Anda di halaman 1dari 2

Analisis Sistem Politik dalam Pemikiran

David Easton dan Gabriel Almond

Dalam Ilmu Politik, pendekatan Analisis Sistem Politik termasuk dalam kategori Pendekatan
Tingkah Laku yang gagasan pokoknya adalah penekanan analisis pada tingkah laku manusia
atau masyarakat. Menurut David Easton, terdapat empat ciri sistem politik yang
membedakannya dengan yang lain, yaitu (1) ciri identifikasi, (2) input dan output, (3)
diferensiasi dalam sistem politik dan (4) integrasi dalam sistem. Analisis Sistem Politik Easton
ini merupakan sebuah cara untuk menggambarkan mengapa suatu sistem politik seperti halnya
sebuah negara itu bisa terus ada, bekerja dan terus menghasilkan. Easton sendiri
menggambarkan cara kerja sistem politiknya dalam sebuah alur kerja tidak terputus. Dalam
sebuah sistem politik terdapat unsur-unsur yang terus bekerja yaitu input berupa tuntutan dan
dukungan yang kemudian dikonversi atau diproses untuk menjadi output. Adapun output
berupa keputusan, kebijakan, regulasi, yang kemudian ada umpan balik atau feedback menjadi
input kembali dimana keseluruhannya dipengaruhi oleh lingkungan.
Analisis sistem politik ini memang membantu dalam memahami bekerjanya sistem politik
meskipun dikritik terlalu umum dan teoritis karena menafikan berbagai macam atribut seperti
agama, budaya, sosial dan juga dianggap bias barat dan susah diimplementasikan di negara-
negara berkembang.

Gabriel Almond melalui pendekatan struktur fungsinya hadir untuk memperjelas


proses/konversi dari Analisis Sistem Easton. Menurut Almond semua sistem pada dasarnya
memiliki persamaan karena sifat universalitas dari struktur dan fungsi politik. Oleh karena itu,
Almond fokus kepada proses dimana institusi atau struktur yang bermain dalam proses atau
konversi input dan fungsi-fungsi yang dimiliki sehingga dapat menghasilkan output. Almond
sendiri menyatakan bahwa dalam setiap sistem politik terdapat enam struktur yang terdiri dari
lembaga eksekutif, lembaga legislatif, lembaga yudikatif/badan peradilan, birokrasi, partai
politik, dan kelompok kepentingan Analisis fungsi terhadap struktur tersebut menunjukkan
bagaimana struktur tersebut berinteraksi untuk menghasilkan dan melaksanakan suatu
kebijakan.

Sistem adalah suatu kesatuan dari bagian-bagian yang memiliki perbedaan fungsi masing-masing namun
saling berhubungan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan fungsi tersendiri.

Sistem politik dengan demikian memiliki: Unsur, Hubungan, dan Kesatuan

• Politik (Miriam Budiardjo)

 Kekuasaan

 Negara

 Kebijakan publik

 Pengambilan keputusan

 Distribusi dan alokasi nilai


• Sistem Politik

 Pola-pola reguler hubungan manusia yang meliputi, sampai batas tertentu, kontrol,
pengaruh, kekuasaan, atau wewenang. (Robert Dahl)

 Usaha untuk mengadakan pencarian ke arah: (1) ruang lingkup yang lebih luas, (2)
realisme, (3) persisi, (4) ketertiban dalam teori politik agar hubungan yang terputus
antara comparative government dengan political theory dapat ditata kembali. (Almond
dan Powell)

 Keseluruhan dari interaksi-interaksi yang mengatur pembagian nilai-nilai secara


otoritatif untuk dan atas nama masyarakat. (David Easton)

Ciri-ciri Sistem Politik

1. Ciri-ciri identifikasi

Untuk dapat membedakan sistem politik dari sistem sosial lainnya, perlu digambarkan unit-unit
sistem politik dan garis batas yang membedakannya dengan unit-unit yang ada di luar sistem politik
tersebut.

a. Unit-unit sistem politik

Wujud dari unit-unit sistem politik adalah tindakan (Easton), atau fungsi (Almond).

a. Perbatasan

Garis batas yang memisahkan unit-unit di dalam sistem dengan unit-unit di luar sistem politik.

2. Input dan output

Proses di dalam sistem politik mengubah input menjadi output. Output merupakan konsekuensi
dari proses politik yang berdampak langsung terhadap masyarakat. Wujudnya adalah keputusan politik
atau kebijakan. Input memberi informasi yang dibutuhkan untuk proses konversi, dan memberi energi
bagi keberlangsungan sistem. Wujudnya adalah tuntutan dan dukungan.

3. Diferensiasi dalam suatu sistem

Di dalam suatu sistem politik terdapat banyak pekerjaan, yang untuk menunjangnya diperlukan
struktur yang terdiferensiasi.

4. Integrasi

Meskipun terdapat diferensiasi struktur, suatu sistem tetap terintegrasi. Bila unit-unit tidak
terintegrasi, akan menghasilkan output yang tidak relevan dengan kepentingan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai