Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT KEBUTUHAN PRIMER DAN SEKUNDER

DI WILAYAH IBU KOTA PROVINSI


(Studi kasus 2020-2021)
Syifa Alia Rahman , Abdulhasan2, Devianada3, Fariz Ridwan Hakim4
1

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Abstrak: Jurnal ini dibuat bertujuan untuk meninjau ulang tentang pengaruh inflasi terhadap
tingkat kebutuhan primer dan sekunder di wilayah perkotaan. Metode yang akan digunakan
dalam analisi ini adalah deskriptif kualitatif dari sebuah jurnal. Berdasarkan studi yang
digunakan, dapat disimpulkan bahwa 1) pengaruh inflasi terhadap tingkat kebutuhan primer
dan sekunder di wilayah perkotaan 2) pengaruh inflasi terhadap pakaian dan alas kaki 3)
pengaruh inflasi terhadap perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
Keywords: Inflasi, Kebutuhan Primer, Kebutuhan Sekunder

PENDAHULUAN
Pengaruh inflasi terhadap tingkat kebutuhan primer dan sekunder di wilayah perkotaan
merupakan topik yang penting untuk dipelajari dalam konteks perekonomian modern. Inflasi
adalah fenomena yang terjadi di seluruh dunia dan dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan, termasuk tingkat kebutuhan primer dan sekunder di wilayah perkotaan.
Pada dasarnya, inflasi terjadi ketika kenaikan harga barang dan jasa melebihi kenaikan
pendapatan masyarakat. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat dan
pada akhirnya mempengaruhi tingkat konsumsi. Wilayah perkotaan merupakan kawasan yang
terkena dampak inflasi yang lebih besar dibandingkan dengan wilayah pedesaan, karena biaya
hidup yang lebih tinggi di perkotaan.
Penelitian ini akan fokus pada pengaruh inflasi terhadap tingkat kebutuhan primer dan
sekunder di wilayah perkotaan pada periode 2020-2023. Dalam studi kasus ini, kita akan
mengeksplorasi bagaimana inflasi mempengaruhi harga makanan, pakaian, tempat tinggal,
transportasi, dan layanan publik lainnya di wilayah perkotaan. Selain itu, penelitian ini juga akan
mengevaluasi dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat dan strategi yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah ini.
Melalui penelitian ini, diharapkan kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang pengaruh inflasi terhadap kebutuhan primer dan sekunder di wilayah perkotaan. Hal ini
dapat membantu kita mengembangkan strategi kebijakan yang lebih baik untuk mengatasi
masalah inflasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perkotaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Utami, Muthia, & Husni Thamrin (2018): Menurut Utami, Muthia & Husnis pertumbuhan adalah
konsep yang banyak digunakan dalam berbagai filsafat ilmu dan memiliki berbagai makna
sebagai proses perbaikan. Dalam ilmu ekonomi, istilah pertumbuhan dikaitkan dengan proses
pengembangan, ekspansi, dan percepatan (Akalpler, 2018; Chen, 2018), sedangkan, dalam
istilah bisnis, pertumbuhan ditafsirkan sebagai peningkatan kapasitas ekonomi atau bisnis dalam
hal memproduksi / menjual produk atau layanan (Pradhan, 2017; Ribeiro, 2017; Saripalli, 2017).
Inflasi merupakan salah satu indikator dalam menganalisis perekonomian selain pertumbuhan
ekonomi, pengangguran, kemiskinan dan ekspor-impor. Inflasi adalah sebuah keadaan
perekonomian yang menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan tingkat harga secara umum
(price level) dan bersifat secara terus menerus. Hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya
arus barang dan arus uang yang disebabkan oleh berbagai factor (Daniel, 2018). Dalam jurnal
(Widiyanti, Jusoh, & Ismail, 2010) juga menjelaskan bahwa inflasi yang tinggi akan
menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi dan dapat mempengaruhi ketidakstabilan
makroekonomi dan keuangan (Fischer 1983; Sarel 1996; Khan dan Senhadji 2001). Keynesian
mengatakan berlanjutnya defisit juga akan meningkatkan suku bunga dan inflasi secara
bersamaan yang secara negatif dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi negara jangka panjang.
