Anda di halaman 1dari 16

KLIMATOLOGI DAN METEOROLOGI

“ANGIN”

DOSEN PEMBIMBING

Drs. Sumargana, M.Si

DISUSUN OLEH

Alfina Dea Ayu Astuti


(1912100002)

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GEOGRAFI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih dan Maha penyayang,
Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Klimatologi dan Meteorologi dengan judul Angin. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Drs. Sumargana, M.Si selaku dosen Dasar Geografi Tanah yang telah membimbing
kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca sehingga kami dapat melakukan perbaikan terhadap makalah klimatologi dan
meteorlogi dengan judul angin sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Klaten, 20 November 2020


DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 2
1. Latar belakang......................................................................................................... 2
2. Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
1. Pengertian Angin..................................................................................................... 3
2. Penyebab terjadinya Angin...................................................................................... 4
3. Faktor penyebab terjadinya Angin.......................................................................... 5
4. Alat pengukur Angin............................................................................................... 10
5. Jenis-jenis Angin..................................................................................................... 3
6. Manfaat Angin......................................................................................................... 4
7. Dampak Angin......................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 13
1. Kesimpulan.............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Meskipun pada kenyataan angin tidak dapat dilihat bagaimana wujudnya,


namun masih dapat diketahui keberadaannya melalui efek yang ditimbulkan pada
benda – benda yang mendapat hembusan angin. Seperti ketika kita melihat dahan –
dahan pohon bergerak atau bendera yang berkibar kita tahu bahwa ada angin yang
berhembus.
Hukum gerak menyatakan bahwa sebuah benda yang dalam keadaan diam
akan bergerak akan tetap bertahan pada keadaannya. Kecuali ada gaya dari luar yang
bekerja terhadap benda tersebut, Oleh karena itunya udara yang tenang akan kembali
menjadi (angin) bila ada gaya yang bekerja diatmosfer yang menyebabkan terjadinya
keadaan tidak seimbang  (Handoko,1999).
Angin yang tidak menguntungkan bagi pertanian adalah angin fohn, karena
dapat melayukan tanaman. Angin fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air
membentur pengunungan atau gunung yang tinggi, sehingga naik. Makin ke atas,
suhu makin dingin dan terjadilah kondensasi yang selanjutnya terbentuk titik-titik air.
Titik-titik air itu kemudian jatuh sebagai hujan sebelum mencapai puncak pada lereng
pertama. Angin terus bergerak menuju puncak, kemudian jatuh pada lereng berikutnya
sampai kelembah. Karena sudah menjatuhkan hujan maka angin yang menuruni
lereng ini bersifat kering. Akibat cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi
pasang sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan panas
(Wahyuningsih,2004).
Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak secara
horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi
secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan
udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat
dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara lebih rendah. Jika tidak ada gaya
lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari udara
bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada
sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin.
Pengaruh perputaran bumi terhadap arah angin disebut pengaruh Coriolis
(Lakitan,2002).
Variasi arah dan kecepatan angin dapat terjadi jika angin bergeser dengan
permukaan yang licin (smooth), variasi yang diakibatkan oleh kekasaran permukan
disebut turbulensi mekanis. Turbulensi daat pula terjadi pada saat udara panas pada
permukaan bergerak ke atas secara vertikal, kaena adanya resistensi dari lapisan udara
di atasnya. Turbulensi yang disebabkan perbedaan suhu lapisan atmosfer ini disebut
turbulensi termal atau kadang disebut turbulensi konfektif. Fluktuasi kecepatan angin
akibat turbulensi mekanis umumnya lebih kecil tetapi frekuensinya lebih tinggi (lebih
cepat) dibandingkan dengan fluktuasi akibat turbulensi termal  (Karim,1985).
Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin
berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari
dibandingkan  tempat lain. Permukaan tanah yang panas mambuat suhu udara
diatasnya naik. Akibatnya udara yang naik mengembang dan menjadi lebih ringan.
Karena lebih ringan dibandingkan udara sekitarnya, udara akan naik. Begitu udara
panas tadi naik, tempatnya akan segera digantikan oleh udara sekitar terutama udara
dari atas yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi terus-menerus, akibatnya kita
bisa merasakan adanya pergerakan udara atau yang disebut angin  (Nasir, 1990).
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara karena beratnya
kepada setiap bidang seluas 1 cm2 yang mendatar dari permukaan bumi. Hal ini dapat
dipahami bahwa setiap lapisan udara yang dibawah mendapat tekanan udara dari yang
diatasnya. Oleh karena itu lapisan yang dibawah keadaan tegang. Ketegangan itu
sangat besar sehingga berat udara yang diatasnya bertahan dalam keadaan seimbang.
Tinggi barometer ialah panjang kolom air raksa yang seimbang dengan tekanan udara
pada waktu itu  (Kensaku, 2002).
Hubungan antara tekanan udara dan ketinggian tempat ini dimanfaatkan
dalam merancang alat pengukuran ketinggian tempat yang disebut Altimeter. Tekanan
udara umumnya menurun sebesar 11 mb untuk setiap bertambahnnya ketinggian
tempat sebesar 100 meter. Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu, suhu udara didaerah
tropis menunjukkan fluktasi musiman yang sangat kecil. Oleh sebab itu dapat
dipahami jika tekanan udara dikawasan tropis relatif konstan (Takeda, 2005).
2. TUJUAN
2.1 Mengetahui pengaruh angin terhadap meteorologi dan klimatologi.
2.2 Mengetahui bagaimana cara angin mempengaruhi aspek meteorologi dan
klimatologi.
2.3 Mengetahui arah angin dan kecepatan angin
2.4 Mengetahui proses terjadinya angin
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat
bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Angin adalah udara yang
bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan
tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke
bertekanan udara rendah. Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah
memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara
turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di
atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan
turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.

2. Penyebab Terjadinya Angin


Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi
panas  matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah
yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang
lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi
perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih
besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, akibatnya akan
terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang
terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta
tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan
terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga
mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang
sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri
dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya
dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas
angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain sebagainya. Secara
alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan sebagainya untuk
menciptakan angin.
Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat
membawa bau atau aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak
sedap di hidung kita. Bau masakan, bau amis, bau laut, bau sampah, bau bensin, bau
gas, bau kentut, bau kotoran, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh bau yang
dapat dibawa angin.

3. Faktor Penyebab Terjadinya Angin


Faktor tejadinya angin terdiri dari :
3.1 Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang
jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
3.2 Letak tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin yang jauh dari
garis khatulistiwa.
3.3 Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini
disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di
permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya
memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya
gesekan ini semakin kecil.
3.4 Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari
Salah satu faktor penyebab timbulnya angin adalah adanya gradien tekanan yang
timbul karena adanya perbedaan suhu udara. Kuat atau lemahnya hembusan angin
ditentukan oleh besarnya kelandaian tekanan udara atau dengan kata lain
kecepatan angin sebanding dengan kelandaian tekanan udaranya. Disamping
kelandaian tekanan, gerak angin ditentukan oleh faktor-faktor lain seperti
pengaruh rotasi bumi dan gaya gesek .Semakin besar perbedaan tekanan udara
maka semakin besar pula kecepatan angin berhembus.
Angin secara umum dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
a)      Angin Geostropik
Angin yang timbul setelah gaya gradien tekanan dan gaya coriolis mengalami
keseimbangan serta paralel terhadap isobar
b)      Angin Gradien
Angin yang timbul akibat ada pengaruh gaya sentrifugal-sentripetal. Dimana
kenyataan di alam isobar tidak pernah lurus akan tetapi melengkung.
c)      Angin Vertikal
Angin vertikal timbul karena adanya pengaruh dari gaya gravitasi bumi dan juga
gaya gerak udara keatas yang diakibatkan adanya perbedaan tekanan.

4. Alat Pengukur Angin


Alat pengukur angin terdiri atas :
4.1 Anemometer
Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan angin, dan merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam
sebuah stasiun cuaca. Istilah ini berasal dari kata Yunani anemos, yang berarti
angin. Anemometer pertama adalah alat pengukur jurusan angin yang ditemukan
oleh oleh Leon Battista Alberti. Anemometer dapat dibagi menjadi dua kelas:
yang mengukur angin dari kecepatan, dan orang-orang yang mengukur dari
tekanan angin, tetapi karena ada hubungan erat antara tekanan dan kecepatan,
yang dirancang untuk satu alat pengukur jurusan angin akan memberikan
informasi tentang keduanya.
4.2 Wind Vane
Wind Vane atau alat penunjuk arah angin adalah sebuah instrumen yang
digunakan untuk mengetahui arah horizontal pergerakan angin (angin
permukaan). Alat ini terdiri dari suatu objek tidak simetris (contohnya suatu anak
panah atau panah berbentuk ayam jago yang menempel pada pusat gravitasinya
sehingga panah itu dapat bergerak dengan bebas di sekitar poros horizontalnya)
yang dihubungkan pada vane/weather cock sensor pada anemometer
4.3 Windsock
Windsock adalah alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar
kecepatan angin. Yang biasanya banyaditemukan di bandara – bandara. Salah
satu faktor penyebab timbulnya angin adalah adanya gradien tekanan yang timbul
karena adanya perbedaan suhu udara. Kuat atau lemahnya hembusan angin
ditentukan oleh besarnya kelandaian tekanan udara atau dengan kata lain
kecepatan angin sebanding dengan kelandaian tekanan udaranya. Disamping
kelandaian tekanan, gerak angin ditentukan oleh faktor-faktor lain seperti
pengaruh rotasi bumi dan gaya gesek (frictional force) (Pariwono, 1989).
Semakin besar perbedaan tekanan udara maka semakin besar pula kecepatan
angin berhembus

5. Jenis-jenis Angin
Angin terbagi menjadi beberapa jenis, berikut jenis-jenis angin :
5.1 Angin Lokal
Angin lokal adalah angin yang terjadi apabila ada gerakan massa udara yang
menaiki suatu pegunungan dengan ketinggian lebih dari 200 meter. Massa udara yang
mencapai puncak pegunungan akan mengalami kondensasi dan akhirnya timbul hujan
pada satu sisi lereng. Adapun pada lereng yang lain tidak terjadi hujan karena
terhalang tingginya pegunungan. Daerah yg tidak mengalami hujan disebut daerah
bayangan hujan.

Angin lokal terdiri dari :


5.1.1 Angin laut, yaitu udara yang bergerak dari lautan ke daratan. Angin laut
terjadi pada siang hari, saat matahari mulai memancarkan panasnya. daratan
yang merupakan benda padat dapat menyerap panas matahari jauh lebih
cepat daripada lautan yang merupakan benda cair. Karena suhu di atas
daratan lebih tinggi daripada suhu diatas lautan, udara di atas daratan pun
lebih cepat menjadi panas dan naik. Tempat yang ditinggalkannya akan
segera diisi udara dari lautan yang berpindah ke tempat ke atas daratan
sehingga terjadilah angin laut. 
5.1.2 Angin darat, yaitu udara yang bergerak dari daratan ke lautan. Angin darat
umumnya terjadi pada malam hari, saat matahari sudah tidak memancarkan
panasnya. daratan ang lebih cepat menyerap panas matahari akan
melepaskan panas itu dengan lebih cepat pula. Maka, suhu diatas daratan
segera menjadi lebih dingin bila dibandingkan dengan suhu diatas lautan.
Karena suhu di atas lautan lebih panas, udara yang terdorong ke atas akibat
panaspun lebih banyak terjadi diatas lautan. Karena tekanan udara diatas
lautan lebih rendah (banyak tempat kosong yang ditinggalkan oleh udara
yang naik), maka udara dingin dari atas daratan pun mengalir ke lautan
untuk mengisi tempat yang kosong tersebut sehingga terjadilah angin darat.
5.1.3 Angin lembah, yaitu angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak
gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
5.1.4 Angin gunung, yaitu angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah
gunung yang terjadi pada malam hari.
5.1.5 Angin rebut atau angin puyuh, yaitu angin yang dikenal dengan nama
puting beliung, angin kencang yang datang secara tiba – tiba, mempunyai
pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi
dan punah dalam waktu singkat (3 – 5 menit). Kecepatan angin rata –
ratanya berkisar antara 30 – 40 knots. Angin ini berasal dari awan
Cumulonimbus (Cb) yaitu awan yang bergumpal berwarna abu – abu gelap
dan menjulang tinggi. Namun, tidak semua awan Cumulonimbus
menimbulkan puting beliung. Puting beliung dapat terjadi dimana saja, di
darat maupun di laut dan jika terjadi di laut durasinya lebih lama daripada
di darat. Angin ini lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, terkadang
pada malam hari dan lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba).
Luas daerah yang terkena dampaknya sekitar 5 – 10 km, karena itu bersifat
sangat lokal.
5.2 Angin Musim
5.2.1 Angin Fohn, yaitu angin yang terjadi seusai hujan Orografis. angin yang
bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang
berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik
pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di
sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan
kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan Orografis.
5.2.2 Angin Munsoon, Moonsun, Muson yaitu angin yang berhembus secara
periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain
polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap
setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat
yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
5.2.3 Angin Musim Barat atau angin Muson Barat, yaitu angin yang mengalir
dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan
mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini
disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan
samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China
Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia
mengalami musim hujan. Angin ini terjadi pada bulan Desember, Januari
dan Februari, dan maksimal pada bulan Januari dengan kecepatan minimum
3 m/s.
5.2.4 Angin Musim Timur atau angin Muson Timur yaitu angin yang mengalir
dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit
curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati
celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan
Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau.
Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.
5.2.5 Angin Pasat, yaitu angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah
subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin
Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat
Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
5.2.6 Angin Anti Pasat, yaitu udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke
daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik . Di belahan bumi
Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan
disebut Angin Anti Passat Barat Laut.

Mata angin yang umum digunakan yakni delapan arah. Delapan arah
mata angin terdiri dari cardinal points dan ordinal points. Delapan arah mata
angin (Borgx) Empat mata angin disebut sebagai cardinal points.

Nama mata angin dan sudutnya yakni:

Utara = 0 atau 360 derajat


Timur = 90 derajat Selatan = 180 derajat
Barat = 270 derajat.
Sementara ordinal points atau arah pertengahan yakni:

Timur laut = antara timur dengan utara, terletak di 45 derajat


Tenggara = antara timur dengan selatan, terletak di 135 derajat
Barat daya = antara barat dan selatan, terletak di 225 derajat
Barat laut = antara utara dan barat, terletak di 315 derajat

6. Manfaat Angin
Angin memilik banyak sekali manfaat dalam kehidupan sehari-hari kita, diantaranya
sebagai berikut :
6.1 Angin untuk menggerakan perahu layar menelusuri nusantara, bahkan untuk
menembus batas lintas negara, misalnya seperti Orang Buton.
6.2 Angin sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau batubara, di negara
Australia angin digunakan sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel
atau batubara.
6.3 Angin sangat untuk perjalanan para nelayan pulang dan pergi.
6.4 Angin berfungsi sebagai instrument untuk membantu take-off atau landing
pesawat di landasan pacu bandara.
6.5 Angin juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa panas dan gerah. seperti pada
alat kipas angin.Dibidang olahraga, ski air, paralayang
6.6 Olahraga paralayang yang memanfaatkan angin
6.7 Olahraga ski air yang memanfaatkan angin
6.8 Sumber energi listrik penggerak kincir angin
6.9 Trasportasi pelayaran untuk kapal layar
6.10 Perahu layar yang memanfaatkan angin untuk berlayar

7. Dampak Angin
Selain bermanfaat bagi masyarakat, angin juga dapat menimbulkan masalah. Angin
yang sering menimbulkan kerusakan menurut kriteria kecepatan antara lain :
7.1 Angin Puting Beliung yaitu angin yang berputar dalam waktu yang sangat singkat
sekitar 3 sampai 5  menit, sering terjadi di darat dengan radius sekitar 5 – 10 km.
Angin ini dapat membuat atap – atap rumah semi permanen berterbangan dan
dapat membuat pohon tumbang.
7.2 Angin Topan (Badai Tropis) yaitu angin yang berputar dengan skala yang lebih
lama sekitar 3 – 7 hari, selalu terjadi di laut dengan daya rusak mencapai ribuan
km. Dampak angin ini juga sama dengan angin putting beliung yang
mengakibatkan bangunan-bangunan penduduk rusak, pohon-pohon tumbang
diakibatkan oleh angin ini dan masih banyak lagi akibat-akibat yang ditimbulkan
oleh angin ini.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dengan makalah yang susun berdasarkan sumber yang terpercaya seperti dari
buku pelajaran maupun internet, saya dapat mengetahui bahwa angin adalah udara
yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan
tekanan udara di sekitarnya. Selain itu kita juga dapat mengetahui penyebab
terjadinya angin yaitu terjadi karena perbedaan tekanan udara, bagaimana proses
terjadinya angin itu sendiri dan jenisnya yang bermacam-macam. Dan yang tidak
kalah penting kita dapat mengetahui apa saja manfaat dan dampak yang ditimbulkan
dari angin yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://intl.feedfury.com/content/16689389-manfaat-dan-kerugian-angin.html
http://organisasi.org/definisi-pengertian-angin-dan-teori-proses-terjadinya-angin-ilmu-
pengetahuan-alam
http://id.wikipedia.org/wiki/Angin
http://zonegeologi.blogspot.com/2011/02/pola-aliran-angin-global-di-bumi.html
http://carapedia.com/pengaruh_kecepatan_angin_info936.html
http://meteo-go.blogspot.com/2009/03/angin-puting-beliung_08.html
http://gurubajank.blogspot.com/2009/06/jenis-jenis-angin.html

http://organisasi.org/macam-macam-jenis-jenis-angin-lokal-di-indonesia-ilmu-pengetahuan-
geografi
http://citrakodok-citrapratiwi.blogspot.com/2011/01/angin.html
http://intl.feedfury.com/content/16689388-angin.html

Anda mungkin juga menyukai