Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS JALUR

1. Analisis Jalur model persamaan satu jalur

Correlations
DISIPLIN
PELATIHAN KERJA
PELATIHAN Pearson Correlation 1 -.110
Sig. (2-tailed) .446
N 50 50
DISIPLIN KERJA Pearson Correlation -.110 1
Sig. (2-tailed) .446
N 50 50

Analisis Tabel Correlations:


Pada output di atas terlihat bahwa:
Korelasi antara Pelatihan dengan Disiplin Kerja sebesar -0,110 artinya korelasi tidak kuat,
dengan Sig. 0,446 > 0,05 artinya hubungan tidak signifikan.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .137a .019 -.023 1.732
a. Predictors: (Constant), DISIPLIN KERJA, PELATIHAN

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.689 2 1.344 .448 .641b
Residual 140.991 47 3.000
Total 143.680 49
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA
b. Predictors: (Constant), DISIPLIN KERJA, PELATIHAN

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.484 1.550 8.699 .000
PELATIHAN .012 .025 .069 .476 .636
DISIPLIN KERJA -.033 .043 -.111 -.761 .450
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA
ANALISIS HASIL:
a. Tabel Model Summary
Pada output Model Summary diperoleh nilai R Square sebesar 0,019 berarti variasi
Produktivitas Kerja dapat dijelaskan oleh variasi Pelatihan dan Disiplin Kerja sebesar
1,9%. Sisanya sebesar 98,1% ditentukan oleh variasi variabel lain yang tidak diteliti.
b. Tabel ANOVAb (Uji Simultan)
Pada output ANOVA diperoleh nilai F hitung sebesar 0,448 sedangkan nilai F tabel
dengan Df (0,05;2;47) adalah 3,20 dengan nilai Sig. 0,641. Karena nilai F hitung < F
tabel atau nilai Sig. > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Pelatihan dan Disiplin
Kerja secara simultan tidak mampu menjelaskan perubahan pada variabel Produktivitas
Kerja atau model dinyatakan tidak cocok atau fit.
c. Tabel Coefficientsa (Uji Parsial)
Pada output Coefficients terlihat nilai Standardized Coefficients (Beta):
1) Koefisien Jalur Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja sebesar 0,069 dengan arah
koefisien positif.
2) Koefisien Jalur Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja sebesar -0,111 dengan arah
koefisien negatif.

Hasil koefisien korelasi dan koefisien jalur tersebut masukkan kedalam model.

PY Ɛ

PEATIHAN(X1) 0,069

PRODUKTIVITAS KERJA
(Y)
-0,110

Disiplin Kerja(X2)
-0,111

Menghitung Pengaruh secara Proporsional


1) Pengaruh X1 terhadap Y
a. Pengaruh Langsung (PYX1) x (PYX1)
0,069 x 0,069 = 0,005
b. Pengaruh tidak langsung melalui X2 (PYX1) x (rX1X2) x (PYX2)
0,069 x -0,110 x -0,111 = 0,001 +
c. Pengaruh total X1 terhadap Y = 0,006
2) Pengaruh X2 terhadap Y
a. Pengaruh Langsung (PYX2) x (PYX2)
-0,111 x -0,111 = 0,012
b. Pengaruh tidak langsung melalui X1 (PYX2) x (rX2X1) x (PYX1)
-0,111 x -0,110 x 0,069 = 0,001 +
c. Pengaruh total X2 terhadap Y = 0,013 +
3) Pengaruh secara keseluruhan = 0,019
Pengujian Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis dengan kaidah keputusan jika t hitung < t tabel atau nilai Sig. >
0,05 maka Ho diterima, hasil pada output Coefficientsa diperoleh:
a. Pelatihan dengan nilai t atau t hitung sebesar 0,476 dan nilai Sig. sebesar 0,636.
b. Disiplin Kerja dengan nilai t atau t hitung sebesar -0,761 dan nilai Sig. sebesar 0,450.
Berdasarkan Uji Simultan dan Uji Parsial diperoleh hasil nilai F hitung > F tabel
(0,448<3,20) dan semua nilai t atau t hitung < t tabel (1,677) dengan nilai Sig. > 0,05 maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Pelatihan, dan Disiplin Kerja tidak berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja.
2) Pelatihan tidak berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja.
3) Disiplin Kerja tidak berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja.
2. Analisis Jalur model persamaan dua Jalur
Tahap 1 – Sub Struktur (X1 dan X2 Terhadap Y)