Inflasi sendiri dapat digambarkan dengan instrumen penawaran agregat (AS) dan permintaan
agregat (AD) yang mana instrumen ini dapat mempengaruhi perubahan dalam ekonomi
(Susetyo et al., 2017).
Kebutuhan primer adalah kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Menurut beberapa ahli, kebutuhan primer dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Maslow (1943): Menurut Maslow, kebutuhan primer adalah kebutuhan fisiologis, seperti
makanan, minuman, tempat tinggal, dan istirahat.
Robbins (2003): Menurut Robbins, kebutuhan primer adalah kebutuhan dasar manusia, seperti
makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian, dan perlindungan dari cuaca dan bahaya.
Veblen (1899): Menurut Veblen, kebutuhan primer adalah kebutuhan biologis, seperti makanan,
minuman, dan tempat tinggal.
Marshall (1890): Menurut Marshall, kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia untuk
bertahan hidup dan berkembang, seperti makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal.
Giddens (1993): Menurut Giddens, kebutuhan primer adalah kebutuhan dasar manusia, seperti
makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian, dan Kesehatan
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yakni data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar, dan angka-angka. Dengan demikian laporan penelitian ini berisi
kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berikut adalah analisis yang kami lakukan guna mengetahui bagaimana pengaruh inflasi
terhadap tingkat kebutuhan primer dan sekunder di wilayah perkotaan dari Badan Pusat
Statistik (BPS):
1) Pengaruh inflasi pakaian dan alas kaki di 2023
Inflasi pakaian dan alas kaki masih terjaga, meskipun harga barang dan jasa konsumen telah
meningkat secara keseluruhan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok pakaian naik
1,31% (yoy) pada Juni 2022 dibanding setahun sebelumnya. Sementara IHK kelompok alas kaki
1,66% (yoy) pada saat yang sama.
Secara keseluruhan, inflasi tahunan Indonesia mencapai 4,35% (yoy) pada bulan Juni. Laju ini
lebih tinggi dari kisaran target Bank Indonesia, yaitu antara 2% dan 4%.

2) Pertumbuhan ekonomi dan inflasi terhadap perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah
tangga
Harga layanan perumahan terus meningkat pada bulan Juni. Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 3,5% pada bulan Juni dari tahun
sebelumnya, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Inflasi barang dan jasa konsumen telah meningkat pesat seiring dengan kebangkitan permintaan
di tengah pemulihan ekonomi.
IHK kelompok pemeliharaan, perbaikan dan keamanan juga naik pesat secara tahunan, yaitu
3,01% pada bulan Juni.
Secara keseluruhan, inflasi tahunan mencapai 4,35% pada bulan Juni. Laju ini lebih tinggi dari
kisaran target Bank Indonesia, yaitu antara 2% dan 4%.
Menurut (Malinda Shelfi; Wahab Zakaria, 2015) dalam jurnalnya menjelaskan juga bahwa data
BPS (2015) menunjukkan Indonesia dan Myanmar adalah 2 (dua) Negara yang paling tinggi
tingkat inflasinya, masing-masing sebesar 8.4% dan 5.9%. Hal ini tentu akan berpengaruh pada
minat investor untuk berinvestasi. Karena setiap keputusan investasi merupakan keputusan
pendanaan, jumlah peluang investasi bagi perusahaan harus dibuat berdasarkan keputusan
yang menghasilkan pengembalian optimal atas keputusan pemilihan investasi (Yuliani, Fuadah,
& Thamrin, 2018) . Serta dalam jurnal (Zastya Esfarenza , Sulastri, 2018) menyarankan investor
sebaiknya memilih reksa dana saham dengan kinerja positif dan memiliki status outperform
terhadap kinerja benchmark ke dalam portofolio investasi mereka.
Jika inflasi ini terus menerus meningkat jauh lebih tinggi dari perolehan investasinya, maka akan
sangat mungkin investor batal berinvestasi. Angka 8,4% masih dikategorikan inflasi ringan (<10%
per tahun), oleh karena itu peluang untuk tetap optimis berinvestasi di Indonesia dinilai dari
kondisi tingkat inflasi masih sangat diharapkan. Kondisi yang sedang tidak stabil ini seharusnya
menjadi momen bagi investor untuk menilai lebih lanjut prospek saham-saham yang secara
fundamental tetap sehat meskipun berada dalam situasi makro yang tidak menentu (Malinda
Shelfi; Wahab Zakaria, 2015)..
