Anda di halaman 1dari 95

III.

11 Hak dan Kewajiban Pemenang Sayembara


DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN IV. PENUTUP


I.1 Latar Belakang V. LAMPIRAN
I.2 Maksud dan Tujuan
I.3 Sasaran Sayembara

II. UMUM
II.1 Kriteria dan Persyaratan Sayembara
II.2 Ruang Lingkup Sayembara
II.3 Penghargaan Sayembara
II.4 Jadwal Sayembara

III. KHUSUS
III.1 Persyaratan Peserta
III.2 Pendaftaran Peserta
III.3 Sifat Sayembara
III.4 Penjurian dan Penilaian
III.5 Tata Cara Penyampaian Karya Sayembara
III.6 Identitas Peserta dan Karya Sayembara
III.7 Batas Waktu Penyerahan Karya Sayembara
III.8 Diskualifikasi Peserta dan Karya Sayembara
III.9 Panitia Pelaksana
III.10 Kriteria Penilaian

2
I. PENDAHULUAN Dalam menjalankan pemerintahan (dalam arti luas), Indonesia
menganut Konsep Trias Politica yaitu pemisahan ketatanegaraan
I.1 LATAR BELAKANG
atas Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. Dalam Trias Politica,
Dalam pidato Kenegaraan Presiden RI tanggal 16 Agustus 2019 unsur Yudikatif memiliki kekuasaan untuk memeriksa, mengadili
di DPR RI, Pemerintah telah mengumumkan rencana pemindahan dan memutus perkara berdasarkan hukum dan keadilan baik di
Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. IKN yang baru Mahkamah Agung maupun perkara konstitusi di Mahkamah
diharapkan akan menjadi simbol identitas bangsa, juga Konstitusi. Unsur Yudikatif di Indonesia adalah Mahkamah
merepresentasikan kemajuan bangsa, demi terwujudnya Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK), sedangkan Komisi
pemerataan dan keadilan ekonomi berkelanjutan sesuai visi Yudisial (KY) merupakan lembaga negara yang berwenang
Indonesia Maju. menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta
Sejak tahun 2019, Kementerian PUPR telah memulai proses perilaku hakim. Meskipun demikian, khusus dalam KAK ini KY
perencanaan IKN dengan mengundang keterlibatan masyarakat dimasukkan dalam satuan Kompleks Yudikatif.
umum dalam proses perwujudan IKN yang baru melalui Untuk mengundang keterlibatan masyarakat Indonesia dalam
Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara sehingga menyampaikan ide gagasannya, perlu diselenggarakan Sayembara
terpilih pemenang sayembara dengan konsep gagasan “Nagara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Kompleks
Rimba Nusa”. Sebagai tindak lanjut hasil sayembara, dilakukan Perkantoran Yudikatif sebagai salah satu bangunan yang akan
proses Urban Design dengan kebutuhan populasi serta fungsi- menjadi prioritas pembangunan di Ibu Kota Nusantara.
fungsi di IKN, serta berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga
dalam penyusunan perencanaan spasial IKN.
Undang – Undang IKN telah disahkan oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Indonesia pada 18 Januari 2022. Undang-
Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara
(IKN) telah ditandatangani oleh Presiden dan diundangkan oleh
Kementerian Hukum dan HAM pada 15 Februari 2022, sehingga
telah sah menjadi aturan dan dasar pemindahan Ibu Kota Negara.

3
I.1.1. LOKASI I.1.2. KOMPLEKS PERKANTORAN YUDIKATIF DI IBU
KOTA NUSANTARA
Pembangunan Ibu Kota Nusantara akan dilaksanakan di Provinsi
Kompleks Perkantoran Yudikatif berada pada Sumbu Tripraja
Kalimantan Timur, di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara
yang melambangkan filosofi Trias Politica yaitu Eksekutif,
dan Kabupaten Kutai Kertanegara. Berdasarkan dokumen Urban
Legislatif, dan Yudikatif. Prinsip ini diterjemahkan dalam desain
Design Development Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP –
Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP – IKN) dengan
IKN), Kompleks Perkantoran Yudikatif mempunyai luasan 15,16
pemisahan area Legislatif (Kantor MPR, DPR, DPD), Eksekutif
Ha dengan titik koordinat 0º 58' 6.43" S 116º 41' 32.65" E dan
(Istana Presiden), dan Yudikatif (Kantor MA, MK, KY).
berjarak 0.589 km dari Istana Kepresidenan. Kompleks
Hubungan ketiganya dihubungkan pada satu sumbu aksis Tripraja
Perkantoran Yudikatif memiliki persyaratan KDB 25%, KLB 0,7
yang merepresentasikan harmoni ketiganya dalam menjalankan
KDH 35% serta KB khusus dengan batas:
pemerintahan, yaitu bersinergi dan bersama-sama dalam upaya
mencapai tujuan negara, tanpa mencampuri kewenangan
Utara : Kantor Kementerian/Lembaga
konstitusional masing-masing lembaga negara yang diatur dalam
Selatan : Hunian Vertikal
UUD 1945.
Timur : Kantor Kementerian/Lembaga
Barat : Kantor Kementerian/Lembaga Dalam perancangan tata guna lahan yang mendetail, fungsi
pemerintahan menjadi pusat kegiatan utama Kawasan. Tak hanya
Fungsi Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif, KIPP – IKN turut
menjadi pusat kegiatan diplomasi serta pusat kegiatan ekonomi
dan bisnis. Selain itu, kawasan juga dilengkapi dengan beberapa
fungsi yang menunjang program nasional dalam bidang
kebudayaan, keagamaan, dan sosial dan pertahanan negara.

4
I.3 SASARAN SAYEMBARA

Sasaran yang hendak dicapai pada Penyelenggara Sayembara


Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Kompleks
Perkantoran Yudikatif di Ibu Kota Nusantara ini adalah:

Lokasi Istana 1. Didapatkan Konsep Perancangan Kawasan sebagai gagasan


Kepresidenan
KIPP - IKN desain bangunan dan lingkungan yang bersifat menyeluruh
sebagai sistem tata bangunan, sebagai acuan dalam
pengembangan ke tahap perencanaan teknis selanjutnya
melalui kegiatan penyusunan basic design.
Akses Jalan Sumbu
Tripraja Jarak : 0.589 Km 2. Konsep Perancangan yang terpilih memiliki gambaran
kualitas desain bangunan yang terbaik secara sistem dan
arsitektural untuk mendukung Visi Kawasan Inti Pusat
Lokasi Kompleks
Pemerintahan Ibu Kota Negara (KIPP-IKN) sebagai model
Perkantoran Yudikatif
KIPP - IKN Kota Masa Depan Berbasis Hutan dan Kepulauan sebagai
Simbol Transformasi dan kemajuan peradaban Indonesia.
3. Konsep Perancangan Memenuhi Indikator Kinerja Terukur/
Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan
dalam Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Pemerintahan (Government) KIPP- IKN yaitu:
Penyelenggaraan Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan a. 10 Menit pencapaian ke Fasum Fasos dan Titik
Bangunan Kompleks Perkantoran Yudikatif di Ibu Kota Transit
Nusantara bertujuan untuk mengundang keterlibatan masyarakat b. Memperhatikan ekologi dan Preservasi Lingkungan
umum dalam proses penyusunan perencanaan konstruksi, Alami dengan capaian 50 – 70% Area Terbuka Hijau
sekaligus mendapatkan desain terbaik. c. 20 - 30% konservasi tanaman lokal Indonesia

5
d. Penggunaan 70-80% Public Transport/ Model Share
e. Kurang dari 500 m jarak berjalan kaki ke titik
transportasi publik
f. Pencapaian Infrastruktur Kawasan cerdas
g. Penggunaan energi alternatif
h. Ditunjang dengan Infrastruktur Teknologi Informatika
yang advance dan mengimplementasikan teknologi
masa depan dan lompatan teknologi.

6
II. UMUM 5. Kompleks Perkantoran Yudikatif merupakan kawasan

II.1 KRITERIA DAN PERSYARATAN SAYEMBARA dengan bangunan yang berfungsi sebagai landmark
Kawasan;
Dalam mewujudkan Kawasan dan Bangunan Kompleks Perkantoran
Yudikatif di Ibu Kota Nusantara yang smart, green, beautiful, and 6. Pada Fungsi ini bentuk bangunan didesain secara

sustainable, terdapat kriteria yang harus dipenuhi yaitu: monumental dengan elemen kuat yang bisa menjadi simbol
tertentu dengan tetap berkarakter sebagai bangunan modern
1. Desain harus mencerminkan Identitas Bangsa dalam desain
yang ramah lingkungan;
Interior maupun Eksterior Bangunan (Pancasila, UUD 1945,
NKRI, Bhinneka Tunggal Ika); 7. Bangunan mempunyai karakter yang selaras dengan
bangunan utamanya sebagai bangunan penunjang, sehingga
2. Dalam perencanaan desain harus memperhatikan peraturan
menjadi kesatuan kompleks dengan sekitarnya;
dan ketentuan yang berlaku tentang Bangunan Gedung
Negara yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) 8. Menerapkan Prinsip Smart Building dalam pengelolaan

nomor 16 tahun 2021 dan Peraturan Presiden nomor 73 fungsi-fungsi dalam Bangunan dengan menggunakan

tahun 2011; teknologi informasi dalam sistem pengelolaan bangunan;

3. Desain Menerapkan prinsip Green Building (bangunan 9. Desain bangunan harus menjadi ciri khas baru dalam Ibu

gedung hijau) dengan implementasi Permen PUPR nomor 21 Kota Negara, dengan desain yang mampu bertahan terhadap

tahun 2021 tentang Bangunan Gedung Hijau; perkembangan zaman;

4. Desain harus Menerapkan prinsip Kemudahan Gedung yang 10. Desain harus mampu memenuhi setiap persyaratan

tertuang dalam PP nomor 16 tahun 2021, meliputi hubungan keandalan bangunan (keselamatan, keamanan, kesehatan,

ke, dari, dan dalam bangunan gedung, serta kelengkapan kenyamanan);

sarana dan prasarana dalam pemanfaatan bangunan gedung. 11. Zonasi yang didesain harus memudahkan sistem
Termasuk didalamnya mengakomodasi penyandang pengamanan;
disabilitas;
12. Desain sudah harus menjelaskan sistem keamanan yang

7
mutakhir; Filosofi Bangunan Perkantoran Yudikatif

13. Desain harus mampu memenuhi setiap persyaratan Konsep Perancangan diharapkan memenuhi filosofi dan ciri khas
pertahanan dan keamanan dalam melindungi setiap orang yang terdapat pada masing-masing lembaga yudikatif, yang terdiri
yang ada di dalamnya; dari Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial.

14. Desain harus mempertimbangkan aspek-aspek mitigasi Rancangan arsitektur gedung Mahkamah Agung Republik Indonesia
terhadap bencana dan ancaman; harus memiliki empat (4) pilar. Keempat pilar tersebut
melambangkan empat lingkungan pengadilan di bawah Mahkamah
15. Dalam mendesain, agar memperhatikan area riparian dan
Agung yaitu: Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer
area site yang dihindari untuk dibangun;
dan Peradilan Tata Usaha Negara.
16. Bangunan harus memenuhi KPI Ibu Kota Nusantara,
Pada Bangunan Mahkamah Konstitusi, bangunan harus mengusung
khususnya terkait bangunan gedung;
unsur sembilan (9) pilar sebagai representasi sembilan Hakim
17. Desain memenuhi filosofi bangunan dan kriteria desain dari
Konstitusi, atap berbentuk rotunda sebagai simbol keadilan, serta
masing-masing lembaga yudikatif.
memperlihatkan kewibawaan Bangunan Peradilan Konstitusi yang
Selain itu, seluruh bangunan pemerintahan di kawasan IKN modern dan terpercaya.
menerapkan kriteria transformasi bekerja yang harus dipenuhi,
Gedung Komisi Yudisial diharapkan dapat menggambarkan sinergi
yaitu:
dari tujuh (7) orang Pimpinan dan Anggota Komisi Yudisial
1. Bangunan Adaptif Kontur & Multi Akses; Republik Indonesia yang mewakili berbagai golongan (akademisi,
praktisi, mantan hakim dan tokoh masyarakat), sehingga dapat
2. Distrik Pemerintahan Berperforma Tinggi;
diwujudkan dalam bentuk tujuh pilar.
3. Budaya Bekerja Baru, yang Vibran dan Multi Layer;

4. Distrik Pemerintahan Berorientasi Lingkungan;

5. Mobilisasi Bekerja Cepat dan Terintegrasi;

6. Sistem Kontrol Kota yang Cerdas dan Terpadu;

8
II.2 RUANG LINGKUP SAYEMBARA II.3 PENGHARGAAN SAYEMBARA
Sebagai bentuk apresiasi terhadap pencapaian kualitas karya
Keluaran Sayembara berupa Dokumen Konsep Perancangan sesuai
sayembara, kepada 3 (tiga) karya terbaik akan diberikan
dengan ketentuan Peraturan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16
Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor penghargaan, sebagai berikut:

28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung yang terdiri dari: Pemenang Uraian Jumlah

1. Analisis Konsep Pemenang I Hadiah + piagam Rp. 500.000.000,-


penghargaan
2. Dasar Pemikiran dan Pertimbangan Perancangan
Pemenang II Hadiah + piagam Rp. 250.000.000,-
3. Program Ruang
penghargaan
4. Organisasi Hubungan Ruang
Pemenang III Hadiah + piagam Rp. 100.000.000,-
5. Skematik Rencana Teknis
penghargaan
6. Sketsa Gagasan Catatan: Pajak ditanggung oleh Pemenang

Berdasarkan pertimbangan pemenuhan passing grade, Dewan Juri


berhak menetapkan atau tidak menetapkan pemenang terbaik.
Kepada setiap peserta sayembara juga akan diberikan Piagam
Peserta Sayembara.

9
II.4 JADWAL SAYEMBARA (2022)

Waktu Uraian Kegiatan

28 Maret – 8 April Pendaftaran Sayembara


Verifikasi Administrasi Calon
9 – 15 April
Peserta Sayembara
Aanwijzing dan Sosialisasi Urban
18 April
design development KIPP - IKN
20 - 22 April Aanwijzing Lapangan
23 April – 1 Juni Penyusunan Karya Desain
1 Juni Batas Akhir Pemasukan Karya
2 – 5 Juni Evaluasi Dokumen Karya
6 – 10 Juni Penjurian Tahap 1
13 Juni Pengumuman Penjurian Tahap I
Presentasi Nominator dan Penjurian
20 - 22 Juni
Tahap 2
23 Juni Proses Penetapan Pemenang
24 Juni Penetapan Pemenang
27 Juni Penyerahan Hadiah

10
III. KHUSUS d. SKA Ahli Arsitektur Lansekap Muda

5. Peserta sayembara dapat berkolaborasi dengan disiplin ilmu


III.1 PERSYARATAN PESERTA lainnya seperti Ahli Geoteknik, Ahli Desain Interior, Teknik
Lingkungan, dan/atau ahli terkait lainnya, serta masyarakat
Persyaratan administrasi bagi peserta sayembara meliputi:
umum lainnya.
1. Warga Negara Indonesia (WNI) dan non-WNI yang
6. Selama pelaksanaan sayembara tidak diperkenankan adanya
bekerjasama dengan Badan Usaha Konsultasi Konstruksi yang
pergantian personil maupun badan usaha.
memenuhi syarat sesuai peraturan perundangan yang berlaku;

2. Peserta merupakan kelompok yang memiliki keahlian dalam


perancangan arsitektur. Ketua kelompok harus WNI, memiliki III.2 PENDAFTARAN PESERTA
minimum Kompetensi SKA Arsitek Madya/STRA Madya;
Ketentuan pendaftaran peserta sayembara sebagai berikut:
3. Anggota kelompok minimal berjumlah 5 (lima) orang dan
1. Peserta tidak dibebankan biaya pendaftaran;
maksimum 10 (sepuluh) orang termasuk ketua. Setiap orang
2. Pendaftaran dilakukan atas nama ketua tim/penanggung jawab
hanya dapat tergabung dalam 1 (satu) kelompok. Setiap Peserta
atas hasil perancangan dalam kelompok yang bersangkutan;
Sayembara dapat mengikuti paling banyak 2 (dua) sayembara
Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung di Ibu 3. Peserta melakukan prosedur pendaftaran dengan mengisi

Kota Nusantara; formulir pendaftaran melalui sayembaraikn.pu.go.id, yang


kemudian disebut sebagai Surat Pendaftaran Sayembara.
4. Minimal 4 (empat) anggota kelompok memiliki kompetensi SKA
4. Peserta mengunggah kelengkapan dokumen pendaftaran,
sebagai berikut :
berupa:
a. SKA Arsitek Ahli Muda/STRA Madya
Data Personil kelompok
b. SKA Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda a. Pindaian KTP/SIM/PASPOR yang masih berlaku untuk
c. SKA Ahli Teknik Mekanikal/ Ahli Teknik Tenaga seluruh peserta kelompok;
Listrik Muda b. Pindaian SKA /STRA yang masih berlaku;

11
c. Pindaian identitas anggota (bagi anggota asosiasi profesi III.3 SIFAT SAYEMBARA
terkait);
Sifat Sayembara ini adalah sebagai berikut:
d. NPWP (wajib bagi personil yang berSKA);
e. Pindaian Ijazah pendidikan terakhir. 1. Sayembara berskala nasional dan bersifat terbuka bagi
masyarakat umum yang memiliki keahlian di bidang
perancangan kawasan dan bangunan;
Data Badan Usaha Konsultansi Konstruksi
2. Tahap evaluasi dan penjurian sayembara bersifat tertutup melalui
a. Pindaian Akta Pendirian perusahaan;
4 (empat) tahap, yaitu: 1) Tahapan verifikasi administrasi calon
b. Pindaian SIUJK yang masih berlaku;
peserta dan Badan Usaha Konsultansi Konstruksi; 2) Evaluasi
c. Pindaian SBU (AR 101/AR 102) yang masih berlaku;
dokumen karya peserta; 3) Penjurian Tahap 1 untuk evaluasi
d. Pindaian NPWP Perusahaan.
pemilihan 3 (tiga) peserta dengan hasil penilaian terbaik; dan 4)
Presentasi Nominator dan Penjurian Tahap 2 bagi 3 (tiga) peserta
5. Formulir persyaratan lainnya dapat diunduh di nominasi untuk pemeringkatan pemenang.
sayembaraikn.pu.go.id berupa: 3. Seluruh peserta memberikan kewenangan kepada
a. Surat Perjanjian Dukungan Badan Usaha; Panitia/Kementerian PUPR untuk menggunakan materi karya
b. Pakta Integritas; sayembara sebagai bahan untuk publikasi atau kepentingan lain
c. Surat Pernyataan Tanggung Jawab atas Karya Peserta. sesuai kebutuhan Kementerian PUPR;

6. Peserta yang lolos verifikasi administrasi akan mendapatkan 4. Karya sayembara yang terpilih (Pemenang I) dapat digunakan
kartu nomor peserta sayembara. seluruhnya atau sebagian, berdasarkan pertimbangan
7. Surat Perjanjian Dukungan Badan Usaha diunggah pada saat Penyelenggara ;
pendaftaran. 5. Seluruh materi sayembara menjadi milik penyelenggara dengan
8. Pakta Integritas dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab atas hak cipta karya milik peserta, kecuali dinyatakan lain dalam
Karya Peserta diunggah pada saat unggah karya peserta. suatu perjanjian perikatan;

12
6. Keputusan penjurian/penetapan pemenang tidak dapat diganggu mendapatkan nomor peserta sayembara, peserta dapat
gugat. mengunggah karya yang telah disajikan sesuai ketentuan pada
7. Peserta sayembara agar berhati-hati terhadap segala bentuk III.5 TATA CARA PENYAMPAIAN KARYA
penipuan terkait informasi Sayembara Konsep Perancangan SAYEMBARA.
Kawasan dan Bangunan Gedung di Ibu Kota Nusantara dari 2. Evaluasi dan Penilaian hasil sayembara dilakukan sebanyak 4
pihak yang mengatasnamakan Kementerian PUPR. Kementerian
tahapan :
PUPR tidak bertanggungjawab terhadap pihak-pihak yang
a. Tahapan verifikasi administrasi calon peserta dan Badan Usaha
dirugikan atas penipuan tersebut. Informasi resmi terkait
Konsultansi Konstruksi. Panitia melakukan pengecekan
sayembara hanya disampaikan melalui:
terhadap kelengkapan dan keabsahan data yang diunggah oleh
peserta. Panitia berhak menggugurkan peserta apabila dalam
Website : sayembaraikn.pu.go.id
verifikasi administrasi terdapat data yang tidak sesuai
E-mail : panitia.sayembaraikn@pu.go.id
persyaratan.
Info Whatsapp : 08119393661
b. Tahapan evaluasi dokumen karya peserta: karya peserta yang
tidak memematuhi ketentuan penyajian pada karya yang
III.4 PENJURIAN DAN PENILAIAN
diunggah, tidak akan dilanjutkan penilaian oleh juri.

1. Sayembara menggunakan metode 2 tahapan pemasukan dokumen c. Tahapan Penjurian ke I yaitu evaluasi pemilihan 3 (tiga)
dengan cara mengisi formulir dan mengunggah pindaian dokumen peserta dengan hasil penilaian terbaik; dan
pada situs sayembaraikn.pu.go.id:
d. Tahapan Presentasi Nominator dan Penjurian Tahap 2 bagi 3
a. Tahap I : Peserta mengisi data personil dan badan usaha (tiga) peserta nominasi untuk pemeringkatan pemenang.
konsultansi konstruksi pada formulir pendaftaran dan
3. Penilaian Karya dilakukan oleh 9 (sembilan) orang juri yang
mengunggah persyaratan lain sesuai ketentuan yang diatur
terdiri dari:
pada III.2 PENDAFTARAN PESERTA.

b. Tahap II : Setelah dinyatakan lolos verifikasi administrasi dan

13
Nama Jabatan Kedudukan III.5 TATA CARA PENYAMPAIAN KARYA SAYEMBARA
Dalam Tim
Juri 1. Pemasukan Karya Sayembara

Ar. Gregorius Antar Praktisi Ketua a. Pemasukan Karya dilakukan secara online melalui website
Awal, IAI, AA
(sayembaraikn.pu.go.id)
Ir. Djoko Muryanto, Pakar Bidang PUPR Sekretaris
M.Sc. b. Setiap peserta sayembara harus mengunggah Pakta
Integritas yang telah ditandatangani oleh setiap anggota
Ar. Bambang Ketua Anggota
Eryudhawan, IAI Dewan Arsitek Indonesia kelompok, dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab atas
Dr. Ar. Woerjantari Anggota Anggota Karya Peserta yang telah ditandatangani oleh ketua
Kartidjo Soedarsono, Ikatan Arsitek Indonesia kelompok, di atas materai Rp 10.000,- (Lampiran VI);
M.T., IAI
c. Setiap kelompok hanya boleh mengirimkan satu karya
Ir. Budi Faisal, Akademisi Anggota
M.A.UD, MLA, Ph.D sayembara. Tidak diperkenankan 1 (satu) karya
Ir. Jimmy Siswanto Ahli Fisika Bangunan/Bangunan Anggota didaftarkan atas 2 (dua) nomor peserta yang berbeda;
Juwana, MSAE Gedung Hijau
d. Karya sayembara yang diserahkan/dilombakan harus asli
Rahman Andra Tim Perancang Kota KIPP Anggota dan bukan hasil plagiasi, baik secara keseluruhan maupun
Wijaya, S.T., M.T. Ibu Kota Nusantara
sebagian, dari hasil karya orang lain;
Prof. Dr. M. Guntur Sekretaris Jenderal Anggota
Hamzah, S.H., M.H. Mahkamah Konstitusi RI e. Seluruh karya yang masuk menjadi milik Tim Pelaksana

Billy Mambrasar, ST., Tokoh Masyarakat Anggota dan akan dipergunakan untuk keperluan kegiatan yang
B.Sc., M.Sc, MBA. berkaitan, antara lain pameran karya sayembara dan
lainnya.

14
2. Format Pemasukan Karya Sayembara maksimum 20 MB per-panel;
1. Karya sayembara yang disampaikan dalam 7 (tujuh) lembar
4. Penamaan file per halaman adalah menurut urutan nomor
gambar berukuran A1 orientasi portrait (Lampiran IX) dengan lembar, Contoh:
rincian sebagai berikut :
Panel_01.pdf dan seterusnya….

Lembar 1 1. Analisa konsep perancangan 5. Menyertakan nomor peserta, judul gambar, dan nomor urut
2. Gagasan dan konsep perancangan umum Pengembangan
gambar di setiap panel karya (format terlampir).
Kawasan dan bangunan.
3. Rencana pengembangan kegiatan serta lokasi
6. Bagi 3 (tiga) peserta sayembara yang terpilih untuk mengikuti
pembangunan sarana dan prasarana lingkungan pada spot-
spot kawasan yang prioritas. Penjurian Tahap 2 (evaluasi presentasi), diwajibkan untuk
4. Masterplan pengembangan kawasan yang
juga menampilkan presentasi karyanya dalam bentuk animasi
memperlihatkan koneksi antar area, jaringan jalan, sistem
sirkulasi yang memperlihatkan akses internal, akses berdurasi maksimal 2 (dua) menit.
publik, penataan lanskap dan akses darurat di dalam
keseluruhan kawasan. 7. Layout gambar untuk setiap panel dibuat bebas, dengan tetap

Lembar 2 Desain Kawasan disertai Blok Plan dengan memperlihatkan memperhatikan tampilan informasi yang baik dan mudah
hubungan antara bangunan-bangunan serta lingkungan untuk dibaca.
disekitar kawasan.

