Tools of Management
Tools of Management
3.1 Umum
Dalam manajemen konstruksi, terdapat beberapa perangkat yang dapat
digunakan untuk memantau jalannya kegiatan-kegiatan suatu proyek dan
memperoleh informasi-informasi yang diperlukan, perangkat-perangkat tersebut
adalah :
1. Bar Chart (Gantt Chart) diagram dan Kurva S;
2. Net Work Planning diagram;
3. Critical Path Method (CPM);
4. Linear Schedule Methode (LSM);
5. Precedence Diagram Method (PDM); dan
6. Project Evaluation and Review Technique (PERT).
A. Pengertian Bar Chart (Gantt Chart)
Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk
menunjukan Tugas-tugas pada Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya,
seperti waktu dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan
untuk menyelesaikan tugas yang bersangkutan. Orang atau Departemen yang
ditugaskan untuk menyelesaikan Tugas dalam proyek juga harus dituliskan dalam
Gantt Chart.
Beberapa sebutan lain untuk Gantt Chart diantaranya adalah Milestones
Chart, Project Bar Chart dan juga activity chart. Gantt Chart yang dikembangkan
oleh Henry Laurence Gantt pada tahun 1910 ini pada dasarnya adalah suatu
gambaran atas perencanan, penjadwalan dan pemantauan (monitoring) kemajuan
setiap kegiatan atau aktivitas pada suatu proyek.
Gantt Chart merupakan salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam
merencanakan penjadwalan dan memantau kegiatan pada suatu proyek,
mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dan juga status
pelaksanaannya. Dalam Gantt Chart juga dapat dilihat urutan kegiatan ataupun
tugas yang harus dilakukan berdasarkan prioritas waktu yang ditentukan.
Tingkat Produktifitas
Tingkat produktifitas suatu kegiatan dapat dinyatakan sebagai fungsi dari
kegiatan, karakteristik peralatan, tenaga kerja, dan kondisi lapangan.
Tingkat produktifitas (r) suatu kegiatan (i) digambarkan dari titik koordinat
lokasi start (Ls) dan waktu awal (Ts). Waktu penyelesaian kegiatan (Tf)
diperoleh dari fungsi tingkat produktifitas terhadap volume pekerjaan yang telah
diselesaikan.
Perencanaan Waktu
Pada metode penjadwalan linier, perencanaan penjadwalan waktu dapat
menggunakan satuan jam, hari, minggu ataupun bulan. Hal ini tergantung
kesesuaiannya dengan satuan waktu yang digunakan pada pelaksanaan
proyek dan tingkat kerincian jadwal kerja yang diinginkan. Akan tetapi sampai
saat ini, hari merupakan satuan waktu yang paling umum digunakan
untuk penjadwalan pelaksanaan proyek.
Penjadwalan waktu pada metode linier dapat juga berdasarkan hari kalender,
yang dapat diartikan bahwa pada hari libur dan akhir minggu tidak ada kegiatan.
Oleh karena itu apabila penjadwalan dengan menggunakan hari kalender
dilakukan, maka diperlukan perhatian tersendiri. Hal ini mengingat bahwa
apabila terjaddi cuaca buruk ataupun banyak hari libur maka pekerjaan akan
terjadi keterlambatan.
Pengendalian Kegiatan
Salah satu penyebab Linear Scheduling Method (LSM) kurang diminati oleh
para praktisi dalam bidang konstruksi adalah ketidakmampuan Linear Scheduling
Method dalam melakukan pengendalian dengan menentukan jalur kritis kegiatan,
sebagaimana analisis jaringan kerja. Akan tetapi, sejalan dengan berbagai
kajian yang dilakukan oleh para peneliti, beberapa kemajuan berarti
telah dilakukan. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Harmelink dan
Rowings (1998), mengenai jalur kegiatan pengendalian.