Anda di halaman 1dari 50

Waluyo Sulistiono ST.

, MT
METODE PEKERJAAN BORED PILE, SOIL NAILING & GROUND ANCHOR
UNTUK PERKUATAN PONDASI JEMBATAN SUSUKAN TOL SEMARANG SOLO (A2)
JAWA TENGAH
1) LAYOUT & VOLUME
2) PERALATAN UTAMA
3) JADWAL PELAKSANAAN JEMBATAN SUSUKAN
TOL SOLO - SEMARANG
4) BOREPILE A2
a) Layout & Sequence Umum
b) Metode Pelaksanaan
c) Pengalaman Kerja
5) SOIL NAILING A2
a) Layout & Sequence Umum
b) Metode Pelaksanaan
Lokasi Area Perkuatan A2
c) Pengalaman Kerja
6) GROUND ANCHOR A2
a) Layout & Sequence Umum
b) Metode Pelaksanaan
c) Pengalaman Kerja
1. LAYOUT & VOLUME (A2)
200m

3
GROUND
ANCHOR

KE BAWEN

BORED VOLUME
1 2 SOIL NAILING 1 2 3
PILE
Borepile Soil Nailing Ground Anchor
Dia 1500mm, Dia. 100mm, Dia. 200mm,
KE SEMARANG L=40m, 16 titik L=12m, 126 titik L=25-45m, 61 titik

KETERANGAN:
CUT & FILL (AREA KERJA)
2. PERALATAN UTAMA
No Nama Alat Tipe Jumlah No Nama Alat Tipe Jumlah
BOREPILE SOIL NAILING & GROUND ANCHOR
1 Rotary Drilling Rig (Normal Mast) SANY SR235 1 unit 1 Drilling Machine Local 3 unit
2 Crane Service SUNWARD SWRK85 1 unit 2 Grout Mixing Plant Local 1 set
3 Excavator SANY SY215 1 unit Scafolding, Hydraulic
Sesuai
4 Generator Set BERCA 1 unit 3 Jack dan aksesoris -
kebutuhan
lainnya
5 Tremie Pipe + Rack - 1 set
6 Slurry Mixing Plant - 1 set
7 Welding Machine & Cutting Tools - 3 set
8 Temporary Casing @ L=4 m - 4 set
Drill tools, rebar spreader, plat matras, - -
9
tangki solar dan aksesoris Lainnya
2. PERALATAN UTAMA
ROTARY DRILLING RIG
SANY SR235
2. PERALATAN UTAMA
CRANE SERVICE
SUNWARD SWRK85
2. PERALATAN UTAMA
EXCAVATOR
SANY SY215
3. JADWAL PELAKSANAAN
4. BOREPILE A2
(Perkuatan Pondasi Jembatan Susukan Tol Semarang Solo)
Dia. 1500mm, L=40m, 16 titik
4.A. LAYOUT & SEQUENCE UMUM
BOREPILE - A2

KE SMRG KE BAWEN

KETERANGAN:
SLURRY PLANT
KE BAWEN
AREA PEMBESIAN
CONTAINER OFFICE
ACCESORIES TOOLS

Section A-A’
KE SEMARANG

• Kerjakan BP Dia 1500mm, L = 40m, 8 titik disisi Timur A2


• Sequence pekerjaan mengikuti skema berikut
• Estimasi produksi Bored Pile 1 titik/hari, Total 8 hari
A’
4.A. LAYOUT & SEQUENCE UMUM
BOREPILE - A2

KETERANGAN:
SLURRY PLANT
AREA PEMBESIAN
CONTAINER OFFICE
ACCESORIES TOOLS KE BAWEN

KE SEMARANG

• Setelah Pekerjaan Bored Pile sisi timur selesai, lakukan


mobilisasi alat dan aksesoris lainnya ke sisi Barat, melalui
bawah jembatan tol.
• Setelah sampai, lakukan setting up kembali.
4.A. LAYOUT & SEQUENCE UMUM
BOREPILE - A2

A
KETERANGAN:
SLURRY PLANT
AREA PEMBESIAN KE SMRG KE BAWEN
CONTAINER OFFICE
ACCESORIES TOOLS

KE BAWEN

KE SEMARANG

• Lanjutkan pekerjaan borepile di sisi Barat A2.


• Sequence pekerjaan mengikuti skema berikut.
• Durasi total pengerjaan borepile sisi Timur dan Barat 16 titik
adalah 16 hari.
• Setelah selesai, lakukan persiapan mobilisasi ke P1.
A’
4.B. METODE PELAKSANAAN
B a) Persiapan
O b) Pengeboran tahap awal & Pemasangan
R
Temporary Casing
E A
P 2 c) Pengeboran
I d) Pemasangan Rebar Cage
L e) Pengecoran & Pencabutan Temporary Casing
E
f) Pembuangan Tanah Sisa Pengeboran

• Penyiapan prasarana & lahan kerja


• Setting out as titik
• Perakitan rebar cage
4.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan Atur & tempatkan bentonite slurry pada lokasi yang ditetapkan
B
bersama.
O b) Pengeboran tahap awal & Pemasangan
R
Temporary Casing
E A
P 2 c) Pengeboran
I d) Pemasangan Rebar Cage
L e) Pengecoran & Pencabutan Temporary Casing
E
f) Pembuangan Tanah Sisa Pengeboran

Contoh batas kriteria:


PROPERTIES BENTONITE SLURRY
Lakukan control kualitas bentonite slurry dengan melakukan beberapa tes:
Viscositas 29 - 35 Detik
Density 1.03 - 1.04 g/cm³ Viscositas Test
Pengujian Ph 10 – 11
Air & Bentonite 1000 Lt & 50 kg
Catatan:
Batasan kriteria ini dapat berubah setelah pengecekan dan trial
langsung dilapangan.

pH Test
Density Test Sand Content Test
4.B METODE PELAKSANAAN
B
a) Persiapan
O b) Pengeboran tahap awal & Pemasangan
R
Temporary Casing
E A
P 2 c) Pengeboran
I d) Pemasangan Rebar Cage
L e) Pengecoran & Pencabutan Temporary Casing
E
f) Pembuangan Tanah Sisa Pengeboran

• Lakukan pengeboran tahap awal sedalam 6 m untuk


penempatan temporary casing dan dilanjutkan pemasangan
casing menggunakan service crane.
4.B METODE PELAKSANAAN
B a) Persiapan
O b) Pengeboran tahap awal & Pemasangan
R Temporary Casing
E A
P 2
c) Pengeboran
I d) Pemasangan Rebar Cage
L e) Pengecoran & Pencabutan Temporary Casing
E
f) Pembuangan Tanah Sisa Pengeboran
• Setelah temporary casing dipasang, dilakukan pemboran dengan
auger/bucket hingga elevasi bottom desain, , yang secara
bersamaan dan kontiniu bentonite slurry dialirkan kedalam lubang
untuk mencegah potensi longsor pada lubang dalam.
4.B METODE PELAKSANAAN
B
a) Persiapan
O b) Pengeboran tahap awal & Pemasangan
R Temporary Casing
E A
c) Pengeboran
P 2
I d) Pemasangan Rebar Cage
L e) Pengecoran & Pencabutan Temporary Casing
E
f) Pembuangan Tanah Sisa Pengeboran
• Rebar cage diturunkan ke lubang setiap 12m,
menggunakan mesin bor yang berkoordinasi dengan surveyor
untuk mendapatkan Top of Rebar design.

• Lakukan sambungan antar section dengan cara


pengelasan. Overlap antar section rebar cage mengacu pada
spesikasi dari Konsultan Perencana/Manajemen Konstruksi.