Lembar 3-4 Desain Kawasan dan Bangunan Kompleks Perkantoran


Yudikatif (Denah, tampak, potongan) III.6 IDENTITAS PESERTA DAN KARYA SAYEMBARA

Lembar 5 Desain Skematik Rencana Teknis (Jaringan Utilitas, MEP,dll) Untuk menjaga kerahasiaan peserta dalam proses penjurian:
Lembar 6 Sketsa gagasan visual suasana Kawasan dan Ruang a. Para peserta tidak diperkenankan membubuhkan nama,
Lembar 7 Sketsa gagasan visual fasad bangunan. tanda atau simbol apapun terkait dengan identitas peserta
pada tiap lembar gambar, kecuali judul gambar, nomor
2. Peserta harus memperhatikan dan mempertimbangkan jenis
urut gambar dan nomor registrasi peserta;
dan ukuran font agar dapat terbaca jika panel A1 diperkecil
menjadi ukuran A2; b. Identitas peserta hanya tertera dalam Surat Pendaftaran
Peserta, Pakta Integritas dan Surat Pernyataan Tanggung
3. File panel karya dalam format .pdf, dengan besaran file
Jawab atas Karya Peserta;

15
c. Korespondensi melalui email oleh peserta hanya 3. Peserta terbukti berafiliasi dengan Panitia Pelaksana dan Tim
diperkenankan untuk menanyakan kejelasan teknis dan Juri pada Sayembara yang diikuti, baik secara pribadi,
dalam batas waktu tertentu. Semua email yang masuk akan kekeluargaan maupun hubungan kerja;
diinformasikan ulang melalui website Kementerian PUPR
4. Peserta terbukti memiliki conflict of interest dengan Panitia
sehingga seluruh pendaftar yang tidak mempunyai/
Pelaksana dan Tim Juri pada Sayembara yang diikuti;
mengirimkan pertanyaan mendapatkan informasi yang
5. Peserta terbukti beranggotakan salah satu juri yang menilai pada
sama;
sayembara tersebut;
d. Pelanggaran atas peraturan ini dapat mengakibatkan
6. Peserta terbukti melakukan komunikasi mengenai substansi
diskualifikasi karya peserta yang bersangkutan.
yang mempengaruhi proses penilaian dalam bentuk apapun
kepada anggota Dewan Juri selama masa penyelenggaraan
III.7 BATAS WAKTU PENYERAHAN KARYA SAYEMBARA
sayembara;
Pemasukan Karya sayembara berupa dokumen softcopy yang
7. Peserta membuka identitas dirinya dalam bentuk apapun yang
diunggah pada website sayembaraikn.pu.go.id paling lambat
akan mempengaruhi proses penilaian Dewan Juri;
diterima pada tanggal 1 Juni 2022 pukul 23.59 WIB.
8. Dokumen karya peserta mempunyai tanda/identitas lain diluar
III.8 DISKUALIFIKASI PESERTA DAN KARYA SAYEMBARA persyaratan;

9. Karya Peserta yang dinilai oleh Dewan Juri merupakan hasil


1. Peserta yang memasukkan karya dengan tidak mematuhi
plagiasi milik sendiri (auto plagiarism) atau hasil karya milik
ketentuan seperti yang tercantum dalam Dokumen Sayembara ini
orang lain;
akan terkena diskualifikasi sehingga hasil karyanya tidak akan
dinilai oleh Dewan Juri; 10. Tidak memenuhi persyaratan administrasi;

2. Peserta yang tidak melengkapi bukti identitas sebagaimana yang 11. Terlibat dalam kepanitiaan dari unsur Kementerian PUPR
tertera dalam identitas peserta dan karya sayembara juga terkena terkait baik secara pribadi, kekeluargaan maupun hubungan
diskualifikasi sehingga hasil karyanya tidak akan dinilai Dewan kerja.
Juri;

16
kompleks dan sekitarnya
III.9 PANITIA PELAKSANA
3 Kesesuaian Program Ruang
Penyelenggara Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan 4 Organisasi Hubungan Antar Ruang
Bangunan Perkantoran Yudikatif di Ibu Kota Nusantara ini adalah Gambar dasar, gambar skematik, gambar potongan,
Kementerian PUPR, dengan Kantor Sekretariat Panitia yang 5 gambar tipikal, atau gambar lainnya yang mendukung
berlokasi di Kantor Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN Gedung lingkup pekerjaan.
Sketsa Gagasan Desain
Utama Kementerian Umum dan Perumahan. Rakyat lantai 1, Jl.
a. Kreativitas dan Inovasi
Pattimura No.20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. b. Sustainability/Keberlanjutan
6
c. Feasibility/aspek keterbangunan
III.10 KRITERIA PENILAIAN d. People Orientation/Orientasi Pengguna

Lingkup materi yang diuraikan pada Bab II.2 akan menjadi kriteria
penilaian bagi Tim Juri, yaitu: Substansi yang menjadi dasar penilaian Dewan Juri pada masing-
masing kriteria tersebut di atas juga dengan mempertimbangkan:
No Kriteria Penilaian
1. Pilihan dan penterjemahan orientasi konsep utama desain
Analisa Konsep Perancangan :
a. Analisa terkait kondisi eksisting topografi lahan kawasan IKN. Konsep desain yang mampu menterjemahkan
1 b. Analisa terkait pemenuhan ketentuan dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia ke dalam desain kawasan,
peraturan terkait
sebagai sumbangsih Indonesia ikut dalam melestarikan nilai
c. Analisa aspek Keandalan Bangunan
Dasar Pemikiran dan Pertimbangan pereancangan universal kepada dunia.
a. Pemenuhan 3 Visi IKN 2. Relevansi ide, kemampuan konsep desain dalam memberikan
b. Pemenuhan Key Performance Indicator
c. Penerapan prinsip Green and Smart Building kemungkinan pencerahan baru bagi dunia/peradaban dalam
2
d. Penerapan konsep Monumental waktu 20 – 50 tahun mendatang, termasuk adanya inovasi dalam
e. Penerapan Konsep Transformasi Bekerja aspek sosial, ekologi, ekonomi, dan spasial yang tertuang dalam
f. Pemenuhan Filosofi Bangunan
desain perancangan kota;
g. Keserasian dan keselerasan antar bangunan dalam

17
3. Orisinalitas desain, interpretasi terhadap keserasian dan kewajiban untuk mendetailkan konsepsi perancangan
keselarasan antar bangunan dalam kompleks dan sekitarnya; hasil karya sayembara menjadi Dokumen pra rancangan
pada kegiatan Penyusunan Basic Design melalui
4. Implementasi perencanaan, kemampuan pengembangan konsep
mekanisme Penunjukan Langsung kepada Pemenang I
ke dalam tahap selanjutnya yang pada akhirnya dapat menjadi
Sayembara sebagai pemegang Hak Cipta. Tata Cara
perwujudan fisik yang rasional secara pembiayaan, waktu, dan
penunjukan langsung selanjutnya diselenggarakan sesuai
sumber daya lainnya.
peraturan perundangan yang berlaku tentang proses
pengadaan barang/jasa melalui penunjukan langsung.
III.11 HAK DAN KEWAJIBAN PEMENANG SAYEMBARA
5. Bahwa setelah melaksanakan penyusunan basic design
Pemenang Sayembara (personil Ahli bersama Badan
1. Status pemenang selanjutnya akan mengikuti aturan-
Usaha) wajib menyerahkan keseluruhan dokumen
aturan yang berlaku secara umum dan secara hukum di
perencanaan kepada Pejabat Penandatanganan Kontrak
lingkungan Pemerintah cq. Kementerian PUPR, sejauh
dan mengalihkan status Pemegang Hak Cipta kepada
tidak melanggar kode etik, norma dan kaidah yang
Pejabat Penandatangan Kontrak.
berlaku.

2. Pemenang I berhak menerima kontrak jasa konsultansi


penyusunan basic design dengan nilai kontrak maksimal
dihitung berdasarkan hasil analisis Bangunan Gedung
Negara.

3. Pemenang I sayembara (Personil dan Badan Usaha) wajib


mendaftarkan Hak Cipta atas karya sayembara kepada
pihak berwenang (Ditjen HAKI KemenkumHAM).

4. Setelah memiliki Hak Cipta, Pemenang I Sayembara


(personil Ahli bersama Badan Usaha) memiliki

18
IV. PENUTUP

Hal-hal lain yang belum jelas dan tercantum dalam Dokumen


Sayembara dan lampirannya akan dijelaskan pada waktu Rapat
Penjelasan Sayembara.

Jakarta, 26 Maret 2022

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Direktur Jenderal Cipta Karya
Selaku
Ketua Panitia Pelaksana
Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung
di Ibu Kota Nusantara

(ttd)

Ir. Diana Kusumastuti, M.T

19
CATATAN:

- Lampiran Dokumen Sayembara ini berisi konsolidasi data dan informasi yang dihimpun
oleh Panitia yang dimaksudkan dapat sebagai salah satu referensi/masukan perencanaan
dan perancangan Kawasan dan Bangunan Kompleks Perkantoran Yudikatif di Ibu Kota
Nusantara bagi Peserta Sayembara.

- Para Peserta Sayembara wajib mencari informasi yang diperlukan untuk bahan
penyiapan Karya Sayembara, tidak terbatas pada data dan informasi yang disampaikan
seperti pada Lampiran Dokumen Sayembara ini; dan

- Pada hakekatnya Peserta Sayembara diberikan kebebasan untuk menggunakan referensi


lain yang relevan dan diperlukan dalam menyusun gagasan yang diusulkan

21
DAFTAR ISI

I. INFORMASI TERKAIT URBAN DESIGN DEVELOPMENT


KIPP IKN IV.2 Mahkamah Konstitusi
I.1 Visi IKN IV.2.1. Struktur Organisasi MK
I.2 Key Performance Indicator (KPI) IV.2.2. Program Ruang MK
I.3 Transformasi Berbudaya Ibu Kota Negara IV.2.3. Kriteria Desain MK
IV.2.4. Filosofi Bangunan MK
II. INFORMASI DAERAH PERENCANAAN IV.3 Komisi Yudisial

II.1 Konsep Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota IV.3.1. Struktur Organisasi KY
Nusantara IV.3.2. Program Ruang KY
II.2 Data Persil IV.3.3. Kriteria Desain KY
II.3 Dokumentasi Eksisting IV.3.4. Filosofi Bangunan KY
II.4 Data Slope
V. HASIL PENYELIDIKAN TANAH
III. PETA
III.1 Peta Kontur VI. PAKTA INTEGRITAS

III.2 Data Elevasi VII. SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS


KARYA PESERTA
IV. INFORMASI PERANCANGAN BANGUNAN
VIII. SURAT PERJANJIAN DUKUNGAN BADAN USAHA
IV.1 Mahkamah Agung
IV.1.1 Struktur Organisasi MA IX. FORMAT KARYA

IV.1.2 Program Ruang MA


IV.1.3 Kriteria Desain MA
IV.1.4 Filosofi Bangunan MA

22
I. INFORMASI TERKAIT URBAN DESIGN DEVELOPMENT
KIPP IKN

I.1 VISI IKN

Gambar 1 Visi IKN

23
I.2 KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)

Gambar 2 Key Performance Indicator


(KPI) KIPP

24
I.3 TRANSFORMASI BERBUDAYA IBU KOTA NEGARA

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah 5. Transformasi Berbangsa dan Berbudaya
menyusun dokumen perencanaan Urban Design Development Kehidupan berbangsa dan berbudaya melalui ruang-ruang
sebagai acuan dalam pembangunan Ibu Kota Negara simbolis bersama untuk merayakan kesatuan dan
menerapkan beberapa strategi desain yaitu : kebhinnekaan nusantara. Mewujudkan desain ruang
representasi Budaya Nusantara di panggung nasional, ruang
1. Transformasi Bekerja
simbol kemajuan bangsa sebagai showcase kepada dunia,
Bekerja dengan sistematis dan dinamis serta menjunjung
ruang perayaan kesatuan dalam keberagaman, dan ruang
tinggi kolaborasi dan keterhubungan antar semua pihak.
publik dan sarana edukasi sejarah.
Dengan menerapkan desain kompleks Pemerintahan yang
terkonsolidasi dan terkoneksi antar bangunan, sehingga
menciptakan ruang kolaborasi dengan bisnis, mewujudkan
lingkungan kerja yang sehat dan people oriented serta high
performance green office district.

2. Transformasi Bermukim
Kehidupan bermukim kota yang kompak berkinerja tinggi,
efisien dan livable sehingga mewujudkan hunian Inklusif
berbasis Komunitas.

3. Transformasi Mobilitas
Ibukota berbasis transit, mengutamakan pergerakan cepat,
efisien dan sehat bagi warga kota yang ditunjang dengan
80% Transit transportasi publik, Iklim kondusif untuk
pejalan kaki, serta mengadaptasi Smart Transport dan
Autonomous System.

4. Transformasi Melestarikan Lingkungan


Usaha menjaga ekosistem alam dan hidup bersinergi dengan
alam yaitu dengan meningkatkan kekayaan dan Gambar 3 Transformasi Berbudaya
keberagaman biota alami, menciptakan botanical garden Ibu Kota Negara
dan International Center for Tropical Forestry,
meningkatkan interaksi nilai – nilai lingkungan dan nilai –
nilai luhur Pancasila.

