Anda di halaman 1dari 9

KAPAL TANKER

1. Pengertian Kapal Tanker

Kapal tanker merupakan alat transportasi yang dispesifikasikan


untuk mengangkut muatan minyak, tidak hanya dari tempat pengeboran
menuju darat, namun tanker juga digunakan untuk sarana angkut
perdagangan minyak antar pelabuhan atau antar negara. Kapal tanker
memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan kapal lainnya.
Kecenderungan dari kapal tanker adalah :

1. Ukuran besar, khususnya untuk daerah pelayaran antar Negara


2. Memiliki coeffisien block yang besar
3. Memiliki daerah paralell middle body yang panjang, hingga lebih
dari panjang kapal keseluruhan
4. Lokasi kamar mesin umumnya di belakang
Adapun alasan pemilihan kamar mesin di belakang kapal
adalah
a. Ruang muat kapal tanker memerlukan kapasitas yang
lebih besar.
b. Safety (keselamatan), yaitu untuk menghindari adanya
kebakaran. Berkaitan dengan arah pembuangan gas
mesin (asap panas) yang selalu menuju kebelakang.
Apabila mesin dan cerobong asap berada di tengah dan
di belakangnya terdapat tanki muat minyak, probabilitas
terjadinya kebakaran sangat tinggi ketika gas buang
melewati atas tangki.
c. Sistem bongkar muat lebih sederhana, Mesin di belakang
cukup memerlukan satu sistem pompa dan satu pipeline
yang menyeluruh dari tangki muat depan hingga paling
belakang. Mesin di tengah memerlukan dua set sistem
bongkar muat, karena terpisah dengan kamar mesin.
Dan yang terakhir poros propeller pendek.

Kapal ini umumnya mempunyai ukuran sangat besar. Berat yang


bisa diangkut bervariasi antara beberapa ribu ton sampai ratusan ribu ton.
Kapal tanker yang ada mempunyai kapasitas sampai 555.000 DWT yang
mempunyai panjang 414 m, lebar 63 m dan sarat 28,5 m. Karena barang
cair yang berada di dalam ruangan kapal dapat bergerak secara horisontal
(memanjang dan melintang), sehingga dapat membahayakan stabilitas
kapal, maka ruangan kapal dibagi menjadi beberapa kompartemen
(bagian ruangan) yang berupa tangki-tangki. Dengan pembagian ini maka
tekanan zat cair dapat dipecah sehingga tidak membahayakan stabilitas
kapal. Tetapi dengan demikian diperlukan lebih banyak pompa dan pipa-
pipa untuk menyalurkan minyak masuk dan keluar kapal.

Gambar 1 : Kapal Tanker

2. Jenis-Jenis Kapal Tanker

Kapal tanker menetapkan standar keselamatan yang sangat tinggi


mengingat muatan yang dibawanya sangat berbahaya. Berikut Jenis-jenis
kapal tanker dibagi berdasarkan muatan.

1. Oil Tanker
Oil Tanker adalah jenis kapal tanker yang dibangun atau
disesuaikan untuk mengangkut minyak curah. Ada 2 jenis oil
tanker, yaitu Crude Tanker dan Product Tanker. Crude Tanker
adalah tanker yang membawa muatan minyak mentah, sedangkan
Product Tanker adalah tanker yang membawa muatan yang sudah
diolah dari kilang. Ukuran Crude Tanker biasanya lebih besar dari
Product Tanker. Adapun contoh kapal oil tanker dapat dilihat pada
Gambar

Gambar 2 : Oil Tanker

2. Chemical Tanker
Chemical tanker adalah jenis kapal tanker yang dirancang untuk
mengangkut bahan kimia. Chemical tanker juga digunakan untuk
mengangkut jenis bahan sensitif dengan standar kebersihan tanki
yang tinggi seperti minyak nabati, lemak, minyak sawit, soda
kaustik, dan metanol. Adapun contoh kapal Chemical Tanker
dapat dilihat pada Gambar
Gambar 3 : Chemical Tanker

3. Liquified Natural Gas (LNG) Tanker


Liquified Natural Gas (LNG) Tanker adalah jenias kapal yang
dirancang untuk mengangkut muatan gas alam cair. Adapun contoh
kapal Liquified Natural Gas (LNG) dapat dilihat pada gambar

Gambar 3 : liquified Natural Gas(LNG) Tanker

Menurut Biru Langit dalam “Kapal Tanker” (2014) Tipe dari kapal tanker
dibedakan menjadi :

