Anda di halaman 1dari 5

Penerapan neraca energi/panas tanpa terjadi reaksi kimia

Beberapa proses khusus yang berhubungan dengan masalah neraca energi:


(1) Isotermal (isothermal) (dT = 0) : proses berlangsung pada suhu konstan
(2) Isobarik (isobaric) (dP = 0) : proses berlangsung pada tekanan konstan
(3) Isometrik (isometric) atau isovolume (dV = 0) : proses berlangsung pada volume
konstan.
(4) Adiabatik (adiabatic) (dQ = 0); tidak ada perpindahan panas antara sistem dan
lingkungan (sistem terisolasi). Keadaan dimana sebuah proses dapat disebut adiabatic
salah satu dari yang berikut ini sangat mungkin terjadi:
(a) Sistem tersebut diisolasi
(b) Panas (Q) sangat kecil dalam persamaan energi dan mungkin diabaikan
(c) Proses terjadi dengan sangat cepat sehingga tidak ada waktu terjadi perpindahan
panas.

Langkah-langkah atau strategi untuk menganalisis masalah neraca energi sama halnya
untuk penyelesaian masalah neraca massa. Adapun langkah-langkah atau strategi untuk
menganalisis masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Membaca masalah dan menjelaskan apa yang akan dikerjakan
2. Menggambar sketsa proses (blok diagram), mendefinisikan sistem dengan batas.
3. Memberi simbol aliran dari setiap arus dan komposisi yang berhubungan dan informasi lain
yang tidak diketahui
4. Menulis semua nilai komposisi dan aliran arus yang diketahui pada gambar didekat setiap
aliran, menghitung komposisi dan aliran tambahan dari data yang diberikan jika perlu.
5. Memilih sebuah basis
6. Membuat sebuah daftar menurut simbol untuk setiap nilai yang tidak diketahui dari aliran
arus dan komposisi.
7. Menulis nama-nama dari kumpulan kesetimbangan (neraca) yang tepat yang akan
diselesaikan, tulis masing-masing kesetimbangan dengan jenis kesetimbangan tertulis
didekatnya. Jangan lupa kesetimbangan implisit untuk fraksi massa atau mol.
8. Menghitung jumlah kesetimbangan independen yang dapat ditulis, pastikan bahwa sebuah
pemecahan mungkin dilakukan jika tidak, cari informasi selanjutnya atau periksa kembali
asumsi-asumsi.
9. Menyelesaikan persamaan-persamaan tersebut. Setiap perhitungan harus dibuat pada basis
yang konsisten.
10. Memeriksa jawaban-jawaban yang telah didapat apakah jawaban itu masuk akal.
Masukkan jawaban tersebut dalam persamaan kesetimbangan total, apakah hasil dari
persamaan tersebut dipenuhi?

Sistem yang digunakan untuk mengamati beberapa penerapan neraca energi, pertama
sistem tertutup dan kedua sistem terbuka. Sistem tertutup dimana tidak ada massa yang
mengalir masuk dan ke luar dari sistem, sedangkan sistem terbuka terdapat massa mengalir
masuk dan ke luar dari sistem.

Contoh (Sistem Tertutup)


Gas argon dalam wadah terisolasi, volume 2 liter akan dipanaskan dengan pemanas
tahanan elektris. Pada kondisi awal gas ideal pada tekanan 1,5 Pa dan 300 K. Pemanas 1000
ohm menarik arus pada 40 V selama 5 menit (yaitu 480 joule kerja oleh lingkungan). Berapa
suhu dan tekanan gas akhir pada ekuilibrium? Massa pemanas 12 g dan kapasitas panasnya
0,35 J/gK. Asumsi bahwa perpindahan panas ke wadah tersebut dari gas pada tekanan rendah
dan dalam jangka waktu yang pendek dapat diabaikan.

Penyelesaian:
Dalam sistem tidak ada terjadi perpindahan massa, dan tidak terjadi reaksi kimia.
Energi total = energi dalam + energi potential + energi kinetik
= panas + kerja
E = U + Ep + Ek = Q + W
Pada sistem tersebut : Ek = Ep = O
Q = O
W = 480 J (kerja dikerjakan pada sistem) dalam 5 menit
Basis : 5 menit
Untuk gas ideal : pV = nRT
pV
n =
RT
 10 3 m3   1 ( gmol ) K   1 
n = (1,5 Pa) (2 l)    3 
  
 1l   8,314 ( Pa ) (m )   300 K 
= 1,203 x 10-6 gmol
Untuk gas beratom tunggal:
3
Cv  R
2
Asumsikan bahwa kapasitas panas alat pemanas yang diberikan adalah Cv juga
T


 U = n Cv dT  n Cv (T  300 )
300

U = Q + W = O + W
U = W
U = 480 J = (12 g) (0,35 J/gK) (T – 300) K + (1,203 x 10-6 gmol) (3/2)
(8,314 J/gmol.K) (T-300) K
T = 414,3 K

Tekanan akhir
P2 V2 n RT2
 2
P1 V1 n 1 RT1

T   414,3 K 
P2 = P1  2   1,5 Pa    2,07 Pa
 T1   300 K 

Contoh (Sistem terbuka)


Air di pompa dari dasar sebuah sumur dengan kedalaman 15 ft pada laju 200 gal/jam,
ke dalam sebuah tangki penyimpanan, permukaan air dalam tangki pada 165 ft di atas
permukaan tanah. Untuk mencegah pembekuan di musim dingin, sebuah pemanas kecil
memasok 30.000 Btu/jam ke dalam air selama perpindahannya dari sumur ke tangki.
Panas hilang dari sistem ke seluruhannnya pada laju konstan sebesar 25.000 Btu/Jam.
Hitung suhu air ketika air tersebut masuk ke tangki penyimpanan, dengan asumsi suhu
air sumur 35oF. sebuah pompa dengan daya 2 hp digunakan untuk memompa air tersebut.
Sekitar 55% dari daya tersebut berubah menjadi kerja pemompaan dan sisanya hilang
sebagai panas ke atmosfer.

Penyelesaian
Misalkan sistem terdiri dari saluran masuk sumur, pipa
pompa, dan saluran ke luar pada tangki prnyimpanan.
Asumsi proses tersebut steady state (tunak) dengan massa
secara kontinyu masuk dan ke luar dari sistem.
Basis : 1 jam operasi
Gambar 8.3

Massa masuk 200 gal dan ke luar 200 gal dalam 1 jam operasi
Neraca energi:
E = Q + W -  [(H + Ek + Ep) m]
Persamaan tersebut dapat disederhanakan:
1. Proses dalam keadaan steady, sehingga E = 0
2. m = m1 = m2
3. Ek = 0, karena V1 = V2 = 0
Maka :
O = Q + W -  [(H + Ep) m]
Nilai  H pada bagian puncak tangki tidak diketahui, tetapi dapat dihitung dari
kesetimbangan energi.
T2
H = m  Cp dT  mCp (T2  35)
35 o F

Jika Cp diasumsikan konstan, maka masalah ini mempunyai satu pemecahan yang unik.

Massa air total yang dipompa:


 gal   8,333 lb 
 200     1.666 lb / jam
 jam   1 gal 
Perubahan energi potensial:
 Ep = mgh
 
 
 1   1 Btu 
 Ep = (1666 lb) (32,2 ft/det ) (180 ft)
2
 
 32,2 ft lbm   778 ft lbf 
 det 2 lbf 
 
 Ep = 385,5 Btu
Panas yang dihilangkan oleh sistem adalah 25.000 Btu, sedangkan pemanas, memasok
30.000 Btu ke dalam sistem, maka perubahan panas:
 Q = 30.000 – 25.000 = 5.000 Btu
Laju kerja yang dikerjakan pada air oleh pompa:
 33.00 ft lb   60 menit   1 Btu 
W = (2 hp) 0,55)      
 ( menit ) ( hp )   1 jam  778 ft lb 
= 2800 Btu/jam.
 dapat di hitung dari : Q + W =  + Ep
5000 + 2800 = H + 386
H = 7414 Btu.
Karena kisaran suhu diperkirakan kecil, kapasitas air cair dapat diasumsikan konstan =
1,0 Btu / lboF, jadi :
7414 = H = mCpT
= 1666 lb (1,0 Btu/lb.0F) (T)
T = 4,5 oF (kenaikan suhu)
maka T = 39,5 oF.

Anda mungkin juga menyukai