25
II. INFORMASI DAERAH PERENCANAAN

II.1 KONSEP KAWASAN INTI PUSAT PEMERINTAHAN IBU KOTA NUSANTARA

Sumbu Tri Praja

Sumbu Tri Praja merupakan sumbu yang membentang membelah


Kawasan Pemerintahan. Sumbu ini menghubungkan Kawasan MPR,
DPR, DPD; Istana Presiden; dan area MA, MK, KY. Secara garis besar
ruang publik pada sumbu kebangsaan memiliki makna ruang karakter
yang formal, yaitu ruang publik menggambarkan kemonumentalan area
pemerintahan. Sehingga, secara aksesibilitas Sumbu Tri Praja lebih
terbatas dibandingkan dengan Sumbu Kebangsaan.

Hal ini dapat terlihat dari bagaimana ruang-ruang publik sepanjang


sumbu ditempatkan di tengah area pemerintahan dengan fungsi dan
aktivitas yang terbatas. Ruang publik pada sumbu ini didesain dengan
tujuan utama memberikan pengalaman ruang monumental saat orang-
orang bergerak di dalam area pemerintahan. Hal ini diwujudkan melalui
elemen monumen landmark atau grand boulevard.

Sama seperti Sumbu Kebangsaan, ruang publik di dalam Sumbu Tri


Praja juga memiliki makna selaras dengan alam. Hal ini terwujud
melalui Green Corridor, yang menghubungkan antara area-area ekologis
disekitar Kawasan Pemerintahan.

Gambar 4 Konsep KIPP IKN


26
Sumbu Kebangsaan

Sumbu Kebangsaan merupakan struktur utama KIPP, dimana struktur ini


membentang sejajar axis dari utara, yaitu Istana Presiden hingga Ecopark
di selatan. Secara garis besar ruang publik pada Sumbu Kebangsaan
memiliki makna ruang dengan karakter civic, yaitu ruang publik yang
didedikasikan untuk kegiatan masyarakat dari berbagai kalangan.

Hal ini dapat terlihat dari bagaimana ruang-ruang publik sepanjang


sumbu ditempatkan dengan sangat strategis, sehingga memudahkan
masyarakat untuk dapat mengaksesnya. Pada area sumbu didalamnya
juga terdapat berbagai ruang publik dengan berbagai karakter dan fungsi,
seperti Plaza Seremoni yang bersifat seremonial, Plaza Bhineka yang
bersifat komunitas, dan Bukit Bendera yang berkarakter alami. Hal ini
menjadikan area publik sepanjang Sumbu Kebangsaan sebagai area yang
beragam secara aktivitas dan karakter.
Gambar 5 Sumbu Tri Praja dan Sumbu Kebangsaan
Selain itu, ruang publik di dalam Sumbu Kebangsaan juga bermakna
sebagai ruang publik yang selaras dengan alam. Hal ini diwujudkan
melalui Green Corridor, yaitu konektivitas ekologis yang
menghubungkan area-area ekologis disekitar KIPP.

27
II.2 DATA PERSIL

ID Parsel : 1.GO.308.01
Zona : Pemerintahan
Subzona : Pemerintahan Nasional
Program : MA, MK dan KY
Luas Lahan : 151.629 m² / 15,16 Ha
KDB : 25%
KLB : 0.7
KDH : 35%
KTB : 25%
KB : Khusus

Gambar 6 Data Persil

28
II.3 DOKUMENTASI EKSISTING

MA/MK/KY

Gambar 7 Dokumentasi Eksisting


29
Gambar 8 Dokumentasi Eksisting

30
II.4 DATA SLOPE

Berdasarkan analisis menggunakan software ArGIS


menggunakan basis data Foto Lidar, diperoleh peta analisis
kemiringan lahan (slope).

Kategori kemiringan lahan yang lebih dari 45% dianjurkan


untuk menjadi area ruang terbuka hijau dan tidak
direkomendasikan pengembangan bangunan yang masif.
Sementara kategori kemiringan lahan diantara 15-25% dan
25-45% dianjurkan dikembangkan dengan pendekatan
adaptif terhadap kontur. Secara keseluruhan pengembangan
dianjurkan pengembangan lahan dengan minimal grading
dan pengembangan yang berorientasi pada lingkungan serta
mewujudkan visi smart forest city.

Gambar 9 Analisis Slope

31
III. PETA

III.1 PETA KONTUR

Berikut merupakan hasil analisis kontur untuk persil MK,


MK dan KY dengan menggunakan ArGIS. Hasil simulasi
menunjukkan pada area ini level tertinggi berada pada
ketinggian 64 m sedangkan level terendah berada pada
ketinggian 16 m. Peletakan massa bangunan dianjurkan
sebisa mungkin merespon kondisi kontur. Massa bangunan
dapat diposisikan pada elevasi tertinggi sedangkan untuk
sirkulasi internal lahan bisa mengikuti garis kontur sehingga
meminimalisasi grading.

Peserta diberikan akses mengunduh peta kontur format


dwg. dalam website sayembaraikn.pu.go.id setelah
mendapatkan nomor peserta.

Gambar 10 Peta Kontur

32
III.2 DATA ELEVASI

Berikut merupakan hasil analisis elevasi untuk persil MA,


MK dan KY dengan menggunakan ArGIS. Hasil simulasi
menunjukkan pada area ini level tertinggi berada pada
ketinggian 60 – 70 mdpl sedangkan level terendah berada
pada ketinggian 10 - 20 mdpl. Bangunan-bangunan dalam
Kompleks Perkantoran Yudikatif harus menjadi tengaran
kota yang berada pada Sumbu Tri Praja.

Berdasarkan pengamatan, peil banjir 100 tahunan akan


mencapai ketinggian +16 mdpl. Maka dari itu, area
terbangun di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan
sebagian besar diarahkan untuk berada di ketinggian
+20mdpl.

Gambar 11 Peta Elevasi

33
IV. INFORMASI PERANCANGAN BANGUNAN 2. Wakil Ketua Mahkamah Agung, terdiri dari 2 bidang
yaitu non-yudisial dan bidang yudisial. Terdapat pula
IV.1 MAHKAMAH AGUNG
Ketua Kamar yang terbagi berdasarkan kedua bidang
IV.1.1 STRUKTUR ORGANISASI MA tersebut. (Pimpinan)

Mahkamah Agung adalah salah satu unsur yudikatif di 3. Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc (Pejabat setingkat

Indonesia. Lingkungan peradilan MA meliputi empat peradilan, Menteri). Masing-masing Hakim Agung dibantu oleh 2

yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan orang Hakim Yustisial dalam menjalankan tugasnya.

Peradilan Tata Usaha Negara. Mahkamah Agung (MA) sebagai 4. Pada tingkat Eselon I, terdiri dari Sekretaris Mahkamah

salah satu puncak kekuasaan kehakiman serta peradilan negara Agung; Panitera Mahkamah Agung; Direktur Jenderal

tertinggi mempunyai posisi dan peran strategis dibidang Peradilan Umum; Direktur Jenderal Peradilan Agama;

kekuasaan kehakiman karena tidak hanya membawahi 4 (empat) Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan TUN;

lingkungan peradilan tetapi juga manajemen di bidang Kepala Badan Urusan Administrasi; Kepala Badan

administratif, personil dan finansial serta sarana dan prasarana. Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan

Tugas pokok dan fungsi Mahkamah Agung adalah sebagai Pelatihan Hukum dan Peradilan (Diklat Kumdil) dan

berikut: Kepala Badan Pengawasan. Sekretaris Mahkamah

1. Fungsi Peradilan Agung bertugas sebagai Koordinator Eselon I (Selain

2. Fungsi Pengawasan Panitera).

3. Fungsi Mengatur 5. Selanjutnya, setiap unit organisasi yang dipimpin oleh

4. Fungsi Nasehat Eselon I terdiri atas Eselon II, III, IV, Jabatan Fungsional

5. Fungsi Administratif dan staff.

6. Fungsi lain-lain
Hakim Yustisial tidak hanya membantu Hakim Agung,

Susunan organisasi Mahkamah Agung Terdiri atas: namun juga pejabat lainnya seperti Pimpinan dan Eselon I-

1. Ketua Mahkamah Agung (Pimpinan) II.

34
Jumlah Total Pegawai: 1440 org
TUAKA : Ketua Kamar
SEK : Sekretaris
KPTB : Ketua Pengadilan Tingkat Banding
KPTP : Ketua Pengadilan Tingkat Pertama
PAN : Panitera
Es. : Eselon
HTP : Hakim Tinggi Pengawas
HY : Hakim Yustisial

Es. II: 5 org


Es. III: 4 org
Es. II: 3 org Es. II: 7 org Eselon II: 8 org
Es. II: 3 org Es. II: 3 org Es. IV: 12 org Es. II: 4 org
Es. III: 9 org Es. III: 35 org
Es. III: 13 org Es. III: 12 org
Es. IV: 27 org
Staff: 36 org Es. III: 9 org
Es. IV: 105 Eselon III: 4 org
Es. IV: 39 org Es. IV: 36 org ----------------- Es. IV: 27 org Eselon IV: 12 org
Staff: 81 org
Staff: 117 org Staff: 108 orang HTP: 60 org Staff: 81 org Staff: 36 orang
orang Staff: 315 org
HY: 24 org
Auditor: 60
org

*Jumlah Staff diatas untuk Eselon III. Untuk Eselon I-II masing-
masing memiliki 5 org staff, kecuali Sekretaris MA dan Panitera
MA (10 org)
Gambar 12 Struktur Organisasi Mahkamah Agung
35
IV.1.2. PROGRAM RUANG MA

Tabel 1 Program Ruang MA

Luas
Jumlah Kapasitas
No Nama Bangunan total Keterangan
Ruang (Orang)
(m2)
A RUANG PERADILAN 2,300
Ruang Utama:
- Ruang Sidang Utama

1 Ruang Sidang Utama 1 350 1,100 Ruang Penunjang :


- Ruang Operator Persidangan
- Ruang Pantry
- Ruang Toilet
Ruang Utama:
- Ruang Pertemuan
2 Balairung 1 400 1,200
Ruang Penunjang :
- Ruang Pantry
- Ruang Toilet
B RUANG KANTOR PIMPINAN 1,810
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Ketua MA
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
Ketua Mahkamah Agung - Ruang Tunggu
1 1 480
RI - Ruang Sekretaris, Kabag, Kasubbag (2 ruang)
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
IV/Eselon III)
- Ruang Staf (10 org)

Ruang Penunjang:
- Toilet

36
Luas
Jumlah Kapasitas
No Nama Bangunan total Keterangan
Ruang (Orang)
(m2)
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Wakil Ketua MA
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
Wakil Ketua Mahkamah - Ruang Tunggu
2 1 200
Agung RI Bidang Yudisial - Ruang Sekretaris
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
IV/Eselon III)
- Ruang Staf (10 org)

Ruang Penunjang:
- Toilet
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Wakil Ketua MA
- Ruang Tamu- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
Wakil Ketua Mahkamah - Ruang Tunggu
3 Agung RI Bidang Non 1 200 - Ruang Sekretaris
Yudisial - Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
IV/Eselon III)
- Ruang Staf (10 org)

Ruang Penunjang:
- Toilet
Ruang Utama:
Ruang Kerja Ketua Kamar + Ruang Istirahat/Tidur + Kamar
Mandi
- Ruang Kerja
- Ruang Tamu
Ketua Kamar Pembinaan
4 1 120 - Ruang Istirahat
Mahkamah Agung
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
- Ruang Sekretaris
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol

37
Luas
Jumlah Kapasitas
No Nama Bangunan total Keterangan
Ruang (Orang)
(m2)
IV/Eselon III)
- Ruang Staf (5 org)

Ruang Penunjang:
- Toilet
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Ketua Kamar
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
Ketua Kamar Tata Usaha
- Ruang Tunggu
5 Negara Mahkamah 1 100
- Ruang Sekretaris
Agung
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
IV/Eselon III)
- Ruang Staf (5 org)

Ruang Penunjang:
- Toilet
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Ketua Kamar
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
Ketua Kamar Agama - Ruang Tunggu
6 1 100
Mahkamah Agung - Ruang Sekretaris
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
IV/Eselon III)
- Ruang Staf (5 org)

Ruang Penunjang:
- Toilet
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Ketua Kamar
Ketua Kamar Pidana
7 1 150 - Ruang Tamu
Mahkamah Agung
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip

38
Luas
Jumlah Kapasitas
No Nama Bangunan total Keterangan
Ruang (Orang)
(m2)
-Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
- Ruang Sekretaris
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
IV/Eselon III)
- Ruang Staf (5 org)

Ruang Penunjang:
- Toilet
Ruang Utama:
Ruang Kerja Ketua Kamar + Ruang Istirahat/Tidur + Kamar
Mandi
- Ruang Kerja
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
Ketua Kamar Perdata - Ruang Rapat
8 1 150
Mahkamah Agung - Ruang Tunggu
- Ruang Sekretaris
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
IV/Eselon III)
- Ruang Staf (5 org)

Ruang Penunjang:
- Toilet
Ruang Utama:
Ruang Kerja Ketua Kamar
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
Ketua Kamar - Ruang Rapat
9 Pengawasan Mahkamah 1 120 - Ruang Tunggu
Agung - Ruang Sekretaris
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
IV/Eselon III)
- Ruang Staf (5 org)

Ruang Penunjang:

39
Luas
Jumlah Kapasitas
No Nama Bangunan total Keterangan
Ruang (Orang)
(m2)
- Toilet
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Ketua Kamar
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
Ketua Kamar Militer - Ruang Tunggu
10 1 120
Mahkamah Agung - Ruang Sekretaris
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
IV/Eselon III)
- Ruang Staf (5 org)

Ruang Penunjang:
- Toilet
C RUANG KANTOR PEJABAT SETINGKAT MENTERI 10,770
Ruang Utama:
- Ruang Kerja
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
1 Hakim Agung 70 1 9,240
- Ruang Sekretaris
- 2 Ruang Hakim Yustisial (1 org/ruang) ((Setara Jabatan
Fungsional Gol IV/Eselon III)
- Ruang Staf (5 org)

Ruang Penunjang:
- Toilet

40
Luas
Jumlah Kapasitas
No Nama Bangunan total Keterangan
Ruang (Orang)
(m2)
Ruang Utama:
- Ruang Kerja
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
2 Hakim Ad Hoc 15 1 1,530
- Ruang Sekretaris
- 2 Ruang Hakim Yustisial (1 org/ruang) ((Setara Jabatan
Fungsional Gol IV/Eselon III)
- Ruang Staf (5 org)

Ruang Penunjang:
- Toilet

D RUANG PERKANTORAN
10,890
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Sekretaris MA
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
Sekretaris Mahkamah Agung RI - Ruang Tunggu
1 1 300
- Ruang Sekretaris, Kabag, Kasubbag
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
IV/Eselon III)
- Ruang Staf (10 org)

Ruang Penunjang:
- Toilet
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon I (Staf 5 org)
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum
2 IV/Eselon III)
1,160
- Ruang Kerja Eselon II (Staf 5 org)
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
- Ruang Kerja Eselon III

41
Luas
Jumlah Kapasitas
No Nama Bangunan total Keterangan
Ruang (Orang)
(m2)
Eselon I 1 - Ruang Kerja Eselon IV
Eselon II 3 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
- Ruang Arsip Dokumen
Eselon III 13
Jafung Madya Ruang Penunjang:
Eselon IV 39 - Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Jafung Muda - Mushola
Staff 117

Ruang Utama:
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama - Ruang Kerja Eselon I (Staf 5 org)
3
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
IV/Eselon III)
- Ruang Kerja Eselon II (Staf 5 org)
Eselon I 1 - Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
Eselon II 3 1,100 - Ruang Kerja Eselon III
- Ruang Kerja Eselon IV
Eselon III 12
- Ruang Kerja Staf/Pelaksana
Jafung Madya - Ruang Arsip Dokumen
Eselon IV 36 Ruang Penunjang:
Jafung Muda - Toilet Pegawai/Tamu + Janitor - Mushola
Staff 108
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon I (Staf 5 org)
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan TUN - Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
4 IV/Eselon III)
- Ruang Kerja Eselon II (Staf 5 org)
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
- Ruang Kerja Eselon III
Eselon I 1 910 - Ruang Kerja Eselon IV
Eselon II 3 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
- Ruang Arsip Dokumen
Eselon III 9
Jafung Madya Ruang Penunjang:
Eselon IV 27 - Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Jafung Muda - Mushola

42
Luas
Jumlah Kapasitas
No Nama Bangunan total Keterangan
Ruang (Orang)
(m2)
Staff 81

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon I (Staf 5 org)
Badan Urusan Administrasi - Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
5
IV/Eselon III)
- Ruang Kerja Eselon II (Staf 5 org)
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
- Ruang Kerja Eselon III
Eselon I 1
2,840 - Ruang Kerja Eselon IV
Eselon II 7 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
Eselon III 35 - Ruang Arsip Dokumen
Jafung Madya
Ruang Penunjang:
Eselon IV 105
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Jafung Muda - Mushola
Staff 315
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon I (Staf 5 org)
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan - Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
6
Pelatihan Hukum dan Peradilan IV/Eselon III)
- Ruang Kerja Eselon II (Staf 5 org)
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
Eselon I 1 - Ruang Kerja Eselon III
Eselon II 4 990 - Ruang Kerja Eselon IV
Eselon III 9 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
- Ruang Arsip Dokumen
Jafung Madya
Eselon IV 27 Ruang Penunjang:
Jafung Muda - Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Staff 81 - Mushola

43
Luas
Jumlah Kapasitas
No Nama Bangunan total Keterangan
Ruang (Orang)
(m2)
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon I (Staf 5 org)
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
IV/Eselon III)
- Ruang Kerja Eselon II (Staf 5 org)
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
- Ruang Kerja Eselon III
- Ruang Kerja Eselon IV
- Ruang Kerja Staf/Pelaksana
Badan Pengawasan - Ruang Arsip Dokumen
7
Ruang Penunjang:
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor - Mushola

Terdapat penambahan Ruang Hakim Tinggi Pengawas, Ruang


Hakim Yustisial dan Ruang Auditor pada setiap Ruang
Inspektur Wilayah (Eselon II)

Inspektur Wilayah I:
-Ruang Hakim Tinggi Pengawas @ 15 ruang;
2,420 -Ruang Hakim Yustisial @ 6 ruang; (Setara Jabatan Fungsional
Eselon I 1
Gol IV/Eselon III)
Eselon II 5 -Ruang Auditor @ 15 ruang (Jabatan Fungsional Muda)
Eselon III 4
Jafung Madya Inspektur Wilayah II:
Eselon IV 12 -Ruang Hakim Tinggi Pengawas @ 20 ruang;
-Ruang Hakim Yustisial @ 6 ruang; (Setara Jabatan Fungsional
Jafung Muda Gol IV/Eselon III)
-Ruang Auditor @ 15 ruang (Jabatan Fungsional Muda)

Inspektur Wilayah III:


-Ruang Hakim Tinggi Pengawas @ 15 ruang;
-Ruang Hakim Yustisial @ 6 ruang; (Setara Jabatan Fungsional
Staff 36 Gol IV/Eselon III)
-Ruang Auditor @ 15 ruang (Jabatan Fungsional Muda)

Inspektur Wilayah IV:


-Ruang Hakim Tinggi Pengawas @ 10 ruang;
-Ruang Hakim Yustisial @ 6 ruang; (Setara Jabatan Fungsional

44
Luas
Jumlah Kapasitas
No Nama Bangunan total Keterangan
Ruang (Orang)
(m2)
Gol IV/Eselon III)
-Ruang Auditor @ 15 ruang (Jabatan Fungsional Muda)
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Panitera MA
- Ruang Tamu
Panitera Mahkamah Agung RI - Ruang Istirahat
8
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
- Ruang Sekretaris, Kabag, Kasubbag
Eselon I 1
- Ruang Hakim Yustisial (Setara Jabatan Fungsional Gol
Eselon II 8 IV/Eselon III)
Eselon III 4 - Ruang Staf (10 org)
Jafung Madya
Ruang Penunjang:
Eselon IV 12
1,170 - Toilet
Jafung Muda
- Ruang Kerja Eselon II (Staf 5 org)
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
- Ruang Kerja Eselon III
- Ruang Kerja Eselon IV
- Ruang Kerja Staf/Pelaksana
Staff 36 - Ruang Arsip Dokumen

Ruang Penunjang:
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
- Mushola

E RUANG PENUNJANG 5,150


1 Ruang Tamu Terbuka 1 Ruang tamu umum, pelayanan berupa konsultasi
Command Center (ruang
2 laktasi, gudang, studio, 1 Ruang pendukung pegawai
mushola)
5,150
3 Media Center 1 20 Ruang teleconference
Pelayanan Terpadu Satu
4 1 30 Penerimaan perkara
Pintu
5 Ruang Jamuan Delegasi 1 30 Ruang tamu VVIP, fasilitas lengkap (ruang makan, pantry, mini

45
Luas
Jumlah Kapasitas
No Nama Bangunan total Keterangan
Ruang (Orang)
(m2)
bar). Selain itu, fungsi ruang seperti transit room sebelum
acara pelantikan.
6 Ruang Poliklinik 1 Poliklinik pegawai
Ruang Sarana Olah Raga
7 1 330 Ruang multifungsi untuk olah raga indoor atau kesenian
dan Seni
8 Masjid 1 500 Masjid pegawai
9 Perpustakaan 1 125 Perpustakaan umum
10 Data Center 1 Ruang IT untuk assesment jabatan
Ruang Assesment untuk jabatan (Ruang Komputer, Ruang
11 Ruang Assesment Center 1
Wawancara, Ruang Diskusi, Ruang Ujian)
12 Arsip Center 1 Ruang arsip perkara
13 Kantin 1 150 kantin pegawai
Outdoor 3,500
Lahan Parkir Kendaraan
1 1
Pegawai 3,500
2 Lapangan 1 Lapangan Tenis

TOTAL LUAS INDOOR BANGUNAN MAHKAMAH AGUNG 30,920


SIRKULASI INDOOR 25% 7,730
TOTAL LUAS OUTDOOR BANGUNAN MAHKAMAH AGUNG 3,500
TOTAL KESELURUHAN LUAS BANGUNAN MAHKAMAH AGUNG 42,150

*Program ruang dalam Lampiran Dokumen Sayembara ini merupakan studi awal berdasarkan FGD dengan lembaga terkait, apabila dibutuhkan peserta sayembara dapat
mengembangkan dan melakukan studi ruang lanjutan.

46
IV.1.3. KRITERIA DESAIN MA dilimpahkan dengan empat pintu masuk dari utara, selatan,
barat dan timur dan lanskap bangunannya memiliki pagar
Beberapa kriteria desain untuk Bangunan Mahkamah Agung
yang rendah.
adalah sebagai berikut:
a. Empat Pilar sebagai representasi empat lingkungan
peradilan dibawah Mahkamah Agung.
b. Pentingnya Gedung Arsip di Mahkamah Agung dan
perlu adanya perlakuan khusus terhadap dokumen-
dokumen yang disimpan dalam Gedung tersebut.
c. Untuk Kepaniteraan Mahkamah Agung, berkas yang
masuk cukup banyak (20.000-21.000 perkara) sehingga
ruang-ruang hakim harus mampu menampung berkas-
berkas perkara.

IV.1.4. FILOSOFI BANGUNAN MA

Rancangan arsitektur gedung Mahkamah Agung Republik


Indonesia sangat menitikberatkan fungsional sebagai pilar
yudikatif tertinggi Indonesia. Pertama adalah “agung”,
sesuai nama dan fungsi dari Mahkamah Agung itu sendiri.
Kedua, “wibawa” yang diejawantahkan dalam bentuk empat
pilar eksterior bangunan. Keempat pilar tersebut
melambangkan empat lingkungan pengadilan di bawah
Mahkamah Agung yaitu: Peradilan Umum, Peradilan Agama,
Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara. Terakhir,
yaitu “mengayomi” dan “terbuka”, kedua kata tersebut

47
IV.2 MAHKAMAH KONSTITUSI dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
IV.2.1. STRUKTUR ORGANISASI MK
6. Memutus perselisihan hasil pemilihan Kepala Daerah.
Mahkamah Konstitusi merupakan pelaku kekuasaan kehakiman
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
Struktur organisasi Mahkamah Konstitusi terdiri dari:
menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah Konstitusi
a. Ketua Mahkamah Konstitusi dan Wakil Ketua
mempunyai 5 (lima) kewenangan pokok dan 1 (satu)
Mahkamah Konstitusi, dan Hakim Konstitusi. Baik
kewenangan tambahan sebagaimana diatur dalam Pasal 24C
Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi
UUD 1945 dan Undang-Undang lainnya.
merupakan Hakim Konstitusi, sehingga Hakim
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat
Konstitusi berjumlah Sembilan (9) orang. (Pimpinan)
pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk:
b. Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi, merupakan
organisasi yang diberi kewenangan untuk menjaga
1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar;
kehormatan Hakim Konstitusi.
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
c. Pada tingkat Eselon I, terdapat Sekretaris Jenderal
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar;
(Pejabat Struktural) dan Panitera (Pejabat Fungsional).
3. Memutus pembubaran partai politik;
d. Selanjutnya, setiap unit organisasi yang dipimpin oleh
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum;
Eselon I terdiri atas Eselon II, III, IV, Jabatan Fungsional
5. Memutus pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh
dan staff.
Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang
Dasar. Pelanggaran yang dimaksud sebagaimana disebutkan
dan diatur dalam ketentuan Pasal 7A UUD 1945, yaitu
melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan terhadap
negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana lainnya, atau
perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat
sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana

48
Jumlah Total Pegawai: 935 org
* Jumlah Pegawai Kontrak: 292 org

Ketua

Wakil Ketua
Hakim Konsitusi

Dewan Etik

Sekretaris Jenderal

Panitera

Inspektorat

Pusat
Biro Sumber Biro Hukum Biro Penelitian dan Pusat Pusat
Biro
Perencanaan Daya dan Hubungan Pengkajian Teknologi Pendidikan
Biro Umum
Manusia dan Administrasi Masyarakat Perkara dan Informasi dan Pancasila dan
dan Keuangan
Organisasi Kepaniteraan dan Protokol Pengelolaan Komunikasi Konstitusi Panitera Panitera Panitera
Perpustakaan Muda I Muda II Muda III
Eselon II: 1 org
Eselon III: 2 org Eselon II: 1 org Eselon II: 1 org Eselon II: 1 org
Eselon II: 1 org Eselon II: 1 org
Eselon IV:1 org Eselon III: 3 org Eselon III: 2 org Eselon III: 2
Eselon III: 2 Eselon III: 2 org Eselon II: 1 org
Jafung Madya: 2 Eselon II: 1 org Eselon II: 1 org Jafung Madya: 2 Eselon IV:1 org org
org Eselon IV:4 org Eselon III: 2
org Eselon III: 2 org Eselon III: 3 org org Jafung Madya: 2 Jafung Madya:
Eselon IV:5 org Jafung Utama: 8 org
Jafung Muda: 5 Eselon IV:5 org Eselon IV:6 org Eselon IV:5 org org 2 org
Jafung Muda: 1 org Eselon IV:4 org
org Staff: 21 orang Staff: 76 org Jafung Muda: 3 Jafung Muda: 3 Eselon IV:1 org
org Jafung Madya: Staff: 13 org Eselon II: 3 org
Staff: 12 orang org org Jafung Muda: 3
Staff: 25 org 10 org Jafung Madya: 3 org
Jafung Muda: 6 Staff: 45 org Staff: 19 org org
Jafung Muda: 15 org
org Staff: 31 org
Staff: 95 org

Gambar 13 Struktur Organisasi Mahkamah Konstitusi


49
IV.2.2. PROGRAM RUANG MK

Tabel 2 Program Ruang MK

Kapasitas Luas total


No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

A RUANG PERADILAN 13,490


Ruang Utama:
- Ruang Sidang Utama (800 org)
- Ruang Rapat Permusyawarahan Hakim Pleno ( R. RPH,
Ruang Toga, Musholla, R. Makan, Toilet)
- Ruang Staff Persidangan
- Ruang Berkas Perkara
- Ruang Pemohon
- Ruang Termohon
- Ruang Pemberi Keterangan
- Ruang Saksi

Ruang Penunjang :
- Ruang Lobi Persidangan
- Ruang lounge VVIP (untuk pejabat negara) (100org)
1 Ruang Sidang Pleno (Ruang Sidang Utama) 1 5,740
- Ruang Liputan
- Ruang Operator Persidangan
- Ruang Pantry
- Ruang Toilet

Kriteria:
-Jarak Antara Hakim Konstitusi dengan Pemohon dan
Termohon kurang lebih 15 meter.
-Ceiling tinggi.
-Sembilan Hakim Konstitusi duduk secara berjejer. -
Penempatan tempat duduk Hakim harus
memperhatikan kemungkinan physical distancing.
- Lobby Persidangan harus dapat memisahkan antara
Pemohon dan Termohon. Wartawan sering

50
Kapasitas Luas total
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

berkumpul/menunggu di Lobi Persidangan


- Persidangan memerlukan suasana yang hening
- Idealnya Toilet dan Ruang-Ruang Termohon dan
Pemohon terpisah untuk menghindari Termohon dan
Pemohon berseteru.
Ruang Utama:
- Ruang Sidang Utama
- Ruang Rapat Permusyawarahan Hakim Pleno ( R. RPH,
Ruang Toga, Musholla, R. Makan, Toilet)
- Ruang Staff Persidangan
- Ruang Berkas Perkara
- Ruang Pemohon
- Ruang Termohon
- Ruang Pemberi Keterangan
- Ruang Saksi

Ruang Penunjang :
2 Ruang Sidang Panel I 2 3,180
- Ruang Lobi Persidangan
- Ruang Liputan
- Ruang Operator Persidangan
- Ruang Pantry
- Ruang Toilet

Kriteria:
-Ketinggian Ceiling tinggi.
-Interior seperti Ruang Sidang Pleno
- Idealnya Toilet dan Ruang-Ruang Termohon dan
Pemohon terpisah untuk menghindari Termohon dan
Pemohon berseteru.

51
Kapasitas Luas total
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

Ruang Utama :
- Ruang Rapat Utama
- Ruang Perpustakaan RPH
- Ruang Persiapan RPH
- Ruang Staff RPH
- Ruang Operator RPH
- Ruang Berkas Perkara

Ruang Penunjang :
- Ruang Lobi RPH
3 Ruang Rapat Permusyawaratan Hakim 1 1,720
- Ruang Pantry
- Ruang Toilet

Kriteria:
-Ruang paling ketat dengan tingkat keamanan yang
tinggi, harus anti penyadapan, memiliki akses terbatas,
privasi tinggi
-Pegawai yang bekerja di RPH tidak bisa mendengar
percakapan di Ruang Rapat utama.
-Berlokasi di lantai paling atas Bangunan Peradilan.
Ruang Utama:
- Ruang Penerimaan Permohonan dan Berkas Perkara
- Ruang Verifikasi Berkas Perkara
- Ruang Konsultasi
- Ruang Pertemuan Digital
- Ruang Inzage (pengecekan bukti)
- Ruang Pojok Digital
4 Ruang Penerimaan Perkara 1 2,850
- Ruang Tunggu Para Pihak

Ruang Penunjang:
- Ruang Fotokopi Para Pihak
- Ruang Penitipan Barang

Catatan:

52
Kapasitas Luas total
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

Untuk Ruang Verifikasi Berkas, berkas datang dalam


bentuk kontainer-kontainer

B RUANG KANTOR PIMPINAN LEMBAGA 5,070


Ruang Utama:
- Ruang Kerja Ketua MK
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
- Ruang Sekretaris/ Ruang Kerja TU
1 Ketua Mahkamah Konstitusi 1 1 470 - Ruang Staf (5 Org)
- Ruang Rapat Utama Kapasitas 100 Orang
- Ruang Holding Ruang Rapat 75 org

Ruang Penunjang:
- Toilet
- Ruang Pantry Bersih/Saji
- Peralatan kebersihan + Janitor+ standby cleaning
service
Ruang Utama:
- Ruang Wakil Kerja Ketua MK
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
2 Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi 1 1 470 - Ruang Tunggu
- Ruang Sekretaris/ Ruang Kerja TU
- Ruang Staf (5 Org)
- Ruang Rapat Utama Kapasitas 100 Orang
- Ruang Holding Ruang Rapat 75 org

Ruang Penunjang:

53
Kapasitas Luas total
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

- Toilet
- Ruang Pantry Bersih/Saji
- Peralatan kebersihan + Janitor+ standby cleaning
service

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Hakim Konstitusi
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
- Ruang Sekretaris/ Ruang Kerja TU
- Ruang Staf (5 Org)
- Ruang Rapat Utama Kapasitas 100 Orang
3 Hakim Konstitusi 7 1 3,270 - Ruang Holding Ruang Rapat 75 org

Ruang Penunjang:
- Toilet
- Ruang Pantry Bersih/Saji
- Peralatan kebersihan + Janitor+ standby cleaning
service

-Ruang Panitera Pengganti sebaiknya dekat dengan


Hakim yang bersangkutan.
-Ruang Hakim Konstitusi kedap suara.
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Majelis Kehormatan MK
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
4 Majelis Kehormatan MK 3 1 860 - Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
- Ruang Sekretaris/ Ruang Kerja TU
- Ruang Staf (5 Org)

54
Kapasitas Luas total
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

- Ruang Rapat Utama Kapasitas 100 Orang


- Ruang Holding Ruang Rapat 75 org

Ruang Penunjang:
- Toilet
- Ruang Pantry Bersih/Saji
- Peralatan kebersihan + Janitor+ standby cleaning
service

Catatan:
Rata-rata usia minimal anggota Majelis Kehormatan
MK adalah 60 tahun.
C RUANG PERKANTORAN 5,450

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon I
- Ruang tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
- Ruang Sekretaris/ Ruang Kerja TU
1 Sekretaris Jenderal 1 1 290 - Ruang Staf (5 Org)
- Ruang Rapat Utama Es.1 Kapasitas 75 Orang
- Ruang Holding Ruang Rapat 75 org

Ruang Penunjang:
- Toilet
- Ruang Pantry Bersih/Saji
- Peralatan kebersihan + Janitor+ standby cleaning
service

55
Kapasitas Luas total
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
a Biro Perencanaan dan Keuangan - Ruang Kerja Eselon III
- Ruang Kerja Eselon IV
- Ruang Kerja Staf/Pelaksana
340
- Ruang Arsip Dokumen
Eselon II 1 1
Eselon III 2 1 Ruang Penunjang:
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Eselon IV 5 1
- Mushola
Staff 21 1

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
b Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi - Ruang Kerja Eselon III
- Ruang Kerja Eselon IV
- Ruang Jafung Muda
370 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
Eselon II 1 1 - Ruang Arsip Dokumen
Eselon III 2 1
Ruang Penunjang:
Eselon IV 5 1
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Jafung Muda 1 1
- Mushola
Staff 25 1
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
c Biro Hukum dan Administrasi Kepaniteraan - Ruang Kerja Eselon III
1,110
-Ruang Jafung Utama
-Ruang Jafung Madya
- Ruang Kerja Eselon IV

56
Kapasitas Luas total
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

Eselon II 1 1 -Ruang Jafung Muda


Eselon III 2 1 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
Eselon IV 4 1 - Ruang Arsip Dokumen
Jafung Utama 8 1
Ruang Penunjang:
Jafung Madya 10 1
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Jafung Muda 6 1
- Mushola
Staff 95 1

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
d Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol - Ruang Kerja Eselon III
- Ruang Kerja Eselon IV
- Ruang Kerja Staf/Pelaksana
680
- Ruang Arsip Dokumen
Eselon II 1 1
Eselon III 3 1 Ruang Penunjang:
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Eselon IV 6 1
- Mushola
Staff 76 1
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
e Biro Umum - Ruang Kerja Eselon III
-Ruang Jafung Utama
-Ruang Jafung Madya
- Ruang Kerja Eselon IV
Eselon II 1 1
580 -Ruang Jafung Muda
Eselon III 3 1 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
Jafung Utama 1 1 - Ruang Arsip Dokumen
Jafung Madya 2 1
Eselon IV 5 1 Ruang Penunjang:
Jafung Muda 3 1 - Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Staff 45 1 - Mushola

57
Kapasitas Luas total
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkara - Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
f - Ruang Kerja Eselon III
dan Pengelolaan Perpustakaan
-Ruang Jafung Madya
- Ruang Kerja Eselon IV
-Ruang Jafung Muda
410
Eselon II 1 1 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
Eselon III 2 1 - Ruang Arsip Dokumen
Jafung Madya 2 1
Ruang Penunjang:
Eselon IV 1 1
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Jafung Muda 3 1 - Mushola
Staff 19 1
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
g Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi - Ruang Kerja Eselon III
-Ruang Jafung Madya
- Ruang Kerja Eselon IV
Eselon II 1 1 -Ruang Jafung Muda
410
Eselon III 2 1 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
- Ruang Arsip Dokumen
Jafung Madya 2 1
Eselon IV 1 1
Ruang Penunjang:
Jafung Muda 3 1 - Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Staff 31 1 - Mushola

58
Kapasitas Luas total
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
h Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi - Ruang Kerja Eselon III
- Ruang Kerja Eselon IV
- Ruang Kerja Staf/Pelaksana
290
- Ruang Arsip Dokumen
Eselon II 1 1
Eselon III 2 1 Ruang Penunjang:
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Eselon IV 4 1
- Mushola
Staff 13 1

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
i Inspektorat - Ruang Kerja Eselon III
-Ruang Jafung Madya
- Ruang Kerja Eselon IV
-Ruang Jafung Muda
340
Eselon II 1 1 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
Eselon III 2 1 - Ruang Arsip Dokumen
Jafung Madya 2 1
Ruang Penunjang:
Eselon IV 1 1
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Jafung Muda 5 1 - Mushola
Staff 12 1

59
Kapasitas Luas total
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon I-A + Ruang Istirahat/Tidur +
Kamar Mandi
- Ruang Kerja
- Ruang tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
2 Panitera 1 1 - Ruang Sekretaris/ Ruang Kerja TU
290
- Ruang Staf (5 Org)
- Ruang Rapat Utama Es.1 Kapasitas 75 Orang
- Ruang Holding Ruang Rapat 75 org

Ruang Penunjang:
- Toilet
- Ruang Pantry Bersih/Saji
- Peralatan kebersihan + Janitor+ standby cleaning
service

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
a Panitera Muda 1, 2, 3 - Ruang Kerja Eselon III
-Ruang Jafung Madya
- Ruang Kerja Eselon IV
-Ruang Jafung Muda
340
- Ruang Kerja Staf/Pelaksana
- Ruang Arsip Dokumen
Eselon II 3 1
Jafung Madya 3 1 Ruang Penunjang:
Jafung Muda 15 1 - Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
- Mushola
Staff - -

