A. PENDAHULUAN
Kontrak atau Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Salah satu pihak disebut PIHAK KESATU
dan pihak lainnya disebut PIHAK KEDUA.
Sedangkan dalam ruang lingkup jasa konstruksi, pengertian para pihak adalah :
PIHAK KESATU : Pengguna Jasa
PIHAK KEDUA : Penyedia Jasa
2. Administrasi Kontrak
Administrasi Kontrak merupakan upaya pengelolaan atas kontrak dalam periode
pelaksanaannya sehingga kewajiban dan hak dari masing-masing pihak dapat dijalankan sesuai
dengan ketentuan yang ada dalam kontrak tersebut. Dengan demikian administrasi kontrak
diperlukan dalam setiap pelaksanaan kontrak. Bagi kontraktor Administrasi Kontrak diperlukan
dalam mengelola kontrak selama pelaksanaan proyek agar tercapai target pelaksanaan dalam
aspek biaya, mutu, dan waktu untuk memperoleh laba, citra yang baik dari perusahaan serta
profesionalisme
dalam pelaksanaan
pekerjaan. Dan bagi
pengguna jasa
Administrasi kontrak
diperlukan dalam
mengelola kontrak
selama pelaksanaan
FAKULTAS TEKNIK UNANDA PALOPO
proyek, agar diperoleh hasil pelaksanaan berupa bangunan dan kelengkapannya sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam kontrak.
3. Kedudukan kontrak dalam hubungan kerja
Secara Hukum, perjanjian merupakan undang-undang bagi pihak-pihak yang membuat
terhadap kesepakatannya.
Setiap pihak wajib melaksanakan ketentuan kontrak
Setiap kesalahan dalam memenuhi ketentuan akan menimbulkan risiko berujud biaya dan
tidak ada kompensasinya
Contohnya :
Pihak I tidak menyerahkan lahan tepat waktu
Pihak I tidak membayar tepat waktu
Pihak II tidak menyerahkan bangunan tepat waktu
Pihak II tidak memenuhi persyaratan bangunan
Untuk menghindari kerugian karena tidak memenuhi ketentuan, kontraktor harus :
Menyelenggarakan mutu pelaksanaan sesuai persyaratan.
Memahami serta menerapkan ketentuan dalam dokumen kontrak.
4. Pemahaman istilah
1. Kontrak : Suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang lain atau lebih .
2. Provisional Sum: Sejumlah biaya yang disediakan dan termasuk dalam kontrak, untuk
pekerjaan yang belum ditentukan
3. Prime Cost: Sejumlah biaya yang disediakan dan termasuk dalam kontrak, untuk pekerjaan
yang telah ditentukan, umumnya dikerjakan oleh NSC
4. Nominated Sub Contractor (NSC) : Sub Kontraktor yang ditunjuk langsung oleh Pihak I
untuk pekerjaan tertentu yang telah ditetapkan
5. Force Majeure : Atau keadaan memaksa, adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi diluar
kemampuan Pihak I maupun Pihak II yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kontrak, antara
lain berupa :
Bencana alam : banjir, gempa bumi, tanah longsor, badai dan lain-lain
Huru-hara, perang, pemberontakan, kerusuhan, kekacauan dan lain-lain
Kebakaran,
Keadaan memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh Pemerintah
6. Eskalasi harga : Perubahan/kenaikan harga sesuai kondisi pasar
7. Klaim : Suatu permintaan akan tambahan harga kontrak, atau waktu pelaksanaan, atau
kompensasi atas terjadinya hal-hal yang bukan kesalahan salah satu pihak dan merugikan
pihak tersebut
FAKULTAS TEKNIK UNANDA PALOPO
8. Sengketa kontrak : Perselisihan/perbedaan pendapat antara Pihak I dan Pihak II yang tidak
dapat disepakati atas hal-hal tentang pelaksanaan kontrak
9. Penyelesaian sengketa : Upaya mencapai kesepakatan antara dua pihak melalui
musyawarah, atau pengadilan, atau arbitrase
10. Arbitrase : Peradilan yang dipilih dan ditentukan sendiri secara sukarela oleh pihak-pihak
yang bersengketa
B. DOKUMEN KONTRAK
Dokumen Kontrak secara lengkap terdiri atas :
3) Pertanggungan
Jenis pertanggungan yang menjadi kewajiban penyedia jasa :
1. Pembayaran uang muka : dengan jaminan uang muka
2. Pelaksanaan pekerjaan : dengan jaminan pelaksanaan
3. Hasil pekerjaan : dengan ditahan sebagian pembayarannya (retensi)
4. Tenaga kerja : dengan asuransi tenaga kerja
5. Tuntutan pihak ketiga : dengan jaminan asuransi
6. Kegagalan bangunan : dengan jaminan asuransi
Dalam pertanggungan diatas dicantumkan :
1. Nilai jaminan / pertanggungan
2. Jangka waktu pertanggungan
3. Prosedur pencairan / pengembalian jaminan
4. Hak & kewajiban masing-masing pihak
Jenis pertanggungan yang menjadi kewajiban Pengguna Jasa :
1. Pengguna Jasa Pemerintah, dengan dokumen ketersediaan anggaran
2. Pengguna Jasa Non Pemerintah, dengan jaminan Bank atau bentuk lain yang disepakati
para pihak
4) Tenaga Ahli, menjelaskan tentang :
1. Persyaratan klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli
2. Prosedur penerimaan dan atau pemberhentian tenaga ahli
3. Jumlah tenaga ahli
5) Kewajiban & Hak masing-masing pihak, meliputi :
1. Kewajiban & Hak Pengguna Jasa.
2. Kewajiban & Hak Penyedia Jasa.
6) Cara Pembayaran, berisi uraian tentang :
1. Volume fisik pekerjaan yang bisa dibayar
2. Cara/tahapan pembayaran hasil pekerjaan
3. Jangka waktu pembayaran
4. Besarnya potongan retensi, angsuran pengembalian uang muka
5. Denda keterlambatan pembayaran
2. PERUBAHAN PERJANJIAN
Terhadap suatu perjanjian/kontrak dimungkinkan adanya perubahan, yaitu :
Perjanjian Amandemen (amendment contract)
Bila ada satu atau lebih ketentuan harus dirubah (misalnya perubahan waktu pelaksanaan)
Perjanjian Addendum (addendum contract)
Bila ada tambahan ketentuan baru (misalnya tambahan biaya eskalasi)
Perjanjian Suplemen (supplementary contract)
bila ada tambahan ketentuan diluar substansi kontrak
4. Tidak ada uang muka, menyebabkan Pihak II harus menyediakan modal kerja yang cukup
besar
Klaim adalah bentuk permintaan, atau tuntutan, yang diajukan oleh salah satu pihak dalam suatu
perjanjian kepada pihak lainnya berupa pembayaran, atau ganti rugi, atau tambahan waktu, atau
kompensasi atas timbulnya hak dari satu pihak terhadap pihak lainnya, atau atas kesalahan
memenuhi kontrak oleh salah satu pihak.
NO KEJADIAN KLAIM
1 Penyerahan lahan terlambat 1. Idle cost sumber daya (alat, tenaga,
material)
2. Biaya umum (overhead)
3. waktu
4.
2 Pembayaran termin terlambat Cost
3 Pekerjaan tambah Tambahan nilai kontrak
4 Pekerjaan kurang Pegguna jasa mengurangi nilai kontrak
5 Kejadian pada lingkup lokal, nasional, 1. Penyesuaian harga atau meninjau
regional atau global yang berdampak kembali lingkup pekerjaan
kerugian yang signifikan 2. Waktu
Dalam hal timbul kejadian merugikan diluar kekuasaan para pihak, maka :
Bila ada aturan dalam kontrak, harus diikuti
Bila tidak ada aturan dalam kontrak, perlu disepakati cara penanganannya
Terdapat dua kelompok klaim
1. Klaim yang dasar pengajuannya ada dalam kontrak (contractual claim)
klaim biaya perubahan pekerjaan
klaim biaya dan waktu atas penundaan penyerahan lahan
2. Klaim yang dasar pengajuannya tidak tercantum dalam kontrak (non contractual claim)
Klaim kenaikan kurs mata uang asing
Klaim biaya dan waktu atas penghentian pekerjaan oleh alasan yang bukan
kesalahan kontraktor
FAKULTAS TEKNIK UNANDA PALOPO
PROSES KLAIM
1. Setiap “kesalahan” Pihak I dikonfirmasi secara tertulis
2. Bila harus mengerjakan diluar lingkup pekerjaan: diminta instruksi/konfirmasi tertulis
3. Saat melaksanakan pekerjaan butir 1) dan 2), dibuat surat pemberitahuan secara rinci
(kapan, berapa lama, alat apa, material apa, tenaga kerja berapa, dan lain-lain)
4. Buat foto dokumen sebelum, selama dan selesai pelaksanaan
5. Setelah pekerjaan selesai, buat konfirmasi atau Berita Acara
6. Pengajuan klaim dibuat jangan sampai terlambat, karena posisi tawar akan lemah
7. Berkas pengajuan klaim disusun lengkap, akurat, jelas, menarik
8. Diupayakan kondisi yang baik/kondusif, berupa :
9. kinerja pelaksanaan selalu dibuat baik
10. hubungan interpersonal dengan Pihak I dijaga baik
11. suasana perundingan tetap hangat & bersahabat
12. Hasil perundingan dibuat formal
1. Masyarakat berkewajiban
a. Menjaga ketertiban dan memenuhi ketentuan yang berlaku dibidang pelaksanaan Jasa
Konstruksi
b. Turut mencegah terjadinya pekejaan konstruksi yang membahayakan kepentinganumum.
c. Masyarakat bisa memberikan kritik, usulan, protes, pernyataan curiga sampai tuduhan
E. PENGAKHIRAN KONTRAK
Kontrak konstruksi berakhir bila :
1. Pelaksanaan kontrak selesai s/d penyerahan terakhir, dan semua kewajiban
dan hak masing-masing telah diselesaikan,atau
2. Dilakukan pemutusan kontrak oleh
salah satu pihak oleh suatu sebab sesuai kontrak, dan semua kewajiban dan hak yang
timbul pada masing-masing pihak telah diselesaikan, atau
3. Dilakukan pemutusan kontrak atas kesepakatan para pihak sesuai kontrak, dan semua
kewajiban dan hak yang timbul pada masing – masing pihak telah diselesaikan
8. Syarat-syarat Administrasi
9. Spesifikasi/Syarat Tehnis
10. Gambar Rencana Detail
11. Gambar Rencana
12. Rincian Nilai Kontrak
WBS adalah pedoman pengelompokan dari unsur-unsur proyek yang mengatur dan
menetapkan lingkup total dari proyek. Pekerjaan yang diluar WBS adalah diluar lingkup
proyek. Seperti halnya scope statement, WBS seringkali digunakan untuk
mengembangkan atau mengjelaskan pengertian umum dari lingkup proyek.
8. Perhitungan Mark Up
Perhitungan Mark Up harus didasarkan pada beban-beban kewajiban yang harus
dipenuhi yang menjadi ketentua kantor pusat, kantor cabang dan proyek termasuk biaya
pemasaran, serta keuntungan bersih yang direncanakan. Murk Up juga sudah
FAKULTAS TEKNIK UNANDA PALOPO
memperhitungkan adanya risiko kenaikan harga, dan risiko lain yang diperhitungkan
dalam merespon risiko.