Daya Antibiotik Rosmery Thdbakteri Jerawat-Dikonversi
Daya Antibiotik Rosmery Thdbakteri Jerawat-Dikonversi
PENDAHULUAN
bakteri gram (+) dan beberapa gram (-).Obat golongan ini digunakan untuk
mengobati infeksi pada saluran napas bagian atas (hidung dan tenggorokan)
kemih (kandung kemih dan ginjal).Contoh obat yang termasuk dalam golongan
ini antara lain : Ampisilin dan Amoksisilin. Efek samping yang ditimbulkan yaitu
reaksi alergi, syok anafilaksis, kematian, gangguan lambung & usus. Pada dosis
banyak digunakan antara lain untuk terapi infeksi saluran pernafasan bawah,
lambung akibat infeksi bakteri H.pylori, infeksi kulit dan organ pendukungnya,
atau obat kimia ini memiliki beberapa sifat tertentu yakni lebih diarahkan untuk
efek samping yang bisa ditimbulkan adalah iritasi lambung dan hati, kerusakan
ginjal. Disamping adanya beberapa bahan kimia yang memang bersifat merusak,
memberatkan kerja organ ginjal dan akhirnya membuat kerusakan pada ginjal itu
sendiri. Selain daripada itu bahaya obat kimia yang lainnya yaitu dapat
Gaya hidup kembali ke alam (back to nature) menjadi tren saat ini sehingga
terkandung reseptor, struktur kimia, dan hormon yang sama dengan manusia.
Keunggulan pengobatan herba terletak pada bahan dasarnya yang bersifat alami
pada tubuh, dapat juga membunuh bakteri yang berguna dalam usus besar
(Utami, 2008:1). Oleh sebab itu, diperlukan antibiotik yang bersifat alami,
sehingga mampu menekan efek yang ditimbulkan dari penggunaan antibiotik
Pemanfaatan tanaman obat ini tergolong murah dan mudah didapatkan. Hal ini
berbanding terbalik dengan obat yang terbuat dari bahan sintetis yang memiliki
harga mahal disisi dan juga memiliki efek samping yang harus diwaspadai
peningkatan minat dalam Fitokimia sebagai sumber baru antioksidan alami dan
agen antimikroba [1]. Fitokimia adalah senyawa alami dari tumbuhan, seperti
tanaman obat, sayuran, buah-buahan, yang bekerja dengan nutrisi dan serat untuk
terhadap penyakit [2]. Infeksi mikroba telah menjadi salah satu masalah utama
dari tanaman obat [3]. Minyak atsiri telah mendapat perhatian besar sebagai
kosmetik dan zat penyedap dalam makanan. Aktivitas antangonistik minyak atsiri
rosemary sebagai efek antibakteri untuk bakteri Gram negatif dan positif, juga
antijamur, antioksidan, antimutagenik dan menunjukkan aktivitas sitotoksik] 5.
antioksidan, anti tumor, anti ulcerogenik dan hepatoprotektif [6] dan sebagai anti
obat tradisional, rosemary telah digunakan sebagai stimulan dan analgesik ringan
dan telah dianggap sebagai salah satu herbal yang paling efektif untuk mengobati
aromatik dan tanaman obat di seluruh dunia (Rozman & Jersek., 2009). Penelitian
terbaru terkait dengan tanaman rosemary telah difokuskan pada anti bakteri, anti
jamur, insektisida, anti kanker dan anti oksidan (Jiang, dkk., 2011).
Sampai saat ini belum ada cara penyembuhan yang tuntas terhadap jerawat,
meskipun ada beberapa cara yang sangat menolong. Salah satunya penggunaan
antibiotik sebagai solusi untuk jerawat yang beberapa dekade ini masih banyak
diresepkan (Yang, dkk., 2009). Akan tetapi penggunaan antibiotik sebagai pilihan
jerawat adalah Propionibacterium acnes. Bakteri ini termasuk tipe bakteri anaerob
Dari latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian dengan judul Daya
(Rosmarinus officinalis)
C. Tujuan Penelitian
officinalis)
Broth (MHB).
D. Hipotesis
(Rosmarius officinalis).
E. Manfaat
F. Alur Berpikir
tumbuh dimana saja. Sebagai sangat mudah untuk dijadikan tanaman hias. Dan
juga dapat dijadikan teh minuman atau juga bumbu masakan. Tumbuhannya
relatif tahan kering, serta memiliki khasiat pengobatan serta pengusir serangga
serta hama lainnya. Teh rosmarin dapat membantu mengatasi masalah reumatik
dan gejala flu. Tanaman ini biasanya cocok digunakan sebagai teh maupun bahan
makanan. Tanaman ini banyak mengandung kalsium, zat besi, dan Vitamin B6.
kandungan yang bisa berpotensi sebagai anti mikroba dan juga anti oksidan.
Potensi lainnya sebagi anti bakteri terdapat pada bagian daunnya karena
(2012) apabila konsentrasi zat antimikroba lebih tinggi (sampai suatu batas
tertentu) maka bakteri akan lebih cepat terbunuh. Pelczar dan Chan (2012)
sasaran sebanding tidak hanya dengan jumlah sasaran yang ada tetapi juga
terhadap jumlah peluru yang ditembakkan, yaitu konsentrasi bahan kimia. Apabila
peluru itu adalah molekul suatu zat kimia maka sel – sel akan terbunuh lebih cepat
jika konsentrasi zat tersebut lebih tinggi (tentunya sampai suatu batas tertentu).
Semakin besar konsentrasi zat antimikroba yang digunakan maka akan semakin
cepat bakteri tersebut terbunuh dan semakin besar pula ukuran zona hambat,
karena intensitas flavonoid, saponin, tanin sebagai zat antimikroba menjadi lebih
banyak sehingga peluang untuk membunuh bakteri menjadi lebih banyak pula,
maka dengan begitu ukuran zona hambat (daerah bening) menjadi semakin besar.
Harmita dan Radji (2008:4) menyatakan bahwa aturan dalam penentuan dosis
terendah atau terkecil dari zat antibakteri yang masih dapat menghambat
pertmbuhan bakteri. Hal ini dianggap efektif digunakan karena jika penggunaan
zat yang tinggi dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping bagi kesehatan
tubuh.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Karakteristik
tanaman penghasil minyak atsisri. Tidak hanya dapat dijadikan tanaman hias
akan tetapi dapat digunakan secara modern yaitu untuk fungsi estetika dan
fungsional. Rosemary memiliki fungsi lain yaitu sebagai rempah dan herba.
Tanaman yang berasal dari Eropa ini dapat hidup dengan baik dalam kondisi
yang kering dan sejuk di daerahnya. Jika dilihat tanaman ini hampir
menyerupai anak cemara, namun bila diteliti lebih cermat tanaman ini
memiliki aroma khas seperti minyak kayu putih, dan memiliki bunga yang
asupan hara setelah tanaman distek maka dengan memberikan media yang
dapat mencukupi kebutuhan hara tanaman. Akan tetapi tidak semua tanaman
dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungannya dalam keadaan setalah
sebagai anti nyamuk. Bunga rosemary berwarna ungu berukuran kecil, dan
berbentuk jarum berwama hijau tua dengan panjang 2 -2,5 cm. Tanaman ini
Rosemary dapat diperbanyak dengan cangkok dan stek batang (Palupi, 2015).
2. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Class : Magnolipsida
Subclass : Astiridae
Order : Lamiales
Family : Lamiaceae
Genus : Rosmarinus L.
melalui metode hidro destilasi. Total senyawa dari minyak atsiri yang dapat
asetat, Linalol, 1,8-Cineole, Camphor, Ursolic acid, Oleanolic acid yang juga
digunakan dalam kuliner karena aromanya yang khas, tanaman ini juga banyak
umur simpan yang mudah rusak makanan . Faktanya, UE telah menyetujui ekstrak
rosemary (E392) sebagai antioksidan alami yang aman dan efektif pengawetan
makanan. Karena minat yang meningkat pada sifat obat R. officinalis L., sangat
elemen vital sel tubuh. Keseimbangan antara oksidan dan antioksidan sangat
penting karena berkaitan dengan kerja fungsi sistem imunitas tubuh, terutama
untuk menjaga integritas dan berfungsinya membran lipid, protein sel, dan
asam nukleat, serta mengontrol tranduksi signal dan ekspresi gen dalam sel
imun.
radikal bebas yang terbentuk akibat faktor stress, radiasi UV, polusi udara dan
sehingga dibutuhkan antioksidan alami yang aman. Salah satu sumber potensial
1. Antioksidan Primer
hidrogen. Antioksidan primer dapat berasal dari alam atau sintetis. Contoh
sangat reaktif, kemudian diubah menjadi senyawa stabil atau tidak reaktif.
Antioksidan ini dapat berperan sebagai donor hidrogen atau CB-D (Chain
breaking donor) dan dapat berperan sebagai akseptor elektron atau CB-A
kerja sistem antioksidan non enzimatis yaitu dengan cara memotong reaksi
beta karoten, flavonoid, asam lipoat, asam urat, bilirubin, melatonin dan
sebagainya.
3. Antioksidan Tersier
yang terinduksi senyawa radikal bebas dicirikan oleh rusaknya Single dan
merupakan penyakit kulit yang menyerang pilosebasea kulit yaitu bagian kelenjar
penyumbatan folikel oleh sel-sel mati, sebum, dan peradangan yang disebabkan
acnes dapat diturunkan dengan memberikan suatu zat anti bakteri seperti
pada kulit normal. Bakteri ini ikut serta dalam patogenesis jerawat dengan
menghasilkan lipase, yang memecahkan asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam
lemak ini dapat menimbulkan radang jaringan dan ikut menyebabkan jerawat
kadang-kadang bakteri ini muncul dalam biakan darah dan harus dibedakan
prostetik dan pintas cairan serebrospinal (Jawetzbet al., 1996). Adapun klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Phylum : Actinobacteria
Family : Propionibacteriaceae
Genus : Propionibacterium
(Brannan, 2007).
teratur yang terlihat pada pewarnaan Gram positif. Bakteri ini dapat tumbuh di
udara dan tidak menghasilkan endospora. Bakteri ini dapat berbentuk filamen
bercabang atau campuran antara bentuk batang atau filamen dengan bentuk
untuk hewan dan tanaman. Obat yang digunakan secara topikal kebanyakan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2020 yang berlokasi di
Populasi dalam penelitian ini adalah dalam bentuk tanaman rosemary yang
adalah ekstrak dari tanaman rosemary yang akan dilihat aktivitas daya hambat
acne dari Laboratorium Mikrobiologi Farmasi ITB dan sampelnya adalah biakan
tersebut.
a. Metode Penelitian
1. Skrining Fitokimia
dan polifenol.
Uji Minyak Atsiri
Kromatografi.
Uji Polifenol
hijau, merah, ungu, biru tua, biru, biru kehitaman, atau hijau kehitaman
(Harborne, 1987).
Uji Flavonoid
rosemary selama lima menit, kemudian ditambah beberapa tetes HCl pekat
dan bubuk Mg. Hasil ditunjukkan dengan munculnya warna merah tua
Uji Antioksidan
antioksidan.
technique) yaitu metode dengan membuat sumur pada media agar yang telah
yang diberikan pada setiap lubang sumur dengan konsentrasi yang berbeda-
beda akan berdifusi pada media agar untuk mengetahui zona hambat
b. Desain Penelitian
Rosemary 4%
uji ekstrak daun Rosemary sebagai anti bakteri (Rosalia, tt). Gomez (2010:8)
menyatakan bahwa rumus untuk menentukan db galat sesuai dengan rancangan
Diketahui :t=5
Ditanyakan : r = ?
Jawab : t (r - 1) ≥ 15
5 (r - 1) ≥ 15
5r - 5) ≥ 15
5r ≥15+5
5r ≥ 20
r≥4
kemudian diletakkan secara random. Adapun tata letak pada penelitian ini,
I II III IV V
B4 D1 E2 A3 C4
A2 E3 D4 C1 B3
E4 C3 A1 B2 D2
D3 B1 C2 E1 A4
Keterangan :
A = Menunjukan perlakuan
A1 1 = Menunjukan pengulangan
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini ialah perbedaan konsentrasi ekstrak daun
Rosemary
b. Variabel Terikat
c. Parameter
Parameter yang diukur pada penelitian ini yaitu diameter zona hambat
yang ditunjukkan oleh daerah bening (daerah yang tidak ditumbuhi bakteri)
a. Alat Penelitian
Alat yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
b. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
sampel disaring, dan ditaruh dalam erlenmeyer, dievaporasi pada suhu 40 °C,
digunakan untuk uji minyak atsiri, uji polifenol, dan uji flavonoid. Khusus
1) Pengujian Antioksidan
warna dari aktivitas DPPH. Semua sampel dibuat triplo. Semua sampel
nm.
