KURIKULUM
SEKOLAH DASAR NEGERI 14
LUBUKLINGGAU
Kegiatan gotong royong jum,at bersih Photo bersama dewan guru dalam acara pentas
Guru bersama siswa membuat taman hijau seni acara perpisahan dengan siswa kelas VI
Photo bersama siswa cengan dewan guru Pentas seni 2013 di SDN 14 Lubuklinggau
Kegiatan acara baris berbaris tahun 2014
Puji syukur yang sedalam dalamnya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat,taufiq dan hidayahNya kepada kita semua sehingga kita masih
bisa melaksanakan tugas dengan baik, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 14 Lubuklinggau sebagai satu bentuk Dokumen I
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP) dimaksud sebagai kurikulum oprasional dalam
pembelajaran baik yang diselenggarakan di dalam kelas maupun di luar kelas yang sudah
mengimplementasikan Kurikulum 2013 untuk Kelas I,II, IV dan V dengan pendekatan Tematik
Terpadu, sedangkan Kelas III dan VI masih mengacu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
yang lama. Untuk merevisi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah sangat
diperlukan semangat, kemampuan dan kemauan, dari pelaksana pendidikan terutama kepala
sekolah, guru, maupun komite sekolah.
Pada revisi tahun 2013, sekolah mengimplementasikan Kurikulum dengan pendekatan
Tematik Terpadu, serta nilai-nilai karakter dan budaya bangsa, ekonomi kreatif, kewirausahaan
yang akan diintegrasikan ke dalam Dokumen I (KTSP) dan Dokumen II ( Silabus dan RPP),
dan dalam proses Kegiatan Pembelajaran untuk semua mata pelajaran dan semua jenjang kelas.
Di samping itu diintegrasikan juga baik dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
Pembinaan penyusunan KTSP dilakuakan terpadu antar Pengawas, Kasi Kurikulum, Kabid
Dikdas Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau
Kami menyadari bahwa Revisi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bukanlah
hal yang mudah karena memerlukan binaan, bimbingan serta masukan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah
membantu tersusunnya KTSP ini semoga memperoleh imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Kuasa
Demikianlah Semoga KTSP ini dapat bermanfaat sebagai pedoman di sekolah,
khususnya di Sekolah Dasar Negeri 14 Lubuklinggau
LAKONI ALAMSYAH,S.Pd.SD
NIP. 196310101986031025
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM
SEKOLAH DASAR NEGERI 14 LUBUKLINGGAU
DISAHKAN DI : LUBUKLINGGAU
PADA TANGGAL : 21 Juli 2013
MENYETUJUI MENGESAHKAN
KETUA KOMITE KEPALA SEKOLAH
MENGETAHUI
KABID DIKDAS DINAS PENDIDIKAN
KOTA LUBUKLINGGAU
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 14 LUBUKLINGGAU
Nomor : 420/ 72 /SD-LB.I/2014
Tentang
Keberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SDN 14 Kota Lubuklinggau
Menimbang :
Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar di SDN 14
Lubulinggau, maka perlu menetapkan pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SDN 14 Lubulinggau
Mengingat :
1. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PP No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
6. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
7. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
8. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
9. Permendikbud No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Memperhatikan :
1. Program Kerja Kepala SDN 14 Lubulinggau
2. Hasil Rapat Guru SDN 14 Lubulinggau tanggal 15 Juli 2013 tentang Revisi Penyusunan
KTSP dengan mengimplementasikan Kurikulum 2013 dan nilai pendidikan karakter bangsa,
pendidikan ekonomi kreatif dan pendidikan kewirausahaan dengan pendekatan belajar aktif
serta pemberlakuannya
Memutuskan
Menetapkan :
Kurikulum ini berlaku untuk tahun pelajaran 2013-2014 dan, apabila terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan : di Lubulinggau
Pada tanggal : 21 Juli 2013
Kepala Sekolah,
LAKONI ALAMSYAH,S.Pd.SD
NIP. 19720903 199703 1 002
TIM
PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH
( TPK )
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 14 LUBUKLINGGAU
Nomor : 420/ 73 /SD-LB.I/2014
Tentang
Menimbang :
Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar di SDN 14
Lubuklingau maka perlu menetapkan penunjukan nama team yang bertugas menyusun KTSP
SDN 14 Lubuklingau
Mengingat :
Memperhatikan :
KETIGA : Hasil kerja tim harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan Komite dan
disyahkan oleh Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau untuk
dipergunakan sebagai acuan KTSP SDN 14 Lubuklingau
KEEMPAT : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini dibebankan pada
anggaran sekolah yang sesuai.
KELIMA : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : di Lubuklinggau
Pada tanggal : 21 Juli 2013
Kepala Sekolah,
LAKONI ALAMSYAH,S.Pd.SD
NIP. 19730903 199703 1 002
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 14
LUBUKLINGAU
NOMOR : 420/ 73 /SD-LB.I/2014
TENTANG NAMA-NAMA TIM REVISI PENYUSUN KTSP SDN 14
LUBUKLINGAU
NO NAMA JABATAN
1 Firdaus Abky ,S.Pd.SD Penanggung jawab
2 Lakoni Alamsyah,S.Pd.SD Ketua
3 Firmansyah Komite
4 Sepwinsyah Putra,S.Pd Sekretaris
Dewan Guru Anggota
5 Mariani,A.Ma.Pd Guru Kelas I A
6 Jumiati Asmara Dewi,S.Pd Guru Kelas I B
7 Nursiah Guru Kelas II A
8 Rona Wigestari ,S.Pd.I Guru Kelas II B
9 Marlina Firza,A.Ma Guru Kelas III B
10 Lisnawati Guru Kelas III A
11 Salibah,S.Pd.Sd Guru Kelas IV A
12 Nopiyanto, S.Pd Guru Kelas IV B
13 Sepwinsyah Putra,S.Pd Guru Kelas V B
14 Delmayeti,S.Pd.SD Guru Kelas V A
15 Surasmiati,S.Pd Guru Kelas VI A
16 Rusmiliati,S.Pd Guru Kelas VI B
17 Rizal Marwansyah,S.Pd.I Guru Agama Islam
18 Sugih Fitriani Siti Zahro Guru Agama Islam
19 Lusy Ariyani Utami Ade Suryani Guru Penjasorkes
20 Muis Edona Guru Penjasorkes
21 Dini Chaneschia Guru Seni Musik
22 Firdaus Abky, S.Pd .SH Kabid Dikdas
23 Sutarman Kasi Kurikulum
24 Gustina Nara Sumber (Pengawas TK/SD)
25 Lakon Alamsyah,S.P Tim Pengembang Kurikulum
26 Firmansyah Nara Sumber (Komite)
Kepala Sekolah,
LAKONI ALAMSYAH,S.Pd.SD
NIP. 19730903 199703 1 002
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………….…………..................... 1
B. LANDASAN…….............………………............................................... 3
C. TUJUAN............................................ ...................................................... 5
BAB. V PENUTUP........................................................................................................ 21
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi
dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan yang semula bersifat sentralistik
berubah menjadi desentralistik. Penerapan desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah
dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulum. Hal itu
juga mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsidan tujuan pendidikan nasional
serta Pasal 35 tentang standar nasional pendidikan.Selain itu, juga adanya tuntutan
globalisasi dalam bidang pendidikan yang memacukeberhasilan pendidikan nasional
agar dapat bersaing dengan hasil pendidikannegara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bukti nyata dari desentralisasi
pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepadasekolah untuk
mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan,seperti dalam
pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupunpelaksanaannya di sekolah.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi
dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan tertentumeliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,
kondisi danpotensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu,
kurikulumdisusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
programpendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuanpendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses,standar kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan,pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
1
Dua dari kedelapan standar nasionalpendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar
dapat memberi kesempatankepada peserta didik untuk (a) belajar untuk beriman dan
bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa; (b) belajar untuk memahami dan menghayati;
(c) belajar untukmampu melaksanakan dan berbuat secara efektif; (d) belajar untuk
hidup bersamadan berguna untuk orang lain; dan (e) belajar untuk membangun dan
menemukanjati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah.
Dengan demikian, daerah dan/atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk
merancang dan menentukan hal-hal yang diajarkan, pengelolaan pengalamanbelajar,
cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.
Kemudian berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2013 telah diuji cobakan
kurikulum 2013 untuk kelas I dan IV,empat dari kedelapan standar nasionalpendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) , Standar Proses (SP), Standar Penilai dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama dalam mengembangkan kurikulum
2013, Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum SD/MI organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui
pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka
terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten
mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum
SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat
diterapkan dalam pengintegrasian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kompetensi
Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa
daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi
1
Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan
dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan
dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu
mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak
sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan
memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi
Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan
ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar
dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
B. Landasan
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistim
Pendidikan Nasional.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah pasal 1 ayat
(19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 (2); Pasal
36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
NasionalPendidikan.
Ketentuan didalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat
(5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2) ; Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3),
(4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11
ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3);
Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3);
Pasal 20.
3. PP Nomor 32 Tahun 2013 Tentang perubahan atas peraturan Pemerintah
nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
1
4. Standar Isi
Standar isi mencakup lingkungan materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk
dalam SI adalah : Kerangka Dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada tiap jenis dan jenjang
pendidikan dasr dan menengah. SI ditetapkan dengan Permendikbud No. 54 tahun
2013 tetang Standar Isi.
5. Standar Proses
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
padasatuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagiprakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, danperkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuanpendidikan melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan prosespembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran untuk meningkatkanefisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan. Pada pelaksanaannya standar proses diatur dalam Peraturan
mentri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013
6. Standar Penilaian
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai
mekanisme,prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didikmencakup:
penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,ulangan, ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir, semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujiannasional, dan ujian
sekolah/madrasah. Standar Penilaian pada pelaksanaaannya diatur dalam
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 66 Tahun 2013.
1
7. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan. Pada pelaksanaannya kurikulum KTSP
ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54
Tahun 2013.
C. Tujuan
1
BAB II
A. Visi
Berdasarkan analisis kontek yang meliputi standar isi, standar kelulusan, kondisi
satuan pendidikan, peluang serta tantangan yang ada dimasyarakat, maka dalam
merumuskan visi harus melalui pihak-pihak terkait (stakeholders) sehingga visi tersebut
benar-benar mewakili aspirasi semua pihak yang terkait.Harapannya semua pihak yang
terkait dalam kegiatan pembelajaran (guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid)
benar-benar menyadari visi tersebut untuk selanjutnya memegang komitmen terhadap
visi yang telah disepakati bersama.
Adapun visi SD Negeri 14 Lubuklinggau adalah :
1
sistematis. Berikut misi SD Negeri 14 Lubuklinggau yang dirumuskan berdasarkan visi
sekolah.
1. Membangun sekolah yang berkualitas dan memiliki keunggulan dalam pendidikan
umum dan keislaman.
2. Mewujudkan sekolah yang kondusif dan islami.
3. Meningkatkan kualitas lulusan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
dan budaya berorientasi pada kecakapan hidup.
4. Menciptakan profesionalisme dan penghargaan kepada guru dan karyawan.
5. Menciptakan sistim pengelolaan sekolah yang dinamis, demokratis dan
dipertanggungjawabkan.
6. Meningkatkan kerjasama antar warga sekolah dan dengan instansi terkait.
7. Meningkatkan loyalitas guru, karyawan dan siswa sebagai warga sekolah. Dalam
rangka mewujudkan misi tersebut, sekolah berusaha menerapkan peraturanyang
ketat sesuai dengan kedudukan masing-masing dan menjalin komunikasiyang baik
untuk menjamin hubungan kerja yang harmonis.
D. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan tujuan umum pendidikan, visi, dan
misisekolah. Berdasarkan tiga hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan SD Negeri 14
Lubuklinggau Membentuk manusia yang beriman dan bertakwa
1. Membentuk manusia yang memilki wawasan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang
berkualitas.
2. Membentuk manusia yang berakhlakul Karimah
3. Membentuk manusia cinta tanah air dan bangsa
Secara berkelanjutan, tujuan sekolah tersebut akan dimonitor, dievaluasi,
dandikendalikan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai hasil yang optimal.
1
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan
tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui
Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antarmata
pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal
berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang
berbeda dapat dijaga pula.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada Tabel
berikut.
1
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
faktual dengan cara faktual dengan cara faktual dengan cara
mengamati [mendengar, mengamati [mendengar, mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan melihat, membaca] dan melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa menanya berdasarkan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, rasa ingin tahu tentang ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dirinya, makhluk ciptaan makhluk ciptaan Tuhan dan
dan kegiatannya, dan Tuhan dan kegiatannya, kegiatannya, dan benda-
benda-benda yang dan benda-benda yang benda yang dijumpainya di
dijumpainya di rumah dan dijumpainya di rumah rumah dan di sekolah
di sekolah dan di sekolah
1
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
benda-benda yang mencoba tahu tentang dirinya,
dijumpainya di rumah, di berdasarkan rasa makhluk ciptaan Tuhan
sekolah dan tempat
bermain
ingin tentang dan kegiatannya, dan
dirinya, makhluk benda-benda yang
ciptaan Tuhan dan dijumpainya di rumah,
kegiatannya, dan di sekolah dan tempat
benda-benda yang bermain
dijumpainya di
rumah, di sekolah
dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
faktual dalam bahasa yang pengetahuan faktual pengetahuan faktual
jelas, sistematis dan logis, dan konseptual dan konseptual dalam
dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang
dalam bahasa yang bahasa yang jelas,
mencerminkan anak sehat, jelas, sistematis, sistematis, logis dan
dan dalam tindakan yang logis dan kritis, kritis, dalam karya yang
mencerminkan perilaku dalam karya yang estetis, dalam gerakan
anak beriman dan estetis, dalam yang mencerminkan
berakhlak mulia
gerakan yang anak sehat, dan dalam
mencerminkan anak tindakan yang
sehat, dan dalam mencerminkan perilaku
tindakan yang anak beriman dan
mencerminkan berakhlak mulia
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia
B. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan
mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Khusus
1
untuk MI, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh
Kementerian Agama.
Struktur kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut
Keterangan:
1
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan
wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang
disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan
untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya.
Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian
Agama.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib),
usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan
lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan
pendidikan.
Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-
Terpadu kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
C. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
1. Beban belajar di SD/MI dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per
minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam
pelajaran.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu minggu efektif.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu
minggu efektif.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu
minggu efektif.
D. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran
dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata
1
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak
menggunakan pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4: Daftar Tema Kelas I, II, dan III
1
KELAS IV KELAS V KELAS VI
1
pelajaran lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai
mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga
penempatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran
lain menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh
melalui penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Kedua ilmu pengetahuan tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia menjadi kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia
menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan
semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan
pengorganisasiannya, Kompetensi DasarKompetensi Dasar kedua mata
pelajaran ini diintegrasikan ke mata pelajaran lain (integrasi interdisipliner).
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Matematika.
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika.
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masingmasing berdiri sendiri,
sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun
pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu.
Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga
diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya,
keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan
olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
E. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masingmasing mata pelajaran.
Kompetensi Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan
Kompetensi Inti sebagai berikut:
1
1. kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI1;
2. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI2;
3. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI3; dan
4. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI4.
F. Ekstrakurikuler
Ketuntasan Belajar
1
KI-I: aspek sikap peserta didik terhadap Tuhan.
KI-II: aspek sikap peserta didik terhadap diri sendiri dan terhadap
lingkungannya.
b. Kriteria Kelulusan
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
1
2. Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata
Pelajaran; agama dan akhlaq mulia, kewarganegaraan dan kepribadian,
estetika, jasmani olahraga dan kesehatan.
3. Lulus Ujian Sekolah/Ujian Nasional sesuai dengan peraturan Menteri
Pendidikan Nasional yang berlaku.
4. Hafal 15 surat pada juz 30
1
2. 10 menit jam pertama digunakan untuk do’a dan tadarus serta
hafalan surat Juz 30 (Juz Amma)
3. Jadwal pelajaran bersifat tentatif dan berubah setelah setiap tema selesai
2. Kelas IV (A,B,C)
Jam ke Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Waktu
1 Upacara * * * * * 07.20-07.45
2 Upacara * * * * * 07.45-08.20
3 * * * * * * 08.20-08.55
I s t i r a h a t 08.55-09.30
4 * * * * * * 09.30-09.45
5 * * * * * * 09.45-10.20
6 * * * * * * 10.20-10.55
I s t i r a h a t 10.55-11.10
7 * * * * * * 11.10-11.45
8 * * * * * * 11.45-12.20
Sholat Zuhur berjama’ah 12.20-12.55
Catatan : 1. Satu jam pelajaran 35 menit
2. 10 menit jam pertama digunakan untuk do’a dan tadarus serta
hafalan surat Juz 30 (Juz Amma)
3. Jadwal pelajaran bersifat tentatif dan berubah setelah setiap tema
selesai .
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Tabel 9 :
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
Kalender Pendidikan SD Negeri 14 Lubuklinggau
1
Hari
Jumlah
Jum’at
Kamis
Selasa
Sabtu
Senin
Rabu
KEGIATAN
Bulan
Juli 3 4 3 2 2 2 13 Tanggal, 9,10 dan 11
2013 Orientasi Siswa Baru
Agust. Amaliyah Ramadhan
Semester I
2 2 3 3 2 2 14
2013 1433 H
Sept. 4 4 4 4 4 5 25 Bulan Imunisasi Anak
2013 Sekolah (Bias)
Okt. 5 5 5 4 3 4 26 Mid Semester Ganjil dan
2013 Latihan Qurban 1433 H
Nov. 4 4 4 4 5 5 26 Gebyar Muharram 1434
2013 H
Des. Ujian Semester Ganjil
2013 2 2 2 2 2 2 12 Pembagian rapor dan
Studi Wisata
JUMLAH 20 21 21 18 17 19 119 116 (Hari Efektif)
Semester I TP.2012/2013
Hari
Jumlah
Jum’at
Kamis
Selasa
Sabtu
Senin
Rabu
KEGIATAN
Bulan
Rapat Koordinasi,Supervisi
Jan. 4 4 4 5 4 4 25 Kelas dan Milad 21 Al
2014
Kautsar
Semester II
1
LAMPIRAN
1
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 14 LUBUKLINGGAU
Jl.Letkol Atmo, Kel.Sukajadi, Kec.Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau
Kepada Yth....................................
Di
LUBUKLINGGU
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan di bentuknya Tim Pengembang Kurikulum 2013 SD Negeri
14 Lubuklinggau, maka dengan ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada:
1
Demikian surat undangan ini kami ssampaikan, atas kehadiranya kami ucapkan terima
kasih
Kepala Sekolah
Berita Acara
Pada hari ini selasa tanggal dua puluh satu oktober dua ribu empat belas, telah diadakan
kegiatan rapat pembentukan Tim pengembang Kurikulum 2014 SD negeri 14
lubuklinggau yang diselenggarakan di Gedung SD Negeri Kota lubuklinggau yang
berlangsung dari pukul 09.00 s/d selesai.
Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Ketua komite sekolah beserta pengurusnya,
pengawas sekolah, Kabid dikdas yang diwakili oelh kasi kurikulum serta dewan guru
SD Negeri 14 Lubuklinggau.
Dalam rapat tersebut telah ditetapkan Tim pengembang kuikulum 2013 SD Negeri 14
Lubuklinggau dengan struktur sebagai berikut :
TIM
PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH
( TPK )
1
5 Salibah,S.Pd.Sd 13 Ade Suryani
6 Jumiati Asmara Dewi,S.Pd 14 Sugih Fitriani
7 Mariani,A.Ma.Pd 15 Muis Edona
8 Marlina Firza,A.Ma 16 Dini Chaneschia