60
Kapasitas Luas total
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

D RUANG ORGANISASI DAN EDUKASI 9,260


1 Ruang Perpustakaan 1 @300 Ruang perpustakaan umum
2 Ruang Aula 2 @1000 Ruang pertemuan
Ruang Perkumpulan Mahkamah Konstitusi di kawasan
3 Ruang Sektap AAAC 2 @30 Asia, Association of Asian Constitutional Courts and
Equivalent Institutions (AACC)
4 Ruang Forum Konstitusi 1 30 Ruang pertemuan konstitusi
Ruang untuk display edukasi sejarah konstitusi di
5 Ruang Pusat Konstitusi 2 @300
Indonesia
Ruang penerimaan berkas sebelum diteruskan pada
6 Ruang Sterilisasi Berkas 1 30
peradilan
7 Ruang Pengawasan dan Pemeriksaan 2 @30 9260
8 Ruang BMN 3
9 Ruang Koperasi 1 Ruang koperasi pegawai
10 Ruang Podcast 1 Studio rekaman
11 Ruang Kebugaran 1 30 Tempat fitness indoor
Ruang multifungsi untuk memeriksa berkas berkara
12 Ruang Multifungsi 1 400 saat peradilan besar, dan dapat digunakan sebagai
ruang dengan fungsi lain
13 Ruang Media Center 1 Ruang teleconference
14 Ruang Data Center dan Monitor Data Center 1 Ruang server
15 Ruang Arsip Perkara 1 Ruang penyimpanan berkas perkara
E RUANG PENDUKUNG 2,580
1 Ruang Mini ICU Peradilan 1 10 Ruang penunjang kegiatan peradilan
2 Ruang Poliklinik Pegawai 1 100 Poliklinik bagi pegawai
3 Ruang Leges/ Pos 1 30 Ruang penerimaan surat atau paket bagi pagawai
4 Ruang Monitor CCTV 1 3 Ruang monitor CCTV terpusat
2,580 Ruang penyimpanan alat tulis peradilan dan
5 Ruang Persediaan ATK 1
perkantoran
Ruang penyimpanan kelengkapan peradilan dan
6 Ruang Persediaan Pemeliharaan 4
perkantoran
7 Ruang Keagamaan 1 30 Ruang keagamaan non muslim

61
Kapasitas Luas total
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Keterangan
(orang) (m2)

8 Ruang Bermain Anak 1 15


9 Ruang Laktasi 3 @20
Ruang pengemudi pimpinan lembaga dan pejabat
10 Ruang Pengemudi 1 30
struktural
11 Masjid 1 400 Masjid pegawai
12 Ruang Pamwal 1 13 Ruang termasuk tempat tunggu, ruang istirahat, toilet
Ruang termasuk tempat tunggu, ruang loker, ruang
13 Ruang posko security 1 20
istirahat, toilet
14 Ruang tenaga BKO TNI/Polri 1 10 Ruang termasuk tempat tunggu, ruang istirahat, toilet
15 Pos Jaga utama/Pintu Masuk 1
16 Pos Jaga Keluar 1
17 Pos Jaga Escape/Emergency 1
OUTDOOR 2,000
Lahan Parkir Kendaraan
1 1 2,000
Pegawai

TOTAL LUAS INDOOR BANGUNAN MAHKAMAH


35,850
KONSTITUSI
SIRKULASI INDOOR 25% 8,960
TOTAL LUAS OUTDOOR BANGUNAN MAHKAMAH
2,000
KONSTITUSI
TOTAL KESELURUHAN LUAS BANGUNAN MAHKAMAH
46,810
KONSTITUSI

*Program ruang dalam Lampiran Dokumen Sayembara ini merupakan studi awal berdasarkan FGD dengan lembaga terkait, apabila dibutuhkan peserta sayembara dapat
mengembangkan dan melakukan studi ruang lanjutan.

62
IV.2.3. KRITERIA DESAIN MK lantai paling atas. Hal ini sesuai filosofi hakim yang
mendekatkan dirinya ke langit (Tuhan) untuk mengambil
Kriteria desain untuk Bangunan Mahkamah Konstitusi adalah
keputusan.
sebagai berikut:
10. Hierarki Ruang dari lantai paling atas adalah Ruang
1. Desain yang menggambarkan kewibawaan Lembaga
Rapat Permusyawaratan Hakim, Ruang Hakim
Peradilan.
Konstitusi, setelahnya jajaran Kepaniteraan dan pegawai
2. Bangunan harus merefleksikan kondisi struktur
lain.
ketatanegaraan pasca amandemen.
11. Konektivitas antara Bangunan Peradilan dengan
3. Wajib mengusung unsur Sembilan pilar dan bentuk atap
Bangunan Kantor.
rotunda.
12. Perlengkapan kantor dilengkapi dengan teknologi
4. Konsep Ruang Sidang klasik dan berwibawa. Desain
terbaru yang mengakomodir Peradilan Modern.
Ruang Sidang Pleno diharapkan semegah mungkin.
13. Sedapat mungkin mengurangi interaksi dengan pegawai
5. Jarak antara satu ruang sidang dengan ruang sidang
instansi lain. Hal ini berkaitan dengan tuntutan
lainnya tidak berdekatan, agar pengguna ruang tidak
independensi dan imparsialitas hakim dan pegawai MK
berpapasan dalam satu tempat. Hal ini untuk
sebagai lembaga peradilan modern dan terpercaya.
memudahkan pengaturan sidang-sidang pilkada dan
pemilihan lainnya. IV.2.4. FILOSOFI BANGUNAN MK
6. Sembilan Hakim Konstitusi duduk secara berjejer.
Konsep Bangunan Mahkamah Konstitusi diharapkan dapat
Penempatan tempat duduk Hakim harus memperhatikan
menerapkan filosofi-filosofi sebagai berikut:
kemungkinan physical distancing.
7. Ruang-ruang Pimpinan diharapkan tergabung dengan 1. Filosofi lembaga, hakim, dan pegawai bekerja ramai
Bangunan Peradilan. Bangunan Kantor dapat dalam kesunyian.
digabungkan dengan ruang-ruang pendukung. 2. Filosofi kerja mengurangi interaksi dengan pihak
8. Hakim Konstitusi diharapkan memiliki 1 lantai sendiri. berperkara dan pihak luar lainnya.
9. Posisi Ruang Rapat Permusyawaratan Hakim berada di 3. Filosofi kerja sebagai lembaga peradilan senantiasa

63
menjaga independensi, imparsialitas, dan integritas.
4. Filosofi kemudahan akses terhadap peradilan dan
keadilan (access to court and justice).
5. Visi peradilan modern dan terpercaya.
6. Filosofi peradilan cepat, sederhana, dan tanpa dipungut
biaya (speedy administration of justice).
7. Filosofi peradilan unggul (court excellent).
8. Filosofi ruang sidang dan ruang hakim mengusung unsur
klasik, wibawa, dan elegan.
9. Filosofi perpustakaan virtual.
10. Filosofi gedung mengusung unsur sembilan pilar dengan
atap berbentuk rotunda.
11. Filosofi MK sebagai Peradilan Judex factie dan Judex
Juris yang memiliki arti selain memeriksa fakta/bukti
dalam persidangan, sehingga MK membutuhkan ruang
sidang yang lebih luas untuk menampung para pihak
yang berperkara khususnya dalam perkara Pemilihan
Umum Presiden, Legislatif, dan Pilkada, serta perkara
PUU dan SKLN.

64
IV.3 KOMISI YUDISIAL 2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat,
serta perilaku hakim;
IV.3.1. STRUKTUR ORGANISASI KY
3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
Komisi Yudisial (KY) bersama-sama dengan Mahkamah Agung
(KEPPH) bersama-sama dengan Mahkamah Agung;
dan Mahkamah Konstitusi, merupakan lembaga negara yang
4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau
berada dalam rumpun kekuasaan yudikatif. Secara
Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).
konstitusional KY mempunyai 2 tugas pokok, pertama
mengusulkan pengangkatan hakim agung kepada DPR RI dan
kedua menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat, serta perilaku Hakim serta tugas lainnya.
KY yang lahir dari amanat reformasi 1998, dan terbentuk pada
tahun 2005, dengan tugas tersebut diatas diberikan peran untuk
mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga
peradilan.
KY dipimpin 7 orang Anggota/Komisioner, dengan susunan 1
orang Ketua, 1 orang Wakil Ketua dan 5 orang Anggota yang
dibantu oleh Sekretariat Jenderal yang menjadi mesin penggerak
organisasi. Ketujuh orang Pimpinan dan Anggota KYRI tersebut
merupakan perwakilan dari golongan akademisi, praktisi,
mantan hakim dan tokoh masyarakat.

Komisi Yudisial mempunyai wewenang:


1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc
di Mahkamah Agung kepada DPR untuk mendapatkan
persetujuan;

65
Jumlah Total Pegawai: 401 org

Eselon II: 1 org


Eselon II: 1 org Eselon III: 2 org
Eselon III: 2 org Eselon II: 1 org Eselon II: 1 org
Eselon IV: 1 org
Eselon IV: 4 org Eselon III: 2 org Eselon III: 2 org
Tenaga Ahli: 1
Staff: 29 org Eselon IV: 4 org Eselon IV: 3 org
orang
Staff: 39 org Staff: 51 org
Eselon II: 1 org Staff: 54 org
Eselon III: 3 org
Eselon IV: 7 org
Tenaga Ahli: 17 org
Staff: 78 org Eselon II: 1 org
Eselon III: 4 org
Eselon IV: 9 org
Staff: 75 org

Gambar 14 Struktur Organisasi Komisi Yudisial


66
IV.3.2. PROGRAM RUANG KY

Tabel 3 Program Ruang KY

No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Kapasitas (orang) Luas total (m2) Keterangan

A RUANG PERADILAN 620


Ruang Utama:
- Ruang Sidang Pleno

Ruang Penunjang :
- Ruang Operator Persidangan
- Ruang Pantry
- Ruang Toilet
1 Ruang Sidang Pleno 1 35 110
- Ruang Server

*Kapasitas yang tercantum diluar


Jumlah Komisioner.

Sidang bersifat tertutup sehingga


tidak ada ruang transit.

Ruang Utama:
- Ruang Sidang Panel

Ruang Penunjang :
- Ruang Operator Persidangan
2 Ruang Sidang Panel 2 25 150
- Ruang Pantry
- Ruang Toilet

*Kapasitas yang tercantum diluar


Jumlah Komisioner.

3 Press Room 1 100 300


4 Media Center 1 20 60 ruang kerja wartawan

67
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Kapasitas (orang) Luas total (m2) Keterangan

B RUANG KANTOR PIMPINAN 1,950


Ruang Utama:
- Ruang Kerja Ketua Komisi Yudisial
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
- Ruang Sekretaris/ Ruang Kerja TU
1 Ketua Komisi Yudisial 1 1 370 - Ruang Staf (5 Org)
- Ruang Rapat Utama Kapasitas 100
Orang

Ruang Penunjang:
- Toilet
- Ruang Pantry Bersih/Saji
- Peralatan kebersihan + Janitor+
standby cleaning service
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Wakil Ketua Komisi
Yudisial
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
2 Wakil Ketua Komisi Yudisial 1 1 320
- Ruang Sekretaris/ Ruang Kerja TU
- Ruang Staf (5 Org)
- Ruang Rapat Utama Kapasitas 100
Orang

Ruang Penunjang:
- Toilet
- Ruang Pantry Bersih/Saji

68
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Kapasitas (orang) Luas total (m2) Keterangan

- Peralatan kebersihan + Janitor+


standby cleaning service
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Anggota Komisi
Yudisial
- Ruang Tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
- Ruang Tunggu
- Ruang Sekretaris/ Ruang Kerja TU
3 Anggota Komisi Yudisial 5 1 1,260
- Ruang Staf (5 Org)
- Ruang Rapat Utama Kapasitas 100
Orang

Ruang Penunjang:
- Toilet
- Ruang Pantry Bersih/Saji
- Peralatan kebersihan + Janitor+
standby cleaning service
C RUANG PERKANTORAN 2,590
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon I
- Ruang tamu
- Ruang Istirahat
- Ruang Simpan/ Arsip
- Ruang Rapat
1 Sekretaris Jenderal 1 1 290 - Ruang Tunggu
- Ruang Sekretaris/ Ruang Kerja TU
- Ruang Staf (5 Org)
- Ruang Rapat Utama Es.1
Kapasitas 75 Orang
- Ruang Holding Ruang Rapat 75
org

69
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Kapasitas (orang) Luas total (m2) Keterangan

Ruang Penunjang:
- Toilet
- Ruang Pantry Bersih/Saji
- Peralatan kebersihan + Janitor+
standby cleaning service

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
Biro Rekrutmen, Advokasi dan Peningkatan - Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
a - Ruang Kerja Eselon III
Kapasitas Hakim
- Ruang Kerja Eselon IV
270 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
- Ruang Arsip Dokumen
Eselon II 1 1
Eselon III 2 1 Ruang Penunjang:
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Eselon IV 4 1
- Mushola
Staff 29 1
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
- Ruang Kerja Eselon III
b Biro Pengawasan Perilaku Hakim
- Ruang Kerja Eselon IV
- Ruang Kerja Staf/Pelaksana
- Ruang Arsip Dokumen
610
Eselon II 1 1 Ruang Penunjang:
Eselon III 3 1 - Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Eselon IV 7 1 - Mushola
Tenaga Ahli 17 1
Kriteria:
Staff 78 1 - Tenaga Ahli membantu
Komisioner untuk menerima dan

70
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Kapasitas (orang) Luas total (m2) Keterangan

memproses laporan masyarakat


yang ada di Biro Waskim
- Setiap Tenaga Ahli memerlukan
Ruang Privat/masing-masing.
-Ruang tersebut digunakan untuk
diskusi mengenai laporan
masyarakat, sehingga ruang
bersifat Privat.