• Rebar cage dilengkapi dengan concrete spacer dengan


ketebalan 5-7.5 cm yang diatur sedemikian rupa terpasang
pada permukaan rebar cage untuk mendapatkan daging
beton.
4.B METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
B b) Pengeboran tahap awal & Pemasangan
O
Temporary Casing
R
E A c) Pengeboran
P 2 d) Pemasangan Rebar Cage
I
e) Pengecoran & Pencabutan Temporary
L
E Casing
f) Pembuangan Tanah Sisa Pengeboran
• Pengecoran dilakukan melalui perantara pipa tremi yang terdiri
dari kepala dan sambungan pipa-pipa berdiameter 10”.
• Pastikan ujung pipa tremi pada awal pengecoran menyentuh dasar
lubang.
• Saat proses pengecoran jaga ujung bawah tremi berada 1 m
dibawah permukaan beton.
• Lakukan pengambilan sampel dan slump test selama proses
pengecoran untuk memastikan sesuai spesikasi mutu beton yang
direncanakan.
• Angkat temporary casing disaat elevasi top beton sudah mencapai
elevasi yang diinginkan.
4.B METODE PELAKSANAAN
B a) Persiapan
O b) Pengeboran tahap awal & Pemasangan
R Temporary Casing
E A
P 2
c) Pengeboran
I d) Pemasangan Rebar Cage
L e) Pengecoran & Pencabutan Temporary Casing
E
f) Pembuangan Tanah Sisa Pengeboran

• Tempatkan tanah sisa pengeboran di satu lokasi dan atur


jadwal pembuangan agar tidak mengganggu aktifitas dan
pekerjaan yang lain

• Lakukan pembuangan tanah sisa pengeboran ke lokasi


yang telah ditunjuk
BOREPILE RECORD DAILY RECORD
4.C. PENGALAMAN KERJA
Pekerjaan Soldier Pile Proyek Bendungan Sidan, Bali
4.C. PENGALAMAN KERJA
Pekerjaan Soldier Pile Proyek Bendungan Tugu, Jawa Timur
4.C. PENGALAMAN KERJA
Pekerjaan Secant Pile Proyek Penanganan Longsor, Cipanas – Lebak, Banten
5. SOIL NAIILING
(Perkuatan Pondasi Jembatan Susukan Tol Semarang Solo)
Dia. 100mm, L=9-12m, Besi D32, 144 Titik
5.A. LAYOUT & SEQUENCE UMUM
SOIL NAILING – A2

KE BAWEN KE SEMARANG

MULAI

SELESAI
KE BAWEN
KETERANGAN:
AREA PEMBESIAN
CONTAINER OFFICE
ACCESORIES TOOLS

KE SEMARANG

• Mulai lakukan soil nail dari sisi Timur A2 yang dimulai dari layer paling bawah.
• Dia. 100mm, L=9m
• Estimasi produksi 1 titik/hari /alat
5.A. LAYOUT & SEQUENCE UMUM
SOIL NAILING – A2

KE BAWEN KE SEMARANG

KE BAWEN
KETERANGAN:
AREA PEMBESIAN
CONTAINER OFFICE
ACCESORIES TOOLS

KE SEMARANG

Ulangi urutan pekerjaan hingga layer paling atas


5.A. LAYOUT & SEQUENCE UMUM
SOIL NAILING – A2

KE BAWEN

KE SEMARANG

• Setelah Pekerjaan Soil Nail sisi timur telah selesai, unit alat
bor dan aksesoris dimobilisasi ke sisi Barat, melalui bawah
jembatan tol.
• Dan lakukan tahapan pekerjaan soil nail sama seperti
langkah yang dikerjakan di sisi Timur A2.
5.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
b) Pengeboran
SOIL
NAILING
c) Pemasangan Nail Bar & Grouting
A2 d) Pemasangan Sistem Drainase (by client)
e) Pembuatan Slopewall (by client)
f) Pemasangan Plat & Baut Nail (by client)

