Anda di halaman 1dari 9

OPERA ADNHE-ANDHE LUMUT

Karya : Aan Zahroni

BABAK I
(Dua orang masuk dengan tarian jawa. Mereka adalah PANGERAN ASMOROBANGUN
atau ANDE ANDE LUMUT dan DEWI SEKARTAJI atau KLENTING KUNING. Mereka
menari sampai akhirnya berhenti statis di tengah tengah panggung. Bersama dengan itu
masuk narator / pembaca prolog.)

PROLOG :" PANGERAN ASMOROBANGUN dan DEWI SEKARTAJI.


Mereka hidup di zaman kerajaan dahulu kala. Mereka merupakan sepasang kekasih, yang
saling mencintai dan menyayangi antar satu dengan yang lainnya. Ibarat kata, mereka
laksana bunga dan kumbangnya. Ibarat laut dan ombaknya, ibarat kompor dan ucengnya.
Kasih sayang mereka , bak ROMEO dan JULIET, bak RAMA dan SINTA, bagai UPIN dan
IPIN.”

(tiba tiba Pak ASMOROBANGUN / Ande Ande Lumut menyela)

A . Lumut :" Woi... kelamaan...!!! capek ini lho…!!!Jangan kelamaan napa???"


K. Kuning :" iyaa... lama banget... kaki ku sampek kesemutan"
PROLOG :" emang siapa yang nyuruh gaya kayak gitu. Dah ganti gaya...!!"
A. Lumut :" kamu kok!!" (ke arah K. Kuning)
K. Kuning :" malah aku... yauda ayo ganti gaya!"
(Ande Ande Lumut dan klenting kuning berganti gaya)
A. Lumut :" nah, ini baru..."
PROLOG :" dah nyaman??"
A. Lumut :" dahh!!"
PROLOG :"Namun sayang, asmara mereka harus terhenti ditengah jalan.
Hubungan mereka, tak direstui oleh orang tua mereka. Hingga
akhirnya, mereka berdua pun harus terusir dari kerajaan mereka.
Yah...Kandaslah cinta mereka"
(LAGU KANDAS)
(Bersamaan itu A. Lumut dan K. Kuning perlahan keluar)
K. Kuning :" Pangeran...!!!"
A. Lumut :" Selamat tinggal dewi...."
PROLOG :" hari demi hari berlalu. Dewi Sekartaji yang pergi dari kerajaan,
akhirnya ditemukan oleh seorang perempuan setengah baya yang
bernama Mbok Ropat, alias Mbok Rondo Anake Papat. Mbok Ropat
pun lalu mengangkatnya menjadi anak tirinya, bersama dengan ketiga
anak kandungnya, yaitu KLENTING MERAH, KLENTING HIJAU
dan KLENTING BIRU. Dan sementara itu Dewi Sekartaji yang tak
mengaku bahwa dirinya adalah seorang putri kerajaan, diberi nama
KLENTING KUNING. Namun ternyata, keadaan keluarga Mbok
Ropat tidak sesuai dengan harapan yang semestinya"

(Narator / Prolog perlahan keluar diiringi musik slow)


(LAGU INDIA)

BABAK II
(Tampak tiga orang wanita muda masuk sambil sedikit riuh . Mereka bertiga adalah Klenting
Merah, Klenting Hijau, dan Klenting Biru)

