5 Lembaga Pengelola Sarana Dan Contoh AD ART
5 Lembaga Pengelola Sarana Dan Contoh AD ART
KELEMBAGAAN
BADAN PENGELOLA
SARANA AIR BERSIH DAN
SANITASI
(Bahan diskusi)
PAMSIMAS
SEKRETARIS BENDAHARA
Antara lain :
Mengatur pelaksanaan program kerja.
Mengkoordinir seluruh kegiatan.
Bertanggungjawab ke luar maupun ke dalam dari seluruh kegiatan
lembaga.
Memimpin rapat pengurus dan rapat anggota secara teratur.
Mewakili lembaga.
Mengambil keputusan dalam lembaga berdasarkan musyawarah dan
mufakat.
Memberikan laporan tahunan pengurus terhadap anggota dalam Rapat
Anggota.
Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan yang telah maupun di
rencanakan.
Antara lain :
Mendokumentasikan data kegiataan.
Membuat notulen rapat pengurus maupun rapat anggota.
Bertanggung jawab terhadap ketertiban administrasi organisasi.
Membuat laporan tentang rapat yang telah lalu dan menyampaikannya
kepada seluruh anggota atas keputusan dan hasil-hasil yang dicapai.
Bila perlu dapat mewakili Ketua.
Menyimpan surat-surat dan arsip kegiatan
Antara lain :
Bertanggungjawab atas inventarisasi kekayaan lembaga.
Memegang keuangan lembaga dan pembukuannya/administrasinya
Mencatat transaksi keuangan yang terjadi dalam lembaga disertai
dengan bukti yang syah.
Membuat laporan tentang keadaan keuangan lembaga kepada anggota
secara teratur dan terus-menerus.
Bertanggungjawab atas administrasi keuangan lembaga
Salah satu faktor penting untuk keberlanjutan pengelolaan sarana air bersih
dan penyehatan lingkungan adalah faktor pendanaan. Oleh karena itu
Badan Pengelola harus merancang sumber pendanaan yang dapat
diperolehnya. Sumber Pendanaan ini diatur dalam AD-ART atau sejenisnya.
b.2. Apa saja bentuk sumber dana yang berasal dari masyarakat/anggota
penerima manfaat?
Biaya Penyambungan
Bila lembaga pengelola sarana telah mampu meyelenggarakan
pelayanan jaringan sampai pada tingkat rumah tangga, dapat memungut
biaya penyambungan jaringan rumah tangga yang besarnya telah
disepakati dalam ketentuan bersama.
Maksud dan tujuan: agar tata organisasi atau lembaga pengelola sarana berjalan dengan
baik minimal harus memiliki kelengkapan organisasi yang terdiri dari: Anggaran Dasar –
Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) atau sejenisnya; Administrasi Organisasi dan
Administrasi Keuangan.
AD-ART adalah aturan tertulis organisasi yang dibuat dan disepakati bersama oleh
seluruh anggota yang berfungsi sebagai pedoman organisasi dalam mengambil
kebijakan serta menjalankan aktivitas dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan bersama. Sifat dari AD-ART adalah mengikat bagi setiap komponen
organisasi dan bersifat melidungi kepentingan bersama.
Langkah Penyusunan :
TFM/CFT atau Program Patner mengundang masyarakat calon pemanfaat
sarana air bersih dan sanitasi, pemerintah Desa dan tokoh masyarakat atau
perwakilan masyareakat.
Membentuk Tim Perumus atau panitia kerja (diupayakan melibatkan golongan
miskin dan perempuan)
Tim Perumus menggali aspirasi dan merumuskan pokok-pokok aturannya
dalam bentuk draf AD.
Pertemuan Pleno Desa untuk membahas draf AD.
Dibuat Berita Acara pengesahan draf AD menjadi AD.
Pembentukan/pengukuhan Badan Pengelola dan pemilihan Pengurus.
Dibuat Berita Acara Pembentukan/pengukuhan dan pemilihan Pengurus.
Memberitahukan dan mengirimkan hasilnya kepada pihak lain yang
berkompeten.
Adalah aturan tertulis, sebagai bentuk operasional yang lebih terinci dari aturan-
aturan pokok dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tata kegiatan organisasi.
Biasanya disusun setelah kepengurusan terbentuk, dan disyahkan melalui rapat
anggota.
B. ADMINISTRASI ORGANISASI
b.1. Apa fungsi adminnistrasi dalam pengelolaan sarana air bersih dan
penyehatan lingkungan?
Antara lain :
Sebagai alat untuk mengetahui keadaan harta kekayaan lembaga setiap saat,
termasuk keadaan keuangannya.
Sebagai alat kontrol bagi komponen kelembagaan (anggota dan pengurus)
dalam menjalankan kegiatan dan pengendalian organisasi.
Sebagai alat evaluasi dan monitoring bagi lembaga untuk menyusun rencana
kerja.
Sebagai bahan pengambilan keputusan.
Sebagai alat pemersatu antar komponen kelembagaan.
Sebagai modal (selain uang) dalam mengembangkan organisasi.
ANGGARAN DASAR
LEMBAGA BADAN PENGELOLA
Pasal 1
1. Kelompok ini bernama Badan Pengelola Sarana Air Bersih, Sanitasi dan kesehatan
(di Jawa Timur ada yang bernama GALASABLING yaitu Lembaga pengelola Sarana
Air Bersih, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan).
2. Lembaga ini berkedudukan di :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
3. Lembaga ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas terhitung mulai disahkan.
4. Lingkup kerja Lembaga ini meliputi Desa ……………. Kecamatan ………… dan
sekitarnya
Pasal 2
Pasal 3
KEANGGOTAAN
Pasal 4
1. Yang dapat menjadi anggota lembaga ini adalah seluruh masyarakat pemanfaat
sarana yang berada pada wadah aldeia atau suco setempat yang :
4. Keanggotaan lemabaga ini mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan
catatan dalam Buku Daftar Anggota
6. Berakhirnya keangotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan
dalam Buku Daftar Anggota.
8. Penerimaan anggota baru dipertimbangkan dan diputuskan olh Rapat Anggota atau
Pengurus sebagai kuasanya.
PENGURUS
Pasal 5
Untuk mengatur dan menyelenggarakan program lembaga perlu diadakan organisasi
pengurus yang menjalankan tata laksana lembaga masyarakat;
1. Pengurus lembaga ini terpilih Dari, Oleh, dan dalam Rapat Anggota (Pleno
masyarakat).
2. Yang dapat dipilih menjadi pengurus lembaga ini adalah mereka memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
a. Memiliki sifat jujur, aktif, trampil bekerja, dan berdedikasi terhadap lembaga ini
b. Mempunyai pengertian dan wawasan yang cukup terhadap kelompok dan tata
laksana lembaga ini.
Pasal 6
1. Masa jabatan pengurus yaitu selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali.
2. Bila mana seorang pengurus berhenti sebelum masa jabatannya, maka jabatannya
dapat ditempati oleh anggota yang lain atas dasar pengangkatan pengurus
3. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari tiga orang.
Pasal 8
RAPAT ANGGOTA
Pasal 9
1. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi di dalam lembaga ini, dimana setiap
anggota wajib menghadirinya.
2. Rapat Anggota (pleno masyarakat) yang pertama yang bertujuan membentuk
lembaga ini mempunyai kekuatan yang sama tingginya dengan Rapat Anggota
selanjutnya.
3. Rapat Anggota (pleno masyarakat) dilakukan secara teratur pada setiap bulan.
4. Setiap keputusan yang diambil dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat) sejauh
mungkin diambil secara musyawarah untuk mufakat. Jika tidak dapat diambil secara
mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak yang diambil dari
anggota yang memiliki hak suara di dalam rapat.
5. Pengambilan suara dilakukan secara tertulis jika hal ini dikehendaki sekurang-
kurangnya 5 (lima) orang anggota yang memiliki hak suara. Jika tidak, maka suara
diambil dengan cara mengacungkan tangan.
Pasal 10
1. Rapat Anggota (pleno masyarakat) sah jika dihadiri oleh lebih dari separuh anggota
yang memiliki hak suara.
2. Jika Rapat Anggota (pleno masyarakat) tidak dapat berlangsung karena tidak
memenuhi kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka Rapat
Anggota ditunda untuk paling lama 10 (sepuluh) hari.
3. Bilamana hal yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini juga tidak dapat docapai, maka
setelah dilakukan penundaan selama satu jam rapat dapat dilaksanakan dan
dianggap sah adanya.
4. Anggota yang tidak hadir dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat) suaranya tidak
dapat diwakilkan kepada anggota lain.
Pasal 11
Modal Usaha lembaga ini bersumber dari :
a. Simpanan sukarela
b. Iuran operasional dan pemeliharaan
c. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat
d. Hasil usaha yang dilakukan oleh kelompok
e. Bantuan/hibah dari pemerintah atau lembaga dana secara sah
1. Sisa hasil usaha lembaga ini adalah merupakan pendapat lembaga ini yang diperoleh
selama satu tahun buku dikurangi biaya-biaya yang telah dikeluarkan
2. Setelah dilakukan pemeriksaan, sisa hasil usaha lembaga ini dapat digunakan untuk
:
a. 10 % untuk dana cadangan usaha
b. 15 % untuk jasa pengurus
c. 25 % untuk pemupukan modal
d. 5 % untuk dana pendidikan
e. 40 % dibagikan kepada anggota sebanding dengan jumlah simpanan serta
jasa pinjamannya dalam usaha lembaga ini
f. 5 % untuk iuran pembinaan
Pasal 15
1. dana cadangan dapat digunakan sebagai modal usaha Badan Pengelola pada tahun
buku berikutnya.
2. Dana cadangan dapat juga digunakan untuk mengganti kerugian-kerugian lain yang
dialami Badan Pengelola.
Pasal 16
1. Perubahan terhadap Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan apabila mendapat
setidak-tidaknya 2/3 (dua pertiga) suara dari jumlah anggota yang hadir dan memiliki
suara dalam Rapat Anggota.
2. Bilamana terjadi perubahan-perubahan terhadap Anggaran Dasar ini maka perlu dibuat
catatan perubahan Anggaran Dasar dan disampaikan kepada seluruh anggota
selambat-lambatnya satu minggu setelah terjadinya perubahan.
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 17
Apabila ada keputusan-keputusan baru yang disepakati oleh Rapat Anggota maka
keputusan-keputusan tersebut dapat dimasukan sebagai aturan tambahan yang juga
harus dipatuhi oleh seluruh anggota Badan Pengelola.
PENUTUP
Pasal 18
1. Ketentuan-ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan
oleh Rapat Anggota.
2. Hal-hal yang lebih operasional akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Badan
Pengelola.
Desa …………………………..
Kecamatan ……………………
Kabupaten ……………………
KEANGGOTAAN
Pasal 1
1. Permohonan untuk menjadi anggota kelompok diajukan oleh calon anggota kepada
pengurus secara tertulis dengan menggunakan formulir yang sudah disediakan untuk
keperluan itu. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterimanya
permohonan calon anggota, pengurus harus memberi jawaban tentang penerimaan
atau penolakan permohonan tersebut, sebagaimana termaksud dalam Anggaran
Dasar
2. Seorang calon anggota baru bisa dianggap menjadi anggota penuh, dengan segala
hak dan kewajibannya.
PENGURUS
Pasal 2
Pasal 3
1. Setiap Anggota Pengurus yang secara berturut-turut tidak hadir dalam 3 (tiga) kali
rapat rutin Pengurus tanpa memberikan alasan yang dapat diterima, maka
Pengurus yang bersangkutan dianggap telah meninggalkan jabatannya.
2. Setiap lowongan dalam keanggotaaan pengurus akan diisi oleh anggota pengurus
baru dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya
lowongan tersebut, dimana Anggota baru dipilih dengan jumlah suara lebih dari
separuh Anggota Pengurus yang masih ada, untuk selanjutnya disahkan oleh
Rapat Anggota. Apabila pengangkatan dilakukan bukan untuk tujuan pengisian
lowongan sementara, maka Anggota Pengurus itu berhenti pada saat jabatan
Anggota Pengurus yang digantikannya itu selesai.
Pasal 5
Pasal 7
1. Jabatan dan kewajiban para pengurus adalah sebagai berikut :
Ketua
Menjalankan tugas-tugas meminpin Rapat Anggota dan Rapat Pengurus, ikut
menandatangani surat-surat berharga serta surat-surat lain yang bertalian
dengan penyelenggaraan keuangan Badan Pengelola, menjalankan tugas-
tugas lain yang lazim dikerjakan oleh seorang Ketua dan atau tugas-tugas,
menurut ketentuan AD/ART.
Sekretaris
Bertugas membuat serta memelihara Berita Acara / Notulen Rapat yang asli
dan lengkap dari rapat-rapat Anggota dan rapat Pengurus. Bertanggungjawab
atas pemberitahuan/undangan kepada anggota sebelum rapat diadakan, sesuai
dengan ketentuan di dalam AD/ART. Menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya dengan keputusan pengurus yang tidak menyimpang
dari ketentuan AD/ART.
DEWAN PENASEHAT
Pasal 8
Penujukan Dewan Penasehat serta anggotanya disampaikan kepada yang bersangkutan
dengan sepucuk surat pengangkatan yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris
pengurus lembaga. Demikian pula dengan pembubaran Dewan Penasehat dan atau
penghentian Dewan Penasehat, disampaikan secara tertulis kepada yang bersangkutan.
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 9
Simpanana Sukarela dan iuran-iuran anggota dicatat dalam buku simpanan anggota
dalam unit hitungan saham yang masing-masing bernilai ………………
1. Simpanan lainnya dianggap simpanan sukarela dapat dilakukan sewaktu-waktu dan
diambil sewaktu-waktu pula, besar simpanan sukarela tidak ditentukan.
2. Anggota yang selama satu tahun berturut-turut tidak menyetorkan simpanan
wajibnya dikenai denda ……………., selanjutnya bila dalam dua tahun tidak
menyetorkan simpanan wajib maka diberi peringatan dan bila selama tiga bulan
setelah peringatan tidak dapat menyetor simpanan maka dikeluarkan dari status
keanggotaannya.
PINJAMAN
Pasal 10
1. Besarnya bunga pinjaman adalah …. % per bulan dan dibebankan atas dasar sisa
pinjaman yang belum dikembalikan.
2. Terjadinya perubahan suku bunga pinjaman juga berlaku bagi pinjaman anggota
yang belum dikembalikan.
3. Dalam keadaan mendesak pengurus diberi wewenang untuk mengubah suku
bunga pinjaman yang harus dilaporkan kepada Rapat Anggota berikutnya dan
disahkan sebagai perubahan Aturan Rumah Tangga.
Pasal 11
1. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada para anggota Lembaga tidak boleh
melebihi 2 % setahun disesuaikan tingkat bunga simpanan.
2. Dalam waktu sebulan setelah pembagian SHU diumumkan, bendahara akan
menyediakan dan membayarkan pada setiap anggota.
3. Selama periode penyediaan dana SHU maka tidak diadakan penyaluran pinjaman.
Ditetapkan di ……………………………
Pada tanggal ……………………………
Ketua Sekretaris
(…………………..) (……………………..)
I. ORGANISASI
1. N a m a Ada Ada Ada
2.a. Struktur Ada 3 orang : Ada inti dan sub seksi Ada inti dan sub seksi
Ketua, Sekretaris, dan Bendahara
2.b. Anggota Minimal 3 (hanya inti) Ada penambahan minimal 5 (inti 3, Ada penambahan (inti, sub seksi dan
Tambahan 2) Anggota)
3. Peran dan Tugas Pengurus Baru tertulis Sudah mulai dilaksanakan (ada upaya Sudah melekat
Dilaksanakan)
4. Aturan Kelompok (AD/ART) Belum tertulis (peraturan-peraturan Sudah tertulis dalam bentuk AD Tertulis lengkap dalam bentuk AD/ART
Tidak tertulis)
5. Pertemuan Belum terjadwal Sudah terjadwal & mulai dilaksanakan Sudah terjadwal & rutin dilaksanakan
Atau situasional
6. Sekretariat Belum ada Numpang Memiliki sendiri
II. ADMINISTRASI
1. Buku Keuangan Belum ada Buku Harian Buku Harian, Kas, Jurnal, Neraca dan
Rugi/Laba
2. Buku Administrasi Umum Belum ada Buku Tamu Buku Tamu, Buku Anggota, Buku
Keluar Masuk Surat, Buku Pertemuan
Dan Buku Kegiatan
IV. PERMODALAN Tergantung pihak II pihak II + Swadaya (pihak I) Pihak II + Swadaya (Pihak I) dan
Dana dari Pihak atau sumber lain
V. AKSEPTASI/Pengakaran
1. Internal
- Azas manfaat Kepentingan Individu Kepentingan individu & kelompok Individu, kelompok & lingkungan
- Kaderisasi Belum ada Calon Kader Sudah ada kaderisasi
2. Eksternal
- Jaringan Belum ada Berkembang di luar Kelurahan Berkembang di luar kota
- Kemitraan Belum ada Sudah ada rintisan Sudah ada