1) Crude oil carriers, tanker pengangkut minyak mentah deri


tempat pengeboran.
2) Product oil carriers, dibedakan menjadi : Clean Product
(minyak putih), contohnya : bensin dan aftur, Dirty Product
(minyak hitam), contohnya : aspal dan oli.
3) Lightening vessels dan shuttle vessels, tanker pada daerah
terpencil
4) Coastal tanker, tanker penyusur pantai
5) Tank barges, tangki yang ditarik kapal tunda

Berdasarkan ukurannya kapal tanker dibedakan menjadi :

1) Handy-size tankers
Adalah kapal tanker yang mempunyai bobot 5.000-35.000
Ton. Umumnya digunakan untuk mengangkut minyak jadi
(Product oil).
2) Medium-size tankers Adalah kapal tanker yang mempunyai
bobot mati antara 35.000-160.000 Ton. Dan umumnya
digunakan untuk mengangkat minyak mentah, atau kadang
berfungsi sebagai “mother ship” jika digunakan mengangkut
minyak jadi.
3) VLCCs (very-large crude carriers) Adalah kapal tanker yang
mempunyai bobot mati antara 160.000-300.000 Ton.
Umumnya digunakan untuk crude oil saja.
4) ULCCs (ultra-large crude carriers) Adalah kapal tanker yang
mempunyai bobot mati lebih dari atau dengan 300.000 ton.
Umumnya digunakan untuk mengangkut crude oil saja.
3. Stabilitas Kapal Tanker
Stabilitas kapal tanker menjadi pertimbangan tersendiri dalam
perencanaannya, salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas kapal
tanker adalah adanya permukaan bebas muatan minyak di dalam tanki
kapal. Ketika kapal oleng, muatan cair di dalamnya akan ikut bergerak
mengikuti arah oleng kapal, hal ini akan berpengaruh buruk apabila
perhitungan angka stabilitas tidak tepat.

4. Keunggulan dan Kekurangan Kapal Tanker


a. Keunggulan
Secara umum, kapal tanker terdiri dari dua jenis : product tanker
dan crude carrier. Di luar itu, ada jenis taker yang lebih khusus
seperti chemical tanker gas carrier dan asphlt/bitumen carrier.
Sampai tahun 2016, terdspst 7.065 buah Oil Tanker di dunia

