Anda di halaman 1dari 19

.

P P
PEKERJAAN DEEP
f P T WELL
t y O
o p e r `
r
No :PBDE7/GDG/ME/MKL/2015/002

Created by : Suratman Review II :


Review by : Eko Parjono Date :
Sketch by :- Sketch by :
The Team : Tim 2 The Team : BDE-7 Team
A. PENDAHULUAN

. P P
B. METODE PELAKSANAAN

f P T
a.Alat Yang Digunakan

t y O b.Material & Bahan Bantu


c.Flowchart

o p e r d.Urutan Pelaksanaan

Pr C. IMPLEMENTASI QSHE
a.Inspeksi
b.Test Plan
c.Quality Target

D. PRODUKTIFITAS PEKERJAAN
a. Regulasi
• Standar Nasional Indonesia (SNI)
▪ SNI 03-6481-2000 tentang sistem plumbing.
▪ SNI 03-7065-2005 tentang tata cara perencanaan sistem plumbing.
▪ SNI 04-0225-2011 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
• American Society for Testing and Material (ASTM)
• American National Standard Institute
• Peraturan Menteri PU No. 01/PRT/M/2009 tentang Penyelenggaraan SPAM Bukan Jaringan
Perpipaan (Modul Lampiran Sumur Deep Well)

. P P
f P T
t y O
b. Lingkup Pekerjaan
o p e r

Pr
Pengadaan dan Pemasangan Deep Well lengkap dengan seluruh aksesoris sampai dengan
sisi inlet Raw Water Tank

A. PENDAHULUAN 3
c. Technical System
Deep Well
Deep Well adalah sumur bor yang mengambil
sumber air tertekan dari lapisan Aquifer atau
Zona Jenuh dibawah tanah. Kedalaman
pengeboran deepwell umumnya berkisar antara
60 s.d 300 meter atau tergantung dari kondisi
hidrogeologi dan izin yang diberikan oleh Dinas
Pemerintahan setempat. Keuntungan
P
menggunakan Deep Well adalah ketersediaan
. P
f P T
airnya besar, selain itu lapisan aquifer yang
mengandung air asin maupun payau dapat
dihindari.
t y O
o p e r
Pr

Contoh Konstruksi Deep Well

A. PENDAHULUAN 4
a. Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan :
1 2 3 1. Mesin bor
2. Pompa Sirkulasi
(Submersible)
3. Welding told set
4. Mesin Cutter
5. Tackle
6. Cangkul
4 5 6 . P P 7 7. Kunci pipa

f P T 8. Drum Air

t y O 9. Slang

o p e r 10. Alat Geolistrik


(Electrical Log)
Pr
8 9 10

B. METODE PELAKSANAAN 5
b. Material yang digunakan adalah sebagai berikut :
1 2 3 Keterangan :
1. Pompa Bore Hole
(Deep Well)
2. Pipa Casing
(PVC/GIP/CIP)
3. Pipa
Screen/Saringan
4. Gravel Pack

. P P 5. Meter Air

f P T 6. Valve-valve
O
r 5 y
t
4
r o p e 6
P

6
B. METODE PELAKSANAAN
c. Flow Chart

START Pengisian Kerikil Pembalut


(Gravel Pack)

Persiapan Pencucian & Pembersihan


(Well Development)

Pemboran Awal
Pengecoran
(Pilot Hole)
. P P (Grouting)

f P T
Electrical Loging
t y O Uji Pemompaan

o p e r (Pumping Test)

Pr
Pembersihan Lubang Bor
(Reaming Hole) Finishing
(Pemasangan pompa permanen &
asesoris)
Pemasangan Pipa Casing &
Saringan (Screen)
FINISH

Pemasangan Deep Well

B. METODE PELAKSANAAN 7
d. Urutan Pelaksanaan
I. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan shop
1 drawing.

2. Pemilihan dan
persetujuan material
yang akan digunakan.

.2 P P
f P T
t y O
o p e r
Pr

B. METODE PELAKSANAAN 8
d. Urutan Pelaksanaan
II. Pemasangan Deep Well
I. Persiapan
1. Pengurusan ijin-ijin

2. Pekerjaan Mobilisasi, meliputi mobilisasi :


a. Peralatan,
b. Bahan-bahan pemboran
c. Personel ke lokasi pemboran.
. P P
3. Persiapan Lokasi, meliputi :
f P T
t y O
a. Pembersihan, perataan dan pengerasan lokasi untuk posisi tumpuan mesin bor.

o p e r
b. Pembuatan bak lumpur, bak kontrol dan saluran untuk sirkulasi lumpur bor.

Pr
c. Pasang casing pengaman sedalam 1-2 m pada posisi titik bor (apabila formasi lapisan
tanah paling atas yang akan dibor mudah runtuh).
d. Setting mesin bor beserta menara (rig),
e. Setting pompa lumpur beserta selang-selangnya.
f. Penyedian air serta pengadukan lumpur bor untuk sirkulasi pemboran.

