Materi Perencanaan Pelabuhan Mid
Materi Perencanaan Pelabuhan Mid
BAB I
PENGERTIAN PELABUHAN
B. DEFENISI PELABUHAN
Pelabuhan adalah tempat yang sengaja dibangun untuk menjadi tempat
berlabuhnya kapal. Kawasan inilah yang dijadikan tempat singgah bagi kapal-kapal
sebelum akhirnya berlabuh atau meneruskan perjalanan. Di pelabuhan, biasanya
kapal menaikkan atau menurunkan muatannya.
Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudra, sungai, atau danau untuk
menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke
dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk
MATERI KULIAH
2 PERENCANAAN PELABUHAN
C. MACAM-MACAM PELABUHAN
1. Ditinjau Dari Segi Penyelenggaraannya
a. Pelabuhan Umum
Pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan umum.
Penyelenggaraan pelabuhan ini dilakukan oleh pemerintah dan
pelaksanaannya dilimpahkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dalam hal ini Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Di Indonesia itu terdapat empat wilayah Pelindo yaitu :
- Pelabuhan Indonesia 1 berkedudukan di Medan
- Pelabuhan Indonesia 2 berkedudukan di Jakarta
- Pelabuhan Indonesia 3 berkedudukan di Surabaya
- Pelabuhan Indonesia 4 berkedudukan di Makassar
Pelabuhan Indonesia ini dikepalai oleh seorang Direktur Utama, dimana
disitu juga ada komisaris. Pelabuhan Indonesia ini memiliki beberapa anak
cabang, contohnya di Cilacap ada Tanjung Intan, di Semarang ada Tanjung
Emas keduanya merupakan anak cabang dari Pelabuhan Indonesia 3
Surabaya.
Berikut ini adalah gambaran wilayah bagian zona dari Pelabuhan Indonesia
MATERI KULIAH
3 PERENCANAAN PELABUHAN
b. Pelabuhan Khusus
Pelabuhan yang diadakan untuk kepentingan sendiri untuk menunjang
kegiatan tertentu. Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan
umum, kecuali dalam keadaan mendesak dan juga atas izin pemerintah.
Contoh pelabuhan khusus yang ada di Indonesia diantaranya :
- Pelabuhan LNG Arun di Aceh, pelabuhan ini berfungsi untuk mengirim
hasil produksi gas alam cair ke daerah atau negara lain.
- Pelabuhan pabrik aluminium Asahan di Kuala Tanjung untuk melayani
import bahan baku bauksit dan ekspor aluminium ke daerah atau negara
lain.
- Pelabuhan PLTU di Cilacap untuk bongkar muat batu bara sebagai
keperluan sumber energi PLTU.
2. Ditinjau Dari Segi Pengusahaannya
a. Pelabuhan Yang Diusahakan
Pelabuhan yang sengaja diusahakan untuk memberikan fasilitas yang
diperlukan oleh kapal yang memasuki pelabuhan untuk melakukan kegiatan
bongkar muat barang, menaik turunkan penumpang, serta kegiatan lainnya.
Jadi yang tadinya laut terbuka, lalu dibuat fasilitas-fasilitas ada pemecah
gelombang, ada alur pelayarannya, kemudian ada kolam pelabuhannya,
dermaga, terminal penumpang dan lain sebagainya.
Pemakaian pelabuhan ini dikenakan jasa seperti jasa labuh, jasa tambat, jasa
pemanduan, jasa penundaan, jasa pelayanan air bersih, jasa dermaga, jasa
penumpukan, jasa bongkar muat, dan sebagainya.
b. Pelabuhan Yang Tidak Dusahakan
Pelabuhan ini diselenggarakan hanya untuk tempat singgahan kapal dan
tanpa fasilitas bongkar muat, bea cukai, dsb. Pelabuhan ini biasanya hanya
untuk pengisian bahan bakar atau untuk istirahat sebentar. Pelabuhan ini
adalah pelabuhan kecil yang dibiayai oleh pemerintah, dan dikelola oleh
UPT Dirjen Perhubungan Laut.
MATERI KULIAH
4 PERENCANAAN PELABUHAN
MATERI KULIAH
5 PERENCANAAN PELABUHAN
d. Pelabuhan Penumpang
Pelabuhan yang digunakan oleh orang-orang yang bepergian menggunakan
kapal. Contohnya kapal penumpang antar pulau.