 Product Tanker
Minyak mentah diolah menjadi berbagai produk minyak. Produk
minyak yang ringan seperti bensin, minyak tanah, dan gasoil,
disebut clean product. Sedangkan yang lebih berat seperti minyak
bakar (oil fuel) dan residu disebut dirty product. Product Tanker
terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan ukuran dan
muatannya (clean atau dirty product). Clean Product Tanker dapat
mengangkut sebagian dirty product (kecuali jenis minyak yang
paling berat), sedangkan Dirty Product Tanker tidak dapat memuat
clean product. Tangki pada Clean Product Tanker dilapisi bahan
khusus (coating) untuk mencegah korosi dan harus selalu
dibersihkan terlebih dahulu sebelum pemuatan. Clean Product
Tanker memiliki sistem pemisah sehingga dapat memuat cargo
yang berbeda tanpa resiko bercampur. Tanki pada Dirty Product
Tanker tidak dilapisi bahan khusus dan tidak memiliki sistem
pemisahan, namun dilengkapi koil pemanas untuk mencegah
pembekuan produk minyak yang memiliki densitas besar.
 Crude Carrier
Cargo curah cair yang dibawa oleh Crude Carrier umumnya
homogen. Perbedaan kualitas minyak mentah tidak berpengaruh
karena pada akhirnya akan diolah di tahap berikutnya. Ukuran
Crude Carrier mulai dari 50,000 MT dwt hingga sekitar 500,000 MT
dwt. Berdasarkan ukurannya, baik product tanker and crude carrier
dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. General Purpose tanker. Biasanya digunakan mengangkut
refined product, berukuran 10,000 MT hingga 25,000 MT
dwt. Handysize tanker: Digunakan untuk mengangkut
refined product, ukurannya 25,000 MT hingga 40,000 MT
dwt.MR (Medium Range) tanker, Digunakan untuk
mengangkut refined product, dengan ukuran 40,000 MT
hingga 55,000 MT dwt.
2. LRI (Long Range 1) tanker. Bisa membawa refined products
and crude oil. Tanker kategori ini yang mengangkut dirty
product biasanya disebut panamax tankers. LRI and
panamax tanker memiliki bobot mati 55,000 MT hingga
80,000 MT.
3. LR2 (Long Range 2) tankers. Jenis ini membawa product
dan crude oil. Ukurannya berkisar 80,000 MT dwt -160,000
MT dwt. Tanker pengangkut crude oil biasanya disebut
Aframax tanker (80,000 MT -120,000 MT dwt) dan Suezmax
tanker (120,000 MT160,000 MT dwt).
4. Very Large Crude Carrier (VLCC) and Ultra Large Crude
Carrier (ULCC). Tanker ini hanya pengangkut minyak
mentah. Ukuran VLCC adalah 320,000 MT dan ULCC
sebesar 550,000 MT dwt.
b. Kekurangan Kapal Tanker
 Tanker kimia
Kapal tanker kimia adalah kapal kargo yang dibangun atau
disesuaikan dan digunakan untuk mengangkut bahan kimia cair
dalam bentuk curah. Kapal tanker kimia diharuskan mematuhi
berbagai aspek keselamatan yang diuraikan dalam Bagian B dari
SOLAS Bab VIII dan International Bulk Chemical Code (IBC
Code).
Kargo kimia curah cair termasuk jenis muatan yang berbahaya,
sebagian besar mudah terbakar dan/atau beracun. IBC Code
membagi kapal tanker kimia dalam tiga jenis berdasarkan
kapabilitasnya mengankut bahan kimia, yaitu STI, ST2, dan ST3.
Chemical tanker disebut juga parcel tanker. Biasanya berukuran
kecil, dari sekitar 5.000 ton dwt hingga 25.000 dwt. Beberapa kapal
tanker pengangkut bahan kimia ini ada yang berukuran hingga
50.000 ton dwt. Pada tahun 2016, populasi kapal tanker jenis di
dunia adalah 5.204 unit (Statistika.com). Untuk membawa kargo
berbahaya, tanker ini memiliki standar keamanan yang tinggi,
antara lain: Tangki dilapisi bahan khusus (seperti stainless steel,
epoxy resin dan zine silicate) demi mencegah reaksi antara bahan
kimia dan lambung kapal. Setiap tangki memiliki sistem pompa dan
pemipaan tersendiri, sehingga muatan dalam setiap tangki dapat
dimuat dan dikeluarkan secara terpisah. Pemisahaan ini untuk
mencegah kontaminasi antar bahan kimia dengan jenis berbeda.
5. Definisi Umum Pemuatan dan Kebersihan Tangki Muatan kapal
tanker
Menurut Wasimun dalam “Prinsip Dasar Memuat” (2013) Dalam
pemuatannya, kapal tanker juaga memiliki prinsip pemuatan seperti
kapal- kapal lainnya.
Adapun prinsip- prinsip pemuatannya antara lain :
a. Melindungi kapal
Pembagian muatan secara vertical (tegak), Apabila
muatan dipusatkan diatas, stabilitas kapal akan kecil
mengakibatkan kapal langsar (tender). Apabila muatan
dipusatkan dibawah, stabilitas kapal besar dan
mengakibatkan kapal kaku (Stiff). Pembagian muatan
secara longitudinal (membujur), Menyangkut masalah
Trim (perbedaan sarat / draft depan dan belakang).
Mencegah terjadinya hogging, apabila muatan
dipusatkan pada ujung – ujung kapal (palka). Pembagian
muatan secara transversal (melintang), Mencegah
kemiringan kapal. Apabila muatan banyak dilambung
kanan, kapal akan miring ke kanan dan sebaliknya.
b. Melindungi Muatan
Untuk dapat melindungi muatan dengan sebaik mungkin,
dilakukan dengan Pemisahan muatan yang sempurna.
Penerapan (dunage) yang tepat sesuai dengan jenis
muatannya Melindungi muatan dari :
1) Penanganan muatan
2) Pengaruh keringat kapal
3) Pengaruh muatan lain
4) engaruh gesekan dengan kulit kapal
5) Pengaruh gesekan dengan muatan lain
6) Pengaruh kebocoran muatan
7) Pencurian
c. Melindungi ABK dan buruh
Melindungi ABK dan buruh dapat dilakukan dengan
melengkapi alat – alat bongkar muat yang sesuai dengan
standard an sesuai dengan jenis muatan yang
dibongkar / dimuat serta melengkapi ABK dan buruh
dengan alat keselamatan.

Anda mungkin juga menyukai