Correlations
KEPUASAN KINERJA
MOTIVASI KERJA KARYAWAN
MOTIVASI Pearson Correlation 1 .589 **
.508**
Sig. (2-tailed) .001 .004
N 30 30 30
KEPUASAN KERJA Pearson Correlation .589 **
1 .604**
Sig. (2-tailed) .001 .000
N 30 30 30
KINERJA KARYAWAN Pearson Correlation .508** .604** 1
Sig. (2-tailed) .004 .000
N 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada output di atas terlihat bahwa korelasi antara:
• Motivasi dengan Kepuasan Kerja sebesar 0,589 artinya korelasi erat, dan nilai Sig. < 
(0,001 < 0,05) maka antara Motivasi dengan Kepuasan Kerja berkorelasi signifikan.
• Motivasi dan Kinerja Karyawan sebesar 0,508 artinya korelasi sangat erat, dan nilai Sig. <
 (0,004 < 0,05) maka antara Motivasi dengan Kinerja Karyawan berkorelasi signifikan.
• Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan sebesar 0,604 artinya korelasi erat, dan nilai
Sig. <  (0,000 < 0,05) maka antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan berkorelasi
signifikan.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .633a .400 .356 1.530
a. Predictors: (Constant), KEPUASAN KERJA, MOTIVASI

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 42.197 2 21.099 9.018 .001b
Residual 63.170 27 2.340
Total 105.367 29
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
b. Predictors: (Constant), KEPUASAN KERJA, MOTIVASI

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.240 2.439 .509 .615
MOTIVASI .208 .165 .233 1.261 .218
KEPUASAN KERJA .415 .164 .467 2.534 .017
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Analisis :
a. Tabel Model Summary
Pada output Model Summary diperoleh nilai R Square sebesar 0,400, berarti variasi
Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh variasi Motivasi dan Kepuasan Kerja sebesar 40%.
Sisanya sebesar 60% oleh variasi variabel lain yang tidak diteliti.
b. Tabel ANOVA (Uji Simultan)
Pada output ANOVA diperoleh nilai F (F hitung) sebesar 9,018 sedangkan nilai F tabel
dengan Df(0,05;2;27) adalah 3,35 dan nilai Sig. 0,001. Karena nilai F hitung > F tabel (9,018
> 3,35) atau nilai Sig. <  (0,001 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel Motivasi
dan Kepuasan Kerja secara simultan mampu menjelaskan perubahan pada variabel Kinerja
Karyawan atau model dinyatakan cocok atau fit.
c. Tabel Coefficientsa (Uji Parsial)
Pada output terlihat nilai Standardized Coefficients (Beta):
1) Koefisien jalur Motivasi terhadap Kinerja Karyawan sebesar 0,233 dengan arah positif.
2) Koefisien jalur Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan sebesar 0,467 dengan arah
positif.
Hasil pada sub Struktur Model 1 :

Ɛ1

PYƐ
PYX1 = 0,233
Motivasi

rx1x2 = 0,589 Kinerja Karyawan

Kepuasan Kerja PYX2 = 0,467

Menghitung Pengaruh secara Proporsional


1) Pengaruh X1 terhadap Y
a. Pengaruh Langsung (PYX1) x (PYX1)
0,233 x 0,233 = 0,054
b. Pengaruh tidak langsung melalui X2 (PYX1) x (rX1X2) x (PYX2)
0,233 x 0,589 x 0,467 = 0,064 +
c. Pengaruh total X1 terhadap Y = 0,118 +
2) Pengaruh X2 terhadap Y
a. Pengaruh Langsung (PYX2) x (PYX2)
0,467 x 0,467 = 0,218
b. Pengaruh tidak langsung melalui X1 (PYX2) x (rX2X1) x (PYX1)
0,467 x 0,589 x 0,233 = 0,064 +
c. Pengaruh total X2 terhadap Y = 0,282+
3) Pengaruh secara keseluhuran = 0,400
Kriteria Pengujian
Ho ditolak jika t tabel > t hitung, atau
H1 diterima jika t hitung > t tabel.
Pengujian Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis dengan kaidah keputusan jika t hitung > t tabel atau nilai Sig. <
0,05 maka Ho ditolak, hasil pada output Coefficientsa diperoleh:
a. Motivasi dengan nilai t atau t hitung sebesar 1,261 dan nilai Sig. sebesar 0,218.
b. Kepuasan Kerja dengan nilai t atau t hitung sebesar 2,534 dan nilai Sig. sebesar 0,017.
Berdasarkan Uji Simultan dan Uji Parsial pada Sub Struktur Model 1 diperoleh hasil nilai F
hitung > F tabel (9,018> 3,35) dan nilai t atau t hitung Variabel Motivasi 1,261 < t tabel
(1,701) dengan nilai Sig.0,218 > 0,05 dan nilai t hitung variable kepuasan kerja 2,534 > t
tabel (1,701) dengan nilai Sig. 0,017 < 0,05 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Motivasi (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan
(Y).
2) Motivasi (X1) berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan (Y).
3) Kepuasan Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan (Y).
4) Motivasi (X1) berkorelasi positif dengan Kepuasan Kerja (X2).
TAHAP 2 – Sub Struktur Model 2 (X1,X2 DAN Y TERHADAP Z)

Correlations
KEPUASAN KINERJA DISIPLIN
MOTIVASI KERJA KARYAWAN KERJA
MOTIVASI Pearson Correlation 1 .589 **
.508 **
.824**
Sig. (2-tailed) .001 .004 .000
N 30 30 30 30
KEPUASAN KERJA Pearson Correlation .589 **
1 .604 **
.906**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000
N 30 30 30 30
KINERJA KARYAWAN Pearson Correlation .508 **
.604 **
1 .739**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .000
N 30 30 30 30
DISIPLIN KERJA Pearson Correlation .824** .906** .739** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Analisis Tabel Correlations:


Pada output di atas terlihat bahwa korelasi antara:
 Motivasi dengan Kepuasan Kerja sebesar 0,589 artinya korelasi kuat, dengan nilai Sig. < 
(0,001 < 0,05) maka antara Motivasi dengan Kepuasan Kerja berkorelasi dan signifikan.
 Motivasi dengan Kinerja Karyawan sebesar 0,508 artinya korelasi kuat dan nilai Sig. < 
(0,004 < 0,05) maka antara Motivasi dengan Kinerja Karyawan berkorelasi dan signifikan.
 Motivasi dengan Disiplin Kerja sebesar 0,824 artinya korelasi sangat kuat, dengan nilai
Sig. <  (0,000 < 0,05) maka antara Motivasi dengan Disiplin Kerja berkorelasi dan
signifikan.
 Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan sebesar 0.604 artinya korelasi kuat dengan
nilai Sig. <  (0,000 < 0,05) maka antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan
berkorelasi dan signifikan.
 Kepuasan Kerja dengan Disiplin Kerja sebesar 0,906 artinya korelasi sangat kuat dengan
nilai Sig. <  (0,000 < 0,05) maka antara Kepuasan Kerja dengan Disiplin Kerja
berkorelasi dan signifikan.
 Kinerja Karyawan dengan Disiplin Kerja sebesar 0,739 artinya korelasi sangat kuat
dengan nilai Sig. <  (0,000 < 0,05) maka antara Kinerja Karyawan dengan Disiplin Kerja
berkorelasi dan signifikan.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .988 a
.975 .973 .654
a. Predictors: (Constant), KINERJA KARYAWAN, MOTIVASI,
KEPUASAN KERJA

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 441.681 3 147.227 344.255 .000b
Residual 11.119 26 .428
Total 452.800 29
a. Dependent Variable: DISIPLI KERJA
b. Predictors: (Constant), KINERJA KARYAWAN, MOTIVASI, KEPUASAN KERJA

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.118 1.048 -1.067 .296
MOTIVASI .735 .073 .397 10.140 .000
KEPUASAN KERJA 1.008 .078 .547 12.928 .000
KINERJA KARYAWAN .429 .082 .207 5.210 .000
a. Dependent Variable: DISIPLI KERJA

Analisis Hasil:
a. Tabel Model Summary
Pada output Model Summary diperoleh nilai R Square sebesar 0,975 berarti variasi
Disiplin Kerja dapat dijelaskan oleh variasi Motivasi, Kepuasan Kerja, dan Kinerja Karyawan
sebesar 97,5%. Sisanya 2,5% ditentukan oleh variasi variabel lain yang tidak diteliti.
b. Tabel ANOVAb (Uji Simultan)
Pada output ANOVA diperoleh nilai F (F hitung) sebesar 334,255 sedangkan nilai F tabel
dengan Df(0,05;3;26) adalah 2,98 dan nilai Sig. 0,000.
Karena nilai F hitung > F tabel (334,225 > 2,98) atau nilai Sig. <  (0,00 < 0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa variabel Motivasi, Kepuasan Kerja, dan Kinerja Karyawan secara
simultan mampu menjelaskan perubahan pada variabel Disiplin Kerja atau model dinyatakan
cocok atau fit.
c. Tabel Coeffiecientsa (Uji Parsial)
Pada output Coefficients terlihat nilai Standardized Coefficients (Beta):
1) Koefisien jalur Motivasi terhadap Disiplin Kerja sebesar 0,397 dengan arah koefisien
positif.
2) Koefisien jalur Kepuasan kerja terhadap Disiplin Kerja sebesar 0,547 dengan arah
koefisien negatif.
3) Koefisien jalur Kinerja Karyawan terhadap Disiplin Kerja sebesar 0.207 dengan arah
koefisien positif.

