HUKUM KIRCHHOFF
Hukum I Kirchhoff menitik-beratkan pada perunutan nilai
kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian. Arus total
yang “keluar” dari sumber tegangan saat masuk ke
percabangan nilainya akan terbagi di tiap cabang dengan
jumlah yang sama dari sebelumnya. Secara umum,
jumlah arus yang masuk ke titik percabangan sebuah
rangkaian listrik harus sama dengan jumlah total arus yang
keluar dari percabangan tersebut.
I masuk I keluar
E 0
Pengertian ini dikenal juga sebagai aturan loop. Aturan loop memerlukan asumsi
arah penjalaran arus di setiap cabang dalam loop. Jika hasil perhitungan
menunjukkan nilai arus negatif, maka arah arus I yang bersesuaian adalah arah
arus yang berlawanan dari arah arus asumsi. Biasanya diambil arah arus asumsi
searah dengan arah jarum jam pada masing-masing loop.
39
Merujuk rangkaian resistor seri-pararel Gambar 1 yang terdiri dari dua loop,
diketahui ada dua persamaan hukum II Kirchhoff yang bisa disajikan disini. Loop
pertama (diambil sisi kiri), jumlah aljabar perubahan potensial listriknya dituliskan
sebagai berikut
V I 1 R1 I 1 R2 I 3 R3 0
Sedangkan pada loop kanan bentuk persamaan hukum II Kirchhoffnya adalah
I 3 R3 I 2 R4 I 2 R5 0
JUDUL PRAKTIKUM
Kode Prak
I. TUJUAN PRAKTIKUM
41
III. DASAR TEORI
43
IV-b. PROSEDUR PERCOBAAN: FLOWCHART
RTOTAL =
45
B1. PEMBUKTIAN HUKUM OHM & HUKUM PERTAMA KIRCHHOFF
hubungkan papan rangkaian resistor seri-pararel ke sumber tegangan DC. Ukur besarnya arus di tiap terminal
terbuka pada jalur resistor dengan menggunakan multimeter digital yang difungsikan sebagai amperemeter.
Dengan kertas milimeter blok, buatlah grafik garis linier antara tegangan (sumber) dan kuat arus total (I1) dan
tentukan nilai R-totalnya
47