relai SPST (Single Pole Single Throw) artinya statusnya Koneksi
untuk Open dan Close digerakkan dengan elektromagnetik

7). Relay SPDT (Single Pole Doble Throw) artinya statusnya Koneksi
untuk Open dan Close digerakkan dengan elektromagnetik

8). Jumper artinya koneksi memakai pemakaian jumper


9). Solder Bridges artinya koneksi memakai teknik disolder

d. Lampu
Ini dapat digambarkan sebagai lingkaran dengan panah yang keluar sisi,
menunjukkan cahaya yang dipancarkan.

e. Motor
Motor listrik digambarkan sebagai lingkaran dengan huruf M

f. Fuse
Pemutus arus ini digambarkan sebuah segi empat dengan tanda F
didalamnya.

g. Relay
Digambarkan sebagai segi epat dengan dua garis melintasisisi-sisinya,
dan tada khusus yang menghubungkan terminal.
Beberapa jenis relay berdasarkan pole dan throw, seperti dalam tabel
berikut ini.
Single Pole Single Throw Relay SPST memiliki 4
(SPST) Terminal, 2 Terminal untuk
Kontak Saklar dan 2
Terminalnya lagi untuk Coil.
Single Pole Double Relay SPDT memiliki 5
Throw (SPDT) Terminal, 3 Terminal untuk
KontakSaklar dan 2
Terminalnya lagi untuk Coil.
Double Pole Single Relay DPST memiliki 6
Throw (DPST) Terminal, diantaranya 4
Terminal yang terdiri dari 2
Pasang Terminal Kontak
Saklar sedangkan 2 Terminal
lainnya untuk Coil. Relay
DPST dapat dijadikan 2
Saklar yang dikendalikan
oleh 1 Coil.
Double Pole Double Relay DPDT memiliki
Throw (DPDT) Terminal sebanyak 8
Terminal, diantaranya 6
Terminal yang merupakan 2
pasang Relay SPDT yang
dikendalikan oleh 1 (single)
Coil. Sedangkan 2 Terminal
lainnya untuk Coil.

Jenis relay berdasarkan posisi dari kontaknya seperti berikut :


1. Normally Open (NO) artinya kondisi awal sklar sebelum diaktifkan
selalau berada pada posisi “OPEN”

2. Normally Close artinya kondisi awal saklar sebelum diaktifkan selalu


berada pada posisi “CLOSE”
h. Sensor
Simbol sensor bervariasi tergantung jenis sensornya. Seperti sensor suhu
digambarkan dengan huruf T

i. Ground
Simbol ini digambarkan sebagai tanda yang menyerupai panah turun ke
tanah dan menggambarkan juga suatu titik pada suatu rangkaian yang
disebut ground mempunyai tegangan 0 V

1 2 3
Gambar Simbol Ground
Sumber : https://shorturl.at/FJM34

Gambar 1 : Groun ground artinya menggambarkan suatu titik pada


suatu rangkaian listrik yang menunjukkan besaran tegangan, jalur
balik arus listrik yang umum atau grounding ya;ng merupakan
hubungan langsung rangkaian listrik tersebut dengan bumi.
Gambar 2 : Classis Ground artinya rumah logam dimana beberapa
perangkat listrik tertutup. Sasisnya terhubunlg secaara tidak biasa ke
kabel ground hijau pada saluran listrik yang ada di ruamah.
Gambar 3 : Common Ground artinya menggambarkan tegangan
sunber IC logika digital, yang berarti tidak ada sinyal analog yang
terkait pada bidang referensi ini.

j. Koneksi
Simbol ini sederhana seklai, hanya sebuah titik kecil dimana dua kabel
atau jalur bertemu terhubung.

k. ECU ( Electronic control Unit)


Digambarkan sebagai kotak dengan tanda elektronik didalamnya

Gambar Simbol ECU


Sumber : https://shorturl.at/ptyKX

l. Pemutus Mati
Digambarkan sebagai segi empat dengan tanda OFF
Berikut ini beberapa simbol lain dalam sistem kelistrikan pada kendaraan
seperti pada tabel dibawah ini.

NO. Simbol Arti

1. Arus searah

Arus bolak-balik
2.

3. Arah arus mendekati

Arah arus menjauhi


4.

Baterai
5.

Steker / terminal
6.

Massa
7.

8. Sekering

9. Tahanan secara umum

Tahanan yang bisa diubah-ubah


10. (potensiometer)

11. Alat ukur secara umum


12. Voltmeter

13 Ampermeter

14.
Ohmeter

15. Sakelar penghubung (tombol)

(automatis kembali sendiri)

16. Sakelar penghubung

Sakelar pemutus
17

18.
Lampu 1 filamen

19. Lampu 2 filamen


20. Sakelar pemindah

21.

Putaran

22. Tekanan

Membran (diafragma)
23.

24. Sakelar dim

25. Sakelar lampu kepala

Sakelar lampu kepala


26.
Lampu kepala
27.
(jauh/dekat dan kota)

Lampu belakang, lampu kota,


28.
rem dan tanda belok

29.

Relai penghubung

30.
Relai pemindah 1 langkah

Schritt relais
31
(Relai pemindah 2 langkah)
32. Diode

33. Diode LED

34.
Diode Zener

35.
Transistor PNP

Transistor npn
36.

Thyristor

A = Anoda
37.
B = Katoda
G = Gate

38. Motor arus searah

39.
Generator arus bolak-balik 1 fasa

40.
Alternator
41.
Distributor

Kondensator
42.

Koil pengapian
43.

Ventilator

44.

45. Klakson

46. Pengeras suara (laudsprecher)

47.
Mikrofon

48.
Radio
Pada tabel dibawah merupakan contoh wiring diagram atau rangkaian
sistem kelistrikan pada sistem penerangan.

Nomor Arti Diagram terminal


terminal

15 Kunci kontak

30/B+ Baterai +

31/B- Baterai –
(massa)

31 b Massa dengan
sakelar

54 Lampu rem

55 Lampu kabut

56 Sakelar lampu
kepala

56a Lampu jauh

56b Lampu dekat

58 L ampu kota
B. Membaca Gambar Teknik
Untuk dapat menginterpretasikan gambar teknik yang biasa digunakan dalam
mengkomunikasikan informasi mengenai desain, spesifikasi, dimensi, toleransi
dan fitur-fitur lainnya dari suatu produk atau proyek maka salah satu skill yang
harus disiapkan adalah kompetensi dalam membaca gambar teknik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang pembaca gambar untuk
dapat membaca gambar antara lain :
1. Skala
Penting sekali seorang pembaca gambar untuk bisa merealisasikan hasil
pembacaan gambar dengan melihat skala, perlu beberapa kali ukuran
sebenarnya dari objek tersebut dirduksi dalam gambar.
2. Jenis gambar
Gambar teknik menakup beberpa jenis termasuk gambar detail, gambar
perakitan, gmbar potongan dan yang lainnya. Perlu dipahami jenis gambar
yang akan dibaca.
3. Garis dan Simbol
Gambar teknik banyak menggunakan berbagai garis dan simbol-simbol
untuk menggambar fitur-fitur objek. Dan juga harus memahami simbol-
simbol yang disajikan.
4. Toleransi
Penting sekali dalam membaca gambar memperhatikan toleransi, karena
mengindikasikan sejauh mana deviasi dari dimensiyang diijinkan.
5. Referensi
Penting sekali memperhatikan referensi gambar atau tabel lain yang
mungkin diberikan dalam gambar untuk informasi lebih lanjut.
Hasil gambar yang nantinya harus dapat dibaca oleh orang lain, maka gambar
harus benar sesuai dengan aturan dari menggambar teknik.
Membaca gambar teknik dengan benar adalah keterampilan penting untuk
menghindari kesalahan dalam manufaktur, perakitan, atau konstruksi, dan untuk
memastikan bahwa produk atau proyek sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
C. Gambar Potongan atau Irisan
Untuk memberikan informasi lengkap dari gambar yang berongga atau
berlubang perlu menampil- kan gambar dengan teknik-menggambar yang
tepat. Kadang-kadang gambar tampak lebih rumit karena adanya garis-
garis gambar yang tidak kelihatan. Oleh karena itu garis-garis gores
yang akan menimbulkan salah pengertian (salah informasi) perlu dihindari,
yaitu dengan menunjukkan gambar potongan/irisan.
Gambar potongan atau irisan ini fungsinya untuk menjelaskan
bagian-bagian gambar benda yang tidak kelihatan, misalnya dari benda
yang dibor(baikyang dibor tembus maupun dibor tidak tembus) lubang-
lubang pada flens atau pipa-pipa, rongga-rongga pada rumah katup,
dan rongga-rongga pada blok mesin. Bentuk rongga tersebut perlu
dilengkapi dengan penjelasan gambar potongan agar dapat memberikan
ukuran atau informasi yang jelas dan tegas, sehingga terhindar dari
kesalahpahaman membaca gambar.
Gambar potongan atau irisan dapat dijelaskan menggunakan
pemisalan benda yang dipotong dengan gergaji seperti gambar berikut.