sampel ekstrak maka akan terjadi perubahan warna sampel dimulai dari
dan dikering anginkan selama kurang lebih 7 hari. Daun kersen yang
air tersebut. Setelah tidak tercium bau etanol dan sudah tidak
mengeluarkan uap lagi, angkat tabung rekasi yang berisi ekstrak daun
100 mg/ml).
V1 X C1 = V2 x C2
Keterangan :
Perhitungan konsentrasi:
2. 10 mg/ml
V1 x C1 = V 2 x C2
V1 = 1 ml
3. 20 mg/ml
V1 x C1 = V 2 x C2
V1 = 2 ml
aquades).
4. 30 mg/ml
V1 x C1 = V 2 x C2
V1 x 100 mg/ml = 10 ml x 30
V1 = 3 ml
5. 40mg/l
V1 x C1 = V 2 x C2
V1 x 100 mg/ml = 10 ml x 40
V1 = 4 ml
c. Peremajaan Bakteri
1) Siapkan 1 ml NaCl dalam tabung reaksi, jarum oase, cotton bud, gelas
disterilisasi.
selama 2 jam.
7) Setelah agar dingin, oleskan suspensi bakteri pada agar-agar yang telah
d. Penanaman Bakteri
ohaus.
tabung reaksi yang berisi NaCl, pipet tetes, jarum oase, 1 buah gelas
ukur 100 ml, gelas kimia 500 ml yang diisi dengan aquades, 2 buah
gelas ukur 10 ml, alat pelubang, 2 buah suntikan dan ekstrak kental
daun kersen yang telah diuapkan. Semua bahan yang akan disterilisasi
dalam tabung reaksi yang berisi NaCl dengan menggunakan jarum oase,
bersifat homogen.
11) Tutup cawan petri tersebut ketika agar-agar dingin dan mengeras serta
12) Membuat konsentrasi induk sebanyak 10% dari ekstrak kental daun
sebanyak 8 ml.
14) Buatlah 4 buah sumur pada media agar yang telah padat dalam cawan
15) Masukkan ekstrak daun kersen untuk setiap konsentrasi sebanyak 0,2
jarum suntik.
16) Bahan uji diinkubasi pada suhu 37oC selama 18 - 24 jam di dalam
inkubator.
17) Zona hambat diamati dengan cara mengukur daerah bening di sekitar
Analisis data skrining fitokimia dilakukan dengan cara tabulasi dan deskripsi.
secara detail.
Gomez dan Gomez (2010) Analisis Varian (ANAVA) satu faktor untuk
a. Mencari Rata-rata
b. db perlakuan = t - 1
c. db galat = t (r - 1)
FK = 𝐺2
𝑛
5) Menghitung Nilai F
𝐾𝑇𝑃
F = 𝐾𝑇𝐺
− 𝐹𝐾
Keterangan :
t = Treatment (perlakuan)
r = replikasi (ulangan)
FK = Faktor Koreksi
FK = 𝐺2
𝑛
G = Jumlah Umum
Kesimpulan :
1. Apabila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel pada taraf nyata
2. Apabila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel pada taraf nyata
5% tetapi lebih kecil daripada atau sama dengan nilai F tabel pada taraf
3. Apabila nilai F hitung lebih kecil daripada atau sama dengan nilai F tabel
pada taraf nyata 5%, maka perbedaan perlakuan dikatakan tidak berbeda
√𝐾𝑇𝑔
Sx =
𝑟
2) Menghitung nilai LSR dengan SSR dari tabel 1% dan 5% LSR = SSR.
X. Sx
Hepatoprotectivepotential.
Jakarta., EGC.
Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Rohman., 2007., Kimia Farmasi Analisis,
:http://www.konsultasisyariah.com/macam-macam-obat-antibiotik-dan-
Yang, D., Pornpattananangkul, D., Nakatsuji, T., Chan, M., Carson, D., Huang,
6040.