B. METODE PELAKSANAAN 9
d. Urutan Pelaksanaan
II. Pemasangan Deep Well
II. Pemboran Awal (Pilot Hole)
Tujuan : untuk pemboran tahap awal dengan diameter lobang kecil sampai kedalaman yang
dikehendaki.
1. Pemboran pilot hole dengan sistem bor putar (rotary drilling) yang disertai dengan sirkulasi
lumpur bor (mud flush) kedalam lubang bor, diameter pilot hole tergantung ukuran casing
yang dipasang.

. P P
2. Ambil sample gerusan (pecahan) formasi lapisan dalam setiap meternya.
3. Masukan sample lapisan tanah kedalam plastik kecil/kotak sample dan diberi nomor sesuai
dengan kedalamannya.
f P T
t y O
o p e r
III. Electrical Loging (Optional Plan)
Pr
Tujuan : untuk mengetahui letak akuifer air, sebagai penentu konstruksi saringan (screen).
1. Lakukan Electrical Loging dengan menggunakan alat Electrical Log, dengan menggunakan
konfigurasi titik tunggal (dimana eletroda arus dimasukan kedalam lubang bor dan elektroda
yang lain ditanam dipermukaan).
2. Dst lakukan prosedur electrical loging sampai dengan didapatkan final report electrical loging.

B. METODE PELAKSANAAN 10
d. Urutan Pelaksanaan
II. Pemasangan Deep Well
IV. Pembersihan Lubang Bor (Reaming Hole)
Tujuan : untuk memperbesar lubang bor sesuai dengan diameter konstruksi pipa casing dan
saringan (screen).
1. Tahap pekerjan reaming sama seperti pada tahap pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan
reaming cutting (formasi lapisan tanah) tidak perlu diambil lagi.

. P P
2. Ideal selisih diameter lobang bor dengan pipa casing adalah 4-6 inchi. Hal ini dimaksudkan
untuk mempermudah masuknya konstruksi pipa casing dan saringan (sreen) serta masuknya
P T
penyetoran kerikil pembalut (gravel pack).
f
t y O
Casing Size
o p e r Bor Hole
dia.8”
dia.6”
Pr >12 inch
>10 inch
dia.4” > 8 inch
dia.3” >6 inch

B. METODE PELAKSANAAN 11
d. Urutan Pelaksanaan
II. Pemasangan Deep Well
V. Pemasangan Pipa Casing dan Saringan (Screen)
Tujuan : untuk meletakan pipa casing dan saringan (screen), peletakan konstruksi saringan
(screen) harus didasarkan atas hasil electrical logging dan analisa cutting. Selain itu juga
didasarkan atas kondisi hydrogeology daerah pemboran.
1. Siapkan pipa casing dan screen.

. P P
2. Masukkan pipa screen dan casing secara bertahap ke lubang pemboran, lebih dahulu pipa
screen disisi bawah, selebihnya disisi atas disambung dengan pipa casing.

f P T
y O
VI. Pengisian Kerikil Pembalut (Gravel Pack)
t
e r
Tujuan : untuk menyaring masuknya air dari formasi lapisan akuifer kedalam saringan dan
o p
Pr
mencegah masuknya partikel kecil seperti pasir ke dalam lubang saringan.
1. Tuang gravel pack pada rongga antara konstruksi pipa casing dengan dinding lubang bor.

2. Penuangan gravel pack dibarengi dengan sirkulasi (spulling) air encer supaya gravel pack
dapat tersusun dengan sempurna.

B. METODE PELAKSANAAN 12
d. Urutan Pelaksanaan
II. Pemasangan Deep Well
VII. Pencucian & Pembersihan (Well Development)
Tujuan : untuk membersihkan dinding zona invasi akuifer serta kerikil pembalut dari partikel
halus, agar seluruh bukaan pori/celah akuifer dapat terbuka penuh sehingga air tanah dapat
mengalir kedalam lubang saringan dengan sempurna.
1. Lakukan Well Development dengan cara Water Jetting.
2. Masukkan Jetting Tool kedalam sumur dalam pada tiap-tiap interval saringan secara

. P P
berurutan dari bawah keatas dengan penghantar pipa bor yang dihubungkan dengan pompa
tekan yang memompakan air bersih kedalam sumur dalam.
P T
3. Nyalakan pompa air bersih untuk water jetting.
f
t y O
4. Operasikan jetting tool dengan digerakkan berputar-putar atau dengan memutar-mutar pipa

o p e r
penghantarnya dan naik turun sepanjang saringan.

r
P(Grouting)
VIII. Pengecoran
Tujuan : sebagai penguat/tumpuan konstruksi pipa casing dan untuk mencegah masuknya air
permukaan/air atas kedalam pipa casing melalui saringan.

B. METODE PELAKSANAAN 13
d. Urutan Pelaksanaan
II. Pemasangan Deep Well
IX. Uji Pemompaan (Pumping Test)
Tujuan : untuk mengetahui kondisi akuifer, kapasitas serta kualitas sumur dalam.
1. Catat data-data dalam uji pemompaan meliputi ; muka air tanah awal (pizometrikawal), debit
pemompaan, penurunan muka air tanah selama pemompaan (draw-down), waktu sejak
dimulai pemompaan, kenaikan muka air tanah setelah pompa dimatikan, waktu setelah
pompa dimatikan.

. P P
2. Lakukan uji pemompaan bertahap (step draw-doen test), dilakukan 3 step, masing-masing
P T
selama 2 jam dengan variasi debit yang berbeda.
f
t y O
o p e r
3. Lakukan uji pemompaan panjang, dilakukan selama 2x 24 jam dengan debit tetap.

Pr
4. Ambil sample air 3 kali pada saat uji pemompaan panjang, yaitu pada awal pemompaan,
pertengahan dan akhir pemompaan. Sample air digunakan untuk analisa kualitas air. Kualitas
air yang dianalisa meliputi ; PH, kadar unsur-unsur kimia terkandung dalam air & jumlah zat
pada terlarut (TDS).

B. METODE PELAKSANAAN 14
d. Urutan Pelaksanaan
II. Pemasangan Deep Well
X. Finishing

1. Pasang pompa submersible permanent, panel listrik serta instalasi kabel-kabelnya.

2. Buat bak kontrol/manhole apabila well head posisinya dibawah level tanah, pembuatan apron
apabila well head posisinya diatas level tanah.

. P P
3. Sambungkan instalasi perpipaan dari deepwell ke bak penampungan (water tank).

f P T
t y O
4. Pembersihan dan perapihan lokasi.

o p e r
Pr

B. METODE PELAKSANAAN 15
a. Inspeksi
1. Inspeksi 1 – Pemasangan Pipa (Casing &Screen)
1. Pastikan diameter & material pipa terpasang sesuai gambar.
2. Pastikan pemasangan kedalaman pipa sesuai hasil test.
3. Pastikan seluruh prosedur pemasangan pipa sudah berjalan dengan benar.

2. Inspeksi 2 – Pemasangan Pompa Deep Well


1. Pastikan merk & type pompa terpasang sesuai spesifikasi.
P P
2. Pastikan semua asesoris pompa sudah terpasang dengan benar.
.
Inspeksi 3 – Instalasi Area Permukaan f P T
3.
t y O
1. Pastikan semua asesoris sudah terpasang dengan benar (valve-valve, meter air, dsb).

o p e r
2. Pastikan pemasangan asesoris bersih dan rapi.
Pr

C. IMPLEMENTASI QSHE 16
b. Test Plan
Uji Pemompaan
1. Uji pemompaan bertahap
• Dilakukan pemompaan secara bertahap 3 step (masing-masing selama 2 jam).
2. Uji pemompaan panjang
• Uji pemompaan dilakukan selama 2x 24 jam dengan debit tetap.
• Diambil sample air 3 kali, yaitu pada awal pemompaan, pertengahan dan akhir
pemompaan.

Uji Kualitas air


. P P
P T
Dari uji pemompaan panjang sample di analisa kualitas airnya. Apakah air yang dihasilkan dari
f
t y O
sumur dalam tersebut memenuhi standar diizinkan.
1. PH (asam & basa) air.
o p e r
2. Kadar unsur-unsur kimia terkandung dalam air.
Pr
3. Jumlah zat padat terlarut (TDS).

c. Quality Target
1. Instalasi bak kontrol bersih & rapi.
2. Instalasi pemipaan pemipaan, valve-valve & meter air bersih dan rapi.
3. Intalasi pengkabelan rapi dan aman.
4. Debit air stabil.

C. IMPLEMENTASI QSHE 17
c. Quality Target
1. Instalasi bak kontrol bersih & rapi.
2. Instalasi pemipaan pemipaan, valve-valve & meter air bersih dan rapi.
3. Intalasi pengkabelan rapi dan aman.
4. Debit air stabil.

. P P
f P T
t y O
o p e r
Pr

C. IMPLEMENTASI QSHE 18
PRODUKTIFITAS PEKERJAAN DEEP WELL
DURASI
NO ITEM PEKERJAAN VOLUME KETERANGAN
(hari)
1 Pemasangan Rig 1 lot 3
2 Pilot Hole 1 lot 14
3 Electrical Loging 1 lot 1
4 Reaming Hole 1 lot 5
5 Pemasangan Pipa Screen 1 lot 2
6 Pemasangan Pipa Casing
. P
1 P lot 3
7
8
Pengisian Gravel Pack
Well Development
f P T 1
1
lot
lot
4
2
9
10
Grouting
Pemasangan Pompa
t y O 1
1
lot
lot
1
1
11 Test Pemompaan
o p e r 1 lot 3

Pr
Note :
Total durasi pekerjaan Deep Well rata-rata 1,5 sampai dengan 2 bulan
(dengan kondisi tanah normal)

D. PRODUKTIFITAS PEKERJAAN 19

Anda mungkin juga menyukai