Gambar Benda Asli

Gambar Potongan dari gambar diatas


Keterangan:
Gambar kiri diatas memperlihatkan gambar lengkap dengan garis gores
sebagai batas-batas garis yang tidak kelihatan. Dengan adanya garis-
garis tersebut gambar kelihatan agak rumit.
Gambar kanan diatas memperlihatkan gambar yang kurang jelas. Dalam
hal ini kita tidak bisa memastikan apakah lubang tersebut merupakan
lubang tembus atau tidak tembus, mempunyai lubang yang bertingkat
atau rata. Sehingga setiap orang akan menafsirkan bentuk lubang yang
berbeda, yang menyebabkan informasi kurang jelas.
Gambar yang bawah sebenarnya menimbulkan keraguan dalam pembacaanya,
maka gambar yang bawah dapat dijelaskan menggunakan pemisalan bahwa
benda tersebut dipotong dengan gergaji, sehingga bentuk rongga di
dalamnya dapat terlihat dengan jelas dan tidak menimbulkan keraguan lagi
dalam menentukan bentuk di bagian dalamnya.
Dengan gambar potongan atau irisan, seperti pada gambar yang bawah di
atas, diperoleh ketegasan atau kejelasan tentang bentuk dari rongga
sebelah dalam, sehingga informasi yang diberikan oleh gambar dapat
efisien. Gambar potongan atau irisan harus diarsir sesuai dengan batas garis
pemotongannya.
1. Tanda Pemotongan
Untuk menjelaskan gambar yang dipotong, perlu adanya tanda pemotongan
yang sudah ditetapkan sesuai dengan aturan-aturan menggambar teknik.

Gambar Tanda Pemotongan


Tanda pemotongan ini terdiri atas:
1) tanda pemotongan dengan garis sumbu dan kedua ujungnya
ditebalkan
2) tanda pemotongan dengan garis tipis bergelombang bebas.
3) tanda pemotongan dengan garis tipis berzigzag .
2. Pandangan pada Gambar Potongan
Untuk membuat gambar potongan atau irisan, kita perlu memperlihatkan
anak-anak panah pada kedua ujung garis potongnya. Arah anak panah ini
menunjukkan arah pandangan dari benda yang dipotong dengan batas garis
pemotongnya.
3. Menempatkan Gambar Penampang Potongan
Untuk menempatkan gambar penampang atau gambar potongan,
kita perlu memperhatikan penempatan gambar potongan tersebut sesuai
dengan proyeksi yang akan kita gunakan, apakah proyeksi di kuadran I
(Eropa) atau proyeksi di kuadran III (Amerika).

Gambar . Potongan Proyeksi Amerika dan Eropa (1)


Jika proyeksi yang digunakan proyeksi Amerika, maka gambar penampang
potongnya diletakkan berada di belakang arah anak panahnya. Jika proyeksi yang
digunakan proyeksi Eropa maka penempatan gambar potongnya berada di
depan arah anak panahnya.
Gambar Potongan Proyeksi Amerika dan Eropa (2)

Selain ditempatkan sesuai dengan proyeksi yang digunakan, penampang


potong dapat juga diputar di tempat (penampang putar),atau dengan dipotong
dan diputar kemudian dipindahkan ke tempat lain segaris dengan sumbunya.

Gambar Penampang Putar

4. Benda-benda yang Tidak Boleh Dipotong


Benda-benda yang tidak boleh dipotong yaitu benda-benda pejal, misal:
poros pejal, jari-jari pejal dan semacamnya. Benda-benda tipis, misal: pelat-
pelat penguat pada dudukan poros dan pelat penguat pada plens .
Bagian-bagian yang tidak. boleh dipotong tersebut yaitu bagian-bagian yang
tidak. diarsir.
Gambar Benda Pejal

Gambar Benda Tipis

5. Jenis-Jenis Gambar Potongan


a. Potongan Dalam Satu Bidang
Gambar potongan satu bidang biasanya adalah gambar yang
menunjukkan bagian tertentu dari sebuah objek atau struktur yang dipotong secara
horizontal, vertikal, atau miring. Potongan ini memungkinkan untuk melihat detail
dan struktur internal dari objek tersebut yang mungkin tidak terlihat dari permukaan
luar. Seperti pada gambar 3.8.
Gambar Potongan satu bidang
Dalam membuat potongan pada suatu bidang terdapat dua cara yaitu sebagai
berikut:
➢ Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar, pada umumnya
bidang potong dibuat melalui sumbu dasar. Jika bidang potong melalui garis
sumbu maka tidak perlu diberikan tanda-tanda pada gambar potongannya.
➢ Potongan yang tidak melalui sumbu dasar, untuk membuat potongan pada
suatu benda yang rumit atau tidak simetris maka untuk pemotongannya
tidak bisa dilakukan segaris dengan sumbu dasar. Dalam hal ini maka
dalam pembuatan potongan disesuaikan dengan bentuk benda yang akan
dipotong, pada bagian mana bagian yang akan di perlihatkan. Oleh karena
itu diperlukan tanda dan arah penglihatannya disesuaikan dengan arah
panah.
b. Potongan Lebih dari 1 bidang
Potongan gambar lebih dari satu bidang dapat disebut sebagai potongan
gabungan. Potongan gabungan ini dapat ditemukan pada beberapa jenis
gambar seperti lukisan, ilustrasi, dan foto.
Dalam membuat potongan gabungan, ada beberapa teknik yang dapat
digunakan. Salah satu tekniknya adalah dengan menggunakan garis
pemotong. Garis pemotong adalah garis yang digunakan untuk memisahkan
dua bidang pada potongan gabungan. Garis ini biasanya digunakan dengan
warna atau garis putus-putus untuk membedakannya dengan garis yang ada
pada gambar.
Selain itu, teknik lainnya adalah dengan menggunakan bentuk atau objek yang
tumpang tindih. Dalam teknik ini, objek atau bentuk yang tumpang tindih pada
dua bidang berbeda dapat menjadi indikator pemotongan. Misalnya, pada
potongan gabungan foto orang di atas bukit dengan langit yang cerah, garis
pemotongnya bisa menggunakan lekukan bukit yang memisahkan langit dan
tanah.
Pada potongan gabungan yang lebih kompleks, bisa juga digunakan beberapa
garis pemotong yang memotong berbagai bidang. Pada kasus ini, garis
pemotong akan memberikan informasi tentang hubungan antara bidang-bidang
yang berbeda pada potongan gabungan.
Ada beberapa macam cara membuat gambar potongan lebih dari satu bidang.
Potongan lebih dari satu bidang merupakan cara menggambar potongan benda
dengan menyederhanakan gambar dan penghematan waktu dalam beberapa
bidang sejajar yang tidak dalam satu bidang. Ada beberapa macam cara untuk
membuat gambar potongan lebih dari satu bidang sebagai berikut:

