Langkah-langkah atau strategi untuk menganalisis masalah neraca energi sama halnya
untuk penyelesaian masalah neraca massa. Adapun langkah-langkah atau strategi untuk
menganalisis masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Membaca masalah dan menjelaskan apa yang akan dikerjakan
2. Menggambar sketsa proses (blok diagram), mendefinisikan sistem dengan batas.
3. Memberi simbol aliran dari setiap arus dan komposisi yang berhubungan dan informasi lain
yang tidak diketahui
4. Menulis semua nilai komposisi dan aliran arus yang diketahui pada gambar didekat setiap
aliran, menghitung komposisi dan aliran tambahan dari data yang diberikan jika perlu.
5. Memilih sebuah basis
6. Membuat sebuah daftar menurut simbol untuk setiap nilai yang tidak diketahui dari aliran
arus dan komposisi.
7. Menulis nama-nama dari kumpulan kesetimbangan (neraca) yang tepat yang akan
diselesaikan, tulis masing-masing kesetimbangan dengan jenis kesetimbangan tertulis
didekatnya. Jangan lupa kesetimbangan implisit untuk fraksi massa atau mol.
8. Menghitung jumlah kesetimbangan independen yang dapat ditulis, pastikan bahwa sebuah
pemecahan mungkin dilakukan jika tidak, cari informasi selanjutnya atau periksa kembali
asumsi-asumsi.
9. Menyelesaikan persamaan-persamaan tersebut. Setiap perhitungan harus dibuat pada basis
yang konsisten.
10. Memeriksa jawaban-jawaban yang telah didapat apakah jawaban itu masuk akal.
Masukkan jawaban tersebut dalam persamaan kesetimbangan total, apakah hasil dari
persamaan tersebut dipenuhi?
Sistem yang digunakan untuk mengamati beberapa penerapan neraca energi, pertama
sistem tertutup dan kedua sistem terbuka. Sistem tertutup dimana tidak ada massa yang
mengalir masuk dan ke luar dari sistem, sedangkan sistem terbuka terdapat massa mengalir
masuk dan ke luar dari sistem.
Penyelesaian:
Dalam sistem tidak ada terjadi perpindahan massa, dan tidak terjadi reaksi kimia.
Energi total = energi dalam + energi potential + energi kinetik
= panas + kerja
E = U + Ep + Ek = Q + W
Pada sistem tersebut : Ek = Ep = O
Q = O
W = 480 J (kerja dikerjakan pada sistem) dalam 5 menit
Basis : 5 menit
Untuk gas ideal : pV = nRT
pV
n =
RT
10 3 m3 1 ( gmol ) K 1
n = (1,5 Pa) (2 l) 3
1l 8,314 ( Pa ) (m ) 300 K
= 1,203 x 10-6 gmol
Untuk gas beratom tunggal:
3
Cv R
2
Asumsikan bahwa kapasitas panas alat pemanas yang diberikan adalah Cv juga
T
U = n Cv dT n Cv (T 300 )
300
U = Q + W = O + W
U = W
U = 480 J = (12 g) (0,35 J/gK) (T – 300) K + (1,203 x 10-6 gmol) (3/2)
(8,314 J/gmol.K) (T-300) K
T = 414,3 K
Tekanan akhir
P2 V2 n RT2
2
P1 V1 n 1 RT1
T 414,3 K
P2 = P1 2 1,5 Pa 2,07 Pa
T1 300 K
Penyelesaian
Misalkan sistem terdiri dari saluran masuk sumur, pipa
pompa, dan saluran ke luar pada tangki prnyimpanan.
Asumsi proses tersebut steady state (tunak) dengan massa
secara kontinyu masuk dan ke luar dari sistem.
Basis : 1 jam operasi
Gambar 8.3
Massa masuk 200 gal dan ke luar 200 gal dalam 1 jam operasi
Neraca energi:
E = Q + W - [(H + Ek + Ep) m]
Persamaan tersebut dapat disederhanakan:
1. Proses dalam keadaan steady, sehingga E = 0
2. m = m1 = m2
3. Ek = 0, karena V1 = V2 = 0
Maka :
O = Q + W - [(H + Ep) m]
Nilai H pada bagian puncak tangki tidak diketahui, tetapi dapat dihitung dari
kesetimbangan energi.
T2
H = m Cp dT mCp (T2 35)
35 o F
Jika Cp diasumsikan konstan, maka masalah ini mempunyai satu pemecahan yang unik.