Lokasi Pengamatan : Desa Semboro. Kecamatan Semboro Kabupaten Jember
Komoditas : Cabai, beberapa tanaman rambutan dan jambu kristal Lanskap merupakan suatu lahan atau tata ruang luar dengan elemen alami dan elemen buatan yang dapat dinikmati oleh indera manusia. Lanskap alami berarti lanskap asli yang terbentuk oleh proses alam dan belum adanya eksploitasi oleh manusia. Kegiatan pertanian oleh manusia mengubah lanskap alami karena adanya perububahan bentuk lingkungan maupun jenis komoditas yang ada didalamnya. Lingkungan yang pada mulanya memiliki jenis tanaman yang heterogen akan berubah menjadi homogen dengan adanya kegiatan pertanian yang menanam salah satu komoditas tertentu. Bentuk permukaan tanah juga tidak menutup kemungkinan untuk berubah dengan terciptanya agroekosistem pada lingkungan yang awalnya memiliki biodeversitas tinggi. Berikut merupakan contoh kasus berubahnya lanskap alami akibat kegiatan pertanian berdasarkan hasil pengamatan praktikan di Desa Semboro : Pengamatan dilakukan di lahan milik Bapak Wakidin yang merupakan salah satu warga di Desa Semboro. Bapak Wakidin merupakan seseorang yang baru saja memanfaatkan lahan pekarangan belakang rumahnya sebagai lahan budidaya tanaman cabai rawit. Diketahui sebelumnya bahwa lahan pekarangan belakang rumah bapak Wakidin merupakan lahan yang ditanami oleh beberapa tanaman jambu kristal dan tanaman rambutan. Namun karena kurang dirawat dan diperhatikan selama berbulan-bulan menjadikan lahan pekarangan tanaman pak Wakidin ditumbuhi oleh beberapa tanaman liar seperti putri malu, babandotan, bayam duri dan berbagai jenis tanaman liar lainnya. Beragamnya tanaman liar tersebut akhirnya merubah lanskap lahan secara alami menjadi rimbun karena ditumbuhi semak belukar. Untuk meningkatkan efisiensi dan nilai ekonomi lahan belakang rumahnya akhirnya bapak Wakidin membersihkan semak belukar di lahannya dan menanami tanaman cabai rawit. Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan pembersihan semak belukar dan penanaman cabai yang dilakukan oleh bapak Wakidin telah merubah lanskap alami lahan. Lahan pekarangan yang sebelumnya rimbun dengan jenis tanaman yang beragam serta jarak tanaman yang tidak beraturan, berubah menjadi lahan yang tertata dengan hanya ada tanaman jambu kristal, rambutan dan cabai rawit yang jarak tanamnya sudah ditentukan, terutama pada tanaman cabai rawit yang menggunakan jarak tanam 60x60 cm. Berikut merupakan hasil dokumentasi bentuk lanskap lahan budidaya tanaman cabai rawit, jambu kristal dan rambutan pada lahan milik bapak Wakidin.
Gambar : Lanskap lahan budidaya cabai, rambutan dan jambu kristal
Berdasarkan permasalahan pada budidaya padi sawah di sertifdesa tersebut inilah kelompok PHP2D kami berusaha mengembangkan paket teknologi Ecofarming yang nantinya dapat diterapkan di desa yaitu sistem tanam dg non genangan