Anda di halaman 1dari 2

PENDIDIKAN BERPUSAT PADA SISWA

OLEH: AFRINA YANTI SIREGAR


CGP ANGKATAN 08 KOTA PADANGSIDIMPUAN

Pendidikan, dalam konteks masa Depan menjadi sesuatu yang bersifat dinamis
dalam memudahkan seseorang menjadi manusia seutuhnya. Sehingga, siswa
didik harus mampu diarahkan sesuai dengan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
yang mampu diikuti oleh siswa didik tersebut.
Konsep Tri-Kon dapat diimplementasikan menjadi sesuatu yang sifatnya dibentuk dan
diupayakan dalam mewujudkan merdeka belajar. Melihat siswa didik sebagai
perumpamaan Tatanan Tata Surya, serta menjadikan siswa didik sebagai pusat orbit.
Sehingga akan menciptakan kebebasan belajar, seusai dengan konsep keberlanjutan
(kontinuitas), pembauran (konvergensi), dan keutuhan (konsentris).

STUDENT CENTER LEARNING (SCL)


SDN 200411 KOTA PADANGSIDIMPUAN

Sebagian besar siswa didik di Sekolah SDN 200411


Padangsidimpuan adalah anak petani, sehingga melalui
adanya akses pendidikan dasar sampai jenjang menengah
atas, yang dapat diakses oleh seluruh orang menjadikan
beberapa dari mereka telah mampu menggapai cita - cita
yang beragam. Keberlanjutan (kontinuitas) pengajaran
berbasis inovatif terus di tingkatkan demi menunjang
kebutuhan zaman dan capaian pembelajaran.

Metode pembelajaran yang dilakukan bersifat adaptif, yakni mengajarkan kepada


siswa untuk paham jati diri, sesuai latar belakang masing - masing, nilai utuh
(konsentris) untuk menjadi diri sendiri, serta melihat perbedaan sebagai suatu hikmad
dari toleransi yang dijalankan. Sehingga, meskipun secara kontekstual menyerap
pembelajaran dari luar dan berbagai macam sumber (konvergensi) namun tetap
mempertahankan jati diri pendidikan sesuai lokalitas, dan merdeka belajar.
TANTANGAN SOLUSI
Implementasi sebuah perubahan, tidak Inklusi Pendidikan adalah mutu yang
luput dari sebuah hambatan. Begitupula dikembangkan, sehingga pendidikan
pelaksanaan kegiatan Belajar Mengajar tidak menjadi unsur yang eksklusif dan
Merdeka di sekolah. Keragaman latar mewah untuk didapatkan. Melainkan
belakang siswa, keluarga, dan pola asuh menjadi sebuah kegiatan dan keharusan
didik yang menjadikan siswa tidak sama yang sangat membumi, asik, dan menjadi
dan tidak akan pernah sama. acuan kebutuhan setiap orang

Tantangan menjadi pengajar yang sesuai Pemanfaatan teknologi, mengikuti sesuai


dengan perkembangan zaman haruslah kebutuhan zaman, serta peningkatan
dilaksanakan sesuai dengan kaidah kapabilitas pengajar untuk mewujudkan
pendidik. pendidikan yang eksistensi.

Gempuran globalisasi, perubahan zaman Membantu dalam memudahkan dan


dan teknologi yang sangat cepat, mempercapat laju digitalisasi, dengan
sehingga menciptakan ketimpangan penerapan literasi digital yang tepat
dalam hal pengguna. sasaran dan sesuai kaidah pendidikan.

Keberlanjutan dan prinsip satuan Melihat anak sebagai suatu unsur


pendidikan yang kontekstual harus selalu dinamis, sehingga tersusun prinsip
ada dan dikembangkan. menuntun dan membekali dalam belajar.

"Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik


hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu."
(Ki Hajar Dewantara)

AFRINA YANTI SIREGAR KOTA PADANGSIDIMPUAN

Anda mungkin juga menyukai