Ɛ2
PYZX1= 0,397
Motivasi
Ɛ1 PYƐ 2
(X1) PYX1= 0,233 PYƐ 2

Kinerja Karyawan Disiplin Kerja


rx1x2 = 0,589 (Y) (Z)
PZY=0,207

Kepuasan Kerja PYX2= 0,467


(X2)

PYZX2= 0,547

Menghitung Pengaruh secara Proporsional


1. Pengaruh X1 terhadap Z
a. Pengaruh langsung (PZX1) x (PZX1)
0,397 x 0,397 = 0,158
b. Pengaruh tidak langsung
Melalui X2 (PZX1) x (rX1X2) x (PZX2)
0,397 x 0,589 x 0,547 = 0,128
Melalui Y (PZX1) x (PYX1) x (PZY)
0,397 x 0,233 x 0,207 = 0,019 +
c. Pengaruh total X1 terhadap Z = 0,305
2. Pengaruh X2 terhadap Z
a. Pengaruh langsung (PZX2) x (PZX2)
0,547 x 0,547 = 0,299
b. Pengaruh tidak langsung
Melalui X1 (PZX2) x (rX1X2) x (PZX1)
0,547 x 0,589 x 0,397 = 0,128
Melalui Y (PZX2) x (PYX2) x (PZY)
0,547 x 0,467 x 0,207 = 0,053 +
c. Pengaruh total X1 terhadap Z = 0,480
3. Pengaruh X1 terhadap Z
a. Pengaruh langsung (PZY) x (PZY)
0,207 x 0,207 = 0,043
b. Pengaruh tidak langsung
Melalui X1 (PZY) x (PYX1) x (PZX1)
0,207 x 0,233 x 0,397 = 0,019
Melalui X2 (PZY) x (PYX2) x (PZX2)
0,207 x 0,467 x 0,547 = 0,053 +
c. Pengaruh total X1 terhadap Z = 0,115+
4. Pengaruh keseluruhan X1, X2 dan Y terhadap Z = 0,900
Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dengan kaidah keputusan jika t hitung > t
tabel atau nilai Sig. < 0,05 maka Ho ditolak, hasil pada output Coefficientsa diperoleh:
a. Motivasi dengan nilai t atau t hitung sebesar 10,140 dan nilai Sig. sebesar 0,000.
b. Kepuasan Kerja dengan nilai t atau t hitung sebesar 12,928 dan nilai Sig. sebesar 0,000.
c. Kinerja Karyawan dengan nilai t atau t hitung sebesar 5,210 dan nilai Sig. sebesar 0,000.

Berdasarkan Uji Simultan pada Sub Struktur Model 2 diperoleh nilai F hitung > F tabel
(344,255 > 2,98) artinya Ho ditolak.
Berdasarkan Uji Parsial pada Sub Struktur Model 2 diperoleh hasil:
• Variabel Motivasi memiliki nilai t atau t hitung (10,140) > t tabel (1,701) dengan nilai Sig.
(0,000) < 0,05 artinya Ho Ditolak.
• Variabel Kepuasan Kerja memiliki nilai t atau t hitung (12,928) > t tabel (1,701) dengan
nilai Sig. (0,000) > 0,05 artinya Ho Ditolak.
• Variabel Kinerja Karyawan memiliki nilai t atau t hitung (5,210) > t tabel (1,701) dengan
nilai Sig. (0,000) < 0,05 artinya Ho Ditolak.
Berdasarkan Uji Simultan dan uji Parsial dapat disimpulkan:
1. Motivasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan berpengaruh positif terhadap Disiplin
Kerja.
2. Motivasi berpengaruh positif terhadap Disiplin Kerja.
3. Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap Disiplin Kerja.
4. Kinerja Karyawan berpengaruh positif terhadap Disiplin Kerja.

Anda mungkin juga menyukai