K. Hijau : “Eh merah, Biru, aku itu lo lama-lama sebeeeel.... banget sama si
Kuning itu!”
K. Merah : “ Lha emang kenapa?”
K. Hijau : “ Lha gimana ga sebel. Kemarin kan tak suruh masak oseng-oseng
pedes. Emang sih langsung dibikinin. Tapi.. puedeseee puoooolll.
Mulutku lho sampek jontor...!”
K. Merah : “ Heh, itu si ga perkara pedesnya. Memang mulutmu aslinya jontor.”
(Sambil tersenyum sinis)
K. Biru : “Tapi memang kok. Si Kuning itu memang nyebelin. Masa’ aku
kemarin lagi enak-enak nonton TV. Eh....... di ganti!!”
K. Merah : “Diganti acaranya?”
K. Biru : “Lah... mending diganti acaranya. Ini malah TV nya yg di ganti.”
K. Merah : “Diganti gimana maksudnya?”
K. Biru : “Lha diganti kulkas kok, lha masa aku disuruh nonton kulkas!! Lha ga
dingin mataku!!”
K. Hijau : “Hahahaha.... untungnya ga di ganti kompor gas. Lha kalo diganti
kompor gas ya parah. Namamu udah gak ganti Klenting Biru lagi.
Sekarang ganti Klenting Gosong!!! Hahahhahah.....”
K. Merah : “dah ....... udah........... tapi kalian memang benar si Kuning itu benar-
benar menyebalkan. Dia itu suka sekali cari muka di depan Simbok. Sok
rajin lah, sok lembut lah, sok bersih lah, sok ngepel lah. Padahal kan kita
semua tau, kalau rumah kita itu lantainya nggak keramikan, masih tanah
masa di pel kan aneh.”
K. Hijau : “Iya , udah gitu herannya Simbok itu kok ngebelain dia terus. nggak
malah kita yang anak-anak kandungnya. Heh, sebel aku.”
K Biru : “Kalau begitu caranya kita harus protes sama Simbok. Kita demo
bertiga!”
K. Hijau : “Setuju!!!! Kita protes!!!! Sebentaarr....”
(Mengeluarkan HP)
K. Biru : “Hey.... ngapain kamu??”
K. Hijau : “Bentar... aku WA Simbok dulu. Tak suruh kesini.”
K. Biru : “Lha ngapain kamu WA Simbok??!! Lha kan Simbok dibelakang
rumah.”
K Ijo : “Oh iya ya.”
K. Merah : “Hazzo..... punya adik kok gak jelas semua!”
Bertiga : “Mbokkk....!! Simbokkkk....!! Mbokk..!!!!”
(Mbok Ropat masuk membawa sikat gigi dan odol dengan busa di
mulutnya)
Mbok Ropat : “ada apa nih?? Simbok lagi olahraga kok pada teriak-teriak, manggil-
manggil. Ada apa?”
K. Merah : “itu bukan olahraga mbok... itu Namanya gosok gigi..”
Mbok Ropat : “Waduuh lupa lagi aku. bentar, Simbok kumur-kumur dulu .”
(Berlari keluar dan berkumur)
Mbok Ropat : “Ahhh.....pedas!!! Susah banget dapet bagian dari permainan ..... yo
yooo .... pelatih nya mikir gak sihhh !! Pak Aan...... Pak Aan.....!”
K. Merah : “udah tah mbokk... gak usah ngeluh. Aku sama adik-adik ini mau protes
sama simbok.”
K. Hijau : “Iya Mbok. Kami mau protes sama Simbok!"
Mbok Ropat : “Protes apa? Orang kok protes terus, Mending belajar yang rajin. Biar
pinter, kerja yang rajin, biar bisa memajukan bangsa dan negara kita
Indonesia. Nggak ada protes, nggak ada demonstrasi. Iya nggak? Tepuk
tangan dong??!!"
K. Merah : “Mbok, aku ini serius Mbok. Aku mau protes soal Klenting Kuning."
Mbok Ropat : “Kenapa dengan si Kuning?”
K. Merah : “Terus terang kami gak suka dengan si Kuning mbok. Dia itu suka cari
muka di depan simbok. Sok rajin, sok lembut, sok sopan. Terus, dia itu
kan anak tiri Simbok, masak Simbok lebih sering bela-bela in dia
ketimbang kita. Kayaknya Simbok lebih saying sama si Kuning deh
daripada sama kita-kita."
Mbok Ropat : “Ngomong apa kamu itu?? Simbok ya sayang sama kalian semua.
Termasuk sama Si Kuning. Karena dia sudah simbok anggap anak
simbok."
K. Merah : “Tapi nyatanya mbok”
Mbok Ropat : “ Ah……. Sudah. Kalian ini ngomong yang nggak penting penting"
(Bersamaan itu masuk Klenting Kuning)
K. Kuning : “Mbok.... Simbok.... Eh, disini toh.."
Mbok Ropat : “Ada apa kuning?”
K. Kuning : “Emm… anu mbok. Jarik sama baju sepertinya sudah tak cuci. Emm...
kasurnya mau dicuci sekalian gak?"
K. Hijau “Heh… culun amat sih kamu!! Kasur kok mau di cuci itu lho!! Jangan
sok rajin kamu!!"
Mbok Ropat : “ Nak…nak… harusnya kamu gak ngomong gitu sama adikmu”
K. Hijau : “Habis dia nyebelin banget sih, Mbok. Sok cari muka!"
Mbok Ropat : “Sudah.. Gak usah kuning.. Kasurnya gak usah kamu cuci. Nanti biar
simbok bawa ke laundry aja. Udah Kamu istirahat saja dulu."
K. Kuning : “Oh… yaudah kalau begitu mbok”
Mbok Ropat : “Ya…”
(Pada saat yang sama, seorang pria muncul dengan membawa kentongan. Sementara
berteriak. Pria itu adalah KANG GIMAN)