• Penyiapan prasarana & lahan kerja


• Setting out as titik
• Pemasangan & penyusunan scafolding
5.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
b) Pengeboran
SOIL
NAILING
c) Pemasangan Nail Bar & Grouting
A2 d) Pemasangan Sistem Drainase (by client)
e) Pembuatan Slopewall (by client)
f) Pemasangan Plat & Baut Nail (by client)

• Lakukan pengeboran pada titik, kedalaman dan kemiringan


yang ditentukan.
• Pasang casing jika saat pengeboran ada potensi longsor.
• Lakukan flushing dengan air sehingga tidak ada sisa
pengeboran/lumpur yang masih mengendap didalam lubang.
5.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
b) Pengeboran
SOIL
NAILING
c) Pemasangan Nail Bar & Grouting
A2 d) Pemasangan Sistem Drainase (by client)
e) Pembuatan Slopewall (by client)
f) Pemasangan Plat & Baut Nail (by client)

 Batangan baja yang sudah


terpasang dengan centralizers,
dimasukkan ke dalam lubang bor,
dan kemudian alirkan material
grouting ke dalam lubang.
 Hentikan proses grouting jika
material grouting sudah terlihat
keluar dari permukaan lubang dan
sudah tidak tercampur dengan
lumpur/tanah.
5.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
b) Pengeboran
SOIL c) Pemasangan Nail Bar & Grouting
NAILING
A2 d) Pemasangan Sistem Drainase (by client)
e) Pembuatan Slopewall (by client)
f) Pemasangan Plat & Baut Nail (by client)

• Lakukan pembuatan saluran drainase vertikal untuk mencegah


lereng tebing longsor karena aliran/tekanan
5.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
b) Pengeboran
SOIL c) Pemasangan Nail Bar & Grouting
NAILING
A2 d) Pemasangan Sistem Drainase (by client)
e) Pembuatan Slopewall (by client)
f) Pemasangan Plat & Baut Nail (by client)

• Tahapan ini haru segera dilakukan setelah pacing concrete


selesai, serta juga diikuti dengan pembuatan bekisting tutupan nail.
Fungsi dari tutupan nail ini agar terjaga dari korosif air.
SOIL NAIL RECORD DAILY RECORD
5.C. PENGALAMAN PEKERJAAN
Pekerjaan Soil Nail & Shotcrete Proyek Pembangunan Bendungan Tukul, Pacitan
5.C. PENGALAMAN PEKERJAAN
Pekerjaan Soil Nail & Shotcrete Proyek Himana Mercure, Bali
5.C. PENGALAMAN PEKERJAAN
Pekerjaan Soil Nail & Shotcrete Verde Apartment., Jakarta
5.C. PENGALAMAN PEKERJAAN
Pekerjaan Soil Nail HM. Sampoerna Surabaya
6. GROUND ANCHOR - A2
(Perkuatan Pondasi Jembatan Susukan Tol Semarang Solo)
Dia. 200mm, L= 25-45m, 61 titik
6.A. LAYOUT & SEQUENCE UMUM
GROUND ANCHOR - A2

KE BAWEN

KE SEMARANG

• Mulai lakukan ground anchor yang dimulai dari layer atas.


• Dia. 200mm, L=25-45m
• Estimasi produksi 1 titik/hari
6.A. LAYOUT & SEQUENCE UMUM
GROUND ANCHOR - A2

KE BAWEN

KE SEMARANG

• Ulangi urutan pekerjaan hingga layer paling bawah


6.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
b) Pengeboran
c) Instalasi Tendon ke dalam lubang
GROUND
ANCHOR c) Pemasangan Waller Beam, Bracket & Bearing
A2 Plate
d) Pemasangan Anchor Head
e) Stressing Ground Anchor
f) Proving Test

• Penyiapan prasarana & lahan kerja


• Setting out as titik
6.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
b) Pengeboran
c) Instalasi Tendon ke dalam lubang
GROUND
ANCHOR c) Pemasangan Waller Beam, Bracket & Bearing
A2 Plate
d) Pemasangan Anchor Head
e) Stressing Ground Anchor
f) Proving Test