Kapal penumpang ini di Indonesia masih sangat diminati, terutama
masyarakat menengah kebawah karena biaya tiketnya jauh lebih murah
dibandingkan pesawat terbang.
e. Pelabuhan Campuran
Umumnya pemakaian pelabuhan campuran ini terbatas antara penumpang
dan barang, sedangkan minyak dan ikan biasanya terpisah.
f. Pelabuhan Militer
Pelabuhan militer harus memiliki daerah perairan yang cukup luas untuk
memungkinkan gerakan cepat kapal-kapal perang. Karena merupakan alat
perlindungan negara, bangunan-bangunan pelabuhan harus dipisah-pisah
letaknya agar berjauhan. Alasanya adalah jika mendapat serangan musuh,
semua area pelabuhan tidak langsung hancur bersamaan
5. Ditinjau Dari Letak Geografis
a. Pelabuhan Alam
Pelabuhan yang secara alami sudah terlindung oleh gelombang, misalnya
pelabuhan yang terletak di teluk atau muara sungai.
b. Pelabuhan Buatan
Pelabuhan yang dilindungi dari pengaruh gelombang dengan membuat
pemecah gelombang.
c. Pelabuhan Semi Alam
Pelabuhan yang secara alami dia sudah terlindung, namun tetap dibuat
bangunan tambahan karena suatu hal.
MATERI KULIAH
6 PERENCANAAN PELABUHAN
BAB II
KAPAL
Kapal adalah kendaraan air dengan jenis dan bentuk tertentu yang mengangkut
penumpang dan barang melalui perairan menuju kawasan tertentu.
MATERI KULIAH
7 PERENCANAAN PELABUHAN
MATERI KULIAH
8 PERENCANAAN PELABUHAN
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut memiliki kapal perang angkatan laut
dengan berbagai macam jenis sesuai dengan fungsinya. Beberapa contohnya
adalah 6 kapal perang jenis Fregat, kapal cepat rudal, dan kapal patroli.
7. Kapal Penelitian
Suatu penelitian dapat dilakukan dengan objek apa saja, termasuk juga segala
spesimen yang ada di laut. Dari berbagai cabang ilmu yang ada hubungannya
dengan riset lapangan di laut, tentu akan didukung oleh adanya kapal
penelitian.
Jenis kapal laut ini didesign khusus untuk keperluan peneliti dan investigator.
Kapal yang kerap disapa kapal riset ini memiliki beberapa jenis sesuai dengan
penggunaannya. Beberapa contohnya adalah kapal riset untuk oseanografi,
hidrografi, perikanan, dan riset kutub.
Kapal riset yang paling mendunia adalah kapal HMS Beagle yang membawa
Charles Darwin untuk membuktikan teori evolusi dan berlayar selama lima
tahun di kepulauan galapagos. Indonesia sendiri, memiliki kapal riset yaitu
Geomarin III yang dinaungi oleh Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral.
MATERI KULIAH
9 PERENCANAAN PELABUHAN
BAB III
ALUR PELAYARAN
Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas
hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari
oleh kapal di laut, sungai atau danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut
dan buku petunjuk-pelayaran serta diumumkan oleh instansi yang berwenang. Alur
pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal masuk ke kolam pelabuhan, oleh
karena itu harus melalui suatu perairan yang tenang terhadap gelombang dan arus
yang tidak terlalu kuat.
Penguasa pelabuhan berkewajiban untuk melakukan perawatan terhadap alur
pelayaran, perambuan dan pengendalian penggunaan alur. Persyaratan perawatan
harus menjamin: keselamatan berlayar, kelestarian lingkungan, tata ruang perairan
dan tata pengairan untuk pekerjaan di sungai dan danau.
Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan keluar/masuk ke
kolam pelabuhan. Alur pelayaran harus mempunyai kedalaman dan lebar yang
cukup atau sesuai dengan draft kapal sehingga dapat dilalui kapal-kapal yang akan
menggunakan pelabuhan.
Alur pelayaran bagi kapal-kapal yang melintasi beberapa perairan dari suatu
tempat ke tempat lain menjadi suatu hal yang penting untuk direncanakan dengan
MATERI KULIAH
10 PERENCANAAN PELABUHAN
matang. Begitu pula jika suatu kapal akan memasuki pelabuhan atau area lego
jangkar akan mempertimbangkan banyak hal untuk direncanakan dengan matang.
Hal ini disebabkan karena dua hal yaitu keselamatan kapal (ship safety) dan
efisiensi kapal (ship efficiency). Keselamatan kapal berkaitan dengan kecelakaan
yang terjadi oleh gelombang dan kondisi cuaca, sedangkan efisiensi kapal bekaitan
dengan gangguan atau hambatan yang disebabkan oleh gelombang, arus laut dan
angin, sehingga pemanfaatan bahan persediaan kapal meliputi bahan bakar dan
persediaan lainnya menjadi tidak efisien. Kondisi perairan dan iklim disuatu
perairan memiliki pola normal pada bulan atau musim tertentu. Jika informasi
kondisi normal ini digabungkan dengan peta-peta navigasi maka akan dapat
direncanakan dengan tepat kapan dan rute mana yang harus dilalui kapal sebelum
berangkat untuk menjaga keselamatan kapal dan efiesiensi kapal.
Pembuatan alur pelayaran di pelabuhan menjadi penting untuk direncanakan
dengan matang. Pengerukan (dredging) untuk membuat alur kapal akan
mengakibatkan pola arus dan karakteristik gelombang berubah. Perubahan pola
arus dan karakteristik gelombang ini dapat pula mengakibatkan perubahan pola
penyebaran sedimentasi. Perubahan pola arus dan karakteristik gelombang
menjadi penting untuk diinformasikan kepada kapal yang akan masuk ke areal
pelabuhan. Hal ini penting karena berkaitan dengan keselamatan kapal ketika
memasuki areal pelabuhan. Perubahan pola sedimentasi berguna bagi pengelola
pelabuhan untuk merencanakan pembuatan alur yang paling efisien dan
memprediksi kapan terjadinya pendangkalan sehingga diperlukan pengerukan
ulang di pelabuhan tersebut. Perencanaan yang matang akan menghemat biaya
operasional yang cukup besar.
Optimalisasi alur pelayaran dilakukan pada saat kapal sudah berada di tengah laut,
dimana kondisinya didapat informasi baru bahwa rute pelayaran yang akan
dilaluinya akan terjadi gangguan dari kondisi perairan dan cuaca (badai dan lain-
lain). Pembaharuan rute pelayaran akan menjadi penting untuk keselamatan kapal
dengan pula tetap memperhitungan efisien pelayaran.
Teknologi pemodelan dapat membantu perencanaan dan pengambilan keputusan
untuk permasalahan yang terjadi dalam penentuan alur pelayaran, pembuatan alur
pelayaran dan optimalisasi alur pelayaran. Kondisi perairan yang berubah-ubah
dapat dimodelkan untuk menghasilkan simulasi kondisi perairan, sebagai bahan
pertimbangan yang komprehensif dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan.
MATERI KULIAH
11 PERENCANAAN PELABUHAN
BAB IV
KOLAM PELABUHAN
Kolam pelabuhan adalah lokasi tempat di mana kapal berlabuh, berolah gerak,
melakukan aktivitas bongkar muat, mengisi perbekalan yang terlindung dari
ombak dan mempunyai kedalaman yang cukup untuk kapal yang beroperasi
dipelabuhan itu.
Pengertian umum dari kolam pelabuhan adalah bagian dari sarana dan fasilitas
pelabuhan yang berbentuk perairan yang mempunyai kedalaman yang di
isyaratkan kolam pelabuhan adalah perairan yang berada didepan dermaga yang
digunakan untuk bersandarnya kapal.
Fungsi kolam pelabuhan adalah untuk menampung kapal dalam melakukan waktu
sandar selama dalam pelabuhan , agar kapal dapat dengan mudah melakukan
bongkar muat tanpa terganggu oleh gelombang oleh sebab itu kolam pelabuhan
seharusnya berada didalam wilayah yang terlindung.
Kolam pelabuhan mempunyai bentuk memanjang yang biasanya dipakai untuk
pelabuhan petikemas, dan kolam yang mempunyai bentuk jari , dapat dibuat bila
garis pantai mempunyai kedalaman terbesar menjorok kelaut dan tidak teratur
khususnya dibangun untuk melayani kapal dengan muatan umum (general cargo).
Panjang kolam tidak kurang dari panjang total kapal (loa) ditambah dengan ruang
yang diperlukan untuk penambatan yaitu sebsar lebar kapal. Apabila dermaga
digunakan untuk tambatan tiga kapal atau kurang, lebar kolam diantara dermaga
adalah sama dengan panjang kapal. Sedangkan dermaga untuk empat kapal atau
lebih, lebar kolam adalah 1,5 Loa. Kedalaman kolam pelabuhan harus
memperhitungkan gerak kapal akibat pengaruh alam, seperti gelombang ,angina
dan pasang surut. Pada umumnya, kedalam kolam pelabuhan adalah elevasi air
muka rencana.
Prinsip Dasar Untuk Perencanaan Kolam Pelabuhan (Basin) adalah :
Manufer Kapal
Penjangkaran kapal dengan aman
Memiliki area yang cukup luas dan tenang
Kedalaman air harus dapat mencukupi untuk maneuver kapal, penjengkaran
dan pengerjaan cargo dengan aman dan lancer
Kolam pelabuhan harus ditempatkan pada area yang tenang dari pengaruh
gelombang, angina dan arus, hal ini untuk memudahkan keluar masuk kapal,
membuat maneuver serta pengangkutan cargo dengan man dan lancar.
Kolam pelabuhan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
MATERI KULIAH
12 PERENCANAAN PELABUHAN
Cukup luas supaya dapat menampung semua kapal yang datang berlabuh dan
masih ntersedia cukup ruang beba supaya kapal masih dapat bergerak dengan
bebas
Cukup lebar supaya kapal dapat melakukan manuver dengan bebas, sebaiknya
merupakan lintasan memutar yang tidak terputus
Cukup dalam supaya kapal terbesar masih dapat masuk pada saat air surut
terendah.
Persyaratan yang dijadikan pertimbangan dalam perencanaan kolam pelabuhan
adalah sebagai berikut:
Perairan harus cukup tenang, yaitu daerah yang terlindung dari angin,
gelombang, dan arus sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan kapal di
pelabuhan tidak terganggu.
Lebar dan kedalaman perairan disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan.
Kapal yang bersandar memiliki kemudahan bergerak (maneuver).
Areal harus cukup luas sehingga menampung semua kapal yang datang
berlabuh dan kapal masih dapat bergerak dengan bebas.
Radius harus cukup besar sehingga kapal dapat melakukan gerakan memutar
dengan leluasa dan sebaiknya memiliki lintasan gerakan memutar melingkar
yang tidak terputus.
Perairan cukup dalam supaya kapal terbesar masih dapat masuk saat kondisi
muka air surut terendah.
Parameter yang digunakan dalam penentuan perencanaan kolam pelabuhan adalah
sebagai berikut:
Batimetri perairan
Elevasi muka air laut rencana berdasarkan pasang surut
Kondisi angin di lokasi perairan
Arah, kecepatan, dan tnggi gelombang di lokasi perairan
Arah dan kecepatan arus
Ukuran kapal rencana yang akan masuk ke pelabuhan
Adapun syarat kedalaman kolam pelabuhan dapat dilihat pada gambar berikut:
MATERI KULIAH
13 PERENCANAAN PELABUHAN
BAB V
DERMAGA
MATERI KULIAH
14 PERENCANAAN PELABUHAN
3. Dermaga Curah
Dermaga ini digunakan untuk membongkar muatan barang curah. Barang
curah tersebut biasanya dibawa dengan menggunakan ban yang berjalan
(conveyor belt). Barang-barang curah tersebut merupakan barang pecah
belah.
4. Dermaga Peti Kemas
Jenis dermaga yang satu ini digunakan untuk membongkar atau
memindahkan muatan barang peti kemas. Pembongkaran atau pemindahan
barang peti kemas tersebut biasanya dibantu oleh penggunaan crane.
5. Dermaga Marina
Jenis selanjutnya ada dermaga marina. Dermaga ini digunakan untuk tempat
singgah dan bersandarnya kapal pesiar dan speed boat. Penggunaan
dermaga satu ini banyak dimanfaatkan untuk kepentingan penting di area
laut.
6. Dermaga Khusus
Yang terakhir adalah dermaga khusus. Dermaga ini berguna untuk
membongkar muatan barang-barang khusus. Beberapa barang yang
termasuk barang khusus antara lain adalah bahan bakar minyak, bahan
bakar gas, dan sebagainya.
B. TIPE DERMAGA
Setelah mengetahui jenis-jenis dermaga, kini ada tipe-tipe dermaga yang wajib
untuk dikenali. Ada tiga macam tipe dermaga yang umum dikenali. Apa saja?
Berikut adalah tipe-tipe dermaga yang perlu Anda ketahui.
1. Dermaga Quay Wall
Dermaga ini struktur atau pembangunannya sejajar dengan pantai, yakni
berupa tembok besar yang berdiri di atas pantai. Materialnya menggunakan
sheet pile baja atau beton atau caisson beton. Tipe dermaga ini disebut juga
pelabuhan alam karena lokasinya tidak landai dan tidak terlalu jauh.
2. Dermaga Dolphin
Tipe dermaga yang kedua ini merupakan tempat bersandar kapal yang
konstruksinya terlihat seperti dolphin di atas tiang pancang. Lokasinya di
pantai yang landai. Umumnya, bangunannya disertai jembatan trestel
dengan kedalaman sesuai kebutuhan.
3. Dermaga System Jetty
Tipe dermaga ini disebut juga dermaga apung. Dermaga ini banyak
digunakan untuk kapal-kapal penumpang atau angkutan sungai serta danau
yang tidak begitu membutuhkan konstruksi tempat bersandar yang kuat.
MATERI KULIAH
15 PERENCANAAN PELABUHAN
C. FUNGSI DERMAGA
Dermaga adalah sarana yang berfungsi untuk melayani penumpang dan barang
dengan kepentingan tertentu. Kepentingan ekonomi sepertinya menjadi
kepentingan utama pembangunan sarana transportasi di laut.
Berbagai barang, fasilitas bisa didistribusikan dengan mudah oleh kapal laut
dan dipindahkan sementara ke pelabuhan. Kemudian barang dan fasilitas
tersebut bisa disalurkan kepada masyarakat atau konsumen. Dalam hal ini,
fungsi dermaga bisa merujuk pada kepentingan perdagangan.
Hal Yang Diperhatikan Dalam Pembangunan Dermaga
Pembangunan dermaga sebaiknya memperhatikan kedalaman laut yang masih
aman. Dengan demikian, kapal dan para awaknya bisa dengan aman
membongkar atau memindahkan barang. Konstruksinya juga harus berasal dari
bahan yang kuat dan mampu menahan korosi air laut.
Kondisi gelombang dan topografi juga penting diperhatikan. Topografi tanah
laut bisa berpengaruh terhadap desain dermaga yang akan dibuat. Desainnya
juga harus sesuai dengan fungsinya. Selain itu, juga harus memperhatikan
kondisi alam sekitar seperti tumbuhan dan hewan laut yang ada disitu.
Desain dermaga juga dibuat demi keamanan. Dengan material serta
perencanaan yang sesuai dan matang, maka fungsi fasilitas ini bisa lebih
optimal. Masalah-masalah di lapangan yang tidak diinginkan pun akan bisa
dihindari.
Beban-beban yang bekerja di sekitar dermaga juga harus diatur agar seimbang.
Hal ini dikarenakan bisa saja gelombang air laut atau angin menyebabkan
goyang. Kondisi tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu aktivitas yang sedang
berjalan di atas dermaga.
MATERI KULIAH
16 PERENCANAAN PELABUHAN
BAB VI
FENDER
Kapal yang akan merapat ke dermaga masih mempunyai kecepatan sehingga pada
saat merapat terjadi benturan antara kapal dan dermaga.Walaupun kecepatan
kapal kecil tetapi massanya sangat besar akan mengakibatkan benturan yang besar,
maka energi yang terjadi akibat benturan tersebut juga besar.
Untuk menghindari kerusakan pada kapal maupun dermaga karena benturan,
maka didepan dermaga diberi bantalan yang berfungsi sebagai penyerap energi
benturan. Bantalan yang ditempatkan didepan dermaga disebut dengan FENDER.
A. FENDER
adalah perangkat yang digunakan untuk meredam benturan yang terjadi pada
saat kapal akan merapat ke dermaga atau pada saat kapal yang sedang
ditambatkan tergoyang oleh gelombang atau arus yang terjadi di pelabuhan.
Peredaman dilakukan dengan menggunakan bahan elastis, biasanya terbuat
dari karet
B. TIPE FENDER
1. Fender Kayu
a. Fender Kayu Gantung
Fender kayu berupa batang-batang kayu yang dipasang horizontal atau
vertikal Contoh : Fender dari kayu yang digantung pada sisi dermaga.
Panjang fender sama dengan sisi atas dermaga sampai muka air. Fender
kayu ini mempunyai sifat untuk menyerap energi.
b. Fender Tiang Pancang Kayu
ditempatkan didepan dermaga dengan kemiringan 1 (horizontal) : 24
(vertikal) akan menyerap energi karena defleksi yang terjadi pada waktu
dibentur kapal dan balok kayu memanjang. Contoh : Fender kayu yang
berupa tiang pancang yang dilengkapi dengan balok memanjang. Tiang
kayu dipasang pada setiap seperempat bentang
2. Fender kayu yang dipasang pada tiang pancang dari besi profil
Fender kayu yang dipasang pada tiang pancang dari besi profil. Dibelakang
tiang besi juga dipasang balok profil memanjang. Antara tiang dan sisi atas
dermaga diberi bantalan kayu. Penyerapan energi diperoleh dari fender
kayu dan defleksi tiang dan balok besi. Di depan fender ditempatkan balok
apung yang berfungsi untuk menahan kapal tetap didepan dermaga dan
membantu mendistribusikan beban disepanjang sistem fender. Balok apung
diikatkan pada fender dengan menggunakan kabel baja.
MATERI KULIAH
17 PERENCANAAN PELABUHAN
MATERI KULIAH
18 PERENCANAAN PELABUHAN
BAB VII
ALAT PENAMBAT
Alat Penambat adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk mengikat kapal pada
saat berlabuh, agar tidak terjadi pergerakan kapal oleh gelombang, arus dan angin
dan menolong kapal untuk berputar. Alat penambat ini dapat diletakkan di darat /
dermaga dan didalam air.
Menurut macam konstruksinya alat penambat dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu :
1. Bolder/Alat Pengikat
digunakan sebagai tambatan kapal yang berlabuh dengan mengikatkan tali yang
di pasang pada haluan, buritan dan badan kapal ke dermaga. Bolder diletakan
pada sisi dermaga dengan jarak antara bolder 15 – 25 meter.
2. Dolphin
Suatu konstruksi untuk menambat kapal tangker berukuran besar, biasanya
digunakan bersama-sama dengan pier dan wharf untuk memperpendek
panjang bangunan tersebut. Dolphin ini banyak digunakan pada pelayanan
bongkar muat barang curah.
Dolphin dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Dolphin Penahan (breasting dolphin)
mempunyai ukuran yang lebih besar, dilengkapi dengan fender untuk
menahan benturan dan bolder untuk menempatkan tali
b. Dolphin Penambat (mooring dolphin)
hanya digunakan sebagai tambatan, diletakan dibelakang dermaga, dan
dilengkapi dengan bolder
Menurut konstruksinya, dolpin dapat dibedakan menjadi :
a. Dolphin lentur
terdiri dari sekelompok tiang dari kayu, besi, beton (3,7,19 atau lebih) yang
diikat menjadi satu dengan menggunakan kabel baja.Biasanya digunakan
oleh kapal-kapal kecil (5000 DWT)
b. Dolphin kaku
terdiri dari tiang-tiang pancang kayu, baja, beton atau sel turap dan
dilengkapi denga fender. Apabila kapal yang bertambat cukup besar, maka
digunakan tambatan kapal yang dibuat dari plat beton tebal yang didukung
oleh tiang-tiang baja yang dipancang secara vertikal dan miring. Dolphin
kaku terdiri dari ; Dolphin kaku dari beton, Dolphin kaku dari sel turap baja
dan Dolphin kaku dari kayu
MATERI KULIAH
19 PERENCANAAN PELABUHAN
MATERI KULIAH
20 PERENCANAAN PELABUHAN
BAB VII
MID TEST
MATERI KULIAH