1). Potongan Meloncat,


Merupakan salah satu teknik mengambar potongan yang banyak
digunakan pada gambar teknik. Potongan meloncat merupakan sebagai bentuk
penyederhanaan gambar dan penghematan waktu potongan-potongan dalam
beberapa biidang sejajar yang dapat disatukan. Sebagai contoh gambar berikut
ini yang dipotong menurut garis potong X-X. Padahal sebenarnya bidang
potongnya terdiri dari dua bidang yang disatukan. Potongan ini dikenal dengan
potongan meloncat.

Gambar Contoh Potongan meloncat


2). Potongan Dua Bidang Berpotongan
Pada suatu benda yang simetris atau sama maka untuk proses
penggambarannya dapat melalui dua bidang potong yang saling
berpotongan. Pada potongan dua bidang berpotongan maka satu bidang
merupakan potongan utama dan bidang lain menyudut dengan bidang
pertama. Sebagai contoh berikut ini gambar dibawah yang merupakan
contoh potongan dua bidang berpotongan yang menyudut untuk
menampilkan secara jelas bagian khusus suatu benda.

Gambar Gambar Potongan menyudut

3). Gambar Potongan Putar


Gambar potongan putar digunakan untuk menggambarkan objek yang
membutuhkan potongan melintang melalui sumbu putar atau sumbu
simetri. Potongan ini dapat melintasi lebih dari satu bidang sehingga
disebut sebagai gambar potongan lebih dari satu bidang. Gambar
potongan lebih dari satu bidang sendiri digunakan untuk memberikan
informasi detail tentang bagian dalam sebuah objek yang sulit dilihat dari
gambar-gambar lainnya. Gambar potongan putar dapat dilihat pada
gambar dibawah.
Gambar Gambar potongan putar
4). Gambar Potongan Penuh
Gambar potongan penuh dalam gambar teknik adalah gambar yang
menunjukkan bagian dalam suatu objek dengan memotongnya secara
vertikal atau horizontal. Gambar ini digunakan untuk memberikan detail
informasi tentang bagian dalam suatu objek, sehingga dapat membantu
dalam perancangan, fabrikasi, dan perakitan. Tampak seperti gambar
dibawah.

Gambar Gambar Potongan Penuh

5). Gambar Potongan Separuh


Potongan separuh pada gambar teknik adalah salah satu jenis
potongan yang umum digunakan untuk memperlihatkan detail dalam
bagian yang dipotong dari sebuah objek. Potongan separuh memotong
objek secara diagonal, sehingga memperlihatkan bagian dalam objek
dari dua sisi yang berbeda. Gambar di atas menunjukkan sebuah
potongan separuh pada sebuah objek. Bagian yang dipotong
memperlihatkan struktur dalam objek tersebut dari dua sisi yang
berbeda, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami
bagaimana tabung tersebut terdiri dari bagian-bagian yang berbeda.
Gambar potongan separuh biasanya diberi garis putus-putus untuk
menunjukkan area potongan, dan area yang dipotong ditampilkan
dalam bayangan atau dengan garis penggambaran yang tepat. Dalam
gambar teknik, potongan separuh ditandai dengan huruf A, B, C, dan
seterusnya, dan setiap potongan diberi nomor urut yang berbeda untuk
memudahkan identifikasi potongan. Tampak seperti gambar dibawah.