• Lakukan pengeboran pada titik, kedalaman dan kemiringan


yang ditentukan.
• Pasang casing jika saat pengeboran ada potensi longsor.
• Lakukan flushing dengan air sehingga tidak ada sisa
pengeboran/lumpur yang masih mengendap didalam lubang.
6.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
b) Pengeboran
c) Instalasi Tendon ke dalam lubang
GROUND
ANCHOR c) Pemasangan Waller Beam, Bracket & Bearing
A2 Plate
d) Pemasangan Anchor Head
e) Stressing Ground Anchor
f) Proving Test

Sebelum instalasi tendon biasanya lubang hasil drilling


disemprot dengan air terlebih dahulu/ flushing untuk
mendapatkan lubang yang bersih. Instalasi tendong dilakukan
dengan cara :

1. Masukkan tendon ke dalam lubang dengan hati hati.


2. Pastikan panjang strand diluar lubang mencukupi untuk
stressing.
3. Cek dan perbaiki posisi tendon sebelum digrouting.

Segera setelah pekerjaan instalasi tendon, grouting segera


dilaksanakan dalam waktu kurang dari 24 jam dengan
menggunakan pompa grouting.
6.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
b) Pengeboran
c) Instalasi Tendon ke dalam lubang
GROUND
ANCHOR d) Pemasangan Waller Beam, Bracket &
A2 Bearing Plate
e) Pemasangan Anchor Head
f) Stressing Ground Anchor
g) Proving Test

Bracket, dan bearing plate ini adalah temporary sistem


untuk alas kerja dan transfer beban pada pekerjaan ground
anchor yang nantinya akan dibongkar (temporary support).
6.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
b) Pengeboran
c) Instalasi Tendon ke dalam lubang
GROUND
ANCHOR
d) Pemasangan Waller Beam, Bracket & Bearing
A2 Plate
e) Pemasangan Anchor Head
f) Stressing Ground Anchor
g) Proving Test

Posisi kepala anchor tergantung dari sistem ground anchor


yang digunakan. Biasanya untuk temporary ground anchor,
kepala anchor akan dipasang langsung pada bracket baja dan akan
dilepas setelah pengecoran slab lantai sudah mencapai level kepala
ground anchor tersebut
6.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
b) Pengeboran
c) Instalasi Tendon ke dalam lubang
GROUND
ANCHOR
d) Pemasangan Waller Beam, Bracket & Bearing
A2 Plate
e) Pemasangan Anchor Head
f) Stressing Ground Anchor
g) Proving Test

Stressing dilakukan dengan cara :


1. Posisikan hydraulic jack pada anchor head dengan baik,
2. Pastikan tidak ada celah antara jack dengan anchor block
3. Tandai strand pada bagian belakang hydraulic jack untuk monitor
perpanjangan kabel.

Catatan:
Stressing dilakukan saat Grouting telah mencapai ± 30 Mpa atau
usia lebih dari 7 hari
6.B. METODE PELAKSANAAN
a) Persiapan
b) Pengeboran
c) Instalasi Tendon ke dalam lubang
GROUND
ANCHOR
d) Pemasangan Waller Beam, Bracket & Bearing
A2 Plate
e) Pemasangan Anchor Head
f) Stressing Ground Anchor
g) Proving Test

Proving test berfungsi untuk memberikan kepastian bahwa


material, sistem / cara kerja, komponen maupun kemampuan tenaga
kerja cocok dan sesuai dengan kondisi lapangan. Hasil ini harus
cukup menggambarkan perilaku angkur secara menyeluruh
sesuai dengan kondisi seperti yang diusulkan.
GROUND ANCHOR RECORD
6.C. PENGALAMAN PEKERJAAN
Pekerjaan Ground Anchor Proyek Apartment Landmark, Bandung
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai