Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH TIK

DI

OLEH :

RAHMATUL AZWI

KELAS : V-1

Makalah ini berisi cerita tentang bawang merah dan bawang putih,

Mari kita dengarkan cerita bawang merah dan bawang putih


BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH

Alkisah, pada dahulu kala di sebuah desa yang asri, hiduplah sepasang ayah
dan anak perempuannya. Anak perempuan itu bernama Bawang Putih. Dia
tidak hanya memiliki paras yang cantik, tetapi juga hati dan sikap yang sangat
baik.

Kehidupan Bawang Putih mulai berubah ketika ayahnya memutuskan


untuk menikahi seorang wanita yang telah memiliki anak bernama Bawang
Merah. Seolah bertolak belakang dengan Bawang Putih, Bawang Merah
merupakan anak perempuan yang tidak sopan, gampang marah, dan selalu
bersikap jahat kepada Bawang Putih. Begitu pula, sang ibu tiri. Ia selalu
bersikap pilih kasih dan lebih menyayangi Bawang Merah.

Meskipun begitu, Bawang Putih tidak pernah membenci ibu dan saudara
tirinya. Dia selalu bersikap baik dan mematuhi segala perintah mereka.

Pada suatu hari, Bawang Putih menghadapi masalah besar karena ia


menghayutkan salah satu baju milik ibu tirinya ketika mencuci pakaian di
pinggir sungai. Bawang Putih menyusuri setiap sisi sungai untuk menemukan
keberadaan baju ibu tirinya itu.

Bawang Putih takut, jika ia tidak menemukannya, ibu tirinya pasti akan
sangat marah. Pencarian tersebut berakhir ketika Bawang Putih menemukan
seorang wanita tua yang berhasil menyelamatkan baju itu sehingga tidak
hanyut bersama arus sungai. Namun, wanita tua itu memberikan syarat
kepada Bawang Putih agar membantu pekerjaannya.

Dengan senang hati, Bawang Putih membantu seluruh pekerjaan wanita


tua itu. Bawang Putih berterima kasih karena wanita tua telah menyelamatkan
baju milik ibu tirinya. Sebelum pulang ke rumah, Bawang Putih ditawari labu
oleh wanita tua itu. Bawang Putih diharuskan untuk memilih di antara labu
berukuran besar dan labu berukuran kecil. Tidak perlu berpikir lama, Bawang
Putih memilih labu berukuran kecil.

Sesampainya di rumah, alangkah terkejutnya Bawang Putih saat membelah


buah labu pemberian wanita tua. Ternyata, buah labu kecil itu berisikan emas
dan perhiasan yang berkilau-kilau. Ibu tiri dan Bawang Merah ikut terkejut
melihat Bawang Putih bisa mendapatkan labu berisi emas dan perhiasan.
Mereka menyuruh Bawang Putih untuk menceritakan cara ia mendapatkan
labu ajaib itu.

Pada keesokan harinya, Bawang Merah melakukan hal yang persis sama
dengan cerita dari Bawang Putih. Akan tetapi, ketika ditawarkan labu oleh
wanita tua itu, Bawang Merah memilih labu berukuran besar.

Di perjalanan pulang, Bawang Merah sangat bahagia. Dia membayangkan


bahwa labu berukuran besar itu berisikan emas dan perhiasan yang jauh lebih
banyak daripada milik Bawang Putih.

Ibu tiri menyambut dengan tidak kalah bahagia Bawang Merah yang telah
sampai di rumah. Mereka berdua sangat bersemangat untuk mebelah buah
labu itu. Namun, selanjutnya hal yang tidak terduga terjadi. Bukannya berisi
emas dan perhiasan yang lebih banyak, labu berukuran besar yang dipilih oleh
Bawang Merah ternyata berisikan ular-ular berbisa.

Ibu tiri dan Bawang Merah berteriak ketakutan. Bawang Putih segera
membantu mereka mengusir ular-ular berbisa itu. Setelah ular-ular berbisa itu
pergi dari rumah mereka, Bawang Putih dengan tulus memberikan emas dan
perhiasan yang ia temukan di dalam buah labu kecil.

Atas kebaikan Bawang Putih serta kejadian buruk yang menimpa mereka,
Ibu Tiri dan Bawang Merah meminta maaf kepada Bawang Putih. Keduanya
akhirnya menyadari kesalahan mereka dan berjanji tidak akan bersikap jahat
lagi kepada Bawang Putih.

Ceritapun selesai dan berakhir bahagia.

Pesan Moral dari Cerita Dongeng Bawang Merah Bawang Putih adalah selalu
bersikap baik dengan tulus dan ikhlas pada orang lain tanpa berharap akan
imbalan. Kebaikan yang kita lakukan selalu berbuah kebaikan pula, demikian
pula dengan kejahatan yang hanya mengakibatkan kejahatan juga.

Bila jalan menginjak bumi

Bila terbang menginjak awan

Sekian dari saya rahmatul azwi

Mari kita bertepuk tangan

Anda mungkin juga menyukai