Giman : "Pengumuman pengumuman...!! PENGUMUMAN….”


K. Biru : "Eh, mbok ada orang jualan cilok."
Giman : "Loh... cilok. Keren gini di bilang kang cilok"
K. Biru : "Lha Terus?"
Giman : "Saya ini membawa pengumuman. Pengumuman untuk gadis seperti
kalian”
K. Hijau : “Pengumuman? Eh pengumuman apaan. Ada cilok gratis ya?"
Giman : “Cilok tuwweruuss… Dengarin nih… Diumumkan untuk para gadis di
daerah DADAPAN dan sekitarnya, bahwa Mbok Rondo DADAPAN saat
ini sedang mencari calon menantu untuk anak angkatnya yang sangat
tampan dan perkasa anaknya bernama ANDE ANDE LUMUT. Siapa saja
diberi kesempatan untuk datang ke tempatnya dan dipilih oleh ANDE
ANDE LUMUT. Terima kasih… itu pengumumannya…”
K. Biru : "Oalah... Mbok Rondo Dadapan yang kaya itu ya kang?"
Giman : "Yaiyalah... yang mana lagi??"
K. Biru : “ANDE ANDE LUMUT yang katanya guantengg dan perkasa itu ya
kang?”
Giman : "Yaiyalahh...”
K.Biru : “Waaah… jadi pengen ikut kesana aku…”
K. Ijo : “Iya Bir… jadi pengen… Siapa tau kita yang kepilih…”
K. Merah : “Iya… ya… Tapi…”
K. Biru : “Hallah kebanyakan mikir!! Kelamaan!! Ayo pergi!! (Ketiganya segera
bergegas keluar)
Mbok Ropat : “ Eh... Eh... Nakkk... Nakkkk... Kenapa nggak pamitan. Sudah.. Sudah"
K. Kuning : “Mbok… emm… aku tak ikut sayembara itu ya mbok”
Mbok Ropat : “Kamu mau ikut??”
K. Kuning : “Ya, mbok”
Mbok Ropat : “Ya, ikut saja . Tapi Bantu Simbok dulu, bersihin kandang ayam. Baru
nanti kesana. Jangan buru-buru seperti kakakmu"
K. Kuning : “Ya, mbok”

(Mbok Ropat dan Klenting Kuning pergi. Tinggalkan Kang Giman


mlongo sendirian)

Giman : “Eh.. kok aku di tinggal??? Gimana sih?? ikut pergi ah!Pengumuman
pengumuman! Pengumuman Pengumuman!”

(Giman perlahan keluar sambil memukul tasnya)

PROLOG : “Klenting Abang, Klenting dan Klenting Biru segera bergegas menuju
tempat Mbok Rondo Dadapan. Namun, di tengah perjalanan, langkah
mereka terhenti karena harus melewati sungai besar. Mereka bingung. Di
tengah kebingungan mereka, muncul seorang penjaga sungai berwujud
Yuyu raksasa yang menawarkan jasanya untuk menyeberang, dengan
syarat sebagai imbalannya, mereka harus rela dicium olehnya setelah
menyeberang. Tanpa pikir panjang mereka langsung mengiyakan
permintaan Yuyu dan mereka di lewati oleh penjaga Yuyu yang bernama
YUYU KANG – KANG.Sementara itu di rumah Mbok Rondo Dadapan"

(Melihat seorang pemuda asyik dengan sangkar/sangkar burung dengan siraman air
di tangannya, pemuda itu adalah ANDE ANDE LUMUT)

A. Lumut : "Suit Suittt Suitttt..... Ayo, mandi dulu untuk menyegarkan diri. Jangan
lupa menyikat gigi. Habis mandi, kamu bantu ibumu bersihin tempat
tidurmu.... malah kedengeran lagu dangdut. Bangun tidur k uterus mandi,
aselole joss."

(Bersamaan itu masuklah mbok Rondo Dadapan)

Mb Rondo : "Mut... Lumut..."


A. Lumut : “Eh… Dalem Mbok”
Mb Rondo : “Simbok, lihat kok dari tadi kamu sibuk sekali….sama ayammu.
Sudah.... tinggalkan dulu, mandi dulu, kamu belum mandi gitu kok."
A. Lumut : “Ya Mbok. Aku juga ingin mandi. Yasudah, titip so boy ya mbok, aku
tak mandi dulu."
Mb Rondo : “Eh Eh, siapa itu so boy??”
A. Lumut : “Ini dia…” (Menunjuk kurungannya)
Mb Rondo : “Owala itu Mut… Mut…. Gini aja kok dipanggil Boy!!”

(Ande Ande Lumut pergi keluar. Beberapa saat kemudian Klenting Bang, Klenting
Ijo, dan Klenting Biru datang)
K.Abang : "Permisi..."
Mbok Rondo : "Silahkan... Siapa??"
K.Abang : "Saya Mbok..."
Mb Rondo : “Siapa kamu??”
K.Abang : "Permisi..."
Mb Rondo : “Gimana sih?? Kok membingungkan? Silahkan.... siapa??"
K.Abang : "Saya Mbok..."
Mb Rondo : “Kamu siapa?” (Klenting Abang, Klenting Ijo dan Klenting Biru masuk
bersamaan)
K.Abang : “Saya saya Mbok!! Kelamaan!!"
K.Ijo : “Iyaaa...!! Kelamaan!! Dari tadi kok siapa?? Saya... Kamu siapa??
Permisi... Siapa??? Saya... Saya siapa?? Selesainya kapan!!"
Mb Rondo : “Terus, kamu siapa?? Kenapa tiba-tiba gadis-gadis cantik pada datang.”
K.Abang : “Mbok Rondo Dadapn belum tahu siapa aku? "
Mb Rondo : “Belum. Memang kamu siapa? "
K. Ijo : “Aku..." (lagu Putri Impian)
(Mbo Rondo terlihat mengangguk-ngangguk)
K. Abang : “Orang biasa memanggil saya Klenting Abang”
Mbok Rondo : “Oooo… Iya… Iya… kalau kamu??” (Menunjuk Klenting Ijo)
K.Ijo : "Saya??"
Mbok Rondo : “Ya… Kamu…”
K.Ijo : “Kalo aku….” (Lagu Anak Sehat)

(Mbok Rondo tampak mengangguk lagi)

K. Ijo : “Orang biasa memanggilku Klenting Ijo”


Mbok Rondo : “Ooo.... Iya... Iya.... Klenting Abang, Klenting Ijo, Klenting Biru, terus
ada apa tujuanmu datang ke sini?”
K. Abang : “Kami ingin melamar menjadi menantu Mbok Rondo Dadapan. Katanya
anak Mbok Rondo Dadapan sedang mencari istri. Itu... Kang Ande Ande
Lumut. Hehehe... Jadi malu.."
K. Ijo : "Hehehe... Aku juga.."
K.Biru : "Iya."
Mbok Rondo : “Ohhh… seperti itu, sebentar saya panggilkan anak saya, Ande Ande
Lumut”

<LAGU ANDE ANDE LUMUT>

(Klenting Merah, Klenting Hijau dan Klenting Biru terlihat sangat kesal)
K.Abang : “Aduh..... Aduh! Sudah jauh jauh ke sini, malah ditolak!!
K. Ijo : “Benul, sudah sampai sini lho..... cuapek”
K.Biru : "Iya...!"
(Bersamaan dengan itu datanglah Klenting Kuning)
K. Kuning : “Permisi.”
Mbok Rondo : “Silahkan,”
K. Kuning : “Permisi Mbok…”
Mb Rondo : "Aduh..duh….kamu ini siapa?"
K.Ijo : “Aduh… Aduh…!! anak ini lagi.... ngapain kamu ikut ikut kesini?!”
K. Kuning : “Perkenalkan Mbok, saya Klenting Kuning. Saya kesini ingin bertemu
dengan putra Simbok, Kang Mas ANDE ANDE LUMUT. Entah mengapa
perasaan saya mengatakan, ingin sekali bertemu dengan Kang Mas Ande
Ande Lumut.”
Mbok Rondo : “Kamu ini bagaimana tah nak…. nak. Udah muka mu kayak gitu, kucel,
bau tahi ayam, kok bisa bisa nya pengen dapat putra ku ANDE ANDE
LUMUT"
K.Biru : "Iya....!"
Mb Rondo : “Kamu itu iya iya terus…”
K. Kuning : “Maaf bu, saya juga tidak tahu kenapa saya merasa ingin bertemu
dengan Kang Ande Ande Lumut”
A. Lumut : “Mbok!! Sebentar Mbok"
Mbok Rondo : “Gimana Mut?? Ada apa??"
A. Lumut : “Sepertinya..... sepertinya aku kenal suara ini mbok”
Mb Rondo : "Masa..."
A. Lumut : “Iya Mbok…” (Mendekati dan menatap wajah Klenting Kuning dalam-
dalam)
Kamu..... Kamu Sekartaji kan?? Dewi Sekartaji??”
K. Kuning : "Bagaimana... Bagaimana kamu tahu kalua aku adalah Dewi
Sekartaji??"
A. Lumut : "Dewi..." (Lagu YANG - Rhoma Irama)
A. Lumut : “Dewi Sekartaji, ini aku Asmorobangun” (Sambil melepas kumis
palsunya)
K. Kuning : “Kakang….Kakang Pangeran…”
(Lagu TERCINTA "Via Vallen")

PROLOG : “Demikianlah… akhirnya cinta yang mempertemukan Pangeran


Asmorobangun dan Dewi Sekartaji. Kebahagiaan tak terhingga pun
menyelimuti mereka. Para tamu yang terhormat dan teman-teman yang
berbahagia. Barang siapa selalu setia berbuat kebaikan, maka kebaikan
pula lah yang kelas selalu ia dapatkan “
A. Lumut : “Hei....Kelamaan!! Pegel!!”
K. Kunging : "Iya, kelamaan... tanganku kesemutan"

PROLOG : "Emang siapa yang nyuruh gaya kayak gitu. Dah ganti gaya...!!" !!"
(Semua berganti posisi berbaris termasuk Mbok Ropat dan Kang Giman)
PROLOG : "Nah..... gitu dong.... hadirin yang terhormat dan teman-teman yang
berbahagia. Begitulah penampilan kami............. Sampai jumpa lagi.
Wassalamualaikum Wr. Wb.”
(Bersama memberi hormati)
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai