Kelompok 1 - Hasil Diskusi
Kelompok 1 - Hasil Diskusi
TUGAS
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Organisme
Pengganggu Tanaman Terpadu pada Program Studi Penyuluhan Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Jember
Dosen Pembimbing:
Hardian Susilo Addy, S.P., M.P., Ph.D.
Disusun Oleh :
Golongan O/Kelompok 1
1. Ahmad Burhanudin (191510901007)
2. Risa Septiani (191510901015)
3. Tazkia Nurfauziana (191510901016)
4. Atira Zahra Afifah (191510901017)
5. Serlina Septianingsih (191510901020)
3. MENGKONTAMINASI EKOSISTEM
Menkontaminasi ekosistem artinya input – input atau penambahan sesuatu yang
secara alami tidak terjadi sehingga bisa menguntungkan dan juga bisa merugikan. Contoh
dari ikut campur manusia dalam kontaminasi ekosistem yaitu penambahan pupuk dan juga
penggunaan pestisida. Kedua contoh tersebut dapat memberikan dampak positif dan juga
dampak negatif. Penggunaan pupuk memiliki dampak postitif yaitu sebagai berikut :
a. Ada penambahan zat hara dalam pupuk untuk tanaman seperti nitrogen fosfot, kalium,
magnesium , kalium dan belerang yang tentu sangat dibutuhkan dalam proses
penyuburan tanah secara cepat.
b. Kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi karena adanya tambahan zat hara dan mineral
yang tentu akan mempercepat pertumbuhan dari tanaman itu sendiri.
c. Pupuk kimia tentu sangat terbilang efisien dapat diketahui dengan adanya pilihan
pupuk yang bisa disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh tanaman.
Dampak positif tersebut tentu juga akan berdampingan dengan dampak negatif yang
akan ditimbulkan. Dampak negatif yang ditimbukan ini juga karena masih banyak petani
atau pengguna pupuk yang masih belum mengerti bahwa pupuk akan bekerja secara
maksimal jika digunakan dengan tapt baik dosis, penerapan, waktu dan lain sebagainya.
Petani atau pengguna pupuk masih menganggap bahwa semakin banyak dosis maka akan
berdampak baik juga bagi tanaman namun yang terjadi justru akan berdampak pada
lingkungan. Penggunaan pupuk secara berlebihan akan menimbulkan beberapa dampak
negatif diantaranya yaitu :
a. Mengurangi dan menghilangkan unsur hara dalam tanah yang akan membantu dalam
proses pertumbuhan tanaman karena kandungan magensium serta kalsium yang
menjadikan pH tanah menjadi basa karena penggunaan pupuk yang berlebihan.
b. Terjadinya bahan organik yang membusuk. Pembusukan bahan organi ini disebabkan
karena penggunaan pupuk kimia yang berlebihan akan menyebabkan resiko kematian
dari mikroorganisme dalam tanah sehingga bahan – bahan organik dalam tanah dapat
terhambah penguraiannya.
c. Penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang yang akan mengakibatkan terbunuhnya
organisme pembentuk unsur hara akan mengakibatkan akar tanaman menjadi lunak dan
tidak bisa menyerap nutrisi dengan maksimal karena keragaman dari mikroorganisme
yang digunakan untuk menjaga kesuburan dari sisi biologi tanah mati atau berkurang.
Contoh kedua adalah penggunaan pestisida dalam pemberantasan OPT.
Penggunaan pestisida ini pastinya juga memiliki dampak positif dan negatif dalam
penerapannya. Dampak positif dari penggunaan pestisida yaitu penggunaan pestisida dapat
diterpakan ke tanaman setiap waktu dan penggunaan pesitisida juga mudah dalam proses
penerapannya. Dampak negatif dari penggunaan pestisida yaitu sebagai berikut :
a. Pestisida mengandung senyawa kimia yang berbahawa untuk tanah yaitu dapat
mencemari karena dapat beratahan lama atau persisten.
b. Keragaman hayati dalam tanah dapat berkurang dan kadar organik yang digunakan
tanah dalam menahan air berkurang.
c. Penggunaan pestisida yang penerpaannya tidak tepat, bisa jadi akan masuk ke rantai
makanan yang tentunya akan berdampak pada timbulkan penyakit – penyakit.
d. Penggunaan pestisida kimia juga akan mengahmbat proses pengikatan nitrogen yang
tentu diperlukan oleh pertumbuhan tanaman seperti menganggu hubungan kimia
antara bakteri rhizobium dan tanaman legum. Pengikatan notrigen akan kurang
maksimal jika hubungan simbiotik antar keduanya berkurang.
e. Penggunaan pestisida juga akan berdampak buruk kepada proses penyerbukan
tanaman. Hal tersebut disebabkan karena penyemprotan pestisida dapat membunuh
lebah yang justru membantu proses penyerbukan.
f. Penggunaan pestisida juga berakibat pada peledakan hama. Hama tersebut akan
mengalami peledakan apabila predator juga ikut mari karena pestisida.
4. MEMPERCEPAT MUNCUL SPESIES LUAR EKOSISTEM
Mempercepat muncul spesies luar ekosistem artinya bahwa capur tangan yang
dilakukan manusia terhadap suatu lingkungan dapat mempengaruhi jenis keragaman hayati di
dalam ekosistem tersebut. Seperti yang ada pada gambar disana terdapat keong mas dan telor
dalam suatau lahan persawahan. Keong mas dapat muncul pada lahan persawahan yang
tergenang oleh air atau jika lahan persawahan tersebut sebelumnya terkena banjir maka akan
memicu timbulnya keong mas. Keong mas nantinya akan tumbuh dan berkembang dalam
lahan mereka terlebh siklus hidup keong mas terbilang cepat dan banyak dan mereka akan
menempelkan telornya pada tanaman padi dan hal tersebut dapat menganggu pertumbuhan
tanaman padi karena selain itu keong mas juga dapat memakan tanaman padi yang tumbuh
dilahan. Munculnya keong mas pada lahan persawahan yang tergenang air juga dapat
merusak fungsi ekosistem, menimbulkan penyakit, menimbulkan persaingan untuk
mendapatkan sumber makanan, dan dapat mempengaruh hubungan ekologis. Dampak keong
mas terhadap lahan persawaha dapat dikurangi dengan memanfaatkan keong mas untuk hal
yang meguntungkan seperti memanfaatkan keong mas untuk pakan ternak. Petani dapat
mengumpukan keong mas dan dijual kepada perternak sehingga petani dapat pemasukan
lebih.
Selain keong mas, pada gambar juga terdapat tanaman atau gulma pada lahan.
Munculnya gulma pada lahan budidaya menyebakan adanya persaingan dalam memperoleh
nutrisi dari tanah maupu sinar matahri. Persaingan tersebut dapat menyebabkan kurangnya
asupan yang didapat oleh tanaman yang ditanam dilahan tersebut sehingga nantinya akan
mempengaruhi dari hasil panen. Gulma pada tanaman padi terutama lumut dapat disebabkan
karena banyaknya air yang tergenang pada lahan persawahan. Air pada lahan memang tidak
boleh berlebihan karena dapat menimbulkan beberapa masalahan dan memicu munculnya
spesies luar ekosistem. Kedua contoh kasus tersebut dapat diatas dengan bantuan dari
manusia. Campur tangan manusia dalam ekosistem dapat memicu munculnya spesies baru
yang jika tidak ditangani dapat memberikan dampak negatif kepada tanaman maupun
ekosistem tersebut. Maka manusia harus bisa mengendalikan dan meminimaliris dampak
negatif yang terjadi dengan melakukan pengendalian terhadap tanaman yang terkena
dampaknya.