Gambar . Gambar Potongan Separuh

6). Gambar Potongan Setempat


Gambar potongan setempat disebut juga gambar potongan lokal atau
gambar potongan sebagian. Gambar potongan setempat pada gambar
teknik adalah gambar yang menunjukkan bagian dari sebuah objek
atau produk yang dipotong untuk menunjukkan detail-detail
internalnya. Potongan gambar ini digunakan untuk memudahkan
pemahaman dan identifikasi bagian-bagian yang terdapat pada objek
atau produk tersebut.
Pada gambar potongan sebagian, biasanya digambarkan bagian yang
dipotong dengan menggunakan tanda penggaris ganda berbentuk
parabola atau lingkaran, dan diberi label yang menunjukkan arah
pandangan potongan. Kemudian, area potongan yang dihilangkan
ditandai dengan tinta atau warna yang berbeda dari gambar lainnya.
Hal ini membantu pembaca gambar untuk membedakan antara bagian
yang masih ada dan bagian yang dihilangkan.
Gambar potongan sebagian juga dapat digunakan untuk menunjukkan
hubungan antara bagian-bagian yang berbeda pada sebuah produk
atau objek. Gambar potongan sebagian ini umumnya digunakan dalam
gambar teknik yang berkaitan dengan rekayasa mesin, arsitektur, dan
konstruksi.

Gambar Gambar Potongan Sebagian


6. Garis Arsiran
Untuk membedakan gambar proyeksi yang dipotong dengan gambar pandangan,
maka gambar potongan/irisan perlu diarsir. Arsir yaitu garis-garis miring tipis
yang dibatasi oleh garis-garis batas pemotongan. Seperti pada gambar dibawah
menjelaskan dari gambar 3D yang dipotonga pada sumbu A-A menghasilkan pada
gambar potongan penampang A-A.

Gambar Garis Arsiran

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir antara lain:
➢ Sudut dan ketebalan garis arsiran
➢ Bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas
➢ Pengarsiran bidang yang berdampin~an
➢ Pengarsiran benda-benda tipis
➢ Peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir
➢ Macam-macam garis arsiran yang disesuaikan dengan bendanya.

7. Prinsip Pemberian Ukuran Gambar Teknik


Pada prinsipnya cara pemberian ukuran ada tiga macam yaitu :
a. Penunjukan ukuran berantai atau seri.
Cara ini biasanya untuk benda kerja yang tidak memerlukan ketelitian yang
tinggi, berarti toleransinya besar. Ukuran berantai yaitu masing-masing
ukuran berfungsi. Sering juga pengganti ukuran berantai dipakai ukuran
ordinat.

Gambar Penunjukkan ukuran berantai

b. Penunjukan ukuran Paralel atau Bertingkat.


Ukuran paralel yaitu ukuran-ukuran yang seluruhnya diambil dari sebuah
basis. Cara ini biasanya untuk memberikan ukuran pada benda-benda
yang teliti toleransi ukuran dapat dicantumkan pada pemberian ukuran,
dimulai dari daerah basis ukuran.

Gambar Penunjukkan ukuran Bertingkat


1) Penunjukan Ukuran Gabungan Seri dan Paralel.
Cara ini banyak dipakai karena memberikan tampilan gambar yang
lebih baik, lebih efektif dan efisien. Merupakan gabungan dari ukuran
berantai dan paralel. Digunakan bila ditinjau dari fungsi atau proses
pengerjaan, diperlukan bidang patokan lebih dari satu. Cara ukuran
gabungan ini dalam praktek lebih banyak dipakai.

Gambar Penunjukkan ukuran gabungan


2) Ukuran yang berurutan
Untuk menghemat waktu dan ruang, cara ini digunakan sebagai
pengganti penunjukan ukuran paralel yaitu dengan mengambil satu
bidang patokan. Bidang patokan ditandai dengan titik dan angka nol

Gambar Penunjukkan ukuran berurutan

Anda mungkin juga menyukai