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
c Biro Investigasi - Ruang Kerja Eselon III
- Ruang Kerja Eselon IV
290 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
- Ruang Arsip Dokumen
Eselon II 1 1
Eselon III 2 1 Ruang Penunjang:
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Eselon IV 4 1
- Mushola
Staff 39 1

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
d Biro Perencanaan dan Kepatuhan Internal - Ruang Kerja Eselon III
- Ruang Kerja Eselon IV
330 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
- Ruang Arsip Dokumen
Eselon II 1 1
Eselon III 2 1 Ruang Penunjang:
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Eselon IV 3 1
- Mushola
Staff 51 1

71
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Kapasitas (orang) Luas total (m2) Keterangan

Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
e Biro Umum - Ruang Kerja Eselon III
- Ruang Kerja Eselon IV
460 - Ruang Kerja Staf/Pelaksana
- Ruang Arsip Dokumen
Eselon II 1 1
Eselon III 4 1 Ruang Penunjang:
- Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Eselon IV 9 1
- Mushola
Staff 75 1
Ruang Utama:
- Ruang Kerja Eselon II
- Ruang Rapat (kapasitas 30 Org)
f Pusat Analisis dan Layanan Informasi - Ruang Kerja Eselon III
- Ruang Kerja Eselon IV
- Ruang Kerja Staf/Pelaksana
- Ruang Arsip Dokumen

Eselon II 1 1 340 Ruang Penunjang:


Eselon III 2 1 - Toilet Pegawai/Tamu + Janitor
Eselon IV 1 1 - Mushola
Tenaga Ahli 1 1
Kriteria:
-Tenaga Ahli Juru Bicara banyak
Staff 54 1 menerima wartawan, sehingga
lokasi ruang sebaiknya di lantai
bawah.
D RUANG PENDUKUNG 3,560
Perpustakaan 1 150 Perpustakaan umum
1
3,560
Ruang Auditorium 1 400 Ruang pertemuan
2

72
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Kapasitas (orang) Luas total (m2) Keterangan

Ruang Arsip Perkara 1 Ruang arsip perkara


3
Ruang Audit BPK 1 20
4
Ruang pusat analisis dan pelayanan
informasi. Ruang interaksi dengan
1
5 PPID masyarakat yang ingin
memperoleh informasi.
Gudang Penyimpanan 5
6
Poliklinik 1 100 Poliklinik pegawai
7
Ruang Management Building 1 5 Ruang pengelola bangunan gedung
8
Ruang Audiovisual/Telecon 1 10
9
Ruang konseling dengan psikolog
Ruang Konseling 1 4 untuk pegawai, berada dibawah
10
Biro Kepegawaian
Ruang Server 1 Data Center KY Tier 2
11

Ruang pemeriksaan laporan


masyarakat sebelum masuk proses
peradilan

- Terdapat 5 Tim Pemeriksa


-Terdapat ruang tunggu
Ruang Pemeriksaan Laporan masyarakat 5
12 -Dibawah Biro Pengawasan Hakim
dan sebaiknya lokasinya dekat
dengan Biro tersebut
-Pemeriksaan bersifat rahasia dan
tertutup, tingkat keamanan lebih
intensif, sifat ruang privat

73
No Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Kapasitas (orang) Luas total (m2) Keterangan

-Dibawah Biro Pengawasan Hakim


-Ruang Interaksi langsung dengan
masyarakat
Ruang Pengaduan/Penerimaan Laporan Masyarakat 1
13 - Berjumlah lebih dari 1 ruangan,
harus ada emergency exit apabila
ada masyarakat yang mengamuk
Ruang Studio/Podcast 3 Ruang rekaman
14
Masjid 1 150 Masjid pegawai
15
Ruang Daycare Anak 1
16
Ruang tunggu Driver Pimpinan 1 17
17
Ruang CCTV 1
18
Kantin 1 100
19
OUTDOOR 2,500
Jumlah Parkir Pejabat Negara 14
1 Parkir Kendaraan Pegawai 1
2,500 org
2 Lapangan Tenis Outdoor 1

LUAS LUAS INDOOR BANGUNAN KOMISI YUDISIAL 8,720


SIRKULASI INDOOR 25% 2180
TOTAL LUAS OUTDOOR BANGUNAN KOMISI YUDISIAL 2,500
TOTAL KESELURUHAN LUAS BANGUNAN KOMISI
13,400
YUDISIAL

*Program ruang dalam Lampiran Dokumen Sayembara ini merupakan studi awal berdasarkan FGD dengan lembaga terkait, apabila dibutuhkan peserta sayembara dapat
mengembangkan dan melakukan studi ruang lanjutan.

74
IV.3.3. KRITERIA DESAIN KY berbentuk undak-undak atau anak tangga, untuk
melambangkan struktur organisasi Setjen KY yang
Beberapa kriteria desain untuk Bangunan Komisi Yudisial
merupakan motor utama penggerak KYRI.
adalah sebagai berikut:
Terdapat pula bentuk gedung yang melengkung dengan
a. Wajib mengusung konsep 7 pilar sebagai representasi 7
filosofi “merangkul”. Filosofi “merangkul” artinya
orang Pimpinan dan Anggota Komisi Yudisial.
merangkul 3 budaya; budaya birokrasi, akademisi, dan
b. Menerapkan bentuk melengkung pada bangunan sebagai
NGO. Hal tersebut diibaratkan sebagai seorang Ibu yang
wujud Filosofi “merangkul”.
besar merangkul seluruh komponen masyarakat masuk ke
c. Perlu adanya tingkat keamanan yang tinggi pada Ruang
KY untuk dilayani lebih kepada filosofi pelayanan publik.
Pemeriksaan yang bersifat rahasia dan tertutup.
Nilai-nilai KY yang sudah mapan harus menjadi acuan bagi
d. Perlu adanya tingkat keamanan tinggi dan disediakannya
desain gedung KY baru di IKN, yang kemudian dapat
akses emergency exit pada Ruang
dikolaborasikan dengan ide-ide baru dari peserta sayembara.
Pengaduan/Penerimaan Masyarakat.
e. Pada Ruang Sidang, perlu disediakan Peralatan IT
Pendukung karena sidang dilaksanakan secara paperless.
f. Dokumen sidang bersifat rahasia sehingga memerlukan
keamanan khusus.

IV.3.4. FILOSOFI BANGUNAN KY

Gedung KY di IKN diharapkan menggambarkan sinergi dari


7 orang Pimpinan dan Anggota KYRI yang mewakili
berbagai golongan (akademisi, praktisi, mantan hakim dan
tokoh masyarakat) yang dapat diwujudkan dalam bentuk 7
pilar serta didukung oleh Sekretariat Jenderal. Sekretaris
Jenderal menjadi landasan ke-7 pilar tersebut, dapat

75
V. HASIL PENYELIDIKAN TANAH

Penyelidikan tanah pada Kawasan Perkantoran Yudikatif terdiri


Tabel 4 Resume Intepretasi Lapisan
dari empat (4) titik bor. Tanah/Batuan Berdasarkan Drilling Log

BH 11

BH 10
BH 12
BH 9

= TITIK DRILLING LOG

Gambar 15 Titik Lokasi Drilling Log

76
Tabel 5 Resume Intepretasi Lapisan
Tanah/Batuan Berdasarkan Drilling Log

77
Gambar 16 Potongan Melintang Geoteknik

78
Gambar 17 Potongan Melintang Geoteknik

79
Gambar 18 Geological Drilling Log
80
Gambar 19 Geological Drilling Log
81
Gambar 20 Geological Drilling Log

82
Gambar 21 Geological Drilling Log

83
Gambar 22 Geological Drilling Log

84
Gambar 23 Geological Drilling Log

85
Gambar 24 Geological Drilling Log

86
Gambar 25 Geological Drilling Log

87
Gambar 26 Geological Drilling Log

88
Tabel 6 Ringkasan Hasil Laboratorium

89
Tabel 7 Ringkasan Hasil Laboratorium

90
Tabel 8 Ringkasan Hasil Laboratorium

91
VI. LAMPIRAN 6
PAKTA INTEGRITAS SAYEMBARA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : .................................................... (Nama lengkap dari setiap peserta


kelompok)
No. Identitas : ....................................................................................... (No. KTP)

Jabatan Pekerjaan : .........................................................................................................


Bertindak untuk
Kelompok Peserta No : ............................................................ (cantumkan nomor Peserta)

Dalam rangka kegiatan Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Kompleks
Perkantoran Yudikatif di Ibu Kota Nusantara, dengan ini menyatakan bahwa:
1. Tidak akan melakukan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN);
2. Akan melaporkan kepada Tim Pelaksana Sayembara apabila mengetahui terdapat
indikasi KKN dalam proses pengadaan ini;
3. Akan mengikuti proses sayembara secara bersih, transparan dan profesional untuk
memberikan hasil karya terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini bersedia
menerima sanksi administratif, di-diskualifikasi sebagai peserta sayembara, dan dapat
menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau
dilaporkan secara pidana.

................, ........................2022

Peserta No. …………………


Materai 10.000

(..........................................)
* tanda tangan dan nama jelas
Ketua Kelompok/Anggota **

* dibuat oleh semua peserta sayembara (ketua dan semua anggota kelompok)
** dipilih sesuai jabatannya dalam kelompok

92
VII. LAMPIRAN 7

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS KARYA PESERTA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ....................................................................................................
Alamat : ....................................................................................................
Tempat/ tgl lahir : ....................................................................................................
No. Identitas Diri : ....................................................................................................
Nama Karya : ...................................................................................................
No. Peserta : ....................................................................................................

Dengan ini menyatakan:


1. Karya sayembara yang disampaikan pada Sayembara Konsep Perancangan Kawasan
dan Bangunan Kompleks Perkantoran Yudikatif di Ibu Kota Nusantara ini bukan
merupakan hasil penjiplakan atau meniru (plagiat) atau bertentangan dengan HAKI dan
belum pernah diikutsertakan dalam kompetisi desain lainnya.
2. Bersedia menyerahkan hasil karya sebagaimana dimaksud pada point 1 (satu) sebagai
milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
3. Jika kemudian hari pernyataan ini terbukti tidak benar, maka bersedia dituntut secara
hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

.................., ......................2022
Peserta No. ……………..
Materai 10.000

(..........................................)
** tanda tangan dan nama jelas
Ketua Kelompok

* coret yang tidak relevan


** dibuat oleh semua peserta sayembara (ditandatangani oleh ketua kelompok)
*** diunggah pada saat pemasukan karya

93
VIII. LAMPIRAN 8

SURAT PERJANJIAN DUKUNGAN BADAN USAHA

Para pihak yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : …………
No. KTP : …………
Tempat/Tanggal Lahir : …………
Alamat : …………

bertindak selaku Direktur ……., selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut PIHAK KESATU;

2. Nama : …………
No. KTP : …………
Tempat/Tanggal Lahir : …………
Alamat : …………

bertindak selaku Ketua Tim Sayembara dengan anggota:


1. (nama).....……
2. (nama).....……
3. (nama).....……
4. dst
selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA;

Menyatakan masing-masing pihak telah sepakat bahwa dalam rangka pelaksanaan Sayembara Konsep
Perancangan Kawasan dan Bangunan Kompleks Perkantoran Yudikatif di Ibu Kota Nusantara :

a. PIHAK KESATU akan mendukung PIHAK KEDUA selama pelaksanaan kegiatan tersebut;
b. Apabila ditetapkan sebagai Pemenang I, PIHAK KEDUA memberikan kewenangan
kepada PIHAK KESATU sebagai pemegang Hak Cipta;
c. PIHAK KESATU setuju untuk bertanggung jawab dalam proses administrasi pelaksanaan
penyusunan basic design sebagai tindak lanjut Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan
Bangunan Kompleks Perkantoran Yudikatif di Ibu Kota Nusantara, yang akan diatur lebih lanjut
setelah penetapan pemenang sayembara.

.................., ......................2022

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

Materai 10.000 Materai 10.000

(..........................................) (..........................................)
** tanda tangan dan nama jelas ** tanda tangan dan nama jelas

*diunggah pada saat pemasukan data personil dan perusahaan

94
IX. FORMAT KARYA

95

Anda mungkin juga menyukai