Sedangkan menurut (Ghasarma, 2012) inflasi juga dapat mempengaruhi besarnya return yang
diharapkan dari suatu aset bersamaa dengan perubahan GDP,tingkat suku bunga, dan nilai
tukar. Risiko ini terkait dengan pengaruh faktor makro ekonomi maupun politis yang sulit
dikendalikan, yang mempengaruhi pasar.
Data dari kumpulan jurnal yang digunakan, selanjutnya dirangkum dalam bentuk Tabel dibawah
ini:
Pengaruh inflasi pakaian dan alas kaki
TAHUN 2020
90 Kota Inflasi (2018=100) Bulan KOTA BANDA ACEH
KOTA MEDAN KOTA PADANGKOTA PEKANBARU
KOTA JAMBI KOTA PALEMBANG
KOTA BENGKULU
KOTA BANDARKOTA
LAMPUNG
PANGKALKOTA
PINANG
TANJUNG
DKI
PINANG
JAKARTA KOTA BANDUNG
KOTA SEMARANG
KOTA YOGYAK
Januari 1.03 -0.04 0.02 0.11 0.01 0.00 0.20 -0.14 0.37 0.32 0.19 0.00 0.03 -0.07
Februari 2.39 0.39 0.02 0.27 0.14 0.09 0.21 0.21 0.28 0.32 0.51 0.00 0.03 0.21
Maret 3.16 0.38 0.04 0.98 -0.04 0.09 0.29 0.21 0.29 0.32 0.53 -0.07 0.07 0.61
April 3.16 0.45 0.03 0.98 -0.04 0.09 0.26 0.21 0.29 0.32 0.56 -0.07 0.09 0.63
Mei 3.13 0.45 0.03 0.98 -1.35 0.94 0.40 0.21 0.34 0.41 0.64 -0.07 0.09 0.59
Juni 3.13 0.45 0.03 0.98 -1.42 0.95 0.44 0.21 0.26 0.39 0.59 -0.07 0.09 0.64
Pakaian dan Alas Kaki 2020 Juli 3.13 1.09 0.07 0.99 -1.42 0.96 0.56 0.20 0.27 0.40 0.77 -0.05 0.14 0.96
Agustus 3.13 1.36 0.11 1.03 -1.40 1.11 0.55 0.23 0.42 0.37 0.78 0.38 0.16 0.98
September 3.13 1.27 0.11 1.03 -1.57 1.15 0.53 0.23 0.38 0.36 0.82 0.38 0.16 0.75
Oktober 3.13 1.27 0.13 1.03 -1.57 1.16 0.53 0.23 0.38 0.36 0.95 0.48 0.23 0.91
November 3.02 1.72 0.13 1.06 -1.58 1.15 0.53 0.23 0.38 0.36 1.05 0.48 0.25 1.09
Desember 3.02 1.85 0.13 1.06 -1.56 1.16 0.65 0.23 0.44 0.37 0.95 0.58 0.28 1.30
Tahunan - - - - - - - - - - - - - -

KOTA SURABAYA
KOTA DENPASAR
KOTA KUPANGKOTA PONTIANAK
KOTA PALANGKA
KOTA
RAYA
BANJARMASIN
KOTA SAMARINDA
TANJUNG SELOR
KOTA MANADOKOTA PALU KOTA MAKASSAR
KOTA GORONTALO
MAMUJU KOTA AMBON MANOKWARI KOTA JAYAPURA
KOTA SERANGINDONESIA
-0.18 -0.14 0.13 0.07 -0.12 -0.13 0.09 -0.08 0.45 0.47 0.40 0.00 0.00 0.02 0.09 0.00 0.54 0.12
-0.19 0.26 0.10 0.17 -0.17 -0.19 0.08 0.10 0.54 0.85 0.86 1.15 0.26 0.13 -0.21 0.05 0.89 0.34
-0.10 0.95 0.21 0.06 -0.17 0.44 0.16 0.10 0.68 1.27 1.07 1.48 0.52 1.04 0.28 0.00 1.32 0.46
-0.14 0.95 0.19 0.06 -0.17 0.44 0.16 0.10 0.68 1.27 1.11 1.48 0.76 1.04 0.39 0.00 1.31 0.50
0.00 0.69 0.14 -0.05 -0.18 0.24 -0.90 0.67 0.68 1.44 1.39 1.48 0.77 1.42 0.05 -0.74 1.24 0.58
0.05 1.13 0.35 -0.18 -0.02 0.54 -4.63 0.58 0.68 1.76 1.50 1.48 0.57 1.73 0.03 -0.65 1.30 0.60
0.17 0.52 -0.05 -0.05 0.25 0.33 -5.89 1.36 0.65 2.35 1.54 1.84 1.56 2.11 -0.05 -0.20 1.62 0.69
0.21 0.38 -0.15 -0.20 -0.18 0.92 -5.86 1.36 1.28 2.56 1.77 1.93 2.96 2.13 -0.02 -0.09 1.81 0.76
0.23 -0.18 -0.19 -0.26 -0.21 0.66 -5.85 1.36 1.29 2.79 1.82 2.28 3.51 2.13 -0.03 -0.22 2.03 0.75
0.35 -0.05 -0.53 -0.26 -0.12 1.14 -5.84 1.36 1.48 3.62 1.82 2.44 2.49 2.48 0.01 -0.27 2.44 0.83
0.43 0.05 -0.75 -0.26 0.04 2.95 -5.71 1.38 1.58 4.15 1.82 2.60 2.53 2.60 0.03 -0.65 2.56 0.98
0.53 -0.68 -1.14 -0.22 0.43 3.29 -5.52 1.70 1.71 4.02 2.19 2.86 2.84 3.14 0.03 -0.47 2.91 1.01
- - - - - - - - - - - - - - - - -

TAHUN 2021
90 Kota Inflasi (2018=100) Bulan KOTA BANDKOTA
A MEDKOTA PALEKOTA PADAKOTA BENGKOTA PEKAKOTA TANJKOTAPJAMBKOTA BANDKOTAL PANGKOTAPSAMAKOTA PONT
Januari -0.33 0.03 0.01 0.21 0.00 0.43 0.02 -0.11 0.16 0.35 0.00 0.28
Februari -0.93 0.08 0.01 0.21 -0.05 0.41 0.02 0.34 0.16 0.44 0.19 0.35
Maret -0.93 0.39 0.04 0.21 0.21 0.65 0.46 0.87 0.16 1.00 0.36 0.30
April -1.20 0.61 0.38 0.33 0.32 0.77 0.81 0.87 0.65 1.05 0.98 0.30
Mei -1.54 2.78 0.43 0.33 0.87 0.77 1.29 0.86 0.72 1.05 0.52 0.37
Juni -1.32 2.64 0.78 0.48 0.97 0.81 1.29 0.82 0.87 1.15 -0.15 0.37
Pakaian dan Alas Kaki 2021 Juli -0.72 2.74 1.00 0.62 0.87 0.81 1.29 0.82 0.87 1.41 -1.50 0.46
Agustus -0.96 2.82 1.01 0.64 0.88 0.83 1.29 0.65 0.87 1.41 -1.28 0.46
September -0.88 2.79 1.03 0.64 0.87 0.89 1.29 0.63 0.87 1.52 -0.55 0.12
Oktober -0.92 2.81 1.12 0.64 0.87 0.89 1.09 0.63 0.87 1.25 -0.05 0.09
November -0.83 3.38 1.21 0.64 0.91 0.89 1.09 0.63 1.08 1.31 -0.88 0.09
Desember -0.62 3.63 1.21 0.71 0.98 0.89 1.19 0.61 1.08 1.31 -1.10 0.09
Tahunan - - - - - - - - - - - -

KOTA PALAKOTA BANJTANJUNG


R SDKI JAKARTKOTA SERAKOTA BANDKOTA SEMAKOTA YOGYKOTA SURAKOTA DENPKOTA MAT KOTA KUPAKOTA MANMAMUJU KOTA PALUKOTA GOR KOTA KENDKOTA MAKKOTA AMBMANOKWAKOTA JAYAINDONESIA
0.85 0.04 0.00 0.19 0.05 -0.21 0.06 0.24 0.12 -0.28 0.41 0.00 0.22 0.00 0.18 0.22 -0.75 0.00 0.37 0.25 0.34 0.11
1.05 0.54 0.00 0.17 0.19 -0.33 0.17 0.28 0.17 -0.50 0.68 -0.14 0.14 0.06 0.38 0.32 -0.71 0.22 0.37 0.26 0.60 0.17
1.06 0.54 0.00 0.08 0.23 -0.33 0.45 0.24 0.18 0.11 0.72 -0.16 0.16 0.06 0.87 0.71 -0.53 0.21 0.37 0.17 1.40 0.19
1.20 1.12 -0.09 0.39 0.67 -0.59 0.54 0.35 0.17 0.04 0.79 -0.38 0.30 0.55 0.73 0.90 0.12 0.36 0.44 0.19 1.40 0.38
1.73 1.88 0.94 1.07 1.08 -0.30 0.51 0.32 1.80 -1.27 0.82 -0.48 0.30 1.51 1.06 2.07 0.12 1.11 1.28 0.22 3.51 0.90
1.87 1.80 0.94 0.62 1.18 -0.18 0.61 0.17 1.78 -1.79 0.85 -0.15 0.67 1.60 1.17 2.09 0.12 0.90 1.28 0.32 3.49 0.78
2.12 2.01 0.97 0.68 1.20 -0.19 0.61 0.10 1.81 -1.78 1.58 -0.21 0.68 1.66 1.55 2.61 0.29 1.13 1.81 0.32 3.86 0.85
2.34 1.70 0.97 0.40 1.36 -0.20 0.66 -0.09 1.93 -1.86 1.72 -0.32 0.63 1.97 1.28 2.54 0.31 1.22 1.90 0.76 3.95 0.79
2.35 1.84 0.90 1.16 1.44 -0.20 0.66 -0.11 2.02 -1.65 1.88 -0.74 0.72 1.84 1.26 2.29 0.37 1.32 3.66 0.64 3.95 1.06
2.46 2.35 0.90 1.48 2.12 -0.19 0.88 -0.01 2.08 -1.54 1.95 -0.71 0.72 1.90 0.95 2.19 0.37 1.34 3.80 0.71 4.01 1.21
2.46 2.78 0.90 1.59 2.24 -0.17 1.12 0.01 2.20 -1.60 1.96 -0.51 0.72 1.97 0.47 2.12 0.50 1.33 3.82 0.77 3.88 1.31
2.81 3.43 0.87 2.08 2.42 0.40 1.99 -0.01 2.30 -2.50 2.27 -0.36 0.72 2.07 0.11 2.06 0.50 1.44 5.21 1.02 3.68 1.53
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Pertumbuhan ekonomi dan inflasi terhadap perumahan, air, listrik, bahan bakar rumah
tangga
TAHUN 2020
90 Kota Inflasi (2018=100) Bulan KOTA BANDKOTA
A MEDKOTA PALEKOTA PADAKOTA BENGKOTA PEKAKOTA TANJKOTAPJAMBKOTA BANDKOTAL PANGKOTAPPONTKOTA SAMAKOTA BANJ
Januari 0.07 0.28 0.33 0.00 0.00 0.05 0.08 -0.03 0.00 -0.07 0.01 0.13 0.00
Februari 0.66 0.28 0.44 0.07 -0.07 0.16 0.07 0.16 0.44 -0.07 0.30 0.56 0.00
Maret 0.68 0.28 0.44 0.06 -0.04 0.16 0.06 0.26 0.54 -0.08 0.31 0.62 0.02
April 0.68 0.28 0.44 0.07 -0.04 0.24 0.06 0.54 0.54 -0.08 0.31 0.62 0.02
Mei 0.70 0.28 0.35 0.07 -0.08 0.24 0.06 0.61 0.54 -0.08 0.32 0.42 0.02
Juni 0.73 0.28 0.33 0.09 -0.12 0.21 0.10 0.62 0.54 -0.08 0.70 0.11 0.08
Air, Listrik dan Bahan B 2020
R Juli 0.73 0.39 0.33 0.13 -0.25 0.20 0.10 0.59 0.54 -0.21 0.72 0.24 -0.10
Agustus 0.73 0.35 0.36 0.12 0.57 0.21 0.10 0.92 0.54 -0.23 0.76 0.26 -0.15
September 0.73 0.35 0.36 0.12 0.53 0.23 0.12 0.95 0.54 -0.23 0.78 0.25 -0.13
Oktober 0.63 0.31 0.48 0.05 0.42 0.06 0.00 0.99 0.47 -0.27 0.72 0.16 0.20
November 0.68 0.26 0.49 0.03 1.59 -0.04 -0.09 0.88 0.43 -0.25 0.66 0.19 0.48
Desember 0.68 0.29 0.49 0.03 1.50 -0.03 -0.07 0.86 0.40 -0.23 0.67 0.27 0.40
Tahunan - - - - - - - - - - - - -

KOTA PALATANJUNG
R SKOTA SERADKI JAKARTKOTA BANDKOTA SEMAKOTA YOGYKOTA SURAKOTA DENPKOTA KUPAKOTA MAT KOTA GOR MAMUJU KOTA PALUKOTA MANKOTA KENDKOTA MAK KOTA TERNKOTA AMBKOTA JAYAINDONESIA
0.18 0.50 -0.16 0.00 0.00 0.01 0.33 1.38 0.00 -0.12 -0.05 -0.05 -0.08 -0.10 0.00 0.00 0.00 -0.03 0.00 0.00 0.13
0.03 1.21 -0.13 0.09 0.05 0.02 0.33 1.36 0.00 -0.22 -0.04 -0.10 -0.34 -0.14 0.06 -0.02 -0.01 -0.02 0.06 0.02 0.21
0.00 1.18 -0.15 0.09 0.05 0.01 0.42 1.36 0.00 -0.25 -0.06 -0.11 -0.65 -0.18 0.00 -0.03 -0.06 -0.01 0.05 0.02 0.23
0.10 1.18 -0.14 0.11 0.05 0.01 0.41 1.35 -0.02 -0.25 0.01 -0.04 -0.61 -0.18 0.00 -0.03 -0.06 -0.01 0.05 0.02 0.32
0.03 1.16 -0.14 0.13 0.05 0.01 0.56 1.36 -0.01 -0.23 0.01 -0.04 -0.32 -0.14 0.00 -0.10 -0.04 -0.01 0.52 0.02 0.36
0.03 1.22 -0.15 0.15 0.05 0.01 0.56 1.35 -0.05 -0.36 0.01 -0.04 -0.24 -0.12 0.00 -0.11 -0.04 -0.01 0.41 0.04 0.32
0.23 1.27 -0.12 0.14 0.05 0.00 0.57 1.35 -0.08 -0.40 -0.01 0.21 -0.20 -0.23 0.05 -0.06 -0.04 -0.02 0.42 0.04 0.31
0.25 1.31 -0.12 0.14 0.03 0.08 0.58 1.38 -0.08 -0.43 -0.01 0.19 -0.17 -0.14 -0.02 -0.11 -0.03 -0.06 0.35 0.03 0.33
0.16 1.31 -0.11 0.14 0.03 0.30 0.58 1.38 -0.05 -0.40 -0.01 0.23 -0.13 -0.05 0.14 0.41 -0.03 -0.08 0.36 0.02 0.40
0.01 1.14 -0.25 0.10 -0.02 0.42 0.74 1.30 -0.21 -0.53 -0.02 0.21 -0.18 -0.05 0.07 0.24 -0.03 -0.13 0.29 -0.14 0.36
-0.02 1.14 -0.31 -0.01 -0.08 0.39 0.70 1.25 -0.32 -0.29 0.01 0.16 -0.17 -0.09 0.04 0.14 -0.09 -0.18 0.25 -0.25 0.32
-0.07 1.16 -0.25 0.02 -0.07 0.59 0.69 1.25 -0.32 -0.27 0.18 0.16 -0.17 -0.07 0.04 0.14 -0.09 -0.15 0.30 0.02 0.35
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Anda mungkin juga menyukai